Bahan Bacaan P5 Suara Demokrasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

PROFIL PELAJAR PANCASILA

a. Pengertian Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil
pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan
pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta
kompetensi peserta didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh
pemangku kepentingan karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana dan mudah
diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam
kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila terdiri dari
enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6)
kreatif
b. Karakteristik Profil Pelajar Pancasila
1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah
pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami
ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam
kehidupannya sehari-hari.
2) Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa
saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak
bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari berkebinekaan global
meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan.
3) Gotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk
melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan
dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
4) Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas
proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5) Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi
penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan.
6) Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan
gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta memiliki
keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.

SUARA DEMOKRASI

a. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna rakyat
atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi sebagai sistem
pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya untuk
berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan. C.F. Strong,
demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat berusia dewasa turut serta
dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian menjamin pemerintahan
mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusannya. Prinsip demokrasi adalah
kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi
kekuasaan di dalam negaranya.

b. Ciri-Ciri Demokrasi
1) Memiliki Perwakilan Rakyat
Indonesia memiliki lembaga legislatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang telah
dipilih melalui pemilihan umum. Sehingga urusan negara, kekuasaan dan kedaulatan rakyat
kemudian diwakilkan melalui anggota DPR ini.
2) Keputusan Berlandaskan Aspirasi dan Kepentingan Warga Negara
Seluruh Keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah berlandaskan kepada aspirasi dan
kepentingan warga negaranya, dan bukan semata-mata kepentingan pribadi atau kelompok
belaka. Hal ini sekaligus mencegah praktek korupsi yang merajalela.
3) Menerapkan Ciri Konstitusional
Hal ini berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana hal tersebut
juga tercantum dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang tercipta pun harus
diterapkan dengan seadil-adilnya.
4) Menyelenggarakan Pemilihan Umum

Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau pemimpin
untuk menjalankan roda pemerintahan.
5) Terdapat Sistem Kepartaian
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan adanya
partai, rakyat juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi menjadi penerus aspirasi.
Tujuannya tentu saja agar pemerintah dapat mewujudkan keinginan rakyat. Sekaligus wakil
rakyat dapat mengontrol kerja pemerintahan. Jika terjadi penyimpangan, wakil rakyat
kemudian dapat mengambil tindakan hukum.
c. Tujuan Demokrasi
Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil
dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan keterbukaan. Pada
konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi kebebasan berpendapat
dan kedaulatan rakyat. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan demokrasi secara umum
beserta penjelasannya:
1) Kebebasan Berpendapat
Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi. Negara
yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki kebebasan untuk
memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka. Hal ini menjadi hal
yang fundamental bagi negara demokrasi. Penjaminan hak dasar ini juga dilakukan dengan
terbuka sebagai cara mengungkap dan mengatasi adanya masalah sosial yang belum
terwujud.
2) Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman di
lingkungan masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap warga negara dan
mengedepankan musyawarah untuk memecahkan solusi bersama agar terjalin keamanan
bersama di lingkungan masyarakat.
3) Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan dalam setiap
proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga memberi aspirasi
terkait kebijakan publik. Rakyat yang didorong aktif terlibat dalam bidang politik guna
memajukan kinerja pemerintahan negara tersebut. Adanya peran rakyat dalam pemerintahan
juga akan membuat setiap warga negara lebih bertanggung jawab terhadap peran yang
dimilikinya sebagai seorang warga negara yang wajib menjaga keutuhan negara.
4) Membatasi Kekuasaan Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, ada di
tangan rakyat. Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem
pemerintahan demokrasi juga bertujuan membatasi kekuasaan pemerintahan, agar tidak
menimbulkan kekuasaan absolut atau diktator. Dengan demokrasi diharapkan akan
menciptakan pemerintah yang bertanggung jawab, dimana Pemerintahan hanya berfungsi
sebagai wakil rakyat yang ditugasi untuk merangkum semua kebutuhan rakyat. Rakyat dapat
menilai dan menuntut apabila ada ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan kebijakan yang
dirumuskan. Rakyat dapat mengajukan tuntutan apabila pemerintah melakukan
penyelewengan terhadap kebijakan yang telah dibuat.
5) Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan
dengan musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem demokrasi bisa
mencegah adanya perselisihan antar kelompok dan dapat menyelesaikan segala masalah
secara damai.
d. Nilai Demokrasi
Nilai demokrasi merupakan sikap toleransi, menghormati perbedaan pendapat, memahami dan
menyadari keanekaragaman dilingkungan sekolah, mampu mengendalikan diri sehingga tidak
mengangu orang lain, kebersamaan, percaya diri tidak mengantungkan diri pada orang lain dan
mematuhi perutaran yang berlaku disekolah.
Menurut Saiful Arif, nilai demokrasi merupakan sebuah pandangan hidup yang tidak hanya
berkaitan dengan kepentingan individu saja tetapi juga berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
baik dalam keluarga, sekolah, maupun dalam masyarakat.
Nilai demokrasi adalah pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban,
menghargai kebebasan berpendapat, memahami dan menyadari keanekaragaman lingkungan
sekolah, serta perlakuan yang sama bagi semua siswa.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai demokrasi adalah sebuah gagasan
atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban, menghargai
kebebasan berpendapat, memahami dan menyadari keananekaragaman dalam lingkungan
sekolah, serta perlakuan yang sama bagi semua siswa

e. Macam-Macam Demokrasi
Kekuasaan tertinggi negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah dari mana rakyat tersebut
berasal dan latar belakangnya. Semua warga negara dianggap sama tanpa melihat latar belakang
dan asal rakyat tersebut. Sehingga, dalam suatu negara demokrasi semua warga negara dianggap
memiliki kesetaraan. Berikut ini macam-macam demokrasi yang perlu kamu ketahui:
1) Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada
legislatif atau disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak
kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen. Kepala negaranya juga
berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-
beda. Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau
pemimpin resmi (India).
2) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana rakyatlah
yang memiliki kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara atau majelis parlemen.
Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas dalam politik. Jika pemerintah harus
mengesahkan undangundang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut kemudian akan
ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu masalah dan menentukan nasib
negaranya sendiri.
3) Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan mewakili
suara mereka di parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi paling umum di
seluruh dunia. Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak tidak hanya pada mayoritas
rakyat di negara bagian, tapi juga minoritas. Dengan memilih perwakilan yang lebih
berkualitas, minoritas kemudian akan dapat menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih
efisien.
4) Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air Indonesia.
Demokrasi yang bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berasaskan
musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau warga
Negara seperti yang tercantum pada kelima sila Pancasila. Seperti yang kita ketahui,
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang memiliki makna kristalisasi
berbagai pengalaman hidup bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku,
tata nilai, pandangan fisafat, moral, serta etika yang telah melahirkannya.
5) Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung oleh warga negara.
Presiden dan cabang eksekutif pemerintah kemudian tidak bertanggung jawab kepada
legislatif, tetapi, tidak dapat membubarkan legislatif secara sepenuhnya. Dalam demokrasi
presidensial, kepala negara adalah kepala pemerintahan. Negara-negara seperti Amerika
Serikat, Argentina, dan Sudan telah menggunakan jenis demokrasi ini. Pada buku yang
berjudul Sistem Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi dari Sarah Nuraini Siregar
ingin menjelaskan mengenai dinamika serta efektivitas kinerja sistem demokrasi presidensial
Indonesia yang terjadi dari satu masa ke masa lainnya.
6) Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal dalam demokrasi yang menggunakan sistem politik dengan paham
memberikan kebebasan individu. Demokrasi liberal juga dapat dikatakan sebagai demokrasi
yang mengutamakan memberikan perlindungan hak individu dari kuasa pemerintah dengan
catatan sesuai hukum konstitusional. Oleh sebab itu, dalam demokrasi liberal, setiap dalam
mengambil sebuah keputusan akan diambil melalui keputusan mayoritas. Hal ini dilakukan
agar setiap kebijakan yang telah dibuat tidak melanggar hak-hak dari setiap individu.

f. Contoh-Contoh Sikap Demokrasi


Supaya kamu lebih mudah dalam memahami apa itu demokrasi, maka bisa melihat beberapa
contoh sikap demokrasi berikut ini.
1) Bersikap adil kepada semua orang
2) Jika dalam berorganisasi, selalu mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan
3) Selalu menghargai perbedaan pendapat
4) Saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia
5) Ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong

g. Prinsip-Prinsip Demokrasi
1) Negara Berdasarkan Konstitusi
Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya menjadikan
konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi
dapat diartikan sebagai undang-undang dasar atau seluruh peraturan hukum yang berlaku di
sebuah negara. Sebagai prinsip demokrasi, keberadaan konstitusi sangat penting sebab dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara. Konstitusi berfungsi membatasi wewenang penguasa
atau pemerintah serta menjamin hak rakyat. Dengan demikian, penguasa atau pemerintah
kemudian tidak akan bertindak sewenang-wenang kepada rakyatnya dan rakyat tidak akan
bertindak anarki dalam menggunakan hak dan pemenuhan kewajibannya.
2) Jaminan Perlindungan HAM
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia mencakup hak untuk hidup,
kebebasan memeluk agama, kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat,
serta hak-hak lain sesuai ketentuan undang-undang. Perlindungan HAM merupakan salah satu
prinsip negara demokrasi karena perlindungan terhadap HAM pada hakikatnya merupakan
bagian dari pembangunan negara yang demokratis.
3) Kebebasan Berpendapat dan Berserikat
Demokrasi memberikan kesempatan pada setiap orang untuk berpikir dan menggunakan hati
nurani serta menyampaikan pendapat dengan cara yang baik. Selain itu salah satu prinsip
demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan untuk berserikat atau membentuk
organisasi. Setiap orang boleh berkumpul dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia
dirikan. Melalui organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak sekaligus
memenuhi kewajibannya.
4) Pergantian Kekuasaan Berkala
Gagasan tentang perlunya pembatasan kekuasaan dalam prinsip demokrasi dicetuskan oleh
Lord Acton. Lord Acton menyatakan bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia
penuh dengan kelemahan. Pendapatnya yang cukup terkenal adalah “power tends to corrupt,
but absolute power corrupts absolutely”. Manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung
menyalahgunakan kekuasaan. Pergantian kekuasaan secara berkala bertujuan membatasi
kekuasaan atau kewenangan penguasa. Pergantian kekuasaan secara berkala dapat
meminimalisasi penyelewengan dalam pemerintahan seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pergantian seorang kepala negara atau kepala daerah dapat dilakukan dengan mekanisme
pemilihan umum yang jujur dan adil.
5) Peradilan Bebas dan Tak Memihak
Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan pihak lain
termasuk tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip demokrasi yang mutlak
diperlukan agar aturan hukum dapat ditegakkan dengan baik. Para hakim memiliki
kesempatan dan kebebasan dalam menemukan kebenaran dan memberlakukan hukum tanpa
pandang bulu. Posisi netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara jernih dan tepat.
Kejernihan pemahaman tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran yang sebenar-
benarnya Selanjutnya, hakim dapat mempertimbangkan keadaan yang ada dan menerapkan
hukum dengan adil bagi pihak berperkara.
6) Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan
Persamaan kedudukan warga negara di depan hukum akan memunculkan wibawa hukum.
Setiap Warga Negara di Depan Hukum Hukum merupakan instrumen untuk menegakkan
kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, pelaksanaan kaidah hukum tidak boleh berat sebelah
atau pandang bulu. Setiap perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas. Saat hukum
memiliki wibawa, hukum tersebut akan ditaati oleh setiap warga negara.
7) Jaminan Kebebasan Pers
Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip-prinsip demokrasi. Pers
yang bebas dapat menjadi media bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi serta
memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan publik. Di
sisi lain, pers juga menjadi sarana sosialisasi program-program yang dibuat pemerintah.
Melalui pers diharapkan dapat terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah masyarakat.
Sistem pemerintahan demokrasi sebagai sistem pemerintahan paling aman karena pemerintah
dan rakyat dapat saling berinteraksi melalui dewan yang telah dipilih oleh rakyat. Negara
dengan sistem demokrasi mencegah adanya kekuasaan tunggal dari pemerintah karena rakyat
turut serta dalam pemerintahan melalui dewan yang telah dipilih.

h. Contoh Demokrasi
Contoh demokrasi dalam bernegara bisa diketahui sebagai berikut :
1) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. ...
2) Pemimpin Mampu Menjalankan Tugas Sesuai dengan Amanat. ...
3) Pemimpin Mendengarkan Aspirasi Masyarakat. ...
4) Saling Menghargai Satu Sama Lain.

i. Contoh Demokrasi di Indonesia


1) Pemilihan presiden dan wakilnya.
2) Pemilihan anggota DPR.
3) Pemilihan gubernur, bupati dan walikota.
4) Pengambilan keputusan di lembaga pemerintahan yang menggunakan prinsip musyawarah.
5) Masyarakat menyampaikan aspirasinya sesuai ketentuan yang berlaku.
6) Pemilihan ketua OSIS atau ketua kelas lewat musyawarah ata voting.
7) Pelaksanaan rapat dalam bentuk musyawarah secara berkala pada tingkat RT dan RW.
8) Penentuan jadwal ronda atau piket dengan jalan musyawarah.
9) Dijaminnya hak berpolitik semua orang sehingga banyak bermunculan partai politik.
10) Dihargainya segala perbedaan yang ada tanpa adanya diskriminasi utamanya di hadapan
hukum dan pemerintahan.
Demokrasi adalah salah satu bentuk pemerintahan yang dikenal luas di dunia. Indonesia sendiri
menganut sistem demokrasi yang berlandaskan pada Pancasila sehingga disebut sebagai
Demokrasi Pancasila. Pada sistem pemerintahan demokrasi ini, kedaulatan tertinggi di tangan
rakyat yang kemudian memandatkan kedaulatan tersebut kepada wakil terpilih untuk
menjalankan kekuasaan pemerintahan.

j. Contoh demokrasi di Lingkungan sekolah


1) Pemilihan organisasi sekolah dan kelas dengan musyawarah
2) Pembagian tugas piket yang merata
3) Interaksi dan komunikasi yang lancar antara guru, siswa, dan orang di lingkungan sekolah
4) Pelaksanaan upacara dengan bergantian
5) Menghadiri acara yang diadakan sekolah
6) Ikut berpartispasi dalam OSIS
PEMIMPIN DALAM DEMOKRASI

a. Pengertian pemimpin dalam demokrasi


Pemimpin pada hakekatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan dan juga mempengaruhi
sesamanya untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan. Dan pemimpin yang demokratis
merupakan pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan yang di mana pemimpin suatu
organisasi maupun kelompok menerima pendapat atau saran dari setiap anggotanya untuk
menentukan suatu keputusan bersama dalam organisasi demi mencapai suatu tujuan.
Biasanya pemimpin demokratis menganggap dirinya sebagai pengontrol, pengawas, dan
pengatur dari sebuah organisasi dan memberi kebebasan bagi orang lain untuk mengemukakan
pendapat. Selain itu, peran seorang pemimpin adalah untuk memastikan bahwa setiap keputusan
yang diambil bersama telah dilakukan/dijalankan oleh bawahannya.
Kepemimpinan yang demokratis pada umumnya mengedepankan rakyat, sesuai dengan slogan
“Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”, di mana setiap tujuan dan keputusan yang diambil
adalah untuk kepentingan rakyat. Seperti yang diterapkan oleh Indonesia.
b. Ciri-ciri kepemimpinan yang demokratis
1) Wewenang pimpinan tidak mutlak (Dalam mengambil keputusan, dapat dipengaruhi oleh
bawahan dalam bentuk masukan pada saat musyawarah).
2) Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan (Dalam membuat dan mengambil
keputusan, dilakukan terlebih dahulu musyawarah antara atasan dan bawahan hingga
mencapai kesepakatan).
3) Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berjalan dengan baik (Dalam melakukan
komunikasi tidak terhalang rasa takut, malu, dsb yang disebabkan oleh jabatan).
4) Adanya kebebasan mengemukakan pendapat (Bawahan mempunyai hak untuk
mengemukakan pendapat mereka secara bebas sesuai dengan asas demokrasi).
5) Pimpinan membagi wewenang kepada bawahannya (Tidak semua tugas dan
tanggungjawab harus diemban oleh pemimpin seorang, melainkan boleh dibagikan kepada
bawahan selama masih dalam batas wajar).
c. Karakter pemimpin yang ideal
1) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Cerdas
Kecerdasan adalah titik tentu yang idealnya harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Kecerdasan merupakan point utama yang menentukan seberapa baik langkah yang diambil
oleh seorang pemimpin jika dihadapkan oleh suatu masalah kelompok. Pemimpin ideal
adalah pemimpin yang cerdas dalam membawa diri yang didukung dengan keunggulan
berfikir dan peka terhadap hal-hal sekitar. Dalam menjalankan tugasnya, seorang pemimpin
yang ideal akan mampu berfikir luwes dan memiliki ide-ide segar untuk keberlangsungan
kepentingan kelompoknya.
2) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Berinisiatif
Tidak hanya cerdas, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang berani berinisiatif jika
dihadapkan dengan suatu masalah. Inisiatifme diri jelas dibutuhkan oleh seorang pemimpin
demi terciptanya solusi yang bersifat nyata dan menjanjikan. Pemimpin yang berinisiatif
adalah pemimpin yang mampu menggerakkan dirinya sendiri terlebih dahulu untuk memulai
segala sesuatunya tanpa adanya paksaan. Dengan sifat inisiatif yang ada dalam diri
pemimpin, kekuatan diri dari tiap anggota untuk menjalankan misi kelompok pun akan
terjamin dengan baik.
3) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Bertanggung jawab
Bertanggung jawab berarti berani untuk menanggung efek dari segala keputusan yang timbul
akibat tindakan yang telah dilaksanakan. Selain cerdas dan berinisatif, seorang pemimpin
yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab. Pengambilan keputusan terhadap
cara kerja dan pelaksanaan misi suatu kelompok tentunya diputuskan dengan tidak tergesa-
gesa. Pemimpin yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang tetap teguh dan mampu
berfikir taktis untuk menerima segala resiko yang timbul dari keputusan yang diambil.
4) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Dapat Dipercaya
Karakter yang satu ini tentunya timbul dari seberapa berhasilnya seorang pemimpin dalam
menggerakkan anggotanya dan bijak dalam mengambil keputusan. Pemimpin ideal adalah
pemimpin yang tanpa perlu berfikir ulang, anggotanya akan dengan kesungguhan hati mampu
mempercayai pemimpin tersebut untuk mengambil keputusan. Pemimpin yang dapat
dipercaya adalah pemimpin yang mampu mendamaikan hati semua anggota. Dengan
pemimpin yang dapat dipercaya, setiap anggota akan merasa lebih terpacu untuk menyatukan
hati dan menciptakan keseragaman kelompok demi terciptanya keutuhan.
5) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Jujur
Kejujuran dalam diri seseorang tentunya menjadi point khas yang harus dimiliki oleh seorang
manusia, terutama oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang jujur menjanjikan keterbukaan
dan keluwesan dalam memberikan segala informasi yang mencakup kepentingan kelompok.
Kejujuran yang ada dalam diri seorang pemimpin akan menjadi ciri khas tersendiri yang
mampu diandalkan oleh anggota. Pemimpin ideal dengan tingkat kejujuran tinggi akan
mendapatkan kepercayaan yang luas dari kelompoknya.
6) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Rela Berkorban
Rela berkorban berarti rela menerjunkan diri dalam kepentingan kelompoknya dibandingkan
dengan kepentingan pribadi. Pemimpin yang rela berkorban akan mampu memfokuskan diri
untuk mencapai visi kelompok secara detail. Sifat rela berkorban ini pun tentunya harus
didasari dengan kecerdasan dan kebijakan dari seorang pemimpin. Pemimpin ideal yang rela
berkorban akan mampu mengambil keputusan secara tepat tanpa merugikan banyak pihak.
7) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Dicintai dan Mencintai Kelompoknya
Cinta hadir dalam diri seorang pemimpin yang ideal dan juga kelompok yang dipimpinnya.
Segala bentuk tingkah laku yang hadir dari seorang pemimpin yang ideal akan selalu diiringi
dengan unsur cinta yang akan meminimalisir bentuk kecurangan juga hal-hal buruk lainnya.
Kelompok yang dipimpinnya pun akan mampu mencintai pemimpin tersebut tanpa adanya
unsur paksaan yang berlebih. Pemimpin yang ideal jelas akan mampu menciptakan tindakan
dengan cinta yang terkoordinir rapih untuk kemajuan.

Anda mungkin juga menyukai