Pembentukan Komite Ppi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGGUL
Jln. Raya Panggul No. 21, Telp. - Fax. -
Email: [email protected]
TRENGGALEK (66364)

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGGUL


KABUPATEN TRENGGALEK
NOMOR : 188.45 / 046 / 406.010.002 / XXXX
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGGUL


KABUPATEN TRENGGALEK,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Panggul
Kabupaten Trenggalek, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan yang bermutu
tinggi;

b. bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Umum


Daerah Panggul Kabupaten Trenggalek dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya
Keputusan Direktur tentang Pembentukan
Komite Pencegahan dan Pengendalia Infeksi
(PPI) di Rumah Sakit Umum daerah Panggul
Kabupaten Trenggalek sebagai landasan bagi
penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah
Sakit Umum daerah Panggul Kabupaten
Trenggalek;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Panggul Kabupaten Trenggalek;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 308);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
2

Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan


(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 857);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 34 Tahun 2017 tentang
Akreditasi Rumah Sakit (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1023);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun
2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 296);
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
:129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standart
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit


Umum Daerah Panggul Kabupaten tentang
Pembentukan Komite Pencegahan dan Pengendalia
Infeksi (PPI).

KEDUA : Pembentukan Komite Pencegahan dan Pengendalia


Infeksi (PPI) Rumah Sakit Umum Daerah Panggul
Kabupaten Trenggalek sebagaimana terlampir
dalam Keputusan ini dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dalam 2eputusan ini.

KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya


Keputusan ini dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja RSUD Panggul.

KEEMPAT : Keputusan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Trenggalek
pada tanggal 04 Juli 2023

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH PANGGUL
KABUPATEN TRENGGALEK,

dr. PIRANTO TRIADMODJO BARUS


Pembina
NIP. 196611292002121002
3

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH PANGGUL KABUPATEN
TRENGGALEK
NOMOR : 188.45/ 046 /406.010.002/2023
PEMBENTUKAN KOMITE PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

SUSUNAN KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGGUL
KABUPATEN TRENGGALEK

Ketua : dr. SUZANA MARDATHIN


Sekretaris : EVI SETYA RAHAYU,
Anggota : INDRATNI (IPCN)
IDA YUSTINA (PERAWAT)
IMAM MUSTAKIM (PERAWAT)
IKA PUSPITA HAPSARI (BIDAN)
DIAN KUSUMASARI (SARPRAS DAN EPID)
HENI (LABNORAT)
PUGUH (GIZI)
GUSTAMI ( FARMASI)
4

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB


KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

A. Komite PPI
Tugas dan Tanggung Jawab Komite PPI :
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah
sakit.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program
tersebut.
5. Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi
masalah atau KLB infeksi nosokomial.
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan
cara pencegahan dan pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan
prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada
Direktur.
12. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
13. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian
antibiotika yang rasional di rumah sakit berdasarkan hasil
pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan
menyebar-luaskan data resistensi antibiotika.
14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
15. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient
safety.
16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik
mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai
kebijakan manajemen rumah sakit.
5

17. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan


dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, reno-vasi ruangan,
cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai
dengan prinsip PPI.
18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan
karena potensial menyebarkan infeksi.
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang
menyimpang dari standar prosedur / monitoring surveilans
proses.
20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan
penanggulangan infeksi bila ada KLB di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
B. KETUA KOMITE PPI
1. Bertanggung jawab atas:
a. Terselenggaranya dan evaluasi program PPI
b. Penyusunan rencana strategis program PPI
c. Penyusunan pedoman manajreial dan pedoman PPI
d. Tersedianya SPO PPI
e. Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI
f. Memberikan kajian KLB infeksi di RS
g. Terselenggaranya pelatihan dan Pendidikan PPI
h. Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian
risiko infeksi
i. Tersedianya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI dan
j. Terselenggaranya pertemuan berkala
2. Melaporkan kegiatan komite kepada direktur
C. SEKRETARIS PPI
1. Memfasilitasi tugasKetua Komite PPI
2. Membantu kordinasi, dan
3. Menggagendakan kegiatan PPI
D. IPCD / Infection Prevention and Control Docter
Tugas IPCD:
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan
surveilans.
3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola
resistensi antibiotika.
4. Bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor kegiatan surveilans
infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB.
5. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi.
6

6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat


pasien.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami
pencegahan dan pengendalian infeksi.

E. IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)


Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian
infeksi yang terjadi di lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaaan PPI, penerapan SPO, kewaspadaan
isolasi.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite
PPI.
4. Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan
tentang PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
5. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite
PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi.
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah
penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau
sebaliknya.
7. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi
konsultasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang
diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.
8. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk terhadap
limbah, laundry, gizi, dan lain-lain dengan mengunakan daftar
tilik.
9. Memonitor kesehatan lingkungan.
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang
rasional.
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi
surveilans infeksi yang terjadi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
12. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke Komite PPI.
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan PPI.
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai
dengan prinsip PPI.
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit
tentang PPIRS.
16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung
dan keluarga tentang topik infeksi yang sedang berkembang di
masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
7

17. Sebagai koordinator antara departemen / unit dalam mendeteksi,


mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit.
F. IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
Tugas IPCLN :
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian / penghubung bertugas :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di
unit rawat inap masing-masing, kemudian menyerahkan-nya
kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap
personil ruangan di unit rawatnya masing-masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya
infeksi nosokomial pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB,
penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing,
konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum faham.
G. Anggota Lainnya
1. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite PPI dan berkoordinasi
dengan unit terkait lainnya dalam penerapan PPI
2. Memberikan masukan pada pedoman maupun kebijakan terkait
PPI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH PANGGUL
KABUPATEN TRENGGALEK,

dr. PIRANTO TRIADMODJO BARUS


Pembina
NIP. 196611292002121002
8

Anda mungkin juga menyukai