Uts Askeb Kasus Kompleks Fani Ramadhani

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS SUMATERA BARAT

Nama : Fani Ramadhani, Amd.Keb

Nim : 221015201034

Mata Kuliah : ASKEB KASUS KOMPLEKS

Dosen : Hanifa Zaini. S, SST, M. Keb

Program Studi : S1 Kebidanan, Alih Jenjang

1. Jelaskan deteksi dini tanda bahaya kehamilan?

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya


yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.

Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk
mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu
hamil.

Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan antaranya :


1. Perdarahan Pada Kehamilan Muda
2. Kehamilan ektopik
3. Mola hidatidosa
4. Muntah terus dan tidak bias makan pada kehamilan
5. Selaput kelopak mata pucat
6. Demam Tinggi
7. Bayi kurang bergerak seperti biasa
8. Selaput kelopak mata pucat
9. Perdarahan Pervaginam
10. Sakit Kepala Yang Hebat
11. Penglihatan Kabur
12. Bengkak di muka atau tangan
13. Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa
14. Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
15. Kejang
16. Selaput kelopak mata pucat
17. Demam Tinggi

Tujuan Mengenali Tanda Bahaya Kehamilan


 Mengenali tanda-tanda yang mengancam bagi ibu hamil dan janinnya sejak dini.
 Dapat mengambil tindakan yang tepat yaitu menghubungi tenaga kesehatan terdekat
bila menemui tanda bahaya kehamilan untuk mendapat perawatan segera.

2. Sebutkan komplikasi kehamilan yang pernah ibu hadapi selama praktek, kemudian
jelaskan bagaimana penanganan ibu dalam menghadapi masalah tersebut?

Ada banyak komplikasi kehamilan yang saya temui selama berpraktek salah satunya Infeksi
Saluran Kemih (ISK).

Ibu hamil rentan kena ISK karena hormon kehamilan mengubah jaringan saluran kencing dan
membuat Anda lebih rentan untuk terkena infeksi. ISK disebabkan oleh infeksi bakteri yang
menyerang saluran kemih dan kandung kemih.

Beberapa di antaranya seperti infeksi ginjal dan menyebabkan bayi lahir prematur. Ini adalah
salah satu jenis penyakit pada ibu hamil yang bisa menjadi komplikasi kehamilan.

Gejala ISK pada ibu hamil yang paling sering dirasakan yaitu sakit saat buang air kecil, sakit
punggung, demam, sampai urine berbau disertai warna keruh.

Konseling dan cara penanganan ibu hamil dengan ISK adalah :

 Cukup minum air putih 2 liter, atau setara dengan 8 gelas per hari.

 Jangan terbiasa untuk menunda buang air kecil

 Hindari konsumsi alkohol, kafein, serta minuman manis lainnya.


 Konsumsi suplemen atau multivitamin tambahan.

 Segera buang air kecil sebelum atau setelah buang air kecil.

 Setelah buang air kecil, bersihkan vagina secara perlahan dari atas ke bawah, bukan
sebaliknya.

 Jangan menggunakan sabun pembersih kewanitaan karena kadar pH yang berbeda.

 Ganti pakaian dalam dengan bahan katun yang menyerap keringat.

 Jika sudah merasa tidak nyaman, ganti pakaian dalam.

 Jangan memakai celana terlalu ketat.

 Jangan gunakan pakaian dalam saat tidur

3. Sebutkan Komplikasi persalinan yang pernah ibu hadapi selama praktek, kemudian
jelaskan bagaimana penanganan ibu dalam menghadapi masalah tersebut?

Komplikasi persalinan yang pernah saya temui saat berpraktek salah satunya adalah
persalinan dengan asfiksia neonatus

Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernapas spontan dan teratur,
sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatnya CO2 yang menimbulkan akibat
buruk dalam kehidupan yang lebih lanjut.
Tanda-tanda dan gejala klinik Asfiksia neotanus adalah, sbb:
1. kulit bayi tampak pucat atau kebiruan
2. bibir kebiruan
3. otot-otot di dada terlihat berkontraksi untuk membantu pernapasan
4. denyut jantung terlalu cepat atau terlalu lambat
5. bayi tampak lunglai
6. bayi terdengar merintih

Penanganan asfiksia neonates yang diberikan adalah:


1. menjaga agar tubuh bayi tetap hangat
2. menempatkan bayi dalam posisi yang tepat
3. penghisapan lendir secara benar
4. memberikan rangsangan taktil pada punggung dan telapak kaki bayi
5. melakukan resusitasi terhadap bayi sesuai dengan prosedur resusitasi

4. Jelaskan konsep pelayanan kesehatan dari huluke hilir beserta contohnya?

Konsep pelayanan kesehatan hulu ke hilir adalah dengan mengunakan pendekatan


komprehensif untuk mengurangi kematian ibu dan anak. Pendekatan komprehensif ini
menggunakan prinsip continuum of care dari hulu kehilir. Intervensi di hulu terkait dengan
program KB, perbaikan gizi, wanita, dan social ekonomi. Intervensi dihilir adalah bagaimana
meningkatkan mutu pelayanan klinik untuk ibu dan anak di rumah sakit. Sejak tahun 2009,
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM mengembangkan berbagai program
intervensi inovasi di dalam KIA secara komprehensif.

Tujuan program intervensi adalah untuk mengurangi kematian ibu dan bayi. Para
pembaca web ini dapat klik untuk mempelajari berbagai pengembangan inovatif, dan juga
intervensi-intervensi lainnya.
Contoh konsep hulu hilir pelayanan kesehatan Berdasarkan analisis kebijakan, dilakukan
kegiatan untuk mencari kebijakan di masa mendatang (analysis for policy).
 Menggunakan pendekatan dari Hulu ke Hilir. Kebijakan dan program KIA dapat
dibayangkan sebagai sebuah model hulu yang berisikan program-program preventif
dan promotif yang banyak menggunakan pendekatan lintas sector (One Health) dan
determinan social. Hilirnya adalah kegiatan-kegiatan klinis.
 Menggunakan jumlah kematian absolut sebagai indikator kinerja program KIA.
Angka Rates akan dipergunakan sebagai cross-check dan dilakukan dalam dua
pendekatan: (1) berdasarkan data dari angka absolut; dan (2) berdasarkan data survey.
 Menggunakan filosofi utama dalam kebijakan KIA yaitu mengembalikan “sense of
urgency” dan adanya “peningkatan adrenalin” dalam program. Untuk itu diperlukan
penggunaan surveilans-respon kematian ibu dan anak. Kematian ibu dan anak yang
tidak perlu (avoidable) harus dapat dicegah.
 Memperbaiki perencanaan dan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan
pendekatan Kebijakan Berbasis Bukti (Evidence Based Policy).
Tujuan program intervensi adalah untuk mengurangi kematian ibu dan bayi.

Anda mungkin juga menyukai