Sop Ibppr

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Nomor Tgl Dok : Edisi :

PT. MATIX INDO MANDIRI


MIM/SMK3/002 01
General Contractor And Supplier
03 Januari 2022
SOP Halaman :
2 dari 10
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN Revisi :
DAN PENGENDALIAN RISIKO 00

LEMBAR PERUBAHAN

Revisi Tanggal Hal Paragraf Alasan Disahkan Fungsi/ Tanda Tangan


Ke Oleh Jabatan

Office : Jl. Brigif IV No. 53, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tlp : 0822 1007 0000 Web : www.matixindo.com Email : [email protected]

DOKUMEN INI TIDAK DAPAT DIUBAH DAN DIGANDAKAN TANPA PERSETUJUAN DARI PT. MATIX INDO MANDIRI
Nomor Tgl Dok : Edisi :
PT. MATIX INDO MANDIRI
MIM/SMK3/002 01
General Contractor And Supplier
03 Januari 2022
SOP Halaman :
3 dari 10
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN Revisi :
DAN PENGENDALIAN RISIKO 00

DAFTAR ISI
1. TUJUAN 4
2. RUANG LINGKUP 4
3. PROSEDUR 4
4. PERSYARATAN PELATIHAN 10

Office : Jl. Brigif IV No. 53, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tlp : 0822 1007 0000 Web : www.matixindo.com Email : [email protected]

DOKUMEN INI TIDAK DAPAT DIUBAH DAN DIGANDAKAN TANPA PERSETUJUAN DARI PT. MATIX INDO MANDIRI
Nomor Tgl Dok : Edisi :
PT. MATIX INDO MANDIRI
MIM/SMK3/002 01
General Contractor And Supplier
03 Januari 2022
SOP Halaman :
4 dari 10
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN Revisi :
DAN PENGENDALIAN RISIKO 00

I. TUJUAN
Untuk menjelaskan persyaratan dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan dalam
mengidentifikasi bahaya dan untuk menilai dan mengendalikan resiko di tempat kerja
sehingga memastikan bahwa semua tenaga kerja dapat bekerja dengan cara yang paling aman.
Program ini berlaku untuk semua tenaga kerja perusahaan yang melakukan pekerjaan dan
mungkin terkena bahaya di tempat kerja. Identifikasi bahaya, dan penilaian risiko, dilakukan
untuk meminimalisir bahaya yang terkait dengan kegiatan kerja.

II. RUANG LINGKUP


Prosedur ini secara khusus berkaitan dengan identifikasi, penilaian dan pengendalian bahaya
yang mungkin ditemui saat melakukan pekerjaan atas nama perusahaan..

III. PROSEDUR
Identifikasi bahaya penilaian dan pengendalian resiko (IBPPR) diselesaikan oleh pekerja yang
akan melakukan kegiatan kerja. Rencana IBPPR ditinjau setiap tahun dan saat adanya
perubahan dalam prosedur kerja atau saat terjadi insiden dalam pekerjaan yang sebelumnya
dinilai dalam rencana IBPPR. Terdapat lima tahap berbeda dalam rencana IBPPR. Kelima tahap
tersebut dibuat dalam bentuk formulir rencana IBPPR.
3.1. Identifikasi Bahaya
Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja merupakan tahap pertama dalam
mengembangkan IBPPR. Melakukan inspeksi lokasi kerja dan mengamati aktivitas kerja
dilaksanakan, menilai alat kerja, dan menganalisa tata letak area kerja.

Semua proses dan situasi yang dapat membahayakan pekerja, kontraktor dan pengunjung
harus diperhatikan. Bahaya dapat diidentifikasi dengan melihat pada manual
pengoperasian alat, safety data sheets, dan inspeksi lapangan, serta melakukan
wawancara dan meninjau insiden di tempat kerja atau lokasi serupa. Bahaya umum
lainnya dapat berupa paparan terhadap bahan kimia, peralatan bermotor/peralatan berat,
peralatan beradiasi, suhu ekstrim, suara, getaran, ergonomi yang buruk, bekerja sendiri,
dan pencurian.

Office : Jl. Brigif IV No. 53, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tlp : 0822 1007 0000 Web : www.matixindo.com Email : [email protected]

DOKUMEN INI TIDAK DAPAT DIUBAH DAN DIGANDAKAN TANPA PERSETUJUAN DARI PT. MATIX INDO MANDIRI
Nomor Tgl Dok : Edisi :
PT. MATIX INDO MANDIRI
MIM/SMK3/002 01
General Contractor And Supplier
03 Januari 2022
SOP Halaman :
5 dari 10
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN Revisi :
DAN PENGENDALIAN RISIKO 00

3.2. Penilaian Risiko


Setelah bahaya berhasil diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah penilaian resiko.
Penilaian resiko menggunakan sistem peringkat untuk mengukur resiko dan
memprioritaskan pencegahan/mitigasi. Resiko dinilai dengan mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya suatu insiden (frekuensi) dikombinasikan dengan tingkat
keparahan bahaya yang akan ditimbulkan dari insiden yang dinilai kepada Perusahaan
(tenaga kerja), pelanggan, masyarakat luas, dan lingkungan jika hal itu terjadi. Setiap
resiko yang diidentifikasi diberikan peringkat menggunakan tabel matriks resiko yang
dicatat dalam rencana IBPPR.

Faktor Frekuensi dinilai berdasarkan kemungkinan terjadinya risiko :


Sangat Jarang – Jarang – Sedang – Sering – Sangat Sering
Faktor Keparahan dinilai berdasarkan dampak risiko :
Sangat Ringan – Ringan – Sedang – Berat – Sangat Berat

Office : Jl. Brigif IV No. 53, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tlp : 0822 1007 0000 Web : www.matixindo.com Email : [email protected]

DOKUMEN INI TIDAK DAPAT DIUBAH DAN DIGANDAKAN TANPA PERSETUJUAN DARI PT. MATIX INDO MANDIRI
Nomor Tgl Dok : Edisi :
PT. MATIX INDO MANDIRI
MIM/SMK3/002 01
General Contractor And Supplier
03 Januari 2022
SOP Halaman :
6 dari 10
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN Revisi :
DAN PENGENDALIAN RISIKO 00

Frekuensi suatu insiden dan Keparahan digunakan untuk menentukan peringkat risiko
rendah, sedang, tinggi atau ekstrim dalam tabel matriks resiko.

Matriks Resiko = Frekuensi x Keparahan


Score 1-5: Rendah 6-10: Sedang 10-16: Tinggi 20-25: Ekstrim

Office : Jl. Brigif IV No. 53, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tlp : 0822 1007 0000 Web : www.matixindo.com Email : [email protected]

DOKUMEN INI TIDAK DAPAT DIUBAH DAN DIGANDAKAN TANPA PERSETUJUAN DARI PT. MATIX INDO MANDIRI
Nomor Tgl Dok : Edisi :
PT. MATIX INDO MANDIRI
MIM/SMK3/002 01
General Contractor And Supplier
03 Januari 2022
SOP Halaman :
7 dari 10
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN Revisi :
DAN PENGENDALIAN RISIKO 00

Penilaian risiko harus ditinjau:


a. Jika telah terjadi perubahan signifikan dalam hal-hal yang berkaitan dengannya;
b. jika ada alasan untuk mencurigai bahwa hal itu tidak lagi valid;
c. Setidaknya setiap tahun.

3.3. Pengendalian Bahaya


Semua bahaya harus dikendalikan baik dengan menghilangkan bahaya atau mengurangi
risiko bahaya ke tingkat yang dapat diterima, baik secara proaktif untuk mencegah
terjadinya dan reaktif untuk meminimalkan efek berbahaya jika itu terjadi. Sering kali,
lebih dari satu metode pengendalian bahaya harus diterapkan. Misalnya, bahan kimia
tertentu memerlukan kombinasi penyimpanan yang tepat, pelabelan, praktik kerja yang
aman, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan peralatan tanggap darurat, prosedur
dan pelatihan untuk mengendalikan bahaya secara efektif.

Office : Jl. Brigif IV No. 53, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tlp : 0822 1007 0000 Web : www.matixindo.com Email : [email protected]

DOKUMEN INI TIDAK DAPAT DIUBAH DAN DIGANDAKAN TANPA PERSETUJUAN DARI PT. MATIX INDO MANDIRI
Nomor Tgl Dok : Edisi :
PT. MATIX INDO MANDIRI
MIM/SMK3/002 01
General Contractor And Supplier
03 Januari 2022
SOP Halaman :
8 dari 10
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN Revisi :
DAN PENGENDALIAN RISIKO 00

A. Eliminasi atau Substitusi


Menghilangkan bahaya sepenuhnya selalu menjadi pilihan pertama (misalnya
mendesain ulang proses kerja). Substitusi melibatkan penggantian bahan atau
proses kerja yang berbahaya dengan yang kurang berbahaya.
Pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini :
Dapatkah saya menemukan cara yang lebih aman untuk melakukan tugas?
Misalnya, jika jatuh adalah bahaya, hilangkan risiko dengan menyimpan stok
pada ketinggian yang lebih rendah sehingga pekerja tidak perlu mencapai
barang.
Bisakah saya menggunakan sesuatu yang kurang berbahaya? Misalnya, jika
stok disimpan tinggi, pertimbangkan untuk mengganti tangga monyet dengan
tangga pijak yang dilengkapi dengan pagar Pastikan substitusi tidak
menciptakan bahaya baru seperti tersandung.

B. Rekayasa Teknik
Jika tidak memungkinkan untuk menghilangkan bahaya atau mengganti alternatif
berbahaya menjadi alternatif yang lebih aman, rekayasa teknik adalah pilihan
terbaik berikutnya. Rekayasa teknik adalah perubahan fisik ke tempat kerja yang
mencegah pekerja terkena bahaya. Misalnya, saat bekerja di ketinggian tidak dapat
dihindari dalam pekerjaan konstruksi, pagar pembatas dapat dipasang untuk
mencegah terjadinya bahaya terjatuh.

Office : Jl. Brigif IV No. 53, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tlp : 0822 1007 0000 Web : www.matixindo.com Email : [email protected]

DOKUMEN INI TIDAK DAPAT DIUBAH DAN DIGANDAKAN TANPA PERSETUJUAN DARI PT. MATIX INDO MANDIRI
Nomor Tgl Dok : Edisi :
PT. MATIX INDO MANDIRI
MIM/SMK3/002 01
General Contractor And Supplier
03 Januari 2022
SOP Halaman :
9 dari 10
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN Revisi :
DAN PENGENDALIAN RISIKO 00

C. Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif adalah proses mengidentifikasi dan menerapkan
prosedur kerja yang aman. Penilaian risiko biasanya akan menjadi dasar dari
prosedur kerja, pelatihan, dan pengawasan yang aman ini.

D. Alat Pelindung Diri (APD)


Alat pelindung diri adalah bentuk dari pengendalian umum, dan merupakan upaya
terakhir untuk melindungi pekerja dari bahaya yang sulit dihilangkan atau
direkayasa. Misalnya, penggunaan kacamata pelindung akan membantu
mengurangi risiko paparan benda asing untuk pekerjaan yang melibatkan aktivitas
pemotongan dan penggilingan.

E. Pengendalian & Pengawasan


Pengendalian bahaya memerlukan usaha yang berkelanjutan. Pengawasan
terhadap efektivitas pengendalian bahaya yang sudah dibuat di tempat kerja dan
peningkatan untuk itu perlu dilakukan.
a. Inspeksi berkala;
b. Pengujian (Kualitas udara);
c. Meninjau cedera/statistic kecelakaan kerja;
d. Mengidentifikasi bahaya baru;
e. Mengatasi masalah keselamatan secepat mungkin.

3.4. Menerapkan Pengendalian Bahaya yang Dipilih


Para pekerja dan pengawas bertanggung jawab untuk memastikan bahwa langkah-
langkah pengendalian bahaya dilaksanakan. Langkah-langkah pengendalian bahaya
termasuk :

a. Pembuatan prosedur kerja aman tertulis;


b. Pelatihan dan orientasi pada prosedur kerja yang aman;
c. Tindak lanjut untuk memastikan prosedur yang tepat diikuti.

Office : Jl. Brigif IV No. 53, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tlp : 0822 1007 0000 Web : www.matixindo.com Email : [email protected]

DOKUMEN INI TIDAK DAPAT DIUBAH DAN DIGANDAKAN TANPA PERSETUJUAN DARI PT. MATIX INDO MANDIRI
Nomor Tgl Dok : Edisi :
PT. MATIX INDO MANDIRI
MIM/SMK3/002 01
General Contractor And Supplier
03 Januari 2022
SOP Halaman :
10 dari 10
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN Revisi :
DAN PENGENDALIAN RISIKO 00

3.5. Menilai Efektivitas Pengendalian yang Dipilih


Para pekerja bertanggung jawab untuk evaluasi efektivitas pengendalian bahaya yang
dipilih dan untuk melakukan perbaikan di mana kekurangan diidentifikasi. Hal ini dapat
dilakukan melalui inspeksi rutin, pengujian dan pemantauan, evaluasi keluhan atau saran
yang diterima dan penyelidikan terhadap insiden dan hamper terjadinya insiden.
Situasi lain yang mungkin mendorong evaluasi meliputi :
a. Ketidakpatuhan berulang, yang bisa berupa kurangnya pelatihan, pengawasan atau
masalah lain dalam pengendalian yang menyebabkan pekerja enggan
menerapkannya. Misalnya, menerapkan pengendalian yang menciptakan bahaya
lain;
b. Kegagalan untuk mengurangi risiko. Misalnya, pengujian dapat menunjukkan bahwa
tidak ada perubahan dalam risiko yang diukur setelah pengendalian diterapkan;
c. Insiden/Hampir terjadinya insiden yang menyebabkan kecelakaan mungkin
menunjukkan bahwa langkah pengendalian tidak efektif.

IV. PERSYARATAN PELATIHAN


Semua pekerja harus berorientasi dan mengerti pada rencana Identifikasi Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Resiko, tentang cara menggunakan tabel matriks resiko, tentang cara
menyelesaikan rencana IBPPR dan penyelesaian prosedur kerja aman berikutnya. Selain itu,
Manager K3L harus melakukan orientasi kepada semua pekerja tentang rencana Identifikasi
Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Resiko.

Office : Jl. Brigif IV No. 53, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Tlp : 0822 1007 0000 Web : www.matixindo.com Email : [email protected]

DOKUMEN INI TIDAK DAPAT DIUBAH DAN DIGANDAKAN TANPA PERSETUJUAN DARI PT. MATIX INDO MANDIRI

Anda mungkin juga menyukai