Sabun Padat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN PADAT

MATA KULIAH ANALISIS KOSMETIK DAN ALAT KESEHATAN

Dosen Pengampu :
Lukky Jayadi, S.Farm, M.Farm, Apt

ANGGOTA KELOMPOK:

Silfiyah Devi Sukmawati P17120213053

Chika Varellia Ardina Riswana P17120214054

Muhammad Naufal Hilmi Arrosyid P17120214055

Lahfa Zaenab Azzahro P17120214056

Aurora Gita Ramadhani P17120214057

Alfaricha Qurotul A’yun P17120214058

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN ANALISIS FARMASI DAN MAKANAN
PROGRAM STUDI D3 ANALIS FARMASI DAN MAKANAN
2023
DAFTAR ISI
BAB I........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................3
1.3. Tujuan............................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................4
2.1.Definisi Sabun................................................................................................................4
2.2. Definisi Minyak..............................................................................................................4
BAB III......................................................................................................................................5
METODE PENELITIAN............................................................................................................5
3.1. Alat dan bahan..............................................................................................................5
3.1.1. Alat..............................................................................................................................5
3.1.2. Bahan.........................................................................................................................5
3.2. Prosedur........................................................................................................................5
BAB IV......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
BAB V.......................................................................................................................................6
PENUTUP................................................................................................................................6
5.1. KESIMPULAN...............................................................................................................6
5.2. SARAN..........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7
LAMPIRAN...............................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sabun adalah garam natrium atau kalium dari suatu asam lemak yang berantai
lurus dan panjang. Lebih spesifik lagi, sabun mandi adalah senyawa natrium atau
kalium dengan asam lemak dari nabati atau hewani berbentuk padat, lunak, atau cair,
berbusa, digunakan sebagai pembersih, dengan menambahkan zat pewangi dari bahan
lainnya yang tidak membahayakan kesehatan (Standar Nasional Indonesia 06-3532-
1994).
Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak
alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar, bagian kepala bersifat hidrolifik dan
bagian ekor bersifat hidrofobi. Dikarenakan sifat inilah sabun dapat mengangkat
kotoran (biasanya lemak) dari badan atau pakaian. Sabun adalah benda wajib yang
kita pakai setiap hari. Tanpa sabun, mandi terasa tidak bersih karena sabun berfungsi
untuk mengangkat kotoran yang menempel ditubuh kita.
Sabun yang biasa kita gunakan dibuat melalui reaksi saponifikasi dari minyak
dan lemak dengan NaOH atau KOH, atau melalui reaksi netralisasi dari asam lemak
yang dihasilkan melalui pemisahan dari minyak dan lemak dengan NaOH atau KOH.
Sabun yang dibuat menggunakan NaOH disebut sabun keras sementara sabun yang
dibuat menggunakan KOH dikenal sebagai sabun lembut atau lembek. Sabun mandi
biasanya termasuk jenis sabun keras

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH,
kecepatan mixing terhadap sabun padat dan sabun cair yang dihasilkan dan juga menganalisa
dan membandingkan hasil sabun padat dan sabun cair dari minyak goreng.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Definisi Sabun
Sabun merupakan hasil hidrolisa asam lemak dan basa. Peristiwa ini dikenal dengan
peristiwa safonifikasi. Safonifikasi adalah proses penyabunan yang mereaksikan suatu lemak
atau gliserida dengan basa.Lemak dan sabun dari asam lemak jenuh dan rantai jenuh panjang
(C16-C18) menghasilkan sabun keras dan minyak dari asam lemak tak jenuh dengan rantai
pendek (C12-C14) menghasilkan sabun yang lebih lunak dan lebih mudah larut
(Fessenden,1997). Sabun yang dibuat dari natrium hidroksida lebih sukar larut dibandingkan
dengan sabun yang dibuat dari kalium hidroksida. Menurut Ali, et al (1980), sabun sekarang
dicampur untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan. Sabun mandi megandung minyak
wangi, zat warna, dan bahan obat.Dipabrik-pabrik, gliserida (lemak) dididihkan dalam larutan
NaOH. Setelah sabun terbentuk, NaCl ditambahkan ke dalam campuran agar sabun
mengendap dan dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Adapun gliserol dipindahkan
dengan cara destilasi. Kemudian sabun yang kotor dimurnikan dengan cara mengendapakan
beberapa kali (represipitasi). Akhirnya ditambahkan parfum supaya sabun memiliki bau yang
dikehendaki. Sabun adalah satu macam surfaktan (bahan surface active), senyawa yang
menurunkan tegangan permukaan air. Sifat ini menyebabkan larutan sabun dapat memasuki
serat, Menghilangkan dan mengusir kotoran dan minyak. Setelah kotoran dan minyak dari
permukaan serat, sabun menolong mencucinya karena struktur kimianya. Bagian akhir dari
rantai (ionnya) yang bersifat hidrofil (senang air) sedangkan rantai karbonnya bersifat
hidrofobik (benci air). Rantai hidrokarbon larut dalam partikel minyak yang tidak larut dalam
air. Ionnya terdispersi atau teremulsi dalam air sehingga dapat dicuci. Muatan Negatif dan ion
sabun juga menyebabkan tetes minyak sabun untuk menolak satu sama lain sehingga minyak
yang teremulsi tidak dapat menegendap. Menurut ali, et al (1980) salah satu yang tidak
menguntungkan dari sabun sebagai bahan pembersih adalah sabun mengendap dengan ion
kalsium dan magnesium, yang merupakan kation yang umum terdapat dalam air sadah. Sabun
yang sudah mengendap tidak dapat menghilangkan kotoran, bahkan membentuk buih logam
(cincin baik mandi). Salah satu jalan untuk mencegah pembentukan buih logam adalah
dengan menggunakan air lunak alami atau air lunak larutan yang tidak mengandung ion
kalsium atau magnesium (Fessenden,1997).

2.2. Definisi Minyak


Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai alat
pengolahan bahanbahan makanan. Minyak goreng yang berfungsi sebagai media
penggorengan sangat penting dan kebutuhannya semakin meningkat. Minyak dapat
bersumber dari tanaman, misalnya minyak zaitun, minyak jagung, minyak kelapa, dan
minyak biji bunga matahari. Minyak juga dapat bersumber dari hewan misalnya ikan sarden
dan ikan paus.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan bahan

3.1.1. Alat
1. Stirrer
2. Gelas ukur 100 ml, 50 ml; 10 ml; 1 ml
3. Beaker glass 1000 ml, 250 ml, 100 ml
4. Kaca arloji
5. Kertas perkamen
6. Termometer
7. Spatula
8. Waterbath
9. Kompor listrik
10. Neraca analitik
11. batang pengaduk

3.1.2. Bahan
1. Minyak goreng
2. NaOH 30%
3. Air
4. Pewangi

3.2. Prosedur
1. Ditimbang Minyak dan tempatkan pada wadah sebanyak 37 gram
2. Disiapkan air dalam wadah dan tambahkan NaOH sebanyak 40 gram diaduk
sampai terbentuk massa yang homogen.
3. Masukan larutan NaOH kedalam larutan minyak, diaduk homogen sampai
mengental.
4. Tambahkan Pewangi 5 tetes
5. Campuran dituangkan dalam cetakan, diamkan sampai mengeras kemudian
sabun dikeluarkan dari cetakan dan dilakukan evaluasi.
BAB IV

PEMBAHASAN
4.1. Analisis Prosedur
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan Sediaan Sabun Padat. Sabun sendiri
merupakan satu macam surfaktan (bahan surface active), senyawa yang menurunkan
tegangan permukaan air. Sifat ini menyebabkan larutan sabun dapat memasuki serat,
menghilangkan dan mengusir kotoran dan minyak.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Agustus 2023 pukul
08.00 WIB di Laboratorium Kimia Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
Langkah yang pertama dilakukan yaitu membuat larutan NaOH 30% dengan cara
menimbang NaOH sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 100 ml aquades. Selanjutnya
menimbang sebanyak 37 gram minyak kelapa sawit, lalu dipanaskan diatas hotplate
dengan suhu 70-90 C. Kemudian tambahkan larutan NaOH sebanyak 20 mL dan
aduk hingga homogen sampai mengental. Ditambahkan pewangi 3-5 tetes dan
ditambahkan aquades sebanyak 20 mL. Dan yang terakhir dimasukkan kedalam
cetakan.
Hasil dari praktikum ini diperoleh sediaan sabun padat yang tidak sesuai
dengan standar SNI 06-3532-1994 dengan pH 12,58. Sedang dalam SNI 06-3532-
1994 standar nilai pH sabun yaitu 9-11.

BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

5.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Sari, T. I., Kasih, J. P., & Sari, T. J. N. (2010). Pembuatan sabun padat dan sabun cair dari
minyak jarak. Jurnal Teknik Kimia, 17(1).

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai