Ruk Program Lansia
Ruk Program Lansia
Ruk Program Lansia
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
Memiliki rencana program yang baik, terpadu dan terarah sebagai dasar untuk
melaksanakan kegiatan dalam pengelolaan puskesmas.
I.2.2. Tujuan Khusus
I.3. Manfaat
acuan puskesmas untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di tahun 2020
4.
No. Telp/fax
: 0355 – 491001
5.
Pimpinan
Tahun berdiri
6.
Jenis Puskesmas
7.
Visi
:
8.
Misi
Kesehatan kerja
di
UPTD
bagi
keluarga
dan
dan
memelihara meningkatkan
pelayanan
pemeliharaan
perorangan,
keluarga,
fokus
pada
pencegahan
tanpa
diskriminasi. 9.
Motto
II.2.
Desa
Ploso
Desa
Kras
Desa Petungroto , Desa Maesan , Desa Kedawung dan Desa Pamongan. 4. Kondisi
Wilayah Kerja Secara umum kondisi wilayah kerja Puskesmas Ngadi ada dua
dataran yaitu dataran tinggi ± 70 % dan dataran rendah ± 30 %.
II.2.2. Data Demografis Jumlah Penduduk menurut kelompok umur Tabel 2.1.
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur, Tahun 2018 UMUR 0-4 5-9 10 - 14
15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69
70 - 74 > 75 JUMLAH TOTAL
Laki-laki 1.436 1.442 1.439 1.404 1.360 1.357 1.294 1.316 1.378 1.351 1.206 1.049
870 645 400 471 18.418
Perempuan 1.272 1.267 1.238 1.444 1.129 1.170 1.148 1.237 1.286 1.280 1.161
1.024 762 574 426 622 17.040
Jumlah 2.708 2.709 2.677 2.848 2.489 2.527 2.442 2.553 2.664 2.631 2.367 2.073
1.632 1.219 826 1.093 35.458
Sumber : BPS Propinsi Jawa Timur & LB3 KIA 2013 Berikut ini adalah grafik
jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur. Grafik 2.1. Grafik Jumlah
Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur, Tahun 2014
Series3
Jenis Kelamin
Sasaran
Sasaran
Lansia
Pra Lansia
Lansia
Risti
Laki – laki
2.404
2.395
880
Perempuan
2.304
2.384
1.048
Tujuan Khusus : -
Mendokumentasikan pola pikir yang runtut dari hakekat tujuan program puskesmas
dengan tahapan yang harus dilalui demi mencapai tujuan tersebut
-
ISU STRATEGIS
Data hasil kegiatan yang dicapai Kegiatan Posyandu Lansia Tahun 2018 adalah sebagai
berikut : - Pra Lansia Laki - laki : 238 Perempuan : 2.311 Total : 2.549
- Usila Laki – laki : 479 Perempuan : 2.328 Total : 2807-
Usila Resiko Tinggi Laki – laki : 470 Perempuan : 871 Total : 1341 Sedangkan target yang
harus dicapai ( 67 % )adalah sebagai berikut: Pra Lansia : 54% Usila : 59% Usila Resiko
Tinggi : 70%.Dari hasil data di atas target yang diperoleh ada yang belum terpenuhi yaitu
target pra lansia dan usila, untuk itu perlu ditingkatkan kegiatan posyandu lansia agar para
lansia harus ikut aktif pelaksanaan posyandu lansia dan juga para petugas dan kader lansia
juga harus ikut aktif. Sedangkan masalah yang sering dihadapi adalah:
- Kurang aktifnya kader lansia untuk menyampaikan info jadwal posyandu lansia terutama di
daerah pegunungan.-Jarak rumah dengan lokasi posyandu lansia sangat jauh.
- Kurang aktifnya petugas lansia untuk mengadakan kegiatan – kegiatan lansia yang bernilai
positif.- Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar
maupun mengingatkan lansia untuk dating ke posyandu lansia.
Penentuan prioritas masalah menggunakan metode scoring dengan kriteria USG (Urgent,
Seriousness, Growth) Definisi USG :
1. Urgent adalah tingkat kegawatan masalah, artinya apabila masalah tidak segera
ditanggulangi akan semakin gawat : Dengan bobot skor : a. 5 = sangat gawat b. 4 =
gawat c. 3 = cukup gawat d. 2 = kurang gawat e. 1 = tidak gawat
2. Seriousness adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan
akan berakibat serius pada masalah lain. Dengan bobot skor : a. 5 = sangat serius b. 4 =
serius c. 3 = cukup serius d. 2 = kurang serius e. 1 = tidak serius
3. Growth adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau
perkembangan, artinya apabila masalah tersebut bila tidak segera ditangani
pertumbuhannya akan berjalan terus. Dengan bobot skor : a. 5 = sangat besar b. 4 = besar
c. 3 = cukup besar d. 2 = kurang besar e. 1 = tidak besar Berikut adalah
matriks penentuan prioritas masalah yang akan diselesaikan.
4. Kurang aktifnya kader lansia untuk menyampaika n info jadwal posyandu lansia terutama
di daerah pegunungan
5. Kurang aktifnya petugas lansia untuk mengadakan kegiatan – kegiatan lansia yang
bernilai positif. 3 4 4 11 V 4 5 5 14 II 3 5 4 12 IV Hasil urutan prioritas masalah yang
akan diselesaikan berdasarkan matriks di atas, adalah sebagai berikut :
2. Kurang aktifnya kader lansia untuk menyampaikan info jadwal posyandu lansia terutama
di daerah pegunungan 3. Jarak rumah dengan lokasi posyandu lansia sangat jauh 4.
Kurang aktifnya petugas lansia untuk mengadakan kegiatan – kegiatan lansia yang
bernilai positif 5. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan
lansia untuk dating ke posyandu lansia.
BAB IV
4.1. Analisis Penyebab Masalah Karena keterbatasan SDM dan anggaran yang ada di puskesmas
maka prioritas masalah yang diutamakan adalah 4 teratas. Identifikasi penyebab masalah
dilakukan dengan menggunakan Metode Fish Bone (tulang ikan)
Manusia
Metode
Masalah
Lingkungan
Material
Keuangan
a. Manusia (SDM) pasien dan masyarakat yang kurang Rendahnya tingkat kepatuhan pasien
terhadap terapi pengobatan yang dijalanimengenai TB. Kondisi tempat tinggal yang tidak
sehat, sinar matahari tidak ada dan sirkulasi udara yang kurang Terbatasnya persediaan
leaflet dan poster tentang TB d.Keuangan e.Lingkungan Terbatasnya tenaga kesehatan
yang menangani TB
b.Metode
c. Material
4.2. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah Penentuan prioritas penyebab masalah menggunakan
metode scoring dengan kriteria :
1. Besarnya masalah (BM) Besar masalah dikaitkan dengan tingkat status kesehatan
masyarakat, contohnya besarnya angka kesakitan (mordibitas) pada suatu waktu tertentu.
Dengan bobot skor : a. 5 = sangat besar b. 4 = besar c. 3 = cukup besar d. 2 = kurang besar e.
1 = tidak besar
2. Kegawatan masalah (KM) Kegawatan masalah diukur atas pengaruhnya terhadap individu
dan lingkungan yang umumnya dikaitkan dengan mati hidupnya seseorang. Dengan bobot
skor : a. 5 = sangat gawat b. 4 = gawat c. 3 = cukup gawat d. 2 = kurang gawat e. 1 = tidak
gawat 3 Perhatian Masyarakat (PM) Perhatian masyarakat ditujukan pada pengetahuan, sikap
dan keterlibatan emosi masyarakat terhadap masalah dan urgensinya menurut mereka untuk
segera dipecahkan. Dengan bobot skor : a. 5 = sangat besar perhatian dari masyarakat b. 4 =
besar perhatian dari masyarakat c. 3 = cukup besar perhatian dari masyarakat d. 2 = kurang
besar perhatian dari masyarakat e. 1 = tidak ada perhatian dari masyarakat
Berikut ini adalah matriks prioritas penyebab masalah yang akan diselesaikan dari masing-
masing masalah yang ada :
1. Kurangnya pengetahuan akan keberadaan dan manfaat posyandu lansia Kurang aktifnya
kader lansia untuk menyampaikan info jadwal posyandu lansia terutama di daerah
pegunungan Jarak rumah dengan
5
12
10
III
11
II
2.
3.
4.
5.
Kurang aktifnya petugas lansia untuk mengadakan kegiatan – kegiatan lansia yang bernilai
positif Kurangnya dukungan
IV
V
keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk dating ke posyandu lansia
Dari tabel yang ada maka penyebab yang paling berperan dalam kurangnya
cakupan
posyandu
lansia
adalah
Kurangnya
Berikut
adalah
matriks
penentuan
prioritas
alternatif
pemecahan masalah dari masalah masih kurangnya cakupan Tabel 4.4. Alternatif Pemecahan
Masalah Kurangnya Cakupan Penemuan dan Penanganan pasien baru TB-BTA positif (+)
NO. 1.
2. 3.
Et
Es
TOTAL
PRIORITAS
5
17
16
II
3
14
III
yang
pertama
adalah
kegiatan
penyuluhan
kepada
RENCANA KEGIATAN
Rencana pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan hasil capaian program lansia adalah sebagai
berikut :
No
Kegiatan
Tujuan Pemecahan
1.
2.
a. Semua lansia di desa masing – masing berdasarkan kelompok lansia : pra usila ( 45 – 55
tahun ), usila ( 56 – 65 tahun ), dan usila resiko tinggi ( di atas 65 tahun) b. Keluarga lansia
Target
Lokasi
68 % dari sasaran a. Di pos lansia ikut aktif posyandu posyandu lansia lansia desa
masingmasing dari wilayah kerja Puskesmas Ngadi
Tiap bulan ( Januari, Februar i, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus , Septem ber, Oktober ,
Nopem ber, Desem ber di tahun 2020 dengan rincian sbb:
a. Desa Ngetr ep : mingg u ke 3 b. Desa Ngadi : Kamis mingg uke 4 c. Desa Krand ing : hari
rabu mingg u ke 2 d. Desa Pong gok : rabu mingg u4 e. Petun groto : kamis mingg u ke 2 f.
Maes an : kamis mingg u ke 3 g. Keda wung : setiap tangg al 20 h. Pamo ngan : setiap tangg
al 27
3.
4.
Senam Lansia
Semua lansia yang ikut kegiatan posyandu lansia di desa masing – masing berdasarkan
kelompok lansia : pra lansia ( 45 – 55 tahun ), lansia ( 56 – 65 tahun ), dan usia lanjut( di atas
65 tahun)
Di pos posyandu lansia desa masing – masing wilayah kerja Puskesmas Ngadi
Semua lansia yang ikut kegiatan posyandu lansia di desa masing – masing berdasarkan
kelompok lansia : pra lansia ( 45 – 55 tahun ), lansia ( 56 – 65 tahun ), dan usia lanjut( di atas
65 tahun)
100 % dari Semua b. Di pos lansia yang hadir posyandu lansia desa masingmasing dari
wilayah kerja Puskesmas Ngadi
a Memonitoring kesehatan lansia b Mengetahui kandungan kadar gula darah, asam urat,
kolestrol, serta kandungan Hb dalam darah
Semua lansia yang ikut kegiatan posyandu lansia di desa masing – masing berdasarkan
kelompok lansia : pra lansia ( 45 – 55 tahun ), lansia ( 56 – 65 tahun ), dan usia lanjut( di atas
65 tahun)
100 % dari lansia c. Di desa yang hadir masingmasing dari wilayah kerja Puskesmas Ngadi
Tahun 2020
Tiap bulan
BAB VI
6.1. Kesimpulan
1. Dengan adanya RUK maka puskesmas memiliki rencana program yang baik, terpadu dan
terarah..
2. Kegiatan yang diusahakan dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas Ngadi. 3. Apabila kegiatan program dan inovasinya telah dilaksanakan dengan
baik maka indikator SPM akansemakin mudah dicapai. 4. Dampak dari keberhasilan
pembangunan di bidang kesehatan adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
terutama masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngadi
6.2. Saran
a. Kegiatan program akan dilaksanakan sebiasa mungkin sesuai dengan RUK yang telah dibuat.
b. Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan di tahun 2020 juga
harus berdasarkan RUK yang ada.
a. Dinas Kesehatan senantiasa mengevaluasi dan memonitoring jalannya kegiatan program dan
inovasi yang telah dilaksanakan Puskesmas.
b. Dinas Kesehatan hendaknya juga melengkapi sarana dan prasarana kesehatan terutama yang
berkaitan dengan kegiatan sesuai dengan RUK yang ada.
BAB VII
PENUTUP
Demikian Rencana Usulan Kegiatan tahun 2020 yang diusulkan oleh Puskesmas Ngadi
berdasarkan hasil penggalian gagasan dan aspirasi hasil kegiatan minilokakarya Puskesmas
Ngadi. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah menjadi tekad yang dicanangkan dengan
motto : “Menjadi Puskesmas RELIGI yaitu Ramah, Efektif, Loyal, Indah, Gembira, Istiqomah “
sebagai bukti dukungan pada pemerintah dalam mengembangkan program – program kesehatan
baik secara promotif, preventif , maupun kuratif dan rehabilitatif. Sebagai bentuk
konsekwensinya maka pelayanan secara menyeluruh kepada semua program yang ada dengan
menitikberatkan pada pelayanan tentang isu strategis dengan prioritas masalah guna
mendongkrak pencapaian program secara optimal. Selain itu dengan adanya isu strategis dan
prioritas masalah diharapkan dapat memperoleh proses pencapaian yang telah dilakukan , serta
bisa melakukan pembenahan terhadap program – program yang belum bisa berjalan dengan baik.
Namun demikian hal ini tergantung pada SDM yang ada serta didukung dengan sarana dan
prasarana yang ada sehingga dengan disusunnya RUK ini , harapan kami bisa melaksanakan dan
tercapai sesuai dengan harapan . Meskipun demikian untuk program prioritas mungkin masih
perlu RUK Khusus. Demikian semoga apa yang telah disusun oleh Team Puskesmas Ngadi ini
bermanfaat bagi kita semua dan dapat atau mampu mengangkat derajat kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Ngadi Kediri, 05 September 2017 Kepala UPTD Puskesmas Ngadi