Revisi 1 Ayu Manajemen Pendidikan Islam
Revisi 1 Ayu Manajemen Pendidikan Islam
Revisi 1 Ayu Manajemen Pendidikan Islam
sebuah lembaga pendidikan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat
dengan baik. Maka dari itu, seorang kepala madrasah harus memiliki
harus mampu melihat dan merespon berbagai tantangan yang akan terjadi
di masa yang akan datang. Dalam hal ini, kepala madrasah harus mampu
1
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi, Dan Aplikasi, (Yogyakarta:
Penerbit TERAS, 2009), 167-168.
dalam proses pendidikan.2 Kepala madrasah wajib memiliki beberapa
2
E. Mulyasa, Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013), 18.
3
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2020), 98.
4
Yahya Sudarya dan Tatang Suratno, Dimensi Kepemimpinan Kepala Sekolah,
(Universitas Pendidikan Indonesia, 2009), 45.
5
Ujang Syarip Hidayat, Mewujudkan Sekolah Unggul Melalui Kompetensi Kewirausahaan
Kepala Sekolah, (Sumatera Barat: PT Insan Cendekia Mandiri, 2022), 3.
6
Murniati, Manajemen Strategik, (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2008), 130.
melakukan pengontrolan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
tepat.
Ngainun Naim (2007) guru menjadi sosok yang berperan penting dalam
harus menjadi guru yang profesional. Sehingga, dukungan dan upaya yang
7
Akhmad Sirojuddin, dkk., Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Pendidikan Dalam
Meningkatkan Profesionalisme Guru, Chalim Journal of Teaching and Learning, 1.2 (2021), 159–
60.
adanya setifikasi profesi yang tercantum dalam Undang-Undang
baik, hal tersebut terbukti dengan adanya status MIN 1 Ponorogo yang
dari seorang kepala madrasah. Hal itu juga tercermin oleh kepala MIN 1
selalu datang tepat waktu bahkan lebih awal daripada guru dan staf yang
menjadi salah satu perilaku positif dari seorang pemimpin yang patut untuk
dijadikan motivasi dan tauladan bagi para warga sekolah. Kepala MIN 1
8
Buchari Alma, Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar, (Bandung:
Alfabeta, 2008), 142.
9
Mar’atul Azizah dan Miranda Nur Apdila, Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor
Dalam Meningkatkan Kinerja Guru, Chalim Journal of Teaching Learning, 1.1 (2021), 75–76.
Ponorogo telah mampu mengelola, membina dan mengarahkan para warga
maupun dari luar organisasi. Namun sebagai seorang kepala madrasah yang
ada. Setiap ada hambatan yang terjadi pasti juga ada faktor pendukung yang
maka berbagai hambatan yang ada dapat teratasi dengan baik sehingga
dari para guru yang ada di MIN 1 Ponorogo juga bisa dikatakan baik dan
guru dalam mengajar di dalam kelas sudah bisa dikatakan baik. Meskipun
Tentunya hal itu juga tak luput dari adanya pengawasan dan pengontrolan
10
Wawancara dengan Ibu Siti Aminah selaku Guru kelas, pada Tanggal 13 Februari 2023
di MIN 1 Ponorogo
dari kepala madrasah. Namun, sebagai kepala madrasah harus tetap
11
Wawancara dengan Bapak Syarif selaku Kepala Madrasah, pada Tanggal 26 Januari
2023 di MIN 1 Ponorogo
BAB IV
A. Deskripsi Data
naungannya . Hal itu sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Bapak
Seperti yang disampaikan oleh Ibu Martini selaku guru kelas, sebagai
berikut:
12
Lihat transkip wawancara kode: 01/W/26-1/2023
13
Lihat transkip wawancara kode: 03/W/13-2/2023
Kepala madrasah dituntut untuk mampu melaksanakan perannya
14
Lihat transkip wawancara kode: 02/W/10-2/2023
15
Lihat transkip dokumentasi kode: 05/D/23-2/2023
madrasah juga kerap melibatkan peran dari para guru dalam berbagai
setiap minggunya.16
umum dengan lembaga Islam pada dasarnya sama, hanya saja dalam
antar warga madrasah, salah satunya yaitu kerjasama dengan para guru.
kinerja dan tingkat profesionalisme yang baik tak luput dari adanya
16
Lihat transkip observasi kode: 01/O/23-2/2023
17
Lihat transkip wawancara kode: 01/W/26-1/2023
Kinerja guru merupakan sebuah hasil kerja seorang guru yang
baik, namun sebaliknya jika seorang guru tidak dapat memenuhi standar
kinerja yang kurang. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Martini selaku
Seperti yang disampaikan oleh Bapak Maftoh Zaenuri, selaku guru mata
18
Lihat transkip wawancara kode: 03/W13-2/2023
19
Lihat transkip wawancara kode: 02/W/10-2/2023
20
Lihat transkip wawancara kode: 03/W/13-2/2023
Untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal, maka seorang
Seperti yang disampaikan oleh Ibu Siti Aminah, selaku guru kelas,
sebagai berikut:
Kinerja para guru yang ada disini bisa dikatakan baik dan sudah
profesional. Meskipun masih terdapat satu atau dua guru yang
kinerjanya masih kurang, namun semuanya bisa dikatakan telah
memenuhi standar. Beberapa faktor pendukung yang
meneyebabkan meningkatnya kinerja dan tingkat
keprofesionalan guru tersebut diantaranya seperti kepemimpinan
dari kepala madrasah, sarana dan prasarana sekolah, kondisi
lingkungan sekolah, jarak rumah dan keadaan keluarga guru,
serta faktor kedisiplinan guru itu sendiri.22
Hal tersebut juga diperkuat dengan pendapat dari Ibu Martini selaku
guru kelas, yang menyatakan bahwa beberapa faktor lain yang dapat
21
Lihat transkip dokumentasi kode: 12/D/23-2/2023
22
Lihat transkip wawancara kode: 04/W/13-2/2023
23
Lihat transkip wawancara kode: 03/W/13-2/2023
Seorang guru harus bersikap profesional dalam pelaksanakan tugas
direncanakan atau belum, jika sudah maka guru tersebut bisa dikatakan
sebagai berikut:
24
Lihat transkip wawancara kode: 01/W/26-1/2023
mengamati beberapa guru ketika sedang melakukan pembelajaran di
ada juga guru yang ketika mengajar hanya sekedar menjelaskan sedikit
monoton dan kurang menarik. Hal ini biasanya terjadi pada guru yang
usianya relatif sudah tidak muda lagi, dan mungkin lebih memiliki untuk
dengan baik, hal itu terbukti dengan telah terlaksananya tanggung jawab
oleh kepala madrasah dalam mengelola dan mengatur segala hal yang
25
Lihat transkip observasi kode: 02/O/23-2/2023
keterlibatan atau partisipasi seluruh warga madrasahnya dalam
para guru”.26
26
Lihat transkip wawancara kode: 03/W/13-2/2023
dilakukan setelah kegiatan supervisi dilakukan. Selain itu,
kegiatan supervisi ini penting dilakukan sebagai tolak ukur guna
mengetahui sejauah mana tingkat kelebihan dan kekurangan
seluruh kegiatan yang ada di madrasah. Jika masih ada
kekurangan maka bisa segera dievaluasi untuk kemudian
dilakukan perbaikan.27
27
Lihat transkip wawancara kode: 01/W/26-1/2023
28
Lihat transkip wawancara kode: 02/W/10-2/2023
tanpa sepengetahuan guru yang lain.29 Seperti yang dikatakan oleh Ibu
guru yang lain tidak mengetahuinya. Selain itu, kepala madrasah juga
arahan dan motivasi kepada para guru dan para siswa dalam kegiatan
apel pagi yang rutin dilaksanakan pada hari kamis di setiap minggunya.
29
Lihat transkip dokumentasi kode: 07/D/25-2/2023
30
Lihat transkip wawancara kode: 04/W/13-2/2023
31
Lihat transkip observasi kode: 03/O/23-2/2023
madrasah dalam rangka meningkatkan kinerja dan profesionalisme
guru. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Martini selaku guru kelas,
sebagai berikut:
tercipta iklim kerja yang demokratis, dengan begitu hal tersebut juga
kegiatan rapat supervisi bersama para guru rutin satu sampai dua kali
setiap tahunnya.33
rutin setiap bulan namun secara tiba-tiba dan acak”.34 Supervisi tersebut
32
Lihat transkip wawancara kode: 03/W/13-2/2023
33
Lihat transkip dokumentasi kode: 10/D/25-2/2023
34
Lihat transkip wawancara kode: 01/W/26-1/2023
dilakukan dengan cara melakukan pengamatan ketika seorang guru
maupun secara individual. Hal tersebut didukung oleh pendapat dari Ibu
adanya peran kepala madrasah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
35
Lihat transkip dokumentasi kode: 06/D/25-2/2023
36
Lihat transkip wawancara kode: 04/W/13-2/2023
adanya kegiatan pembinaan yang dilakukan secara tepat tentunya dapat
37
Lihat transkip wawancara kode: 02/W/10-2/2023
3. Hambatan dan Dukungan yang dihadapi Kepala Madrasah dalam
Ponorogo
berikut:
38
Lihat transkip wawancara kode 01/W/26-1/2023
Begitu juga dalam pelaksanaan upaya peningkatan kinerja dan
berasal dari faktor internal atau dari dalam diri guru. Seperti yang
39
Lihat transkip wawancara kode 03/W/13-2/2023
40
Lihat transkip wawancara kode 04/W/13-2/2023
Kondisi ini sesuai dengan hasil observasi peneliti terkait hambatan-
profesionalisme guru.41
41
Lihat transkip observasi kode: 04/O/23-2/2023
42
Lihat transkip wawancara kode 02/W/10-2/2023
Selain itu, menurut Ibu Siti Aminah selaku guru kelas, menyatakan
guru ketika upacara pada hari senin ataupun saat apel pagi pada hari
kamis”.43
kepala madrasah maupun para guru harus memiliki sikap yang bijak
tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibu Siti Aminah selaku
dengan yang dikatakan oleh Bapak Maftuh Zaenuri selaku guru kelas
43
Lihat transkip dokumentasi kode 08/D/23-2/2023
44
Lihat transkip wawancara kode 04/W/13-2/2023
45
Lihat transkip wawancara kode 01/W/26-1/2023
sekaligus Koor Bidang Kesiswaan, menyatakan “Sikap kita sebagai
tersebut.46
daya manusia atau tenaga pengajar (guru) yang mengajar sesuai dengan
kondusif, dan adanya masalah pribadi yang dialami oleh guru. Selain
kinerja dan profesionalisme guru yaitu berupa faktor internal atau faktor
yang berasal dari dalam guru, seperti adanya kemauan dan motivasi
46
Lihat transkip wawancara kode 02/W/10-2/2023
pendukung lainnya yaitu seperti kepemimpinan dari kepala madrasah
yang dapat dijadikan teladan, adanya arahan dan motivasi dari kepala
setiap tahunnya.
B. Pembahasan
47
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. 103
meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru yaitu: (1) melakukan
aktif dan melibatkan seluruh warga dalam berbagai kegiatan yang ada
dan penanggung jawab dalam kegiatan upacara dan apel pagi, kepala
yaitu para guru sebagai panitia dan para siswa sebagai peserta lomba.
pemimpin yang disiplin dan menjadi suri tauladan bagi para warga
madrasah tersebut.
merupakan salah satu alat dalam mencapai tujuan dan tentunya harus
dilakukan oleh kepala madrasah kepada para guru tiap tahunnya, hal itu
48
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional.112-113
tentunya berpengaruh dalam peningkatan kinerja dan profesionalisme
guru.
(1) melalui rapat dan diskusi kelompok. Rapat atau diskusi kelompok
digunakan.49
49
Heru Sujaryanto, Model Kepemimpinan Kepala Madrasah Untuk Membentuk Karakter
Islami Siswa, (Indramayu: Penerbit Adab, 2021), 39–40.
50
A. Rusdiana dan Abdul Kodir, Pengelolaan Madrasah Diniyah Kontemporer, (Bandung:
Yayasan Darul Hikam, 2022), 149–50.
dibutuhkan dalam membantu dan membimbing guru untuk menemukan
Ponorogo
tenaga pendidikan secara efektif, (d) budaya mutu, (e) kerjasama yang
untuk berubah menjadi lebih baik, (j) melakukan evaluasi dan perbaikan
secara berkelanjutan, (k) cepat dan tanggap terhadap kebutuhan, dan (l)
akuntabilitas.
51
Achmad Anwar Batubara.
52
Mukhtar, Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada SMP
Negeri Di Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Magister Administrasi
Pendidikan, 3. 3. (2015), 103
Namun dalam pelaksanaan beberapa peran kepala madrasah
guru.
kepada para guru juga masih ditemui kendala. Kendala tersebut yaitu
kepala madrasah harus memiliki prinsip yang jelas agar dapat mengatasi
Kinerja Guru Pada SMP Negeri Di Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh
dan kependidikan (b) adanya tujuan kegiatan yang disusun secara jelas
53
Mukhtar, Strategi Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada SMP
Negeri Di Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar., 104-105
guru, tentunya juga terdapat faktor pendukung yang dapat membantu
(b) supervisi yang telah dilakukan secara rutin tiap tahunnya, meskipun
sebagai teladan bagi para guru dan tenaga kependidikan lainnya, (d)
mencari jalan keluar atau solusi terbaik atas permasalahan yang terjadi.
54
Lihat transkip wawancara kode 01/W/26-1/2023
BAB V
A. Simpulan
dalam hal pengelolaan dan mengatur berjalannya seluruh kegiatan yang ada di suatu
melalui kerjasama dengan pihak lain serta mempercayaan beberapa tugas yang ada
sejuah mana tingkat kinerja dan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas
evaluasi atau diskusi kelompok dengan tenaga pendidik dan kependidikan, (c)
profesionalisme guru di MIN 1 Ponorogo yaitu: (a) Kurang terpenuhinya sarana dan
prasarana yang ada di madrasah, (b) Kurangnya sumber daya manusia terutama
guru yang mengajar sesuai dengan bidang keahliannya, (c) Kurangnya motivasi dari
dalam guru tersebut untuk terus mengembangkan potensi yang dimilikinya, (d)
Teman sejawat yang terkadang kurang mendukung karena perbedaan sifat dan
kurang kondusif. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu: (a) Faktor pendukung dari
dalam diri guru itu sendiri, yaitu seperti adanya kemauan untuk terus berkembang
menjadi lebih baik lagi, (b) Kepemimpinan kepala madrasah yang dapat dijadIkan
teladan, (c) Adanya bimbingan dan motivasi yang diberikan oleh kepala madrasah
kepada para guru, (d) Adanya kegiatan supervisi yang telah rutin dilaksanakan 1-2