Praktik Penilik Pada Tahap Pemanfaatan (Aspek Struktur)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 45

PRAKTIK

PENILIKAN BANGUNAN GEDUNG


PADA MASA PEMANFAATAN
Rabu, 6 Maret 2024
Ilham Hussein Rasyid, S.T.,M.T.
OUTLINE

01
SEKILAS TENTANG PENILIK

02
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
BANGUNAN GEDUNG

03
PEMERIKSAAN VISUAL

04
PRAKTIK DAFTAR SIMAK
PEMERIKSAAN BERKALA
01
SEKILAS TENTANG PENILIK
1.1 TAHAPAN MASA TUGAS PENILIK

MASA KONSTRUKSI

PEMANFAATAN BANGUNAN
PENILIK GEDUNG

PEMBONGKARAN

PP 16/2021 Pasal 236 ayat 6


1.2 PENGERTIAN PEMANFAATAN

Kegiatan memanfaatkan Bangunan Gedung sesuai dengan fungsi yang telah


PEMANFAATAN ditetapkan, termasuk kegiatan PEMELIHARAAN, PERAWATAN, dan PEMERIKSAAN
SECARA BERKALA.

Kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta


PEMELIHARAAN prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik
fungsi (Preventif maintenance);

Kegiatan memperbaiki dan atau mengganti bagian bangunan


gedung, komponen, bahan bangunan, dan atau prasarana dan
PERAWATAN
sarana agar bangunan laik fungsi (Curatif maintenance);

Kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian


PEMERIKSAAN Bangunan Gedung, komponen, bahan bangunan, dan atau
BERKALA prasarana dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna
menyatakan kelaikan fungsi Bangunan Gedung.
1.3 PEMERIKSAAN BERKALA

PP 16 Tahun 2021 Pasal 295

Pemeriksaan berkala Bangunan Gedung dilakukan oleh Pemilik atau Pengguna untuk
mengetahui kelaikan fungsi seluruh atau Sebagian Bangunan Gedung pada Komponen,
Peralatan, dan/atau Prasarana dan Sarana Bangunan Gedung.

PENGAMATAN VISUAL
KOMPONEN MELIPUTI : Sesuai Periode yang
ditentukan Standar
1. Arsitektural Bangunan Gedung Pemeriksaan Mutu Bahan
Teknis untuk setiap
2. STRUKTURAL BANGUNAN GEDUNG jenis elemen Bangunan
Gedung atau Paling Analisa Model
3. MEP Bangunan Gedung Sedikit Setiap
4. Tata ruang luar Bangunan Gedung 6 Bulan Sekali Uji Beban
1.4 TATA CARA PELAKSANAAN INSPEKSI

01 02 03 04 05

SURAT TUGAS PEMERIKSAAN IDENTIFIKASI MEMBUAT MELAPORKAN


VISUAL LAPORAN
Penilik menerima surat Melaporkan kepada
Berdasarkan kesesuaian Melakukan Identifikasi Membuat laporan hasil Pemerintah Daerah
tugas dari Pemerintah
Pemanfaatan Bangunan Bangunan Gedung yang inspeksi dan mengunggahnya Kabupaten/Kota dalam hal
Daerah
Gedung membahayakan pengguna kedalam SIMBG ditemukan ketidaksesuaian
Kabupaten/Kota
dan lingkungan Bangunan Gedung yang
membahayakan dan
Lingkungan

PP 16/2021 Pasal 236 ayat 10


02
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
BANGUNAN GEDUNG
2.1 PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

1. MEMELIHARA SECARA BAIK DAN TERATUR UNSUR-UNSUR STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG


(FONDASI, PELAT LANTAI, BALOK, KOLOM) DARI PENGARUH KOROSI, CUACA, KELEMBABAN,
PEMBEBANAN DI LUAR BATAS KEMAMPUAN STRUKTUR SERTA PENCEMARAN LAINNYA;
2.2 PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

2. MENCEGAH PERUBAHAN DAN/ATAU PENAMBAHAN FUNGSI BANGUNAN.

Fungsi Perpustakaan → 7,18 kN/m2 Fungsi Gudang Arsip → 6,0 kN/m2

Fungsi Kantor → 2,4 kN/m2

Fungsikan Bangunan Sesuai


dengan Penggunaan direncanakan
Fungsi R.Pertemuan → 4,79 kN/m2
2.2 Perubahan Fungsi Bangunan

SNI 1727 – 2020 Beban Desain Minimum


2.3 PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

4. Untuk Fondasi Dangkal Usahakan drainase


3. JAUHKAN FONDASI DARI AKAR POHON sekitar bangunan telah dirancang dan
YANG BERSIFAT MERUSAK berjalan baik selama bangunan dioperasikan
2.4 PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

5. Struktur Bangunan Baja


Bagian Bangunan yang menggunakan bahan ini biasanya pada konstruksi kuda-kuda atau konstruksi atap bangunan
atau tiang dan bagian pelengkapnya seperti batang diagonal antar tiang.
Pemeliharaan yang dilakukan:
• Usahakan permukaan bahan struktur baja tidak terkena bahan yang bersifat korosif.
• Untuk bagian konstruksi yang terkena langsung air dan panas secara bergant-ganti dalam waktu lama harus diberi
lapisan coating atau meni besi yang berkualitas baik.
• Usahakan pada titik pertemuan konstruksi tidak ada air yang menggenang atau tertampung oleh sambungan
komponen atau
• Bersihkan kotoran pada lubang pembuangan air pada konstruksi sehingga tidak terjadi karat atau oksidasi.
2.5 PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

6. STRUKTUR BANGUNAN BETON


Bagian bangunan yang menggunakan bahan ini biasanya pada konstruksi tiang, lantai/plat lantai atau atap. Biasanya
kebocoran yang terjadi pada plat lantai karena adanya retak rambut pada konstruksi plat, sehingga air kamar mandi
atau air hujan meresap ke dalamnya dan keluar ke bagian lain bangunan sebagai kebocoran.
Pemeliharaan yang dilakukan:
• Bersihkan kotoran yang menempel pada permukaan beton secara merata;
• Cat kembali dengan cat emulsi atau cat yang tahan air dan asam pada permukaannya;
• Pada retakan plat atau komponen struktur beton dapat digunakan bahan Epoxy Grouts seperti:
▪ Conbextra EP 10 TG untuk injeksi keretakan beton dengan celah antara 0,25 – 10 mm.
▪ Conbextra EP 40 TG mortar grouting untuk mengisi keretan beton dengan celah antara 10 – 40 mm.
2.5 PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

7. DINDING RETAK
Diperiksa terlebih dahulu, apakah keretakan disebabkan oleh faktor muai susut plesteran dinding atau akibat dampak
kegagalan struktur bangunan gedung.
Bila keretakan diakibatkan oleh muai susut plesteran dinding, maka:
03
PEMERIKSAAN VISUAL
2.1 STANDAR DAN PEDOMAN NORMATIF

1. SNI 2847:2019 Persyaratan beton struktural untuk bangunan


gedung
2. SNI 1727:2020 Beban minimum untuk perancangan bangunan
gedung dan struktur lain
3. SNI 8460:2017 Persyaratan perancangan geoteknik
4. SNI 1726:2019 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk
struktur bangunan gedung dan non gedung
5. Pedoman Teknis PU 2006 : Rumah dan Bangunan Tahan Gempa
2.2 PROSEDUR PEMERIKSAAN VISUAL

1. Melakukan Penelusuran dan Pemeriksaan


Dokumen Teknis yang tersedia.
2. Melakukan Pemeriksaan Visual yaitu berupa
pengamatan visual indikasi kerusakan pada
Komponen Struktur dan Pengukuran Derajat
Kemiringan Bangunan;
3. Melakukan Penyusunan Laporan Hasil
Pemeriksaan
2.3 PENELUSURAN DATA TEKNIS BANGUNAN

1. As Built Drawing
2. Laporan Analisa Struktur Atas dan Bawah
3. Laporan Penyelidikan Tanah
2.4 PROSEDUR PEMERIKSAAN VISUAL

1. Pelajari As Built Drawing denah per lantai


2. Persiapkan Peralatan yang dibutuhkan
3. Persiapkan Formulir Pemeriksaan
4. Persiapkan Data yang dibutuhkan
5. Amati Kondisi Struktur Bagian Luar dan Struktur Bagian
Dalam
6. Isi Daftar SIMAK Pemeriksaan Berkala
2.2 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN

Meteran Unting - Unting Laser Distance Meter Crack Scale Card

Kamera GPS
2.2 CARA PENGGUNAAN ALAT

Crack Scale Card


2.2 CARA PENGGUNAAN ALAT

Laser Distance Meter


Unting - Unting
2.4 Formulir Pemeriksaan
2.5 TIPE STRUKTUR YANG DOMINAN DI INDONESIA
Gedung Bertingkat > 1 Lantai

Gedung 1 Lantai

Struktur Ganda Rangka Pemikul


Momen dan Dinding Geser
Sumber : Glossary for Gem Taxonomy
2.4 IDENTIFIKASI KERUSAKAN (Pola Kerusakan Pada Dinding)

Kerusakan Geser (Shear)


Pola kerusakan terjadi akibat geser pada penampang dinding,
dengan bentuk retak berupa garis diagonal membentuk sudut 45°
terhadap arah gaya lateral yang bekerja.

Kerusakan Gelincir (Sliding)


Kerusakan Geser Pada Dinding
Pola kerusakan gelincir berupa retak pada spesi mortar sepanjang
penampang yang mengakibatkan dinding terbelah. Kondisi rusak
ini menyebabkan kekakuan dan kekuatan dinding menurun drastis.

Kerusakan Guling (Rocking)

Pola Kerusakan yang terjadi akibat lepasnya ikatan antara dinding Kerusakan Gelincir (kiri) dan Guling (kanan)
dan Fondasi sebelum kekuatan geser diagonal tercapai.
2.5 IDENTIFIKASI KERUSAKAN (Pola Retak Pada Elemen Lentur)

Retak Lentur (Flexural Crack)

Retak yang terjadi akibat beban lentur yaitu berupa pola garis lurus
sejajar dengan arah yang bekerja pada komponen tersebut.

Retak Geser Lentur (Flexural Shear Crack)


Retak miring yang merupakan retak lanjutan dari retak lentur.
Retak ini terjadi jika beban lentur dan geser yang terjadi sama
besar.

Retak Geser (Shear Crack) Ilustrasi Pola Retak pada Elemen


Lentur
Retak berupa garis lurus arah diagonal komponen dan membentuk
sudut 45° terhadap arah gaya yang bekerja pada komponen.
2.6 IDENTIFIKASI KERUSAKAN (Kegagalan Pada Kolom)

Kegagalan Tekan Murni (Compression Failure)


Terjadi saat tegangan yang bekerja pada kolom akibat beban aksial
lebih besar daripada tegangan izin material. Baja tulangan
mengalami leleh sedangkan beton hancur (Crushing)

Kegagalan Tekuk (Buckling Failure)


Kegagalan ini umumnya terjadi pada kolom langsing dimana rasio Ilustrasi Pola Kegagalan pada Kolom
tinggi terhadap penampang kolom > 12. Kondisi ini menyebabkan
kapasitas kolom dalam memikul beban berkurang signifikan.

Kegagalan Geser (Shear Failure)


Kegagalan terjadi saat beban lateral yang bekerja pada kolom lebih
besar daripada kapasitas gesernya. Penyebabnya kurangnya
tulangan geser dan dimensi penampang kolom.
Ilustrasi Pola Retak pada Kolom
2.8 KATEGORI KERUSAKAN KOMPONEN STRUKTURAL

Lembaga Inspeksi BTPP (Beban Muatan)


04

PRAKTIK

DAFTAR SIMAK PEMERIKSAAN BERKALA


3.1 DAFTAR SIMAK DAN EVALUASI HASIL PEMERIKSAAN

PP 16 TAHUN 2021 HAL 1551

Bertujuan :

Untuk Mempermudah Proses Pelaksanaan Pemeriksaan Berkala.

Hal yang harus diisi dalam Daftar Simak :

1. Lokasi Pemeriksaan

2. Informasi tentang Bangunan Gedung (Jenis dan Sistem)

3. Kuantitas Kerusakan berdasarkan Pengamatan Visual


3.2 DAFTAR SIMAK DAN EVALUASI HASIL PEMERIKSAAN

Identitas Pemeriksa dan Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan

Catatan :

Hasil (tingkat kerusakan) pada pemeriksaan visual berdasarkan


Kondisi pada saat dilaksanakan Pemeriksaan.
3.3 DAFTAR SIMAK DAN EVALUASI HASIL PEMERIKSAAN

Identitas Bangunan Gedung, Narahubung, Deskripsi singkat bangunan


yang diperiksa termasuk Tipe Struktur, jumlah lantai dan besmen
3.4 DAFTAR SIMAK DAN EVALUASI HASIL PEMERIKSAAN

Sketsa denah dapat dibuat manual, menggunakan gambar as built


drawing, atau bisa dilakukan re-drawing.
3.5 DAFTAR SIMAK TINGKAT KERUSAKAN (PENURUNAN)

Dicek Penurunan tanah apa Gedung?

Penurunan Bangunan :

Ringan : < 0,2 meter

Sedang : 0,2 – 1,0 meter

Berat : > 1,0 meter


3.6 DAFTAR SIMAK TINGKAT KERUSAKAN (KETEGAKAN)
Cek Ketegakan Bangunan.
Miring bisa dilihat secara visual dan diperkuat dengan
adanya Indikasi Keretakan

Kemiringan Bangunan :

Ringan : < 1°

Sedang : 1 ° - 2 °

Berat :>2°

0,09 % dikonversi ke Derajat (0.324°)

Termasuk kategori Rusak Ringan : < 1°


3.8 DAFTAR SIMAK TINGKAT KERUSAKAN (DINDING)

Jumlah Dinding Rusak :

Ringan : <10% (< 6 mm)

Sedang : 10% - 20% (> 6 mm dan tembus)

Berat : > 20% (terbelah dan roboh)

Panjang Dinding : 223 meter

Rusak Ringan : 31 meter

Rusak Sedang : 7 meter

Rusak Berat : 7 meter

Panjang Dinding Rusak : 45 meter (20%)


3.7 DAFTAR SIMAK TINGKAT KERUSAKAN (KOLOM)

Jumlah kolom yang rusak :

Harus dilakukan pengelempokkan jenis kerusakan Komponen

Berapa komponen yang termasuk rusak ringan, rusak sedang, dan


Jumlah Kolom Rusak : rusak berat. Tetapi dalam Daftar simak total dari semua komponen
yang rusak dan untuk lebih detail di dalam laporan.
Ringan : <10%

Sedang : 10% - 20%

Berat : > 20%

Jumlah Kolom : 32 buah

Rusak Ringan : 10 unit

Rusak Sedang : 4 unit

Rusak Berat : 2 unit

Total Kolom Rusak : 16 buah (50%)


3.9 DAFTAR SIMAK TINGKAT KERUSAKAN (BALOK)

Jumlah Balok Rusak :

Ringan : <10%

Sedang : 10% - 20%

Berat : > 20%

Panjang Balok : 223 meter

Rusak Ringan : 31 meter

Rusak Sedang : 7 meter

Rusak Berat : 7 meter

Panjang Balok Rusak : 45 meter (20%)


3.10 DAFTAR SIMAK TINGKAT KERUSAKAN (DOKUMENTASI)

1. Lakukan Dokumentasi secara keseluruhan agar


diperoleh gambaran utuh terkait kondisi bangunan
yang tinjau.
2. Potret detail kerusakan yang dianggap perlu.
3. Tandai Lokasi pengambilan potret pada denah yang
dimaksud.
3.11 DAFTAR SIMAK DAN EVALUASI HASIL PEMERIKSAAN

Perubahan Fungsi
Penambahan Jumlah
Bangunan Gedung
Lantai
dan/atau Ruangan

PP 16/2021 Hal 2033


3.12 REKOMENDASI UNTUK PEMERIKSAAN VISUAL

Dari Aspek Keandalan Bangunan


• Jika Kuantitas Komponen Rusak Sedang Tapi Kualitas Komponen Rusak Ringan
maka Struktur bangunan dinyatakan Andal dan Termasuk Kategori Rusak Ringan.
• Jika Kuantitas Komponen Rusak Ringan Tapi Kualitas Komponen Rusak Sedang
dan/atau Rusak Berat maka Struktur bangunan dinyatakan Tidak Andal dan
Termasuk Kategori Rusak Sedang dan/atau Rusak Berat (Diperlukan Pemeriksaan
Detail).
3.13 PENANGANAN KERUSAKAN STRUKTUR GEDUNG
3.14 TINGKAT KERUSAKAN

Kerusakan Ringan
• Kerusakan terutama pada komponen nonstruktural, seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai,
dan dinding pengisi.
• Perawatan untuk tingkat kerusakan RINGAN, biayanya maksimum adalah sebesar 30%.

Kerusakan Sedang
• Kerusakan pada sebagian komponen non-struktural, dan atau komponen struktural seperti struktur
atap, lantai, dan lain-lain.
• Perawatan untuk tingkat kerusakan SEDANG, biayanya maksimum adalah sebesar 45%.

Kerusakan Berat
• Kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan, baik struktural maupun non-struktural yang
apabila setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.
• Perawatan untuk tingkat kerusakan BERAT, biayanya maksimum adalah sebesar 65%.

PP 16/2021 Pasal 173 ayat 7


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai