Analisis Campur Kode Dalam Percakapan Grup Whatsapp
Analisis Campur Kode Dalam Percakapan Grup Whatsapp
Analisis Campur Kode Dalam Percakapan Grup Whatsapp
Oleh
Reza Valensa
2213041049
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB I
PEMBAHASAN
Campur kode menurut Kridalaksana (dalam Manaf dkk, 2021) ada dua
pengertian yaitu yang pertama penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa
kebahasaan lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa, termasuk di
dalamnya pemakaian kata, klausa, idiom, sapaan dan lainnya dan yang kedua
campur kode memiliki arti sebagai sebuah interferensi. Kemudian, Nababan
(dalam Amri, 2019) menambahkan ciri yang menonjol dalam campur kode ini
ialah kondisi santai atau situasi informal. Dalam kondisi berbahasa formal, jarang
terjadi campur kode, kalau terdapat campur kode dalam keadaan itu karena itu
tidak ada kata atau ungkapan yang tepat untuk menggantikan bahasa yang
digunakan sehingga perlu memakai kata atau ungkapan dari bahasa daerah atau
bahasa asing.
3
2.2 Jenis-jenis campur kode
Campur kode ke dalam mengarah pada perubahan antara dua atau lebih
bahasa atau dialek dalam percakapan atau interaksi sosial. Istilah ini digunakan
untuk mendeskripsikan fenomena penutur menggunakan lebih dari satu kode atau
sistem bahasa dalam konteks yang sama. Campur kode dapat terjadi dalam
berbagai situasi, termasuk dalam percakapan sehari-hari, media sosial, atau
bahkan dalam lingkungan formal seperti pidato atau presentasi.Dalam konsep ini
memiliki tekananpada peristiwa campur kode ke dalam terjadi percampuran antara
bahasa satu dengan bahasa-bahasa lain yang masih sekerabat.
Campur kode ke luar adalah campur kode yang berasal dari bahasa asing atau
dapat dijelaskan bahasa asli yang bercampur dengan bahasa asing. Code mixing
adalah perubahan satu bahasa ke bahasa lain dalam ujaran yang sama atau dalam
teks lisan atau tulisan yang sama.
4
2.3 Analisis Campur Kode Dipercakapan Grup WhatsApp
Pembahasan pada penelitian ini dilakukan bedasarkan data yang telah terkumpul.
Analisis penelitian ini dibagi menjadi beberapa uraian berikut:
Dari data di atas merupakan contoh pristiwa campur kode berupa kata dengan
unsur bahasa daerah ke dalam pemakaian bahasa Indonesia. Kata-kata yang
disisipkan bahasa daerah adalah kata gak reti, koyone, mboh, ora, delok, dan
sampe.
5
b. Campur kode ke luar (outer kode mixing)
Campur kode ke luar adalah campur kode yang terjadi apabila pembicara atau
penutur menyerap unsur-unsur bahasa lain yang tidak kerabat (bahasa asing).
Dari data di atas dapat diketahui terdapat contoh pristiwa campur kode ke luar
berupa unsur bahasa asing dalam pemakaian bahasa Indonesia. Kata yang
disisipkan adalah otw.
6
Sumber: Percakapan tersebut mengalami campur kode antara dalam percakapan
grup Pria Tampan dan Mapan pada tanggal 4 Desember 2023.
Dari data tersebut dapat diketahui pristiwa campur kode berupa kata dengan
unsur serapan daerah dan asing ke dalam pemakaian bahasa Indonesia. Kata-kata
yang merupakan penyisipan bahasa daerah dan asing yaitu: aamiin berarti
kabulkanlah, wae berarti saja, oke berarti iya, pokoke berarti intinya, kue berarti
kamu, kudu berarti harus, good lock berarti semoga beruntung, ojo berarti
jangan dan lali berarti lupa.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Y. K. (2019). Alih Kode dan Campur Kode Pada Media Sosial. Posiding
Seminar Nasional PBSI II, 2(2001), 149–154.
Manaf, E. Y., Said, I. M., Abbas, A., Studi, P., Indonesia, B., Budaya, I., dan
Hasanuddin, I. (2021). Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Wolio Ke
Dalam Bahasa Indonesia Di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Baubau.
219 | Jurnal Ilmu Budaya, 9(1), 219–231.
Angraini, M.A., (2021). Jenis - Jenis Campur Kode Dalam Penggunaan Bahasa
Indonesia Di Jejaring Sosial. Klaten.