Materi Pert 2
Materi Pert 2
Materi Pert 2
dan Tahap
Perencanaan
Lansekap Kawasan
DEFINISI
Estetika
Tahapan perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan :
inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan disain
- Inventarisasi adalah tahapan awal yang dilakukan dalam proses perencanaan berupa
pengumpulan data yang dibutuhkan meliputi aspek fisik, berupa letak dan luas, batas, topografi
tapak, tanah, air, vegetasi, hidrologi, iklim, titik pandang, aspek sosial, ekonomi, dan Teknik.
- Kemudian analisis dan sintesis berkaitan dengan masalah dan potensi yang didapat dari
informasi hasil inventarisasi. Tahapan analisis dan sintesis dilakukan dengan menggabungkan
data hasil inventarisasi untuk mendapatkan berbagai kemungkinan-kemungkinan pengembangan
pada tapak serta berbagai kendala
- Konsep dan disain merupakan tahap pemecahan fisik secara arsitektural sesuai dengan fungsi
dan kegunaannya, yang meliputi konsep ruang, sirkulasi, utilitas, dan tata hijau. Tahap disain
merupakan tahap final dari pemecahan masalah disain yang nantinya menjadi dasar bagi
rancangan detail (Gold, 1988).
Elemen Lansekap dibagi menjadi 2 (Hakim & Utomo, 2008) :
1. Elemen keras dan bahan statis
2. Elemen lembut tanaman dan air Tidak mempunyai bentuk yang tetap dan selalu berkembang sesuai
masa pertumbuhannya sehingga menyebabkan bentuk dan ukuran yang selalu berubah, contoh : tanaman.
Penataan dan perancangan tanaman mencakup :
- Habitat tanaman
Tahapan - Karakteristik tanaman
Perancangan - Fungsi tanaman
- Peletakkan tanaman
Tahapan Perancangan
A. Tahap pengumpulan data lapangan :
1. Analisis keadaan fisik “site”, permasalahan yang ada dan cara penyelesaian dengan konsep disain lansekap
2. Analisis keadaan tanah, terdiri dari :
- Penelitian sifat kimia tanah untuk mengetahui kandungan unsur hara tanah dan pH tanah yang merupakan unsur
penting untuk pertumbuhan tanaman
- Penelitian sifat fisik tanah untuk mengetahui struktur, tekstur, konsistensi, porositas, dan bobot isi tanah.
Pemelitian ini sangat penting untuk mengetahui jenis tanaman yang cocok dengan habitat dan jenis tanahnya, cara
perlakuan terhadap kondisi tanah dan cara pemupukan bagi tanaman yang akan ditanam
3. Analisis tanaman
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data/informasi tentang habitat tanaman dan perlakuan terhadap
tanaman, serta mencari jenis tanaman yang cocok dengan daerah yang diteliti. Pemilihan jenis tanaman bergantung
pada :
- Fungsi tanaman, disesuaikan dengan tujuan perancangan
- Peletakan tanaman, disesuaikan dengan fungsi dan jenis tanaman
4. Pembuatan “denah” desain, yang menggambarkan spot-spot potensi dan daerah yang perlu penyelesaian lansekap
Nilai Estetika Tanaman
Hakim (2000) menyatakan bahwa nilai estetika dari tanaman diperoleh dari :
- Perpaduan antara warna (daun, batang, bunga)
- Bentuk fisik tanaman (batang, percabnagan, dan tajuk)
- Tekstur tanaman
- Skala tanaman, dan
- Komposisi tanaman
Nilai estetika tanaman dapat pula diperoleh dari satu tanaman atau sekelompok tanaman yang sejenis atau
kombinasi berbagai jenis tanaman atau kombinasi antara tanaman dengan elemen lansekap lainnya.
Salah satu hal penting dalam pemilihan jenis tanaman yaitu faktor lingkungan seperti : tanah dan iklim.
- Tanah berfungsi untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman, daerah serapan air dan tempat tumbuh
tanaman.
- Iklim diperlukan untuk memperhatikan suhu, intensitas cahaya, kelembaban, curah hujan dan kecepatan
angin. Menurut (Ashari, 1995) faktor-faktor iklim sangat penting bagi keberlangsungan hidup tanaman
Kategori fungsi tanaman (Hakim dan Utomo, 2008)