Kuliah ITH 2 - 22 September 2020

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Kuliah ITH – 22 September 2002

PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN TANAH

A. BAHAN-BAHAN PENYUSUN TANAH


a. Bahan utama penyusun tanah
1. Udara – 20-30%
2. Air – 20-30%
3. Bahan mineral – 45%
4. Bahan organik – 5%
b. Secara conceptual tanah terdiri atas aggregate yang tersusun atas lempung, pasir, debu,
akar tanaman, hifa jamur, bahan organik, dan lain-lain sehingga struktur tanah akan
stabil.
Ruang pori adalah ruang di dalam tanah yang biasanya terisi udara dan air

1.1 Mineral adalah substansi organik yang homogen yang berasal dari pelapukan batuan
(batuan vulkanik, batuan endapan, batuan metamorfosa)
1.2 Tanah : a. lempung 2, debu2-50m pasir 50-2mm yang ukuran 2mikro – 2 mm
Mineral
1. Mineral primer (unsur hara makro yang biasanya bermuatan positif) berasal dari
batuan yang lapuk, berukuran besar seperti pasir dan debu, kandungannya
masih sama seperti yang ada dalam batuan induk (kuarsa-silika, kalsit-kalsium,
apatit-phospor, dolomit-kalsium dan magnesium)
2. Mineral sekunder berasal dari proses pembentukan tanah (unsur hara sudah
mulai hilang), umumnya terdapat dalam fraksi lempung (Halus), (Montmorilonit,
Kaolinit, Gibsit-Al oksida)
Sangat berpengaruh teerhadap sifat fisika tanah seperti daya mengembang dan
mengerut, mempunyai hubungan dengan unsur-unsur hara
1.3 bahan organik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan, seresah, kotoran
dengan presentasi 3-5% tetapi memiliki pengaruh yang besar terhadap sifat tanah
terdiri dari:
a. bahan organic kasar : Kotoran, kayu,
b. bahan organik halus (humus) : senyawa yang resisten, bewarna hitam dan punya
daya tahan air dan memiliki unsur hara yang tinggi
1.4 air yang mengisi ruang anatrb partikel tanah, yang dapat meresap dan dapat ditahan
oleh tanah karena gaya-gaya
Pembedaan air:
a. Air Higroskopik : air yang diserap tanah sangat kuat
b. Air Kapiler : air yang daya kohesi dan adesi lebih besar gaya gravitasi. Air dapat
bergerak ke samping atau atas karena gaya-gaya kapiler

Klasifikasi jumlah air:

a. Kapasitas Lapangan : jumlah air terbanyak yang dapt ditahan oleh tanah
b. Titik layu oermanen : kandungan air dimana air tersebut tidak dapat tereserap
oleh tananman shg tanaman tsb menjadi layu
c. Air tersedia (kapiler) : selisih kapasitas lapangan dan titik layu permanen, antara
1/3 -15 bar.
Semakin kecil ukuran partikel tanah, maka lebih besar kemungkinan tanah dapat
menyimpan air.

1.5 Bahan gas (udara)


Perbedaan udara tanah dan atmosfir
1. Udara tanah bersifat dinamik dan bergantian dengan lengas tanah
2. Udara tanah mengandung uap air lebih banyak
3. Udara tanah memiliki kadar CO2 lebih besar
4. Udara tanah memiliki kadar O2 lebih kecil

Ketika tanah terisi penuh oleh air disebut jenuh air. Dan lama-kelamaan air yang ada
di ruang makro akan terserap ke bawah karena adanya gaya gravitasi (Air kapasitas
lapangan) dan ruang makro akan terisi oleh udara. Tetapi pori mikro akan tetap terisi
dengan air (air tersedia/kapiler). apabila di diamkan terus menerus lagi akan
tertinggal air yang menempel pada permukaan tanah (Air hidroskopis) yang tidak
bisa diserap oleh akar tanaman.

Pemengaruh:

1. Iklim , musim kemarau > musim penghujan


2. Sifat tekstur, struktur, tinggi permukaan tanah
3. Sifat tanaman dan mikroorganisme : kadar O2 dan CO2 pada saat bernafas
4. Kedalaman tanah, semakin dalam O2 semakini berkurang
5. Porositas tanah Volume pori Makro/Volume tanah x 100%

B. PROSES PEMBENTUKAN TANAH


Tanah = {parent material, climate, organism, relief, time} / {p, c, r, o, t}
1. Bahan induk berpengaruh terhadap pembentuan tanah melalui : lajju pelapukan, nutrisi
(Unsur hara), dan partikel yang terkandung (Sandstone – pasir, Shales – Clay)
2. Iklim : Presipitasi (Curah hujan) dan Suhu. Indonesia beriklim hangat bukan panas, yang
membuat reaksi berjalan lebih cepat sehingga proses pembentukan tanah akan lebih
cepat disbanding dengan tempat yang bersuhu rendah. Curah huajn tinggi = tanah
lanjut, tua. Curah hujan rendah = tanah muda
3. Organisme : vegetasi (Paling penting) karena menjadi sumber bahan organik (seresah)
dan perakaran vegetasi dapat mempercepat pemecahan serta vegetasi tidak berpindah-
pindah sehingga bahan organik yang ada di tempat itu akan mempengaruhi tempat itu
4. Topografi (Relief) : pengaruh terhadap air dan temperatur (elevasi dan kemiringan lahan
– Mempengaruhi laju air, airasi, dan juga ketebalan tanah), topografi tinggi – suhu
rendah (proses transpirasi dan dekomposisi akan berjalan lambat)
5. Time : waktu yang diperlukan tanah untuk berkembang yang membuat terbentuknya
horizon genetic. Berkembang sangat cepat pada daerah yang hangat, humid, dan
berhutan karena cukup air.

Tanah dapat terbentuk karena batuan padat yang ada di tempat semua (in situ) atau
merupakan depost atau material dari tempat lain.

Landform adalah material yang terbawa dari tempat lain yang dibedakan dengan cara
transport mauoun bentuk akhir

1. Allivial – air
2. Dunes – angin
3. Colluvium – gravitasi

Pelapukan:

a. Pelapukan Fisik (disintegrasi) – dominan di iklim kering, kering-dingin


- Naik turunnya suhu
- Kemampuan memuai dan mengerut tergantung masing-masing mineral
- Gesekan atau friksi(Batu yang ada di pantai berbentuk bulat, di gunung berapi
berbentuk lancip, di muara sungai berbentuk bulat kecil)
b. Pelapukan secara biologi-mekanis
- Pertumbuhan akar di antara celah batuan
c. Pelapukan secara kimia (dekomposisi) – dominan di iklim basah
- Hidrasi dan dehidrasi – kekurangan dan kelebihan air
- Oksidasi dan reduksi – oksigen
- Hidrolisis
- Pelarutan

Tanah berasal dari

a. Batuan keras
b. Batuan lebih lunak
c. Regolit

Tipe batuan

a. Batuan beku
- Pemadatan magma yang membeku
- Batuan asam (acidid rock) – kandungan kuarsa tinggi, mineral silikat, berwarna
terang
- Batuan basa (basic rock) – kandungan kuarsa rendah, mineral ferromagnesium,
berwarna gelap
b. Batuan sedimen
- Mineral substansi terlarut dan tersementasi menjadi keras misalnya Calcareous
(limestone), Ferruginous (Oksida besi), Siliceous (SiO2)
- Terjadi karena berbagai fragment batun yang tersementasi – Breccias dan
conglomerates
- Sandstone – pasir berukuran <0.05mm yang tersementasi
- Shales – pemadatan dari Clay dan debu
- Limestone – kalsium karbonat, campuran kalsiumm dan magnesium karbonat, clay,
debu, dan pasir yang lebih dari 50% berupa karbonat
- Dolomit – sperti limesote tatapi kandingan magnesium karbonat lebih tinggi
- Quartzites – pasit silika yang tesementasi (Silica-cemented sand)
c. Batuan methamorphosis
- Batuan yang tua, dan mengalami metamorphosis
- Gneiss, Marble

Tahap pembentukan tanah

1. Perubahan massa batuan padat menjadi material tidak apdat atau halus
2. Perubahan material halus menajdi tanah seiring berjalannya waktu
Pembentukan tanah merupakan pembentukan material tidak padat dengana danya prose
spelapukan dan pembentukan profil tanah

Profil tanah adalah penampang tegak lurus / vertical tanah yang menunjukkan lapisan tanah
atau horizon

Horizon adalah lapisan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan berbeda

Proses pembentukan profil tanah

1. Penambahan bahan-bahan dari tempat lain


- Air hujan dan embun
- O2 dan CO 2 atmosfir
- Unsur hara
2. Kehilangan bahan-bahan
- Kehilangan air
- Denitrifikasi
- Pelapsan CO2 karena dekomposisi bahan organic
- Erosi
- Energi karena radiasi
3. Perubahan bentuk (transformasi)
- Perubahan bahan organic menjadi humus
- Pasir, debu menjadi lempung
- Pembentukan struktur tanah
- Pelapukan mineral dan pembentukan mineral lempung
- Pembentukank konkresi (padatan yang keras)
4. Pemindahan dalam tubuh tanah (Solum) (translocation)
- Pemindahan lempung dari lapisan atas ke bawah
- Pemindahan tanah (tikus, rayap)
- Pemindahan UH dari lapisan bawah ke atas lewat siklus kegiatan vegetasi
- Pemindahan garam-garam dari lapisan bawah ke lapisan atas melalui air kapiler

Istilah dalam pembentukakn tanah:

a. Eluviasi : pemindahan bahan-bahan tanah dari suatu horizon ke horizon lain


b. Illuviasi : penimbunan bahan-bahan tanah dalam suatu horizon
c. Leaching : pencucian/ penindihan basa-basa (unsur hara) dari tanah
d. Pedoturbasi : pencampuran fisik atau biologis beberapa horizon tanah sehingga
horizon2 tanah yang telah terbentuk menjadi hilang, yang terjadi pada tanah vertisol
(Grumusol)
e. Melanisasi : pembentukan warna hitam (gelap) pada tanah karena pencampuran
bahan organic

Morfologgi tanah:

1. Solum (tubuh tanah) : tanah yang berkembang secara genetis, lapisan atas sampai horizon C
2. Top soil (tanah atasan) : lapisan palling atas
- Horizon Ap
- Horizon A1
- Horizon A seluruhnya
- Lapisan tanah yang subur karena mengandung banyak bahan organic tanah
3. Surface soil (tanah permukaan) : lapisan tanah permukaan biasanya terpindahkan pada
waktu pengolahan tanah (12-20 cm) yang biasanya tererosi
4. Sub surface horizon (tanah bawah permukaan) : horizonnc yang terdapat lapisan yang
mengalami elluviasi
5. Subsoil (Tanah bawahan) : horizon B, tanah yang sudah berkemabang tapi tidak terpengaruh
bahan organic di atas tanah
6. Substratum (lapisan bawah tanah) : horzon C atau R

Pedogenesa adalah proses pembentukan tanah yang mana terjadi secara alamiah dan terjadi pada
waktu yang cukup lama secara biologis, kimia atau pun fisik. Dan dipertentangkan oleh proses
sedimentasi.

Anda mungkin juga menyukai