A1d112076 Artikel
A1d112076 Artikel
A1d112076 Artikel
SKRIPSI
OLEH :
RANI FEBRIANTI
A1D112076
SKRIPSI
OLEH :
RANI FEBRIANTI
A1D112076
yang berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun.
Karakter yang kuat akan membawa dampak yang positif bagi siswa menuju
sejak dini sangat diperlukan, agar tidak terpengaruh budaya barat. Pendidikan
karakter sangat penting bagi siswa agar lahir kesadaran bersama untuk
bahaya modernisasi yang ada di depan mata generasi masa depan bangsa. Usaha
dapat meningkatkan mutu karakter generasi sekarang dan yang akan datang.
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dan semua
dari tujuan pendidikan itu sudah termasuk dari komponen pendidikan karakter.
pelaksanaan pendidikan karakter yang penting untuk dimiliki oleh peserta didik
pada satuan pendidikan telah teridentifikasi 18 nilai karakter yang bersumber dari
agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: (1) Religius, (2)
Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8)
Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah
(15) Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan, (17) Peduli Sosial, (18)
Tanggung Jawab.
Salahsatu dari 18 karakter yang penting untuk dimiliki peserta didik dalam
lingkungan menjadikan kualitas hidup manusia yang lebih baik. Segala sumber
Jika lingkungan sekolah dapat ditata dan dikelola dengan baik, maka akan
menjadi wahana efektif untuk membentuk perilaku peduli lingkungan pada siswa.
Sekolah bisa menjadi pelopor gaya hidup yang ramah lingkungan karena sekolah
penggunaan air, tidak boros listrik, serta mengurangi sampah plastik dan kertas.
kemampuan kognitif, afektif, dan konatif siswa. Namun, pada umumnya sekolah
yang ada saat ini lebih memprioritaskan untuk mengembangkan aspek kognitif
siswa saja dalam proses pembelajaran. Padahal, di sekolah banyak hal-hal yang
akan didapatkan terutama dalam penanaman moral. Etika di sekolah akan sangat
berpengaruh terhadap sikap, jadi ketika lingkungan sekolah bersih itu akan
menerapkan jadwal piket setiap hari, pada saat jam istirahat guru tidak
memperbolehkan siswa berada dalam kelas agar lingkungan kelas tetap terjaga,
tanaman yang ada di lingkungan kelas, dan sebelum pulang sekolah guru selalu
menyuruh siswa untuk memeriksa kembali sampah yang ada di dalam kelas dan
membuang di tempatnya.
belajar, disiplin dalam beribadah, disiplin dalam bekerja, dan disiplin dalam
sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IV SD Negeri 111/1 Muara Bulian.
dalam membentuk sikap peduli lingkungan kelas pada siswa kelas IV SD Negeri
manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut ini peneliti kemukakan
lingkungan.
1. Bagi Peneliti
lingkungan.
2. Bagi Guru
kedisiplinan.
3. Bagi Sekolah
Agar tidak terjadi kesalahan dalam pengertian istilah dalam penelitian ini,
dilakukan dengan rasa senang hati, bukan karena dipaksa atau terpaksa.
sekitarnya.
dan bertindak yang memiliki ciri khas seorang yang menjadi kebiasaan yang
bahwa “karakter adalah keadaan asli yang ada pada individu seseorang yang
berpendapat bahwa konsepsi karakter adalah sebuah kata yang merujuk pada
pola perilaku yang bersifat individual dan keadaan moral seseorang. Kemudian
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
menjelaskan bahwa “karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi
ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan
“karakter sebagai kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi
maka dapat disimpulkan bahwa karakter adalah buah dari hasil pembiasaan yang
nilai-nilai karakter pada peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter
sebagai karakter dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang
peserta didik, sehingga nilai-nilai luhur tersebut tertanam dalam jiwa peserta didik
Hal ini berpijak dari berbagai pendekatan baru dan inovasi yang telah diterapkan
lebih tuntas.
a. Isi
yang berkaitan dengan pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-
b. Metode
moral secara bertanggung jawab dan keterampilan hidup yang lain. Generasi
muda perlu memperoleh penanaman nilai-nilai tradisional dari orang dewasa yang
menaruh perhatian kepada mereka, yaitu para anggota keluarga, guru dan
sendiri.
c. Proses
d. Subjek
generasi muda.
2.2 Kedisiplinan
Disiplin akan membuat seseorang tahu dan dapat membedakan hal-hal apa
yang seharusnya dilakukan, yang wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, yang tak
disiplin yang tidak bersumber dari kesadaran hati nurani akan menghasilkan
ini, disiplin mendapat tambahan awalan ke- dan akhiran -an (kedisiplinan).
aturan atau tata tertib.” Jadi kedisiplinan merupakan hal mentaati tata tertib
disegala aspek kehidupan, baik agama, budaya, pergaulan, sekolah, dan lain-lain.
Dengan kata lain, kedisiplinan merupakan kondisi yang tercipta dan terbentuk
Seperti yang telah diuraikan di atas nilai merupakan suatu keyakinan atau
acuan yang berkaitan dengan tindakan seseorang sebagai kualitas yang melekat
pada objek, individu, masyarakat sehingga dapat berguna, dihargai serta dapat
diri terhadap aturan yang berlaku dalam masyarakat dan terbentuk melalui
disiplin adalah kesesuaian antara sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang
kesadaran.
keyakinan atau acuan yang berkaitan dengan pengendalian diri. Pengendalian diri
dapat berpikir, menata dan menentukan sendiri tingkah laku sesuai dengan tata
perkembangan anak yang artinya dalam kehidupan anak selalu akan cenderung
bertanya dan meminta petunjuk tentang arah tingkah lakunya. Oleh karena itu
disiplin disini berfungsi memberi penerangan agar tingkah laku menjadi lebih
baik, sehingga anak lebih bisa menghargai waktu dan mentaati peraturan yang
telah ada.
tersebut dapat dilakukan dengan beberapa hal. Wibowo (2012: 84) menyatakan
b. Kegiatan Spontan
oleh guru saat mengetahui adanya sikap kurang disiplin siswa pada saat itu juga.
Misalnya guru mengingatkan siswa yang ramai di kelas, menegur ketika sisa
c. Keteladanan
d. Pengkondisian
nilai-nilai kedisiplinan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Muslich (2011: 175)
disiplin ada empat cara yaitu melalui kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan
nilai-nilai disiplin tidak hanya tertanam tetapi mampu terintegrasi dalam diri
siswa.
sebagai berikut:
bahwa indikator dari nilai disiplin pada dasarnya ialah disiplin waktu, disiplin
Dalam istilah sikap peduli lingkungan, terdapat tiga kata kunci, yaitu
sikap, peduli, dan lingkungan. Oleh karena itu, hakikat sikap peduli lingkungan
dapat ditinjau dari pengertian sikap, peduli, dan lingkungan serta keterkaitan
diantara ketiganya.
Kata pertama yaitu sikap (attitude). Sikap adalah suatu motif yang
kemudian bertindak; memiliki daya dorong bertindak; relatif bersifat tetap; dapat
Mudjiono, 2011:89).
Jadi, Sikap Peduli Lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu
terjadi (Yaumi, 2014:111). Peserta didik yang peduli terhadap lingkungan alam
sekitar pasti merasa nyaman jika lingkungan sekitar itu indah, bersih, dan rapi.
kehidupan sehari-hari.
hidup jika:
untuk setiap perilaku, seperti disiplin dalam belajar, disiplin dalam beribadah,
disiplin dalam bekerja, dan disiplin dalam beraktivitas lainnya. Kedisiplinan yang
Pendidikan Karakter
3.1.1 Pendekatan
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
dan menginterpretasikan kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang
tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat yang sedang terjadi atau
dalam membentuk sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IV SD Negeri 111/1
Muara Bulian.
dengan tujuan untuk membentuk sikap peduli lingkungan. Penelitian ini akan
namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas dan pasti, maka
diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah
307).
pada proposal masih bersifat sementara dan akan berkembang kemudian setelah
peneliti di lapangan. Jadi siapa yang dijadikan sampel sumber data dan berapa
disiapkan atau ditentukan sejak awal dalam proposal (Sugiyono, 2011: 400).
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
3.5.1 Observasi
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila
untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan”. Pendapat yang sama
Agar hasil observasi sesuai dengan apa yang diinginkan, peneliti harus
membuat pedoman observasi yang berupa daftar informasi yang ingin diketahui
pengumpulan data yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara langsung
untuk bertukar informasi dan ide dengan tanya jawab secara lisan sehingga dapat
dibangun makna dalam suatu topik tertentu”. Pendapat lain, “wawancara adalah
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melaui tanya jawab
2014:317)”.
penelitian yang berlangsung secara lisan dua orang atau lebih bertatap muka
seperangakat daftar pertanyaan yang dijawab langsung oleh subjek penelitian, dan
adalah jawaban yang tergantung pada subjek. Oleh karena itu dalam melakukan
menggunakan alat bantu seperti tape recorder, kamera atau yang lainnya yang
untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian berupa buku-buku yang
data yang relevan dengan penelitian (Riduwan, 2010:77). Studi dokumentasi yaitu
Penelitian ini, data yang diperoleh berupa data kualitatif. Setelah peneliti
mendapatkan data dilapangan melalui obsevasi dan wawancara, maka hal yang
dilapangan.
beberapa teknik analisis data menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2014:337-
Hal ini, dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan
dalam membentuk sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IV SD Negeri 111/1
Muara Bulian.
penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Menurut Miles dan
Huberman menyajikan data dengan teks bersifat naratif, maka akan memudahkan
apa yang telah dipahami. Penyajian data ini digunakan dalam menganalisis data
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
1) Mengumpulkan data yaitu semua hasil data dari kegiatan observasi dan
dilapangan.
4) Mendisplay data, merangkai informasi dan keabsahan dari data dalam upaya
mengambil kesimpulan.
5) Membuat laporan.
instrumen pemerolehan data yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya. Dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian kualitatif ini hanya
merekayasa hasil temuan tersebut agar diperoleh data yang asli berdasarkan
Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi
membentuk sikap peduli lingkungan dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
3.7.3 Triangulasi
dalam skripsi ini nantinya, hal ini untuk menguji keabsahan data yang diperoleh
lingkungan pada siswa kelas IV SD Negeri 111/1 Muara Bulian. Data yang
saat penelitian.
keabsahannya dan sesuai dengan realita yang terjadi dilapangan serta dapat
terhadap guru kelas dan siswa kelas IV SD Negeri 111/1 Muara Bulian, maka
peneliti melakukan analisis pada data tersebut. Analisis data yang dilakukan oleh
Negeri 111/1 Muara Bulian dalam membentuk sikap peduli lingkungan adalah
tempatnya dan menyimpan alat kebersihan kelas setelah digunakan. Dan disiplin
taman kelas, tidak memetik bunga di taman kelas, tidak mencabut tumbuhan di
taman kelas, tidak menorehkan tulisan pada pohon dan tanaman yang ada di
pengaruh yang dirancang untuk membantu anak mampu menghadapi tuntutan dari
lingkungannya. Dan disini disiplin mendapat imbuhan ke dan an, yang menurut
Partanto dan Barry (2001:121) “Kedisiplinan adalah ketaatan terhadap aturan atau
tata tertib.” Jadi kedisiplinan merupakan hal mentaati tata tertib disegala aspek
kehidupan, baik agama, budaya, pergaulan, sekolah, dan lain-lain. Dengan kata
Adapun tata tertib yang ada di lapangan dalam membentuk sikap peduli
baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan kelas. Dan mengikuti kegiatan
gotong royong yang selalu dilakukan oleh pihak sekolah yaitu sebanyak dua kali
dalam sebulan dan untuk gotong royong kelas dilakukan sekali dalam seminggu.
tersebut sejalan dengan pendapat Muslich (2011: 175) yang juga menyatakan
ahli tersebut juga sama dengan jawaban dari informan yaitu guru kelas dari kelas
kedisiplinan di kelas ini adalah untuk kegiatan rutinya guru telah menyusun
jadwal piket yang dilaksanakan setiap hari oleh siswa, untuk kegiatan spontanya
adalah guru selalu menegur jika kedapatan ada siswa yang tidak disiplin, dalam
hal keteladanan guru sendiri selalu menjadi contoh bagi siswa dalam
lingkungan adalah:
Dari indikator sikap peduli lingkungan yang diungkapkan oleh ahli di atas,
siswa kelas IV SD Negeri 111/1 Muara Bulian telah menunjukkan sikap peduli
lingkungan kelas dengan cara piket setiap hari, merawat tanaman yang ada di
taman kelas, menyiram tanaman di taman kelas dan selalu membersihkan taman
kelas. Jadi siswa selalu mengikuti kegiatan berkenaan dengan kebersihan dan
keindahan lingkungan kelas dan ikut serta dalam pemeliharaan lingkungan kelas.
sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
kerusakan alam yang sudah terjadi.” Dari hasil analisis hasil penelitian siswa kelas
dimana siswa selalu menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan kelas baik
sesuai jadwal masing-masing ataupun dengan rasa senang hati melakukanya tanpa
cabut dan di bersuhkan oleh siswa adalah rumput liar dan gurma yang ada di
taman kelas, karena jika di biarkan rumput dan gurma tersebut dapat merusak
kelangsungan hidup tanaman lain yang ada di taman kelas. Sikap tersebut terjadi
karena kesadaran diri dari siswa itu sendiri serta dalam pembelajaranpun guru
tumbuhan karena tumbuhan itu juga merupakan makhluk hidup yang perlu di jaga
jalan atau dinding. Keadaan meja dan kursi siswa memang ada coretan sedikit,
Negeri 111/1 Muara Bulian itu bersih dan tidak ada tulisan yang ditorehkan oleh
siswa.
peraturan untuk tidak membuang sampah pada tempatnya dan pada jam istirahat
siswa tidak boleh berada di dalam kelas sehingga sampah bekas jajanan siswa
tidak ada yang di buang di dalam kelas. Di lingkungan kelas juga terdapat tempat
sampah sehingga memudahkan siswa untuk membuang sampah. Selaian itu guru
juga selalu menasehati siswa dan memberikan contoh pada siswa untuk tidak
di adakan satu kali seminggu oleh kelas IV sendiri dan sekali sebulan di adakan
oleh sekolah, biasanya di adakan pada hari jum’at pagi. Setelah membersihkan
tempatnya.
peduli lingkungan pada siswa kelas IV SD Negeri 111/1 Muara Bulian. Karena
dapat dilihat dari hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru kelas dan
5.1 Simpulan
spontan, keteladanan dan pengkondisian. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi
dan wawancara yang kesemua indikator dalam penelitian ini dapat menunjukan
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti
1. Kepada pihak guru untuk dapat membentuk sikap peduli lingkungan pada
2. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau bahan
Cipta.
Cipta.
Kesuma, D., Triatna, C., Permana, J., 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori
dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Partanto, P.A., Barry, M.D.A., 2001. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola
Poerwadarminta Wjs. 2003. Kamus Bahasa Indonesia, PN. Jakarta: Balai Pustaka