Analisis Campur Kode Dalam Percakapan Grup Whatsapp

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM PERCAKAPAN GRUP

WHATSAPP

Oleh

Reza Valensa

2213041049

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayah-Nya


makalah yang berjudul “Analisis Campur Kode Dalam percakapan WhatsApp”
dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk pemenuhan
tugas salah satu mata kuliah yaitu Sosiolinguistik yang diampu oleh Ibu Dr. Iing
Sunarti, M.Pd. dan Ibu Ayu Setiyo Putri, S.Pd., M.Pd.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak


kekurangan baik dalam pengetahuan maupun sistem penulisan. Maka dari itu
kami mengharapkan masukan, kritik, serta saran untuk dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi kedepannya.

Bandarlampung, 03 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... II

DAFTAR ISI ................................................................................................... III

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulis ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Pengertian Campur Kode ..................................................................... 3

2.2 Jenis-jenis Campur Kode ....................................................................... 4

2.3 Analisis Campur Kode Dalam Grups WhatsApp…...................................5

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8

3.1 Simpulan ............................................................................................... 8

3.2 Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

a) Latar Belakang

Masyarakat dalam menggunakana bahasa untuk berkomunikasi di


lingkungan sosial sering terjadi berbagai masalah-masalah pada percakapan di
masyarakat, akan tetapi, masalah seperti ini sering terjadi karena keterbatasan
kemampuan berbahasa antara pentur dan mitra tutur. Namun, dalam konsep dasar
komunikasi hal tersebut bukan suatu masalah yang rumit atau serius dalam
melakukan komunikasi selama penutur dan mitra tutur dapat saling memahami
ujaran akibat perbedaan dua bahasa tersebut. Masalah tersebut merupakan salah
satu contoh variasi bahasa dalam sosiolinguistik.

Masyarakat zaman sekarang sudah menggunakan media sosial sebagai alat


komunikasi dalam berinteraksi sosial yang dapan memunculkan variasi bahasa.
Variasi bahasa itu berupa campur kode yang memiliki fungsi untuk menjaga
kebersamaan dalam suatu komutitas saat berkomunikasi. Campur kode adalah
tindak tutur dua bahasa atau lebih yang mengalami percampuran pada saat
pembicara dan penutur berkomunikasi untuk mendapatkan keuntungan atau
manfaat dari tuturannya.

Campur kode (code mixing) berlangsung ketika seorang penutur memakai


dua bahasa atau lebih secara bersamaan yang membantu seseorang melakukan
satu tuturan. Hal itu berhubungan dengan karakter penutur, latar belakang bahasa
sosial, tingkat pendidikan, dan budaya.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditarik rumusan masalah


sebagai berikut.

1. Apa pengertian campur kode?


2. Apa saja jenis-jenis campur kode?
3. Bagaimana analisis campur kode dalam percakapan grup WhatsApp?

1.3 Tujuan Penulis

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat ditarik tujuan masalah


sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengertian campur kode.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis campur kode.
3. Untuk mengetahui analisis campur kode dalam percakapan grup
WhatsApp.

2
BAB I

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Campur Kode

Sosiolinguistik merupakan cabang ilmu bahasa yang mengkaji


hubungan antara bahasa dan faktor-faktor sosial masyarakat. Menurut
Sumarsono (dalam Munir, 2019) sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari
bahasa dan masyarakat yang memiliki keterkaitan dengan factor sosial dan
masyarakat. Faktor sosial masyarakat adalah faktor yang memiliki sifat luar
bahasa (ekstra lingual). Masyarakat bahasa dalam pandangan sosiolinguistik
bersifat heterogen atau berbeda - beda. Artinya, orang-orang yang menggunakan
bahasa selalu beragam, baik dari segi usia, status sosial, status ekonomi,
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan dan sebagainya. Identitas orang yang diajak
bicara juga selalu beragam bila dilihat dari dari variabel sosiolinguistik tersebut.

Campur kode menurut Kridalaksana (dalam Manaf dkk, 2021) ada dua
pengertian yaitu yang pertama penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa
kebahasaan lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa, termasuk di
dalamnya pemakaian kata, klausa, idiom, sapaan dan lainnya dan yang kedua
campur kode memiliki arti sebagai sebuah interferensi. Kemudian, Nababan
(dalam Amri, 2019) menambahkan ciri yang menonjol dalam campur kode ini
ialah kondisi santai atau situasi informal. Dalam kondisi berbahasa formal, jarang
terjadi campur kode, kalau terdapat campur kode dalam keadaan itu karena itu
tidak ada kata atau ungkapan yang tepat untuk menggantikan bahasa yang
digunakan sehingga perlu memakai kata atau ungkapan dari bahasa daerah atau
bahasa asing.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa campur kode


adalah pencampuran antara dua bahasa atau lebih yang terjadi pada variasi-variasi
bahasa dalam situasi berbahasa yang menuntut percampuran bahasa itu terjadi.

3
2.2 Jenis-jenis campur kode

Jenis campur kode menurut Suandi (dalam Anggraini, 2021) bedasarkan


unsur serapannya campur kode dibagi menjadi 3 jenis yaitu: a) campur kode ke
dalam (iner code), b) campur kode ke luar (outer code mixing), dan c) campur
kode campuran (hybrid code mixing).

a. Campur kode ke dalam (iner code)

Campur kode ke dalam mengarah pada perubahan antara dua atau lebih
bahasa atau dialek dalam percakapan atau interaksi sosial. Istilah ini digunakan
untuk mendeskripsikan fenomena penutur menggunakan lebih dari satu kode atau
sistem bahasa dalam konteks yang sama. Campur kode dapat terjadi dalam
berbagai situasi, termasuk dalam percakapan sehari-hari, media sosial, atau
bahkan dalam lingkungan formal seperti pidato atau presentasi.Dalam konsep ini
memiliki tekananpada peristiwa campur kode ke dalam terjadi percampuran antara
bahasa satu dengan bahasa-bahasa lain yang masih sekerabat.

b. Campur kode ke luar (outer code mixing)

Campur kode ke luar adalah campur kode yang berasal dari bahasa asing atau
dapat dijelaskan bahasa asli yang bercampur dengan bahasa asing. Code mixing
adalah perubahan satu bahasa ke bahasa lain dalam ujaran yang sama atau dalam
teks lisan atau tulisan yang sama.

c. Campur kode campuran (hybrid code mixing)

Campur kode campuran, merupakan penyerapan unsur berasal dari bahasa


daerah dan bahasa asing. Penutur memadukan dua bahasa yaitu bahasa daerah
dengan bahasa asing.

4
2.3 Analisis Campur Kode Dipercakapan Grup WhatsApp

Pembahasan pada penelitian ini dilakukan bedasarkan data yang telah terkumpul.
Analisis penelitian ini dibagi menjadi beberapa uraian berikut:

a. Campur kode ke dalam (iner code)


Campur kode ke dalam adalah campr kode yang terjadi bila pembicara atau
penutur menyerap unsur-unsur bahasa asli yang masih sekerabat.

sumber: Percakapan tersebut mengalami campur kode antara dalam percakapan


grup Pria Tampan dan Mapan pada tanggal 4 Desember 2023.

Dari data di atas merupakan contoh pristiwa campur kode berupa kata dengan
unsur bahasa daerah ke dalam pemakaian bahasa Indonesia. Kata-kata yang
disisipkan bahasa daerah adalah kata gak reti, koyone, mboh, ora, delok, dan
sampe.

5
b. Campur kode ke luar (outer kode mixing)
Campur kode ke luar adalah campur kode yang terjadi apabila pembicara atau
penutur menyerap unsur-unsur bahasa lain yang tidak kerabat (bahasa asing).

Sumber: Percakapan tersebut mengalami campur kode antara dalam percakapan


grup Pria Tampan dan Mapan pada tanggal 4 Desember 2023.

Dari data di atas dapat diketahui terdapat contoh pristiwa campur kode ke luar
berupa unsur bahasa asing dalam pemakaian bahasa Indonesia. Kata yang
disisipkan adalah otw.

c. Campur kode campuran


Campur kode campuran adalah campur kode yang di dalamnya telah menyerap
unsur bahasa asli (bahasa daerah ) dan sekaligus menyerap unsur bahasa asing
dalam peristiwa tutur.

6
Sumber: Percakapan tersebut mengalami campur kode antara dalam percakapan
grup Pria Tampan dan Mapan pada tanggal 4 Desember 2023.

Dari data tersebut dapat diketahui pristiwa campur kode berupa kata dengan
unsur serapan daerah dan asing ke dalam pemakaian bahasa Indonesia. Kata-kata
yang merupakan penyisipan bahasa daerah dan asing yaitu: aamiin berarti
kabulkanlah, wae berarti saja, oke berarti iya, pokoke berarti intinya, kue berarti
kamu, kudu berarti harus, good lock berarti semoga beruntung, ojo berarti
jangan dan lali berarti lupa.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Banyak sekali peristiwa sosiolinguitik yang terjadi pada kehidupan sekitar.


Salah satu peristiwa sosiolunguistik yang terjadi di masyarakat yaitu
peristiwa campur kode. Campur kode sering terjadi pada masyarakat yang
berada di suatu daerah yang memiliki keberagaman suku dan budaya
sehingga mempengaruhi penggunaan bahasa dalam berkomunikasi. Selain
terjadi di kehidupan bermasyarakat campur kode terjadi juga pada media
sosial. Salah satu media sosial yang terdapat campur kode yaitu whatsapp.

Pada percakapan grup WhatApp terjadi percampuran kode dalam


penggunaan bahasa Indonesia yang bercampur dengan bahasa Jawa, Arab dan
Inggris. Percampuran bahasa Jawa dan Indonesia disebut dengan
percampuran kode ke dalam. Percampuran bahasa Indonesia, Arab dan
Inggrid disebut dengan campur kode ke luar. Tidak hanya itu, terdapat juga
percampuran antara bahasa Indonesia, Jawa, Inggris dan Arab yang disebut
dengan campur kode campuran.

3.2 Saran

Penulis berharap setelah menulis makalah ini dapat memberikan informasi


kepada pembaca. Penulis juga berharap pembaca dapat memahami isi dan materi
yang dituliskan oleh penulis sehingga dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Dalam melakukan penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak
mengalami kesalahan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca untuk evaluasi dan menjadi mativasi bagi penulis untuk lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Y. K. (2019). Alih Kode dan Campur Kode Pada Media Sosial. Posiding
Seminar Nasional PBSI II, 2(2001), 149–154.

Manaf, E. Y., Said, I. M., Abbas, A., Studi, P., Indonesia, B., Budaya, I., dan
Hasanuddin, I. (2021). Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Wolio Ke
Dalam Bahasa Indonesia Di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Baubau.
219 | Jurnal Ilmu Budaya, 9(1), 219–231.

Munir, S. (2019). Penggunaan Slang pada Generasi Z di Twitter. Skripsi, 7–30.

Angraini, M.A., (2021). Jenis - Jenis Campur Kode Dalam Penggunaan Bahasa
Indonesia Di Jejaring Sosial. Klaten.

Anda mungkin juga menyukai