Soal Kuis Klompok 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

SOAL KUIS

Kelompok : 2 B2 S1 Farmasi Klinis Komunitas


Mata kuliah : Menejemen Farmasi dan Kewirausahaan

Cindy Dwi Aprilia (


Dea Fitriani (
Dhea Urrahma Fitri (
Ditasiyah Febiola (22152032)
Femolija Ikhwati Hasana (
Ginda

1. Sebutkan alur pengelolaan perbekalan farmasi!


- Alur pengelolaan perbekalan farmasi meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,
pembuatan/produksi, penyimpanan, pendistribusian, dan penyerahan.

2. Jelaskan tentang metode perencanaan!


- Perencanaan persediaan obat di apotek dapat menggunakan dua metode, yaitu metode
konsumsi (berdasarkan data riil penggunaan obat di apotek pada periode sebelumnya)
dan metode morbiditas (berdasarkan jumlah episode tiap pola penyakit dan kebutuhan
obat dengan rata-rata standar terapi). Metode morbiditas membutuhkan data
epidemiologi, metode ini cenderung sulit dilakukan di apotek karena keterbatasan data
epidemiologi yang dimiliki. Metode konsumsi lebih mungkin dilakukan karena apotek
memiliki data penggunaan obat riil selama periode tertentu.

3. Bagaimana tata cara penerimaan barang?


- Barang datang dari PBF.
- Cek barang dengan surat pesanan apotek dan faktur.
- Cek kondisi dan tanggal ED.
- Memberikan tanda tangan dan stampel.
- Hitung harga obat.
- Cek faktur pada buku penerimaan barang.
- Simpan Faktur sesuai tanggan dan PBF.
- Obat narkotik dan psikotropik disimpan dilemari khusus.

4. Jelaskan ketentuan penyimpanan lemari narkotika?


Tempat penyimpanan Narkotika dilarang digunakan untuk menyimpan barang selain
Narkotika. Lemari khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) adalah:
 Terbuat dari bahan yang kuat
 Tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda
 Harus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk Instalasi Farmasi
Pemerintah
 Diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk Apotek,
Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Instalasi Farmasi Klinik, dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan
 Kunci lemari khusus dikuasai oleh apoteker penanggung jawab/apoteker yang
ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan.

5. Sebutkan dan jelaskan macam-macam SP?


 Surat pesanan obat bebas (reguler)
surat pesanan reguler yang terdiri dari obat bebas, bebas terbatas, dan obat keras.
ada dua cara pembuatan SP apotek:
1. Surat pesanan apotek yang dibuat secara manual harus:
-Ada salinan asli dan dibuat rangkap dua (bukan hasil fotokopi). Satu rangkap
diserahkan ke PBF dan satu rangkap lagi untuk arsip apotek.
-Ditandatangani oleh apoteker penanggung jawab, dilengkapi nama jelas dan
nomor SIPA (Surat Izin Praktik Apoteker).
-Mencantumkan nama sarana sesuai izin (disertai nomor izin), alamat lengkap
apotek, dan stempel.
-Mencantumkan nama PBF yang dituju beserta alamat lengkap.
-Pemesanan yang dilakukan melalui whatsapp, harus melampirkan foto surat
pesanan. Lalu, surat pesanan yang asli bisa diserahkan ke PBF saat mereka
mengantarkan pesanan atau saat penagihan.
2. surat pesanan apotek yang dibuat dengan sistem elektronik – selain wajib
mencantumkan ketentuan seperti di atas, juga harus:
- Surat pesanan yang dibuat dengan sistem elektronik harus bisa menjamin
otoritas penggunaan sistem hanya oleh apoteker penanggung jawab.
- Sistem elektronik yang digunakan harus bisa menjamin ketertelusuran produk,
setidaknya dalam batas waktu 5 tahun terakhir.
- Surat pesanan elektronik dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya pada
saat pemeriksaan dan evaluasi, baik oleh pihak apotek maupun pihak PBF.
- Harus tersedia sistem backup data secara elektronik, dan mudah ditarik
datanya saat dibutuhkan.
- Surat pesanan elektronik yang dikirim ke PBF harus dipastikan penerimaannya
oleh pihak PBF, yang dapat dibuktikan dengan pemberitahuan tertulis.

 Surat pesanan narkotika, psikotropika, dan prekursor


o surat pesanan apotek untuk golongan narkotika, psikotropika, dan prekursor
harus dibuat terpisah dari surat pesanan reguler. Surat pesanan tersebut hanya
digunakan untuk memesan obat yang termasuk golongan narkotika,
psikotropika, dan mengandung prekursor, seperti pseudoephedrine,
phenylpropanolamine, dll. Surat pesanan narkotika, psikotropika, dan prekursor
harus dibuat oleh apoteker penanggung jawab yang ditujukan ke PBF.
o Pastikan PBF yang kamu tuju, menjual obat narkotika, psikotropika, dan
prekursor (dalam bentuk jadi) dari produksi industri farmasi yang sudah memiliki
izin edar. Sehingga obat yang kamu terima, sudah terjamin mutu serta
kualitasnya.
o Berbeda dari surat pesanan reguler, surat pesanan narkotika, psikotropika, dan
prekursor terdiri dari tiga rangkap. Dua rangkap diserahkan ke PBF sesuai
regulasi, dan satu rangkap untuk arsip apotek. Dimana dalam surat pesanan
narkotika, psikotropika, dan prekursor harus berisi nama obat, zat aktif, bentuk
dan kekuatan sediaan obat, jumlah, satuan, serta keterangan.
a)FIFO
metode FIFO yang masuk ke dalam salah satu cara pencatatan stok barang. FIFO juga menjadi
singkatan dari First In First Out. Sama seperti kepanjanganya metode FIFO adalah sebuah sistem yang
membuat sebuah barang masuk pada urutan pertama harus keluar pada urutan pertama juga.
Secara mudahnya metode FIFO adalah sebuah sistem yang mengharuskan barang pertama masuk
juga harus menjadi barang yang pertama kali keluar. Dalam dunia bisnis, metode FIFO banyak
digunakan pada usaha retail.
Sebagai contohnya adalah usaha dalam bidang f&b atau Food and Beverage seperti toko makanan,
kue bahkan hingga minimarket. Kalian juga tentunya sadar jika setiap produk yang dijual pada
beberapa tempat tersebut memiliki jangkauan waktu atau masa kadaluarsa yang pendek. Maka dari
itu barang tersebut memang harus dijual dengan cepat.

b)FEFO
Metode FEFO juga menjadi salah satu metode pencatatan barang. FEFO sendiri adalah sebuah
singkatan dari First Expired First Out. Dari singkatan tersebut bisa memiliki arti lebih luas yaitu barang
atau produk yang memiliki masa kadaluarsa paling cepat akan dijual terlebih dahulu.
Pada metode FEFO ini, para pemilik usaha tidak perlu memikirkan urutan barang masuk untuk dijual.
Namun para pelaku usaha akan memperhatikan terhadap masa kadaluarsa dari produk tersebut.
Sehingga meskipun ada produk yang baru masuk, namun masa kadaluarsanya dekat. Maka produk
tersebut akan dijual terlebih dahulu. Adanya metode FEFO diklaim mampu memperkecil angka
kerugian dari usaha yang sedang dilangsungkan.
Sebagai contohnya adalah sistem penjualan yang ada di apotik. Para pelaku usaha apotek akan
menjual produk obat sesuai dengan masa kadaluarsa. Produk obat yang masa kadaluarsanya paling
dekat akan dijual terlebih dahulu.
Salah satu cara yang digunakan untuk menerapkan metode FEFO pada usaha apotek adalah dengan
meletakkan produk obat yang memiliki masa kadaluarsa paling dekat pada bagian etalase paling
depan. Harapannya adalah agar para calon pembeli mengetahui produk obat tersebut.

c).LASA (Look Alike Sound Alike) adalah obat-obat yang memilikii nama, rupa dan ucapan yang mirip
dan perlu diwaspadai agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan obat (Dispersing Error) oleh
Apoteker.
Contoh:
* HumALOG. HumULIN. HOMAlog.
* NOVOlog. MEFINter. METIfer.
* LESchol. LESIchol. ChlorproMAZINE.
* ChlorproPAMIDE. LOsEC. LAsIX.
* volDILex. volTADex. TetrIN.
* TetrIS. ChlorproMAZINE. ChlorproPAMIDE.
* lOsEC. lAsIX. volDILex.

Anda mungkin juga menyukai