Askep Individu Tri

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY.

T DENGAN
DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI
DI DUSUN SOKA SELOHARJO
BANTUL YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

Tri Mawarsih (20211345)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTUL
YOGYAKARTA
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny T Dengan Diagnosa Medis

Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta ini telah disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Dusun Soka, Maret 2024

Mahasiswa

Tri Mawarsih Mengetahui

Pembimbing Lahan

Dian Novita Kumalasari S. Kep., Ns., M. Kep.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawatan
pada Ny. T dengan Diagnosa Medis Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta
Penulisan laporan asuhan keperawatan ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas Praktek Keperawatan Keluarga II Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bantul, Yogyakarta.
Laporan asuhan keperawatan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Suyanto selaku dukuh di Dusun Suko Seloharjo yang telah
memberikan arahan selama kegiatan laporan asuhan keperawatan ini.
2. Ibu Dian Novita Kumalasari S. Kep., Ns., M. Kep. Selaku pembimbing lahan
yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan arahan dalam penyusunan
laporan asuhan keperawatan ini.
Semoga laporan asuhan keperawatan ini dapat memberikan ilmu,
informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan asuhan keperawatan ini masih
banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun.

Bantul, 26 Februari 2024

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi adalah suatu keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas normal yang mengakibatkan angka kesakitan (morbiditas) dan
angka kematian (mortalitas). Hipertensi berarti tekanan darah di dalam
pembuluh – Pembuluh darah sangat tinggi yang merupakan pengangkut darah
dari jantung yang memompa darah keseluruh jaringan dan organ – organ tubuh.
(Dwi Sapta Aryantiningsih & Silaen,2019)

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua golongan


hipertensi primer dimana penyebabnya tidak diketahui namun banyak faktor yang
mempengaruhi seperti genetika, lingkungan,hiperaktivitas ,susunan saraf
simpatik,system rennin angiotensin, efek dari eksresi natrium (Na) , obesitas ,
merokok, dan strees dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang diakbitkan
karena penyakit ginjal atau penggunaan kontrasepsi hormonal (Bachrudin & Najib
2016)

Salah satu penyebab kejadian hipertensi adalah gaya hidup yang kurang sehat.
Gaya hidup dapat diklasifikasikan menjadi beberapa komponen yang berkaitan
dengan kejadianhipertensi yaitu terdiri dari minum kopi, merokok, merawat berat
badan tetap ideal, aktif beraktivitas dan minum alkohol. Hal-hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya hipertensidimana merokok dapat merusak jantung dan
sirkulasi darah dan meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke, merawat
badan tetap ideal yaitu aktif beraktivitas dapatmelindungi dari penyakit hipertensi,
selain itu aktif beraktivitas secara teratur dapatmembantu menurunkan tekanan
darah dan memperbesar penurunan berat badan dan batasiminum alkohol karena
apabila seseorang minum alkohol berlebihan tidak hanyameningkatkan tekanan
darah tetapi juga menaikkan berat badan. Selain itu, mengkonsumsialkohol berlebih
dapat menyebabkan resistensi pada terapi antihipertensi dan berisikoterjadinya
beberapa penyakit lain seperti stroke dan jantung (Yusuf, 2018).
Gaya hidup merupakan faktor terpenting yang sangat mempengaruhi kehidupan
masyarakat. Gaya hidupyang tidak sehat, dapat menyebabkan terjadinya penyakit
hipertensi, misalnya; Makanan,aktifitas fisik, stres, dan merokok (Puspitorini,
2009).Hipertensi dapat berakibat meluasseperti penyakit jantung koroner, stroke,
dan infark miokard. Timbunan lemak atau plak didalam dinding arteri koroner pada
jantung, arteri yang menuju otak serta tungkaimenyebabkan terjadinya
penyempitan arteri sehingga tekanan darah meningkat. Hal inimemungkinkan
penyandang penyakit ini akan memiliki resiko tinggi terkena stroke. Peningkatan
tekanan darah diotak menyebabkan pecahnya pembuluh arteri. Biasanyahipertensi
menyebabkan keadaan jantung bekerja menjadi berat atau memompa darah, volume
jantung membesar dan dinding menipis sehingga akhirnya menyebabkan gagal
jantung. Komplikasi lain dari jantung yaitu perdarahan, infark serebral,
thrombosis,retinopati hipertensif pada mata, hipertensi pada jantung,
nefroksklerosis pada ginjal dankegagalan faal ginjal. Apabila hipertensi tidak
ditanggulangi secara baik maka akanmengakibatkan gangguan ginjal dan pembuluh
darah sistem syaraf pusat. Keadaan ini akanmemperpendek usia penderita dan
sekitar 10- 12% mengalami kematian (Hasan, 2019)
Usaha pencegahan juga bermanfaat bagi penderita hipertensi agar penyakit
tidak menjadi lebih parah, tentunya harus disertai pemakaian obat – obatan yang
ditentukan olehdokter. Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, Harus
diambil pencegahan tindakanyang baik, antara lain dengan cara pembatasan
konsumsi, maksimal 2 gram garam dapur untuk diet setiap hari. Menghindari
kegemukan (obesitas) dengan menjaga berat badannormal atau tidak berlebihan.
Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kadar kolesteroldarah tidak terlalu
tinggi, kadar kolesterol darah yang tinggi dapat mengakibatkanterjadinya endapan
kolesterol dalam dinding pembuluh darah, lama kelamaan jika endapankolesterol
bertambah akan menyumbat pembuluh nadi dan mengganggu peredaran
darah.Olahraga secara teratur dapat menyerap atau menghilangkan endapan
kolesterol pada pembuluh nadi. Olahraga yang dimaksud adalah latihan
menggerakkan semua sendi danotot tubuh (latihan isotonik atau dinamik), seperti
gerak jalan, berenang, naik sepeda. Tidak dianjurkan melakukan olahraga yang
menegangkan seperti tinju, gulat atau angkat besi,karena latihan yang berat bahkan
dapat menimbulkan hipertensi, makan buah dan sayuransegar karena mengandung
banyak vitamin dan mineral, buah yang banyak mengandungmineral kalium dapat
membantu menurunkan tekanan darah, tidak merokok dan tidak minum alkohol
(Gunawan, 2019).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembahasan kali ini adalah “Asuhan Keperawatan
pada Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta”.

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Penulis dapat memberikan asuhan keperawatan pada Keluarga Ny.T
Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi pengkajian pada pasien Keluarga
Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Keluarga
Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
c. Mahasiswa mampu membuat perencanaan keperawatan pada Keluarga
Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
d. Mahasiswa mampu melaksanakan pelaksanaan asuhan keperawatan
pada masing-masing diagnosa keperawatan pada Keluarga Ny.T Dengan
Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada
Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pelayanan
Dapat menjadi bahan untuk menambah pengetahuan tenaga kesehatan
dengan penatalaksanaan pada Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun
Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi pendidikan ilmu keperawatan sebagai bahan bacaan dan menambah
wawasan bagi mahasiswa kesehatan khususnya perawat dalam hal
penambah dan perkembangan pengetahuan tentang asuhan keperawatan
pada Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta.
3. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dalam aplikasi yang lebih nyata di lapangan dengan
Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta
4. Bagi Pasien dan Keluarga
Pasien dan keluarga mengetahui wawasan dan perawatan yang tepat pada
Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta.
5. Bagi Pembaca
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang informasi
mengenai asuhan keperawatan pada keluarga dengan Hipertensi.

E. Ruang lingkup
Ruang lingkup dalam laporan ini adalah asuhan asuhan keperawatan pada
Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta
dan dilakukan terhadap 1 pasien dengan masalah Hipertensi. Asuhan
keperawatan ini dilakukan pada tanggal 25 Maret 2024 – 27 Maret 2024.
Tempat pelaksanaannya adalah di Keluarga Ny.T Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta.
F. Metode Penelitian
Metode penulisan laporan ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk
analisa masalah dengan pendekatan asuhan keperawatan yang komprehensif
dengan cara melalui wawancara dan pemeriksaan fisik.

G. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan pada laporan ini adalah untuk memudahkan pembaca
memahami isi penulisan laporan maka penulisan mencantumkan sistematika
penulis yang terdiri dari lima bab, antara lain sebagai berikut:
1. BAB 1 Pendahuluan
Yang terdiri dari latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan penulisan,
Manfaat, Ruang lingkup, Metode penulisan, dan Sistematika penulisan.
2. BAB II Tinjauan Teori
Yang terdiri dari pengertian, etiologi, manifestasi, klasifikasi,
patofisiologi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis dan
keperawatan, komplikasi, prognosis serta konsep dasar asuhan
keperawatan.
3. BAB III Tinjauan kasus
Yang terdiri dari pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,
rencana asuhan keperawatan, implementasi dan evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
MIND MAP
BAB III
TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN
1. Data Dasar Keluarga

a. Nama Kepala Keluarga : Ny. T

b. Usia : 50 Tahun

c. Agama : Islam

d. Pendidikan : SD

e. Pekerjaan : IRT

f. Alamat/ No Telp : Dusun Soka rt 06 Pundong Bantul

g. Komposisi Keluarga : Istri

h. Daftar Anggota Keluarga

No Nama JK Hub. Umur Pendidikan Agama Pekerjaan


Dgn
Keluarga
1. Tn. N L KK 53 Th SLTA Islam Buruh
2. Ny.T P Istri 50 Th SD Islam IRT
3. An. A L Anak 8 Th Belum Islam Pelajar
Tamat SD

1
i. Genogram

Keterangan :
: Meninggal
:Pasien
: Perempuan

:Laki - Laki

: pernikahan

: keturunan
: serumah

j. Tipe Keluarga

Keluarga Ny. T adalah tipe keluarga Nuclear family yang terdiri dari

ayah ,ibu dan anak memiliki 1 anak laki-laki yang tinggal bersama.

k. Latar Belakang Budaya (Etnis)

Ny.T juga berasal dari suku Jawa, Yogyakarta. Bahasa yang

digunakan sehari hari adalah Bahasa Jawa, Ny.T sudah lama tinggal di

desa soka pundong bantul sejak menikah dengan suaminya. Lingkungan

tempat tinggal pasien saat ini dikelilingi oleh orang-orang dengan suku

yang sama yaitu jawa, yang memang kampung mereka sendiri.

Peran ayah, Ibu dan anak masih menganut kultur budaya Jawa,

anak-anak selalu mengikuti apa yang diperintahkan orang tuanya tanpa

berani membantah peran Ny.T saat ini sebagai ibu . Di keluarga Tn.N

2
yang mengambil keputusan adalah Tn.N. Tetapi biasanya keputusan

diambil setelah bermusyawarah dengan Ny.T, dekorasi didalam rumah

menggambarkan budaya Jawa. Ny.T dan keluarganya jika sakit hanya

dapat pergi kepuskesmas atau klinik terdekat untuk melakukan

pemeriksaan dan mendapat pengobatan.

l. Identifikasi Nilai-Nilai Spriritual/Agama

Keluarga Ny.T beragama Islam dan menjalankan ajaran agama

seperti Shalat, Puasa dan Mengaji. Ny. T selalu mengikuti pengajian di

desanya setiap hari jumat. Ny.T Juga sering mengikuti kegiatan di

posyandu. Ny.T Mengkatan kadang – kadang mengikuti kegiatan

lainnya.

m. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Penghasilan Ny.T didapatkan dari suaminya Tn.N dan Ny.T

mentakan tidak mendapatkan perbulannya bantuan dari PKH .dan

semua kebutuhan Ny.T dipenuhi secukup-cukupnya menggunakan uang

pemberian dari suaminya tersebut. Ny.T mengatakan tidak mempunyai

tabungan, uang yang di dapatkan habis untuk kebutuhan schari-hari. Ny.

T mengatakan pengeluaran perbulan > Rp.1.000.000,00.

n. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang

Ny.T sudah lama tidak melakukan rekreasi karena anak-anaknya

sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ny.T mengisi waktu luangnya

dengan berinteraksi dengan anak-anaknya, mengobrol dengan tetangga,

bermain Hp dan Mendengarkan Musik di waktu luang.

3
2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Ny.T dalam tahap perkembangan keluarga Anak Usia

sekolah . Ny.T dan Tn. N memiliki 1 anak laki-laki.

b. Tugas perkembangan sebagai berikut:

1) Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling

menyenangkan pasien

2) Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi, seperti kehilangan

pasangan, kekuatan fisik, dan penghasilan keluarga

3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat

4) Melakukan live review masa lalu

Dari beberapa tugas keluarga di atas Ny.T sudah melakukan

tugas keluarga yang harus dipenuhi, mulai dari Mempertahankan

suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan pasien,

Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi, seperti kehilangan

pasangan, kekuatan fisik, dan penghasilan keluarga,

Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat,

Melakukan live review masa lalu.

3. Data Lingkungan

a. Karakteristik Rumah

Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah warisan dari orang

tua Ny.T. Luas kira-kira 119 meter², rumah berupa permanen dan rumah

memiliki halaman sedikit dibelangkang , terdapat teras, . Secara umum

4
rumah tampak bersih, namun masih terlihat barang-barang yang

diletakkan tidak pada tempatnya. Rumah memiliki jendela dan jendela

dapat dibuka sehingga untuk ventilasi udara baik. Air bersih didapatkan

dari sumur dan PAM. Pembuangan air limbah langsung dialirkan ke

Resepan dan untuk pembuangan sampah dibuang di bakar .

Berikut denah rumahnya:


Gudang
Ruang Tamu
Kamar mandi

Dapur
Teras

Kamar 2 Kamar 1 Rumah

b. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang

Lebih Luas

Lingkungan tempat tinggal keluarga Ny.T meupakan warga luar

dusun soak dan iku tinggal dengan suaminya .Sebagian besar

penduduknya merupakan penduduk asli dusun soka yang memang sejak

kecil sudah tinggal daerah tersebut. Lingkungan masih dalam suasana

kampung untuk menaiki kendaraan umum harus berjalan terlebih dahulu

ke jalan utama, dan harus menunggu lama untuk mendapatkan bus antar

kota. Keadaan jalan di lingkungan tempat tinggal terdiri dari gang-gang

kecil. Secara umum lingkungan di sekitar rumah masih terlihat kotor.

Pengolahan sampah yang dikelola dengan cara dibakar . Pelayanan

5
kesehatan puskesmas dekat rumah dengan jarak sekitar 2,8 km. Bisa

diakses menggunakan kendaraan pribadi. Mushola juga dekat karena

berada di lingkungan RT 06 dimana letak rumah Ny.T dengan mushola

sekitar 200 meter.

c. Mobilitas Geografis Keluarga

Ny.T sudah lama tinggal di lingkungan Rt. 06 Dusun Soka dan

menetap dari sejak menikah dengan suaminya .

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ny.T mengikuti kegiatan seperti posyandu di lingkungan sekitar


rumahnya Ny.T sering merasakan nyeri pada kapalanya dan kedua kaki
terasa kesemutan , nyeri hilang timbul, dengan sekala nyeri 5, nyeri saat
beraktivitas, nyeri terasa cekot-cekot. Ny.T mengatakan tidak mau di
cek tekanan darahnya karena pasien takut dan akan merasa panik dan
khawatir jika memeriksan , pasien hanya mau diperiksa di klinik atau
di puskesmas tidak mau diperiksa di posyandu.
Ny.T mengatakan juga mempunyai riwayat Diabetes melitus tetapi

pasien tidak mau minum obat karena obat yang diminum terlalu besar,

pasien kalau melihat obat akan mual dan keringat dingin dan merasa

takut , kalau minum obat biasanya yang kecil – kecil.

Ny.T mengatakan jika diberikan obat dari puskesma atau klinik

tidak pernah diminum hanya di simpan saja di rumah.

e. Sistem Pendukung atau Jaringan Sosial Keluarga

Hubungan Ny.T dengan masyarakat cukup baik, karena Ny.T

mampu berinteraksi di lingkungan sekitar. Ny.T memiliki jaringan sosial

6
keluarga seperti asuransi Kesehatan BPJS. Bisanya saat sakit keluarga

Ny.T hanya memeriksakan ke puskesmas atau ke klinik terdekat .

4. Struktur Keluarga

a. Pola-Pola Komunikasi

Ny.T berkomunikasi dengan tetangga yang bertempat tinggal di

dekat rumahnya, pada pagi dan sore hari Ny. T selalu menyiapkan

makan dan membereskan rumahnya. Ny.T Kadang menjenguk

orangtuanya.

b. Struktur Kekuatan

Menurut Ny.T dirinya lebih dekat dengan Suaminya Tn.N dan

Anaknya jika ingin mengambil keputusan Ny.T Bermusyawarah dengan

Tn.N.

c. Struktur Peran

Ny.T berperan sebagai ibu dan Istri . Setiap hari dirinya

melakukan pekerjaan rumah seperti beberes rumah dan memasak untuk

sendiri. Ny.T tidak bekerja, kadang bermain bersama dengan anaknya ,

Ny.T kadang mengobrol dengan tetangga terdekat dan mengikuti

kegiatan di dusun seperti pengajian ,Arisan,kader posyandu.

d. Nilai-nilai Keluarga

Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam

dan budaya Jawa. Nilai budaya Jawa yang mempengaruhi seperti

berperilaku sopan kepada orang yang lebih tua dan muda. Selalu

7
mengucapkan salam setiap ada yang berkunjung kerumah dan selalu

memberitahukan kekeluarganya apabila ingin pergi keluar rumah.

3. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif Keluarga

Keluarga Ny.T saling menyanyangi dan saling menghargai. Setiap


hari Ny. T selalu menyipkan sarapan dan pakaian untuk anaknya dan
juga mengantar anaknya ke sekolah.
b. Fungsi Sosialisasi

Ny.T mengatakan bahwa sosialisasi antara dirinya dan lingkungan

dirasakan baik, setiap memiliki waktu luang kerja Ny.T menyempatkan

waktu untuk berinteraksi dengan tetangga sekitar rumahnya serta untuk

mengikuti beberapa kegiatan.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting.

Keluarga juga mengatakan Ny.T Kadang berobat ke puskesmas atau

klinik . Ny.T Kadang – kadang merasa pusing, tetapi tidak langsung

dibawa ke Puskesmas karena Ny.T tidak mau minum obat.

Ny.T pun memiliki Hipertensi , ia langsung ke puskesmas atau

Klinik Ketika Pasien merasa pusing dan tidak enak badan. pasien

mengatakan tidak rutin minum obat hipertensi. Karena pasien takut jika

minum obat.

8
4. Koping Keluarga

a. Stresor-stresor (baik jangka pendek mau-pun jangka panjang)

Keluarga Ny.T mengatakan Tidak khawatir dengan keadaan Ny.T yang

saat ini mengalami Tekanan darah yang tinggi, dan melebihi batas normal

tetapi tidak ada tanda dan gejala yang dirasakan Ny.T pada tahun-tahun

sebelumya, namun 3 bulan terkhir ini Ny. Kadang – kadang merasa

pusing dan menjalar di leher , tetapi langsung dibawa ke Puskesmas tetpi

obat pasien tidak diminum.

b. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor

Masalah-masalah yang ada dalam keluarga biasanya diselesaikan

dengan berdiskusi dengan suaminya dan anak. Yang biasanya

mengambil keputusan tetap dari Tn.N atas persetujuan Ny.T.

c. Strategi adaptasi disfungsional

Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.

5. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)

Komponen Ny.T
Kepala Rambut dan kulit kepala bersih, warna hitam,
lurus, tipis.
Distribusi menyebar rata
Mata Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan
tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter
pupil + 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva
tidak anemis, kornea anikterik, mengalami
penurunanan penglihatan.
Hidung Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa
hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji
penciuman baik
Telinga Daun telinga simetris kiri dan kanan,bersih, tidak
ada benjolan , tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan

9
pada masteudeus, tidak ada serumen. Pasien dapat
mendengar dengan baik
Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris,
dapat bergerak ke kiri dan kekanan (N XII), tidak
pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan
manis dengan baik. Gigi lengkap, karang gigi (+).
Leher dan Tidak ada kesulitan menelan, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening (-) distensi vena
Tenggorokan
jugularis(-), tidak ada tanda radang
Dada Simetris, tidak ada nyeri tekan,tidak ada lesi, tidak
ada benjolan, pergerakan dinding sama antara
kanan dan kiri
Abdomen Simetris,Tidak ada nyeri tekan, kulit sawo mateng
dan merata, tidak ada inflamasi, tidak ada edema
Ekstermitas Gerakan normal , mampu fleksi/ ekstensi Ny.T
kadang-kadang mengalami kesemutan pada kedua
kaki , tidak ada benjolan, bengkak (-), kemerahan
(-), kekuatan otot normal mampu menahan
tahanan dengan baik pada kedua kaki, refleks (+)
55555 55555
5555 5555
Kulit Turgor baik, CRT < 2 detik, tanda radang (-), sawo
matang, tekstur sedikit kasar.
Kuku Tidak ada yang panjang, terawat bersih, sianosis(-
), tanda radang (-)
Suhu tubuh 36, 7 o C, suhu akral: 36,4oC
BB 63 Kg
TB 155 Cm
TD 150/111 mmHg
Respirasi 22 x/Menit
Nadi 102 x/Menit

6. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Ny.T berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah
kesehatan yang ada didalam dirinya yang menderita Hipertensi.
7. Fungsi Perawatan Kesehatan (Pengkajian Tahap II)
a. Masalah Kesehatan Keluarga pertama
Ny.T mengatakan, masalah kesehatan saat ini dialami oleh dirinya
adalah Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) sejak 1 Tahun yang lalu.

10
Ny.T mengatakan kurang mengetahui apa itu penyakit yang sedang
dialaminya dan ia mengetahui jika harus selalu mengkonsumsi
obat rutin untuk Hipertensi, tetapi Ny.T tidak mau meminumnya . Ny,T
mengatakan tidak mau di cek tekanan darah,karena nanti akan kepikiran
dan tidak nyaman, pasien tampak cemas. Penataan ruangan di dalam
rumah pasien masih terlihat rapi namun ada barang-barang yang
diletakkan tidak pada tempatnya. Bangunan rumah yang permanen.
Ventilasi udara yang baik terlihat dari jendela yang dibuka. Namun, ada
sedikit debu-debu yang menumpuk di sekitaran sudut rumah.

11
ANALISA DATA
No. DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Perfusi Perifer Peningkatan
DS : tidak efektif tekanan darah
Ny.T Kadang – kadang merasa tinggi

pusing, langsung dibawa ke

Puskesmas tetapi tidak mau

minum obat.

DO:
a. TD: 150/111mmHg
b. N: 102x/menit
c. R: 22x/menit

2. DS: Ketidakpatuhan Efek samping


a. Ny.T mengatakan juga program
mempunyai riwayat Diabetes perawatan /
melitus tetapi pasien tidak pengobatan
mau minum obat karena obat
yang diminum terlalu besar,
pasien kalau melihat obat
akan mual dan keringat dingin
dan merasa takut , kalau
minum obat biasanya yang
kecil – kecil.
DO:
a. Respon Suami Ny.T tampak
biasa saja disaat istrinya

12
tidak minum obat rutinnya
agar sembuh.
b. Tampak obat pasien masih
banyak tidak diminum
c. Perilaku tidak mengikuti
program
3. DS: Pemeliharaan Ketidakadekuatan
a. Ny,T mengatakan tidak kesehatan tidak pemahaman
mau di cek tekanan efektif
darah,karena nanti akan
kepikiran dan tidak
nyaman.

DO :
a. Pasien tampak menolak
untuk dicek tekanan
darah
b. Pasien tidak suka jika
dicek tekanan darah
c. Pasien tampak cemas

SCORING
Diagnosa keperawatan keluarga 1
1. Perfusi perifer tidak efektif dibuktikan dengan Peningkatan tekanan darah
tinggi.
No. KRITERIA HITUNGAN BOBOT PEMBENARAN
1. Sifat masalah 3 1 Masalah ini
x1=1
3
Skala: merupakan aktual
Aktual 3 dilihat dari riwayat
Resiko 2 Ny.T yang masih

13
Keadaan sejahtera mengalami
diagnosa 1 peningkatan darah
tinggi ditandai
dengan Ny.T
Kadang – kadang
merasa pusing,
tetapi langsung
dibawa ke
puskesmas pasien
tidak mau minum
obat.
2. Kemungkinan masalah 1 2 Kemungkinan
x2=1
2
dapat diubah masalah dapat
Skala: diubah sebagian atau
Mudah 2 tidak mudah karena
Sebagian 1 keluarga pasien tidak
Tidak dapat 0 mampu mengambil
Keputusan masalah
Kesehatan terhadap
keluarganya yang
sakit.
3. Potensial masalah dapat 2 1 Potensial masalah
x 1 = 0,66
3
dicegah cukup dapat dicegah
Skala: karena masalah ini
Tinggi 3 sudah cukup lama
Cukup 2 sekitar 1 tahun . Ny.T
Rendah 1 berkeinginan untuk
memeriksakan ke
puskesmas jika
merasa pusing.

14
4. Menonjolnya masalah 2 1 Menonjolnya
x1=1
2
Skala: masalah ini sudah
- masalah dirasakan dan dirasakan dan harus
harus segera ditangani 2 segera ditangani
- ada masalah tetapi karena Ny.T merasa
tidak harus segera pusing , kesemutan
ditangani 1 pada kedua kakinya.
- masalah tidak
dirasakan 0
JUMLAH 3,66

Diagnosa keperawatan keluarga 2


2. Ketidakpatuhan dibuktikan dengan Efek samping program perawatan /
pengobatan
3. NO KRITERIA HITUNGAN BOBOT PEMBENARAN
1. Sifat masalah 3 1 b. Sifat masalahnya
x1=1
3
Skala: adalah aktual,
Aktual 3 dibuktikan
Resiko 2 dengan Ny.T
Keadaan mengatakan,
sejahtera mempunyai
diagnosa 1 riwayat Diabetes
melitus tetapi
pasien tidak mau
minum obat
karena obat yang
diminum terlalu
besar, pasien
kalau melihat obat
akan mual dan

15
keringat dingin
dan merasa takut ,
kalau minum obat
biasanya yang
kecil – kecil
.
2. Kemungkinan 1 2 d. Kemungkinan
x2=1
2
masalah dapat masalah ini
diubah Sebagian dapat
Skala: diubah atau tidak
Mudah 2 mudah karena
Sebagian 1 pasien tidak
Tidak dapat 0 mampu
mengambil untuk
mau minum obat
atau tidak.
3. Potensial 1 1 Potensial masalah
x 1 = 0,66
3
masalah dapat dapat dicegah rendah
dicegah karena pasien tidak
Skala: mau minum obat dari
Tinggi 3 puskesmas.
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya 2 1 Menonjolnya
x1=1
2
masalah masalah dirasakan
Skala: dan harus segera
-masalah ditangani dibuktikan
dirasakan dan dengan pasien tidak
harus segera mau minum obat
ditangani 2

16
- ada masalah yang besar maunya
tetapi tidak harus yang kecil.
segera ditangani
1
- masalah tidak
dirasakan 0
JUMLAH 3,66

Diagnosa keperawatan keluarga 3


3. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif dibuktikan dengan ketidakadekuatan
pemahaman.
No. KRITERIA HITUNGAN BOBOT PEMBENARAN
1. Sifat masalah 3 1 Sifat masalahnya adalah
x1=1
3
Skala: actual Ny.T mengatakan
Aktual 3 tidak mau di cek tekanan
Resiko 2 darah,karena nanti akan
Keadaan sejahtera kepikiran dan tidak
diagnosa 1 nyaman.

2. Kemungkinan 1 2 Ny.T mengatakan


x2=1
2
masalah dapat bahwa. tidak mau di cek
diubah tekanan darah,karena
Skala: nanti akan kepikiran dan
Mudah 2 tidak nyaman.
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensial masalah 3 1 Masalah ini sudah lama
x1=1
3
dapat dicegah Ny.T mengatakan sudah
Skala: 1 Tahun Yang lalu
Tinggi 3

17
Cukup 2 mengetahui
Rendah 1 hipertensinya
4. Menonjolnya 2 1 Ny.T mengatakan tidak
x 1 =1
2
masalah mau di cek tekanan darah
Skala: tinggi
- masalah dirasakan
dan harus segera
ditangani 2
- ada masalah tetapi
tidak harus segera
ditangani 1
- masalah tidak
dirasakan 0
JUMLAH 4

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Skor


1. Perfusi perifer tidak efektif dibuktikan dengan Peningkatan tekanan darah tinggi.
2. Ketidakpatuhan dibuktikan dengan Efek samping program perawatan /
pengobatan
3. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif dibuktikan dengan ketidakadekuatan
pemahaman .

18
Rencana Tindakan Asuhan Keperawatan Keluarga

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Evaluasi Rencana Tindakan
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Perfusi perifer tidak efektif Perfusi perifer Setelah 3 kali Respon Verbal 1. Pasien Perawatan Sirkulasi: (I.02079)
dibuktikan dengan (L.02011) kunjungan dan motorik mampu Observasi :
Kemampuan keluarga Setelah dilkukan diharapkan mengidentifik 1. Identifikasi faktor resiko
mengambil Keputusan tindakan 3 kali pasien dan asi tekanan gangguan sirkulasi (mis:
mengenai Tindakan yang kunjungan diharapkan keluarga darahnya perokok, hipertensi,
tepat perfusi perifer mampu pada saat orangtua)
meningkat dengan mengambil kembali 2. Monitor panas,
kriteria hasil: Keputusan 2. Pasien dapat kemerahan, nyeri, atau
1. Parastesia mengenai menjelaskan bengkak pada
menurun 5 Tindakan yang penyebab ekstremitas
2. Kram otot tepat tekanan Terapeutik :
menurun 5 darahnya 3. Hindari pengukuran
3. Nyeri ekstremitas kembali tekanan darah pada
menurun 5 3. Pasien ekstremitas dengan
4. Akral membaik 5 memahami keterbatasan perfusi
5. Tekanan darah penyakitnya Edukasi :
sistolik membaik dan memiliki 4. Anjurkan berolahraga
5 minat dalam rutin
6. Tekanan darah proses 5. Anjurkan menggunakan
diastolik penurunan obat penurun tekanan
membaik 5 tekanan darah
darahnya
6. Anjurkan minum obat
pengontrol tekanan darah
secara teratur

2. Ketidakpatuhan dibuktikan Tingkat Kepatuhan Setelah 3 kali Respon Verbal 1. Pasien mau Dukungan kepatuhan program
kunjungan dan Motorik untuk pengobatan (I.12361)
dengan Efek samping (L.12110)
Setelah dilkukan diharapkan diperiksa Observasi :
program perawatan / tindakan 3 kali pasien mau tekanan 1. Identifikasi kepatuhan
pengobatan kunjungan diharapkan untuk di cek darahnya menjalani program
manajemen kesehatan tekanan darah 2. Pasien mau pengobatan
keluarga minum obat Terapeutik :
meningkatmeningkat 3. Keluarga 2. Diskusikan hal – hal
dengan kriteria hasil: pasien mau yang dapat mendukung
mengingatkan dan menghambat
1. Verbalisasi pasien untuk berjalanya program
kemauan minum obat pengobatan
mematuhi 3. Libatkan keluarga untuk
program mendukung program
perawatan atau pengobatan yang dijalani
pengobatan
meningkat 5 Edukasi :
2. Verbalisasi 4. Informasikan program
mengikuti pengobaan yang harus
anjuran dijalani
meningkat 5 5. Anjurkan keluarga unuk
3. Verbalisasi mendampingi dan
mengikuti merawat pasien selama

1
anjuran menjalani program
meningkat 5 pengobatan.
6. Anjurkan pasien dan
keluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan
kesehatan terdekat,jika
perlu.

3. Pemeliharaan kesehatan tidak Pemeliharaan Setelah 3 kali Respon Verbal 1. Pasien dapat Kontrol Perilaku Positif
efektif dibuktikan dengan kesehatan (L.12106) kunjungan dan Motorik mengidentifik (I.09282)
hambatan ketidakadekuatan Setelah dilakukan diharapkan asi Observasi :
pemahaman. tindakan keperawatan 3 keluarga pasien kemampuan 1. Identifikasi kemampuan
kali kunjungan mampu mental dan mental dan kognitif untuk
diharapkan melakukan dan kognitif membuat kontrak
pemeliharaan memperhatikan 2. Pasien 2. Identifikasi cara dan sumber
kesehatan meningkat anggota mampu daya terbaik untuk mencapai
dengan kriteria hasil : keluarganya mengetahui tujuan
1. Menunjukkan yang sakit sumber daya 3. Identifikasi hambatan dalam
perilaku adaptif terbaik untuk menerapkan perilaku positif
meningkat 5 mencapai
2. Menunjukkan tujuan Terapeutik :
pemahaman 3. Pasien 4. Ciptakan lingkungan yang
perilaku sehat mampu terbuka untuk membuat
meningkat 5 mengidentifik kontrak perilakuFasilitasi
3. Kemampuan asi hambatan pembuatan kontrak tertulis
menjalankan 4. Agar pasien 5. Diskusikan perilaku
merasa Kesehatan yang ingin diubah

2
perilaku sehat nyaman 6. Diskusikan tujuan positif
meningkat 5 dengan jangka pendek dan jangka
lingkungan Panjang yang realistis dan
yang terbuka dapat dicapai
5. Pasien 7. Diskusikan pengembangan
mampu rencana perilaku positif
merubah Edukasi :
perilaku 8. Anjurkan menuliskan tujuan
kesehatan sendiri, jika perlu
6. Pasien dapat
mencapai
tujuan jangka
panjang dan
jangka
pendek
7. Pasien dapat
memperkemb
angkan
perilaku
positif
8. Pasien dapat
menuliskan
tujuan

3
Implementasi

Tanggal Dan No. Implementasi Evaluasi Paraf


Waktu Dx
Senin, 25 Maret 1.1 11.00 WIB S: Ny.T kadang – kadang merasa pusing, langsung dibawa ke
2024 1. Menanyakan penyebab Tekanan darah Puskesmas tetapi tidak mau minum obat.
tinggi
2. Memonitor nyeri pasien O: Ny.T kooperatif
11.20 WIB Tanda-tanda vital didapatkan
3. Menghindari pengkuran tekanan darah pada TD: 150/111 mmHg
ekstermitas pada keterbatasan perfusi RR: 22x/menit
11.30 WIB N: 102x/menit
4. Menganjurkan pasien untuk berolahraga
secara rutin A: Masalah belum teratasi
5. Menganjurkan menggunakan obat penurun P: Lanjutkan intervensi 2,3,4,5,6
tekanan darah
6. Menganjurkan minum obat pengontrol (Tri)
tekanan darah.
(Tri)
Selasa, 26 Maret 1.2 11.10 WIB S: Ny.T kadang – kadang merasa pusing, langsung dibawa ke
2024 1. Menanyakan penyebab tekanan darah Puskesmas tetapi tidak mau minum obat.
tinggi
11.22 WIB O: Pasien kooperatif, pasien mampu menjawab pertanyakan
2. Menghindari pengukuran tekanan darah yang diberikan
pada ekstermitas pada keterbatasan perfusi TD: 140/90 mmHg
11.25 WIB RR: 27x/menit

4
3. menganjurkan pasien untuk olahraga yang S: 36, 5OC, akral 36,5oC
rutin
4. menganjurkan pasien untuk minum obat A: Masalah teratasi sebagian
penurun tekanan darah
(Tri) P: Lanjutkan intervensi 3,4,5,6

(Tri)
Rabu, 27 Maret 1.3 11.15 WIB S : Pasien mengatakan kadang kadang pusing dan tidak mau
2024 1. Menghindari pengukuran tekanan darah pada minum obat.
ekstermitas pada keterbatasan perifer
11.20 O : Pasien kooperatif, pasien mampu menjawab pertanyaan
2. menganjurkan pasien minum obat penurun yang diberikan.
Tekanan darah. TD : 140/85 mmHg, S: 36,7oC, RR : 20x/menit

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi 4,5,6
(Tri)

(Tri)
Senin, 25 Maret 2.1 11.00 S: Ny.T mengatakan tidak mau minum obat karena obat
2024 1. menganjurkan pasien untuk patuh minum
yang diminum terlalu besar, pasien kalau melihat obat
obat
11.20 akan mual dan keringat dingin dan merasa takut , kalau
2. mendiskusikan dengan pasien tentang hal – minum obat biasanya yang kecil – kecil.
hal yang mendukung dan menghambat dalam
minum obat.

5
3. Melibatkan keluarga untuk mendukung O: Respon Suami Ny.T tampak biasa saja disaat istrinya
pengobatan yang dijalani.
tidak minum obat rutinnya agar sembuh.
11.30
4. Menginformasikan kepada pasien untuk Tampak obat pasien masih banyak tidak diminum
mengikuti program yang dijalani
5. menganjurkan keluarga untuk mendampingi A: Masalah Teratasi Sebagian
dan merawat pasien selama menjalani program
pengobatan P: Lanjutkan intervensi 2,3,4,5,6,7,8
6. Menganjurkan pasien dan keluarga
melakukan konsultasi ke pelayanan kesehatan
terdekat

(Tri)
(Tri)
Selasa, 26 Maret 2.2 11.10 WIB S: : Ny.T mengatakan tidak mau minum obat karena
2024 1. Meminta pasien untuk minum obat secara
obat yang diminum terlalu besar, pasien kalau melihat
rutin
11.20 WIB obat akan mual dan keringat dingin dan merasa takut ,
2. mendukung pasien untuk minum obat dan kalau minum obat biasanya yang kecil – kecil.
mengurangi rasa takut
11.22 WIB
3. meminta pasien untuk minum obat secara rutin O: Respon Suami Ny.T tampak biasa saja disaat istrinya
4. meminta keluarga untuk mendampingi dan tidak minum obat rutinnya agar sembuh.
merawat pasien
5. menganjurkan pasien untuk konsultasi ke
Tampak obat pasien masih banyak tidak diminum
puskesmas

6
(Tri) A: Masalah Teratasi Sebagian
P: Lanjutkan intervensi 3,4,5,6,7,8
(Tri)
Rabu, 27 Maret 2.3 11.15 S: : Ny.T mengatakan tidak mau minum obat karena
2024 1. meminta pasien untuk minum obat darah
obat yang diminum terlalu besar, pasien kalau melihat
tinggi secara rutin
11.20 obat akan mual dan keringat dingin dan merasa takut ,
2. menganjurkan pasien untuk konsultasi ke kalau minum obat biasanya yang kecil – kecil.
puskesmas

(Tri) O: Respon Suami Ny.T tampak biasa saja disaat istrinya


tidak minum obat rutinnya agar sembuh.
Tampak obat pasien masih banyak tidak diminum

A: Masalah Teratasi Sebagian


P: Lanjutkan intervensi 3,4,8
(Tri)
Senin, 25 Maret 3.1 11.00 WIB S: Ny.T mengatakan tidak mau dicek tekanan darahnya,
2024 1. Menanyakan kepada pasien untuk membua karena nanti jadi kepikiran dan tidak nyaman
kontrak O: pasien tampak menolak untuk dicek tekanan darahnya,
2. menganjurkan kepada pasien untuk mau di cek pasien tampak tidak suka ketika dicek Tekanan darah
Tekanan darah TD : 150/111mmHg
3. menganjurkan pasien untuk berfikir positif R ; 22x/menit
11.20 WIB A : Masalah belum teratasi
4. menciptakan lingkungan terbuka
P: lanjutkan intervensi

7
5. mendiskusikan perilaku kesehatan yang ingin
diubah . (Tri)
11.30 WIB
6. mendiskusikan tujuan positif jangka panjang
dan jangka pendek
7. mendiskusikan perkembangan rencana positif
8. menganjurkan pasien menulis sendiri tujuan
(Tri)
Selasa, 27 Maret 3.2 11.10 WIB S : pasien mengatakan mau dicek tekanan darahnya tetapi
2024 1. menganjurkan pasien untuk mau dicek hanya perawat saja yang boleh tahu
tekanan darahnya
11.20 WIB O: pasien tampak mau melakukan pengecekan tekanan
2. menciptakan lingkungan yang terbuka darah
11.22 WIB TD: 140/90 mmHg
3. mendiskusikan tujuan untuk berfikir positif RR: 27x/menit
4. mendiskusikan perkembangan secara positif S: 36, 5OC, akral 36,5oC
(Tri)
A: Masalah teratasi Sebagian

P: Lanjutkan intervensi
(Tri)
Rabu, 20 Maret 3.3 15.15 WIB S : pasien mengatakan hanya mau di tensi di rumah tanpa
2024 1. menciptakan lingkungan yang terbuka orang lain tahu , tidak mau di tensi di posyandu
15.30 O: pasien tampak nyaman ketika di cek tekanan darah
2. mendiskusikan perkembangan yang dirumah
(Tri) TD : 140/85 mmHg, S: 36,7oC, RR : 20x/menit

8
A: Masalah teratasi Sebagian

P: Lanjutkan intervensi

(Tri)

9
10

Anda mungkin juga menyukai