Ma TBSM
Ma TBSM
Ma TBSM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Guru SMK, S.Pd
Nama Sekolah : SMK OTOMOTIF INDONESIA
Program : Teknik Otomotif
Keahlian
Konsentrasi : Teknik Sepeda Motor
Fase/Semester : F/ Semester 3
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Materi pokok : Perawatan dan Perbaikan Sistem Pemindah Tenaga Sepeda Motor
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit (1 Pertemuan)
B. Capaian Pembelajaran
Kompetensi Awal : Peserta didik memahami nama, fungsi, prinsip kerja
komponen sistem pemindah tenaga khususnya
komponen utama sistem kopling sepeda motor.
Kompetensi Yang ingin : Peserta didik mampu menganalisa gejala gangguan
Dicapai pada sistem pemindah tenaga khususnya komponen
utama sistem kopling sepeda motor.
Tujuan Pembelajaran : Menerapkan SOP (Standard Operating Procedure)
perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga
khususnya sistem kopling sepeda motor sepeda motor
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, bergotong royong, bertanggung jawab,
mandiri, kreatif, berkebinekaan global
C. Model Pembelajaran
Model : Pembelajaran Berbasis Masalah
Metode : Diskusi, tanya jawab, ceramah, persentasi dan demontrasi
D. Aktivitas Pembelajaran
Alokasi
Aktivitas Gambaran Aktivitas Pembelajaran
Waktu
Sumber bahan : Buku paket, Buku Pedoman Reparasi Sepeda Motor dan Lembar
ajar Kerja Peserta Didik, internet
G. Asesemen
Asesmen Diagnosis
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Aktivitas peserta didik selama belajar 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di
di rumah rumah?
2. Apakah memiliki waktu cukup untuk
belajar?
3. Sebutkan 5 hal dari yang paling
menyenangkan sampai yang paling tidak
menyenangkan ketika sedang belajar!
4. Apa harapan dan mimpimu?
Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?
Pelaksanaan
1. Berikan penguatan dan/atau
pertanyaan lanjutan saat
peserta didik menjawab
pertanyaan
2. Arahkan dan langsung
menjawab jika peserta didik
balik bertanya
3. Beri waktu peserta didik untuk
menjawab pertanyaan yang
diajukan.
4. Jika merasa kesulitan
memahami pertanyaan,
sederhanakan pertanyaan
dengan menggunakan bahasa
yang lebih mudah dipahami.
Tindak lanjut
1. Jika peserta didik
menyampaikan masalah, ajak
berdikusi untuk menentukan
penyelesaiannya
2. Jika diperlukan komunikasikan
permasalahan tersebut dengan
orang tua
3. Lakukan asesmen diagnostik
non kognitif secara berkala
sesuai kebutuhan
Asesmen Formatif
Asesmen saat pelaksanaan Presentasi
Identifikasi
Skor
materi yang Kriteria Rencana Tindak Lanjut
(Kategori)
akan diujikan
Menunjukkan
penguasaan materi 2 Memberikan pembelajaran
presentasi dengan Remedial
baik, tidak didukung
referensi terbaru
Penyampaian materi
disajikan dengan 2 Memberikan pembelajaran
intonasi yang tepat Remedial
dan artikulasi/lafal
yang tidak jelas
Media yang
dimanfaatkan jelas 2 Memberikan pembelajaran
tetapi kurang menarik Remedial
Media yang 1
dimanfaatkan kurang
jelas dan tidak Memberikan pembelajaran
menarik Remedial
Asesmen Sumatif
Waktu Akhir setelah guru menjelaskan tentang Durasi Asesmen 10’
Asesmen nama, fungsi dan cara kerja sistem kopling
Sepeda Motor
Kemu
Identifikasi ngkina Skor
materi yang Pertanyaan n (Kategori Rencana Tindak Lanjut
akan diujikan Jawab )
an
Tindak lanjut :
1. Melakukan pengolahan hasil asesmen dan hitung
rata-rata kelas
2. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai rata-rata
akan mengikuti pembelajaran unit berikutnya
3. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai dibawah
rata-rata akan memperoleh remedial teaching
dengan pendampingan teman sejawat dan
bimbingan dari guru
4. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai di atas
rata-rata akan memperoleh pengayaan dari guru.
5. Ulangi proses asesmen diagnosis ini sesuai dengan
kebutuhan di kelas.
H. Pemahaman Bermakna
Tenaga mesin berubah-ubah tergantung dari torsi dan kecepatan putar mesin-mesin dengan
putaran tinggi biasanya tenaga yang dihasilkan juga besar.
I. Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Program Pengayaan dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Pengayaan Kelompok, dilakukan apabila dengan teknis sebagai berikut : Dibentuk 3 Kelompok
besar, Kelompok A peserta didik yang lulus dengan nilai diatas 80, Kelompok B, peserta didik
yang lulus dengan nilai 70 sd 80 dan Kelompok C peserta didik yang tidak lulus atau yang
memiliki nilai di bawah kriteria yang ditetapkan Jika Kelompok B berjumlah 45 % atau lebih,
maka di bagi beberapa kolompok belajar mandiri, pemberian tugas/latihan kelompok atau
pemberian Kriteria Penilaian Tambahan, maximal 5 Point per 1 Elemen
2. Pengayaan Individual, dilakukan apabila hasil ulangan 44 % ke bawah yang nilainya diatas
KKM, dengan teknis sebagai berikut :
a. Kelompok B yang berjumlah 44% atau kurang di bagi kelompok kecil atau individual belajar
mandiri
b. Pemberian tugas/latihan individu
c. Pemberian Nilai sesuai dengan kriteria penambahan nilai pengayaan, maximal 5 Point per 1
Kompetensi capaian pembelajaran
Remedial
Program remedial dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
3. Remedial Klasikal, dilakukan apabila hasil tes formatif dan sumatif 60 % peserta didik atau
lebih nilainya dibawah kriteria yang ditetapkan, dengan teknis sebagai berikut :
a. Diberikan pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
b. Belajar Kelompok dengan bimbingan tutor sebaya.
c. Mengikuti tes formatif dan sumatif dengan soal yang sama atau sejenis
4. Remedial Individual, dilakukan apabila hasil hasil tes formatif dan sumatif 40% nilainya
dibawah dibawah kriteria yang ditetapkan, dengan teknis sebagai berikut :
a. Diberikan pembelajaran mandiri dengan bimbingan khusus per kelompok
b. Belajar Kelompok dengan bimbingan tutor sebaya.
c. Pemberian tugas/latihan individu
d. Mengikuti ulangan remedial dengan soal yang sama atau sejenis
LAMPIRAN
BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK
Kopling adalah komponen pada sepeda motor terletak diantara mesin dan transmisi, kopling
akan mengurangi putaran mesin saat dilakukan perpindahan gigi transmisi sehingga gigi transmisi
dapat masuk dengan mudah. Tanpa adanya kopling akan menyebakan perpindahan gigi transmisi
akan sulit dan kasar, kopling digunakan untuk meneruskan perputaran proses engkol ke
transmisi dan melepaskan hubungan antara poros engkol dengan transmisi ketika memindahkan
gigi.
Kopling manual pada sepeda motor tidak sama dengan kopling pada mobil. Kopling sepeda
motor adalah kopling basah di mana plat-plat kopling direndam oleh oli. Jumlah plat kopling
sepeda motor lebih banyak daripada plat kopling mobil. Plat kopling mobil hanya satu sedangkan
plat kopling sepeda motor kurang lebih dari 3, 4 atau 5.
1. Fungsi Kopling
Kopling digunakan di sepeda motor, yang bekerja dengan gaya gesek (friction clutch) dengan
berbagai model. Salah satu jenisnya dari plat besi bulat atau biasa disebut kopling pelat
(disk clutch). Fungsi Kopling, sebagai berikut :
a. Menghubungkan putaran mesin dengan transmisi sehingga putaran mesin dapat
diteruskan ke transmisi.
b. Memutus hubungan putaran mesin dengan transmisi, saat akan memindahkan gigi
transmisi.
2. Komponen Kopling
Sepeda motor umumnya ada dua jenis kopling yang biasa dipakai yaitu:
a. Kopling Manual
Kopling yang bekerja secara mekanik dalam proses memutus dan menghubungkan
putaran (tenaga) mesin ke roda penggerak, dilakukan dengan menekan tuas kopling
di tangan atau dengan menginjak pedal transmisi oleh pengendara (pengemudi).
Gambar 1. Kopling manual
Mekanisme kerja kopling manual adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan
diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling
dan pelat kopling merapat, akan tetapi putaran mesin dari poros engkol menuju ke
transmisi akan terputus jika kanvas dan pelat kopling merenggang.
b. Kopling Otomatis
Kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta
memutuskan tenaga mesin ke roda penggerak. Proses menghubungkan dan
memutuskan tergantung dari putaran mesin, saat handle gas digerakkan (RPM di naikan)
untuk memperbanyak serta mempersedikit bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Gaya
sentrifugal adalah lawan dari gaya sentripetal, merupakan efek semu yang ditimbulkan
ketika sebuah benda melakukan gerak berputar, arah gaya sentrifugal adalah menjauhi
pusat putaran.
Gaya sentrifugal pada gambar 3 di atas terjadi jika, semakin banyak bahan bakar yang
dibakar, maka semakin cepat pula putaran yang dihasilkan dan semakin besar pula gaya
sentrifugal yang dihasilkan. Gerak putar juga dipengaruhi oleh torsi, semakin besar torsi
maka semakin cepat benda berputar, artinya semakin besar torsi semakin besar pula gaya
yang ditimbulkan. Pada kopling sentrifugal dihubungkan oleh dua poros yang segaris,
dengan poros pemutar ditempatkan di dalam poros yang diputar. Input dari kopling
dihubungkan dengan poros engkol mesin, sedangkan output-nya bisa menggerakan
poros, rantai atau roda gigi.
Bagian komponen kopling otomatis ini biasa juga disebut dengan kopling sentrifugal
seperti pada gambar 4 dibawah.
Lebih detailnya lagi cara kerja kopling manual bisa dilihat pada cara kerja berikut ini :
1. Saat Handel Kopling Ditekan
Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik) maka pelat tekan dan
pelat gesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan pegas
kopling sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang. Sedangkan
bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat
pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan (push
rod) atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan
mendorong piring penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling.
Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah
kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling
dan pelat geseknya saja.
Gambar 6. Saat handel kopling ditekan
7. Letakkan gear holder antara roda gigi primer dan roda gigi kopling yang digerakkan
seperti pada gambar Lepaskan mur pengunci kopling manual dengan menggunakan lock
nut wrench. Lepaskan mur pengunci dan cincin pengunci.
8. Lepaskan teromol kopling, susunan kopling manual dan tutup bawah kopling secara
bersamaan. Serta lepaskan cicin washer dari poros engkol
1. Tahan bagian luar kopling dengan flywheel holder, kemudian longgarkan dan lepaskan
baut-baut pelat pengungkit
3. Lakukan pemeriksaan pada bantalan pengungkit kopling. Putar lingkaran dalam bantalan
pengungkit dengan jari tangan. Bantalan harus dapat berputar dengan halus dan
bebas.Gantikan bantalan bila perlu
4. Lakukan pemeriksaan pegas kopling. Periksa pegas kopling terhadap kelelahan atau
kerusakan baut. Ukur panjang bebas pegas kopling BATAS SERVIS : 35,8 mm
8. Bagian luar kopling/ pembimbing bagian luar kopling Periksa alur-alur bagian luar kopling
terhadap kerusakan atau aus yang disebabkan oleh cakram-cakram kopling. Ukur
diameter dalam bagian luar kopling. BATAS SERVIS : 21,09 mm Ukur diameter luar dari
pembimbing bagian luar kopling. BATAS SERVIS : 20,91 mm
1. Lakukan pemeriksaan pada kopling satu arah. Untuk sementara pasang susunan
bandul kopling pada teromol koplingnya. Putar pelat penggerak dan periksa cara
kerja kopling satu arah. Pastikan bahwa pelat penggerak hanya berputar searah jarum
jam dan tidak berputar berlawanan dengan arah jarum jam.
Gambar 26. Pemeriksaaan kopling sentrifugal
6. Periksa permukaan luar dan dalam teromol kopling terhadap adanya keausan
atau kerusakan. Jikaperlu gantikan seluruhnya. Ukur diameter dalam teromol
kopling. BATAS SERVIS: 42,04 mm
d. Sikap yang diperlukan untuk Memelihara Unit Kopling Manual Dan Otomatik
Sikap seseorang khususnya engineer yang diperlukan untuk menguji
system/komponen dan mengidentifikasi kesalahan/kerusakan dimasa yang akan
dating memiliki kemampuan dalam menghadapi permintaan industri. Yang sering
kali terjadi engineer tidak menyadari adanya masalah yang terjadi pada suatu
proyek sebelum masalah tersebut muncul secara tiba-tiba dan membutuhkan
solusi saat itu juga.
Beberapa sikap yang harus dilakukan ketika melakukan pelepasan dan
pemasangan kembali maupun pemeriksaan pada kopling adalah sebagai berikut:
1. Pelepasan dan pemasangan Kopling Manual
a. Melaksanakan Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
c. Saat Mengeluarkan oli mesin jangan sampai tumpah, tamping pada
bak/wadah
d. Lakukan langkah-langkah yang benar ketika melepas kopling sesuai SOP
e. Gunakan tool yang standart pada buku petunjuk/ manual book
f. Lakukan pemeriksaan dengan benar
g. Setelah pemasangan kembali, periksa semua part terhadap pemasangan
dan kerja operasional yang baik
h. Pada saat pemasangan kembali jangan sampai debu dan kotoran masuk
ke dalam bak mesin.
i. Saat mengendorkan baut-baut pelat pengungkit kopling lakukan
dalam pola bersilang secara bergantian 2-3 langkah
2. Pelepasan dan pemasangan Kopling Otomatik
a. Melaksanakan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
b. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
c. Saat Mengeluarkan oli mesin jangan sampai tumpah, tamping pada
bak/wadah
d. Lakukan langkah-langkah yang benar ketika melepas dan memasang
kopling sesuai SOP untuk menghindari terjadnya kerusakan pada
peralatan kendaraan.
e. Gunakan tool yang standart pada buku petunjuk/ manual book
f. Lakukan pemeriksaan dengan benar
g. Ikuti petunjuk yang ada pada buku manual untuk menghindari terjadinya
luka berat atau kematian.
h. Ganti bandul-bandul kopling sebagai satu kesatuan.
Taat Asas Taat asas pada pekerjaan ini dilakukan utnuk melindungi saat bekerja
dan menjaga system atau komponen yang diperiksa tidak mengalami kerusakan
yang fatal. Baca buku pedoman pada bagian mana yang harus perlu diperhatikan.
Adapun pekerjaan yang dilakukan pada taat asas pada materi melakukan
memelihara unit kopling manual dan otomatis antara lain:
1. Membersihkan dan melumasi bantalan-bantalan poros engkol dan permukaan-
permukaan yang saling bergesekan dengan minyak pelumas bersih
2. Mengganti gasket dengan yang baru, dengan tujuan agar supaya minyak
pelumas (oli) tidak merembes keluar dari karter.
3. Melumasi baut dengan cairan agar tidak berkarat
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
Astra Honda Training Center. (1989). Petunjuk Praktis Penyetelan Sepeda Motor Honda. Jakarta :
PT. Astra International, Inc.
Astra Honda Training Center. (1993). Petunjuk Pemeriksaan Peralatan Listrik Honda. Jakarta : PT.
Astra International, Inc.
Auto Training Center. (1994). Pengantar Teori Motorbakar Bensin. Yogyakarta : FPTK IKIP
Yogyakarta.
Divisi Perawatan Sepeda Motor. (tt). Suzuki FD110CD (Shogun) : Petunjuk Perawatan. PT.
Indomobil Suzuki International. Honda Technical Service Sub Division. (1991).
Honda : Pengantar Teori Motorbakar Bensin. Jakarta : Astra Honda Training Center, PT. Astra
International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Astrea Prima. Jakarta :
PT. Astra International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Megapro. Jakarta : PT.
Astra International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Tiger 2000. Jakarta : PT.
Astra International, Inc.
National Service Division. (1996). New Step 1 : Training Manual. PT. ToyotaAstra Motor.
Julius Jama, dkk.2008 Teknik Sepeda Motor jilid 3 untuk SMK, Jakarta, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional gine Group Step 1. Jakarta:PT.Toyota-Astra Motor.
Modul Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 1, PPPPTK BOE Malang
B. Referensi Lainnya
1. http://totalotomotif.com/kopling-mekanis-sepeda-motor/
2. https://otomotifstyle.com/cara-kerja-sistem-kopling-manual-koplingotomatis/
3. mirror.unpad.ac.id/bse/Kurikulum.../kelas12_smk_teknik-sepedamotor_jalius.pdf