Strategi Pelaksanaan Kep - Jiwa
Strategi Pelaksanaan Kep - Jiwa
Strategi Pelaksanaan Kep - Jiwa
NPM : 19320005
Mata Ajar : Keperawatan Kesehatan Jiwa II
Format
Strategi Pelaksanaan (SP)
Tindakan Keperawatan Setiap Hari
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan malas bertemu dengan orang lain, pasien merasakan dikucilkan
oleh orang tua dan saudaranya, dan orang disekitarnya pasien merasa tidak berguna.
DO: Pasien duduk menyendiri, pasien diam, tidak mau bercakap-cakap dengan orang
lain.
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.
3. Tujuan Khusus :
Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain.
Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap : mengajarkan klien
berkenalan
4. Tindakan Keperawatan.
Membina hubungan saling percaya.
Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang- bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
Fase Orentasi.
1. Salam Terapeutik :
Assalamualaikum..selamat pagi mba... perkenalkan nama saya Bunga. Saya mahasiswa
praktek keperawatan dari Universitas Malahayati Hari ini saya yang berjaga shift pagi
dari jam 07:00 pagi sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat mba selama di rumah
sakit ini. Nama mba siapa? Senangnya mba di panggil apa?
2. Evaluasi / Validasi :
Bagaimana perasaan Mba hari ini? Jadi Mba merasa bosan dan tidak berguna.
3. Kontrak.
a) Topik :
Baiklah mba, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang keluarga dan teman-
teman Mba? Apakah bersedia?
b) Waktu :
Berapa lama mba mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 25 menit?
c) Tempat :
Mba mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di taman?.
C. Fase kerja :
Baiklah Mba, kita sudah ada di taman, coba ceritakan dengan siapa yang tinggal serumah
bersama mba? Siapa yang paling dekat dengan mba? apa yang menyebabkan mba dekat
dengan orang tersebut? Siapa anggota keluarga dan teman Mba yang tidak dekat dengan
mba? apa yang membuat mba tidak dekat denganya? Apa yang mba rasakan selama
dirawat disini? Apa saja kegiatan yang dilakukan mba dengan teman yang mba kenal di
ruangan ini? Apa yang menghambat Mba dalam bercakap-cakap dengan orang lain?
Menurut Mba apa keuntungan kita kalau mempunyai teman? Wah benar, kita mempunyai
teman untuk bercakap-bercakap. Apa lagi Mba? (sampai pasien dapat menyebutkan
beberapa) Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa Mba? ya apa lagi?
(sampai menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau
begitu Mba ingin belajar berteman dengan orang lain? Nah untuk memulainya sekarang
Mba latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu. Begini Mba untuk berkenalan
dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai.
Contohnya: nama saya Andi Bunga, nama panggilannya Bunga, nama kamu siapa?
Senang dipanggil siapa?. Selanjutnya Mba menanyakan nama orang yang diajak
berkenalan. Ayo Mba coba dipraktekkan. Misalnya saya belum kenal dengan Mba, coba
Mba berkenalan dengan saya. Ya bagus sekali Mba rina!! coba sekali lagi Mba, bagus
sekali Mba Rina, setelah berkenalan dengan Mba Rina, teman baru Mba bisa melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi,
tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya, nah bagaimana kalau sekarang kita latihan
bercakap-cakap dengan teman Mba Rina. (dampingi pasien bercakap-cakap).
D. Terminasi.
Waktu :
Mba Rina mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00?
Tempat :
Mba Rina maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di taman
lagi? Baiklah Mba Rina besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok
Mba Rina. Saya permisi Wassalamualaikum Wr.Wb.