Jurnal Penulisan Ilmiah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MEMANFAATKAN INSTAGRAM STORY SEBAGAI MEDIA PROMOSI UNTUK

MENINGKATKAN PENJUALAN DI TENGAH DI BERHENTIKANNYA TIKTOK

SHOP

PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai satu syarat menyelesaikan Mata Kuliah Penulisan Ilmiah
Pada Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Informatika

Oleh:
ABDI HENDRI DITYA
L100200170
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian.....................................................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................................4
2.1. Teori Komunikasi Pemasaran Terpadu....................................................................................4
2.2. Penelitian Terdahulu tentang Komunikasi Pemasaran Terpadu..............................................4
2.3. Teori Bauran Pemasaran..........................................................................................................5
2.4. Penelitian Terdahulu tentang Teori Bauran Pemasaran...........................................................6
BAB III METODOLOGIPENELITIAN.................................................................................................7
REFERENS

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saat ini, globalisasi sangat memengaruhi kemajuan dalam teknologi
komunikasi dan informasi. Globalisasi memang membawa perubahan yang begitu
signifikan bagi masyarakat di seluruh dunia dan salah satunya yang paling terasa
adalah dengan semakin canggihnya teknologi (Wahyudi & Sukmasari, 2018).
Kemajuan teknologi akan mempermudah manusia dalam menyelesaikan segala
aktivitas dan kebutuhan sehari-hari. Bidang komunikasi dan informasi menjadi contoh
bidang yang terbantu dengan perkembangan teknologi yang ada, terlebih dengan
kehadiran internet di tengah-tengah masyarakat. Internet menyebabkan akses untuk
berkomunikasi, memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, bahkan sarana berbisnis
pun dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif. Munculnya internet juga
menjadi titik awal tumbuhnya sebuah media baru bernama media sosial (Setiadi,
2016).
Media sosial dapat diartikan sebagai sebuah platform yang menawarkan
ketersediaan fasilitas untuk bersosialisasi secara digital kepada penggunanya
(Purbohastuti, 2017). Jenis-jenis media sosial ini juga begitu beragam, diantaranya
facebook, instagram, twitter,tiktok dan lain sebagainya. Dari beberapa media sosial
tersebut, instagram menjadi aplikasi yang cukup populer dan digemari oleh
masyarakat karena berbagai fitur yang disediakan seperti instagram story, feeds,
reels, dan lain sebagainya yang dapat dimanfaatkan oleh para penggunanya dalam
memenuhi kebutuhan yang mereka miliki. Instagram story menjadi fitur yang begitu
digemari oleh masyarakat karena menawarkan penggunanya untuk berbagi aktivitas
sehari-hari, informasi, dan bahkan dapat digunakan sebagai sarana promosi/bisnis
(Ramadhan dkk, 2020).
Menurut data yang ada, instagram sendiri pada tahun 2022 telah digunakan
sebanyak 99,15 juta pengguna Indonesia dimana angka tersebut tergolong sangat
besar (Nuryama, 2022)

1
4

Dalam mengembangkan dan memajukan sebuah bisnis, maka kegiatan


promosi atau pemasaran menjadi salah satu poin penting untuk dapat menjangkau
calon pembeli yang lebih luas lagi. Promosi dapat dilakukan dengan memberikan
informasi mengenai seberapa kompetitif produk yang dijual dan biasanya dikemas
dalam tampilan yang begitu menarik perhatian calon pembelinya (Puspitarini &
Nuraeni, 2019). Semenjak kemunculan internet dan ditambah dengan di tutupnya
tiktok shop di indosnesia , maka media sosial khususnya instagram dinilai menjadi
media yang cukup efektif dan murah jika digunakan sebagai sarana pemasaran
produk. Terlebih semenjak adanya fitur instagram story yang cukup banyak
digunakan, maka instagram memang sudah banyak dilirik oleh berbagai pemilik usaha
dalam mempromosikan usaha/bisnisnya (Wainira dkk, 2021).
(Husna dkk, 2021) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan
Instagram Stories sebagai Media Promosi Kesehatan Mata”, didapatkan hasil bahwa
instagram stories terbukti mampu dijadikan media promosi yang efektif dimana hal-
hal yang mempengaruhi keberhasilan promosi di instagram stories antara lain jumlah
pengikut, isi konten yang menarik, serta jam pengunggahan. Adapun kesamaan antara
penelitian ini dan penelitian tersebut terletak pada fokus keduanya yang membahas
strategi promosi melalui fitur instagram story, sementara perbedaannya terletak pada
spesifikasi penelitian tersebut berfokus pada promosi kesehatan mata saja.
Penelitian terkait lainnya dilakukan oleh Miladiah & Riyanto (2020) dengan
judul "Pemanfaatan Media Sosial Instagram dalam Pemasaran Sayuran oleh
Sayurkita.Mlg Saat Masa Pandemi Covid-19". Hasil penelitian menunjukkan bahwa
media sosial Instagram dapat digunakan untuk mempromosikan sayuran secara online
dan memberikan kemudahan dan keuntungan khusus bagi sayurkita.mlg, terutama
selama pandemi COVID-19. Penelitian tersebut dan penelitian ini sama-sama
membahas penggunaan Instagram sebagai media promosi, tetapi objek penelitian
tersebut hanya sayurkita.mlg dan situasi saat pandemi, bukan saat aplikasi promosi
penjualan seperti Tiktok ditutup.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Irfansyah dan Yusida (2020)
berjudul "Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Media Instagram pada Folke
Coffee," yang menunjukkan bahwa media sosial Instagram sangat efektif untuk
pemasaran.
Sebagai metode untuk mempromosikan Folke Coffee, yang dibuktikan
dengan peningkatan penjualan kafe. Penelitian ini dan penelitian sebelumnya berbeda
karena keduanya membahas penggunaan Instagram sebagai media promosi. Namun,
5
perbedaan terletak pada subjek penelitian, yaitu Folke Coffee, dan situasi saat ini,
yaitu pandemi dan TikTok Shop, aplikasi penting untuk mempromosikan penjualan.
Urgensi dilakukannya penelitian ini yaitu mengingat bahwa kemajuan
teknologi yang ada harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin meskipun kita
dihadapkan pada situasi yang sulit seperti. Dalam hal ini, kita harus mampu
memaksimalkan peluang promosi yang cukup menjanjikan dengan menggunakan
fitur cerita Instagram, sehingga diperlukan strategi untuk menggunakannya dengan
benar. Peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul ”Memanfaatkan Instagram
Story Sebagai Media Promosi Untuk Meningkatkan Penjualan di Tengah
Diberhentikanya Tiktok Shop" berdasarkan latar belakang.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara memanfaatkan instagram story sebagai media promosi untuk
meningkatkan penjualan di tengah ditutupnya tiktok shop ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui cara menggunakan Instagram Story sebagai alat promosi untuk
meningkatkan penjualan utama.ditutupnya TikTok Shop.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Teori Komunikasi Pemasaran Terpadu


Menurut American Association of Advertising Agency, komunikasi
pemasaran terpadu, juga dikenal sebagai komunikasi pemasaran terpadu, adalah cara
untuk merencanakan komunikasi pemasaran dengan menekankan nilai tambahan dari
perencanaan komperehensif, yang dilakukan dengan mempelajari pesan strategis
untuk setiap jenis komunikasi dan kemudian menggabungkannya untuk mencapai
konsistensi pesan, kejelasan, dan juga akibat komunikasi maksimal melalui pesan
terintegrasi.
Sementara itu, komunikasi pemasaran terpadu menurut Morissan (2015) yaitu
suatu strategi yang diterapkan oleh pemilik bisnis dalam rangka melakukan
pengembangan, eksekusi, evaluasi, pengukuran sebuah program/strategi komunikasi
brand dalam waktu yang telah ditentukan dan ditujukan kepada konsumen, karyawan,
serta target lainnya baik itu pihak internal maupun eksternal sebuah perusahaan.
Adapun tujuan dilakukannya komunikasi pemasaran terpadu yaitu untuk memperoleh
keuntungan finansial sebuah brand yang dimiliki baik ditujukan untuk jangka pendek
maupun panjang dan dapat juga dilakukan dalam rangka melakukan peningkatan
value atau nilai sebuah brand.
Berdasarkan kedua definisi ini, komunikasi pemasaran terpadu adalah strategi
komunikasi pemasaran yang digunakan oleh sebuah perusahaan. Untuk mencapai hal
ini, berbagai saluran komunikasi yang tersedia digabungkan dan diatur untuk
menyampaikan pesan dengan cara yang jelas dan konsisten. Strategi ini bertujuan
untuk meningkatkan keuntungan finansial perusahaan semaksimal mungkin.

2.2. Penelitian Terdahulu tentang Komunikasi Pemasaran Terpadu


Salah satu contoh penelitian yang menerapkan konsep teori komunikasi
pemasaran terpadu adalah studi yang dilaksanakan oleh Mufidah (2019) berjudul
"Pemanfaatan Instagram Sebagai Sarana Komunikasi Pemasaran (Analisis Kasus pada
Pemilik Toko Online By_kk)"dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
komunikasi pemasaran terpadu pada online shop tersebut menggunakan Instagram
dan hasilnya begitu efektif digunakan karena pesan yang disampaikan melalui
unggahan foto produk

4
5

menggunakan fitur seperti feeds, reels, dan instagram story dapat diterima dengan
baik, jelas, dan juga up-to-date. Hasilnya juga terjadi peningkatan penjualan dan
finansial pada online shop By_kk.

Haryono & Buntaran melakukan penelitian yang serupa pada tahun 2019
dengan judul "Analisis Elemen Visual Pada Media Sosial Instagram Roti'o Dalam
Membangun Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)." Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Roti'o menggunakan strategi komunikasi terpadu dengan menggunakan iklan
media sosial yang menarik dan konsisten untuk meyakinkan pelanggan untuk
membeli produknya dan mendapatkan manfaat dari iklannya.

2.3. Teori Bauran Pemasaran


Menurut Kotler (2012), teori bauran pemasaran atau yang dikenal sebagai
marketing mix adalah rangkaian strategi atau alat pemasaran yang diterapkan oleh
suatu perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran yang sesuai dengan variabel di
dalamnya. Konsep ini digunakan untuk menciptakan produk yang ditawarkan,
menetapkan harga, memberikan informasi kepada konsumen, dan menentukan tempat
atau saluran di mana suatu penawaran dapat diakses. Bauran pemasaran ini terdiri dari
empat unsur utama yang dikenal sebagai 4P, yaitu produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promotion). Penjelasan masing-masing unsur adalah
sebagai berikut.

a. Product

Product atau produk dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat disajikan oleh
produsen kepada calon konsumen untuk menarik perhatian, membangkitkan
keinginan, mendorong pembelian, dan memenuhi kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan. Produk ini dapat berupa manfaat yang memberikan kepuasan
kepada pelanggan, baik dalam bentuk yang dapat dirasakan secara nyata
(tangible) maupun tidak terlihat secara fisik (intangible).

b. Price

Price atau harga dapat dijelaskan sebagai elemen dalam teori bauran pemasaran
yang memiliki potensi untuk memberikan keuntungan finansial bagi perusahaan.
Harga mencakup nilai dari produk atau jasa yang sedang ditawarkan. Secara
alternatif, harga dapat didefinisikan sebagai jumlah uang yang harus dibayarkan
oleh konsumen kepada penjual untuk dapat mengakses atau menggunakan suatu
produk atau jasa.
6

c. Place
Place atau tempat atau distribusi adalah suatu aktivitas pemasaran yang
dilakukan untuk mengarahkan produk atau jasa dari produsen ke konsumen, dan
dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan pasar.
d. Promotion
Promotion atau promosi adalah rangkaian tindakan yang dilakukan oleh
suatu perusahaan untuk mengkomunikasikan produk atau jasa kepada target
konsumennya. Kegiatan promosi juga berfungsi sebagai upaya untuk meyakinkan,
mempengaruhi, atau memotivasi calon pembeli agar melakukan transaksi dengan
perusahaan tersebut.

2.4. Penelitian Terdahulu tentang Teori Bauran Pemasaran


Salah satu penelitian sebelumnya yang mengeksplorasi teori bauran pemasaran
adalah studi yang dilakukan oleh Nugroho & Azzahra (2022) dengan judul
"Pemanfaatan Instagram Sebagai Sarana Promosi dalam Bisnis Social Commerce Bro.
Do." dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa marketing mix atau teori bauran
pemasaran yang diterapkan pada penelitian tersebut mengadopsi strategi 7P dan
menggunakan instagram sebagai media promosinya serta terbukti bahwa strategi
promosi yang diterapkan pada Bro.Do berjalan dengan efektif dan efisien.

Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Asmaradewi & Kusumaningtyas


(2019) dengan judul “Peran Instagram Sebagai Media Promosi dalam Meningkatkan
Jumlah Pengunjung Pada Cafe Mas Bro” dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa
strategi promosi yang dilakukan oleh Café MasBro menerapkan marketing mix 4P
melalui platform instagram dan terbukti signifikan serta berhasil dalam meningkatkan
penjualan pada Café Mas Bro tersebut.
BAB III

METODOLOGI PENELTIIAN

Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menguraikan suatu
permasalahan dengan menggunakan uraian kata-kata yang rinci dan mendalam. Dalam
perbandingan dengan metode deskriptif kuantitatif, metode ini tidak mengandalkan angka dan
statistik dalam menggambarkan data. Jenis data yang digunakan mencakup data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui informasi yang diberikan oleh
narasumber, termasuk data dari tiga pemilik usaha di Kota Surakarta dan tambahan data dari
akun Instagram mereka. Data sekunder diperoleh melalui referensi dari berbagai sumber,
seperti jurnal, buku, skripsi, dan literatur terkait dengan topik penelitian. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses analisis
data melibatkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

7
REFERENSI

Asmaradewi, Y., & Kusumaningtyas, E. (2019). Peran Instagram Sebagai Media Promosi
dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Pada Cafe Mas Bro. (Skripsi; Universitas
Semarang).

Burhan, F. A. (2020). Penggunaan WhatsApp dan Instagram Melonjak 40% Selama Pandemi
Corona artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul (Penggunaan
WhatsApp dan Instagram Melonjak 40% Selama Pandemi Corona),
https://katadata.co.id/febrinaiskana/digital/5e9a41f84eb85/penggunaan-whatsapp-dan-
instagram-melonjak-40-selama-pandemi-corona, diakses pada 19 Juli 2022 pukul
22.04.

Haryono, T. C., & Buntaran, L. C. K. (2019). Analisis Elemen Visual Pada Media Sosial
Instagram Roti’o Dalam Membangun Integrated Marketing Communication
(IMC). Tuturrupa, 2(1), 1-14.

Husna, H. N., Milataka, I., Fitriani, N. Z. J., & Ardi, A. K. (2021). Penggunaan Instagram
Stories sebagai Media Promosi Kesehatan Mata. JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan
Penerapan IPTEK), 5(2), 61-68.

Irfansyah, H., & Yusida, E. (2020). Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Media
Instagram Pada Folke Coffee Selama Pandemi Covid-19. Prosiding Hapemas, 1(1),
618-626.

Morrisan, M. A. (2015). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana.

Miladiah, A. F., & Riyanto, S. (2020). Pemanfaatan Media Sosial Instagram Dalam
Pemasaran Sayuran Oleh Sayurkita. Mlg Saat Masa Pandemi Covid 19. Jurnal
Indonesia Sosial Sains, 1(3), 172-179.

Mufiddah, A. (2019). Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran (Studi


Kasus Owner Online Shop By_kk) (Doctoral dissertation, IAIN PONOROGO).

Nugroho, T. A., & Azzahra, F. C. (2022). Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Promosi
Social Commerce Usaha Bro. Do. Jurnal Pustaka Komunikasi, 5(1), 136-149.

Nuryama, R. (2022). Jumlah Pengguna Instagram di Indonesia Pada 2022,


https://www.tinewss.com/indonesia-news/pr-1853617991/jumlah-pengguna-
instagram-di-indonesia-pada- 2022#:~:text=TiNewss.Com%20%2D%20Angka
%20yang%20dipublikasikan,total% 20populasi%20di%20awal%20tahun, diakses pada
19 Juli 2022 pukul 21.58.

Purbohastuti, A. W. (2017). Efektivitas Media Sosial Sebagai Media Promosi. Tirtayasa


Ekonomika, 12(2), 212-231.

Puspitarini, D. S., & Nuraeni, R. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media
Promosi. Jurnal Common, 3(1), 71-80.

Ramadhan, A., Naswandi, C. N., & Herman, C. M. (2020). Fenomena Endorsement di


Instagram Story Pada Kalangan Selebgram. KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 316-
329.

Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan Media Sosial Untuk Efektifitas Komunikasi. Cakrawala-


Jurnal Humaniora, 16(2).

Wahyudi, H. S., & Sukmasari, M. P. (2018). Teknologi dan Kehidupan Masyarakat. Jurnal
Analisa Sosiologi, 3(1), 13-24.

Wainira, M. A., Liliweri, Y. K., & Mandaru, S. S. (2021). Pemanfaatan Instagram sebagai
Media Komunikasi Pemasaran dalam Membangun Brand Image. Jurnal Communio:
Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi, 10(2), 138-148.

Anda mungkin juga menyukai