SP Jiwa
SP Jiwa
SP Jiwa
1
STRATEGI PELAKSANAAN
ISOLASI SOSIAL
Tindakan keperawatan :
2
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan
dengan orang lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas
hubungan sosial.
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan
orang lain.
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang
lain
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan sosial latihan berbincang-
bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum..!!! selamat pagi pak…… perkenalkan nama saya
Alqayum abas, biasa dipanggil Alka Saya mahasiswa poltekkes kemenkes
gorontalo yang akan dinas di rumah sakit ini selama 3 minggu. Hari ini
saya dinas pagi dari jam 07:00 sampai jam 14:00 siang. Saya akan
merawat bapak selama di rumah sakit ini. Nama bapak siapa? Senangnya
bapak di panggil apa?
b. Evaluasi / Validasi.
Bagaimana perasaan bapak…… hari ini? O.. jadi pak merasa bosan dan tidak
berguna.
Apakah pak masih suka menyendiri ??
c. Kontrak.
Topik:
Baiklah pak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan
bapak dan kemampuan yang bapak miliki? Apakah bersedia?
Tujuananya Agar bapak dengan saya dapat saling mengenal sekaligus
pak dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
Waktu :Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit saja ya?
3
Tempat : bapak mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
tamu?.
2. Fase kerja.
Dengan siapa bapak tinggal serumah?
Siapa yang paling dekat dengan bapak?
apa yang menyebabkan pak dekat dengan orang tersebut?
Siapa anggota keluarga dan teman bapak yang tidak dekat dengan ibu?
apa yang membuat bapak tidak dekat dengan orang lain? A
pa saja kegiatan yang biasa bapak lakukan saat bersama keluarga?
Bagaimana dengan teman-teman yang lain?
Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan
orang lain? Apa yang menghambat bapak dalam berteman atau bercakap-
cakap dengan orang lain?
Menurut pak apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?
Wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap.
Apa lagi pak? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)
Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa bapak? ya apa lagi?
(sampai menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya
teman ya.
Kalau begitu ingin bapak belajar berteman dengan orang lain?
Nah untuk memulainya sekrang pak latihan berkenalan dengan saya
terlebih dahulu. Begini pak, untuk berkenalan dengan orang lain dengan
orang lain kita sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita
sukai.
Contohnya: nama saya alqayum senang sipanggil Ayum.
Selanjutnya bapak menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya nama Bapak siapa ? senangnya dipanggil apa?
Ayo pak coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan bapak.
coba pak berkenalan dengan saya.
Ya bagus sekali pak ! coba sekali lagi pak..!!! bagus sekali!
Setelah berkenalan dengan bapak, orang tersebutdiajak ngobrol tentang
hal-hal yang menyenangkan. Misalnya tentang keluarga, tentang hobi,
pekerjaan dan sebagainya,
Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman
bapak (dampingi pasien bercakap-cakap).
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan berkenalan?
4
Nah sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan
dengan orang lain!
b. RTL
Baiklah pak, dalam satu hari mau berapa kali ibu latihan bercakap-
cakap dengan teman? Dua kali ya pak? baiklah jam berapa pak akan
latihan? Ini ada jadwal kegiatan, kita isi pasa jam 11:00 dan 15:00
kegiatan bapak adalah bercakap-cakap dengan teman sekamar. Jika
pak melakukanya secara mandiri makan pak menuliskan M, jika pak
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman
maka bapak buat ibu, Jika pak tidak melakukanya maka pak tulis T.
apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah bagus ibu.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah pak bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
pengalaman bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan
bercakap-cakap dengan topik tertentu. apakah ibu bersedia?
Waktu :
pak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
Tempat :
bapak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu?? Baiklah pak besok saya akan kesini jam 11:00 sampai
jumpa besok pak. saya permisi Assalamualaikum Wr,Wb.
5
b. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu orang.
c. Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum, Selamat pagi pak Masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan pak hari ini? Apakah masih ada
perasaan kesepian, bagaimana semangatnya untuk bercakap-cakap
dengan teman? Apakah pak sudah mulai berkenalan dengan orang
lain? Bagai mana perasaan bapak setelah mulai berkenalan?
c. Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan
bagai mana berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain
agar isemakin banyak teman. Apakah pak bersedia?
Waktu :
Berapa lama pak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit?
Tempat :
pak mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang perawat yang juga
dinas di ruangan Di ruangan inii, pak bisa memulai berkenalan..
apakah bapakmasih ingat bagaimana cara berkenalan? (beri pujian
jika pasien masih ingat, jika pasien lupa, bantu pasien mengingat
kembali cara berkenalan) nah silahkan pak mulai (fasilitasi
perkenalan antara pasien dengan perawat lain) wah bagus sekali
bapak, selain nama,alamat, hobby apakah ada yang ingin pak ketahui
tetang perawat C dan D? (bantu pasien mengembangkkan topik
pembicaraan) wah bagus sekali, Nah pak apa kegiatan yang biasa
bapak lakukan pada jam ini? Bagai mana kalau kita menemani teman
yang sedang menyiapkan makan siang di ruang makan sambil
menolong teman bapak bisa bercakap-cakap dengan teman yang lain.
6
Mari pak.. (dampingi pasien ke ruang makan) apa yang ingin bapak
bincangkan dengan teman. ooh tentang cara menyusun piring diatas
meja silahkan pak( jika pasien diam dapat dibantu oleh perawat) coba
ibu tanyakan bagaimana cara menyusun piring di atas meja kepada
teman ibu? apakah harus rapi atau tidak? Silahkan pak, apalagi yang
ingin bapak bincangkan.. silahkan.
Oke sekarang piringnya sudah rapi, bagai mana kalau bapak dengan
teman melakukan menyusun gelas diatas meja bersama… silahkan
bercakap-cakap pak
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan pak setelah kita berkenalan dengan perawat B
dan C dan bercakap-cakap dengan teman saat menyiapkan makan
siang di ruang makan? Coba bapak sebutkan kembali bagaimana
caranya berkenalan?
b. RTL
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan bapak yaitu jadwal
kegiatan bercakap-cakap ketika membantu teman sedang
menyiapkan makan siang. Mau jam berapa pak latihan? Oo ketika
makan pagi dan makan siang.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah pak bagaimana kalau besok saya kan mendampingi bapak
berkenalan dengan 4 orang lain dan latihan bercakap-cakap saat
melakukan kegiatan harian lain, apakah bapak bersedia?
Waktu :
pak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ? Baiklah pak besok
saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok pak. saya permisi
Assalamualaikum
Tempat :
pak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu?
7
Klien tampak sudah mau keluar kamar.
Klien belum bisa melakukan aktivitas di ruangan.
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a. Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan
harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan pak hari ini? Apakah masih ada
perasaan kesepian? Apakah pak sudah bersemangat bercakap-
cakap dengan otrang lain? Apa kegiatan yang dilakukan sambil
bercakap-cakap? Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan
bercakap-cakap, apakah sudah dilakukan? Bagus sekali bapak
c. Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan
mendampingi bapak berkenalan atau bercakap-cakap dengan
tukang masak, serta bercakap-cakap dengan teman sekamar saat
melakukan kegiatan harian. Apakah bapak bersedia?
Waktu :
Berapa lama pak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit?
Tempat :
pak mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklah pak, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana para
juru masak sedang memasak dan jurumasak disana berjumlah lima
orang disana. Bagaimana jika kita berangkat sekarang? Apakah pak
sudah siap bergabubg dengan banyak orang? Nah pak sesampainya
disana pak langsung bersalaman dan memperkenalakan diri
seperti yang sudah kita pelajari, bapak bersikap biasa saja dan
8
yakin bahwa orang-orang disana senang dengan kedatangan bapak
baik lah kita berangkat sekarang ya pak
(selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan kelompok,
sampai dengan kembali keruma).
Nah pak, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman saat
melakukan kegiatan harian, kegiatan apa yang ingin pak lakukan?
Ooh merapikan kamar baiklah dengan siapa bapak ingin
didampingi? Dengan tn E? baiklah pak. kegiatannya merapikan
tempat tidur dan menyapu kamar tidur ya pak( perawat mengaja
pasien E untuk menemani pasien merapikan tempat tidur dan
menyapu kamar, kemudian memotivasi pasien dan teman sekamar
bercakap-cakap.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berkenalan dengan juru
masak di dapur ? kalau setelah merapikan kamar bagaimana
pak? apa pengalaman bapak yang menyenangkan berada dalam
kelompok? Adakah manfaatnya kita bergabung dengan orang
banyak?
b. RTL :
Baiklah pak selanjutnya ibu bisa menambah orang yang bapak
kenal. Atau bisa ikut kegiatan menolong membawakan nasi
untuk dimakan oleh teman-teman pak. jadwal bercakap-cakap
setiap pagi saat merapikan tempat tidur kita cantumkan dalam
jadwal ya pak. setiap jam berapa pak akan berlatih? Baiklah pada
pagi jam 08:00 dan sore jam 16:00.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah pak bagaimana kalau besok saya kan mendampingi pak
dalam melakukan berbincang-bincang saat mau pergi ke mesjid
untuk melaksanakan sholat. apakah bapak bersedia?
Waktu :
bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 waktu
sholat zuhur
Tempat :
pak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
di ruang tamu? Baiklah B besok saya akan kesini jam 12:00
sampai jumpa besok B. saya permisi Assalamualaikum.
9
STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP 4) ISOLASI SOSIAL
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
Klien mengatakan sudah mau berinteraksi dengan orang lain.
Klien mengatakan mampu berinteraksi dengan orang lain.
Data objektif :
Klien sudah mau keluar kamar.
Klien bisa melakukan aktivitas di ruangan.
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a. Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum Selamat pagi pak. Apakah bapak masih kenal
dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan bapak hari ini? masih ada perasaan
kesepia, rasa enggan berbicara dengan orang lain? Bagaimana
dengan kegiatan hariannya sudah dilakukan?dilakukan sambil
bercakap-cakap kan pak? sudah berapa orang baru yang bapak
kenal? Dengan teman kamar yang lain bagaimana? Apakah sudah
bercakap-cakap juga? Bagaiman perasaan bapak setelah
melakukan semua kegiatan? Waah pak memang luar biasa.
c. Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan
mendampingi ibu dalam melakukan sholat di mesjid atau latihan
berbicara saat melakukan kegiatan sosial. Apakah bapak
bersedia?
Waktu :
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau
20 menit?
10
Tempat :
Bapak mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di
ruang tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklak, apakah bapak sudah menyiapkan alat alat untuk sholat?
(sebaiknya sudah disipakan oleh perawat) baiklah pak mari kita
berangkat ke mesjid(komunikasi saat di mesjid).
Nah pak caranya yang pertama adalah bapak ucapkan salam untuk
pakagung selaku pengurus mesjid , setelah itu bapak bertanya
kepada pak agung apakah waktu sholat akan segera dimulai? Jika
ada pertanyaan dari pak agungdi jawab ya.. setelah selesai, minta
pak agung mengajarkan tata cara berwudhu dan ucapkan
terimakasih kepada pak agung . Nah sekarang coba pak mulai
( perawat mendampingi pasien)
3. Terminasi.
a. Subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap saat
menunaikan sholat di mesjid ? Apakah pengalaman yang
menyenangkan pak?
b. RTL :
Baiklah pak, selanjutnya ibu bisa terus menambah orang yang
pak kenal dan melakukan kegiatan menunaikan sholat di mesjid
ya .
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah pak bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi
tentang kebersihan diri. apakah bapak bersedia?
Waktu :
pak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Tempat :
bapak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di ruang tamu? Baiklah pak besok saya akan kesini jam
11.00 sampai jumpa besok pak saya permisi Assalamualaikum
11
STRATEGI PELAKSANAAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Tindakan keperawatan :
Menjelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat defist perawatan diri
serta melatih klien merawat diri
Menjelaskan dan melatih klien perawatan kebersihan diri : berhuas/
berdandan
Melatih cara melakukan perawatan diri: makan /minum
Melatih cara melakukan perawatan diri BAK/BAB
STRATEGI PELAKSANAAN 1
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi pasien
Seorang klien mengalami defisit perawatan diri. Klien terlihat kotor,
rambut kotor dan kusam, gigi kotor, kulit berdaki, bau, kuku panjang dan
kotor, BAB/BAK disembarangan tempat.
b. Diagnosa keperawatan
Defisit Perawatan Diri, ketidakmampuan dalam kebersihan diri
c. Tujuan khusus
1) Membina hubungan saling percaya
2) Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
3) Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
4) Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
5) Menganjurkan pasien Memasukkan kedalam jadwal harian
d. Tindakan keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
2) Jelaskan pentingnya kebersihan diri
3) Jelaskan cara menjaga kebersihan diri
4) Bantu pasien mempraktekkan cara mejaga kebersihan diri
5) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
2. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik
Selamat pagi bapak atau ibu, perkenalkan nama saya Alqayum abas. saya
biasanya dipanggil ayum. Nama bapak atau ibu siapa? Biasanya dipanggil
siapa ? Saya mahasiswa poltekkes kemenkes gorontalo yang akan
12
merawat bapak hari ini dari jam 7 sampai jam 2 siang. Dari tadi saya lihat
Bapak atau ibu menggaruk – garuk badannya, apakah gatal ?
2) Evaluasi
Bagaimana keadaan bapak atau ibu hari ini ? bapak atau ibu apakah sudah
mandi ? Sudah berganti baju ?
3) Kontrak
Topik : Bapak atau ibu saya ingin berbincang – bincang
TentangPentingnya Kebersihan
Waktu : Bapak atau ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ?
berapa lama ? bagaimana jika jam 09.30-
09.45 ?
Tempat : Bapak atau ibu dimana kita akan berbincang – bincang?
Bagaimana kalau ditaman ?
b. Kerja
Bapak atau ibu mengapa anda garuk – garuk badan ? Apakah Bapak atau
ibu sudah mandi ? Apa alasan Bapak atau ibu tidak merawat diri ? Kalau
kita tidak teratur menaga kebersihan diri masalah apa menurut Bapak atau
ibu yang bisa muncul ? Ya betul, selain Bau badan , masalah yang dapat
timbul yaitu kudis, panu, kutu , gatal – gatal, dan lain – lain.
Menurut Bapak atau ibu kita mandi harus bagaimana ? sebelum mandi apa
yang perlu kita siapkan ? benar sekali, Bapak atau ibu perlu menyiapkan
handuk, sikat gigi dan pasta gigi, sabun, shampoo, dan sisir. Bagaimana
kalau sekarang kita kekamar mandi , saya akan membimbing Bapak atau
ibu melakukannya. Sekarang,buka pakaian dan siram seluruh tubuh Bapak
atau ibu termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokan pada kepala Bapak
atau ibu sampai berbusa, lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali!
Selanjutnya ambil sabun, gosokan diseluruh tubuh secara merata, lalu
disiram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai pasta gigi,
giginya disikat mulai dari atas sampai bawah. Gosok seluruh gigi bapak
atau ibu mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur – kumur
sampai bersih. Terakhir, siram lagi seluruh badan Bapak atau ibu sampai
bersih lalu keringkan dengan handuk. Bapak atau ibu bagus sekali
melakukannya.
c. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Bapak atau ibu setelah belajar cara menjaga
kebersihan diri (mandi) yang benar.
2) Evaluasi Obyektif
Coba Bapak atau ibu sebutkan lagi apa saja cara – cara mandi yang baik
yang sudah Bapak atau ibu lakukan. 3) Kontra
- Topik
13
Bagaimana kalau besok kite bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi
tentang cara makan yang baik.
- Tempat
Bapak atau ibu mau berbincang – bincang dimana?
Bagaimana kalau diruang makan ?
- Waktu
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang kembali besok jam 08.00 –
08.15 ?, apakah bapak atau ibu setuju ?
4) Rencana tindak lanjut
Saya harap Bapak atau ibu melakukan cara menjaga kebersihan diri dan
jangan lupa memasukkan dalam jadwal kegiatan harian (Aprilianti, dkk,
20145-7).
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi pasien:
Klien mengatakan malas makan sendiri dn tidak mampu untuk makan
sendiri. Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makanan sendiri, makan berceceran, dan
makan tidak pada tempatnya.
b. Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri makan
c. Tujuan khusus
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat mengetahui cara dan alat makan yang benar.
3) Klien dapat melakuakan kegiatan makan
4) Klien dapat memasukkan kegiatan makan dalam jadwal kegiatan
harian.
d. Tindakan keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
2) Jelaskan cara dan alat makan yang benar.
3) Latih kegiatan makan
14
4) Anjurkan pasien memasukkan kegiatan makan dalam jadwal
kegiatan harian.
2. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik
Selamat siang Bapak atau ibu, tampak rapi hari ini. Siang ini kita akan
latihan bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan langsung di ruang
makan ya!Mari.....itu sudah datang makanan.
2) Evaluasi
a) Bagaiman Bapak atau ibu sudah mandi hari ini ?
b) Alat apa saja yang dibutuhkan ketika mau mandi ?
3) Kontrak
Topik : Bapak atau ibu saya ingin berbincang – bincang tentangcara dan
alat makan yang benar.
Waktu : Bapak atau ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? Dan
berapa lama ? Bagaimana jika jam 08.00 – 08-15. Tempat :dimana kita
berbincang – bincang ? Bagaimana kalau kita berbincang diruan makan ?
b. Kerja
“Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana
Bapak atau Ibu makan?”
“Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita
praktikkan!”
Bagus, setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa
dulu. Silakan Bapak atau Ibu yang pimpin! Bagus.”
“Mari kita makan! Saat makan kita harus menyuap makanan satu persatu dengan
pelan-pelan. Ya, ayo......sayurnya dimakan ya. Setelah makan kita bereskan piring
dan gelas yang kotor. Ya betul ......dan kita akhiri dengan cuci tangan.”
“Ya bagus ! itu suster sedang membagikan obat, coba Bapak atau
c. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan bapak atau ibu setelah berbincang – bincang dengan saya dan
setelah kita makan bersama.
15
2) Evaluasi Obyektif
Coba bapak atau ibu sebutkan kembali apa saja yang harus kita lakukan pada saat
makan. 3) Kontrak
- Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi tentang
cara toileting yang baik.
- Tempat
- Waktu
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang kembali besok jam 08.00 – 08.15 ?
Apakah Bapak atau ibu setuju ?
Saya harap Bapak atau ibu melakukan makan secara mandiri dan jangan lupa
masukkan dalam jadwal kegiatan harian
(Kelliat, 2007:173).
16
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) SP3
TOILETING
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi pasien
Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAK atau BAB.
Ketidakmampuan BAB atau BAK secara mandiri ditandai BAB atau BAK tidak
pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB atau BAK.
b. Diagnosa keperawatan
c. Tujuan khusus
4) Klien dapat menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAK dan BAB
d. Tindakan keperawatan
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik
Selamat pagi bapak atau ibu, bagaimana perasaan hari ini ? baik. Sudah
dijalankan jadwal kegiatannya ?. . kita akan membicarakan tentang cara BAB dan
BAK yang baik ya. Kira – kira 30 menit yah .. ? dimana kita duduk ?
2) Evaluasi
17
b) Bapak atau ibu ketika makan apa saja yang harus dilakukan ?
3) Kontrak
b. Kerja
Dimana biasanya bapak buang air besar dan buang air kecil? Benar bapak buang
air besar atau kecilyang bail itu di WC, kamar mandi atau tempat lain yang
tertutup dan ada saluran pembuangan kotoran. Jadi kita tidak boleh buang air
besar atau kecil di sembarang tempat. Sekarang, apakah bapak tau bagaimana cara
cebok? Yang perlu diingat saat mencebok adalah bapak membersihkan bokong
atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja atau air
kencing yang di tubuh bapak. Setelah bapak selesai cebok, jangan lupa tinja atau
air kencing yang ada di WC di bersihkan. Caranya siram tinja atau air kencing
yang ada di WC secukupnya sampai tinja atau air kencing itu tidak tersisa di WC.
Setelah itu cuci tangan dengan menggunakan sabun.
c. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
Bagaiman perasaan Bapak atau ibu setelah berbincang – bincang lagi tentang
Buang air besar atau kecil yang baik.
2) Evaluasi Obyektif
Coba bapak atau ibu jelaskan ulang tentang cara BAB/BAK yang baik. 3) Kontrak
- Topik
18
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi tentang
cra berhias/berdandan.
- Tempat
- Waktu
Saya harap Bapak atau ibu melakukan toileting yang baik dan jangan lupa
masukkan dalam jadwal kegiatan harian
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi pasien
b. Diagnosa keperawatan
19
c. Tujuan khusus
d. Tindakan keperawatan
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik
Selamat pagi Bapak atau ibu, bagaimana perasaan hari ini ? Baik. Sudah
dijalankan jadwal kegiatannya ?., Hari ini kita akan latihan berhias/berdandan,
mau dimana latihannya? Bagaimana kalau diruang tamu ? bagaimana kalau kita
melakukannya selama 30 menit?
2) Evaluasi
b) Bapak atau ibu ketika BAB/BAK apa saja yang harus dilakukan.?
3) Kontrak
Topik : Bapak atau ibu saya ingin berbincang – bincang tentang melakukan
berhias/berdandan.
Waktu : Bapak atau ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? Dan berapa
lama ? Bagaimana jika jam 08.00 – 08.15 ?
b. Kerja
“apa yang bapak lakukan setelah selesai mandi? Apa Bapak sudah ganti baju?”
20
“untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian
yang bersih 2 kali sehari. Sekarang coba bapak ganti baju. Ya, bagus seperti itu.”
“apakah bapak menyisir rambut? Bagaimana cara bersisir? Coba kita praktikkan,
lihat ke cermin, bagus sekali
“apakah bapak suka bercukur? Berapa hari sekali bercukur? Betul 2 kali seminggu
“tampaknya kumis dan janggut bapak sudah panjang. Mari pak dirapikan!ya,
bagus!” (catatan : janggut dirapikan jika pasien tidak memelihara janggut).
c. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
2) Evaluasi Obyektif
Coba Bapak, sebutkan cara berhias diri yang baik sekali lagi 3) Kontrak
- Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi tentang
kondisi bapak/ibu yang lain.
- Tempat
- Waktu
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang kembali hari ini jam 08.00 selama 30
, apakah bapak atau ibu setuju ?
Saya harap Bapak atau ibu melakukan berhias atau berdandan yang baik dan
jangan lupa masukkan dalam jadwal kegiatan harian.
21
STRATEGI PELAKSANAAN :Harga Diri Rendah Kronik
Tindakan keperawatan :
STRATEGI PELAKSANAAN 1
FASE ORIENTASI
Perawat : "Selamat pagi bu! saya perawat yang bertugas di sini, nama saya
alqayum abas biasa dipanggil alka, saya yang akan membantu dan merawat
ibu disini ya bu. Nama ibu siapa?
22
Pasien : "ya
FASE KERJA
Perawat : Baik bu sekarang mari kita sama-sama menilai kemampuan yang ibu
miliki untuk dilatih dan dikembangkan supaya kepercayaan diri
ibumeningkat.Coba ibu sebutkan kegiatan apa saja yang bisa ibu lakukan di
rumah sakit ini?
Perawat "lya bagus bu,selain itu ada yang lain lagi bu? bagaimana dengan hobi
yang ibu lakukan di rumah? kegiatan apa yang ibu sukai?
Pasien : "menggambar
Perawat : "Bagus sekali bu kegiatanya. Jadi ada 4 kegiatan yang bisa ibu
lakukan yang sudah ibu sebutkan dengan baik tadi ya. Nah...sekarang coba ibu
pilih, kegiatan mana yang bisa kita latih sekarang?
Perawat "ibu mau kegiatan mana dulu yang mau kita latih ? bagaimana kalau
merapikan tempat tidur?"
Perawat : "caranya kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya, kemudian kita
rapikan sepreinya. Kita mulai dari arah atas ya bu. Kemudian bagian kakinya,
tarik dan masukan, lalu bagian pinggir dimasukan, sekarang ambil bantal,
23
rapikan dan letakkan dibagian atas kepala. Mari kita lipat selimut. Nah
letakkan dibagian bawah. Nah mari kita coba bu..."
FASE TERMINASI
Perawat : "Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tentang
aktivitas/kegiatan yang bisa ibu lakukan?
Perawat: "Nah sekarang coba ibu sebutkan bagaimana cara merapikan. tempat
tidur tadi bu ?"
Perawat : "Sekarang mari kita masukan kejadwal harian ibu untuk kegiatan kita
hari ini? Ibu mau berapa kali merapikan tempat tidur?
Pasien :"dua"
Perawat : "bagus...2 kali yaitu saat pagi hari setelah bangun tidur dan sore jam
16.00 WIB setelah istirahat siang ya bu?"
Pasien: ya
24
Perawat : Baiklah, sekian dulu perbincangan kita hari ini, nanti kita lanjutkan
dengan melakukan kegiatan yang kedua. Bagaimana kalau mencuci baju bu?
Pasien : (mengangguk)
Pasien :"iya" Perawat : ibu bisa istirahat, saya permisi dulu ya..."
STRATEGI PELAKSANAAN 2
FASE ORIENTASI
Perawat "Selamat pagi ibu..."
Pasien : "Pagi..."
Perawat: "Sesuai janji saya kemarin saya datang lagi untuk menemui ibu disini
Perawat: "Bagaimana perasaan ibu pagi hari ini? Wah wajah ibu tampak segar
hari ini..."
25
Perawat: "Bagaimana dengan kegiatan merapikan tempat tidur ?, bagaimana
kalau kita melihat kamar tidur ibu?
Perawat "wahh bagus sekall bu... ternyata tempat tidurnya rapi sekali. Ibu
sudah melakukan kegiatan merapikan tempat tidur dan menyapu lantai dengan.
baik sekali dan sesuai dengan jadwal
Perawat: "Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang kedua
ya bu?"
Perawat : "Baik... Apakah ibu masih ingat, kegiatan apakah yang akan kita
lakukan hari ini ya bu?"
Perawat : "iya..benar sekali bu.. Tujuan pertemuan pagi ini adalah untuk
berlatih mencuci baju sehingga ibu dapat mencuci baju dengan baik dan
merasakan manfaat dari kegiatan seperti baju ibu tidak kotor dan wangi. Waktu
untuk latihanya mau berapa lama bu? Bagaimana kalau 20 menit?"
FASE KERJA
Perawat: "Baik kalau menurut ibu, apa saja yang kita perlukan untuk mencuci
baju ?"
Perawat "bagus bu Defi ! sebelum mulai kita mencuci kita perlu menyiapkan
ember, deterjen, pakaian kotor. Bagaimana cara mencuci pakaian yang biasa
ibu lakukan?
26
Pasien : (Pasien mencoba mempraktekkan seolah-olah sedang mengucek
pakaian)
Perawat: "Yah bagus, tapi lebih baiknya kita menggunakan sikat baju supaya
lebih bersih dan sebelum kita mencuci pakaian kita pisahkan pakaianyang
bewarna dengan pakain putih, kemudian masukan deterjen secukupnya
disesuaikan dengan jumlah baju dan tambahkan air sampai adanya busa,
masukan pakaian yang kotor tadi rendam 10-15 menit. Setelah 10-15 menit
kucek pakaian sampai bersih, apabila ada noda yang tidak mau dikucek maka
ibu bisa mengunakan gundar atau penggosok baju. Kemudian bilas pakaian
sampai busanya hilang kemudian pakaian bisa dijemur. Sekarang mari kita
coba bu!"
Perawat : "Ya benar.. bagus sekali bu, ibu melakukanya dengan sangat baik.
Menurut ibu bagaimana perbedaan baju ibu sebelum dan sesudah dicuci ?"
Pasien : "bersih dan wangi" (sambil mencium bau baju yang dijemur) (Setelah
itu perawat dan pasien kembali duduk di kursi taman)
FASE TERMINASI
Perawat: "Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan mencuci baju?
Perawat: "Wah bagus...nah coba ibu jelaskan lagi bagaimana cara mencuci baju
tadi?"
Perawat: "Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mauberapa
kali ibu melakukannya?"
27
Perawat: "Bagus 2 kali dalam seminggu...mau hari apa ibu mencucinya?
Perawat: "bagus bu, berarti jadwal mencuci ibu 2 kali dalam seminggu hari
rabu dan minggu.
Perawat: "sama-sama bu.. saya permisi dulu, semoga hari ibu menyenangkan"
STRATEGI PELAKSANAAN 3
FASE ORIENTASI
Perawat: "Selamat pagi ibu..."
Pasien : "Pagi..."
Perawat : "Sesuai janji saya kemarin saya datang lagi untuk menemui ibu
Perawat: "Bagaimana perasaan ibu pagi hari ini? Wah wajah ibu tampak segar
hari ini)
28
Pasien : (tersenyum)
Perawat: "bagus sekali ternyata tempat tidurnya sangat rapi, ibu melakukanya
dengan sangat baik.
(Setelah itu perawat dan pasien kembali ke kursi yang ada di depan kamar tidur
pasien)
Pasien : "Memasak"
Perawat :"mari bu kita siapkan bahan bahannya, apa ibu tau apa saja bahan
untuk membuat nasi goreng
Perawat : baik saya akan menyiapkan bahan bahannya ibu bisa perhatikan.
yang pertama ada nasi bawang merah, bawang putih, cabai, garam. Kalau di
rumah bagaimana cara ibu untuk memamsak nasi goreng?
29
Perawat: "wah bagus, kita membuat bumbu nasi goreng dulu ya bu? Mari saya
bantu
Perawat : "Bagus sekarang kita goreng sambalnya ya bu, tunggu sampai bau
bumbunya harum lalu masukkan nasinya kedalam bumbu yang sudah di
goreng. Nanti kalau sudah matang ditaruh di piring ya bu. Sekarang coba ibu
lakukan?"
Perawat : Wah, baunya enak seklai bu, coba saya cicipi masakan ibu, boleh
atau tidak?"
FASE TERMINASI
Perawat: "Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan memasak nasi goreng?
Pasien : senang mbak (sambil tersenyum dan menatap lawan bicara)
Perawat "bu, ibu juga bisa melakukan kegiatan memasak nasi goreng ini jika
sudah pulang ke rumah nanti ya bu"
Pasien :"lya"
30
Perawat : "Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu
yang keempat. Nah, kita sudah melakukan 3 kegiatan yang mampu ibu lakukan
dengan baik. Apkah ibu masih ingat untuk kegiatan keempat ibu?
Perawat: "yaa..benar bu, kalu begitu kita akan latihan menggambar ya bu untuk
pertemuan selanjutnya?"
Pasien : "lya"
Perawat : "Ibu mau bertemu dimana? Bagaimana kalau kita bertemu langsung
di taman belakang rumah sakit?"
Pasien : "iya"
Perawat: "mau jam berapa bu? bagaimana kalau pagi jam 08.30 WIB?
Perawat : "bagus... sampai jumpa besok pagi di taman belakang rumah sakit ya
bu, saya permisi dulu"
STRATEGI PELAKSANAAN 4
FASE ORIENTASI
Pasien ; "Pagi..."
Perawat: "Sesuai janji saya kemarin saya datang lagi untuk menemui ibu
disini"
31
Perawat: "Bagaimana perasaan ibu pagi hari ini? Wah wajah ibu tampak segar
hari ini..."
Pasien : "Sudah"
Perawat: "wahh bagus sekali bu... ternyata tempat tidurnya rapi sekali dan
lantainya juga bersih. Ibu sudah melakukan kegiatan merapikan tempat tidur
baik sekali dan sesuai dengan jadwal. Lalu bagaimana dengan kegiatan
mencuci baju ibu?"
Perawat: "Bagaimana kalau kita lihat pakaian ibu yang sudah ibu cuci dan ibu
jemur?
Perawat : Lalu apakah hari ini ibu memasak? Memasak nasi goreng atau
memasak yang lain?"
Pasien : "Tidak"
Perawat : "Sekarang kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang keempat ya bu?"
32
Pasien : (menganggukkan kepala)
Perawat : "Baik... kegiatan apakah yang akan kita lakukan hari ini bu?"
Perawat: "Ya bagus sekali bu,kali ini kita akan berlatih menggambar. Tujuanya
untuk melatih keterampilan yang ibu miliki dan kegiatan ini bisa ibu. lakukan
di rumah sakit ini untuk mengisi waktu luang ibu. Waktunya mau berapa bu?
Bagaimana kalau 20 menit ?"
FASE KERJA
Perawat : "Baik bu alat yang kita gunakan kali ini adalah kertas gambar, pensil,
dan penghapus, namun lebih baik kita menggunakan pensil warna supaya
gambarnya terlihatjauh lebih indah dan menggunakan penggaris untuk
menggarisi bagian tepi buku gambar."
Pasien : "ya"
Perawat: "caranya pertama kita buat garis di tepi tepi buku gambarnya ya
busupaya terlihat lebih rapi
Pasien : "iya"
33
Perawat : "coba sekarang ibu lakukan"
Pasien : "sudah"
FASE TERMINASI
Perawat: "Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan menggambar?"
Perawat: "Wah bagus...nah coba ibu jelaskan lagi bagaimana cara menggambar
yang benar?"
Perawat ya benar, bagus sekali bu lalu supaya gambar itu lebih indah
dapatdiberi apa bu?"
34
Perawat: "Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa
kali ibu melakukannya?"
Perawat : "waahh, baik kalau begitu sore hari jam 17.00 setelah melakukan
kegiatan sore ya bu?"
Pasien :"lya"
Perawat: "Baik bu... ibu sudah latihan 4 kegiatan dengan saya yang sudah ibu
lakukan dengan baik sekali, jangan lupa ya bu untuk memberikan tanda pada
buku daftar kegiatanya setip ibu melakukan keempat kegiatan tadi
Perawat: "sama-sama bu.. saya permisi dulu, semoga hari ibu menyenangkan”
35