Halaman 1 Dari 145 Hal Putusan Nomor: 617/Pdt.G/2023/PN JKT - PST
Halaman 1 Dari 145 Hal Putusan Nomor: 617/Pdt.G/2023/PN JKT - PST
Halaman 1 Dari 145 Hal Putusan Nomor: 617/Pdt.G/2023/PN JKT - PST
PT. Pollux Aditama Kencana, tempat kedudukan Gedung Noble House Lantai
36, Unit 01, Jalan Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E 4.2,
Nomor 2, RT.5/RW.2, Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan
Setiabudi, Jakarta Selatan 12950, DKI Jakarta, dalam hal ini
diwakilkan oleh JANTO ZEFANIA dalam kedudukan dan
jabatannya sebagai Direktur bertindak untuk dan atas nama PT.
POLLUX ADITAMA KENCANA memberikan kuasa kepada
DANANG HARDIANTO, SH., M.H., dkk, Para Advokat pada
PRANEDA & PARTNERS, berkantor di Jakarta, Wisma
ArieYani Lantai 2C, Jalan Buaran Raya No. 9A, Duren Sawit,
Jakarta Timur, berdasarkan surat kuasa khusus No. No.
191/P&P/AX/2023 tertanggal 04 September 2023, Untuk
selanjutnya disebut sebagai-------------------------------Penggugat;
Lawan
PT. Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk., tempat kedudukan ITS Tower Nifaro
Park Lt. 20-21, Jl. Raya Pasar Minggu, KM. 18, Jakarta Selatan
12510, DKI Jakarta, dalam hal ini diwakilkan oleh Heru Firdausi
Syarif dalam kedudukan dan jabatannya sebagai Direktur
Utama bertindak untuk dan atas nama PT. Nusa Konstruksi
Enjiniring, Tbk, memberikan kuasa kepada Maria Wastu
Pinandito, S.H., dan Markus Manumpak Sagala, S.H., dkk, para
advokat dan konsultan hukum, berkewarganegaraan Indonesia
dan berkantor pada SIHALOHO & Co. Law Firm yang
berkedudukan hukum (domisili) di Gedung Menara Hij Hijau,
10th Floor Suite 1000, Jalan M.T. Haryono Kav. 33 Jakarta
Selatan 12770, berdasarkan surat kuasa tertanggal 13 Oktober
2023, untuk selanjutnya disebut sebagai---------------Tergugat II;
5. Bahwa itikad buruk (ter slechte trouw) Para Tergugat semakin terlihat
jelas dan nyata ketika Para Tergugat selaku Kontraktor mengajukan
Permohonan Penyelesaian Sengketa Arbitrase pada BADAN
ARBITRASE NASIONAL INDONESIA (BANI) terhadap Penggugat
selaku Pemilik Proyek Pembangunan Chadstone Cikarang. Para
Tergugat menjadikan dirinya sebagai Pihak Yang Merasa Dirugikan
akibat wanprestasi Penggugat. Sejatinya Para Tergugat sendiri
adalah pihak yang ingkar janji terhadap Penggugat dalam Proyek
Pembangunan Chadstone Cikarang berdasarkan SKK No. 12 dan SKK
No. 13;
12. Bahwa Penggugat selaku orang yang merupakan subyek hukum yang
berbentuk perseroan (korporasi) yang didirikan di Indonesia yang menurut
hukum sebagai warga negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia yang
berbunyi: “Setiap orang adalah orang perseorangan, termasuk korporasi”,
yang diberikan wadah untuk memperoleh perlindungan hukum dan
memperjuangkan haknya yang telah dirugikan akibat perbuatan ingkar janji
(wanprestasi) Para Tergugat. Penggugat memohon kepada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo
atas perbuatan ingkar janji (wanprestasi) Para Tergugat yang
membawa kerugian bagi Penggugat dalam Proyek Pembangunan
Chadstone Cikarang berdasarkan SKK No. 12 dan SKK No. 13
sebagaimana pertimbangan hukum dalam Putusan Perkara Nomor:
450/Pdt.Sus-Arbt/2023/PN.Jkt.Sel, Tanggal 27 Juli 2023 sesuai dengan
sesuai ketentuan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman berbunyi:
“Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau
kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa untuk memeriksa dan
mengadilinya”;
14. Bahwa Paket Pekerjaan SAP dan ME belum diselesaikan 100% (seratus
persen) masih ada cacat mutu yang harus diselesaikan dan
disempurnakan oleh Para Tergugat yang didasarkan pada Berita Acara
Pemeriksaan Prestasi Pekerjaan Berupa Berita Acara Pemeriksaan
Prestasi Pekerjaan Nomor: 036 / BAP3 / CNQC-NKE / X / 2019, Proyek :
Pembangunan Mall, Hotel, Soho & Apartement Chadstone – Cikarang,
Kontraktor: CNQC-NKE Jo. Paket Pekerjaan : Struktur, Arsitektur Dan
Plumbing, Tertanggal 25 Oktober 2019 (“Berita Acara Pemeriksaan SAP
Nomor 036”) dan Berita Acara Pemeriksaan Prestasi Pekerjaan Nomor:
013 / BAP3-ME / CNQC-NKE / V / 2019, Proyek : Pembangunan Mall,
Hotel, Soho & Apartement Chadstone – Cikarang, Kontraktor: CNQC-NKE
JO. Paket Pekerjaan : Mekanikal & Elektrikal, Tertanggal 09 Mei 2019
(“Berita Acara Pemeriksaan ME Nomor: 013”) yang seolah-olah adalah
Berita Acara Serah Terima (BAST) yang bersifat final dengan prestasi
pekerjaan 100% (seratus persen);
16. Bahwa akibat hukumnya berdasarkan ketentuan Pasal 7.7.1. SKK No. 12
dan SKK No.13 dikarenakan keterlambatan progres pekerjaan Para
19. Bahwa dengan demikian terbukti dan tidak terbantahkan Paket Pekerjaan
SAP yang dikerjakan oleh Para Tergugat HANYA 84 % (delapan puluh
empat persen) dengan memberikan perbedaan nilai sebesar Rp
30.021.558.946,00 (tiga puluh miliar dua puluh satu juta lima ratus lima
puluh delapan ribu Sembilan ratus empat puluh enam Rupiah) sebagai
kelebihan progres pembayaran dari perhitungan nilai progres
pekerjaan sebesar Rp 797.511.764.293,00 (tujuh ratus sembilan puluh
tujuh miliar lima ratus sebelas juta tujuh ratus enam puluh empat ribu dua
ratus tiga puluh sembilan Rupiah) (belum termasuk PPN) berdasarkan IPC
No. 32 yang telah dibayarkan oleh Penggugat kepada Para Tergugat
sesuai dengan Surat Perihal ulasan pekerjaan kontrak pembangunan
Perhitungan
Progres Perbedaan
Nilai Progres
Pekerjaan Nilai
Pekerjaan
21. Bahwa namun demikian FAKTANYA Para Tergugat sampai dengan masa
berakhirnya Paket Pekerjaan ME menyatakan sendiri baru
menyelesaikan Paket Pekerjaan ME sebesar 68,39 % (enam puluh
27. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan Berita Acara Pemeriksaan SAP
Nomor 036 yang menyatakan Paket Pekerjaan SAP sebesar 87,87 %
yang belum ditandatangani dan disepakati oleh Penggugat dan Berita
Acara Pemeriksaan ME Nomor 013 yang menyatakan Paket Pekerjaan
ME sebesar 68,39 % adalah BERITA ACARA FIKTIF yang tidak sesuai
dengan hasil verifikasi berdasarkan Surat Nomor: 09 / LTR / CM / PAK
/ I / 2020, Perihal: Penalti Keterlambatan atas Proyek Chadstone
Cikarang Pekerjaan SAP, Tertanggal 09 Januari 2020 dan Surat
Nomor: 08/LTR/CM/PAK, Perihal: Penalti Keterlambatan atas Proyek
Chadstone Cikarang Pekerjaan MEP, Tertanggal 09 Januari 2020
sehingga Perbuatan Para Tergugat tersebut merupakan perbuatan
ingkar janji (wanprestasi) dengan melaksanakan apa yang
diperjanjikan, akan tetapi tidak sesuai yang diperjanjikan dan
membawa kerugian bagi Penggugat;
30. Bahwa lebih dari itu, Para Tergugat melaksanakan apa yang
diperjanjikan akan tetapi tidak sesuai dengan apa yang diperjanjikan
yang tidak sesuai spefikasi pekerjaan dan melampaui waktu
ditentukan berdasarkan SKK No. 12 dan SKK No. 13 sehingga
menimbulkan beban Biaya Perbaikan Cacat Mutu (Back Charge
Defect) terhadap Proyek Pembangunan Chadstone Cikarang dalam
skala besar dan secara masif yang pada akhirnya harus menunjuk
Kontraktor lain guna menyelesaikan Paket Pekerjaan SAP dan
Pekerjaan ME yang tentunya sangat merugikan Penggugat dengan
68.295.687.330 39.502.761.348
31. Bahwa lebih lanjut Penggugat telah mengeluarkan beban biaya sebesar
Rp 6.000.000.000,00 (enam miliar Rupiah) untuk membayar konsultan
PT. AESLER GRUP INTERNASIONAL, TBK guna mengkaji ulang
kerusakan teknis yang diakibatkan oleh struktur serta bangunan yang
telah dibiarkan terbengkalai akibat perbuatan Para Tergugat atas
penyelesaian Pekerjaan Proyek Pembangunan Chadstone Cikarang;
A
KENCAN
A
- MERIANA A
WIDJAJA KENCAN
A
- SYLVIA
WIDJAJA
34. Bahwa akibat hukum lain selain dari yang telah diuraikan pada butir 37
Gugatan ini yang harus ditanggung oleh Penggugat atas wanprestasi Para
Tergugat dalam Proyek Pembangunan Chadstone Cikarang berdasarkan
SKK No. 12 dan SKK No. 13 yaitu keterlambatan serah terima Unit
Apartemen Chadstone kepada Para Konsumen selaku Para Pembeli
Apartemen Chadstone yang mana berdasarkan Pasal 10 ayat (2)
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Unit Apartemen Chadstone yang
disepakati oleh Penggugat selaku Pengembang (Developer) dan Para
Konsumen selaku Para Pembeli Apartemen Chadstone, keterlambatan
serah terima Unit Apartemen Chadstone dikenakan penalti denda 3% (tiga
persen) dari Harga Jual Beli Unit Apartemen Chadstone yang harus
ditanggung oleh Penggugat selaku Pengembang (Developer) kepada Para
Konsumen selaku Pembeli Apartemen Chadstone yang sampai saat ini
telah terjual sejumlah 2326 (dua ribu tiga ratus dua puluh enam) Unit
Apartemen Chadstone dengan pembayaran penalti denda keterlambatan
keseluruhan sebesar Rp 35.453.452.712,00 (tiga puluh lima miliar empat
ratus lima puluh tiga juta empat ratus lima puluh dua ribu tujuh ratus dua
belas Rupiah) yang mana sampai gugatan a quo didaftarkan
pembayaran penalti denda keterlambatan yang telah terealisasi /
dibayarkan Penggugat kepada Para Konsumen selaku Pembeli
Apartemen Chadstone sebesar Rp 6.847.880.163,00 (enam miliar
35. Bahwa lebih lanjut, selain dari yang diutarakan sebagaimana Butir 37 dan
38 Gugatan ini, Para Konsumen selaku Pembeli Apartemen Chadstone
melakukan pembatalan dengan meminta Pengembalian (Refund)
Pembelian Unit Apartement Chadstone mengingat Unit yang telah
dipesan terlambat untuk serah terima akibat Wanprestasi Para
Tergugat yang mana sampai dengan gugatan a quo didaftarkan
Pengembalian (Refund) Akibat Pembatalan Pembelian Unit
Apartement Chadstone oleh Penggugat kepada Para Konsumen
selaku Pembeli Apartemen Chadstone yang telah dibayarkan sebesar
Rp 10.119.075.260,00 (sepuluh miliar seratus sembilan belas juta tujuh
puluh lima ribu dua ratus enam puluh Rupiah), dengan rincian yang dapat
dibuktikan sebagai berikut:
Pengembalian (Refund)
Akibat Pembatalan
10.119.075.260
38. Bahwa di samping itu, Para Tergugat telah melakukan kegagalan untuk
memberikan perpanjangan Jaminan Uang Muka (Down Payment
Bond) dan Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) dalam Proyek
Pembangunan Chadstone Cikarang. Hal mana masa berakhir
Jaminan Pelaksanaan SAP pada tanggal 01 Desember 2018 dan masa
berakhir Jaminan Pelaksanaan ME pada tanggal 31 Maret 2019;
39. Bahwa faktanya Uang Retensi berdasarkan ketentuan Pasal 7.7.1. Jo.
12.5.3. SKK No. 12 dan SKK No. 13 sebesar Rp 48.258.353.750,00
(empat puluh delapan miliar dua ratus lima puluh delapan juta tiga ratus
lima puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) merupakan Hak
Penggugat yang mana Uang Retensi dimaksud dalam penguasaan
Para Tergugat yang tidak dibayarkan kepada Penggugat;
40. Bahwa selaku demikian, dalam praktek di dunia kontruksi Uang Retensi
adalah sebagai jaminan apabila terdapat cacat mutu dan/atau
Kontraktor yang tidak mampu menyelesaikan proyek pembangunan
sesuai dengan yang diperjanjikan, dalam hal ini yang telah dilakukan
oleh Para Tergugat sebagaimana telah diuraikan diatas, sehingga
41. Bahwa fakta hukum adanya pernyataan lalai atas perbuatan ingkar
janji (wanprestasi) Para Tergugat oleh Penggugat sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Pasal 1238 KUHPerdata telah diperkuat
dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI antara lain:
Rumus Perhitungan:
h a
wa SAP
Penggugat menderita
84.00% kerugian bunga 16.00%
88,242,000,000 bank yang 16,808,000,000
disebabkan
keterlambatan penyelesaian Paket Pekerjaan SAP dan12,160,500,000
ME dalam
B ME 60.00% 18,240,750,000 40.00%
Proyek Pembangunan Chadstone Cikarang oleh Para Tergugat
dengan nilai pokok hutang masing-masing di tahun 2019 sebesar Rp
82.208.572.569,00 (delapan puluh dua miliar dua ratus delapan juta
lima ratus tujuh puluh dua ribu lima ratus enam puluh Sembilan
Rupiah), tahun 2020 sebesar Rp 39.801.122.648,00 (tiga puluh
sembilan miliar delapan ratus satu juta seratus dua puluh dua ribu
enam ratus empat puluh delapan Rupiah), tahun 2021 sebesar Rp
77.279.169.119,00 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus tujuh puluh
sembilan juta seratus enam puluh sembilan ribu seratus sembilan
belas Rupiah), tahun 2022 sebesar Rp 87.705.693.856,00 (delapan
puluh tujuh miliar tujuh ratus lima juta enam ratus sembilan puluh tiga
ribu delapan ratus lima puluh enam Rupiah), dan tahun 2023
sebesar Rp 23.949.512.169,00 (dua puluh tiga miliar sembilan ratus
empat puluh sembilan juta lima ratus dua belas ribu seratus enam
46. Bahwa seluruh beban kerugian nyata sebagai kerugian materiil yang
diderita Penggugat akibat perbuatan ingkar janji (wanprestasi) Para
Tergugat berdasarkan SKK No. 12 dan SKK No. 13 yang membawa
kerugian bagi Penggugat selaku Pengembang (Developer) sebesar Rp
507.030.015.081,00 (lima ratus tujuh miliar tiga puluh juta lima belas ribu
48. Bahwa selaku demikian selain kerugian materiil dan immateriil yang harus
dibayarkan oleh Para Tergugat kepada Penggugat, patut dan beralasan
hukum dengan terbuktinya wanprestasi terhadap SKK No. 12 dan SKK No.
13, maka Para Tergugat dikenakan bunga sebagai keuntungan yang
diharapkan oleh Penggugat yang seyogianya diperoleh;
51. Bahwa merujuk doktrin hukum di atas, dalam hal bunga tidak diatur
dalam SKK No. 12 dan SKK No. 13 telah diatur dalam undang-undang
dengan dikenakan bunga moratoir;
52. Bahwa bunga moratoir secara implisit diatur dalam Pasal 1250
KUHPerdata, sebagai berikut:
54. Bahwa dalam praktek peradilan, bunga moratoir telah diterapkan dalam
berapa-berapa putusan hingga menjadi yurisprudensi tetap Mahkamah
Agung RI yaitu Putusan tanggal 04-12-1975 No. 804 K /Sip/1973 dan
tanggal 10-02-1976 No. 1931 K/Sip/1973. Mahkamah Agung telah
membenarkan pertimbangan Pengadilan Tinggi yang mengabulkan
tuntutan Penggugat mengenai pembayaran sejumlah uang pinjaman
pokok ditambah bunga 6% sebulan terhitung mulai Tergugat lalai sampai
lunas membayar hutang pokok (Riduan Syahrani, S.H., Seluk-Beluk dan
Asas-Asas Hukum Perdata, Bandung: Alumni, 2000, halaman 236);
59. Bahwa uang paksa bersifat “accessoir”, artinya uang paksa harus selalu
mengikuti hukuman pokok, dengan artian tidak ada uang paksa tanpa
60. Bahwa gugatan a quo didasarkan pada fakta-fakta hukum dan dasar-dasar
hukum yang terbantahkan yang patut dan beralasan hukum Para Tergugat
dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)/hari sejak putusan perkara a quo
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde/res judicata);
61. Bahwa oleh karena gugatan a quo didasarkan fakta-fakta hukum dan
dasar-dasar hukum yang tidak terbantahkan kebenarannya, berpedoman
pada berdasarkan Surat Edaran Nomor : 3 Tahun 2000 Tentang Putusan
Serta Merta (Uitvoerbaar bij Voorraad) dan Provisionil Jo. Mahkamah
Agung juga mengelurkan SURAT EDARAN Nomor : 4 Tahun 2001
Tentang Permasalahan Serta Merta (Uitvoerbaar bij Voorraad) dan
Provisionil, untuk itu mohon Penggugat untuk mengabulkan Putusan Serta
Merta (Uitvoerbaar bij Voorraad) meskipun ada upaya hukum banding
maupun kasasi;
62. Bahwa hal demikian gugatan a quo berdasarkan fakta-fakta hukum dan
dasar-dasar hukum yang tidak terbantahkan kebenarannya, agar gugatan
Penggugat tidak sia-sia (ilusioner) dan dikhawatirkan Para Tergugat
mengalihkan barang-barangnya untuk menghindari gugatan Penggugat,
untuk itu mohon diletakan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap
Benda Tetap Para Tergugat antara lain:
64. Bahwa selaku demikian terhadap alasan kompentensi absolut juga harus
ditolak mengingat sungguhpun adanya perjanjian untuk menyelesaikan
sengketa secara arbitrase di BANI, dalam menjalankan peradilan harus
berdasarkan “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhahan Yang Maha Esa”
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 48
Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman (“UU No. 48 Tahun 2009”)
termasuk tidak terbatas melakukan penemuan hukum (rechtsvinding)
sebagaimana ketentuan Pasal 10 ayat (1) UU No. 48 Tahun 2009
berbunyi: “Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan
memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak
ada atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa untuk memeriksa
dan mengadilinya”. Dengan melakukan penemuan hukum, Badan
Peradilan harus menerapkan pendekatan aktivitas peradilan (judicial
activism) dengan berpedoman pada perkembangan baru atau
dinamika yang berkembang di masyarakat. Hal ini berarti hakim tidak
hanya corong undang-undang, apa bunyi undang-undang itu yang
diterapkan oleh hakim (de rechter past de wet toe en doet dat naar de
letter). Hal demikian mendapatkan kritikan dari Montesquieu yang
mengatakan bahwa “le judge est la bouche de la loi” (de rechter is de
spreekbuis van de wet) artinya hakim adalah corong undang-undang.
Oleh karena itu eksepsi kompetensi absolut yang diajukan oleh Para
Tergugat tidak beralasan hukum dan harus ditolak;
Bahwa berdasarkan fakta – fakta dan dalil-dalil hukum yang tidak dapat
disangkal lagi kebenarannya sebagaimana tersebut diatas, Penggugat mohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk
berkenan kiranya memeriksa, mengadili serta memutus gugatan a quo, sebagai
berikut:
10. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul baik dalam
perkara a quo.
Atau
I. DALAM EKSEPSI.
A. EKSEPSI MENGENAI KOMPETENSI ABSOLUT.
PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT TIDAK BERWENANG
MENGADILI PERKARA A QUO.
MEMUTUSKAN
- ....
- ...
- ...
- ...
MENGADILI:
Dalam Eksepsi
19. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 1917 KUH Perdata yang pada
pokoknya menyatakan:
1) Suatu putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap, dengan kekuatan mengikatnya terbatas sekedar
mengenai substansi putusan perkara itu.
2) Gugatan (tuntutan) yang diajukan dengan dalil/dasar
hukum yang sama serta diajukan oleh dan terhadap pihak
yang sama dalam hubungan yang sama pula dengan
putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap, maka
M E N G A D I L I:
2. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari Kutipan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal
10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman diundangkan pada tanggal 19 Oktober 2009, selanjutnya diberi
tanda P-2;
12. Fotocopy sesuai dengan Fotocopy dari Putusan Perkara Nomor 580
K/Pdt.Sus-Pailit/2021 tanggal 30 Juni 2021, selanjutnya diberi tanda P-12;
13. Fotocopy sesuai dengan Fotocopy dari Putusan Perkara 597 K/Pdt.Sus-
Pailit/2021, tanggal 30 Juni 2021, selanjutnya diberi tanda P-13;
17. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari Surat Nomor: 09 / LTR / CM / PAK / I
/ 2020, Perihal: Penalti Keterlambatan atas Proyek Chadstone Cikarang
Pekerjaan SAP, Tertanggal 09 Januari 2020, selanjutnya diberi tanda P-
17;
25. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari LIST BIAYA PERBAIKAN CACAT
MUTU (BACK CHARGE DEFECT), selanjutnya diberi tanda P-25;
26. Fotocopy sesuai dengan Fotocopy dari Laporan Pekerjaan Cacat Mutu
(Report Works NKE) Tergugat I dan Tergugat II, selanjutnya diberi tanda
P-26;
27. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari Payment Bar chard, selanjutnya
diberi tanda P-27;
31. Fotocopy sesuai dengan Fotocopy dari Surat Memo Lapangan Nomor
074/MO/PAK/V/2017 tanggal 26 Mei 2017 Perihal Repair Kolom Balok dan
32. Fotocopy sesuai dengan Fotocopy dari Surat Memo Lapangan Nomor
088/MO/PAK/VII/2017 tanggal 24 Juli 2017 Perihal repair Kolom Balok dan
Plat dari Penggugat kepada Tergugat I dan Tergugat II., selanjutnya diberi
tanda P-32;
33. Fotocopy sesuai dengan Fotocopy dari Surat Memo Lapangan Nomor
246/MO/PAK/VI/2018 tanggal 12 September 2018 Perihal Chipping
Installation Piping Conduit Electrical dari Penggugat kepada Tergugat I
dan Tergugat II., selanjutnya diberi tanda P-33;
34. Fotocopy sesuai dengan Fotocopy dari Surat Memo Lapangan Nomor
345/MO/PAK/I/2019 tanggal 24 Januari 2019 Perihal Kondisi Kolom Lift
Service Tower B dari Penggugat kepada Tergugat I dan Tergugat II.,
selanjutnya diberi tanda P-34;
39. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari Surat PT RAYYA SATU INDONESIA
tertanggal 22 Juni 2023. Perihal ulasan pekerjaan kontrak pembangunan
proyek Chadstone Cikarang., selanjutnya diberi tanda P-39;
50. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari Surat No. 020272 /FIN/PAK/VIII/2023
tanggal 30 Agustus 2023. Perihal: Laporan Pembayaran Konsultan
Pengkajian Teknis, selanjutnya diberi tanda P-50;
54. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari Surat No. 020275 /FIN/PAK/VIII/2023
tanggal 30 Agustus 2023. Perihal: Laporan Biaya Pengembalian (Refund)
Akibat Pembatalan Unit Apartemen Chadstone Cikarang Oleh Para
Konsumen, selanjutnya diberi tanda P-54;
55. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari Surat No. 020273 /FIN/PAK/VIII/2023
tanggal 30 Agustus 2023. Perihal: Laporan Pembayaran Bunga Bank.,
selanjutnya diberi tanda P-55;
56. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari Surat No. 020274 /FIN/PAK/VIII/2023
tanggal 30 Agustus 2023. Perihal: Laporan Denda Keterlambatan Serah
Terima Apartement Chadstone Cikarang., selanjutnya diberi tanda P-56;
57. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Peta Identifikasi Kolom dan Balok
yang mengalami kerusakan, selanjutnya diberi tanda P-57;
58. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Beton
Kepala Kolom Tower A, selanjutnya diberi tanda P-58;
59. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower A, selanjutnya diberi tanda P-59;
60. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok,
selanjutnya diberi tanda P-60;
62. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower A, selanjutnya diberi tanda P-62;
63. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower A, selanjutnya diberi tanda P-63;
64. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
(Selimut Beton) Tower A, selanjutnya diberi tanda P-64;
65. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower B, selanjutnya diberi tanda P-65;
66. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower B, selanjutnya diberi tanda P-66;
67. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower B, selanjutnya diberi tanda P-67;
68. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower B, selanjutnya diberi tanda P-68;
69. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower C, selanjutnya diberi tanda P-69;
70. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower C, selanjutnya diberi tanda P-70;
71. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower C, selanjutnya diberi tanda P-71;
72. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
Tower C, selanjutnya diberi tanda P-72;
73. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Balok
dan Dinding STP, selanjutnya diberi tanda P-73;
74. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur
Dinding Lower Ground, selanjutnya diberi tanda P-74;
75. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Plat
Lantai 3, selanjutnya diberi tanda P-75;
76. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Roof
Top Tower A, selanjutnya diberi tanda P-76;
78. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan pada Struktur Beton
Ramp dan Plat Lantai Lower Ground (LG), selanjutnya diberi tanda P-78;
79. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan Struktur Pit Lift
Passanger Mall, selanjutnya diberi tanda P-79;
80. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Pit Lift
Passanger Mall, selanjutnya diberi tanda P-80;
81. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift dan genangan air pada dasar Pit Lift Passanger Mall, selanjutnya diberi
tanda P-81;
82. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Passanger Mall, selanjutnya diberi tanda P-82;
83. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Service Mall, selanjutnya diberi tanda P-83;
84. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Panel Mesin
Lift Passanger Soho Barat, selanjutnya diberi tanda P-84;
85. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Panel Mesin
Lift Passanger Soho Barat, selanjutnya diberi tanda P-85;
86. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Passanger Soho Barat, selanjutnya diberi tanda P-86;
87. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Passanger Soho Barat, selanjutnya diberi tanda P-87;
88. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Passanger Soho Barat, selanjutnya diberi tanda P-88;
89. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Service Soho Barat, selanjutnya diberi tanda P-89;
90. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Service Soho Barat, selanjutnya diberi tanda P-90;
91. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Service Soho Barat, selanjutnya diberi tanda P-91;
93. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Service Soho Barat, selanjutnya diberi tanda P-93;
94. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Passanger Soho Timur, selanjutnya diberi tanda P-94;
95. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Sumber Kebocoran Lift
Passanger Soho Timur, selanjutnya diberi tanda P-95;
96. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
dan Panel Lift Service Soho Timur, selanjutnya diberi tanda P-96;
97. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Service Soho Timur, selanjutnya diberi tanda P-97;
98. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Sumber Kebocoran Hook
Ruang Mesin Lift Passanger Tower A, selanjutnya diberi tanda P-98;
99. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada dinding ruang
Mesin dan Panel Lift Passanger Tower A, selanjutnya diberi tanda P-99;
100. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada dinding ruang
Mesin dan Panel Lift Passanger Tower A, selanjutnya diberi tanda P-100;
101. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada dinding ruang
Mesin dan Panel Lift Passanger Tower A, selanjutnya diberi tanda P-101;
102. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Sekeliling
Hook Ruang Mesin dan Dinding Pit Lift Service Tower A, selanjutnya diberi
tanda P-102;
103. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Dinding Pit Lift
Service Tower A, selanjutnya diberi tanda P-103;
104. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
dan Genangan Air dalam Pit Lift Service Tower A, selanjutnya diberi tanda
P-104;
105. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Service Tower A, selanjutnya diberi tanda P-105;
106. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
dan Genangan Air dalam Pit Lift Service Tower A, selanjutnya diberi tanda
P-106;
108. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kebocoran sekeliling Hook
Ruang Mesin Lift Passanger Tower B, selanjutnya diberi tanda P-108;
109. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Pit Lift
Passanger Tower B, selanjutnya diberi tanda P-109;
110. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Mesin Lift
Passanger Tower B, selanjutnya diberi tanda P-110;
111. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Sumber Kebocoran Pit Lift dan
kerusakan Sangkar Lift Service Tower B, selanjutnya diberi tanda P-111;
112. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Sumber Kebocoran Pit Lift dan
Kelalaian dalam Pemasangan Struktur Baja Lift Service Tower B (lantai
11) yang tidak sesuai SOP, selanjutnya diberi tanda P-112;
113. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift dan Kebocoran sekeliling Hook Lift Service Tower B, selanjutnya diberi
tanda P-113;
114. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Service Tower B, selanjutnya diberi tanda P-114;
115. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Genangan Air pada Dasar Pit
Lift Service Tower B, selanjutnya diberi tanda P-115;
116. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Struktur Baja
Lift Service Tower B, selanjutnya diberi tanda P-116;
117. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Panel, dan
Struktur Baja Lift Service Tower C, selanjutnya diberi tanda P-117;
118. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Genangan Air pada dasar Pit
Lift dan Kerusakan Panel, serta Struktur Baja Lift Service Tower C,
selanjutnya diberi tanda P-118;
119. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Genangan Air pada dasar Pit
Lift dan Kerusakan Panel, serta Struktur Baja Lift Service Tower C,
selanjutnya diberi tanda P-119;
120. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Genangan Air pada dasar Pit
Lift dan Kerusakan Panel, serta Struktur Baja Lift Service Tower C,
selanjutnya diberi tanda P-120;
122. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Kerusakan Dinding dan Mesin
Lift Passanger Hotel, selanjutnya diberi tanda P-122;
123. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Dinding Lift
Passanger Hotel, selanjutnya diberi tanda P-123;
124. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Pekerjaan Fasad Soho Barat
yang tidak sesuai SOP, selanjutnya diberi tanda P-124;
125. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Pekerjaan Fasad Soho Barat
yang tidak sesuai SOP, selanjutnya diberi tanda P-125;
126. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Pekerjaan Fasad Soho Barat
yang tidak sesuai SOP, selanjutnya diberi tanda P-126;
127. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Rangka dan
Partisi Dinding Fasad Soho Barat, selanjutnya diberi tanda P-127;
128. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Rangka dan
Partisi Dinding Fasad Soho Barat dan Pemasangan ACP yang tidak sesuai
SOP., selanjutnya diberi tanda P-128;
129. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Rangka dan
Partisi Dinding Fasad Soho Barat dan Pemasangan ACP yang tidak sesuai
SOP, selanjutnya diberi tanda P-129;
130. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Rangka dan
Partisi Dinding Fasad Soho Barat dan Pemasangan ACP yang tidak sesuai
SOP., selanjutnya diberi tanda P-130;
131. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Rangka dan
Partisi Dinding Fasad Soho Barat dan Pemasangan ACP yang tidak sesuai
SOP, selanjutnya diberi tanda P-131;
132. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Shaft Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-132;
133. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Shaft Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-133;
134. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-134;
136. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-136;
137. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-137;
138. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-138;
139. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-139;
140. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-140;
141. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-141;
142. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-142;
143. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-143;
144. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-144;
145. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-145;
146. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-146;
147. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-147;
148. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-148;
149. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit Soho
Barat, selanjutnya diberi tanda P-149;
150. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Pekerjaan Fasad Tower A yang
tidak sesuai dengan SOP, selanjutnya diberi tanda P-150;
152. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Akibat Pekerjaan Fasad Tower
A yang tidak sesuai dengan SOP, selanjutnya diberi tanda P-152;
153. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Akibat Pekerjaan Fasad Tower
A yang tidak sesuai dengan SOP, selanjutnya diberi tanda P-153;
154. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Akibat Pekerjaan Fasad Tower
A yang tidak sesuai dengan SOP, selanjutnya diberi tanda P-154;
155. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Akibat Pekerjaan Fasad Tower
A yang tidak sesuai dengan SOP, selanjutnya diberi tanda P-155;
156. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Pekerjaan Fasad Tower D yang
tidak sesuai SOP, selanjutnya diberi tanda P-156;
157. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Pekerjaan Fasad Tower D yang
tidak sesuai SOP, selanjutnya diberi tanda P-157;
158. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Pekerjaan Fasad Tower D yang
tidak sesuai SOP, selanjutnya diberi tanda P-158;
159. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Pekerjaan Fasad Tower D yang
tidak sesuai SOP, selanjutnya diberi tanda P-159;
160. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Pekerjaan Fasad Tower D yang
tidak sesuai SOP, selanjutnya diberi tanda P-160;
161. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower D yang tidak sesuai SOP, selanjutnya
diberi tanda P-161;
162. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower D yang tidak sesuai SOP, selanjutnya
diberi tanda P-162;
163. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower D yang tidak sesuai SOP, selanjutnya
diberi tanda P-163;
164. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower D yang tidak sesuai SOP, selanjutnya
diberi tanda P-164;
166. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower D yang tidak sesuai SOP, selanjutnya
diberi tanda P-166;
167. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower D yang tidak sesuai SOP, selanjutnya
diberi tanda P-167;
168. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower D yang tidak sesuai SOP, selanjutnya
diberi tanda P-168;
169. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto Pekerjaan Fasad Tower C yang
tidak sesuai SOP, selanjutnya diberi tanda P-169;
170. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower C yang tidak sesuai dengan SOP,
selanjutnya diberi tanda P-170;
171. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower C yang tidak sesuai dengan SOP,
selanjutnya diberi tanda P-171;
172. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower C yang tidak sesuai dengan SOP,
selanjutnya diberi tanda P-172;
173. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower C yang tidak sesuai dengan SOP,
selanjutnya diberi tanda P-173;
174. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
akibat Pekerjaan Fasad Tower C yang tidak sesuai dengan SOP,
selanjutnya diberi tanda P-174;
175. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Plumbing
Tower A akibat pekerjaan tidak dilakukan sesuai dengan SOP, selanjutnya
diberi tanda P-175;
177. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat kostruksi
Plumbing Unit Tower C yang disembunyikan, selanjutnya diberi tanda P-
177;
178. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat kostruksi
Plumbing Unit Tower C yang disembunyikan, selanjutnya diberi tanda P-
178;
179. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat kostruksi
Plumbing Unit Tower C yang disembunyikan, selanjutnya diberi tanda P-
179;
180. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat kostruksi
Plumbing Unit Tower C yang disembunyikan, selanjutnya diberi tanda P-
180;
181. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Unit-Unit
Tower C akibat kerusakan / cacat kostruksi Plumbing Unit Tower C yang
disembunyikan, selanjutnya diberi tanda P-181;
182. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Plafond
Koridor Unit Tower C akibat kerusakan / cacat kostruksi Plumbing Unit
Tower C yang disembunyikan, selanjutnya diberi tanda P-182;
183. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan kerusakan / cacat
kostruksi Plumbing Unit Tower C yang disembunyikan, selanjutnya diberi
tanda P-183;
184. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan kerusakan / cacat
kostruksi (pekerjaan tidak sesuai SOP) Plumbing Unit Tower C yang
disembunyikan, selanjutnya diberi tanda P-184;
185. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan kerusakan / cacat
kostruksi Plumbing Unit Tower C yang disembunyikan, selanjutnya diberi
tanda P-185;
186. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan kerusakan / cacat
kostruksi Plumbing Unit Tower D yang disembunyikan, selanjutnya diberi
tanda P-186;
188. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan pada Pada Plafond
Tower D akibat kerusakan / cacat pekerjaan kostruksi Plumbing Unit
Tower D, selanjutnya diberi tanda P-188;
189. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan kerusakan / cacat
kostruksi Plumbing Unit Tower C yang disembunyikan, selanjutnya diberi
tanda P-189;
190. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower A, selanjutnya diberi tanda P-190;
191. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower A, selanjutnya diberi tanda P-191;
192. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower B, selanjutnya diberi tanda P-192;
193. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower B, selanjutnya diberi tanda P-193;
194. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower C, selanjutnya diberi tanda P-194;
195. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower C, selanjutnya diberi tanda P-195;
196. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower C, selanjutnya diberi tanda P-196;
197. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower C, selanjutnya diberi tanda P-197;
198. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower D, selanjutnya diberi tanda P-198;
199. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower D, selanjutnya diberi tanda P-199;
200. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower D, selanjutnya diberi tanda P-200;
201. Fotocopy sesuai dengan Printout dari Foto kerusakan / cacat konstruksi
dalam pemasangan Crown ACP Tower D, selanjutnya diberi tanda P-201;
Bahwa Saksi memiliki atasan bernama Sdr Tan Beng Sen dan
secara garis besar Saksi dalam melakukan pekerjaannya di bawah
Sdr. Tan Beng Sen;
Bahwa Saksi juga pernah datang mendampingi Sdr Tan Beng Sen
sebagai Saksi pada Persidangan Arbitrase;
Bahwa pimpinan Saksi sama dengan Saksi Fenny yaitu Sdr Ten
Beng Seng;
Bahwa Saksi juga masalah yang ditemukan oleh para penghuni saat
ini adalah bocor fasad dimana posisi fasad adalah pada luar gedung
yang mana area luar gedung itu terlihat belum siap kemudian
sambungan antara breakcast tidak di kerjakan dengan baik sehingga
menimbulkan kebocoran;
Bahwa apa yang Saksi sampaikan pada persidangan hari ini beserta
bukti yang dimaksud juga telah Saksi sampaikan pada Persidangan
di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;
1. Ahli Prof. Dr. Suparji, S.H., M.H., Dosen dan Ketua Senat Akdemik
Universitas Al Azhar Indonesia, yang telah memberikan keterangan di
bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut:
7. Fotocopy sesuai dengan dari Daftar Bukti Para Pemohon tanggal 1 Maret
2023 terhadap Perkara Nomor: 45041/V/ARB-BANI/2022 tanggal 25 Mei
2022, selanjutnya diberi tanda T1 & T2-7;
8. Fotocopy sesuai dengan dari Daftar Bukti Termohon tanggal 1 Maret 2023
terhadap Perkara Nomor: 45041/V/ARB-BANI/2022 tanggal 25 Mei 2022,
selanjutnya diberi tanda T1 & T2-8;
20. Fotocopy sesuai dengan Fotocopy dari DAFTAR ALAT BUKTI SURAT
PEMOHON PERMOHONAN PEMBATALAN PUTUSAN BADAN
ARBITRASE NASIONAL INDONESIA (BANI) NOMOR: 45041/V/ARB-
BANI/2022 TANGGAL 04 APRIL 2023 PADA PENGADILAN NEGERI
JAKARTA SELATAN, selanjutnya diberi tanda T1 & T2-17;
21. Fotocopy sesuai dengan Fotocopy dari DAFTAR ALAT BUKTI SURAT
TAMBAHAN PEMOHON PERMOHONAN PEMBATALAN PUTUSAN
BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA (BANI) NOMOR:
45041/V/ARB-BANI/2022 TANGGAL 04 APRIL 2023 PADA PENGADILAN
NEGERI JAKARTA SELATAN, selanjutnya diberi tanda T1 & T2-18;
24. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari Surat Pernyataan Hutang yang
ditandatangani oleh Direktur Utama PT. Pollux Aditama Kencana
(PENGGUGAT) yaitu Lie Iwan Aliwayana di pada tanggal 16 Mei 2019 di
Cikarang, selanjutnya diberi tanda T1 & T2-21;
25. Fotocopy sesuai dengan Fotocopy dari Surat Pernyataan Hutang yang
ditandatangani oleh Direktur Utama PT. Pollux Aditama Kencana
(PENGGUGAT) yaitu Lie Iwan Aliwayana pada tanggal 22 Mei 2019 di
Cikarang, selanjutnya diberi tanda T1 & T2-22;
27. Fotocopy sesuai dengan Aslinya dari Surat Pernyataan Hutang yang
ditandatangani oleh Direktur Utama PT. Pollux Aditama Kencana
(PENGGUGAT) yaitu Lie Iwan Aliwayana pada tanggal 23 Agustus 2019 di
Cikarang, selanjutnya diberi tanda T1 & T2-24;
Menimbang, bahwa terhadap bukti T1 & T2-1 sampai dengan T1 & T2-
24 yang terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) bukti surat tersebut telah disesuai kan
dengan aslinya serta fofo copinya dan telah dibubuhi materai yang cukup
sehingga dapat dipergunakan dalam pembuktian;
1. Ahli Prof. Dr. Drs. Paripurna Poerwoko Suganda, S.H., M.Hum, LL.M,
Guru Besar Universitas Gajah Mada, yang telah memberikan keterangan
di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut:
2. Ahli Dr. MARGARITO KAMIS, S.H., M.Hum, Dosen FH. Univ. Khairun
Ternate, yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah pada
pokoknya sebagai berikut:
5. Bahwa itikad buruk (ter slechte trouw) Para Tergugat semakin terlihat
jelas dan nyata ketika Para Tergugat selaku Kontraktor mengajukan
Permohonan Penyelesaian Sengketa Arbitrase pada BADAN
ARBITRASE NASIONAL INDONESIA (BANI) terhadap Penggugat
selaku Pemilik Proyek Pembangunan Chadstone Cikarang. Para
Tergugat menjadikan dirinya sebagai Pihak Yang Merasa Dirugikan
akibat wanprestasi Penggugat. Sejatinya Para Tergugat sendiri adalah
pihak yang ingkar janji terhadap Penggugat dalam Proyek
Pembangunan Chadstone Cikarang berdasarkan SKK No. 12 dan SKK
No. 13;
DALAM EKSEPSI.
Memperhatikan pasal 1865 BW Indonesia dan Pasal 163 HIR 182 HIR
jo. Pasal 183 pasal 180 ayat (1) HIR serta ketentuan dalam SEMA No.3 tahun
2000 dan SEMA No.4 tahun 2001 tentang Putusan serta Merta (Uitvoebar Bij
Voerraad), Yurisprudensi Mahkamah Agung RI, Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum serta segala pasal-pasal dari undang-undang yang
bersangkutan ;
MENGADILI:
DALAM EKSEPSI:
- Menyatakan eksepsi Para Tergugat tidak dapat diterima
DALAM POKOK PERKARA
5. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul sebesar Rp.
476.000,- (empat ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) ;
T.T.D T.T.D
Dennie Arsan Fatrika, S.H., M.H. Dr. Zulkifli Atjo, S.H., M.H.
Keterangan :
- Salinan sesuai dengan aslinya.
- Surat/dokumen ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (digital signature) dengan dilengkapi sertifikat elektronik.
- Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.