Jobsheet Sistem Pengapian Cdi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

SMK NEGERI 53

JAKARTA
TEKNIK SEPEDA MOTOR

Hari/Tanggal : Nama :
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
SEPEDA MOTOR
Materi : Sistem Pengapian
CDI

A. Keselamatan Kerja
1. Peserta didik menggunakan wearpack sebelum memulai praktikum.
2. Peserta didik menggunakan sarung tangan sebelum memulai praktikum.
3. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan sebelum memulai praktikum.
4. Peserta didik menerapkan 5R selama praktikum.
5. Peserta didik mengembalikan alat dan bahan praktikum kepada toolman.

B. Teori
Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi
pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam
silinder. Salah satu sistem pengapian elektronik yang populer adalah sistem
pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition). Sistem pengapian CDI merupakan
system pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian
(charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor. Proses pengisian dan
pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh saklar elektronik seperti halnya
kontak platina (pada sistem pengapian konvensional).
Sistem Pengapian Elektronik (CDI) dibagi 2 :
1) Sistem Pengapian Magnet Elektronik (AC-CDI) Sumber tegangan didapat dari
alternator, sehingga arus yang digunakan merupakan arus bolak-balik (AC).

Penyusun : Muhammad Zikra, S.Pd


2) Sistem Pengapian Baterai Elektronik (DC-CDI) Sumber tegangan diperoleh dari
tegangan baterai (yang disuplay oleh sistem pengisian), sehingga arus yang
digunakan merupakan arus searah (DC).

Komponen – komponen system pengapian CDI antara lain :

1. Sumber tegangan (Baterai/ Alternator)


2. Kunci kontak (Ignition switch)
3. Koil pengapian (Ignition coil)
4. Capasitor discharge ignition (CDI)
5. Busi

C. Alat dan Bahan


1. Tools set
2. Multimeter
3. Filler gauge
4. Baterai/ Aki

Penyusun : Muhammad Zikra, S.Pd


5. Obeng Plus (+)
6. Obeng Minus (-)
7. Unit praktik :
8. Manual Book
9. Nampan
10. Majun

D. Langkah Kerja

MENGUKUR TEGANGAN BATERAI

1. Pemeriksaan baterai secara visual


2. Ukur voltase baterai dengan menggunakan digital multitester
3. Pada pengukuran dengan menggunakan multimeter, posisikan selector ke arah
Voltase.
MENGUKUR TAHANAN COIL
1. Pemeriksaan tahanan coil primer.
a. Lepaskan conector ignition coil dari terminal ignition coil.
b. Posisikan selector multimeter pada posisi Ohm ( Ω x 1)
c. Pasangkan positif (merah) dan negatif (-) multimeter ke ignition coil seperti pada
gambar.
d. Ukur tahanan coil primary.
e. Jika hasil pengukuran diluar spesifikasi,maka ganti koil. (Tahanan koil primer
2,16 – 2,64 Ω).

2. Pemeriksaan tahanan coil sekunder.


a. Lepaskan cap busi dari ignition coil.
b. Posisikan selector multimeter pada posisi Ohm ( Ω x 1)
c. Pasangkan positif (merah) dan negatif (-) multimeter ke ignition coil seperti pada
gambar.
d. Ukur tahanan coil sekunder.

Penyusun : Muhammad Zikra, S.Pd


e. Jika hasil pengukuran diluar spesifikasi,maka ganti koil. (Tahanan coil
secondary: 8,64 – 12,96 kΩ).

MENGUKUR TAHANAN PICK UP COIL


1. Lepaskan socket pick up coil (pulser)
2. Posisikan selector multimeter pada posisi Ohm ( Ω x 1)
3. Pasangkan positif (merah) dan negatif (-) multimeter ke terminal socket pick up coil
(pulser) seperti pada gambar.
4. Ukur tahanan pick up coil (pulser).
5. Hasil pengukuran harus terdapat kontinuitas (hubungan) pada terminal socket.
(standar : 50 – 200 Ω)

E. Hasil Pengukuran
1. Merk Sepeda Motor : ………………………………
2. Spesifikasi Baterai
Merk baterai : …………………………
Code baterai : …………………………
Kapasitas baterai : ………………………… Ah

Penyusun : Muhammad Zikra, S.Pd


3. Pemeriksaan visual baterai

No. Bagian Yang Diperiksa Kondisi Tindakan


1. Kotak baterai (retak / bocor /
mengembang)
2. Sel baterai (mengembang /
mengkristal / sel rontok)
3. Terminal baterai dan konektor
kabel
(korosi / kendor / kotor)
4. Jumlah elektrolit (kurang / berlebih /
cukup)
5. Kabel baterai (elastisitas menurun /
isolator pecah / isolator terkelupas)
6. Pemegang baterai (kendor / berkarat /
lepas)
7. Selang pernapasan
baterai (tersumbat / salah posisi)

4. Pengukuran voltase/ tegangan baterai


Tegangan baterai : …………V
Standar tegangan baterai : ………… V
5. Pengukuran tahanan coil primer
Hasil ukur : ………… Ω
Standar : 2,16 – 2,64 Ω
6. Pengukuran tahanan coil sekunder
Hasil ukur : ………… Ω
Standar : 8,64 – 12,96 KΩ
7. Pengukuran tahanan pick up coil (pulser)
Hasil ukur : ………… Ω
Standar : 50 – 200 Ω (kontinuitas)
8. Periksalah kemudian Lingkari dan analisis kondisi busi sesuai hasil pemeriksaan

Keterangan :
1. Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi mesin normal dan
penggunaan nilai panas busi yang tepat.

Penyusun : Muhammad Zikra, S.Pd


2. Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung insulator dan elektroda akibat
kebocoran oli pelumas ke ruang bakar atau karena penggunaan oli pelumas yang berkualitas
rendah.
3. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan campuran bahan
bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel ulang, apabila tidak ada perubahan
naikkan nilai panas busi.
4. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah disebabkan kebocoran
oli pelumas atau kesalahan pengapian.
5. Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh disebabkan
pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi dengan menyetel ulang sistem pengapian,
campuran bahan bakar & udara ataupun sistem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan,
ganti busi yang lebih dingin.

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
9. Periksalah percikan bunga api pada busi ?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
10. Jelaskanlah fungsi dari komponen – komponen sistem pengapian CDI pada
sepeda motor ?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Penyusun : Muhammad Zikra, S.Pd


F. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………......................
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………......................
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………......................

Penyusun : Muhammad Zikra, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai