Gito,+Journal+Manager,+912 918+Edy+Suryono

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI SISTEM PERNAPASAN
PADA MANUSIA SISWA KELAS XI IPA4 SMA N 1 KOTA BENGKULU

Edi Suryono1), Sri Irawati2)


1,2)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, Bengkulu
E-mail: [email protected] (correspondence author)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar
siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) di kelas XI IPA4SMA N 1 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah PTK dengan
metode deskriptif. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap :
tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan refleksi. Subjek
penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas XI IPA4 SMA N 1 Kota Bengkulu. Instrumen
penelitian yang digunakan yaitu lembar tes dan lembar observasi, lembar observasi terdiri dari
lembar observasi guru dan siswa, penilaian keterampilan serta sikap. Pada siklus 1 rata-rata skor
observasi guru adalah 29 yang termasuk kriteria baik, sedangkan rata-rata skor observasi siswa
adalah 28 yang termasuk kriteria baik. Sedangkan pada siklus 2 rata-rata skor observasi guru
adalah 31,5 yang termasuk kriteria baik, sedangkan rata-rata skor observasi siswa adalah 30,5 yang
termasuk kriteria baik. Selanjutnya data hasil belajar pada siklus 1 dianalisis berdasarkan kriteria
ketuntasan belajar klasikal dan di peroleh persentase ketuntasan belajar klasikal 74,2% dengan
kriteria belum tuntas dan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 87,90 % dengan
kriteria tuntas. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa penelitian dengan menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan
hasil belajar siswa kelas XI IPA4SMA N 1 Kota Bengkulu.

Kata kunci: PBM, aktivitas, hasil belajar

PENDAHULUAN
Pendidikan menurut UU. No. 20 tahun 1) proses pembelajaran biologi kelas XI IPA4
2003 dalam Guntara (2010) tentang Sistem SMAN 1 Kota Bengkulu hanya berpusat
Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dengan guru. 2) Guru kurang melibatkan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar siswanya dalam memecahkan masalah yang
dan proses pembelajaran agar peserta didik timbul dikehidupan nyata. 3) guru lebih banyak
secara aktif mengembangkan potensi dirinya menyampaikan materi pembelajaran dengan
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, metode ceramah dan tanya jawab. 4) minat
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, belajar kurang dan kurang aktifnya siswa
akhlak mulia, serta keterampilan yang dalam proses belajar mengajar 5) siswa kurang
diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan memahami materi yang disampaikan sehingga
negara. Hal ini sejalan dengan tujuan tidak bisa memecahkan masalah; 6) siswa
Kurikulum 2013 yaitu membangun landasan masih menjadikan guru sebagai satu-satunya
bagi berkembangnya potensi peserta didik agar sumber belajar. Sedangkan hasil belajar siswa
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa yang memperoleh nilai ≥ 2,67 bahwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak persentase siswa yang mencapai KKM yaitu
mulia, dan berkepribadian luhur, berilmu, 45% sedangkan dikatakan tuntas apabila
cakap, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, dan mencapai presentase ketuntasan klasikal ≥
percaya diri serta toleran, peka sosial, 75%. KKM yang digunakan dalam penilaian
demokratis, dan bertanggung jawab. hasil (pengetahuan dan keterampilan) belajar
Berdasarkan observasi awal dan sudah menggunakan Kurikulum tahun 2013.
wawancara dengan guru IPA biologi kelas XI Berdasarkan kolaborasi guru biologi
IPA4 SMA N 1 Kota Bengkulu yang dilakukan dengan peneliti maka salah satu usaha untuk
peneliti di peroleh informasi sebagai berikut : meningkatkan keaktifan siswa dalam

912
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

pembelajaran biologi di kelas XI IPA4 SMAN 1 Kota Bengkulu yang berjumlah 31 orang yang
Kota Bengkulu adalah menerapkan model terdiri dari 9 orang laki-laki dan 22 orang
Pembelajaran berbasis masalah karena dalam perempuan.
model ini authentic assesment (penalaran yang Teknik pengumpulan data dalam
nyata atau konkert), dapat diterapkan secara penelitian ini adalah observasi dan tes.
komperhensif, sebab didalamnya terdapat Observasi dilakukan untuk mengetahui
unsur menemukan masalah dan sekaligus aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses
memecahkannya (unsur terdapat didalamnya pembelajaran IPA-Biologi dikelas. Sedangkan
yaitu problem possing atau menemukan tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil
permasalahan dan problem solving atau belajar siswa secara individu setelah proses
memecahkan masalah) dan juga model PBM belajar dengan menerapkan model Pembelajan
ini belum pernah diterapkan oleh guru SMAN Berbasis Maslah (PBM), yang mengacu pada
1 Kota Bengkulu pada pembelajaran biologi. kompetensi dasar (KD) dan indikator.
Oleh sebab itu diharapkan model ini dapat Dari data hasil observasi terhadap
lebih unggul dari model pembelajaran yang aktivitas guru dan siswa dalam proses
lain, karena model PBM ini memfokuskan pembelajaran IPA ini dianalisis dengan
siswa dapat memecahkan masalah dengan cara menghitung rata-rata skor pengamat sehingga
mereka sendiri. dapat diungkapkan secara deskriptif. Data hasil
Menurut Tan dalam Rusman, (2011) observasi terhadap aktivitas guru dan siswa
Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan tersebut digunakan untuk merefleksi tindakan
inovasi dalam pembelajaran karena dalam yang telah dilakukan dan diolah secara
PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul deskriptif dengan menghitung :
dioptimalisasikan melalui proses kerja
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga Rata-rata skor =
siswa dapat memperdayakan, mengasah,
menguji, dan mengembangkan kemampuan Skor tertinggi = Jumlah aspek yang diamati ×
berpikirnya secara kesinambungan. Pada skor tertinggi setiap aspek
kenyataanya, tidak semua guru memahami Skor terendah = jumlah aspek yang diamati ×
konsep PBM tersebut, baik disebabkan oleh skor terendah setiap aspek
kurangnya keinginan dan motivasi untuk Selisih skor = Skor tertinggi – Skor terendah
meningkatkan kualitas keilmuan maupun Kisaran nilai untuk tiap kriteria pengamatan
karena kurangnya dukungan sistem untuk =
meningkatkan kualitas keilmuan tenaga
pendidik. (Sudjana, 1989).
Materi sistem pernapasan bagi guru Penelitian yang dilakukan menggunakan
mata pelajaran biologi termasuk ke dalam teknik analisis data berupa rerata serta
materi yang sulit untuk diajarkan. Karena persentase untuk mendeskripsikan hasil belajar
pembelajaran ini sangat rumit dan saling siswa dalam pembelajaran serta untuk
berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
sehingga membuat guru kesulitan dalam proses
pembelajaran. Dan juga siswa sulit untuk
menerima pembelajaran biologi karena guru Persentase ketuntasan belajar siswa dihitung
hanya mengguakan model dan metode dengan menggunakan rumus :
pembelajaran yang monoton yaitu ceramah,
sehingga mengakibatkan siswa merasa bosan
dan kurang antusis terhadap mata pelajaran
biologi. Karena itu dilakukan penelitian yang Keterangan:
berjudul penerapan model pembelajaran KB = Ketuntasan belajar klasikal
berbasis masalah untuk meningkatkan hasil NS = jumlah siswa yang mendapat nilai ≥2,67
belajar biologi materi sistem pernapasan pada N = jumlah siswa
manusia kelas XI IPA4 SMAN 1 Kota
Bengkulu. HASIL DAN PEMBAHASAN
Aktivitas Mengajar Guru dan Aktivitas
METODE PENELITIAN Belajar Siswa
Subjek penelitian tindakan kelas ini
adalah guru kelas IPA4 SMAN 1 Kota
Bengkulu dan siswa kelas XI IPA4 SMAN 1

913
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

Tabel 1. Data hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa pada siklus 1 dan siklus 2
Skor Aktivitas Guru Skor Aktivitas Siswa
Pengamat
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2
Pengamat 1 29 31 28 30
Pengamat 2 29 32 28 31
Total Skor 58 63 56 61
Rerata Skor 29 31.5 28 30.5
Kriteria Baik Baik Baik Baik

Pada penelitian ini proses kegiatan sesuai tujuan pembelajaran. Karena guru harus
pembelajaran biologi kelas XI IPA4 SMA N 1 lebih melihat tujuan pembelajaran untuk
Kota Bengkulu dengan Model Pembelajaran menjalankan proses pembelajaran di kelas, hal
Berbasis Masalah materi Sistem Pernapasan ini sesuai dengan pernyataan Khalifah (2013),
Manusia dilakukan dalam 2 siklus, yaitu siklus bahwasannya tujuan pembelajaran merupakan
1 dan siklus 2. Kegiatan aktivitas mengajar harapan siswa sebagai hasil belajar, sehingga
guru dan aktivitas belajar guru terdapat dalam dalam proses pembelajaran guru harus
setiap sintak pada pembelajaran berbasis menjelaskan dan menuliskan tujuan
masalah, yaitu sebagai berikut: pembelajaran di papan tulis supaya siswa dan
guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai
Orientasi siswa kepada masalah dengan tujuan.
Pada tahap orientasi siswa kepada
masalah dilakukan dalam 2 siklus ada beberapa Mengorganisasikan siswa untuk belajar
kegiatan guru yang terdiri dari menjelaskan Pada tahap orientasi siswa kepada
tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang masalah ada beberapa kegiatan guru yang
dibutuhkan, mengajukan fenomena atau cerita meliputi dari : membantu siswa mendefinisikan
untuk memunculkan masalah, dan memotivasi tugas belajar yang berhubungan dengan
siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah. masalah pada sistem pernapasan manusia,
Pada siklus 1 dan siklus 2 guru mengorganisaikan tugas belajar siswa dan
menjelaskan tujuan pembelajaran. Tujuan membimbing siswa dalam pembagian
pembelajaran menjadi harapan siswa setelah kelompok.
pembelajaran selesai, sehingga saat
pembelajaran berlangsung siswa dapat Langkah pertama pada tahap ini guru
mengembangkan pemikirannya untuk membantu siswa mendefinisikan tugas belajar
memecahkan suatu masalah. Selanjutnya siswa yang berhubungan dengan masalah pada sistem
dilibatkan dalam cerita untuk memunculkan pernapasan pada manusia dengan cara
masalah dengan cara guru memberikan menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh
apersepsi yang bertujuan menggali siswa seperti berbagi tugas dalam proses
pengetahuan siswa tentang mekanisme pemecahan masalah, pada siklus 1 ini tidak
pernapasan manusia, dengan cara demonstrasi semua siswa dapat menghubungkan dengan
meletakkan tangan menempel di dada dan masalah sistem pernapasan dan guru hanya
siswa mengikuti gerakan tersebut yang menjelaskan secara sekilas tentang definisi
bertujuan untuk mengamati serta merasakan tugas belajarnya, sehingga siswa kurang
gerakan tubuh saat kita melakukan inspirasi memahami apa yang akan dilakukan pada
dan ekspirasi dan langsung diikuti oleh siswa masing- masing siswa pada setiap kelompok.
tentang mekanisme inspirasi dan ekspirasi. Dan setelah dilakukan refleksi pada siklus 2
Kegiatan guru yang belum maksimal seperti pada tahap ini sudah mendapatkan kriteria baik
menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan karena siswa sudah memahami apa saja yang
logistik yang dibutuhkan, mengajukan harus dilakukan untuk medefinisikan tugas
fonomena atau cerita. Hal ini terjadi karena belajarnya berkat guru yang dengan baik
kurang baiknya guru memahami tahapan menjelaskan secara rinci. Kemudian
pembelajaran menggunkan model mengorganisasiakan tugas belajar yang
pembelajaran berbasis masalah dan guru lebih berhubungan dengan masalah pada sistem
terfokus dengan kegiatan siswa. Setelah pernapasan pada manusia di aspek ini masih
melakukan refleksi pada siklus 1 pada siklus 2 berkriteria baik karena guru sudah memberikan
ini kegiatan guru dapat berjalan dengan lancar tugas belajar yang berhubungan dengan tujuan

914
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

pembelajaran, baik pada siklus 1 dan siklus 2, masalah yang telah disajikan mendapat
pada kegitan selanjutnya guru membimbing penilaian cukup.
siswa dalam pembagian kelompok, aspek ini Setelah melakukan refleksi pada siklus
sudah berktiteria baik karena pada siklus 1 dan 1 disiklus 2 langkah ini diperbaiki oleh guru.
siklus 2 guru sudah membimbing 4 kelompok, Pada siklus 2 siswa diminta untuk
guru membimbing semua kelompok belajar menyebutkan fungsi organ pernapasan pada
dan untuk masing-masing kelompok manusia serta mendata contoh kelainan dan
mendapatkan LKS dan LDS untuk dikerjakan penyakit pada sistem pernapasan manusia yang
secara bersama-sama. sering dijumpai di kehidupan sehari-hari dan
Setelah melakukan refleksi disiklus 1 upaya mengatasinya. Pada langkah ini siswa
pada siklus 2 ini tahap pembelajaran yang diminta menjawab pertanyaan yang ada pada
dilakukan oleh guru meliputi: membantu siswa LDS dengan mengacu pada artikel, studi
mendefinisikan tugas belajar yang pustaka dan buku biologi yang relevan. Pada
berhubungan dengan masalah pada sistem kegiatan guru disiklus 2 ini masih ada aspek
pernapasan manusia, mengorganisaikan tugas kegiatan guru yang masih cukup yaitu guru
belajar siswa dan membimbing siswa dalam mendorong siswa secara kelompok untuk
pembagian kelompok. Di siklus 2 ini guru mengumpulkan informasi yang sesuai dan
dapat melakukan semua tahapan dengan baik melaksanakan diskusi untuk memecahkan
sehingga pembelajaran berlangsung lancar dan masalah, dorongan guru kepada siswa pada
siswa dapat melakukan kegiatan kelompoknya siklus 2 ini masih kurang dan membuatan
dengan baik pula. Hal ini sesuai dengan pemecahan masalah pada siswa kurang juga,
pernyataan Trianto (2011) model pembelajaran dorongan untuk mengumpulkan informasi yang
berbasis masalah dibutuhkan pengembangan semestinya dilakukan guru kepada siswa untuk
keterampilan kerja sama di antara siswa dan mendapat diskusi dan hasil pemecahan masalah
saling membantu untuk menyelidiki masalah yang baik. Menurut Amir & Taufiq (2009)
secara bersama. Pengorientasian siswa ini merumuskan masalah dengan baik, sebenarnya
berupa pembentukan kelompok siswa untuk sebagian dari penyelesaian, fenomena yang ada
mengembangkan kemampuan siswa dalam masalah menuntut penjelasan hubungan-
bersosialisasi dengan teman-temannya, hubungan apa yang terjadi di antara fenomena
sehingga siswa dapat mengembangkan itu.
pemikirannya.
Mengembangkan dan menyajikan hasil
Membimbing penyelidikan individual karya
maupun kelompok Pada tahap ini aktivitas guru ialah
Pada tahap orientasi siswa kepada membantu siswa dalam merencanakan dan
masalah ada beberapa kegiatan guru yang menyiapkan hasil karya yang berupa laporan
meliputi dari : Mendorong siswa secara kelompok serta membantu mereka untuk
kelompok mengumpulkan informasi yang berbagi tugas dengan temannya.
sesuai, melaksanakan eksperimen atau diskusi Pada siklus 1 masing-masing kelompok
untuk mendapatkan hasil dari pemecahan mempresentasekan hasil diskusi kelompoknya
masalah pada materi sistem pernapasan pada dan ditanggapi oleh kelompok lain dengan
manusia, dan membimbing siswa secara memberikan pertanyaan dan tugas guru
individual untuk aktif ikut memecahkan mengamati dan mencatat pertanyaan yang
masalah yang telah disajikan. diajukan siswa kepada kelompok lain yang
Pada siklus 1 tahap ini memilki bertujuan untuk pada tahap refleksi nanti akan
kekurangan pada langkah guru Mendorong diulas kembali bagian mana saja yang belum
siswa secara kelompok mengumpulkan bisa terjawab oleh kelompok tersebut. Pada
informasi yang sesuai, melaksanakan proses pembelajaran kelompok yang
eksperimen untuk mendapatkan hasil dari mendapatkan kesempatan untuk
pemecahan masalah pada materi sistem mempresentasikan hasilnya sudah semua
pernapasan manusia, pada langkah ini guru kelompok, sehingga setiap kelompok mampu
terlalu fokus, guru mendorong siswa secara mempresentasikan dengan baik dan sesuai
individual untuk mengumpulkan informasi yang diharapkan.
yang sesuai, melaksanakan pengamatan untuk Setelah melakukan refleksi pada siklus
mendapatkan penjelasan dan pemecahan 1, tidak ada yang perlu diperbaiki pada tahap
masalah, sehingga pada lembar aktivitas guru ini karena sudah menndapat kriteria baik,
langkah guru membimbing siswa secara namun pada siklus 2 ternyata salah satu
individual untuk aktif ikut memecahkan observer memberi nilai dengan kriteria cukup.

915
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

Hal ini disebabkan karena ada satu kelompok Menurut Daryanto dalam Khalifah (2013),
yang kurang mendapatkan perhatian dari guru bahwa evaluasi merupakan istilah untuk
untuk menyiapakan dan mempresentasikan mengukur dan menilai berdasarkan data yang
hasil karya mereka. Waktu yang dibutuhkan telah terkumpul dilakukan refleksi sebagai
untuk diskusi, menjawab pertanyaan relative penyempurnaan kegiatan pembelajaran. Pada
kurang karena terpakai untuk tahap refleksi. tahap pembelajaran menganalisis dan
Karena dengan pembelajaran PBM ini mengevaluasi proses pemecahan masalah guru
mendorong siswa untuk bersikap ilmiah dan dapat melakukan dengan baik sesuai tahapan
mengkomunikasikan hasil karya dengan baik, model pembelajaran berbasis masalah
hal ini sesuai dengan Permen diknas No. 22 dilakukan dengan baik dan tepat
tahun 2006, yang menyatakan bahwa Dari proses yang telah dilakukan bahwa
pemebelajaran IPA sebaiknya dilakasanakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan yang telah diterapkan pada pembelajaran
kemampuan berpikir bekerja dan bersikap biologi pada materi sistem pernapasan pada
ilmiah serta mengkomunikasikan sebagai aspek manusia di SMAN 1 Kota Bengkulu pada
penting kecakapan hidup. siswa kelas XI IPA4, yang meliputi: guru
menjelaskan tujuan pembelajaran, guru
Menganalisis dan mengevaluasi proses menjelaskan logistik yang dibutuhkan, guru
pemecahan masalah mengajukan fenomena atau cerita-cerita untuk
Pada tahap ini kegiatan guru ialah memunculkan masalah, guru memotivasi siswa
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang
evaluasi terhadap penyelidikan yang mereka dipilih, guru membantu siswa mendefinisikan
lakukan pada materi sistem pernapasan tugas belajar yang berhubungan dengan
manusia. masalah sistem pernapasan pada manusia, guru
Pada siklus 1 proses refleksi yang mengorganisasikan tugas belajar siswa yang
dilakukan siswa berlangsung lama dan baik berhubungan dengan masalah sistem
dikarenakan waktu yang digunakan untuk pernapasan pada manusia, guru membimbing
berdiskusi lama, ini membuat pengulasan siswa dalam pembagian kelompok, guru
materi, proses tanya jawab dan pemberian mendorong siswa secara kelompok untuk
jawaban yang benar dari diskusi yang mengumpulkan informasi yang sesuai,
seharusnya di sampaikan oleh guru dapat melaksanakan eksperimen atau diskusi untuk
dilakukan dan kegiatan guru ini mendapatkan mendapatkan hasil dari pemecahan masalah
kriteria baik, dan pada refleksi ada masukan pada sistem pernapasan pada manusia, guru
dari observer untuk bisa membagi waktu pada membimbing siswa secara individual untuk
proses mengajar. aktif ikut memecahkan masalah yang yang
Pada siklus 2 ini guru melakukan tahap telah disajikan, guru membantu siswa dalam
refleksi dengan cepat, karena sudah mendapat merencanakan dan menyampaikan karya
kriteria baik dari kedua observer. Justru yang berupa laporan kelompok dan membantu
direfeleksi juga mencakup tahap 4 yang mereka untuk berbagi tugas dengan temannya,
berkaitan dengan tahap 5 siswa melakukan guru membantu siswa untuk melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran yang refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
telah berlangsung terkait waktu yang dilakukan yang mereka lakukan pada materi sistem
pada tahap sebelumnya yang kurang karena pernapasan pada manusiamengalami
terpakai untuk siklus berikutnya dan juga peningkatan dari siklus 1 kel siklus 2.
didalamnya meliputi membahas sedikit
masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh Hasil Belajar Siswa
siswa, melakukan sedikit tanya jawab untuk Nilai akhir yang diperoleh pada siklus 1
mengetahui yang mereka ketahui dan mereka dalam pembelajaran biologi pada materi
peroleh setelah melakukan proses pernapasan manusia dengan menggunakan
pembelajaran, kemudian memberikan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
penguatan kepada siswa. Diakhir pembelajaran terdiri dari hasil belajar pengetahuan, hasil
guru meminta siswa untuk menyimpulkan dari belajar keterampilan dan hasil belajar sikap
pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk diperoleh melalui penilaian pada masing-
mengetahui tingkat keberhasilan siswa, guru masing hasil belajar. Deskripsi hasil belajar
memberikan evaluasi berupa tes tertulis dalam (Tabel 2).
bentuk esai dengan jumlah 5 soal yang
dilaksanakan pada akhir pembelajaran.

916
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

Tabel 2. Ketuntasan belajar siswa klasikal siklus 1


Jmlh siswa Siswa Ketuntasan
Hasil belajar Kriteria
yang tuntas Tuntas klasikal (%)
Pengetahuan (≥
23 orang
2,67)
Keterampilan (≥
30 orang Tidak
2,67) 23 orang 74,2 %
Sikap (Kategori Tuntas
Baik atau ≥ 2,51) 31 orang

Selain meningkatkan aktivitas guru dan dimana kekurangan pada siklus 1 diperbaiki
aktivitas belajar siswa, model pembelajaran pada siklus 2. Untuk ketuntasan hasil belajar
berbasis masalah pada pembelajaran biologi siswa pada siklus 2 adalah 87,09%.
materi pernapasan juga meningkatkan hasil Nilai akhir yang diperoleh pada siklus 2
belajar siswa. Ini dapat dilihat dari nilai tes dalam pembelajaran biologi pada materi
yang telah dilakukan dalam dua siklus. pernapasan manusia dengan menggunakan
Menurut Briggs dalam Nanda ( 2013), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
menyatakan bahwa, hasil belajar adalah seluruh terdiri dari hasil belajar pengetahuan, hasil
kecakapan dan segala hal yang diperoleh belajar keterampilan dan hasil belajar sikap
melalui proses belajar mengajar di sekolah diperoleh melalui penilaian pada masing-
yang dinyatakan dengan angka dan diukur masing hasil belajar. Hasil belajar yang terdiri
dengan menggunakan tes hasil belajar. Pada dari hasil belajar pengetahuan, hasil belajar
siklus 1 diberikan soal tes pilihan ganda keterampilan dan hasil belajar sikap diperoleh
sebanyak 4 butir soal dan 2 soal esai, soal-soal melalui penilaian pada masing-masing hasil
ini dibuat berdasarkan indikator pada RPP yang belajar. Hasil belajar pengetahuan diperoleh
digunakan. Pada Siklus 1 ini persentase melalui penilaian yang dilakukan dalam bentuk
ketuntasan belajarnya adalah 74,2% yang pemberian tes tertulis pada akhir pembelajaran
berarti pada siklus 1 ini kriteria hasil belajarnya (postest) berupa 5 soal uraian. Deskripsi hasil
secara klasikal tidak tuntas. Kemudian pada belajar (Tabel 3).
siklus 2 dilakukan refleksi terhadap siklus 1,

Tabel 3. Ketuntasan belajar siswa klasikal siklus 2


Jmlh siswa Siswa Ketuntasan
Hasil belajar Kriteria
yang tuntas Tuntas klasikal (%)
Pengetahuan (≥
27 orang
2,67)
Keterampilan (≥
31 orang
2,67) 27 orang 87,90 % Tuntas
Sikap (Kategori
Baik atau ≥ 2,51) 31 orang

Perbaikan yang dilakukan oleh guru Jadi, dari proses pembelajaran yang
yaitu dengan perbaikan dalam proses telah dilakukan diketahui bahwa penerapan
pembelajaran, baik dari aktivitas guru ataupun Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada
dari aktivitas siswa. Hal ini sejalan dengan proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil
yang dikemukakan oleh Hosnan (2014) bahwa belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
hakikat belajar adalah adanya perubahan Hosnan (2014) bahwa dengan penerapan
tingkah laku yang merupakan sebagai hasil model PBL ini dapat membantu siswa agar
belajar yang mencakup hampir semua memperoleh pengalaman dan mengubah
kecakapan, keterampilan, pengetahuan, tingkah laku siswa, baik dari segi kualitas atau
kebiasaan, keinginan, motivasi dan sikap yang kuantitas, tingkah laku yang dimaksud yaitu
disadari dan disengaja.

917
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

pengetahuan, keterampilan, dan norma pendidikan/ diakses pada tanggal 16


sebagai pengendali sikap. Oktober 2014.
Ini juga sesuai dengan penelitian yang Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan
dilakukan oleh Vito, 2014 “Penerapan Model Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Untuk 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Khalifah, N. (2013). Penerapan Model
Kelas VIIIDSMPN 6 Kota Bengkulu” dengan Problem-Based Learning (PBM) Untuk
hasil penelitian pada siklus 1 dianalisis Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
berdasarkan kriteria ketuntasan belajar Belajar Biologi Siswa kelas VIII3
klasikal dan di peroleh nilai rata-rata siswa SMPN 21 Kota Bengkulu. (Skripsi).
74,23 dengan persentase ketuntasan belajar Bengkulu: Universitas Bengkulu.
klasikal 65,38 % dengan kriteria belum tuntas Nanda, J. S. (2013). Penerapan Model
dan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk
meningkat menjadi 80,19 dengan persentase Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
ketuntasan belajar 88,46 % dengan kriteria Kelas VIII.1 SMPN 14 Kota Bengkulu.
tuntas. Dan Penelitian selanjutnya yaitu oleh (Skripsi). Bengkulu: Universitas
Mutiara Julianti, 2013 “ Korelasi Persepsi Bengkulu.
tentang Pembelajaran Berbasis Masalah Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014
(PBM) dengan Hasil Pemecahan Masalah tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pada Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Pendidik Pendidikan Dasar dan
Siswa Kelas XI IPA c SMA Negeri 6 Kota Menengah (Salinan).
Bengkulu” dengan hasil penelitian persepsi Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran
siswa tentang Pembelajaran Berbasis Masalah Mengembangkan Profesionalisme
(PBM) tidak berkorelasi dengan hasil Guru. Jakarta: Rajawali Press.
pemecahan masalah pada Pembelajaran Trianto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas.
Berbasis Masalah. Jakarta: Tim Prestasi Pustaka.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analaisis dapat
disimpulkan bahwa (1) Perbaikan
pembelajaran dengan model Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM) dalam proses
pembelajaran Biologi Materi Sistem
Pernapasan pada Manusia dapat meningkatkan
aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar
siswa Kelas XI IPA4SMA N 1 Kota Bengkulu
dengan rerata aktivitas mengajar dari 29
menjadi 31,5 dan aktivitas belajar siswa
dengan rerata 28 menjadi 30,5, (2) Perbaikan
pembelajaran dengan model Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM) dalam proses
pembelajaran Biologi pada materi Sistem
Pernapasan Manusia dapat meningkatkan hasil
belajar siswa Kelas XI IPA4SMA N 1 Kota
Bengkulu yaitu dengan ketuntasan klasikal
dari 74,2 % menjadi 87,09%.

DAFTAR PUSTAKA
Amir, M., & Taufiq. (2009). Inovasi
Pendidikan Melalui Problem Based
Learning. Jakarta: Kencana Group.
Guntara, Y. (2010). Arti Pendidikan dan
Batas-batas Pendidikan. (Online).
Diakses di
http://blog.umy.ac.id/karyaku/2010/11/
22/arti-pendidikan-dan-batas-batas-

918

Anda mungkin juga menyukai