Makalah Manajemen Operasional Kel 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 23

Dosen Pengampu Kelas 4F Manajemen

Meri Sandora, S.E., M.M. Kelompok 1

MANAJEMEN OPERASIONAL
“PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK”

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


AGEST PRATAMA (12070114563)

AHMAD HARI SETIAWAN (12270115187)

AIDIL FITRA SIANIPAR (12270113921)

ALI AKBAR (12270111435)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UIN SUSKA RIAU TA 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan hasil makalah mata kuliah Manajemen
Operasional ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dosen serta teman-teman yang telah memberikan bantuan pemikiran, serta
masukan sehingga sangat membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan
terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan.


baik dari segi penyusunan, bahasa serta materi yang terdapat di dalamnya. Oleh
karena itu kami menerima kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Pekanbaru,17 Maret 2024

Penulis,

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 2

B. PERUMUSAN MASALAH ........................................................................... 2

C. TUJUAN MASALAH .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

A. PENGERTIAN PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUKSI .. 3

B. PROSES DAN ORGANISASI DALAM PERANCANGAN PRODUK.......... 4

C. MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM


PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ............................. ..8

BAB III ...................................................................................................................... 15

A. KESIMPULAN .............................................................................................. 15

B. SARAN .......................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 17

LAMPIRAN............................................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada prinsipnya, Hampir setiap produk di dunia ini mengalami Siklus Hidup
Produk. Namun jangka waktu siklus hidup produk pada setiap produk tersebut
berbeda-beda, ada yang cepat hilang, ada juga yang dapat bertahan dalam jangka
waktu yang relatif lama. Apalagi pada produk-produk yang berorientasi pada
Teknologi seperti pada produk-produk Elektronika (Ponsel, Komputer, Televisi),
Siklus Hidup suatu produk akan semakin terasa. Mungkin banyak diantara kita
yang kurang memperhatikannya, namun itulah yang sering terjadi di kehidupan
kita.
Oleh karena itu, mengerti dan memahami konsep Siklus Hidup Produk
atauProduct Life Cycleini merupakan suatu hal yang penting bagi setiap produsen
untuk memproduksi dan memasarkan produknya. Pada dasarnya, Siklus Hidup
Produk adalah tahapan-tahapan proses perjalanan hidup suatu produk mulai dari
diperkenalkannya kepada pasar (market) hingga pada akhirnya hilang dari
pasaran. Untuk memperpanjang umur hidup suatu produk, produsen harus bekerja
keras melakukan berbagai strategi agar produknya dapat bertahan lebih lama lagi
di pasar (market).
Mengenai siklus produk, maka ada beberapa aspek strategi yang harus
dimengerti oleh setiapmarketersuntuk bisa memasarkan dan membuat produk
bertahan lama di pasaran. Strategi ini berkaitan dengan komunikasi produk,
diferensiasi produk, strategi yang sesuai dengan tahapan siklus, dan evolusi pasar.
Maing-masing aspek ini akan berguna bagi kelanjutan dan kejalasan produk
dalam posisinya dipasar. Sebab jika diimplementasikan dengan maksimal, maka
akan menaikkan margin pendapatan serta membangun loyalitas pelanggan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu perancangan dan pengembangan pada produk?


2. Bagaimana proses dan pengembangan produk
3. Apa itu identifikasi kebutuhan pelanggan dalam perancangan dan
pengembangan produk?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui definisi perancangan dan pengembangan produk


2. Mengetahui bagaimana proses dan pengembangan pada produk
3. Mengetahui identifikasi kebutuhan pelanggan dalam perancangan dan
pengembangan produk

2
BAB
PEMBAHASAN

A. Pengertian perancangan dan pengembangan produk

Perancangan dan pengembangan produk merupakan hal yang penting dalam


sebuah produk serta suksesnya ekonomi sebuah perusahaan tergantung pada
kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelaku usaha, kemudian secara
tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya
rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian
desain, melainkan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi dalam suatu
perusahaan
Dengan adanya perancangan dan pengembangan produk, akan mendapatkan
suatu pemikiran agar menciptakan atau memperbarui produk yang sudah ada.
Dalam memperkenalkan sebuah produk yang baru dirancang maupun produk
yang dirancang ulang, perlu banyak cara supaya produk diminati serta dapat
memenuhi kebutuhan tanpa mengurangi nilai estetika, kualitas serta fungsi dari
produk itu sendiri
Perancangan Menurut Harsokoesoemo (2004) adalah kegiatan awal dari suatu
rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap perancangan
dibuat keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain
yang menyusul. Diantara keputusan penting tersebut termasuk keputusan yang
membawa akibat apakah industri dalam negeri dapat berpartisipasi atau tidak
dalam suatu pembangunan proyek. Perancangan produk baru ditinjau dari dua sisi
yaitu:
1. Produk baru yang benar;benar baru(hasil inovasi)
2. Produk baru yang merupakan hasil modifikasi.
Fungsi perancangan memiliki peranan penting dalam mendefinisikan bentuk
fisik produk supaya dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan tugas bagian
perancangan mencakup desain engineering seperti elektrik, mekanik dan software
(Urlich dan Eppinger, 2001).
Pengembangan ProdukMenurut Kotler dan Keller (2009) adalah

3
mengembangkan konsepproduk menjadi produk nyata untuk dapat memastikan
bahwa ide produk dapat diubah menjadi produk yang bisa dikerjakan. Produk
adalah sebuah benda teknik yang keberadaannya di dunia merupakan hasil karya
keteknikan atau hasil perancangan, pembuatan dan kegiatan teknik lainnya yang
terkait. Produk tidak dapat ditemukan secara ilmiah di dunia ini. Produk
diciptakan supaya dapat memenuhi kebutuhan manusia dan mampu meringankan
manusia (Harsokoesoemo, 2004).Perancangan dan pengembangan produk adalah
semua proses yang berhubungan dengan keberadaan produk yang meliputi segala
aktifitas mulai dari identifikasi konsumen samapi produk jadi ke tangan
konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2009), proses pengembangan produk
memiliki delapan tahapan yaitu:

1. Penciptaan Ide, proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian


ide
2. Penyaringan ide,untuk menciptakan sejumlah ide yang baik dan
menyampingkan yang jelek sedini mungkin.
3. Pengembangan dan pengujian konsep ide,ide yang menarik harus
disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat di uji
4. Pengembangan strategi pemasaran,setelah uji konsep berhasil manajer produk
baru akan mengembangkan rencana pemasaran.
5. Analisa bisnis,setelah manajemen mengembangkan konsep prduk dan strategi
pemasaran manajemen dapat mengevalasi dari bisnis profosal.
6. Pengemanag produk,jika komsep produk melewati ujian bisnis maka konsep
ini lanjut ke litbang
7. Pengujian pasar,setelah manajemen puas dengan kinerja fungsional mana
produk siap di kemas.

B. PROSES DAN ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN PRODUK

1. PROSES PENGEMBANGAN GENERIK


Proses adalah merupakan urutan langkah langkah pengubahan sekumpulan
input menjadi sekumpulan output.kebanyakan orang terbiasa dengan proses
proses secara fisik,seperti hal nya proses memanggang kue atau merakit
4
sebuah mobil.proses pengembangan produk adalh urutan langkah langkah atau
kegiatan dimana suaatu perusahaann berusaha untuk
menyusun,merancang,dan mengkomersialkan suatu produk.kebanyakan
langkah langkah tersebut lebih bersifat intelektual dan organisasioanl dari
pada bersifat fisik.Suatu proses pengembangan yang terdefisi dengan baik
berguna karna alasan berikut:
a) Jaminan kulitas (quality assurance)
Proses pengembangan menggolongan tahap tahap proyek pengebangan
dilalu serta melalui butir butir pemeriksaan.bila fase fase dan titik titik
pemeriksaan ini di plih secara sederhana,mengikuti proses pengembangan
merupakan sebuah cara untuk menjamin kualitas dari produk yang di
hasilkan.
b) Kordinasi
Proses yang di terjemahkan secara jelas berlaku sebagai rencana utama
yang mendefinisikan aturan aturan untuk tiap pemain pada tim
pengembangan .renana ini menginformasikan kepada anggota tim kpan
kontribusi mereka di butuhkan dan dengan siapa mereka harus bertukar
informasi dan bahan.
c) Perencanaan
Suatu proses pengembangan terdiri dari tolak ukur yang sesuai dengan
penyelesaian tiap fase. Penentuan waktu dari tolak ukur mengikuti jadwal
keseluruhan proyek pengembangan.
d) Manajemen
Suatu perusahaan pengembangan merupakan alat ukur untuk
memperkirakan kinerja dari usaha pengembangan yang berlangsung.
Dengan membandingkan peristiwa pertistiwa actual dengan proses yang di
lakukan, seorang menejer dapat mengedentifikasi kemungkinan lingkup
permasalahan.
e) Perbaikan
Pencatatan yang cermat tarhadap proses pengembangan organisasi
sering membantu mengeditifikasi peluang peluang untuk kebaikan .

5
2. ADAPTASI PROSES PENGEMBANGAN PRODUK GENERIK
Proses pengembangan secara generic adalah proses yang sering di gunakan
pada situasai marketpuul:dimana suatu perusahan memulai pengembangan
produk dengan adanya peluang pasar,kemudian menggunakan tehknologi apa
saja yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.terdapat beberapa
variasi produk yang berhubungan dengan hal hal berikut:produk produk yang
berbasis tehknologi(technology –push),produk produk platform , produk
produk yang sangat tergantung pada proses (process-intensiv),dan produk
produk hasil modifikasi (customized).Macam-macam pengembangan produk
generik:
a) Produk Technology-Push
Pada pengembangan produk thecnology-push,perusahaan mulai dengan
suatu teknologi teruji yang baru,kemudian mencari pasar yang sesuai
untuk menggunakan teknologi ini.(Dengan demikian teknologi mendorong
pengembangan).Proses pengembangan produk generik dapat di gunakan
dengan sedikit modifikasi untuk produk-produk thecnology-pushdimulai
dengan fase perencanaan,dimana teknologi yang tersedia dipasangkan
dengan suatu peluang pasar.

b) Produk-Produk Platform
Produk platform dibentuk disekitar subsistem-subsistem teknologi (suatu
teknologi (platform).Contoh platform sistem seperti ini antara lain
mekanisme pemindahan tape pada sony walkman,sistem pengoperasian
aplle macintohs,film instan yang digunakan di kamera polaroid.

c) Produk-Produk Process-Intensive
Contoh produk-produk process-intensive adalah
semikonduktor,makanan,produk kimia,dan kertas.Untuk produk-produk
ini,proses produksi menetapkan batasan-batasan yang ketat pada
produk,sehingga rancangan produk tidak dapat dipisahkan bahkan pada
fase konsep,dari perancangan proses produksi.

6
d) Produk-Produk Costumizes
Contoh produk-produk costumized meliputi saklar,motor,baterai,dan
kontainer.produk-produk costumized merupakan variasi dari konfigurasi
standar dan berdasarkan jenisnya dikembangkan untuk menjawab pesanan
khusus pelanggan.

3. Organisasi-organisasi pengembangan produk

a) Organisasi-0rganisasi Dibentuk Dengan Membuat Keterkaitan Antar


Individu
Organisasi pengembangan produk merupakan skema dimana perancan
dan pengembangan secara individual dihubungkan bersama sama dalam
satu kelompok.keterkaitan antara individu individu ini bersifat formal
maupun informal,dan memiliki tipe tipe sebagai berikut:
1) Hubungan pelaporan: hubungan pelaporan melahirkan ide ide classic
dari pengawas dan bawahan.ini merupakan keterkaitan formal yang
paling banyak terlihat pada struktur suatu organisasi
2) Pengaturan finansial: individu individu dihubungkan dengan menjadi
anggota dari entitas vinancial yang sama,misalnya berdasarkan
kategori penganggaran atau laporan rugi laba.
3) Tata letak secara fisik: keterkaitan dirancang secara individu individu
suatu mereka berbagi kantor,lantai,bangunan atau kedudukan yang
sama.keterkaitan kini sering informal,dan berasal dari pertemuan
spontan sewaktu bekerja.

b) Keterkaitan Internasial Dapat Di Rancang Berdasarkan


Fungsi,Proyek,Atau Keduanya.
Tanpa memperhatikan organisional mereka,sebagai individu dapat
dikelompokan 2 cara yang berbeda:berdasarkan fungsi dan berdasarkan
proyek proyek yang sedang mereka kerjakan.
1) Fungsi (secara organisasional):adalah bidang tanggung jawab yang
biasanya melibatkankeushukan daalm pendidikan ,pelatihan,atau
7
pengalaman.fungsi classic dalam organisasi pengembangan produk
adalah pemasaran,dissent dan manufaktur.
2) Tanpa memperhatikan fungsi fungsi mereka,individu individu
menggunakan keahliannya untuk proyek proyek khusus.dalam
pengembangan produk,proyek adalah sekumpulan kegiatan dalam
proses pengembangan untuk suatu produk dan meliputi kegiatan.

3) Pemilihan struktur organisasi


Pilihan struktur organisasi yang akan diwujudkan tergantung pada
factor kinerja organiasi apa yang paling kritis menentukan
keberhasilan organisasi tersebut.organisasi fungsional cenderung untk
menggembangkan spesialisasi dan memperdalam keahlian dalam area
fungsi.Organisasi matriks,yang merupakann gabungan,memliki potensi
untuk menunjukan beberapa tiap tiap karakteristik ini.

C. MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM


PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Langkah 1:
a) MENGUMPULKAN DATA MENTAH DARI PELANGGAN
Proses pengumpulan data dibawah ini akan mencakup kontak dengan
pelanggan dengan mengumpulkan pengalaman dari lingkungan pengguna
produk. Tiga metode yang biasa digunakan adalah :
1) Wawancara
Satu atau lebih anggota tim pengembangan berdiskusi mengenai
kebutha dengan seseorang pelanggan. Wawancara biasanya dilakukan
pada lingkungan pelanggan dan berlangsung sekitar satu sampai dua jam.
2) Kelompok Fokus
Moderator memfasilitasi suatu disikusi kelompok yang disebut
kelompok focus selama dua jam. Kelompok ini terdiri dari 8-12 orang
pelanggan. Hasil diskusi biasanya direkam dengan videotate. Kelompok
ini ditempatkan pada satu ruangan yang dilengkapi cermin 8dua sisi
yangm membantu anggota tim pengembang mengamati proses yang
8
sedang berlangsung. Biasanya moderator merupakan seorang peneliti
pemasaran yang profesional, tetapi kadang-kadang seorang anggota tim
pengembang produk juga dapat menjadi moderator.
3) Observasi Produk Pada Saat Digunakan
Mengamati pelanggan mengguakan produk atau melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan tujuan produk tersebut diciptakan, dapat memberikan
informasi yang penting mengenai kebutuha pelanggan sebagai contoh,
pelanggan yang akan mencat rumahnya mungkin menggunakan obeng
untuk membuka kaleng cat yang memakai sekrup. Observasi memang
merupakan proses yang pasif, tanpa ada interaksi langsung ataupun
kerjasama dalam menggunakan produk dengan pelanggan.

Beberapa praktisi kadang kala menggnuakan survey tertulis untuk


mengumpulkan data mentah. Akhir-akhir ini survey melalui pos juga
dilakukan namun kami tidak merekomendasikan jenis survey ini pada tahap
awal identifikasi kebutuhan pelanggan. Survey tertulis memang lebih
sederhana dan mudah, tetapi tidak memberikan informasi yang cukup tentang
lingkungan pengguna produk. Selain itu survey ini biasanya tidak efektif
dalam menangkap kebutuhan yang tersembunyi.

b) MEMILIH PELANGGAN
Griffin dan houser mengemukakan suatu persoalan yang diwawancarai agar
menghasilkan jumlah kebutuan yang optimal. Dalam suatu studi diperkirakan
bahwa 90%kebutuhan pelanggan diperoleh setelah 30x wawancara. Sementara
penemuan lain, memperkirakan bahwa 98% kebutuhan pelanggan suatau
produk peralatan kantor diperoleh stetlah 25 jam pengumpulan data, baik
melalui wawancara maupun kelompok focus. Sebagai patokan, untuk sebagian
besar produk 10 x wawancara masih kurang, sedangkan 50x wawancara
terlalu banyak, akan tetapi 9wawancara dapat dilakukan secara berurutan, dan
proses dapat dihentikan ketika tidak ada lagi kebutuhan baru yang diperoleh
melalui tambahan wawancara.

c) SENI MENAMPILKAN DATA KEBUTUHAN PELANGGAN


9
Teknik-teknik yang akan dikemukakan disini terutama ditujukan untuk
mewawancarai pengguna terakhir, tetapi teknik-teknik ini dapat diterapkan
untuk ketiga cara pengumpulan data dan untuk semua tipe stakeholder.
Pendataan ini terbuka untuk semua informasi yang disediakan oleh pelanggan
dan menghindari konfrontasi maupun sikap defensive dari pelanggan yang
diwawancarai. Pengumpulan data kebutuhan pelanggan sangat berbeda
dengan salescall, tujuannya adalah untuk mendapatkan ekspresi yang jujur
tentang kebutuhan, bukan meyakinkan pelanggan mengenai apa yang mereka
butuhkan seperti tujuan salescall.Berikt adalah tuntutan untuk melakukan
interaksi yang efektif dengan pelanggan:
1) Biarkan Wawancara Mengalir Apa Adanya
Jika pelanggan mengungkapkan informasi yang berharga, jangan terlalu
terpaku dengan tuntutan wawancara. Ingat, tujuan kita adalah untuk
mengumpulkan data penting mengenai kebutuhan pelanggan, jangan
batasi wawancara pada jangka waktu tertentu.
2) Gunakan Perangsang Visual Dan Alat Peraga
Bawalah produk-produk yang sekaranag, produk competitor, maupun
produk-produk yang berhubungan dengan produk yang sedang
dikembangkan. Pada akhir sesi wawancara, pewawancara boleh
menujukkan berberapa konsep awal dari produk untuk mendapatkan reaksi
awal dari pelanggan.
3) Hindari Hipotesa Awal Tentang Teknologi Produk
Sering kali pelanggan membuat asumsi yang terlalu jauh tentang konsep
produk yang mereka harapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka. Pada
situasi ini pewawancara harus menghindari bias diskusi tentang bagaimana
produk pada akhirnya akan didesain atau prduksi. Ketika pelanggan
mengusulkan teknologi atau ciri-ciri produk tertentu, pewawancara harus
menyelidiki dan menggali kebutuhan yang mendasari pelanggan
mengungkapkan usulan ini.
4) Biarkan Pelanggan Mendemonstrasikan Produk Atau Tugas-Tugas
Tertentu Yang Berhubungan Dengan Produk
Jika wawancara dilakukan pada lingkungan penggunaan produk,
demonstrasi biasanya cukup berguna dan dapat memberikan informassi
10
baru mengenai produk.
5) Bersiaplah Dengan Kejutan Atau Ekspresi Yang Tercetus Dari
Kebutuhan Yang Tersembunyi
Jika pelanggan mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan,telusurilah
dengan melakukan pertanyaan ulang. Seringkali alur pertanyaan yang
tidak direncanakan akan mengungkapkan kebutuhan yang tersembun yi,
suatu diemnsindari pelanggan yang sering kali tidak dikomunikasikann
atau dipahami dengan baik.
6) Amati Informasi Non Verbal
Proses yang diuraikan dalam bab ini ditujukan untuk menghasilakan
bentuk fisik produk yang lebih baik. Namun kata tidak selalu merupakan
cara yang terbaik untuk mengkomunikasikan kebutuhan yang
berhubungan sifat produk. Hal ini terutama berlaku untuk kebutuhan yang
melibatkan dimensi kemanusiaan dari produk, seperti kenyamanan, kesan
dan gaya.

d) DOKUMENTASI HASIL PELANGGAN


Empat metode yang biasa digunakan untuk mendokumentasikan
hasilinteraksi dengan pelanggan:
1) Rekaman Suara (Audio Recording)
Membuat rekaman suara hasil wawancara sangat mudah. Namun,
menterjemahkan hasil rekaman menajadi teks tertulis cukup memakan
waktu, dan cukup mahal menggaji seseorang untuk melakukan hal ini.
Rekaman suara juga mempunyai kelemahan karena memberikan kesan
mengintimidasi seseorang.
2) Catatan
Catatan tangan adalah metode yang paling umum dalam
mendokumentasikan hasil wawancara. Menugaskan satu orang sebagai
tukang catat membuat pewawancara dapat berkonstentrasi untuk
memberikan pertanyaan yang efektif. Tukang catat harus berusaha untuk
menagkap kata-kata yang diucapkan setiap pelanggan secara akurat.
3) Rekaman Video
Rekaman video hamper sering digunakan untuk mendoumentasikan
11
hasil diskusi kelompok focus. Rekaman video juga berguna untuk
mendokumentasikan hasil obsrvasi pelanggan dilingkungan penggunaanya
atau pada saat menggunakan produk yang sekarang. Kegunaan lain dari
metode ini antara lain untuk memeprcepat adaptasi anggota tim
pengembang baru terhadap tugas-tugasnya dan sebagai bahan presentasi
bagi pihak manajemen.
4) Foto
Pengambilan foto untuk dokumentasi memberikan banyak keuntungan.
Manfaat utamnta adalah mudah untuk ditampilkan, 12kualitas gambar
bagus, dan kemudahan fasilitas. Kerugiannya adalah relative tidak mampu
untuk menangkap informasi yang dinamis Hasil akhir dari proses
pengumpulan data adalah menyusun data mentah, baisanya dalam
kolom/lembaran pernyataan pelanggan (custemerstatment), dan seringkali
dilengkapi dengan rekaman video atau foto.

Langkah 2:
MENGINTERPRESENTASIKAN DATA MENTAH MENJADI
KEBUTUHAN
Kebutuhan pelanggan diekspresikan sebagai pernyataan tertulis dan merupakan
hasil interpretasi kebutuhan berupa data mentah yang diperoleh dari pelanggan.
Setiap pernyataan atau hasil observasi dapat diterjemahkan menjadi nomor
berapapun sebagai kebutuhan pelanggan.Griffin dan hauser menemukan bahwa
beberapa analis mungkin sajamenterjemahkan wawancara yang sama menjadi
kebutuhan yang berbeda, sehingga akan berguna memiliki lebih dari satu anggota
tim untuk melaksanakan proses penerjemahan. Dibawah ini diberikan 5 petunjuk
untuk menulis pernyataan kebutuhan pelanggan. Dua yang pertama adalah
penting dan mendasar untuk melakukan terjemahan yang efektif, tiga lainnya
untuk meyakinkan konsistensi dari kosakata dan gaya terjemahan diantara
anggota tim.
a) Ekspresikan kebutuhan sebagai “apa yang harus dilakukan
produk”bukan “bagaimana melakukannya”.
sering mengekspresikan kesenanggannya dengan menguraikan konsep
solusi, atau pendekatan untuk implementasi, akan tetapi pernyataan kebutuhan
12
haruslah diekspresikan secara independen dari solusi teknologi tertentu.
b) Ekspresikan kebutuan sama spesifiknya seperti data mentah.
Kebutuhan dapat diekspresikan pada berbagai tingkatan spesifik. Untuk
menghindari kehilangan informasi, ekspresikan kebutuhan pada tingkatan dan
detail yang sama seperti data mentah.
c) Gunakan pernyataan positif bukan negative.
Perubahan yang berurutan dari kebutuhan yang menjadi spesifikasi produk
lebih mudah dilakukan jika kebutha diekspersikan sebagai pernyataan positif.
Ini bukan aturan yang kaku karena kadang-kadang pernyataan yang positif
kurang tepat dipakai untuk situasi tertentu.

Langkah 3:
MENGORGANISASIKAN KEBUTUHAN MENJADI HIERARKI
Hasil langkah satu dan dua berupa daftar yang terdiri dari kurang lebih 50-300
pernyataan kebutuhan. Jumlah kebutuhan sebesar ini cukup sulit untuk digunakan
bagi aktifitas pengembang selanjutnya. Tujuan langkah tiga adalah
mengorganisasikan kebutuhan-kebutuhan menajadi beberapa hierarki. Daftar
kebutuhan ini terdiri dari beberpa kebutuhan sekunder. Dalam kasus produk yang
sangat komplek, kebutuhan sekunder mungkin dipecah lagi menajadi kebutuhan
tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang paling umum sifatnya,
sementara kebutuhan sekunder dan tersier diekspresikan secara lebih
terperinci.Prosedur mengorganisasikan kebutuhan menjadi daftar hierarki
merupakan proses yang intuitif, dan banyak tim yang dapatmenyelesaikan tugas
ini dengan baiktanpa adanya petunjuk yang detail.

Langkah 4:
MENETAPKAN KEPENTINGAN RELATIF SETIA KEBUTUHAN
Daftar hierarki saja tidak memberikan informasi mengenai tingkat kepentingan
relatif yang dirasakan pelanggan terhadap kebutuhan yang berbeda-beda.
Sementara itu tim pengembang harus membuat prioritas pilihan dan
mengalokasikan sumberdaya dalam mendesain produk. Tingkat kepentingan
relatif bermacam-macam kebutuhan adalah penting untuk membuat prioritas
pilihan tidak salah. Ada dua pendekatakan dasar untuk menetapkan bobot
13
kepentingan setiap kebutuhan, yaitu:
a) bersandar dalam consensus anggota tim berdasarkan pengalaman mereka
selama ini dengan pelanggan, atau
b) berdasarkan nilai kepentingan yang diperoleh dari surveilanjutan pada
pelanggan. Pertentangan antara dua pendekatan ini adalah dalam hal biaya dan
kecepatan versus akurasi. Tim dapat memberikan bobot kepentingan setiap
kebutuhan oleh anggota tim yang terdidik melalui suatu pertemuan, sementara
survey pelanggan biasanya memakan waktu minimal 2 minggu.

Langkah 5:
MEREFLEKSIKAN HASIL DAN PROSES
Langkah tarahir pada metode identivikasi kebutuhan pelanngan adalah
menggambarkan hasil dan proses.walaupun proses idenfitikasi kebutuhaan
pelanggan merupakan suatu metode yang struktur ,metode tersebut bukanlah ilmu
pasti.tim harus menguji hasilnya untuk meyakinkan bahwa hasil tersebut
konsisten dengan pengetahuan dan intuisi yang telah dikembangkan melalui
interaksi yang cukup lama dengan pelanggan.

14
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Perancangan dan pengembangan produk merupakan proses yang kompleks dan


penting dalam menciptakan produk yang sukses di pasar. Proses ini melibatkan
serangkaian langkah mulai dari identifikasi kebutuhan pelanggan, pengembangan konsep,
desain produk, hingga pengujian dan produksi massal. Keseluruhan proses ini bertujuan
untuk menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta
memberikan nilai tambah yang signifikan.
Langkah pertama dalam proses perancangan dan pengembangan produk adalah
identifikasi kebutuhan pelanggan dan pasar. Ini melibatkan analisis pasar, penelitian
pasar, dan pemahaman mendalam tentang target pasar serta kebutuhan mereka. Setelah
kebutuhan dan keinginan pelanggan teridentifikasi, langkah berikutnya adalah
pengembangan konsep produk. Ini melibatkan pembuatan ide-ide produk, evaluasi
konsep, dan pemilihan konsep yang paling menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Setelah konsep produk dipilih, proses perancangan produk dimulai. Ini melibatkan
pengembangan desain produk secara detail, termasuk desain mekanis, elektronik,
estetika, dan fungsionalitas produk. Selama fase ini, prototipe produk dibuat dan diuji
untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi spesifikasi yang ditetapkan dan
memenuhi harapan pelanggan.Setelah desain produk selesai, dilakukan pengujian produk
untuk memastikan kualitas, keamanan, dan kinerja yang baik. Pengujian ini melibatkan
pengujian fungsionalitas, keandalan, dan kompatibilitas produk. Jika produk lulus
pengujian, langkah terakhir adalah produksi massal dan peluncuran produk ke pasar.
Selama seluruh proses perancangan dan pengembangan produk, penting untuk
mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, waktu, dan risiko. Tim pengembangan
produk harus bekerja secara efisien dan kolaboratif untuk memastikan bahwa produk
15
yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang tinggi dan memenuhi harapan
pelanggan.Secara keseluruhan, perancangan dan pengembangan produk adalah proses
yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang sistematis dan terstruktur. Dengan
melibatkan pemahaman mendalam tentang pasar dan kebutuhan pelanggan, serta fokus
pada inovasi dan kualitas, perusahaan dapat menciptakan produk yang sukses dan
berdaya saing di pasar global.

B.Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat saran yang diberikan untuk
selanjutnya yaitu ketika proses produksi sudah berjalan, maka dapatmengidentifikasi
kembali persoalan apa yang terjadi ketika proses produksi sudahberjalan. Hal tersebut
agar menjadikan unit usaha dapat terus melakukan perbaikansecara berkelanjutan.
Penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya juga terkaitperkembangan ekonomi, melihat
penelitian ini memilki tujuan salah satunya untukmengembangkan ekonomi masyarakat,
maka penelitian selanjutnya melakukanevaluasi apakah dengan adanya unit usaha ini
benar-benar bisa meningkatkanperekonomian masyarakat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Karl T Ulrich,Steven D.Eppinger .(2001). .Perancangan dan Pengembangan Produk. Jakarta: Salemba
Teknika.

Assauri,sofian. (2016). Manajemen Operasi Produksi Pencapaian Sasaran Organisasi Berkesinambungan .


Ed-3. Cet-2. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Prof.Dr.Manahan P.Tampubolon ,SE.,MM. (2014). MANAJEMEN OPERASI DAN RANTAI


PEMASUK./MANAHAN. Ed. 1. Jakarta: Mitra Wicana Media.

17
LAMPIRAN

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai