Laporan Pemetaan Sosial, KKN Unmul
Laporan Pemetaan Sosial, KKN Unmul
Laporan Pemetaan Sosial, KKN Unmul
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya, terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pemetaan
Sosial di Kelurahan Bukit Biru yang bertemakan Covid-19. Kemudian shalawat beserta salam
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Laporan ini merupakan salah satu program kerja kelompok KUKAR 27 KKN 47
Universitas Mulawarman. Selanjutnya kami mengucapkan Terima Kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Satyawati Surya, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan
Bapak Misri, S.Sos selaku Pembimbing Lapangan yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan laporan ini.
Kami memohon maaf sebesar-besarnya apabila masih terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
bagi para pembaca. Terima Kasih.
KUKAR 27
ii
DAFTAR ISI
ii
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester 7
Universitas Mulawarman. Salah satu program kerja KKN kelompok kami yaitu melakukan
pemetaan sosial di Kelurahan Bukit Biru mengenai Covid-19. Pemetaan dilakukan untuk
menggambarkan keadaan masyarakat dari segi sosial, ekonomi, budaya, maupun dari berbagai
aspek lainnya. Dalam melakukan kegiatan tersebut, mahasiswa diwajibkan turun atau terjun
langsung ke lapangan untuk melihat bagaimana konteks dari wilayah yang menjadi lokasi
pemetaan sosial. Dalam melakukan pemetaan sosial, mahasiswa diajarkan teknik atau metode
pengambilan data; observasi, wawancara, kuesioner dan lainnya. Kegiataan pemetaan sosial
dilakukan dengan 2 pendekatan yakni Rapid Rural Appraisal (RRA) dan Participatory Rural
Appraisal (PRA). Pendekatan-pendekatan ini merupakan pendekatan yang menjadikan
masyarakat sebagai objek aktif dalam setiap kegiatan.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, seluruh kegiatan sosial kemasyarakatan sangat dibatasi
untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid. Untuk Kalimantan Timur sendiri, seluruh
wilayah Kabupaten/Kota sudah terpapar parah oleh Covid-19. Kabupaten Kutai Kartanegara
menjadi salah satu Kabupaten di Kalimantan Timur yang terpapar parah oleh wabah virus
corona. Zona merah dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Kemasyarakatan sudah berada
di level 4 dan pembatasan kegiatan kemasyarakatan menjadi solusi utama dalam mencegah
penyebarluasan Covid yang berkepanjangan.
Pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan di seluruh wilayah, berdampak pada
kehidupan masyarakat baik kehidupan sosial, ekonomi dan lainnya. Sebagai contoh ketika
Universitas Mulawarman atau bahkan perguruan tinggi lain memberlakukan sistem kuliah
online, banyak pedagang yang mengalami penurunan pendapatan. Contoh lain yang juga
dirasakan saat ini yakni tidak adanya acara atau hajatan ketika ada saudara yang meninggal di
rumah sakit. Untuk saat ini, setiap orang yang meninggal di rumah sakit harus dikuburkan
dengan menggunakan sistem atau protokol kesehatan meskipun yang meninggal belum tentu
positif Covid. Hal ini jelas telah mengubah kebiasaan masyarakat, jika sebelumnya ada kerabat
yang meninggal maka sanak saudara akan mengantarkan atau menguburkan bahkan akan
mengadakan acara-acara peringatan kematian. Namun kali ini, kegiatan-kegiatan tersebut
dibatasi bahkan ditiadakan untuk menghindari penyebaran virus.
2
Dampak Covid ini menjadi hal sangat menarik yang ingin kami lihat dikehidupan
masyarakat Kaltim. Seperti yang telah kita ketahui seluruh kawasan kabupaten kota di Kaltim
telah terpapar Covid 19, ini menunjukan semua wilayah mengalami perubahan atau mengalami
dampak dari Covid. Dampak dan perubahan juga dirasakan oleh mahasiswa KKN 47
Universitas Mulawarman. Mahasiswa harus mengikuti KKN dengan sistem kombinasi yaitu
secara luring dan daring. Mahasiswa KKN 47 Universitas Mulawarman saat ini tersebar
diberbagai daerah. Karena itu untuk menjaga penyebaran virus dan agar dapat menjalankan
sistem protokol kesehatan yang berlaku, KKN 47 Universitas Mulawarman kali ini dilakukan
di wilayah atau kelurahan domisili para mahasiswa.
Pada minggu terakhir KKN, kelompok kami akan mengumpulkan laporan yang akan
diunggah ke sistem KKN sebagai luaran. Tersebarnya mahasiswa diberbagai daerah menjadi
kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari bahkan membandingkan kondisi
masyarakat Kaltim di kota atau kabupaten yang berbeda.
Adapun beberapa topik pokok yang nantinya ingin kami ketahui selama di kelurahan
yakni bagaimana persepsi masyarakat terhadap Covid 19, bagaimana keadaan ekonomi
masyarakat selama pandemi Covid-19. Selanjutnya, kami ingin mengetahui bagaimana
pencegahan baik dari aspek budaya, sosial bahkan keagamaan yang dilakukan masyarakat, dan
terakhir kami juga ingin mengetahui bagaimana masyarakat khususnya mahasiswa
melaksanakan sistem pembelajaran online.
C. Deskripsi Wilayah
Pemetaan sosial ini dilakukan di Kelurahan Bukit Biru Kecamatan Tenggarong,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kelurahan ini dipilih menjadi
lokasi pemetaan karena merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kota Tenggarong.
Lokasi kelurahan ini dipilih karena disesuaikan dengan domisili masing-masing mahasiswa.
Selain itu wilayahnya cukup strategis dan kaya akan potensi alam yaitu produk pertanian serta
akses infrastruktur pembangunan yang cukup baik membuat kelompok KKN KUKAR 27
tertarik untuk mengetahui kehidupan sosial, keadaan ekonomi dan juga mengetahui bagaimana
3
masyarakat Kelurahan Bukit Biru melaksanakan pembelajaran online selama pandemi Covid-
19.
Kelurahan Bukit Biru merupakan kelurahan yang terletak di Kecamatan Tenggarong,
Kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki luas wilayah 13,45 km2. Penduduk asli kelurahan
ini mayoritas berasal dari suku Jawa. Kelurahan Bukit Biru memiliki 24 RT dengan 5.337 KK.
Kegiatan ekonomi masyarakat Kelurahan Bukit Biru kebanyakan bertani. Berdasarkan
wawancara dengan Lurah Bukit Biru, hasil pertanian yang paling penting di kelurahan ini yaitu
padi dan sayur-sayuran.
Tingkat
Lokasi/Tempat/Area Wisata Jumlah
Pemanfaatan
Laut (Wisata Pulau, Taman Laut, Situs
0 0
Sejarah Bahari, Pantai, dll)
Danau (Wisata Air, Hutan Wisata, Situs
0 0
Purbakala, dll)
Gunung (Wisata Hutan, Taman Nasional,
0 0
Bumi Perkemahan, dll)
Agrowisata 1 0
Hutan Khusus 0 0
Goa 0 0
Cagar Budaya 0 0
Arung Jeram 0 0
Situs Sejarah dan Museum 0 0
Air Terjun 0 0
Padang Savana (Wisata Padang Savana) 0 0
G. Lembaga Pemerintahan
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
B. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan Pemetaan Sosial yang dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus
2021. Pelaksanaan kegiatan Pemetaan Sosial dilaksanakan di Kelurahan Bukit Biru,
Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
C. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan yang
dilakukan dengan pendataan disetiap masing-masing rumah.
BAB III
PEMBAHASAN
Kelurahan Bukit Biru memiliki luas 13,45 km2, kelurahan ini berbatasan dengan
Kelurahan Timbau di sebelah Utara, Kecamatan Loa Kulu di sebelah Selatan, Kelurahan Jahab
di sebelah Barat, dan Sungai Mahakam di sebelah Timur. Akses jalan menuju Kelurahan Bukit
Biru cukup baik. Kelurahan Bukit Biru memiliki 24 RT dengan jumlah penduduk mencapai
11.594 jiwa dengan 5.337 KK.
B. Persepsi Masyarakat
Tabel 1. Persepsi Masyarakat mengenai Covid-19
Frekuensi
Variabel Indikator
Ya Tidak
- Apakah Anda mengetahui Covid-19? 100% 0%
Pada variabel persepsi masyarakat dapat terlihat jika masyarakat Kelurahan Bukit Biru,
Kabupaten Kutai Kartanegara sudah mengetahui Covid-19 dan mematuhi protokol kesehatan
untuk membantu mengurangi penyebaran Covid-19. Masyarakat Kelurahan Bukit Biru juga
mengetahui bahayanya Covid-19. Namun beberapa masyarakat Kelurahan Bukit Biru,
Kabupaten Kutai Kartanegara menyetujui jika Covid-19 adalah virus yang berbahaya yang
harus ditakuti. Pada salah satu warga RT.18, Bapak Hasan yang merupakan seorang pedagang
menyebutkan bahwa Covid-19 mengatakan bahwasanya ia percaya Covid-19 itu ada dan ia
menganggap bahwasannya Covid-19 merupakan ujian yang diberikan oleh tuhan. Ada juga
dari warga RT.17, Ibu Cyta Devi berpendapat jika berbahayanya Covid-19 ini tergantung
dengan perspektif masing-masing orang, intinya kita sebagai warga negara yang baik hanya
perlu mewaspadai Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan dan himbauan dari
pemerintah.
Lumayan banyak perubahan sikap bermasyarakat Kelurahan Bukit Biru Kabupaten Kutai
Kartanegara selama berlangsungnya pandemi. Ibu Rohayah istri daripada Ketua RT.18
menyebutkan jika perubahan selama pandemi Covid-19 hanya dibatasinya malam, mengurangi
intensitas untuk keluar rumah, dan mayoritas masyarakat selalu memakai masker dan
mematuhi protokol kesehatan. Kemudian Anggi Agustina yang merupakan seorang mahasiswi
di RT.18 mengatakan perubahan yang ia rasakan hanya lebih waspada dan sebisa mungkin
untuk menghindari kerumunan..
Dari data kuesioner, masyarakat Kelurahan Bukit Biru mengetahui mengenai Covid-19
dari media sosial ditunjukkan dengan persentase 32% dengan 8 responden dari 25 responden,
dari berita TV ditunjukkan dengan persentase 60% dengan 15 responden dari 25 responden.
Responden yang mengetahui Covid-19 dari berita TV rata-rata memiliki kendala seperti
jaringan yang kurang memadai maupun gadget yang tidak mendukung internet. Responden
lainnya mengetahui mengenai Covid-19 dapat berupa dari artikel, pembicaraan dengan
tetangga, dan himbauan dari pemerintah kelurahan yang ditunjukkan dengan persentase 8%
dengan 2 responden dari 25 responden.
(Tabel Skorsing tersedia di Lampiran)
11
C. Ekonomi Masyarakat
Tabel 2. Keadaan Ekonomi
Frekuensi
Variabel Indikator
Ya Tidak
- Apakah Anda mengalami penurunan pendapatan
28% 72%
selama pandemi?
Ekonomi
- Adakah pekerjaan tambahan untuk menambah
16% 84%
pendapatan selama pandemi?
Pada variabel ekonomi, ada 7 responden dari 25 responden yang mengalami penurunan
pendapatan selama pandemi Covid-19 yang ditunjukkan dengan persentase sebesar 28%. Rata-
rata pekerjaan responden tersebut adalah petani dan pedagang. Dalam wawancara dengan
Bapak Hasan warga RT.18 yang bekerja sebagai petani mengatakan jika penurunan pendapatan
dikarenakan konsumen jarang datang selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Bapak Hasan
mengatakan ia memiliki pekerjaan sampingan dengan membuka toko untuk menopang
perekonomian keluarga. Ada pula Bapak Supratman (Petani) warga RT.20 mengatakan jika
mengalami penurunan ekonomi keluarga dikarenakan hanya satu orang yang memiliki
pekerjaan di keluarganya, yaitu dirinya sendiri.
Ada beberapa masyarakat Kelurahan Bukit Biru yang mengalami penurunan pendapatan
dan mencari pekerjaan lain atau mencari peluang usaha untuk menambah pendapatan dan
menstabilkan ekonomi keluarga. Salah satunya Ibu Hafifah warga RT.18 yang bekerja sebagai
guru. Dalam interview, Ibu Hafifah mengatakan jika suami beliau memiliki usaha ternak cacing
untuk menambah pendapatan selama pandemi Covid-19
D. Pendidikan
Tabel 3. Kegiatan Pendidikan
Frekuensi
Variabel Indikator
Ya Tidak
- Apakah pembelajaran daring efektif? 24% 64%
- Apakah anak anda sering mengeluh tentang
68% 20%
Pendidikan pembelajaran secara daring?
- Apakah anak anda mengerjakan tugas dengan
64% 24%
baik selama pembelajaran daring berlangsung?
Efektivitas dalam proses pembelajaran secara online selama pandemi Covid-19 ini, 24%
menganggap bahwa pembelajaran online ini sangat efektif, ada juga yang menganggap bahwa
belajar online ini sangat tidak efektif yaitu sekitar 64% dan 12% tidak memberikan tanggapan
dikarenakan belum mempunyai anak dan yang lainnya memiliki anak yang sudah lulus sekolah.
Tetapi meskipun ada yang menganggap belajar online ini efektif, masih terdapat banyak
keluhan (64%) seperti kurangnya pemahaman selama pembelajaran online, koneksi internet
yang tidak stabil, membutuhkan banyak kuota, dan anak yang tidak menurut saat belajar
dengan orang tuanya.
13
E. Pencegahan
Tabel 4. Pencegahan
Frekuensi
Variabel Indikator
Ya Tidak
- Apakah Anda mengetahui adanya himbauan
96% 4%
pencegahan Covid-19?
- Apakah Anda melaksanakan ibadah di rumah
92% 8%
untuk mengurangi penyebaran Covid-19?
Pencegahan - Apakah Anda mengetahui jika kelurahan 12% 88%
pernah melakukan lockdown?
- Apakah Anda mengikuti arahan dari
pemerintah kelurahan dalam upaya 100% 0%
mengurangi penyebaran Covid-19?
pencegahan Covid-19. Disamping itu sebanyak 92% masyarakat masih melakukan kegiatan
ibadah di rumah dan 8% melakukan ibadah di tempat ibadah. Kelurahan Bukit Biru juga sempat
melakukan lockdown dengan melakukan penutupan jalan atau akses untuk memasuki
Kelurahan Bukit Biru dan masyarakat yang mengetahui hal ini sebanyak 12%. Pada saat
pandemi melanda masyarakat di Kelurahan Bukit Biru sebanyak 100% mengikuti arahan dari
pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan.
(Tabel Skorsing tersedia di Lampiran)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa pandemi ini, tentunya banyak sekali masalah yang dihadapi masyarakat,
pengangguran meningkat akibat pemutusan hubungan kerja, sektor pendidikan yang ingin
mengurangi penyebaran Covid-19 agar pasien covid tidak semakin meningkat menghimbau
siswanya agar melakukan pembelajaran secara online/daring, sektor ekonomi melemah, angka
kematian juga meningkat. Hal tersebut memang sebuah musibah yang menimpa seluruh dunia
dan saat ini vaksin Covid-19 masih dalam tahap uji coba sehingga pasien positif covid semakin
meningkat. Mengenai virus sendiri beberapa tips mencegah tentunya harus selalu dijalankan
untuk mengurangi penyebaran virus. Beberapa wilayah tentunya selalu mengalami perubahan
zona akibat kurangnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat mengenai penanganan
covid 19.
Banyaknya masyarakat yang kurangnya mendapatkan akses internet dalam proses
pembelajaran online mengakibatkan kurang pemahaman dan banyak siswa yang mengeluh dan
depresi. Begitupun dengan pendapatan ekonomi beberapa keluarga mengalami penurunan
ditambah kebutuhan yang semakin meningkat. Hal tersebut harus selalu mendapatkan
perhatian khusus dari berbagai pihak untuk selalu mendukung satu sama lain.
B. Saran
Dengan segala permasalahan yang dihadapi dunia terutama dengan adanya wabah virus
corona atau Covid-19. pemerintah harus memberikan pemahaman terhadap masyarakat, serta
pemerintah dan masyarakat harus saling mendukung satu sama lain agar penyebaran Covid-19
dapat berkurang. Bukan hal mudah untuk memusnahkan virus Covid-19 tetapi dengan
mencegah tentunya dapat mengurangi jumlah korban.
Semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan data-data
dari suatu wilayah dengan sektor-sektor yang mengalami Covid-19. Demi kesempurnaan
laporan ini kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya dapat membangun agar kami
dapat lebih baik untuk kedepannya.
LAMPIRAN
Keadaan Lingkungan Kelurahan
Nama :
Usia :
Tempat tinggal :
Pekerjaan :
Jumlah anggota keluarga :
Lama tinggal :
A. Persepsi masyarakat
1. Apakah Anda mengetahui apa itu Covid ?
- Ya/Tidak
2. Jika mengetahui, dari mana pengetahuan mengenai Covid Anda dapatkan? (tv,
media sosial, tetangga, dll)
3. Apakah menurut Anda virus Covid-19 ini berbahaya?
- Ya, karena ....
- Tidak, karena ....
4. Apakah ada perubahan sikap dalam masyarakat?
- Jika ada, apa saja perubahan itu (perubahan terhadap diri sendiri, keluarga,
bertetangga)
5. Apakah ada perubahan kegiatan selama Covid?
- Jika ada, menjelaskan kegiatan tsb
6. Apakah menurut anda covid varian terbaru memiliki dampak yang lebih parah
daripada varian covid sebelumnya?
7. Apakah semenjak adanya covid varian terbaru, Anda lebih waspada dan lebih
mematuhi protokol kesehatan (seperti memakai masker dan menjaga jarak)
jika melakukan kegiatan di luar rumah?
- Jika tidak, menjelaskan alasan tsb
8. Bagaimana Anda menghindari atau membantu mengurangi penyebaran
Covid?
9. Bagaimana reaksi Anda jika ada tetangga yang terjangkit Covid ? Apakah Anda
bersedia membantu?
- Ya, membantu dengan bentuk ....
- Tidak, karena ....
10. Menurut Anda, bagaimana penanganan Covid yang telah dilakukan
pemerintah? Apakah sudah tepat?
- Ya, pemerintah memperhatikan Covid
- Tidak, kurang tepat karena ....
B. Ekonomi
1. Berapa jumlah anggota keluarga yang bekerja saat ini?
2. Apa dampak Covid terhadap perekonomian keluarga?
- Jika ada, menjelaskan dampak tsb
3. Bagaimana kondisi pekerjaan Anda selama Covid?
4. Apakah Anda mencari pekerjaan tambahan atau pekerjaan baru untuk
menambah pemasukan?
- Ya, menyebutkan pekerjaan jika berkenan
5. Apa saja perubahan kondisi ekonomi selama Covid?
C. Pendidikan
1. Apakah pembelajaran online efektif?
- Jika ya, bagaimana pengalaman dalam menghadapinya?
- Jika tidak, apa yang membuat tidak efektif?
2. Apakah ada cara untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar dirumah
selama Covid?
- Ya, caranya ....
- Tidak, kegiatan tidak optimal karena ....
3. Apakah anak Anda sering mengeluh tentang belajar secara online karena
pandemi ini?
- Ya, ....
- Tidak, ....
4. Apakah dengan belajar online ini anak Anda mengerjakan tugas sekolah
dengan baik?
- Ya, ....
- Tidak, ....
5. Apa kendala yang dihadapi selama sekolah online?
6. Berapa jumlah anak yang bersekolah?
7. Menurut Anda, apakah pembelajaran lebih baik dilakukan di sekolah atau di
rumah?
D. Pencegahan
1. Apakah ada kebijakan dari kelurahan mengenai Covid?
- Ya ada, .....
- Tidak ada, ....
2. Apakah Anda melakukan kegiatan ibadah di rumah?
- Ya, ....
- Tidak, karena ....
3. Apakah kelurahan pernah melakukan penutupan akses jalan sebagai bentuk
pencegahan Covid?
- Jika ya, bagaimana respon pengguna jalan yang dari luar kelurahan?
4. Apakah Anda selalu mengikuti arahan Lurah maupun Ketua RT untuk
mengurangi penyebaran Covid?
1. Tabel
a. Identitas
JUMLAH
NO. NAMA TEMPAT USIA PEKERJAAN ANGGOTA LAMA
TINGGAL KELUARGA TINGGAL
1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 0 1 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 0 1 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 1 0
25 0 8 15 2 25 0 25 0
PENDIDIKAN
1 0 0 1 Tidak ada 2
1 0 0 1 Tidak ada 1
0 1 1 0 Kuota Internet 2
0 1 1 0 Jaringan 1
0 1 1 0 Kurangnya Kuota Internet 1
0 1 1 0 Jaringan dan Kuota Internet 1
0 1 1 0 Jaringan dan Kuota Internet 2
0 1 1 0 Kuota Internet 2
- - - - - -
- - - - - -
0 1 1 0 Jaringan dan Kuota Internet 2
1 0 0 1 Tidak ada 2
0 1 1 0 Jaringan dan Kuota Internet 1
0 1 1 0 Anak susah memahami 1
materi pembelajaran
0 1 1 0 Jaringan 1
0 1 0 1 Murid yang sulit 2
mengaplikasikan handphone
1 0 1 0 Jaringan 1
1 0 1 0 Jaringan 2
0 1 1 0 Jaringan 2
- - - - - -
0 1 1 0 Jaringan dan Kuota Internet 2
0 1 1 0 Jaringan dan Kuota Internet 2
1 0 0 1 Jaringan 1
0 1 1 0 Jaringan 1
0 1 1 0 Jaringan dan Kuota Internet 1
6 16 17 5
PENCEGAHAN
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 0 1 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
0 1 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 0 1 1 0 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 0
24 1 23 2 3 22 25 0