Bab Iii
Bab Iii
Bab Iii
HAM
BAB III
HAM
Dalam pengertiannya Hak Asasi Manusia (HAM) menurut definisi para ahli
mengatakan, Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki
setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. sedangkan
pengertian HAM menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB) adalah hak yang melekat
dengan kemanusiaan kita sendiri, yang tanpa hak itu kita mustahil hidup sebagai
manusia. Secara umum Hak Asasi Manusia sering sekali terdengar di telinga kita
tentang Pelanggaran-pelanggaran HAM yang membuat kita prihatin tentang semua
yang terjadi, sehingga perlunya kita tahu lebih jelas tentang hak asasi manusia seperti
dibawah ini.
Dari pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) dapat disimpulkan bahwa sebagai
anugerah dari Tuhan terhadap makhluknya, hak asasi tidak boleh dijauhkan atau
dipisahkan dari dipisahkan dari eksistensi pribadi individu atau manusia tersebut. Hak
asasi tidak bisa dilepas dengan kekuasaan atau dengan hal-hal lainnya, Bila itu sampai
terjadi akan memberikan dampak kepada manusia yakni manusia akan kehilangan
martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai kemanusiaan.
Walapun demikian, bukan berarti bahwa perwujudan hak asasi manusia dapat
dilaksanakan secara mutlak karena dapat melanggar hak asasi orang lain.
Memperjuangkan hak sendiri sembari mengabaikan hak orang lain merupakan
tindakan yang tidak manusiawi. Kita wajib menyadari bahwa hak-hak asasi kita selalu
berbatasan dengan hak-hak asasi orang lain, karena itulah ketaan terhadap aturan
menjadi penting.
KELOMPOK 1 20
NEGARA HUKUM DAN
HAM
2. A.J.M. Milne, HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di segala
masa dan di segala tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia.
4. John Locke, Menurut John Locke, hak asasi adalah hak yang diberikan langsung
oleh Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki
manusia menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga
sifatnya suci.
5. David Beetham dan Kevin Boyle, Menurut David Beetham dan Kevin Boyle, HAM
dan kebebasan-kebebasan fundamental adalah hak-hak individual yang berasal
dari kebutuhan-kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia.
6. C. de Rover, HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia.
Hakhak tersebut bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun
miskin, laki-laki ataupun perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar,
tetapi tidak pernah dapat dihapuskan. Hak asasi merupakan hak hukum, ini
berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia
dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di banyak negara di dunia. Hak
asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang. Hak
asasi manusia bersifat universal dan abadi.
7. Franz Magnis- Suseno, HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena
diberikan kepadanya oleh masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif yang
berlaku, melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Manusia
memilikinya karena ia manusia.
KELOMPOK 1 21
NEGARA HUKUM DAN
HAM
9. Oemar Seno Adji, Menurut Oemar Seno Adji yang dimaksud dengan hak-hak
asasi manusia ialah hak yang melekat pada martabat manusia sebagai insan
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun,
dan yang seolah-olah merupakan suatu holy area.
Ada bermacam-macam hak asasi manusia. Secara garis besar, hak-hak asasi
manusia dapat digolongkan menjadi enam macam sebagai berikut.
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-
hak asasi pribadi ini sebagai berikut.
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh hak-hak asasi
politik ini sebagai berikut.
Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya.
Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
KELOMPOK 1 22
NEGARA HUKUM DAN
HAM
Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang
berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak asasi
hukum sebagai berikut.
Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.
Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hakhak yang lain. Ciri
khusus hak asasi manusia sebagai berikut.
Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau
diserahkan.
Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak,
apakah hak sipil dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.
Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang
sudah ada sejak lahir.
Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan
adalah salah satu dari ide-ide hak asasi manusia yang mendasar.
KELOMPOK 1 23
NEGARA HUKUM DAN
HAM
3.4. Sejarah HAM
Secara historis hak asasi manusia sebagaimana yang saat ini dikenal (baik yang
di cantumkan dalam berbagai piagam maupun dalam UUD), memiliki riwayat
perjuangan panjang bahkan sejak Abad Ke-13 perjuangan untuk mengukuhkan gagasan
hak asasi manusia ini sesudah dimulai segera setelah di tanda tanganinya Magna Charta
pada tahun 1215 oleh raja John Lackbland, maka sering kali peristiwa ini di catat
sebagai permulaan dari sejarah perjuangan hak-hak asasi manusia, sekali pun
sesungguhnya piagam ini belum merupakan perlindungan terhadap hak-hak asasi
sebagaimana yang di kenal surat ini.
Generasi Pertama
Berpendapat bahwa pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan
politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan politik
disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya
keinginan negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan suatu tertib hukum
yang baru. Pada generasi pertama ini berkembang pemikiran dari pemikiran Immanuel
Kant dimana negara dan pemerintah tidak ikut campur tangan dalam urusan warga
negaranya kecuali dalam hal yang menyangkut kepentingan umum. Aliran pikiran yang
disebut liberalisme ini dirumuskan dalam dalil “The Last Government is the best
KELOMPOK 1 24
NEGARA HUKUM DAN
HAM
Government” artinya Pemerintahan yang paling sedikit campur tangannya terhadap
warga negara adalah Pemerintahan yang baik. Dalam pandangan ini negara dianggap
sebagai Nachwachterstaat atau negara penjaga malam yang memiliki ruang gerak yang
sangat sempit dalam mengatur tata kehidupan masyarakat atau rakyat dari suatu
negara, bukan hanya di bidang politik tetapi juga di bidang ekonomi. Dalam konsep ini
kegiatan di bidang ekonomi dikuasai oleh dalil: Laissez faire, laissez aller” yang artinya
kalau manusia dibiarkan mengurus kepentingan ekonominya masing-masing maka
dengan sendirinya keadaan ekonomi seluruh negara akan sehat.
Generasi Kedua
Pada masa ini pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga
hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua
menunjukkan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada
generasi kedua ini lahir dua covenant yaitu International Covenant on Economic, Social
and Cultural Rights dan International Covenant on Civil and Political Rights. Kedua
Covenant tersebut disepakati dalam sidang umum PBB 1966. Pada masa generasi
kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan
dengan sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik. Pada masa ini pemerintah
bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat dan karenanya harus aktif dalam
mengatur kehidupan ekonomi dan sosial rakyatnya. Negara dalam konsep ini
dinamakan negara kesejahteraan (Welfare State) atau Social Service State (negara yang
memberi pelayanan kepada masyarakat atau negara modern).
Generasi Ketiga
Generasi ketiga ini lahir sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua.
Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya,
politik, dan hukum dalam satu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan
pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga
mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan hak ekonomi dalam arti
pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan
sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang
dilanggar.
KELOMPOK 1 25
NEGARA HUKUM DAN
HAM
Generasi Keempat
Setelah banyak dampak negatif dari pemikiran HAM generasi ketiga, lahirlah
generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominan dalam proses
pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan seperti
diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori
oleh negara-negara dikawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak
asasi manusia yang disebut Declaration of The Basic Duties of Asia People and
Government. Deklarasi ini lebih maju dari rumusan generasi ketiga, karena tidak saja
mencakup tuntutan struktural tetapi juga berpihak kepada terciptanya tatanan sosial
yang berkeadilan. Selain itu deklarasi HAM Asia telah berbicara mengenai masalah
‘kewajiban asasi’ bukan hanya ‘hak asasi’. Deklarasi tersebut juga secara positif
mengukuhkan keharusan imperatif dari negara untuk memenuhi hak asasi rakyatnya.
Beberapa masalah dalam deklarasi ini yang terkait dengan HAM dalam kaitan dengan
pembagunan sebagai berikut:
2. Perdamaian
3. Partisipasi Rakyat
Merupakan suatu persoalan hak asasi yang sangat mendesak untuk terus
diperjuangkan baik dalam dunia politik maupun dalam persoalan publik lainnya.
4. Hak-hak Budaya
KELOMPOK 1 26
NEGARA HUKUM DAN
HAM
Keadilan sosial tidak saja berhenti dengan naiknya pendapatan perkapita, tapi
justru baru berhenti pada saat tatanan sosial yang tidak adil dijungkirbalikkan dan
diganti dengan tatanan sosial yang berkeadilan.
Awal gelombang perjuangan hak-hak bangsa kita untuk menjadi satu nama
Indonesia melewati fase-fase pembangunan organisasi. Organisasi-organisasi tersebut
berguna mengumpulkan orang-orang agar dapat berkesadaran bahwa dengan bergerak
KELOMPOK 1 27
NEGARA HUKUM DAN
HAM
bersama-sama didalam organisasi itulah hak-hak yang sepantasnya dimiliki dapat
tercapai.
KELOMPOK 1 28
NEGARA HUKUM DAN
HAM
3.5.3. Penegakan HAM di Indonesia setelah Kemerdekaannya
Periode yang membanggakan dari berbagai wacana yang saya baca. Periode ini
dianggap sebagai saat-saat pasang kemajuan atas HAM kita ini, ditandai dengan makin
maraknya partai-partai dengan ideology masing-masing, dan pers memiliki kebebasan
yang mensejahterakan, situasi pemahaman HAM yang kondusif, pemilu pun berjalan
secara demokratis sesuai yang diidam-idamkan.
Masa awal Suharto memimpin setelah Suharto sering kali diadakan kajian-
kajian dan seminar-seminar mengenai HAM. Tetapi setelah selang beberapa waktu
sikap pemerintah berubah dan menjadi defensive serta represif. Dan saat-saat itulah
terjadi kasus-kasus pelanggaran HAM, dan dosa-dosa itu tidak lah dapat di adili sampai
sekarang.
Pada awal 1990-an kemudian dibentuklah Komnas HAM, yang bertugas
menangani masalah pelanggaran-pelangkaran HAM di Indonesia serta memberikan
pendapat perihal pelaksanaan mengenai pelaksanaan HAM di Indonesia.
KELOMPOK 1 29
NEGARA HUKUM DAN
HAM
3.5.3.2.5 Periode 1998 – sekarang
KELOMPOK 1 30