Bab I LP
Bab I LP
Bab I LP
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas (postpartum) merupakan masa pemulihan dari sembilan bulan kehamilan dan
proses kelahiran. Dengan pengertian lainnya, masa nifas yang biasa disebut juga masa
puerperium ini dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaansebelum hamil. Setelah persalinan wanita akan mengalami masa
puerperium, untuk dapat mengembalikan alat genitalia interna kedalam keadaan normal, dengan
tenggang waktu sekitar 42 hari atau enam minggu atau satu bulan tujuh hari. (Manuaba, 2014).
Masa nifas atau puerperium dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira selama
6 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis dan psikis ,yaitu :
1. Perubahan fisik
4. Perubahan Psikis
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih
kembali seperti keadaan seblum hamil. Perubahan- perubahan alat-alat genital ini dalam
ibu maupun bayinya. Diperkirakan insiden kematian ibu di Indonesia sebesar 60% terjadi pada
postpartum atau masa nifas, dan sebesar 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
Sehingga peran dan tanggung jawab bidan untuk mencegah kematian ibu pada masa kritis ini
adalah dengan memberikan asuhan kebidanan yang aman dan efektif (Pusdinakes 2018)
Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, angka kematian ibu
(AKI) sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini masih cukup tinggi dibandingkan
dengan negara-negara tetangga di kawasan Association of South East Asia Nation (ASEAN)
Setiap ibu hamil menghadapi resiko terjadinya kematian, sehingga salah satu upaya
menurunkan tingkat kematian ibu adalah meningkatkan status kesehatan ibu hamil sampai masa
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis menggunakan pola pikir
2. Tujuan Khusus
dokumentasi SOAP
e. Melakukan pembahasan antara konsep teori dan kasus yang diambil / diasuh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Nifas
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat- alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-
Kala puerpurium (nifas) yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan
waktu yang diperlukan untuk pulihnya organ kandungan pada keadaan yang normal
(Manuaba, 2014).
Menurut Mochtar (2013), ada beberapa involusi alat-alat kandungan sebagai berikut :
seperti sebelum hamil. Adapun tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa
Tabel 2.1
kavum uteri dengan diameter 7,5 cm. Sesudah 2 minggu menjadi, pada minggu
c. Luka-luka pada jalan lahir jika tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari
d. Rasa nyeri, yang disebut after pains, (merian atau mulas-mulas) disebabkan
kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan
pengertian pada ibu mengenai hal tersebut dan jika terlalu mengganggu, dapat
antimules.
e. Lokia, ada cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa
1) Lokia rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel- sel desidua,
2) Lokia sanguilenta : berwarna merah kuning, berisi darah dan lendir, hari ke 3-7
paca persalinan.
3) Lokia serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14
pasca persalinan.
5) Lokia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan sepert nanah berbau busuk.
f. Seviks, setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong, berwarna
perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa dimasukka ke rongga rahim,
setelah 2 jam, dapat dilalui oleh 2-3 jari, dan setelah 7 hari, hanya dapat di lalui 1
jari
waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur- angsur menjadi ciut dan
pulih kembali. Akibatnya, tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi
Perubahan psikologis mempunyai peranan yang sangat penting pada ibu dalam masa
nifas. Ibu nifas menjadi sangat sensitif, sehingga diperlukan pengertian dari keluarga-
keluarga terdekat. Peran bidan sangat penting pada masa nifas untuk memberi pegarahan
pada keluarga tentang kondisi ibu serta pendekatan psikologis yang dilakukan bidan pada
ibu nifas agar tidak terjadi perubahan psikologi yang patologis (Pusdiknakes, 2014).
a. Fase Taking In
Terjadi pada 1-2 hari setela persalinan, ibu masih pasif dan sangat bergantung
pada orang lain, fokus perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih mengingat pengalaman
melahirkan dan persalinan yang dialami, serta kebutuhan tidur dan nafsu makan
Periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu
bayi. Ibu memiliki perasaan yang sangat sensitif sehingga mudah tersinggung dan
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan
ketergantungan bayinya. Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase
Mengonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. Minum sedikitnya 3 liter air setiap
hari. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya selama 40 hari
Kapsul vitamin A 200.000 IU diberikan sebanyak dua kali, pertama segera setelah
(Pusdiknakes, 2014). Manfaat kapsul vitamin A untuk ibu nifas adalah meningkatkan
kandungan vitamin A dalam Air Susu Ibu (ASI), bayi lebih kebal dan jarang kena
penyakit infeksi, kesehatan ibu lebih cepat pulih setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2014).
2) Kebutuhan bayi akan vitamin A tinggi untuk pertumbuhan dan peningkatan daya
tahan tubuh
3) Pemberian 1 kapsul vitamin A 200.000 IU warna merah pada ibu nifas hanya cukup
c. Ambulasi
Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar secepat mungkin bidan
membimbing ibu postpartum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat
mungkin untuk berjalan. Ibu postpartum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur
dalam 24-48 jam postpartum. Early ambulation tidak diperbolehkan pada ibu postpartum
dengan penyulit, misalnya anemia, penyakit jantung, paru-paru, demam dan sebagainya
(Pusdiknaskes, 2014).
d. Eliminasi
Ibu diminta untuk buang air kecil 6 jam postpartum. Jika dalam 8 jam belum dapat
berkemih atau sekali berkemih atau belum melebihi 100 cc, maka dilakukan kateterisasi.
Akan tetapi, kalau ternyata kandung kemih penuh tidak perlu menunggu 8 jam
untukkateterisasi. Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar setelah hari ke-2
postpartum. Jika hari ke-3 belum juga BAB, maka perlu diberi obat pencahar per oral
e. Personal Hygiene
Kebersihan diri sangat penting untuk mencegah infeksi. Anjurkan ibu untuk
menjaga kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum. Sarankan ibu untuk mengganti
pembalut dua kali sehari, mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya dan bagi ibu yang mempunyai luka episiotomi atau
laserasi, disarankan untuk mencuci luka tersebut dengan air dingin dan menghindari
Sarankan ibu untuk istirahat cukup. Tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
Ibu diperbolehkan untuk melakukan aktivitas seksual kapan saja ibu siap dan secara fisik
a. Puerperium dini yaitu kepulihan saat ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari
6-8 minggu.
c. Puerperium lanjut, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan kembali sehat
sempurna, terutama jika selama hamil atau sewaktu persalinan timbul komplikasi.
Waktu untuk mencapai kondisi sehat sempurna dapat berminggu-minggu, bulanan, atau
tahunan.
Kunjungan dilakukan paling sedikit 4 kali selama ibu dalam masa nifas. Kegiatan
yang dilakukan selama kunjungan meliputi pemeriksaan untuk deteksi dini, pencegahan,
intervensi dan penanganan masalah-masalah yang terjadi pada saat nifas seperti dapat
a. Kebersihan diri
2) Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.
Nasihatkan ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau
besar.
4) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah
5) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
b. Istirahat
1) Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
2) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin
yang cukup.
3) Minum setidaknya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui)
4) Pil zat besi harus diminum untuk menamah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin.
5) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada
1) Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning
muda
3) Bayi tampak puas sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur cukup. Bayi yang
7) Sebaiknya bayi menyusui setiap 2 jam dengan lama menyusui 10- 15 menit setiap
payudara, pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel yang baim dan
e. Perawatan payudara
kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu setiap kali selesai
menyusui.
3) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan
4) Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
f. Sanggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri .
g. Keluarga Berencana
kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin
kehamilan yang tidak diinginkan. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi)
sebelum ia mendapatkan lagi haidnya selama meneteki (amenore laktasi). Oleh karena itu
metode amenore laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah
f. Sesak nafas
bayi, meliputi upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan komplikasi dan penyakit
1) Tujuan Umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak.
2) Tujuan Khusus
Kontrol dilakukan paling sedikit 4 kali selama ibu dalam masa nifas. Pertama : 6 jam
– 2hari setelah persalinan, kedua : 3- 7 hari setelah persalinan, ketiga : 8 – 28 hari setelah
persalinan, keempat 29-42 hari setelah persalinan. Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas
8) Konseling
9) Tata laksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan komplikasi
yang bermakna.
Nyeri setelah melahirkan disebabkan oleh kontraksi dan relaksasi uterus yang
berurutan yang terjadi secara terus menerus. Nyeri ini lebih umum terjadi pada paritas
tinggi dan pada wanita menyusui. Alasan nyeri yang lebih berat pada wanita dengan
paritas tinggi adalah penurunan tonus otot uterus secara bersamaan, menyebabkan
relaksasi intermiten. Berbeda pada wanita primipara yang tonus ototnya masih kuat
dan uterus tetap berkontraksi tanpa relaksasi intermiten. Pada wanita menyusui, isapan
bayi menstimulasi produksi oksitosin oleh hipofise posterior. Pelepasan oksitosin tidak
hanya memicu refleks let down (pengeluaran ASI) pada payudara, tetapi juga
menyebabkan kontraksi uterus. Nyeri setelah melahirkan akan hilang jika uterus tetap
berkontraksi dengan baik saat kandung kemih kosong. Kandung kemih yang penuh
mengubah posisi uterus ke atas, menyebabkan relaksasi dan kontraksi uterus lebih
nyeri.
b. Keringat berlebih
rute ini dan diuresis untuk mengeluarkan kelebihan cairan interstisial yang disebabkan
sangat sederhana yaitu dengan membuat kulit tetap bersih dan kering.
c. Pembesaran payudara
stasis air susu serta peningkatan vaskularitas dan kongesti. Kombinasi ini
mengakibatkan kongesti lebih lanjut karena stasis limfatik dan vena. Hal ini terjadi
saat pasokan air susu meningkat, pada sekitar hari ketiga post partum baik pada ibu
d. Nyeri perineum
Beberapa tindakan dapat mengurangi ketidaknyamanan atau nyeri akibat laserasi atau
luka episiotomi dan jahitan laserasi atau episiotomi tersebut. Sebelum tindakan
seperti hematoma. Pemeriksaan ini juga mengindikasikan tindakan lanjutan apa yang
e. Konstipasi
Rasa takut dapat menghambat fungsi bowel jika wanita takut bahwa hal tersebut dapat
merobek jahitan atau akibat nyeri yang disebabkan oleh ingatannya tentang tekanan
bowel pada saat persalinan. Konstipasi lebih lanjut mungkin diperberat dengan
longgarnya abdomen dan oleh ketidaknyamanan jahitan robekan perineum derajat tiga
atau empat.
f. Hemoroid
Jika wanita mengalami hemoroid, mungkin mereka sangat merasakan nyeri selama
beberapa hari. Hemoroid yang terjadi selama masa kehamilan dapat menimbulkan trauma
Pengertian evidence based jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris) maka
evidence based dapat diartikan sebagai berikut evidence artinya bukti atau fakta dan
based artinya dasar. Jadi evidence based adalah: Praktik berdasarkan bukti.
tubuh bidan berorientasi akademis. EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah
jurnal mandiri untuk penelitian murni bukti pada konferensi tahunan di RCM Harrogate,
Inggris pada tahun 2003 (Hemmings et al, 2003). Itu dirancang ‘untuk membantu bidan
dalam mendorong maju yang terikat pengetahuan kebidanan dengan tujuan utama
meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi’ EBM mengakui nilai yang berbeda jenis
bukti harus berkontribusi pada praktik dan profesi kebidanan. Jurnal kualitatif mencakup
aktif serta sebagai penelitian kuantitatif, analisis filosofis dan konsep serta tinjauan
pustaka terstruktur, tinjauan sistematis, kohor studi, terstruktur, logis dan transparan,
sehingga bidan benar dapat menilai arti dan implikasi untuk praktik, pendidikan dan
sebaagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut
Kebiasaan Keterangan
Tampon vagina Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak menghentikan
perdarahan, bahkan perdarahan tetap terjadi dan dapat
menyebabkan infeksi
Gurita atau sejenisnya Selama 2 jam pertama atau selanjutnya penggunaan
gurita akan menyebabkan kesulitan pemantauan
involusio rahim
Memisahkan ibu dan bayi Bayi benar-benar siaga selama 2 jam pertama setelah
kelahiran. Ini merupakan waktu yang tepat untuk
melakukan kontak kulit ke kulitkulit ke kulit untuk
mempererat bounding attachment serta keberhasilan
pemberian ASI.
Wilayah Kerja Puskesmas Cilembang Kota Tasikmalaya Tahun 2015 oleh Etin
a) Apakah senam nifas perlu dilakukan? Senam nifas perlu dilakukan oleh ibu
pasca melahirkan karena memiliki manfaat untuk proses involusi uterus dan
ketergantungan
5) Dapat menimbulkan kebugaran dan tenaga yang lebih baik sehingga mampu
2. Konseling dan Pendampingan Suami Selama Pemberian ASI Pertama Kali Jurnal :
Perlu, karena ibu nifas dan suami perlu diberikan edukasi yang jelas dan tepat agar
kolostrum
perlindungan terhadap infeksi pada bayi karena zat antibody yang dimiliki dapat
mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit, serta untuk
melindungi bayi dari berbagai penyakit seperti diare yang menduduki peringkat ke
harus dilakukan agar wanita hamil, ibu menyusui dan para suami mendapatkan
3. Pijat Oksitosin
Jurnal : Efektifitas Pijat untuk Merangsang Hormon Oksitosin Pada Ibu Nifas
Primi para oleh Murti Ani, Novita Ika Wardani, Septalia Isharyanti 2014.
1) Apakah pijat untuk merangsang hormone oksitosin pada ibu nifas perlu
dilakukan?Perlu
setelah melahirkan
3) Mengapa harus dilakukan pijat untuk merangsang hormone oksitosin pada ibu
nifas?
global estimates 2004. World Healt Organization, Geneva. 2007.Asih, Yuri dan
Dilengkapi dengan Evidence Based Practice dan Daftar Tilik Asuhan Nifas.
15. Marylang USA2006.Make every mother and child count. World Healt
UNICEF, UNFPA, and The World Bank. World Healt Organization, Geneva.
of births attended by skilled helath worker; 2008 Updated —Fact sheet. Geneva:
Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. 2014. Buku Ajar Kesehatan
Ibu Dan Anak. Jakarta: Pusdiklatnakes Kementrian Kesehatan RI.