Perangkat Ajar Perawatan Sasis Sepeda Motor Fase F

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 70

MODUL Perawatan dan Perbaikan Sasis Sepeda Motor

Di Susun
O

Muhammad Solichin, ST
Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kelas : X Otomotif
Alokasi waktu : 4 pertemuan x @6JP x 45menit = 1080 menit
Penyusun : Muhammad Solichin,ST
Institusi : SMKN 2 Karang Baru
Semester : 1 (satu)

CAPAIAN PEMBELAJARAN
peserta didik mampu mendiagnosis gangguan atau kerusakan pada Sasis Sepeda Motor beserta komponen-
komponennya diantaranya Sistem Rem, Sistem Kemudi, Suspensi, Rangka, Pelek, Ban, dan melakukan
tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau kerusakan secara menyeluruh pada berbagai jenis dan
merk Sepeda Motor

MODEL PEMBELAJARAN
Discovery Learning Moda Blended Learning (Daring & Luring)

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Mandiri, Bernalar Kritis, dan Gotong Royong

SARANA PRASARANA
Buku LKS, PPT, G.Meet, Laptop, HP Android, Internet.

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Modul ini dapat digunakan oleh peserta didik regular/tipikal.
Jumlah peserta didik maksimal 36 peserta didik

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan prinsip kerja sasis sepeda motor
2. Peserta didik mampu menentukan tanda-tanda gangguanatau abnormal pada sasis sepeda
motor
3. Peserta didik mampu menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan sasis sepeda motor
4. Peserta didik mampu melakukan tindak lanjut dari hasilperawatan dan perbaikan sasis
sepeda motor.

- Pengertian dan fungsi prinsip kerja sasis sepeda motor


- Jenis dan tanda-tanda gangguanatau abnormal pada sasis
MATERI AJAR sepeda motor
- prosedur perawatan dan perbaikan sasis sepeda motor

ASESMEN JENIS ASESMEN


Individu Performa dalam presentasi hasil
Kelompok Tertulis
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1 (270 Menit)

KEGIATAN PENDAHULUAN ( 30 MENIT) KEGIATAN INTI (225 MENIT)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Guru menyampaikan tujuan


denganberdoabersama. pembelajaran mengenai topik yang
2. Peserta didik disapa danmelakukan akan dibahas
2. Peserta didik menerima informasi
pemeriksaan kehadiran bersama dengan
kompetensi materi dan tujuan
guru.
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Peserta didik bersama denganguru 3. Guru menyarankan peserta didik untuk
membahas tentang kesepakatan yang menyiapkan media, alat dan buku yang
akan diterapkan dalam pembelajaran dibutuhkan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang 4. Guru membagi peserta didik menjadi
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, enam kelompok yang maksimal terdiri 5
manfaat, langkah pembelajaran, metode - 6 orang menyesuaikan jumlah peserta
penilaian yang akan dilaksanakan yang didik.
ditayangkan.  Kelompok 1 dan 2 : membahas
tentang pengertian peralatan &
perlengkapan kerja
 Kelompok 3 dan 4 : membahas
tentang komponen dan fungsi
peralatan dan perlengkapan kerja
 Kelompok 5 dan 6 : membahas
tentang cara penggunaan peralatan
dan perlengkapan kerja
5. Peserta didik dalam kelompok
mengamati tayangan audiovisual yang
disajikan oleh guru atau tautan pada
LK atau mengerjakan latihan soal (pada
Lembar Kerja/ Modul ada petunjuk
kelompok atau individu)
6. Peserta didik memperhatikan dan
mengamati penjelasan yang diberikan
guru yang terkait dengan materi yang
akan dibahas.
7. Guru membagikan LK dan peserta
didik membaca petunjuk, mengamati
LK.
8. Guru memotivasi peserta didik dalam
kelompok atau indiviual untuk
menuliskan dan menanyakan
permasalahan hal-hal yang belum
dipahami dari masalah yang disajikan
dalam LK serta guru mempersilahkan
peserta didik dalam kelompok lain atau
secara individual untuk memberikan
tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara
klasikal.
9. Peserta didik dimintamelaporkan
hasil studinya dan kemudian
bersama-sama dengandibimbing oleh
gurumendiskusikanhasil
laporannyadidepankelas
10. Peserta didik menyusun laporan hasil
diskusi penyelesaian masalah yang
diberikan terkait materi yang
didiskusikan
11. Pesertadidiksecarabergantian
mengungkapkan gagasannya.
Gurumembimbingdiskusi.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT) REFERENSI

1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak Buku materi dasar dasar teknik otomotif,
dipahami pada guru internet, internet
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang
dihadapi selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru.

REFLEKSI
UNTUK GURU UNTUK SISWA
 Apakah dalam membuka pelajaran dan  Apakah kamu memahami intruksi
memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
yang disampaikan untuk pembelajaran  Apakah media pembelajaran, alat dan
yang akan dilakukan dapat dipahami oleh bahan mempermudah kamu dalam
peserta didik? pembelajaran?
 Bagain manakah pada rencana  Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan
 Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?
pengelolaan kelas, latihan dan penilaian  Manfaat apa yang kamu peroleh dari
yang telah dilakukan dalam pembelajaran? materi pembelajaran?
 Apakah dalam berjalannya proses  Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran sesuai dengan yang selama mengikuti kegiatan
diharapkan? pembelajaran?
 Apakah arahan dan penguatan materi yang  Kesulitan apa yang kamu alami dalam
telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta pembelajaran?
didik?  Apa saja yang kamu lakukan untuk
belajar yang lebih baik?
MATERI AJAR

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR

Sistem suspensi merupakan gabungan / perpaduan antara pegas dan


peredam kejut / shock absorber ini pada sepedamotor di bagi menjadi
dua yaitu
1.1 Suspensi Depan
Sistem suspensi depan sepeda motor merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan system kemudi, karena kontruksi suspensi depan
terangkai menjadi satu kesatuan dengan kemudi.
Kelengkapan kemudi berfungsi sebagai pengarah jalan kendaraan. Selain
penampilan pendeknya stang kemudi merupakan unsure lain yang harus
diperhitungkan. Batang kemudi yang panjang akan ringan digerakkan,
namun kendaraan menjadi kurang lincah. Sebaliknya batang kemudi yang
pendek membuat gerakan kendaraan menjadi lincah, namun berat untuk
dikendalikan
Gambar : Suspensi yang terkoneksi dengan steering
Terkoneksinya garpu suspensi dengan sasis kendaraan melalui steering
sangat mempengaruhi kestabilan pengendalian dari system kemudi
sepedamotor, oleh karena itu harus diperhitungkan secara tepat besarnya
sudut kemiringan menyesuaikan dengan kebutuhan dimana kendaraan
tersebut akan digunakan. Kemiringan tersebut dikenal dengan istilah
sudut caster (lihat gambar diatas). Dengan sudut caster yang kecil berarti
pengendalian sepeda motor terasa baik untuk jalan yang lurus dengan
kecepatan tinggi. Tetapi pada kecepatan rendah, pengendalian terasa berat
dan kurang enak untuk tikung-menikung.

pada umumnya suspensi depan sepedamotor juga sekaligus sebagai garpu


penahan roda depan ini terbagi menjadi dua jenis yaitu
1.1.1 bottom link
Jenis ini mempunyai konstruksi lengan ayun yang terpasang pada poros
roda depan yang terbagi menjadi dua jenis yaitu
 Leading link
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki pivot link (lengan
ayun) menghadap kea rah depan shock absorbe ditahan oleh
leading edge pada garpu.Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda
motor jenis bebek

Gambar 2. Konstruksi suspensi leading link

 Trailing Link
Jenis suspensi yang dirancang memiliki posisi poros (axle) yang
didukung oleh links dan shock absorber.Leading link memiliki
lengan ayun yang menghadap kea rah belakang.Suspensi ini banyak
digunakan pada sepeda motor jenis scooter / vespa.

Gambar 3. Konstruksi suspensi trailing link


1.1.2 Telescopic
Sistem suspensi depan jenis telescopic paling banyak digunakan pada
sepeda motor jenis sport, bebek, dan scooter. Suspensi jenis ini bekerja
berdasarkan pergerakan turun naik pipa garpu yang mendapat bantuan
tekanan pegas dan sebagai fungsi damping (peredam).
1.2 suspensi belakang
Suspensi belakang jenis awing arm memberikan kenyamanan dalam
pengendaraan serta membantu daya tarik dan kemampuan mengontrol
gerakan roda yang baik.
Suspensi belakang dengan sistem dasar swing arm ini dirancang untuk
beberapa jenis, tergantung dari kebutuhan sistem redamnya serta disain
dari swing armnya. yaitu

1.2.1 Double Suspensi (Shock)


Type ini menggunakan dua buah lengan ayun digantung pada frame dan
ujung lain dari lengan tersebut menopang roda belakang. Dan
suspensi unit diletakkan antara ujung belakang dari lengan dan
frame. Untuk sepeda motor umumnya menggunakan lengan dari plat
baja. Untuk motor sport menggunakan pipa baja

Sumber : carbibles.com
Gambar 4. Suspensi belakang jenis double
Jenis ini mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagian
belakang frame body dan swing arm.
Suspensi ini umum dugunakan, karena sangat sederhana proses
pemasangan jumlah komponen yang lebih sedikit, serta mempunyai sistem
dasar yang ekonomis.

1.2.2 Mono Shock


Jenis suspensi ini mempunyai satu peredam kejut yang mendukung bagian
belakang frame body dan bagian swing arm.
Suspensi ini mempunyai kontruksi yang rumit, tetapi lebih stabil
disbanding jenis double suspensi.
Banyak digunakan pada sepeda motor modern dan untuk keperluan sport.

Sumber : carbibles.com
Gambar 5. Suspensi belakang jenis mono

Pada jenis sepedamotor yang menggunakan mono shock, ada juga yang
disebut type unit swing arm dimana Mesin sepedamotornya sendiri
berfungsi sebagai lengan ayun. Tipe sistim suspensi ini digunakan
untuk sepeda motor scooter dan sebagian moped
Gambar 6. Type mono shock jenis unit swing

1.3 Peredam kejut atau peredam getaran

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa suspensi


terdiri dari pegas dan peredam getaran, seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini:

Gambar 7. Konstuksi suspensi

1.3.1 Tanpa Peredam kejut atau getaran


Jika sebuah suspensi tidak dilengkapi dengan peredam kejut
maka laju kendaraan akan mengalami vibrasi (gelombang naik
turun) jika melewati tonjolan di jalan seperti ilustrasi di bawah
ini
Gambar 8. Vibrasi kendaraan tanpa peredam kejut (getaran)

Garis diagram pada gambar diatas menjelaskan bahwa hanya


dengan pegas saja tidak sanggup untuk menyerap goncangan akibat kondisi
jalanan. Karena goncangan yang diterima pegas akan dikembalikan lagi
sehingga pegas akan bekerja dengan gerakan mengayun. Dalam hal ini
pengendara sepeda motor tidak nyaman dan berbahaya.

1.3.2 Dengan peredam getaran


Namun jika suspensi dilengkapi dengan peredam getaran gelombang
vibrasi kendaraan tidak terlalu banyak (lihat gambar 8) karena goncangan
/ bantingan yang di terima telah diserap untuk sebagian besar oleh
peredam kejut sehingga pengendalian lebih stabil dan nyaman sehingga
memberikan kenyamanan bagi pengendara.
Gambar 9. Vibrasi kendaraan menggunakan peredam kejut

1.4 Fungsi peredam getaran


Dari dua ilustrasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi utama
peredam kejut atau peredam getaran adalah untuk meredan getaran bodi
sepeda motor,dengan cara mengontrol gerakan balik dari pegas suspensi.
sehingga dapat memlihara kenyamanan pada pengendaraan.

1.5 Prinsip kerja peredam kejut


Gerakan peredaman pada system suspensi adalah diperoleh dari gerakan
piston dan aliran oli pada tabung suspensi, jika suatu piston yang ada
aliran olinya atau piston yang bergerak ke atas dan kebawah dan
didalamnya ada seal cylinder, oli harus mengalir melalui lintasan oli dalam
piston, tetapi mengalirnya tertahan oleh aliran oli.
Jika shock absorber ini tertekan oli mengalir melalui lintasan oli yang besar
dan jika tertarik oli mengalir melalui lintasan yang kecil. Oleh karena itu,
jika shock absorber tertekan akan berjalan cepat, tapi jika tertarik akan
berjalan lambat. Seperti gambar di bawah ini
Gambar 10. Efek peredaman dengan lubang yang berbeda

Seperti terlihat pada gambar 10 dengan kecepatan gerak piston yang sama
tetapi lubang aliran oli berbeda akan memberikan efek peredaman berbeda
pula, gambar 10a (mempunyai lubang besar) akan mempunyai efek
peredaman yang kecil dibanding dengan gambar 10b (mempunyai lubang
kecil). Namun demikian efek peredaman juga akan berbeda jika kecepatan
piston tidak sama meskipun besarnya lubang aliran oli sama, seperti terlihat
pada gambar di bawah ini.

Gambar 11. Efek peredaman dengan kecepatan piston yang berbeda

Seperti gambar 11 diatas pada kecepatan piston yang lambat akan


memberikan efek peredaman yang lebih kecil dibanding piston
berkecepatan lebih tinggi.
Dengan demikian, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
peredaman adalah:
 Viskositas minyak
 Luas penampang lubang aliran oli
 Kecepatan aliran oli

1.5.1 Cara kerja Sistem suspensi depan (peredam kejut telescopic)

Gambar 12. Langkah tekan teleskopik

Langkah tekan :

Pada saat pipa gatpu bergerak secara telescop pada gerakan menekan (langkah
kompresi), oli pada ruangan B mengalir melalui lubang orifice pada pipa garpu
menuju ruangan C, sementara oli di dalam ruangan B juga menekan
rebound valve dan kembali ke atas menuju ruangan A. Tahana dari oli yang
mengalit inilah yang akan meredam gerakan kejut pada saat gerakan menekan.

Gambar 13. Langkah kembali /tarik

Langkah tarik
Pada langkah tarik, oli dalam ruangan A mengalir menuju ruangan C, melalui
lubang orifice yang berada pada begian atas fork piston, dari proses tersebut akan
di hasilkan tahanan yang berfungsi sebagai damping force (tenaga redam)
sebagai pengontrol gerak naiknya pegas.
Catatan :
Jumlah oli peredam kejut yang kurang, dapat mengakibatkan timbulnya suara
hentakan ketika garpu mencapai akhir dari penekanan atau akhir dari
pengembangan

1.5.2 Cara kerja suspensi belakang


Secara prinsip suspensi belakang sama dengan suspensi depan yaitu
menggunakan piston dan oli sebagai perangkat peredam getaran seperti
terlihat pada ilustrasi di bawah ini

Langkah tekan / kompresi

Gambar 14. Langkah tekan ? kompresi

Pada saat terjadi kompresi maka piston bergerak turun (langkah tekan) oli di ruang
1 berpindah ke ruang 2 melalui saluran A, saluran B, saluran C, saluran D
dan saluran E, karena lubang saluran yang dilalui oli banyak maka seolah olah oli melewati
lubang besar sehingga tahanan oli yang berpindah kecil.

Langkah kembali /reboung

Gambar 15. Langkah Kembali /tarik

Pada saat tekanan kompresi sudah tidak ada terjadi tekanan kembali karena adanya
tekan pegas, maka piston bergerak kebawah 0li dari ruang 2 hanya mengalir melaui
lubang orifice E, saluran D dan saluran A, aliran oli tertahan dengan lambat, oleh
karena oli berpindah melalui lubang kecil sehingga tahanan oli yang berpindah besar,
maka terjadi damping.
Kesimpulan : peredam kejut langkah tarik lebih kuat dari pada langkah tekan
LEMBAR KERJA 1
Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah minimal 1 (satu) foto/gambar
komponen sasis sepeda motor., cantumkan uraian/penjelasannya, jangan lupa cantumkan sumber
informasi internetnya!

Nama Siswa : ...............................................


Kelas : ...............
No. Gambar Komponen Uraian
1.

Sumber : ...............

2.

Sumber : ...............

3.

Sumber : ...............

4.
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses presentasi Peserta didik tidakmampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil
observasi namun dengan sikap yang kurang dengan sikap yang baik namun observasi dengan sikap yang
baik tidak baikdanmampu
mampu berdiskusi berdiskusi
Hasil pencarian Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
informasi terkait mendapatkan informasi <2 mendapatkan informasi 2 mendapatkan informasi3 mendapatkan informasi >4
prinsip kerja sasis prinsip kerja sasissepeda prinsip kerja sasissepeda prinsip kerja sasis prinsip kerja sasissepeda
sepeda motor. motor. motor. sepeda motor. motor.
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untukmemperbaikipekerjaannya sehinggamencapai levelkompeten
PERTEMUAN 2 (270 Menit)
Kegiatan Pendahuluan ( 30 Menit) Kegiatan Inti (225 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Guru menyampaikan tujuan


denganberdoabersama. pembelajaran mengenai topik yang
2. Peserta didik disapa danmelakukan akan dibahas
2. Peserta didik menerima informasi
pemeriksaan kehadiran bersama dengan
kompetensi materi dan tujuan
guru.
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Peserta didik bersama denganguru 3. Guru menyarankan peserta didik untuk
membahas tentang kesepakatan yang menyiapkan media, alat dan buku yang
akan diterapkan dalam pembelajaran dibutuhkan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang 4. Guru membagi peserta didik menjadi
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, enam kelompok yang maksimal terdiri 5
manfaat, langkah pembelajaran, metode - 6 orang menyesuaikan jumlah peserta
penilaian yang akan dilaksanakan yang didik.
ditayangkan.  Kelompok 1 dan 2 : membahas
tentang pengertian peralatan
tangan
 Kelompok 3 dan 4 : membahas
tentang komponen dan fungsi
peralatan tangan
 Kelompok 5 dan 6 : membahas
tentang cara penggunaan peralatan
tangan
5. Peserta didik dalam kelompok
mengamati tayangan audiovisual yang
disajikan oleh guru atau tautan pada
LK atau mengerjakan latihan soal (pada
Lembar Kerja/ Modul ada petunjuk
kelompok atau individu)
6. Peserta didik memperhatikan dan
mengamati penjelasan yang diberikan
guru yang terkait dengan materi yang
akan dibahas.
7. Guru membagikan LK dan peserta
didik membaca petunjuk, mengamati
LK.
8. Guru memotivasi peserta didik dalam
kelompok atau indiviual untuk
menuliskan dan menanyakan
permasalahan hal-hal yang belum
dipahami dari masalah yang disajikan
dalam LK serta guru mempersilahkan
peserta didik dalam kelompok lain atau
secara individual untuk memberikan
tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara
klasikal.
9. Peserta didik dimintamelaporkan
hasil studinya dan kemudian
bersama-sama dengandibimbing oleh
gurumendiskusikanhasil
laporannyadidepankelas
10. Peserta didik menyusun laporan hasil
diskusi penyelesaian masalah yang
diberikan terkait materi yang
didiskusikan
11. Pesertadidiksecarabergantian
mengungkapkan gagasannya.
Gurumembimbingdiskusi.

Kegiatan Penutup (15 menit) Referensi

1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak Buku materi dasar dasar teknik otomotif,
dipahami pada guru internet, internet
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang
dihadapi selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru.

REFLEKSI
UNTUK GURU UNTUK SISWA
 Apakah dalam membuka pelajaran dan  Apakah kamu memahami intruksi
memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
yang disampaikan untuk pembelajaran  Apakah media pembelajaran, alat dan
yang akan dilakukan dapat dipahami oleh bahan mempermudah kamu dalam
peserta didik? pembelajaran?
 Bagain manakah pada rencana  Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan
 Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?
pengelolaan kelas, latihan dan penilaian  Manfaat apa yang kamu peroleh dari
yang telah dilakukan dalam pembelajaran? materi pembelajaran?
 Apakah dalam berjalannya proses  Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran sesuai dengan yang selama mengikuti kegiatan
diharapkan? pembelajaran?
 Apakah arahan dan penguatan materi yang  Kesulitan apa yang kamu alami dalam
telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta pembelajaran?
didik?  Apa saja yang kamu lakukan untuk
belajar yang lebih baik?
MATERI AJAR

PEMERIKSAAN SISTEM SUSPENSI

2.1 Pendahuluan
Pemeriksaan system suspensi dilakukan dengan cara melepas suspensi dari
sepedamotor, dengan cara mengikuti langkah-langkah sebagai berikut

2.2 Pembongkaran Suspensi Depan

Secara umum, ketika akan melakukan pembongkaran dan pemeriksaan harus


mengetahui konstruksi umum, atau jika mempunyai bentuk yang khusus maka
perlu mengetahui buku pedoman reparasi (manual service book), namun secara
umum susunan system suspensi depan sepedamotor adalah seperti gambar
dibawah ini

Gambar 16. Konstruksi suspensi teleskopik

Ketika suspensi depan sudah terlepas dari kemudi, lepaskan stopper ring (cincin
penahan) sementara menekan spring seat (dudukan pegas) dengan menggunakan
pres hidraulik. Lihat gambar 16.
catatan
Spring seat berada dibawah tekanan pegas.Berhati-hatilah sewaktu
melepaskannya

Gambar 16. Posisi ring stoper

.
Kemudian lepaskan fork spring (pegas garpu). Tuangkan keluar minyak garpu
dengan memompa fork tube (pipa garpu) naik turun beberapa kali agar semua
minyak benar-benar keluar
Setelah minyak dan pegas sudah dikeluarkan, lepaskan fork socket bolt (baut
socket garpu). Kemudian Lepaskan fork piston dan rebound spring dari fork
tube Seperti terlihat pada gambar 17.

Gambar 17. Komponen dalam suspensi


2.3 Pemeriksaan
a. Periksa pegas garpu (fork spring) secara visual terhadap kerusakan,
perubahan bentuk serta dengan cara mengukur panjangnya. Jika hasilo
pengukuran diluar spesifikasi harus diganti baru

Gambar 18. Pengukuran panjang fork spring

Periksa secara visual fork tube (pipa garpu), fork slider (penggeser garpu) dan fork
piston (torak garpu) terhadap tanda-tanda gerusan, dan keausan berlebihan atau
tidak normal. Periksa fork piston ring (cincin torak garpu) terhadap
keausan atau kerusakan. Periksa rebound spring (pegas reaksi) terhadap
kelelahan atau kerusakan. Kemudian periksa keolengan fork tube dengan
menggunakan dial indicator Jika terdapat tanda-tanda kerusakan ganti
komponen-komponen jika perlu.

Gambar 19. Komponen dalam fork silinder


2.4 Rangkuman
Sistem suspensi berfungsi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam
mengendarai sebuah kendaraan
Berdasarkan Posisi penempatannya sistem suspensi terbagi menjadi 2 macam yaitu
suspensi depan dan suspensi belakang, suspensi depan terbagi menjadi 2 jenis yaitu jenis
Bottom link ( terdiri dari jenis leading link dan trailing link) dan jenis telescopic.
Sedangkan suspensi belakang terdiri dari 2 jenis yaitu jenis swing arm shock dan mono
shock.
Efek peredaman pada system suspensi diperoleh karena adanya system shock absorber,
dimana besarnya peredaman tergantung pada
 Viskositas minyak
 Luas penampang lubang aliran oli
 Kecepatan aliran oli
LEMBAR KERJA 2
2.1. Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah minimal 1 (satu) foto/gambar
tanda-tanda gangguanatau abnormal pada sasis sepeda motor, cantumkan
uraian/penjelasannya, jangan lupa cantumkan sumber informasi internetnya!

Nama Siswa : ...............................................


Kelas : ...............

No. Gambar Komponen Uraian


1.

Sumber : ...............

2.

Sumber : ...............

3.

Sumber : ...............

4.
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK 2
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses presentasi Peserta didik tidakmampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil
observasi namun dengan sikap yang kurang dengan sikap yang baik namun observasi dengan sikap yang
baik tidak baikdanmampu
mampu berdiskusi berdiskusi
2.2. Hasil 2.3. Peserta didik hanya 2.4. Peserta didik mampu 2.5. Peserta didik mampu 2.6. Peserta didik mampu
pencarian mampu mendapatkan mendapatkan informasi mendapatkan informasi mendapatkan informasi
informasi informasi terkait tanda- tentang tanda-tanda tentang tanda-tanda tentangtanda-tanda
terkait tanda gangguanatau gangguanatau gangguanatau gangguanatau
tanda- abnormal pada sasis abnormal pada sasis abnormal pada sasis abnormal pada sasis
tanda sepeda motor. sepeda motor. sepeda motor. sepeda motor.
gangguan
atau
abnormal
pada sasis
sepeda
motor.

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswayangcukupkompetendiperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
PERTEMUAN 3 (270 Menit)

KEGIATAN PENDAHULUAN ( 30 MENIT) KEGIATAN INTI (225 MENIT)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Guru menyampaikan tujuan


denganberdoabersama. pembelajaran mengenai topik yang
2. Peserta didik disapa danmelakukan akan dibahas
2. Peserta didik menerima informasi
pemeriksaan kehadiran bersama dengan
kompetensi materi dan tujuan
guru.
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Peserta didik bersama denganguru 3. Guru menyarankan peserta didik untuk
membahas tentang kesepakatan yang menyiapkan media, alat dan buku yang
akan diterapkan dalam pembelajaran dibutuhkan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang 4. Guru membagi peserta didik menjadi
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, enam kelompok yang maksimal terdiri 5
manfaat, langkah pembelajaran, metode - 6 orang menyesuaikan jumlah peserta
penilaian yang akan dilaksanakan yang didik.
ditayangkan. a. Kelompok 1 dan 2 : membahas
tentang tanda-tanda gangguanatau
abnormal pada sasis sepeda
motor.

b. Kelompok 3 dan 4 : membahas


tanda-tanda gangguanatau
abnormal pada sasis sepeda
motor.

c. Kelompok 5 dan 6 : membahas


tentang tanda-tanda gangguanatau
abnormal pada sasis sepeda
motor.

5. Peserta didik dalam kelompok


mengamati tayangan audiovisual yang
disajikan oleh guru atau tautan pada
LK atau mengerjakan latihan soal (pada
Lembar Kerja/ Modul ada petunjuk
kelompok atau individu)
6. Peserta didik memperhatikan dan
mengamati penjelasan yang diberikan
guru yang terkait dengan materi yang
akan dibahas.
7. Guru membagikan LK dan peserta
didik membaca petunjuk, mengamati
LK.
8. Guru memotivasi peserta didik dalam
kelompok atau indiviual untuk
menuliskan dan menanyakan
permasalahan hal-hal yang belum
dipahami dari masalah yang disajikan
dalam LK serta guru mempersilahkan
peserta didik dalam kelompok lain atau
secara individual untuk memberikan
tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara
9. Peserta didik dimintamelaporkan
hasil studinya dan kemudian
bersama-sama dengandibimbing oleh
gurumendiskusikanhasil
laporannyadidepankelas
10. Peserta didik menyusun laporan hasil
diskusi penyelesaian masalah yang
diberikan terkait materi yang
didiskusikan
11. Pesertadidiksecarabergantian
mengungkapkan gagasannya.
Gurumembimbingdiskusi.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT) REFERENSI

1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak Buku materi dasar dasar teknik otomotif,
dipahami pada guru internet, internet
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang
dihadapi selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru.

REFLEKSI
UNTUK GURU UNTUK SISWA
 Apakah dalam membuka pelajaran dan  Apakah kamu memahami intruksi
memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
yang disampaikan untuk pembelajaran  Apakah media pembelajaran, alat dan
yang akan dilakukan dapat dipahami oleh bahan mempermudah kamu dalam
peserta didik? pembelajaran?
 Bagain manakah pada rencana  Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan
 Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?
pengelolaan kelas, latihan dan penilaian  Manfaat apa yang kamu peroleh dari
yang telah dilakukan dalam pembelajaran? materi pembelajaran?
 Apakah dalam berjalannya proses  Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran sesuai dengan yang selama mengikuti kegiatan
diharapkan? pembelajaran?
 Apakah arahan dan penguatan materi yang  Kesulitan apa yang kamu alami dalam
telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta pembelajaran?
didik?  Apa saja yang kamu lakukan untuk
belajar yang lebih baik?
MATERI AJAR

- RODA

Roda adalah sebagai penunjang sepeda motor untuk berjalan.


Terutama roda belakang adalah sebagai tenaga penggerak sepeda motor yang
didapat dari tenaga mesin. Roda juga berfungsi untuk menerima berat dan semua
beban (gaya) yang ditimbulkan oleh kondisi jalan.
Oleh Karen aitu roda dituntut harus :
- Kuat dan ringan
- Dapat memindahkan panas dengan baik (gesekan ban)
- Perawatan mudah
Gambar 20. Konstruksi Roda
3.1 Bagian Utama Roda

3.1.1 Jari-jari
1) Fungsi
Susunan jari-jari fungsinya adalah sebagai penghubung tromol roda
dengan peleknya. Jari-jari juga sebagai penyangga berat dari sepeda
motor dan sekaligus sebagai penyerap getaran / goncangan dari kondisi
jalan. Bentuk jari-jari terpasang pada sepeda motor di Indonesia dapat
dibedakan bentuknya antara luar dan dalam.

Gambar 21. Posisi jari luar dan dalam pada hub


Secara visual jari-jari luar dan dalam dapat dibedakan dari besarnya sudut
kebengkokan dari ujung jari-jari yang mengikat pada hub seperti terlihat pada
gambar di bawah ini

Gambar 22. Bentuk jari-jari

- Bentuk jari-jari luar dengan mempunyai kebengkokan kurang dari 90º


atau mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih panjang
- Bentuk jari-jari dalam dengan mempunyai kebengkokan lebih dari 90º
atau mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih pendek

3.1.2 Merakit jari-jari


Merakit jari-jari ke tromol maupun ke pelek ada perbedaan pola anyaman
untuk jenis rem tromol maupun rem cakram.
a. Jenis rem tromol

Gambar 23. Susunan jari-jari pada jenis tromol Pola


4H.3R Artinya : 4 lubang pada hub dan 3 lubang pada Rim
b. Jenis rem cakram

Gambar 24. Susunan jari-jari pada jenis cakram

Pola 6H.3R
Artinya : 6 lubang pad ahub dan 3 lubang pada rim

Keterangan anyaman jari-jari roda


- Pola anyaman adalah persilangan antara jari-jari luar dan dalam
- Jari-jari luar mengarah searah putaran jarum jam
- Jari-jari dalam mengarah berlawanan dari putaran jarum jam

3.1.3 Pelek
Pada pelek sedemikian kuat agar dapat mengatasi keolengan dan kebengkokan.
Disamping itu mempunyai bentuk yang memungkinkan ban luar dan ban dalam
dapat dipasangkan secara sempurma.
3.1.3.1 Jenis pelek menurut bahannya :
a. Pelek biasa (besi)
Pelek ini dibuat dari baja yang dipres (dari lembaran baja yang digulung dan
dipres)

Sifat-sifatnya :
- Daya tahan pemakaian tinggi
- Murah
Gambar 25. Pelek jenis Plat Press

b. Pelek alumunium paduan


Bentuk pada umummnya mirip dengan pelek plat press biasa namun yang
membedakan adalah bahan pembuataannya karena kebanyakan pelek jenis
ini dibuat dari paduan alumunium dam magnesium.

Sifat-sifatnya :
- Ringan, dapat memberikan kenyamanan pada kendaraan
- Awet karena tidak etrjadi korosi

c. Pelek besi tuang


Pelek jenis ini, jari-jari menyatu sekaligus dengan hubnya. Tipe ini
umumnya
disebut juga “light alloy disk wheel”. Kekakuan dan kekuatannya
sama dengan model yang lain. Kelebihan model ini adalah
tindakan penyetelan untuk kelurusan roda/balancing tidak
diperlukan.Biasanya digunakan pada sepeda motor besar dan
motor-motor sport
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2011/05/09/171333301/Ini-Trik-Mengatasi-
Pelek-Motor-Bermasalah
Gambar 26. Pelek besi tuang

3.1.3.2 Jenis pelek menurut Ban yang dipakai


a. Dengan ban dalam (Tube type)

Gambar 27. Pelek yang menggunakan ban dalam

Ciri-ciri :
- Pentil / katup jadi satu dengan ban dalam
- Terdapat lubang untuk jari-jari
- Tidak terdapat Hump (bukit pengaman)
- Pelek belah (Vespa)
-
b. Tanpa ban dalam (Tubeless)

Gambar 28. Pelek tidak menggunakan ban dalam

Ciri-ciri :
- Pentil melekat pad apelek
- Tidak ada lubang (jari-jari)
- Dilengkapi Hump.

3.1.3.3 Ukuran pelek


Contoh :
a. 1 . 2 5 – 1 7
Artinya :
1.25 = Lebar pelek (inci)
17 = Diameter pelek (inci)

b. 1 . 4 0 x 1 8 - F
Artinya :
1.40 = Lebar pelek (inci)
18 = Diameter pelek (inci)
F = Front (untuk depan)

c. 1 . 6 0 – 1 8 - R
Artinya :
1.60 = Lebar pelek (inci)
19 = Diameter pelek (inci)
R = Rear (untuk belakang)
Dalam pemakaiannya, roda termasuk pelek akan mengalami perubahan bentuk
akibat kondisi jalan yang tidak selalu rata, sehingga roda termasuk pelek harus
diperiksa pada periode tertentu jika dirasa ada permasalahan dalam
pengendaraan dengan cara memeriksa keolengannya.Keolengan pelek maksimal
yang di ijinkan adalah arah : Radial : 1,0 mm ,Aksial : 1,0 mm

Gambar 29. Pemeriksaan Keolengan


3.1.4 Ban
Sebaga salah satu komponen kendaraan sepedamotor, ban merupakan
komponen yang sangat penting bagi keamanan dan kenyaman serta menjaga
perfomansi kendaraan ketika melaju di jalanan

3.1.4.1 1. Fungsi dan tuntunan ban


Ban merupakan bagian dari kendaraan yang langsung berhubunan dengan jalan.
Berfungsi untuk menjamin kendaraan berjalan nyaman dan aman dengan
mengurangi hambatan-hambatan gelinding roda. Oleh karena itu banyak sekali
tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi oleh ban :

3.1.4.2 1) Tuntutan dasar (utama)


a. Mampu menahan berat kendaraan dan muatan (arah atas dan bawah)

Gambar 30. Kemampuan ban menahan berat


b. Mampu menahan gaya (dorongan) dari samping kiri dan kanan.
Contoh : saat belok, zig zag

Gambar 31. Kemampuan ban menahan gaya dorong samping

c. Mampu menahan gaya memanjang Contoh :


saat pengereman dan akselerasi

Gambar 32. Kemampuan ban menahan gaya memanjang

3.1.4.3 Tuntutan lain :


- Kemampuan traksi (cengkeram) besar
- Tahanan gelinding kecil
- Dapat meredam geratan
3.1.4.4 Nama-nama bagian
Secara umum ban yang banyak digunakan oleh sepeda motor mempunyai 2
macam, yaitu
a. Tube type yaitu tipe ban yang menggunakan ban dalam pemakaiannya

Gambar 33. Ban dengan ban dalam (tube type)


Cirri ban yang menggunakan ban dalam adalah mempunyai
konstruksi tipe pentil melekat pada ban dalam dan ban akan
bocor bila terkena paku

b. tubeless yaitu tipe ban yang tidak menggunakan ban dalam


pemakaiannya

Gambar 34. Ban tanpa ban dalam (tubeless)


Ciri tipe ban tubeless yaitu mempunyai kode tubelles. Pentil melekat
pada pelek, jika kena paku tidak langsung kemps (bocor ), sehingga relatif lebih
aman

3.1.5 Jenis-jenis ban


Seiring kemajuan jaman, banyak bermunculan teknologi inovasi dalam
pembuatan ban kendaraan

3.1.5.1 Menurut kontruksi (stuktur) karkasnya


 ban bias
bas bias disebut juga ban diagonal atau konvensional yang terdiri dari
beberapa lapisan lilitan karkas yang ditenun 30º ÷ 60º terhadap garis
tengah ban

Gambar 35. Ban bias

 Ban radial
Kontruksi ban radial terdiri dari dua bagian pokok yaitu :
Lilitan karkas (1) yang ditenun 90º terhdap garis tengah ban dan sabuk
ban / belt (2) yang terdiri dari beberapa lapis, tenun 25º ÷ 40º terhadap
garis tengah ban.
Gambar 36. Ban radial

3.1.5.2 Aspek ratio dan Ukuran ban

a. Aspek ratio
Aspek ratio adalah perbandingan tinggi (H) dan lebar ban (W)

Tinggi ban ( H )
Aspek ratio ( % ) = X 100
Lebar ban W

Ban yang digunakan secara spesifik todak sama antara ban


depan dan belakang. Penelitian ini dipengaruhi oleh factor-
faktor teknis. Rancangan kembang ban depan lebih
mengutamakan factor anti slip. Sementara ban belakang pada
kekuatan cengkeram ( traksi ) terhadap jalan.

Gambar 37. Ratio ban


3.1.5.3 Kode dan ukuran ban
Pada ban sepedamotor disamping tulisan merk ban juga selalu disertai
tanda kode yang menyatakan Lebar ban – Kode kecepatan – Diameter
pelek dan Tanda indikasi jumlah lapisan ban, seperti contoh berikut

2.75 – 18 – 4 PR / 42 P
2.75 = Lebar ban (inci)
18 = Garis tengah lingkaran dalam ban (inci) / diameter
pelek
4 PR = Jumlah lapisan penguat (Ply Rating)
42 = Kodebeban maksimum (kg)
P = Kode batas kecepatan (km/jam)

100 / 90 – 18 – 56 P
100 = Lebar ban ( mm )
90 = Aspek garis ( % )
18 = Garis tengah lingkaran dalam ban
56 = Kode beban maksimum (kg)
P = Kode batas kecepatan (km/jam)

4.00 H – 18 4 PR
4.00 = Lebar ban (inci)
H = Kode batas kecepatan (km/jam)
18 = Garis tengah lingkaran dalam ban (inci) 4
PR = Jumlah lapisan penguat

170 / 60 R 18 73 H
170 = Lebar ban ( mm )
60 = Aspek ratio (%)
R = Ban radial
18 = Diameter pelek (inci)
73 = Kode beban maksimum (kg)
H = Kode batas kecepatan (km/jam)

Gambar 38. Contoh Penempatan Kode ban

3.1.5.4 PR (Ply Rating)


Angka yang ditulis di depan ply rating bukan jaminan menunjukkan jumlah
lapisan yang sebenarnya, tetapi menunjukkan angka kekuatatn pikul ban.
Hal ini tergantung dari jenis bahan yang digunakan sebagai lapisan.

TABEL INDEK KECEPATAN / INDEC SPEED


indek F G J K L M N P Q R S T U H V Z
Km/h 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 240 240+

KEKUATAN PIKUL BAN / INDEC LOAD


U kg LI kg LI kg LI kg LI kg LI kg LI kg
0 45 4 14 80 450 12 140 16 4500 20 1400 24 45000
1 46. 0 0 81 462 0 0 0 4625 0 0 0 46250
2 3 4 14 82 475 12 145 16 4750 20 1450 24 47500
3 47. 1 5 83 487 1 0 1 4875 1 0 1 48750
4 5 4 15 84 500 12 150 16 5000 20 1500 24 50000
5 48. 2 0 85 515 2 0 2 5150 2 0 2 51500
6 7 4 15 86 530 12 155 16 5300 20 1550 24 53000
7 50 3 5 87 545 3 0 3 5450 3 0 3 54500
8 51. 4 16 88 560 12 160 16 4600 20 1600 24 56000
9 5 4 0 89 580 4 0 4 5800 4 0 4 58000
53 4 16 12 165 16 20 1650 24
1 54. 5 5 90 600 5 0 5 600 5 0 5 60000
0 5 4 17 91 615 12 170 16 6150 20 1700 24 64500
1 56 6 0 92 630 6 0 6 6300 6 0 6 63000
1 58 4 17 93 650 12 175 16 6500 20 1750 24 65000
1 7 5 94 670 7 0 7 6700 7 0 7 67000
2 60 4 18 95 690 12 180 16 6900 20 1800 24 69000
1 61. 8 0 96 710 8 0 8 7100 8 0 8 71000
3 5 4 18 97 730 12 185 16 7300 20 1850 24 73000
1 63 9 5 98 750 9 0 9 7500 9 0 9 75000
4 65 99 775 7750 77500
1 67 5 19 13 190 17 21 1900 25
5 69 0 0 10 800 0 0 0 8000 0 0 0 80000
1 71 5 19 0 825 13 195 17 8250 21 1950 25 82500
6 73 1 5 10 8/50 1 0 1 8500 1 0 1 85000
1 75 5 20 1 875 13 200 17 8750 21 2000 25 87500
7 77. 2 0 10 900 2 0 2 9000 2 0 2 90000
1 5 5 20 2 925 13 206 17 9250 21 2060 25 92500
8 3 6 10 950 3 0 3 9500 3 0 3 95000
1 80 5 21 3 975 13 212 17 9750 21 2120 25 97500
9 82. 4 2 10 100 4 0 4 1000 4 0 4 10000
5 5 21 4 0 13 218 17 0 21 2180 25 0
2 85 5 8 10 103 5 0 5 1030 5 0 5 10300
0 87. 5 22 5 0 13 224 17 0 21 2400 25 0
2 5 6 4 10 6 0 6 6 0 6
1 90 5 23 6 106 13 230 17 1060 21 2300 25 10600
2 92. 7 0 10 0 7 0 7 0 7 0 7 0
2 5 5 23 7 109 13 236 17 1090 21 2360 25 10900
2 95 8 6 10 0 8 0 8 0 8 0 8 0
3 97. 5 24 8 112 13 243 17 1120 21 2430 25 11200
2 5 9 3 10 0 9 0 9 0 9 0 9 0
4 100 9 115 1150 11500
2 103 6 25 0 14 250 18 0 22 2500 26 0
5 0 0 11 118 0 0 0 1180 0 0 0 11800
2 106 6 25 0 0 14 257 18 0 22 2575 26 0
6 109 1 7 11 121 1 5 1 1215 1 0 1 12100
2 112 6 26 1 5 14 265 18 0 22 2560 26 0
7 115 2 5 11 125 2 0 2 1250 2 0 2 12500
2 118 6 27 2 0 14 272 18 0 22 2725 26 0
8 121 3 2 11 128 3 5 3 1285 3 0 3 12850
2 125 6 28 3 5 14 280 18 0 22 2800 26 0
9 128 4 0 11 132 4 0 4 1320 4 0 4 13200
132 6 29 4 0 14 290 18 0 22 2900 26 0
3 136 5 0 11 136 5 0 5 1360 5 0 5 13600
0 6 30 5 0 14 300 18 0 22 3000 26 0
3 6 0 11 6 0 6 6 0 6
1 6 30 6 14 307 18 22 3075 26
3 7 7 11 7 5 7 7 0 7
2 6 31 7 14 315 18 22 3150 26
3 8 5 11 8 0 8 8 0 8
3 6 32 8 14 325 18 22 3250 26
3 9 5 11 9 0 9 9 0 9
4 9
3 7 33 15 335 19 23 3350 27
5 0 5 0 0 0 0 0 0
3 7 34 15 345 19 23 3450 27
6 1 5 1 0 1 1 0 1
3 7 35 15 355 19 23 3550 27
7 2 5 2 0 2 2 0 2
3 7 36 15 365 19 23 3650 27
8 3 5 3 0 3 3 0 3
3 7 37 15 375 19 23 3750 27
9 4 5 4 0 4 4 0 4
7 38 15 387 19 23 3875 27
5 7 5 5 5 5 0 5
7 40 15 400 19 23 4000 27
6 0 6 0 6 6 0 6
7 41 15 412 19 23 4125 27
7 2 7 5 7 7 0 7
7 42 15 425 19 23 4250 27
8 5 8 0 8 8 0 8
7 43 15 435 19 23 4375 27
9 7 9 0 9 9 0 9

3.1.6 Twi (Tread Wear Indicators)


Twi adalah tanda atau indicator yang dipakai untuk menentukan
tingkat keausan telapak ban. Tinggi TWI umumnya 1 s.d 1,5 mm
diukur dari dasar telapak tangan.

Gambar 39. Tanda TWI ban

Gantilah ban apabila tanda keausan “∆” atau ditulis TWI sudah
dicapai oleh kondisi keausan ban.
Gambar 40. Tanda Keausan Ban

Perhatian !
Kedalaman minimum kembang ban : 1 mm

3.1.7 Kembang ban


Kembang ban adalah pola yang terdapat pada telapak ban, ada
bermacam-macam kembang ban, antara lain :

3.1.7.1 Pola Rib


Tekture dengan pola alur sejajar tegak-lurus. sepanjang lingkaran.
Dengan tekture ini, stabilitas pengendalian lebih baik, mengurangi
bahaya selip dan dipakai pada roda depan
Sifat-sifatnya :
 Getaran dan suara ban halus
 Tahanan gelinding kecil
 Kemampuan pada tikungan dan pengereman bagus
 Stabilitas pengendalian baik

Gambar 41. Ban pola Rib

3.1.7.2 Pola Blok


Pola jenis ini berbentuk segi empat yang sama (block), pola ini
mempunyai daya cengkeraman roda lebih kuat, tahan terhadap
gaya selip, dan banyak di pakai pada sepeda motor “off road” Pola
dengan blok besar, dipakai pada ban depan dan pola dengan blok
kecil, dipakai pada roda belakang

Gambar 42. Ban pola blok

Sifat-sifatnya :
 Daya cengkeram dan kemampuan ditikungan baik
 Tahan slip diatas jalan basah
 Pengereman diatas jalan aspal baik

3.1.7.3 Pola Lug


Pola jenis ini memiliki alur dengan garis melintang dengan tujuan
menambah gaya dorong dan kebanyakan dipakai pada roda belakang.

Gambar 43. Ban pola Lug

Sifat-sifatnya :
 Tidak mudah slip
 Daya cengkeram (traksi) baik
 Timbul suara gaduh

3.1.7.4 Pola Rib-Lug


Pola ini adalah kombinasi dari pola Rib, dan pola Lug,tetapi jika
pola rib lebih dominan, dipakai pada ban depan. Dan untuk
pola Lug yang lebih dominan dipakai pada ban belakang

Gambar 44. Pola Rib-Lug

3.1.8 Tekanan ban


Tekanan ban sangat penting untuk diperhatikan, karena hal ini akan
menentukan kenyamanan dan keamanan berkendaraan. Besarnya tekanan ban
biasanya tercantum pada kendaraan (tekanan ban yang dianjurkan).
Besar kecilnya tekanan ban akan berdampak seperti ilustrasi dibawah ini.
Gambar 45. Tekanan ban terlalu tinggi

Jika tekanan ban terlalu tinggi, maka mudah terjadi slip, keausan bagian
tengah ban besar, daya dorong berkurang, kenyaman juga berkurang

Gambar 46. Tekanan Ban kurang

Jika tekanan ban kurang, maka mudah slip, keausan besar dan tidak merata, tahan
gelinding besar, ban menjadi cepat panas sehingga dalam kondisi ekstrim ban dapat
terkelupas

Catatan :
Penambahan atau pengisian udara , ban dalam kondisi temperature normal (dingin)
LEMBAR KERJA 3
Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah minimal 1 (satu) foto/gambar
prosedur perawatan dan perbaikan sasis sepeda motor, cantumkan uraian/penjelasannya,
jangan lupa cantumkan sumber informasi internetnya!

Nama Siswa : ...............................................


Kelas : ...............

No. Gambar Komponen Uraian


1.

Sumber : ...............

2.

Sumber : ...............

3.

Sumber : ...............

4.
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK 3
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses presentasi Peserta didik tidakmampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil
observasi namun dengan sikap yang kurang dengan sikap yang baik namun observasi dengan sikap yang
baik tidak baikdanmampu
mampu berdiskusi berdiskusi
Hasil pencarian Peserta didik tidak mampu Peserta didik hanya mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
informasi terkait melakukan prosedur melakukan prosedur melakukan prosedur melakukan prosedur
prosedur perawatan dan perbaikan perawatan dan perbaikan perawatan dan perbaikan perawatan dan perbaikan
perawatan dan sasis sepeda motor sasis sepeda motor sasis sepeda motor
sasis sepeda motor
perbaikan sasis
sepeda motor :
Keterangan
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswayangcukup kompetendiperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
PERTEMUAN 4 (270 Menit)

KEGIATAN PENDAHULUAN ( 30 MENIT) KEGIATAN INTI (225 MENIT)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Guru menyampaikan tujuan


denganberdoabersama. pembelajaran mengenai topik yang
2. Peserta didik disapa danmelakukan akan dibahas
2. Peserta didik menerima informasi
pemeriksaan kehadiran bersama dengan
kompetensi materi dan tujuan
guru. pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Peserta didik bersama denganguru 3. Guru menyarankan peserta didik untuk
membahas tentang kesepakatan yang menyiapkan media, alat dan buku yang
akan diterapkan dalam pembelajaran dibutuhkan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang 4. Guru membagi peserta didik menjadi
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, enam kelompok yang maksimal terdiri 5
manfaat, langkah pembelajaran, metode - 6 orang menyesuaikan jumlah peserta
penilaian yang akan dilaksanakan yang didik.
ditayangkan.  Kelompok 1 dan 2 : membahas
tentang prosedur perawatan dan
perbaikan sasis sepeda motor
Kelompok 3 dan 4 : membahas
tentang prosedur perawatan dan
perbaikan sasis sepeda motor
 Kelompok 5 dan 6 : membahas
tentang prosedur perawatan
dan perbaikan sasis sepeda
motor
5. Peserta didik dalam kelompok
mengamati tayangan audiovisual yang
disajikan oleh guru atau tautan pada
LK atau mengerjakan latihan soal (pada
Lembar Kerja/ Modul ada petunjuk
kelompok atau individu)
6. Peserta didik memperhatikan dan
mengamati penjelasan yang diberikan
guru yang terkait dengan materi yang
akan dibahas.
7. Guru membagikan LK dan peserta
didik membaca petunjuk, mengamati
LK.
8. Guru memotivasi peserta didik dalam
kelompok atau indiviual untuk
menuliskan dan menanyakan
permasalahan hal-hal yang belum
dipahami dari masalah yang disajikan
dalam LK serta guru mempersilahkan
peserta didik dalam kelompok lain atau
secara individual untuk memberikan
tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara
klasikal.
9. Peserta didik dimintamelaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama
dengandibimbing oleh
gurumendiskusikanhasil
laporannyadidepankelas
10. Peserta didik menyusun laporan hasil
diskusi penyelesaian masalah yang
diberikan terkait materi yang
didiskusikan
11. Pesertadidiksecarabergantian
mengungkapkan gagasannya.
Gurumembimbingdiskusi.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT) REFERENSI

1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak Buku materi dasar dasar teknik otomotif,
dipahami pada guru internet, internet
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang
dihadapi selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru.

REFLEKSI
UNTUK GURU UNTUK SISWA
 Apakah dalam membuka pelajaran dan  Apakah kamu memahami intruksi
memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
yang disampaikan untuk pembelajaran  Apakah media pembelajaran, alat dan
yang akan dilakukan dapat dipahami oleh bahan mempermudah kamu dalam
peserta didik? pembelajaran?
 Bagain manakah pada rencana  Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan
 Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?
pengelolaan kelas, latihan dan penilaian  Manfaat apa yang kamu peroleh dari
yang telah dilakukan dalam pembelajaran? materi pembelajaran?
 Apakah dalam berjalannya proses  Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran sesuai dengan yang selama mengikuti kegiatan
diharapkan? pembelajaran?
 Apakah arahan dan penguatan materi yang  Kesulitan apa yang kamu alami dalam
telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta pembelajaran?
didik?  Apa saja yang kamu lakukan untuk
belajar yang lebih baik?
MATERI AJAR

PEMERIKSAAN RODA

Hal-hal yang perlu diperiksa pada roda adalah sebagai berikut


4.1 Pemeriksaan poros (Axle)
Letakkan poros pada blok-V dan ukur keolengan.Keolengan sebenarnya adalah
1/2 dari pembacaan total indicator. Toleransi keolengan yang di ijinkan
0.2 mm

Gambar 47. Pemeriksaan Keolengan poros Roda

4.2 Wheel bearing (bantalan roda)


Putar lingkaran dalam masing-masing bantalan dengan jari-jari. Bantalan
harus berputar dengan halus tanpa suara. Juga periksa bahwa lingkaran
luar bantalan duduk dengan erat pada hub (pusat roda).
Lepaskan dan gantilah bantalan jika tidak dapat berputar dengan halus,
tanpa suara, atau jika duduk dengan longgar pada hub.

Gambar 48. Pemeriksaan Bantalan Roda


4.3 Pemeriksaan Keolengan Roda
Periksa keolengan pelek dengan menempatkan roda pada sebuah
pegangan untuk memutarkan roda.Putar roda dengan tangan, dan
bacalah keolengan menggunakan dial indicator. Keolengan yang
diperiksa adalah keolengan aksial dan keolengan radial.

Gambar 49. Pemeriksaan Keolengan Roda

4.4 Pemeriksaan Damper Rubber


Periksalah karet peredam ( biasanya terdapat pada roda belakang) dari
perubahan bentuk, ganti yang baru bila perlu.

Gambar 50. Posisi damper rubber


4.5 Rangkuman
Roda adalah sebagai penunjang sepeda motor untuk berjalan. Terutama roda
belakang adalah sebagai tenaga penggerak sepeda motor yang didapat dari
tenaga mesin. Roda juga berfungsi untuk menerima berat dan semua beban
(gaya) yang ditimbulkan oleh kondisi jalan.
Oleh Karen aitu roda dituntut harus :
 Kuat dan ringan
 Dapat memindahkan panas dengan baik (gesekan ban)
 Perawatannya mudah
Komponen Utama Roda adalah
 Hub (tromol)
 Jari-jari
 Pelek
 Ban
Jari-jari terdiri dari
 jari-jari dalam
 jari-jari luar.

Jenis Pelek terdiri dari


 pelek plat press
 paduan alumunium
 besi tuang
Ban yang digunakan mempunyai beberapa jenis berdasarkan kategorinya
a. Berdasarkan struktur karkasnya
 Ban bias/diagonal (konvensional)
 Ban radial
b. Berdasarkan ukuran dan ratio
c. Kembang ban (telapak ban )
 Pola Rib
 Pola Lug
 Pola BloK Pola
Rib-Lug
LEMBAR KERJA 4

Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah minimal 1 (satu) foto/gambar
perawatan dan perbaikan sasis sepeda motor, cantumkan uraian/penjelasannya, jangan lupa
cantumkan sumber informasi internetnya!

Nama Siswa : ...............................................


Kelas : ...............

No. Gambar Komponen Uraian


1.

Sumber : ...............
2.

Sumber : ...............
3.

Sumber : ...............

4.

Sumber : ...............
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK 4
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses presentasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil
observasi namun dengan sikap yang kurang dengan sikap yang baik namun observasi dengan sikap yang
baik tidak baikdanmampu
mampu berdiskusi berdiskusi
Hasil pencarian Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
informasi terkait alat mendapatkan informasi terkait mendapatkan informasi terkait melakukan perawatan dan melakukan perawatan dan
perawatan dan perawatan dan perbaikan perawatan dan perbaikan perbaikan sasis sepeda motor perbaikan sasis sepeda
perbaikan sasis sasis sepeda motor sasis sepeda motor motor
sepeda motor)
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswayang cukup kompetendiperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
SOAL LATIHAN

1. Jelaskan Fungsi dari roda.


2. Jelaskan tuntutan yang harus dipenuhi oleh roda
3. Jelaskan macam macam pelek yang digunakan pada sepedamotor
4. Jelaskan perbedaan antara jari-jari luar dan jari dalam
5. Jelaskan perbedaan ban berdasarkan struktur karkasnya
6. Apa yang dimaksud dengan TWI
7. Jelaskan arti kode ban berikut
a. 2.75 – 18 – 4 PR / 42 P
b. 170 / 60 R 18 73 H
8. Rangkailah jari-jari roda dengan
a. Pola 4H-3R
b. Pola 6H-3R
9. Jelaskan apa akibat yang terjadi jika tekanan udara dalam ban
a. Terlalu tinggi kurang
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

1.1 Menjelaskan prinsip kerja komponen engine 2.3 Menerapkan prosedur perawatan dan 6.2 Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal
sepeda motor perbaikan sasis sepeda motor. pada engine management system sepeda motor.

2.1 Menjelaskan prinsip kerja sasis sepeda motor. 3.2 Menentukan tanda-tanda gangguan pada sistem 6.3 Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
pemindah tenaga sepeda motor. engine management system sepeda motor.

6.4 Melakukan tindak lanjut hasil perawatan dan


3.1 Menjelaskan prinsip kerja sistempemindah 3.3 Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
perbaikan engine management system sepeda motor.
tenaga sepeda motor. sistem pemindah tenaga sepeda motor.

4.1 Menjelaskan prinsip kerja sistemkelistrikan 5.1. Menjelaskan prinsip kerja sepeda motor listrik
3.4 Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatan dan
sepeda motor.
danperbaikan sistem pemindah tenaga sepeda hybrid.
motor.
1.2 Menentukan tanda-tanda gangguan pada 5.2 Memahami tanda-tanda gangguan sepeda motor
engine sepeda motor. 4.2 Menentukan tanda-tanda gangguan sistem
listrik dan hybrid
kelistrikan sepeda motor.

1.3 Menerapkan prosedur perawatan dan 5.3. Memahami prosedur perawatan dan perbaikan
perbaikan engine sepeda motor. 4.3 Menerapkan prosedur perawatan danperbaikan
sepeda motor listrik dan hybrid.
sistem kelistrikan sepeda motor.

1.4 Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatandan


perbaikan engine sepeda motor. 7.1. Memahami manajemen pengelolahan bengkel
4.4 Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatan dan sepeda motor.
perbaikan sistem kelistrikan sepeda motor.

2.2 Menentukan tanda-tanda gangguan atauabnormal 7.2. Menerapkan bentuk pengelolahan bengkel
pada sasis sepeda motor. 6.1 Menjelaskan prinsip kerja engine sepeda.
managementsystem sepeda motor.
ELEMEN CAOAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu 1.1. Menjelaskan prinsip kerja komponen 1.1 Menjelaskan prinsip kerja komponen engine sepeda
Perbaikan Engine mendiagnosis gangguan atau engine sepeda motor. motor.
Sepeda Motor. kerusakan pada Engine Sepeda Motor 1.2. Menentukan tanda-tanda gangguan 2.1 Menjelaskan prinsip kerja sasis sepeda motor.
meliputi Komponen Utama Engine, pada engine sepeda motor. 3.1. Menjelaskan prinsip kerja sistem pemindah tenaga
Sistem Pelumasan, Sistem 1.3. Menerapkan prosedur perawatan sepeda motor.
Pendinginan, Sistem Bahan Bakar, Gas dan perbaikan engine sepeda motor. 4.1. Menjelaskan prinsip kerja sistem kelistrikan sepeda
Buang dan melakukan tindakan tepat motor.
1.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil
dalam mengatasi gangguan atau 1.2. Menentukan tanda-tanda gangguan pada engine
perawatan dan perbaikan engine
kerusakan secara menyeluruh pada sepeda motor.
sepeda motor.
berbagai jenis dan merk Sepeda 1.3. Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
Motor.
engine sepeda motor.
2. Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu 2.7. Menjelaskan prinsip kerja sasis
1.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatan dan
Perbaikan Sasis mendiagnosis gangguan atau sepeda motor. perbaikan engine sepeda motor.
Sepeda Motor kerusakan pada Sasis Sepeda Motor 2.8. Menentukan tanda-tanda gangguan 2.2. Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal
beserta komponen-komponennya atau abnormal pada sasis sepeda pada sasis sepeda motor.
diantaranya Sistem Rem, Sistem motor. 2.3. Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
Kemudi, Suspensi, Rangka, Pelek, Ban, 2.9. Menerapkan prosedur perawatan
dan melakukan tindakan tepat dalam sasis sepeda motor.
dan perbaikan sasis sepeda motor. 3.2. Menentukan tanda-tanda gangguan pada sistem
mengatasi gangguan atau kerusakan
2.10.Melakukan tindak lanjut dari hasil pemindah tenaga sepeda motor.
secara menyeluruh pada berbagai jenis
perawatan dan perbaikan sasis 3.3. Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
dan merk Sepeda Motor.
sepeda motor. sistem pemindah tenaga sepeda motor.
3.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatan dan
perbaikan sistem pemindah tenaga sepeda motor.
4.2. Menentukan tanda-tanda gangguan sistem
kelistrikan sepeda motor.
3. Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu 3.1. Menjelaskan prinsip kerja sistem
4.3. Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
Perbaikan Sistem mendiagnosis gangguan atau pemindah tenaga sepeda motor.
sistem kelistrikan sepeda motor.
Pemindah Tenaga kerusakan pada Sistem Pemindah 3.2. Menentukan tanda-tanda gangguan
4.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatan dan
Sepeda Motor Tenaga Sepeda Motor beserta atau abnormal pada sistem perbaikan sistem kelistrikan sepeda motor.
komponen-komponennya diantaranya pemindah tenaga sepeda motor.
Sistem Kopling, Sistem Transmisi, 6.1. Menjelaskan prinsip kerja engine management
3.3. Menerapkan prosedur perawatan system sepeda motor.
Sprocket dan Rantai Penggerak Roda
ELEMEN CAOAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Belakang serta dapat melakukan dan perbaikan sistem pemindah 6.2 Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal pada
tindakan tepat dalam mengatasi tenaga sepeda motor. engine management system sepeda motor.
gangguan atau kerusakan secara 3.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil 6.3 Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan engine
menyeluruh pada berbagai jenis dan perawatan dan perbaikan sistem pemindah management system sepeda motor.
merk Sepeda Motor. 6.4 Melakukan tindak lanjut hasil perawatan dan perbaikan
tenaga sepeda motor.
engine management system sepeda motor.
4. Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu 4.1. Menjelaskan prinsip kerja sistem 5.1. Menjelaskan prinsip kerja sepeda motor listrik dan
Perbaikan Sistem mendiagnosis gangguan atau kelistrikan sepeda motor. hybrid.
Kelistrikan Sepeda kerusakan pada Sistem Kelistrikan 4.2. Menentukan tanda-tanda gangguan 5.2 Memahami tanda-tanda gangguan sepeda motor listrikdan
Motor Sepeda Motor diantaranya Sistem atau abnormal sistem kelistrikan hybrid
Pengapian, Sistem Pengisian, Motor 5.3. Memahami prosedur perawatan dan perbaikan sepeda
sepeda motor.
Starter, Sistem Penerangan, Sistem motor listrik dan hybrid.
4.3. Menerapkan prosedur perawatan
Pengaman (Alarm), Sistem Instrumen 7.1. Memahami manajemen pengelolahan bengkel sepeda
dan perbaikan sistem kelistrikan motor.
dan Sinyal serta melakukan tindakan
sepeda motor. 7.2. Menerapkan bentuk pengelolahan bengkel sepeda.
tepat dalam mengatasi gangguan atau
4.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil
kerusakan secara menyeluruh pada
berbagai jenis dan merek Sepeda perawatan dan perbaikan sistem
Motor. kelistrikan sepeda motor.

5. Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik 5.1. Menjelaskan prinsip kerja sepeda
Perbaikan Sepeda mampu memahami gangguan atau motor listrik dan hybrid.
Motor Listrik dan kerusakan pada Sepeda Motor Listrik 5.2. Memahami tanda-tanda gangguan
Hybrid dan Hybrid serta memahami tindakan sepeda motor listrik dan hybrid.
tepat dalam memperbaiki gangguan 5.3. Memahami prosedur perawatan dan
atau kerusakan secara menyeluruh perbaikan sepeda motor listrik dan
pada berbagai jenis dan merek Sepeda hybrid.
Motor.

6. Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu 6.1. Menjelaskan prinsip kerja engine
Perbaikan Engine mendiagnosis gangguan atau management system sepeda motor.
Management System kerusakan pada Engine Management 6.2. Menentukan tanda-tanda gangguan
Sepeda Motor System Sepeda Motor diantaranya atau abnormal pada engine
Sistem Pengaliran Bahan Bakar dan management system sepeda motor.
Sistem Kontrol Elektronik serta 6.3. Menerapkan prosedur perawatan
ELEMEN CAOAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
melakukan tindakan tepat dalam dan perbaikan engine management
mengatasi gangguan atau kerusakan system sepeda motor.
secara menyeluruh pada berbagai 6.4. Melakukan tindak lanjut hasil
jenis dan merek Sepeda Motor. perawatan dan perbaikan engine
management system sepeda motor.

7. Pengelolaan Bengkel Pada akhir fase F, peserta didik mampu 7.1. Memahami manajemen
Sepeda Motor menerapkan pengelolaan, pengelolahan bengkel sepeda motor.
pengembangan teknik dan manajemen 7.2. Menerapkan bentuk pengelolahan
perawatan Sepeda Motorserta bengkel sepeda
menciptakan budaya kerja industri
sesuai teknologi dan
informasi yang berkembang.
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
8. Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik 1.5. Menjelaskan prinsip kerja komponen 1.1 Menjelaskan prinsip kerja komponen engine sepeda
Perbaikan Engine mampu mendiagnosis gangguan engine sepeda motor. motor.
Sepeda Motor. atau kerusakan pada Engine 1.6. Menentukan tanda-tanda gangguan 2.1 Menjelaskan prinsip kerja sasis sepeda motor.
Sepeda Motor meliputi pada engine sepeda motor. 3.1. Menjelaskan prinsip kerja sistem pemindah tenaga
Komponen Utama Engine, Sistem 1.7. Menerapkan prosedur perawatan dan sepeda motor.
Pelumasan, Sistem Pendinginan, perbaikan engine sepeda motor. 4.1. Menjelaskan prinsip kerja sistem kelistrikan sepeda
Sistem Bahan Bakar, Gas Buang motor.
1.8. Melakukan tindak lanjut dari hasil
dan melakukan tindakan tepat 1.2. Menentukan tanda-tanda gangguan pada engine
perawatan dan perbaikan engine
dalam mengatasi gangguan atau sepeda motor.
sepeda motor.
kerusakan secara menyeluruh 1.3. Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
pada berbagai jenis dan merk engine sepeda motor.
Sepeda Motor.
1.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatan dan
perbaikan engine sepeda motor.
9. Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik 9.1. Menjelaskan prinsip kerja sasis sepeda 2.2. Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal
Perbaikan Sasis mampu mendiagnosis gangguan motor. pada sasis sepeda motor.
Sepeda Motor atau kerusakan pada Sasis 9.2. Menentukan tanda-tanda gangguan 2.3. Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
Sepeda Motor beserta atau abnormal pada sasis sepeda sasis sepeda motor.
komponen-komponennya motor. 3.2. Menentukan tanda-tanda gangguan pada sistem
diantaranya Sistem Rem, Sistem 9.3. Menerapkan prosedur perawatan dan
pemindah tenaga sepeda motor.
Kemudi, Suspensi, Rangka, Pelek, perbaikan sasis sepeda motor.
Ban, dan melakukan tindakan 3.3. Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
9.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil sistem pemindah tenaga sepeda motor.
tepat dalam mengatasigangguan
perawatan dan perbaikan sasis sepeda 3.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatan dan
atau kerusakan secara
motor. perbaikan sistem pemindah tenaga sepeda motor.
menyeluruh pada berbagai jenis
dan merk SepedaMotor. 4.2. Menentukan tanda-tanda gangguan sistem
kelistrikan sepeda motor.
4.3. Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
sistem kelistrikan sepeda motor.
10.Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik 10.1. Menjelaskan prinsip kerja sistem
4.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatan dan
Perbaikan Sistem mampu mendiagnosis gangguan pemindah tenaga sepeda motor.
perbaikan sistem kelistrikan sepeda motor.
Pemindah Tenaga atau kerusakan pada Sistem 10.2. Menentukan tanda-tanda gangguan
6.1. Menjelaskan prinsip kerja engine managementsystem
Sepeda Motor Pemindah Tenaga Sepeda Motor atau abnormal pada sistem pemindah
beserta komponen- sepeda motor.
tenaga sepeda motor. 6.2 Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal pada
komponennya diantaranya 10.3. Menerapkan prosedur perawatan dan
Sistem Kopling, Sistem Transmisi, perbaikan sistem pemindah tenaga engine management system sepeda motor.
Sprocket dan Rantai Penggerak sepeda motor. 6.3 Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan engine
Roda Belakang serta dapat 10.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil management system sepeda motor.
melakukan tindakan tepatdalam perawatan dan perbaikan sistem pemindah 6.4 Melakukan tindak lanjut hasil perawatan dan perbaikan
mengatasi gangguan atau engine management system sepeda motor.
tenaga sepeda motor.
kerusakan secara menyeluruh 5.1. Menjelaskan prinsip kerja sepeda motor listrik dan
pada berbagai jenis dan merk hybrid.
Sepeda Motor. 5.2 Memahami tanda-tanda gangguan sepeda motor listrikdan
11.Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik 11.1. Menjelaskan prinsip kerja sistem hybrid
Perbaikan Sistem mampu mendiagnosis gangguan kelistrikan sepeda motor. 5.3. Memahami prosedur perawatan dan perbaikan sepeda
atau kerusakan pada Sistem motor listrik dan hybrid.
Kelistrikan Sepeda 11.2. Menentukan tanda-tanda gangguan
Kelistrikan Sepeda Motor 7.1. Memahami manajemen pengelolahan bengkel sepeda
Motor atau abnormal sistem kelistrikan
diantaranya Sistem Pengapian, motor.
sepeda motor. 7.2. Menerapkan bentuk pengelolahan bengkel sepeda.
Sistem Pengisian, Motor Starter, 11.3. Menerapkan prosedur perawatan dan
Sistem Penerangan, Sistem
perbaikan sistem kelistrikan sepeda
Pengaman (Alarm), Sistem
motor.
Instrumen dan Sinyal serta
11.4. Melakukan tindak lanjut dari hasil
melakukan tindakan tepat dalam
mengatasi gangguan atau perawatan dan perbaikan sistem
kerusakan secara menyeluruh kelistrikan sepeda motor.
pada berbagai jenis dan merek
Sepeda Motor.
12.Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik 12.1. Menjelaskan prinsip kerja sepeda
Perbaikan Sepeda mampu memahami gangguan motor listrik dan hybrid.
Motor Listrik dan atau kerusakan pada Sepeda 12.2. Memahami tanda-tanda gangguan
Hybrid Motor Listrik dan Hybrid serta sepeda motor listrik dan hybrid.
memahami tindakan tepat dalam 12.3. Memahami prosedur perawatan dan
memperbaiki gangguan atau perbaikan sepeda motor listrik dan
kerusakan secara menyeluruh hybrid.
pada berbagai jenis
dan merek Sepeda Motor.
13.Perawatan dan Pada akhir fase F, peserta didik 6.5. Menjelaskan prinsip kerja engine
Perbaikan Engine mampu mendiagnosis gangguan management system sepeda motor.
Management System atau kerusakan pada Engine 6.6. Menentukan tanda-tanda gangguan
Sepeda Management System Sepeda atau abnormal pada engine management
Motor diantaranya Sistem system sepeda motor.
Motor Pengaliran Bahan Bakar dan 6.7. Menerapkan prosedur perawatan dan
Sistem Kontrol Elektronik serta perbaikan engine management system
melakukan tindakan tepat dalam sepeda motor.
mengatasi gangguan atau 6.8. Melakukan tindak lanjut hasil
kerusakan secara menyeluruh perawatan dan perbaikan engine
pada berbagai jenis dan merek management system sepeda motor.
Sepeda Motor.
14.Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik 7.3. Memahami manajemen pengelolahan
Bengkel Sepeda mampu menerapkan bengkel sepeda motor.
Motor pengelolaan, pengembangan 7.4. Menerapkan bentuk pengelolahan
teknik dan manajemen bengkel sepeda
perawatan Sepeda Motor serta
menciptakan budaya kerja
industri sesuai teknologi dan
informasi yang berkembang.
PROGRAM TAHUNAN KURIKULUM MERDEKA SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Karang Baru


Mata Pelajaran : Perawatan Sasis Sepeda Motor
Kelas/Jurusan : XI TSM /Teknik Sepeda Motor
Semester : Genap
Tahun Pelajaran : 2023/2024

NO NO. ATP ATP JML SMT

Menjelaskan prinsip kerja sasis sepeda motor.


1 2,1 8 4

Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal


2 2,2 pada sasis sepeda motor. 8 4

Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan sasis


3 2,3 sepeda motor. 8 4

Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatan dan


4 2,4 perbaikan sasis sepeda motor. 8 4

JUMLAH 32

Mengetahui Karang Baru, 03 Januari 2024


Kepala SMK N 2 Karang Baru

RAJUDIN, S.ST MUHAMMAD SOLICHIN,ST


NIP. 19790218 200904 1 002 NIP.19840803 200904 1 003
PROGRAM SEMESTER KURIKULUM MERDEKA SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Karang Baru
Mata Pelajaran : Perawatan Sasis Sepeda Motor
Kelas/Jurusan : XI TSM / Teknik Sepeda Motor
Semester : Genap
Tahun Pelajaran : 2023/2024

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI


NO NO. ATP ATP JML SMT
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 2.1 Menjelaskan prinsip kerja sasis sepeda motor. 8 4

Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal pada


2 2.2 sasis sepeda motor. 8 4

Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan sasis sepeda


3 2.3 8 4
motor.

Melakukan tindak lanjut dari hasil perawatan dan perbaikan


4 2.4 8 4
sasis sepeda motor.

JUMLAH 32

Mengetahui Karang Baru, 03 Januari 2024


Kepala SMK N 2 Karang Baru Guru Bidang Study

MUHAMMAD SOLICHIN,ST
RAJUDIN, S.ST NIP.19840803 200904 1 003
NIP. 19790218 200904 1 002

Anda mungkin juga menyukai