Artikel 3
Artikel 3
Artikel 3
p-ISSN : 2548-9291
e-ISSN : 2548-9399
ABSTRAK: Orang tua memiliki tanggung jawab dan tanpa ada yang mengarahkan mereka untuk
mengambil peran sebagai orang tua, sebagai pengasuh, pembimbing, sebagai guru dan
pembimbing anak-anaknya. Orang tua dan guru juga harus memahami apa arti kreativitas dan
bagaimana hubungannya dengan tingkat perkembangan anak, dan mereka harus memiliki
keterampilan untuk membantu dan mendorong anak untuk mengekspresikan kreativitasnya. Oleh
karena itu, menjadi tanggung jawab orang tua, guru, dan masyarakat untuk memelihara,,
menghormati, dan memastikan lingkungan fisik dan sosial yang mendukung perkembangan anak.
Komunikasi dengan orang tua merupakan salah satu tugas seorang pendidik. Orang tua juga harus
menghubungi guru. Komunikasi dua arah ini sangat efektif dalam memberikan layanan PAUD
yang berkualitas. Orang tua dan pendidik berbagi informasi tentang program kelembagaan dan
masing-masing anak.
Kata kunci : pelibatan orang tua; anak usia dini.
ABSTRACT: Parents have responsibilities and without anyone directing them to take on the role
of parents, as caregivers, mentors, as teachers and guides for their children. Parents and teachers
must also understand what creativity means and how it relates to a child's developmental level,
and they must have the skills to help and encourage children to express their creativity. Therefore,
it is the responsibility of parents, teachers and society to maintain, respect and ensure a physical
and social environment that supports children's development. Communication with parents is one
of the duties of an educator. Parents should also contact teachers. This two-way communication
is very effective in providing quality PAUD services. Parents and educators share information
about institutional programs and individual children.
Keywords: parental involvement, early childhood.
PENDAHULUAN
Nasib anak sebenarnya ada di tangan kedua orang tuanya; jika mereka konsisten
mengutamakan pertumbuhan anaknya, anak itu akan menjadi lebih baik lagi di masa
depan. Pendidikan anak usia dini menjadi fokus utama yang diperagakan di rumah. Tahap
paling krusial dan mendasar dari keberadaan seseorang, yang mengarahkan jalan
hidupnya, adalah tahun-tahun awal pendidikan. Anak-anak dibesarkan dalam keluarga
dan dilahirkan sambil diasuh oleh orang tuanya. Orang tua diharapkan dapat memenuhi
fungsi orang tua sebagai pengajar, pembimbing, konselor, dan pengasuh bagi anaknya
tanpa menerima perintah dari pihak lain. Untuk menjamin bahwa proses ini tidak berakhir
ketika seorang anak mencapai usia dewasa, para pemangku kepentingan termasuk orang
tua, guru, dan masyarakat harus berkolaborasi. Jalan menuju kedewasaan seorang anak
dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor alam dan lingkungan.
Orang tua atau wali anak, serta guru atau pendidik, harus memahami bagaimana
kreativitas anak berkembang dan bagaimana hal itu mempengaruhi tingkat pertumbuhan
mereka, serta kemampuan mereka sendiri untuk mendorong dan mendorong mereka.
baginya untuk menjadi kreatif. pentingnya kreativitas bagi anak yang mengerti. Guru
adalah satu-satunya yang memiliki kekuatan untuk mengatur kreativitas siswa dan
mendorongnya untuk menemukan keberanian dan kemauan untuk mengungkapkannya.
Pertumbuhan atau perkembangan anak berubah menjadi sesuatu yang lebih maju
dan dewasa. Sangat penting bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas sejak usia
muda karena perilaku seperti menjelajahi dunia di sekitar mereka di prasekolah dan
mencicipi makanan baru sangat penting untuk perkembangan anak. Dikarenakan
kurangnya respon yang memadai dari masyarakat, guru, dan orang tua untuk menata
lingkungan fisik dan sosial yang mendukung perkembangan bunga muda. Seluruh proses
yang dilalui manusia merupakan proses belajar yang melahirkan sikap dan perilaku yang
akhirnya menjadi tabiat, kepribadian, atau wataknya. Keterlibatan masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan merupakan upaya masyarakat untuk memperkuat
kemampuan peserta didik guna meningkatkan kreativitas, yang kemudian dijadikan mata
pelajaran. Tidak Ada Manusia Yang Dapat Sepenuhnya Mencapai Status Tanpa Proses
Pendidikan.
Berdasarkan tantangan dan tujuan sistem pendidikan nasional tersebut, maka
jelaslah bahwa pendidikan harus direncanakan dan dilaksanakan secara metodis pada
semua jenjang, mulai dari sekolah dasar sampai pendidikan tinggi, untuk mencapai tujuan
tersebut. Pembinaan harus direncanakan, dilaksanakan, dan dinilai secara tepat untuk
mengembangkan karakter peserta yang dididik agar berbudi pekerti luhur, berakhlak
mulia, dan santun dalam bergaul dengan masyarakat, dan pendidikan karakter menjadikan
manusia Indonesia berakhlak mulia, harus terpadu.
METODE PENELITIAN
Metode yang dipergunakan adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang
turun langsung ke lapangan atau ke lokasi untuk mengumpulkan data yang relevan
dengan penelitian saat ini. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif kualitatif
(Arikunto, 2013: 3). Yang mana mempunyai tujuan untuk mendapatkan segala informasi
tentang status, indikator pada saat penyelidikan. Penelitian ini berkaitan langsung dengan
eksplorasi pelibatan peran serta orang tua dalam meningkatkan krativitas belajar anak
usia dini di pos paud teratai 23.
Penelitian ini dilakukan di Pos Pendidikan Anak Usia Dini Teratai 23, Desa
Wonorejo, Kec. Kencong Kab.Jember Penelitian ini menggunakan purpose sampling
untuk mengidentifikasi topik penelitian. Teknik penelitian yang mengambil sampel dari
suatu sumber data atau topik penelitian untuk melihat siapa yang memiliki informasi dan
data yang berharga untuk penelitian. Topik dipilih berdasarkan siapa yang paling tahu
semua informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Penentuan subjek penelitian
didasarkan pada prinsip bahwa subjek mengetahui dengan benar dan secara sukarela
memberikan informasi sesuai permintaan. Objek penelitian adalah variabel atau perhatian
210
Pelibatan Peran Serta … (Dahlan)
peneliti (Arikunto, 2013: 97). Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah
keterlibatan orang tua dalam meningkatkan kreativitas belajar anak usia dini di PAUD
Teratai 23. Untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian ini, peneliti
menggunakan berbagai metode pengumpulan data, diantaranya :
Pertama Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi langsung. Dalam
teknik ini, peneliti melihat subjek penelitian, guru dan anak, secara tatap muka. Metode
observasi ini dipilih karena memungkinkan peneliti untuk lebih dekat dengan objek
penelitian dan mengalami langsung pelibatan peran serta orang tua dalam meningkatkan
krativitas belajar anak. Metode ini telah digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data operasional langsung tentang bagaimana pelibatan peran serta orang tua dalam
meningkatkan krativitas belajar anak.
Kedua Wawancara
Wawancara yang digunakan peneliti merupakan wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur dipergunakan sebagai teknik pengumpulan data waktu peneliti
atau pengumpul data telah konfiden dengan berita yang akan diperoleh. Oleh sebab itu,
pada wawancara, peneliti memberikan alat penelitian berbentuk pertanyaan tertulis
dengan pilihan jawaban. Wawancara terstruktur ini menanyakan setiap responden
pertanyaan yg sama serta peneliti membentuk catatan.
Ketiga Dokumentasi
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan
menganalisis dokumen, baik dokumen tekstual, visual maupun elektronik yang dianalisis,
di komparasikan dan digabungkan sehingga menghasilkan suatu hasil penelitian yang
sistematis, runtut dan lengkap. Penyusunan dan penguraian Dokumen sesuai dengan data
yang diinginkan oleh peneliti.
Analisis data digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis data sebagai
informasi dari data yang diperoleh oleh peneliti. Karena sifat penelitian yang deskriptif,
Dalam metode ini, data yang konsisten dengan temuan faktual di lokasi investigasi
disajikan, dianalisis, dan ditarik kesimpulan. Karena, seperti telah disebutkan, tantangan
dan masalah yang ditimbulkan Penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan
berkembang setelah kerja lapangan. Ketika menganalisis model ini, peneliti harus
memasukkan ketiga aspek tersebut sampai kerangka waktu untuk kegiatan pengumpulan
data dianggap memadai dan sesuai. Analisis ini menitikberatkan pada data yang diperoleh
dan diolah melalui pengumpulan, sintesis, interpretasi, dan reduksi yang sistematis
menjadi kesimpulan yang objektif berdasarkan fakta. Sebab itu, analisis model ini
melibatkan data lapangan. Persepsi berupa gambaran tentang objek yang sebelumnya
tidak jelas atau tidak jelas, sehingga penelitian menunjukkan adanya hubungan sebab
akibat atau timbal balik, hipotesis atau teori.
211
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2023
PEMBAHASAN
A. Penjelasan tentang keterlibatan masyarakat dan orang tua
Guru atau lingkungan yang pertama melibatkan anak dalam belajar,
membentuk pemikiran mereka, dan mempengaruhi perkembangan mereka baik di
dalam maupun di luar kelas adalah keluarga mereka. Orang yang ideal untuk
mengajar anak-anak adalah guru tua. Padahal, orang tua adalah sumber informasi
yang sangat kredibel dan berpengaruh bagi anak-anak. The Connecticut
Association of Teachers and Parents (Marshall, 2010:7) Juga menjelaskan bahwa
partisipasi orang tua diartikan menjadi keterlibatan orang tua dalam segala aspek
proses pengasuhan dan tumbuh kembang anak, mulai dari anak lahir sampai
tumbuh menjadi manusia dewasa, dan orang tua memiliki peran dan pengaruh yang
besar dalam kehidupannya yang lebih kompleks, sesuai dengan Campo (2011:3).
Penanggung jawab tugas mengarahkan pendidikan anaknya serta
bagaimana dia membesarkan dan mendidiknya. Orang tua memiliki tanggung
jawab untuk mendidik anaknya saat masih anak-anak sejak mereka mulai menerima
dan merasakan rangsangan dari dunia luar. Perkembangan dan pertumbuhan anak
seringkali dipengaruhi oleh berbagai interaksi atau hubungan sosial dalam keluarga,
masyarakat, dan lembaga pendidikan. Dalam hal ini, keluarga, sekolah, dan
masyarakat umum, serta orang tua di masyarakat umum, semuanya terlibat. Peran
yang dimainkan sekolah dalam mendidik generasi masa depan dan keluarga yang
mempercayakan mereka dengan pendidikan anak-anak mereka sangat penting
tetapi tidak sepenuhnya ditangani.
Di abad ini, lembaga pendidikan juga harus mengakui pentingnya keluarga
dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang tua
untuk terlibat dalam keluarga, pekerjaan akademik, dan pembagian tanggung
jawab. Terlepas dari kenyataan bahwa Orang tua mempercayainya dengan
pendidikan formal, Orang tua masih memiliki hak untuk berkontribusi secara tidak
memadai. Baik tua maupun muda memainkan peran positif dalam mendidik
seorang anak.
Dari percakapan tersebut, jelas bahwa draf keterlibatan orang tua
mengandung pengertian keterlibatan orang tua sebagai individu yang berinteraksi
langsung dengan anaknya dalam segala hal yang menyangkut kehidupannya,
termasuk sekolahnya. Sekalipun orang tua menitipkan pendidikan anaknya ke
sekolah, mereka juga harus mendidik anaknya di rumah agar pelajaran yang didapat
tidak terlupakan dan tetap segar di hati dan pikiran sang anak. Bersama-sama,
norma dan torang tua koridor. Sekolah atau lembaga pendidikan harus
memasukkan orang-orang dari segala usia dalam proses pendidikan.
B. Peran orang tua dalam keterlibatan di sekolah
Orang tua berpartisipasi dalam konteks sekolah, serta orang tua di
masyarakat, yang merupakan bagian dari proses pendewasaan. Kelompok
berkepentingan terhadap kebijakan sekolah adalah peran orang tua dalam proses
pendidikan. Sebaliknya, mereka yang lebih tua dapat berperan dalam meningkatkan
kualitas sekolah. Selain itu, mereka melayani dalam kapasitas pendukung, guru,
siswa, penasehat, warga lanjut usia, dan duta besar, menurut Coleman (2013:298-
305). Adapaun keterlibatan orang tua di pos PAUD teratai 23 adalah:
1. Orang tua sebagai pendamping atau pendukung
212
Pelibatan Peran Serta … (Dahlan)
213
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2023
214
Pelibatan Peran Serta … (Dahlan)
215
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2023
menggunakan saran. Sebelum kelas aktivitas (Morrison, 2012: 383). Orang tua
tidak hanya membantu anak-anak dalam upaya akademik mereka tetapi juga
berperan sebagai pendukung dalam kegiatan di luar kelas dengan membantu
mereka melakukan pekerjaan rumah tangga, menyediakan tidur dan nutrisi yang
cukup, dan menciptakan lingkungan bermain yang aman. Hodgkinson (2010), hal.
43.
216
Pelibatan Peran Serta … (Dahlan)
a. Panel Informasi
Memasang papan buletin adalah salah satu cara untuk mendorong
komunikasi dua arah antara pendidik di POS PAUD Teratai 23 dan Orang tua.
Papan buletin adalah papan yang digantung atau ditempatkan secara strategis
sehingga mudah diakses dan dibaca baik oleh pendidik maupun orang tua. Pesan
berbeda dari guru dapat ditautkan ke papan buletin untuk memberi tahu Orang tua
tentang siswa, serta pesan dari Orang tua kepada siswa untuk memberi tahu
pendidik.
Pesan yang dapat disebar di papan pengumuman antara lain pengumuman
mengenai tes, jadwal, dan informasi lainnya serta brosur berisi informasi tumbuh
kembang siswa dan hasil pekerjaannya. Mereka juga dapat menyertakan gambar
kegiatan, siswa, guru, dan siswa yang lebih tua serta gambar jadwal siswa dan
kegiatan lainnya. Pedoman untuk relawan dan informasi yang berkaitan dengan
rencana kegiatan departemen. Materi yang disajikan di papan diperbarui secara
tepat waktu untuk menjamin selalu sarat dengan informasi yang berkaitan dengan
perkembangan anak dan Orang tua . Buletin di papan materi diubah setiap dua
minggu, setiap bulan, atau sesuai kebutuhan. Melacak konten yang diperbarui
sangat penting karena papan yang kedaluwarsa atau membingungkan akan
mencegah orang tua untuk melihatnya. Orang Tua dapat terlibat dalam hobi ini.
Siapa pun yang yang ingin membantu dapat membantu menggantungkan informasi
dan dekorasi.
b. Buku Profil Penulis
Buku Profil Kelembagaan merupakan sarana komunikasi yang sangat
penting untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan Orang tua dalam program
pendidikan anak usia dini. Buku Profil Institusi adalah buku yang memuat
informasi umum tentang Orang tua dan profil institusi Orang tua . 1. Lembaga
dengan misi dan visi, lembaga visioner. Pernyataan misi menguraikan langkah-
langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan atau visi. 2. Studi sesuai
rencana, 3. Rencana Tindakan, 4. Daftar Siswa, Jumlah, Nama, Umur, Dan Kota
Asal. Daftar Kelas.
217
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2023
KESIMPULAN
Orang tua seorang anak sebenarnya ada di depannya saat ini. Jika orang tua selalu
sadar akan perkembangan, masa depan anak akan jauh lebih baik. Anak asuh yang lebih
tua dan bertanggung jawab dapat bertindak sebagai pengasuh anak, tutor, konselor, guru,
dan pembimbing atas inisiatif mereka sendiri. Perkembangan adalah proses yang
melibatkan perubahan sesuatu untuk membuatnya lebih maju dan matang. Hasil
pengembangan kreativitas awal dalam perilaku yang konsisten dengan pengalaman
prasekolah, seperti eksplorasi lingkungan dan preferensi rasa, yang keduanya sangat
penting untuk pertumbuhan anak. menghargai dan menciptakan lingkungan fisik dan
sosial yang mendukung perkembangan anak.
Pendidik: "Berkomunikasi dengan orang tua itu salah." Orang tua juga harus
menghubungi guru. Komunikasi dua arah ini sangat efektif dalam memberikan layanan
berkualitas PAUD. Guru dan orang tua bertukar informasi mengenai fasilitas program
dan masing-masing anak. Ketika seorang siswa yang lebih tua menghadiri kelas, mereka
harus menyapa siswa lain dan keluarganya, berpartisipasi dalam kegiatan kelas, dan
belajar bagaimana melaksanakan tugas yang diberikan. Mereka dapat mempelajari
program yang dipimpin oleh guru. Keterangan, pengiriman hadiah untuk orang tua.
DAFTAR RUJUKAN
Ali Nugraha dan Yeni Rachmawati. (2011). Metode Pengembangan Sosial Emosional.
Jakarta: Universitas Terbuka
Bernard Spodek (1991) Reconceptualizing Early Childhood Education: A
Commentary, Early Education and Development, 2:2, 161-
167, DOI: 10.1207/s15566935eed0202_7 di akses 1 Juni 2023
Campo, Jill. (2011). Parental Involvement in Education: Model Exploration Among
Parents of Elementary and Middle School Students. Diunduh dari
www.Proquest.com pada 15 Maret 2023
Coleman, M. (2013). Empowering FamilyTeacher Partnerships building connections
within diverse communities. United States of America: SAGE Publication
218
Pelibatan Peran Serta … (Dahlan)
Hodgkinson, Kenneth W.( 2010). Parental Involvement and Assistant Principal Efficacy.
Diakses dari www.Proquest.com pada 15 Maret 20123
Marshall, JeVon. (2010). Parental Involvement: A Case Study Looking Closely at
Teacher and Parent Perceptions of Effective Parental Involvement. Diakses dari
www.Proquest.com pada 15 Maret 2019.
Morisson, G.S. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
Soemiarti Patmonodewo. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : PT Rieneka
Cipta.
M Subana, Sudrajat, 2005, Dasar- dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia
219