Jaka Mahendra Lesmana - 2f
Jaka Mahendra Lesmana - 2f
Jaka Mahendra Lesmana - 2f
DISUSUN OLEH :
NAMA : NOV
NPT : 21 03 140
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Perawatan dan Perbaikan Kapal tepat pada waktu.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Perawatan dan
Perbaikan Kapal. Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah Perawatan dan Perbaikan kapal ini
bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga
mengucapkan terima kami kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga
akhir
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawatan mesin merupakan kegiatan yang sangat diperlukan dalam kegiatan produksi.
Beberapa perusahaan biasanya melakukan perawatan apabila fasilitas atau peralatan mengalami
kerusakan. Perawatan mesin yang baik dapat meningkatkan keandalan dan peformasi mesin.
Kendala utama dalam aktivitas perawatan mesin adalah menentukan waktu penjadwalan
perawatan mesin secara teratur. CV. Logam industri berdiri pada tahun 1990, perusahaan ini
bergerak di bidang pembuatan barang-barang logam seperti gesper dan kepala sabuk. Pada tahun
1998, banyak perusahaan di dalam negeri yang mengalami krisis moneter, hal itu juga berimbas
pada perusahaan ini. Perusahaan ini memutuskan untuk mengganti jenis produknya yang semula
logam menjadi plastik. Perusahaan ini memproduksi dua produk plastik yaitu hanger (gantungan
baju) dan manekin (patung atau boneka). Hanger diproduksi dalam berbagai warna yaitu bening,
hitam, dan putih. Hanger berwarna bening (transparan) merupakan produk utama dari
perusahaan dan yang paling banyak diproduksi. Dalam proses produksi hanger, mesin utama
yang digunakan adalah mesin injeksi horizontal dan mesin penggiling. Perusahaan memiliki lima
mesin injeksi dan dua mesin di antaranya telah digunakan sejak tahun 1998.
Perusahaan sering mengalami gangguan atau kerusakan pada mesin utamanya yaitu
mesin injeksi. Jika perusahaan sering mengalami kerusakan pada mesin, maka akan
mempengaruhi proses produksi. Saat ini perusahaan memiliki permintaan pasar yang tinggi,
namun kapasitas produksi yang dimiliki tidak dapat memenuhi permintaan pasar tersebut. Rata-
rata permintaan pasar perusahaan adalah 2112 unit/hari sedangkan kapasitas produksi per hari
adalah 1620 unit.
Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan menambah jam lembur yang dibagi
menjadi dua yaitu jam lembur reguler (17.00-21.00) dan jam lembur ekstra (21.00-03.00), karena
biaya operator dan biaya teknisi pada setiap jenis jam lembur berbeda. Saat ini perusahaan tidak
mempunyai perencanaan perawatan mesin secara teratur. Perawatan dilakukan bila mesin
mengalami kerusakan saja. Sebelum tahun 2007 tidak ada pencatatan terhadap kerusakan yang
terjadi pada mesin injeksi. Kemudian pada awal Januari 2007, mulai dilakukan pencatatan
kerusakan mesin oleh teknisi. Tetapi informasi tersebut belum digunakan untuk menganalisa
penjadwalan perawatan mesin yang teratur. Dari hasil pencatatan terdapat 33 kali breakdown
karena adanya gangguan/kerusakan pada komponen mesin injeksi. Apabila sering terjadi
kerusakan pada mesin maka perusahaan akan mengalami kerugian, antara lain perusahaan akan
kehilangan kapasitas produksi, terlambat memenuhi demand, dan tingkat keandalan mesin
menurun. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan penjadwalan perawatan mesin injeksi
untuk menjamin kelancaran suatu proses produksi. Jika perusahaan memiliki sistem perawatan
yang teratur maka mesin dapat berjalan dengan baik. Penjadwalan perawatan mesin dilakukan
terhadap komponen kritis mesin untuk menentukan waktu perawatan optimal berdasarkan biaya
yang minimum dan tingkat keandalan mesin yang tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa perlu diadakan program perawatan?
2. Apa yang harus dirawat?
3. Siapa yang harus melakukan perawatan?
4. Kapan dan berapa lama perawatan itu harus dilakukan?
5. Bagaimana cara merawatnya?
Untuk memperpanjang daya guna sebuah aset mesin, agar kapasitas produksi dan
kualitas input tetap terjaga. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri, dan kegiatan produksi yang tidak terganggu alias berjalan
dengan lancar.
Menggunakan logbook membuat kita dapat memantau aktivitas operasional mesin sehari-hari,
mengawasi operasi mesin juga bisa melalui GPS. Perangkat akan melacak gerakan dan
mencatatnya dalam catatan digital, dengan demikian masalah dapat diketahui lebih awal dan
kerusakan dapat dicegah.
2. Mematuhi jadwal pemeliharaan yang sudah ditentukan
Adanya komponen mesin yang tidak berfungsi optimal akibat pemakain memang tidak bisa
dihindari. Untuk itu, cobalah mengganti setiap komponen sesuai jadwal yang sudah dibuat dan
harus dilakukan oleh teknisi yang berpengetahuan.
Pemeriksaan komponen secara visual dan berkesinambungan dapat mencegah kerusakan atau
kegagalan pada mesin. Komponen yang harus diganti lebih cepat mungkin menandakan masalah
yang lebih besar yang perlu didiagnosis.
Mesin besar harus disimpan dibawah penutup dimanapun yang memungkinkan. Selain itu, mesin
motor, turbin, mixer dan peralatan lainnya harus dirotasi sesering mungkin. Periksa karat mesin
yang sedang idle, kondensasi dan kontaminasi.
2.3 Yang berkepentingan dengan bagian perawatan adalah
1. Penanam modal (investor).
2. Manager.
3. Karyawan perusahaan yang bersangkutan.
● Kualitas baik
● Harga pantas
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat
dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini
harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana.
Perawatan : Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu
barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.
Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu
perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.
Agar mesin-mesin industri, bangunan, dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap pakai
secara optimal.
Untuk menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar kembali modal yang
telah ditanamkan dan akhirnya akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Aktivitas preventive maintenance terdiri atas pengecekan berkala dan penggantian bagian
dari peralatan untuk mempertahankan kondisi operasional, juga pengamatan untuk mendeteksi
sebelum kerusakan total terjadi. Terdapat dua jenis preventive maintenance, yakni:
1. Routine maintenance
Routine maintenance adalah perawatan yang dilakukan secara rutin. Kegiatan tersebut di
antaranya seperti pembersihan peralatan mesin, melakukan pelumasan pada mesin atau
pengecekan oli, dan pengecekan isi bahan bakar.
2. Periodic maintenance
Periodic maintenance adalah perawatan yang dilakukan secara berkala dalam jangka waktu
tertentu. Misal dalam setiap minggu atau dua minggu sekali dilakukan pengecekan performa
mesin, dan lain sebagainya.
1. Inspeksi
Inspeksi adalah kegiatan pemeliharaan secara berkala dengan memeriksa kondisi peralatan
produksi. Pemeliharaan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan indera penglihatan,
pendengaran dan peraba untuk mengecek kondisi peralatan mesin.
2. Running maintenance
Langkah berikutnya yakni running maintenance. Ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan tanpa menghentikan jalannya kerja mesin.
3. Small repair
Sesuai namanya, small repair adalah kegiatan pemeliharaan berupa penggantian komponen-
komponen kecil.
4. Shutdown maintenance
Langkah terakhir yakni shutdown maintenance, yang dilakukan pada saat mesin berhenti
beroperasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Manzini (2010), maintenance adalah kegiatan untuk memonitor dan memelihara
fasilitas dengan merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan. Dengan demikian,
berguna untuk menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime) dan meminimalisasi
selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan atau kegagalan.
Tujuan Maintenance
Secara umum, manfaat maintenance pada mesin tentunya untuk memperbaiki dan menambah
usia pakai/keproduktivitasan sebuah unit mesin.
Fungsi Maintenance
● Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan akan lebih berjalan dengan lancar
● Upaya dalam menghindari kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi
yang digunakan
● Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan
baku dapat berjalan normal pula.
Jenis Maintenance
. Preventive Maintenance
Bentuk kebijakan ini adalah perawatan atau maintenance yang dilakukan sebagai pencegahan,
sehingga dilakukan sebelum terjadi kerusakan mesin.
2. Breakdown Maintenance
Perawatan yang dilakukan setelah peralatan mengalami kerusakan yang kemudian untuk
diperbaiki sehingga dapat berjalan dengan semestinya. 3. Scheduled Maintenance
Scheduled maintenance adalah perawatan yang dilakukan guna untuk mencegah terjadinya
kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik yang sudah dijadwalkan dalam batas
waktu tertentu.
4. Predictive Maintenance
Corrective Maintenance adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah mesin
mengalami kerusakan guna sebagai korektif atau mengembalikan seluruh aktivitas mesin
menjadi kembali beroperasi.
3.2 Saran
Diharapkan bagi pembaca untuk menambah informasi dari sumber literasi lain. Hal
tersebut bertujuan agar informasi dan pengetahuan yang didapat semakin lengkap.