Tanda Bahaya Nifas
Tanda Bahaya Nifas
Tanda Bahaya Nifas
3. Vulva dan vagina Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang
sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dan dalam beberapa hari pertama setelah
proses tersebur, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu
vulva dan vagina kembali keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara
berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol
(Bobak, Lowdermik, Jensen, dkk, 2012).
4. Perubahan pada payudara
Pada semua yang telah melahirkan proses laktasi terjadi secara alami. Ibu yang
menyusui 24 jam sampai 72 jam pertama sesudah melahirkan payudara akan
mengeluarkan kolostrum. Air susu yang lebih matang akan muncul antara hari ke-2
sampai hari ke-5. Pada saat ini payudara akan membesar (penuh, keras, panas dan
nyeri) yang akan menimbulkan kesulitan dalam menyusui. Menyusui dengan interval
waktu yang sering akan dapat mencegah pembengkakan payudara atau membantu
meredakannya. Konsentrasi hormon yang menstimulasi selama hamil adalah hormon
estrogen, progesteron, Human Chorionic Gonadotrophin (HCG), prolaktin, 46 insulin
hormon ini dapat menurun dengan cepat setelah bayi lahir. Setelah melahirkan,
kelenjar pituitari akan mengeluarkan prolaktin (hormon laktogen) (Bobak,
Lowdermik, Jensen, dkk, 2012).
5. Perubahan sistem endokrin
Selama proses kehamilan dan persalinan, terdapat perubahan pada sistem endokrin
terutama pada hormon-hormon yang berperan dalam proses tersebut yaitu hormon
oksitosi, prolaktin serta estrogen dan progesteron. Esterogen dan progesteron serta
prolaktin menurun secara cepat, kadar prolaktin pada ibu menyusui akan meningkat
secara bertahap karena rangsangan dari isapan bayi (Bobak, Lowdermik, Jensen, dkk,
2012).
6. Perubahan sistem perkemihan
Diuresis dapat terjadi setelah dua sampai tiga hari postpartum. Kondisi ini akan
kembali normal setelah empat minggu postpartum. Sumbatan pada uretra disebabkan
oleh adanya trauma saat persalinan berlangsung dan trauma ini dapat berkurang
setelah 24 jam postpartum.
7. Perubahan psikologis masa nifas
Menurut Kemenkes RI (2016), proses adaptasi psikologis yang terjadi pada masa
nifas adalah sebagai berikut :
a) Fase taking in Fase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung dari
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Ibu berfokus pada dirinya
sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap lingkungannya.
b) Fase taking hold Fase ini berlangsung dua sampai empat hari setelah melahirkan.
Ibu merasa khawatir akan tidak kemampuan dan merasakan langsung tanggung
jawab dalam merawat bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif sehingga mudah
tersinggung.
c) Fase letting go Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran
barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan ibu sudah mulai dapat
menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.
8. Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas
Kebutuhan dasar ibu nifas antara lain :
a) Nutrisi, pada ibu menyusui yang dianjurkan sebanyak 500 kkal tiap hari dari
kebutuhan sebelum hamil yaitu 2200 kkal. Suplemen zat besi dapat diberikan
kepada ibu selama 4 minggu pertama setelah lahir. Vitamin A (200.000 IU)
diberikan dua kali, yaitu setelah persalinan dan 24 jam setelah Vitamin yang
pertama (Sulistyawati, 2011).
b) Mobilisasi, pada ibu nifas dua jam postpartum sudah diperpolehkan miring kiri
atau kanan, kemudian secara bertahap jika kondisi ibu baik, ibu diperbolehkan
duduk, berdiri, berjalan di sekitar tempat tidur.
c) Eliminasi biasanya pengeluaran air seni akan meningkat 24-28 jam pertama
sampai sekitar hari kelima setelah melahirkan. Buang air besar akan sulit
dirasakan dikarenakan ibu merasakan ketakutan untuk rasa sakit, takut jahitan
terbuka atau karena adanya hemoroid. Untuk meningkatkan volume feses maka
ibu nifas dianjurkan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air
putih
d) Personal Hygiene, ibu nifas dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri
khususnya kebersihan genetalia. Menganjurkan ibu untuk mencuci genetalia
menggunakan air bersih kemudian mengeringkan dengan tisu setiap kali buang air
besar atau buang air kecil, pembalut diganti minimal tiga kali sehari, mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah membersihkan
genetalia, menginformasikan ibu cara untuk membersihkan daerah kelamin yaitu
dari depan ke belakang.
e) Istirahat, ibu postpartum membutuhkan istirahat yang cukup untuk
mengembalikan keadaan fisiknya. Kurang istirahat pada ibu dapat mengakibatkan
berkurangnya ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi, menyebabkan
depresi dan ketidaknyamanan untuk merawat bayi dan diri ibu sendiri.
f) Senam nifas, senam yang paling baik dan aman untuk memperkuat dasar panggul
adalah senam kegel. Segera lakukan senam kegel pada hari pertama post partum
bila memungkinkan selanjutnya dapat dilakukan senam nifas mulai hari pertama
dan dilakukan secara bertahap. Senam nifas bertujuan untuk melatih otot dan
mempercepat proses pengembalian organ vital setelah proses persalinan.
Kontrasepsi yang sesuai bagi ibu menyusui adalah AKDR dan kontrasepsi
progestin atau kontrasepsi yang tidak mengandung hormon estrogen (Kemenkes
RI, 2016).