Khadijah-TUGAS PAK ARSIN
Khadijah-TUGAS PAK ARSIN
Khadijah-TUGAS PAK ARSIN
PENDAFTARAN TANAH
Disusun Oleh :
Nama : Khadijah
NPM : 5623220049
Kelas :B
FAKULTAS HUKUM
MAGISTER KENOTARIATAN
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2024
● Pengertian Pendaftaran Tanah
Dalam hukum tanah sebutan “tanah” dipakai dalam arti yuridis, sebagai suatu
pengertian yang telah diberi batasan resmi oleh UUPA. Pasal 4 UUPA
menyatakan bahwa: “Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang
dimaksud dalam Pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaaan
bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh
orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain serta
badan-badan hukum”.
2
3. Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA): Pada tahun 1960, pemerintah
Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Pokok Agraria yang
merupakan landasan hukum utama terkait dengan pendaftaran tanah dan
pengaturan agraria di Indonesia. UUPA memberikan dasar hukum bagi
pendaftaran tanah dan pembagian hak atas tanah di Indonesia.
4. Reformasi Agraria: Seiring berjalannya waktu, pemerintah Indonesia
melakukan berbagai reformasi agraria untuk meningkatkan pemerataan
kepemilikan tanah dan memberikan perlindungan hukum bagi pemilik
tanah, terutama bagi masyarakat adat dan petani kecil.
Tujuan pendaftaran tanah merupakan sarana penting mewujudkan
kepastian hukum, penyelenggaraan pendaftaran tanah dalam masyarakat
modern merupakan tugas Negara yang dilaksanakan oleh Pemerintah
bagi kepentingan rakyat dalam rangka memberikan jaminan kepastian
hukum dibidang pertanahan.
3
2. Pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal ini meliputi
1. Pasal 23 UUPA ayat (1): Hak milik demikian pula setiap peralihan,
hapusnya
dan pembebanannya dengan hak-hak lain harus didaftarkan menurut
ketentuan- ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2):
Pendaftaran termasuk dalam ayat (2) merupakan alat pembuktian yang
kuat mengenai hapusnya hak milik serta sahnya peralihan dan
pembebanan hak tersebut.
2. Pasal 32 UUPA, ayat (1): Hak guna usaha, termasuk syarat-syarat
pemberiannya, demikian juga setiap peralihan dan penghapusan hak
tersebut, harus didaftarkan menurut ketentuan-ketentuan yang dimaksud
dalam Pasal 19. Ayat (2): Pendaftaran termasuk dalam ayat 5 1
merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai peralihan serta
4
hapusnya hak guna usaha, kecuali dalam hak-hak itu hapus karena
jangka waktunya berakhir.
3. 3. Pasal 38 UUPA ayat (1): Hak guna bangunan, termasuk syarat-syarat
pemberiannya, demikian juga setiap peralihan dan hapusnya hak tersebut
harus didaftarkan menurut ketentuan-ketentuan yang dimaksud dalam
Pasal 19. Ayat (2): Pendaftaran termaksud dalam ayat 1 merupakan alat
pembuktian yang kuat mengenai hapusnya hak guna bangunan serta
sahnya peralihan tersebut, kecuali dalam hal hak itu hapus karena jangka
waktunya berakhir.
1. Bidang–bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, HGU (Hak Guna
Usaha), HGB (Hak Guna Bangunan), dan HP (Hak Pakai).
2. Tanah Hak Pengelolaan
3. Tanah Wakaf
4. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
5. Hak tanggungan
6. Tanah Negara (khusus untuk tanah negara pendaftarannya dilakukan dengan
cara membukukan bidang tanah yang bersangkutan dalam daftar tanah dan tidak
diterbitkan sertifikat atasnya). Sementara terhadap obyek pendaftaran tanah yang
lain, dibukukan dalam peta pendaftaran dan buku tanah sertaditerbitkan
sertifikat sebagai surat tanda bukti haknya”.
5
Pengertian hak tanah dalam UUPA, obyek pendaftaran tanah atau dikenal
dengan hak-hak atas tanah menurut ketentuan yang ditetapkan UUPA Pasal 16 terdiri
dari:
● Hak milik,
● Hak guna-usaha,
● Hak guna-bangunan,
● Hak sewa,
● Hak membuka tanah,
● Hak memungut-hasil hutan,
● Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut di atas yang
akan
ditetapkan dengan Undang-Undang serta hak-hak yang sifatnya
sementara sebagai yang disebutkan dalam Pasal 53.
6
memberatkan pihak-pihak yang ekonominya lemah. Intinya agar jangan
sampai pihak ekonomi lemah tidak melakukan pendaftaran tanah hanya
karena masalah tidak mampu membayar
4. Mutakhir, setiap data yang berkaitan dengan pendaftaran tanah haruslah
data yang terbaru, yang menunjukan keadaan riil pada saat yang
sekarang. Setiap ada perubahan fisik atau benda-benda diatasnya atau hal
yuridis atas tanah harus ada datanya (selalu ada pembaharuan data).
5. Terbuka, dokumen-dokumen atau data-data baik fisik atau yuridis
bersifat terbuka dan boleh diketahui oleh masyarakat. Asas ini bertujuan
agar bila ada hal-hal yang menyimpang atau disembunyikan dapat
diketahui.