PUTUSAN
PUTUSAN
PUTUSAN
Nomor : 01/Pdt.G/2023/PN.SMD
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Melawan
Halaman
– 10, RT. 003 RW. 018, Kelurahan Samarinda Barat,
Kecamatan Samarinda, Samarinda, pemegang Kartu
Tanda Penduduk (KTP) No. 6472055403940006,
selanjutnya dalam perkara ini disebut sebagai------------
TERGUGAT III ;
DALAM POSITA
1. Bahwa PENGGUGAT dan TERGUGAT I telah menandatangani Perjanjian Sewa Pembiayaan
No. LJKT-201512-0002 tertanggal 29 Januari 2016 (“PERJANJIAN PEMBIAYAAN”) untuk
melakukan pembiayaan terhadap 1 (satu) unit kendaraan bermotor dengan identitas kendaraan
Merek Hino SG 260 J Tractor Head + Trailer dengan Jenis Vehicle, Tahun Pembuatan 2015, nomor
mesin J08EUFJ69916 dan nomor mesin MJESG8JDKFJL17630 dengan nilai objek pembiayaan
kredit sebesar Rp. 812.887.200,- (delapan ratus dua belas juta delapan ratus delapan puluh tujuh
ribu dua ratus Rupiah) yang dimohonkan oleh TERGUGAT I selaku debitor terhadap
PENGGUGAT selaku kreditur;
2. Bahwa dalam perkara a quo, TERGUGAT II dan TERGUGAT III bersedia menjadi penjamin atas
perjanjian sewa pembiayaan kendaraan bermotor TERGUGAT I kepada PENGGUGAT
berdasarkan Perjanjian Penjamin Perorangan tertanggal 29 Januari 2016 atas Perjanjian
Sewa Pembiayaan Nomor : LJKT-201512-0002 tertanggal 29 Januari 2016;
3. Bahwa sesuai teori “legitma persona standi in judicio” maka PENGGUGAT berhak menarik pihak
yang dianggap perlu dilibatkan dalam perkara ini;
4. Bahwa sesuai dengan yurisprudensi, Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 11
April 1997 Nomor 3909 K/Pdt.G/1994 yang menggariskan bahwa “adalah hak dari
PENGGUGAT untuk menentukan siapa-siapa yang dijadikan atau ditarik menjadi pihak
dalam perkara”;
6. Bahwa ditariknya TERGUGAT II dan TERGUGAT III sebagai pihak dalam perkara tersebut untuk
menghindari terjadinya kekurangan pihak dalam gugatan, sehingga dengan jalan menariknya
sebagai TERGUGAT II dan TERGUGAT III memberi jaminan kepada PENGGUGAT kalau
gugatannya tidak mengandung cacat plurium litis consortium (gugatan kurang pihakBahwa sebagai
jaminan atas FASILITAS PEMBIAYAAN yang diterima berdasarkan PERJANJIAN
PEMBIAYAAN tersebut, TERGUGAT I memberikan jaminan berupa: -
Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W12.00467340.AH.05.01 Tahun 2016, yang terbit
tanggal 20 Februaril 2016 atas Objek Jaminan Fidusia sesuai yang tertuang dalam Akta Nomor
9219, tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat oleh Notaris Gregorius Gutierrev, S.H., M.Kn.
berupa 1 (satu) unit kendaraan bermotor merek Hino SG 260 J Tractor Head + Trailer dengan
Jenis Vehicle, Tahun Pembuatan 2015, nomor mesin J08EUFJ69916 dan nomor mesin
MJESG8JDKFJL17630.
7. Adapun untuk pengikatan jaminan tersebut di atas, TERGUGAT I telah menandatangani dan
memberikan kepada PENGGUGAT Surat Persetujuan dan Surat Kuasa tanggal 10 Februari
2016. Bahwa sesuai dengan Pasal 1 dan Pasal 2 Perjanjian Pembiayaan TERGUGAT I berjanji
untuk membayar kembali dengan cara mengangsur kepada PENGGUGAT selama 36 (tiga puluh
Halaman
enam) kali dan besaran angsuran setiap bulannya Rp 22.580.200,- (dua puluh dua juta lima ratus
delapan puluh ribu dua ratus Rupiah);
8. Bahwa kemudian sejak angsuran ke-3 (tiga) pada bulan Juni 2016 TERGUGAT I telah mengalami
keterlambatan melakukan pembayaran kepada PENGGUGAT sehingga sampai dengan tanggal 29
November 2016 TERGUGAT I tercatat baru membayar kewajibannya sebanyak 4 (empat) kali
angsuran dengan nilai total sebesar Rp 90.320.800,- (sembilan puluh juta tiga ratus dua puluh ribu
delapan ratus Rupiah) yang tentu saja menimbulkan kerugian pada PENGGUGAT;
9. Bahwa sejak tanggal 29 November 2016 TERGUGAT I sudah tidak lagi memenuhi kewajibannya
untuk melakukan pembayaran angsuran kepada PENGGUGAT hingga saat surat ini dibuat;
10. Bahwa pada tanggal 02 September 2016 PENGGUGAT telah mengirimkan Surat Somasi kepada
TERGUGAT I namun, somasi tersebut tidak ditanggapi oleh TERGUGAT I;
12. Bahwa pada tanggal 16 September 2016 PENGGUGAT mengirimkan Kembali Surat Somasi II
kepada TERGUGAT I namun sampai dengan gugatan ini diajukan, somasi tersebut tidak ditanggapi
oleh TERGUGAT I; Bahwa sesuai dengan Pasal 11 ayat (1) huruf a Perjanjian Pembiayaan
menyebutkan dengan lewatnya waktu pembayaran utang baik pokok, bunga serta biaya-biaya yang
timbul dari Perjanjian Pembiayaan maka TERGUGAT I dapat dinyatakan lalai;
13. Bahwa Pasal 11 ayat (2) huruf a Perjanjian Pembiayaan menyebutkan dalam hal terjadinya kejadian
kelalaian TERGUGAT I berjanji dan mengikatkan diri untuk menyerahkan secara sukarela objek
pembiayaan yang menjadi jaminan kepada PENGGUGAT;
14. Bahwa sampai dengan Gugatan ini diajukan TERGUGAT I tidak pernah menyerahkan objek
pembiayaan yang menjadi Jaminan Fidusia kepada PENGGUGAT, oleh karenanya TERGUGAT I
patut dinyatakan tidak memiliki itikad baik dalam menyelesaikan permasalahan ini;
15. Bahwa PENGGUGAT mengalami kerugian akibat perbuatan Wanprestasi yang dilakukan oleh
TERGUGAT I, yang mana kerugian tersebut timbul dikarenakan TERGUGAT I hanya melakukan
pembayaran angsuran sebanyak 4 (empat) kali dari total kewajiban pembayaran angsuran sebanyak
36 (tiga puluh enam) kali dengan angsuran perbulannya sebesar Rp 22.580.200,- (dua puluh dua
juta lima ratus delapan puluh ribu dua ratus Rupiah). Dengan demikian angsuran yang belum
dibayarkan oleh TERGUGAT I adalah sebanyak 32 (tiga puluh dua) kali angsuran dengan jumlah
angsuran sebesar Rp 722.566.400,- (tujuh ratus dua puluh dua juta lima ratus enam puluh enam ribu
empat ratus Rupiah) dan ditambah denda dan bunga sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta
Rupiah). Sehingga jumlah kewajiban pembayaran TERGUGAT I secara keseluruhan menjadi Rp
752.566.400,- (tujuh ratus lima puluh dua juta lima ratus enam puluh enam ribu empat ratus
Rupiah);
16. Bahwa berdasarkan Perjanjian Penjamin Perorangan tertanggal 29 Januari 2016 atas
Perjanjian Sewa Pembiayaan Nomor : LJKT-201512-0002 tertanggal 29 Januari 2016,
TERGUGAT II dan TERGUGAT III masing-masing mengikat diri sebagai penjamin dan
bertanggung jawab dengan semua harta kekayaannya untuk lebih menjamin ketertiban pelunasan
semua kewajiban yang harus dibayar oleh TERGUGAT I kepada PENGGUGAT, baik berupa utang
pokok, bunga, provisi, denda, dan biaya lainnya/pembayaran apapun juga yang timbul dari
Perjanjian Pembiayaan.
17. Bahwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan perbuatan TERGUGAT I telah menimbulkan
kerugian bagi PENGGUGAT sehingga TERGUGAT I wajib mempertanggungjawabkan
perbuatannya dengan memberi ganti kerugian kepada pihak PENGGUGAT, sebagaimana diatur
dalam Pasal 1239 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi “Tiap perikatan untuk
berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu, wajib diselesaikan dengan memberikan
penggantian biaya, kerugian dan bunga, bila debitur tidak memenuhi kewajibannya.” Unsur dari
pasal ini adalah tergugat ada dalam suatu perikatan adanya kesepakatan antara para pihak
penggugat
18. Bahwa berdasarkan Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi “Semua
persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau
karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan
dengan itikad baik”. Unsur dari pasal ini adalah adanya persetujuan yang bebas dari para pihak
penggugat atau terguggat, adanya suatu sebab perjanjian yang halal atau sah. Sehingga Perjanjian
Pembiayaan tersebut mengikat serta berlaku sebagai Undang-Undang bagi para pihak dan
karenanya para pihak harus memenuhi janji-janjinya (Pacta Sunt Servanda);
19. Bahwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan perbuatan TERGUGAT I yang tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana yang telah disepakati dalam Perjanjian Pembiayaan dapat
dikategorikan sebagai perbuatan ingkar janji atau wanprestasi, hal ini sesuai dengan Pasal 1243
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi “Penggantian biaya, kerugian dan bunga
karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan, bila debitur walaupun telah dinyatakan
Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau
Halaman
dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang
telah ditentukan.” Unsur dari pasal ini adalah adanya perbuatan terguggat melawan hukum, adanya
kerugian yang di timbulkan bagi penggugat, hubungan sebab-akibat yang jelas bagi pihak terguggat
melakukan perbuatan melawan hokum.
20. Bahwa PENGGUGAT mempunyai sangkaan yang beralasan terhadap TERGUGAT I yang ingkar
janji atau lalai dalam menjalankan kewajibannya dan oleh karena itu PENGGUGAT memohon
kepada Majelis Hakim untuk menghukum TERGUGAT I dengan membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) untuk setiap harinya kepada PENGGUGAT
apabila ternyata TERGUGAT I lalai memenuhi isi keputusan hukum yang berkekuatan hukum
tetap (inkracht van gewijsde) pada Gugatan ini;
21. Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan pada fakta-fakta dan bukti-bukti hukum yang tidak dapat
dibantah kebenarannya, jelas terbukti bahwa TERGUGAT I telah melakukan Perbuatan
wanprestasi, maka sesuai dengan Pasal 180 ayat (1) HIR dan SEMA Nomor 3 Tahun 2000 tentang
Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij voorraad) dan Provisionil dan SEMA Nomor 4 Tahun 2001
tentang Permasalahan Putusan Serta Merta dan Provisionil. Unsur dari pasal ini adalah bahwa
terguggat perbuatan yang bertentangan dengan hukum, adanya kerugian yang timbul akibat dari
terguggat tidak membayarkan apa yang sudah di janjikan menjadi perbuatan melawan hukum
tersebut, Oleh karena itu wajar apabila Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Samarinda berkenan menyatakan putusan dapat dijalankan terlebih dahulu, walaupun ada verzet,
banding maupun kasasi (uit voerbaar bij voorraad);
22. Bahwa oleh karena TERGUGAT I telah melakukan perbuatan wanprestasi, telah patut dan adil
dihukum membayar ongkos-ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini;
DALAM PETITUM
1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Perjanjian Sewa Pembiayaan Nomor LJKT-201512-0002 tanggal 29 Januari 2016
adalah sah dan mengikat menurut hukum.
3. Menyatakan Perjanjian Penjamin Perorangan tertanggal 29 Januari 2016 atas Perjanjian Sewa
Pembiayaan Nomor LJKT-201512-0002 tertanggal 29 Januari 2016 adalah sah dan mengikat
menurut hukum.
4. Menyatakan TERGUGAT I telah lalai dalam menjalankan kewajibannya dengan tidak melakukan
sisa pembayaran angsuran yang mana hal tersebut adalah perbuatan Wanprestasi.
5. Menyatakan sah dan mengikat Sertifikat Jaminan Fidusia dengan nomor W12.00467340.AH.05.01
Tahun 2016 tanggal 20 Februaril 2016 pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Kantor Wilayah Kalimantan Timur.
6. Menghukum PARA TERGUGAT secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk membayar
dan dengan seketika dan sekaligus lunas atas total sisa utang atau kewajiban TERGUGAT I kepada
PENGGUGAT berupa:
a. Utang Pokok Sebesar Rp 722.566.400,- (tujuh ratus dua puluh dua juta lima ratus enam
puluh enam ribu empat ratus Rupiah);
b. Utang Denda dan Bunga sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah);
Sehingga total utang TERGUGAT I yang harus dibayarkan sebesar Rp 752.566.400,-
(tujuh ratus lima puluh dua juta lima ratus enam puluh enam ribu empat ratus Rupiah)
kepada PENGGUGAT secara seketika dan sekaligus lunas.
7. Menghukum TERGUGAT I untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada PENGGUGAT
sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta Rupiah) setiap harinya apabila TERGUGAT I lalai melaksanakan
putusan Pengadilan, terhitung sejak putusan ini diucapkan sampai dengan dipenuhinya isi putusan.
8. Menghukum PARA TERGUGAT agar tunduk dan patuh atas putusan dalam perkara ini.
Halaman
a. Bahwa Prinsip Hukum dalam Pembuktian, Berdasarkan pasal 283 RBG Juncto Pasal 1865
KUHPerdata, Pada pokoknya-“Barang siapa yang mendalilkan maka harus dapat membuktikan”
b. Bahwa Para Tergugat telah memenuhi kewajibannya dengan membayar angsuran setiap bulannya
sampai lunas, maka Para Tergugat tidak dapat dianggap atau dinyatakan telah melakukan
Wanprestasi.
3. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK MEMENUHI PASAL 1243 KUHPerdata,
Bahwa Para Tergugat telah membayar angsuran hingga lunas, maka Para Tergugat tidak dapat
dinyatakan untuk melakukan Penggantian Biaya, Kerugian dan Bunga kepada Penggugat, sebab
syarat untuk hak menuntut ganti rugi ialah telah terjadinya Wanprestasi.
I. A. Pokok Perkara ;
1. Bahwa dalil Gugatan Penggugat dalam posita ke-1 (satu) bahwa antara Penggugat dengan Para
Tergugat telah terjadi kesepakatan Sewa Pembiayaan Unit Kendaraan Nomor LJKT-201512-0002,
tersebut dibayar secara berangsur sejak tanggal 28 April 2016 sebesar Rp.22,580,200,-(dua puluh
dua juta lima ratus delapan puluh ribu dua ratus rupiah ) setiap bulan nya selama tiga puluh enam
bulan.
2. Bahwa dalil Gugatan Penggugat dalam Posita ke-2 (Dua) ditolak secara tegas oleh Tergugat II dan
Tergugat III, sebab Jaminan yang diberikan oleh Tergugat selaku Penjamin Perorangan ialah berupa
Jaminan Hak Gadai.
3. Bahwa TERGUGAT I menolak secara tegas pada posita ke-8 (delapan) dan posita 9 (sembilan)
karena TERGUGAT I telah melakukan pembayaran angsuran ke-3 (tiga) dengan patut dan benar
sesuai perjanjian yang di sepakati sampai dengan hari pelunasan sebesar Rp. 812.887.200 (delapan
ratus dua belas juta delapan ratus delapan puluh ribu dua ratus rupiah). Oleh karena itu dalil
gugatan yang diajukan oleh penggugat tidak dapat dikualifikasikan sebagai Wanprestasi.
4. Bahwa dalil gugatan penggugat dalam posita ke-10 (sepuluh) bahwa para tergugat tidak
menanggapi surat somasi I karena surat somasi I hanya berisi permintaan pembayaran yang tidak
termasuk syarat sah somasi tersebut, maka bagi para tergugat hal ini tidak patut ditanggapi.
5. Bahwa dalil Penggugat dalam posita ke-11 (sebelas) bahwa para tergugat tidak menanggapi surat
somasi II karena para tergugat tidak merasa menerima somasi II yang dikirimkan oleh Penggugat.
Maka dari itu dalil tersebut tidak perlu diperlu ditanggapi dan dipertimbangkan.
6. Bahwa dalil Gugatan Penggugat dalam Posita ke-14 (Empat Belas) dan 16 (Enam Belas) bahwa
Para Tergugat menolak secara tegas untuk membayar ganti rugi tersebut dikarenakan Para Tergugat
tidak melakukan Wanprestasi yang disangkakan kepada Para Tergugat yang menimbulkan kerugian
pada Penggugat sebesar Rp.772,566,400 (tujuh ratus tujuh puluh dua juta lima ratus enam puluh
enam ribu empat ratus rupiah) karena Para Tergugat tidak melakukan perbuatan wanprestasi kepada
Penggugat dan Para Tergugat telah menyelesaikan seluruh angsuran Unit Kendaraan tersebut
selesai lunas terbayar.
7. Bahwa dalil Gugatan Penggugat dalam Posita ke-15 (Lima Belas) bahwa Para Tergugat menolak
untuk meletakan Sita Jaminan terhadap Harta Kekayaan dari Para Tergugat karena tidak ada dasar
hukumnya untuk menyerahkan harta kekayaan dari Tergugat kepada Penggugat karena Tergugat I
telah menyelesaikan pembayaran angsuran Unit Kendaraan tersebut secara patut dan benar tanpa
lalai seperti dalam perjanjian yang disepakati.
8. Bahwa dalil Gugatan Penggugat dalam Posita ke-18 (Delapan Belas dan Sembilan) Belas bahwa
Para Tergugat menolak dengan tegas karena Penggugat tidak dapat memberikan Pembuktian yang
kuat bahwa Para Tergugat telah melakukan Wanprestasi sehingga unsur pasal 1243 tidak terpenuhi
dikarenakan tidak terjadinya Wanprestasi sehingga Para Tergugat tidak memiliki kewajiban untuk
membayar seluruh kerugian
Bahwa Para Tergugat menolak untuk membayar uang dwangsom dkarenakan tidak
terpenuhinya unsur huruf b dan c
9. Bahwa dalil Gugatan Penggugat dalam Posita ke-20 (Dua Puluh) dan 21 (Dua Puluh Satu) bahwa
Penggugat tidak memberikan fakta dan bukti-bukti yang kuat dalam menyatakan Para Tergugat
disangkakan telah melakukan Wanprestasi
Bahwa oleh karena itu, Penggugat telah patut dan adil dihukum untuk membayar seluruh
ongkos biaya perkara yang timbul dalam sengketa.
Halaman
Dalam Eksepsi :
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
Dalam Pokok Perkara:
1. Menyatakan Menolak Ganti Rugi Materiil dan Imateriil;
2. Menyatakan Menolak Sita Jaminan (coservatoir beslag) terhadap harta benda
milik Tergugat;
3. Menyatakan Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
verklaard);
4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini;
5. Menyatakan bahwa putusan Pengadilan ini dapat dijalankan lebih dahulu
walaupun ada bantahan dan upaya hukum (uit voorbaar bij voraad);
Atau Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(Ex Aequo et Bono).
Halaman
Menimbang, bahwa terhadap gugatan dan jawaban tersebut baik pengugat maupun
tergugat melaui kuasa hukumnya masing-masing telah mengajukan Replik dan Dupliknya
secara tertulis dimuka persidangan, Penggugat dengan Repliknya tanggal 01 November
2023 dan tergugat dengan Dupliknya 07 November 2023 tertanggal yang pada pokoknya
masing-masing pihak menyatakan tetap pada gugatan maupun jawabannya semula;
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya, Para penggugat di
persidangan telah mengajukan bukti
1. P-1 AKTE PT. TNK No : AHU-63399.AH.01.02.Tahun 2008 (Fotocopy Dokumen Asli)
2. P-2 Surat Keputusan 1 Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia No :
AHU-63399.AH.01.02.Tahun 2008( Fotocopy Dokumen Asli )
3. P-3 Surat Keputusan 2 Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia No :
AHU-63399.AH.01.02.Tahun 2008 ( Fotocopy Dokumen Asli )
4. P-4 Somasi 2 ( Fotocopy Dokumen Asli )
5. P-5 Surat Perjanjian Sewa Pembiayaan Unit Kendaraan Bermotor No : LJKT-201512-0002
( Fotocopy Dokumen Asli )
6. P-6 Surat Pernyataan Penjamin Echa ( Fotocopy Dokumen Asli )
7. P-7 Surat Pernyataan Penjamin Fahrul ( Fotocopy Dokumen Asli )
8. P-8 Bukti Pembayaran Setoran 4x ( Fotocopy Dokumen Asli )
9. P-9 KTP Saksi 1 dan 2 ( Fotocopy Dokumen Asli )
10. P-10 KTPA ( Fotocopy Dokumen Asli )
11. P-11 STNK ( Fotocopy Dokumen Asli )
12. P-12 BPKB ( Fotocopy Dokumen Asli )
Yang mana bukti-bukti surat tersebut di atas telah diperiksa oleh Majelis Hakim
dipersidangan serta telah dibubuhi materai yang cukup dan telah disesuaikan dengan suart
Aslinya di persidangan;
Halaman
- Bahwa saksi tidak memiliki hubungan keluarga dengan pengugat maupun
dengan tergugat
- Bahwa saksi kenal dengan pengugat karena berkerja sebagai sekertaris diperusahaan
pengugat
- Bahwa saksi melihat secara langsung terjadinya perjanjian antara pengugat dan
tergugat
- Bahwa saksi melihat
- Bahwa saksi tidak mengetahui permasalahan
- Bahwa saksi yang membantu mengurus surat dan dokumen dan mengawal
pemasukan yang ada diperusahaan tergugat
- Bahwa saksi tidak mengetahui secara langsung mengenai alasan pengugat tidak
memenuhi kewajibannya
- Bahwa saksi yang membuat surat teguran kepada tergugat
- Bahwa saksi yang menangih kepada pihak tergugat
Menimbang, bahwa bukti-bukti tersebut di atas telah diperiksa oleh Majelis Hakim
dipersidangan serta telah dibubuhi materai yang cukup dan telah disesuaikan dengan surat
Aslinya dipersidangan;
Halaman
Menimbang, bahwa Tergugat telah mengajukan saksi dibawah sumpah dan memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. RHEYNA
2. HEGEL
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
DALAM EKSEPSI :
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat, telah mengajukan
Eksepsi yang pada pokoknya mendalilkan bahwa
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, eksepsi dari Tergugat
diatas dinyatakan tidak dapat diterima ;
II. DALAM POKOK PERKARA :
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana
telah diuraikan tersebut diatas ;
Menimbang, bahwa berdasarkan semua pertimbangan hukum tersebut diatas
dikaitkan dengan dalil gugatan Penggugat menurut Majelis Hakim Penggugat tidak dapat
membuktikan dalil pokok gugatannya sedangkan Tergugat, telah berhasil membuktikan
dalil-dalil bantahannya, maka petitum gugatan Penggugat dinyatakan ditolak seluruhnya ;
Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat ditolak seluruhnya, sehingga
Penggugat berada pada pihak yang kalah maka Penggugat dihukum untuk membayar biaya
yang timbul dalam perkara ini
Mengingat dan memperhatikan Pasal-Pasal dari Peraturan-peraturan yang
berhubungan dan bersangkutan dengan perkara ini ;
MENGADILI
DALAM EKSEPSI :
- Menyatakan Eksepsi
Halaman
Panitera,
Perincian Biaya :
- Biaya Proses : Rp.
- Panggilan : Rp.
- PNBP : Rp.
- Materai : Rp.
- Redaksi : Rp.
jumlah : Rp.
Halaman