Askep Individu Tri
Askep Individu Tri
Askep Individu Tri
T DENGAN
DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI
DI DUSUN SOKA SELOHARJO
BANTUL YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta ini telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Mahasiswa
Pembimbing Lahan
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawatan
pada Ny. T dengan Diagnosa Medis Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta
Penulisan laporan asuhan keperawatan ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas Praktek Keperawatan Keluarga II Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bantul, Yogyakarta.
Laporan asuhan keperawatan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Suyanto selaku dukuh di Dusun Suko Seloharjo yang telah
memberikan arahan selama kegiatan laporan asuhan keperawatan ini.
2. Ibu Dian Novita Kumalasari S. Kep., Ns., M. Kep. Selaku pembimbing lahan
yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan arahan dalam penyusunan
laporan asuhan keperawatan ini.
Semoga laporan asuhan keperawatan ini dapat memberikan ilmu,
informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan asuhan keperawatan ini masih
banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah suatu keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas normal yang mengakibatkan angka kesakitan (morbiditas) dan
angka kematian (mortalitas). Hipertensi berarti tekanan darah di dalam
pembuluh – Pembuluh darah sangat tinggi yang merupakan pengangkut darah
dari jantung yang memompa darah keseluruh jaringan dan organ – organ tubuh.
(Dwi Sapta Aryantiningsih & Silaen,2019)
Salah satu penyebab kejadian hipertensi adalah gaya hidup yang kurang sehat.
Gaya hidup dapat diklasifikasikan menjadi beberapa komponen yang berkaitan
dengan kejadianhipertensi yaitu terdiri dari minum kopi, merokok, merawat berat
badan tetap ideal, aktif beraktivitas dan minum alkohol. Hal-hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya hipertensidimana merokok dapat merusak jantung dan
sirkulasi darah dan meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke, merawat
badan tetap ideal yaitu aktif beraktivitas dapatmelindungi dari penyakit hipertensi,
selain itu aktif beraktivitas secara teratur dapatmembantu menurunkan tekanan
darah dan memperbesar penurunan berat badan dan batasiminum alkohol karena
apabila seseorang minum alkohol berlebihan tidak hanyameningkatkan tekanan
darah tetapi juga menaikkan berat badan. Selain itu, mengkonsumsialkohol berlebih
dapat menyebabkan resistensi pada terapi antihipertensi dan berisikoterjadinya
beberapa penyakit lain seperti stroke dan jantung (Yusuf, 2018).
Gaya hidup merupakan faktor terpenting yang sangat mempengaruhi kehidupan
masyarakat. Gaya hidupyang tidak sehat, dapat menyebabkan terjadinya penyakit
hipertensi, misalnya; Makanan,aktifitas fisik, stres, dan merokok (Puspitorini,
2009).Hipertensi dapat berakibat meluasseperti penyakit jantung koroner, stroke,
dan infark miokard. Timbunan lemak atau plak didalam dinding arteri koroner pada
jantung, arteri yang menuju otak serta tungkaimenyebabkan terjadinya
penyempitan arteri sehingga tekanan darah meningkat. Hal inimemungkinkan
penyandang penyakit ini akan memiliki resiko tinggi terkena stroke. Peningkatan
tekanan darah diotak menyebabkan pecahnya pembuluh arteri. Biasanyahipertensi
menyebabkan keadaan jantung bekerja menjadi berat atau memompa darah, volume
jantung membesar dan dinding menipis sehingga akhirnya menyebabkan gagal
jantung. Komplikasi lain dari jantung yaitu perdarahan, infark serebral,
thrombosis,retinopati hipertensif pada mata, hipertensi pada jantung,
nefroksklerosis pada ginjal dankegagalan faal ginjal. Apabila hipertensi tidak
ditanggulangi secara baik maka akanmengakibatkan gangguan ginjal dan pembuluh
darah sistem syaraf pusat. Keadaan ini akanmemperpendek usia penderita dan
sekitar 10- 12% mengalami kematian (Hasan, 2019)
Usaha pencegahan juga bermanfaat bagi penderita hipertensi agar penyakit
tidak menjadi lebih parah, tentunya harus disertai pemakaian obat – obatan yang
ditentukan olehdokter. Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, Harus
diambil pencegahan tindakanyang baik, antara lain dengan cara pembatasan
konsumsi, maksimal 2 gram garam dapur untuk diet setiap hari. Menghindari
kegemukan (obesitas) dengan menjaga berat badannormal atau tidak berlebihan.
Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kadar kolesteroldarah tidak terlalu
tinggi, kadar kolesterol darah yang tinggi dapat mengakibatkanterjadinya endapan
kolesterol dalam dinding pembuluh darah, lama kelamaan jika endapankolesterol
bertambah akan menyumbat pembuluh nadi dan mengganggu peredaran
darah.Olahraga secara teratur dapat menyerap atau menghilangkan endapan
kolesterol pada pembuluh nadi. Olahraga yang dimaksud adalah latihan
menggerakkan semua sendi danotot tubuh (latihan isotonik atau dinamik), seperti
gerak jalan, berenang, naik sepeda. Tidak dianjurkan melakukan olahraga yang
menegangkan seperti tinju, gulat atau angkat besi,karena latihan yang berat bahkan
dapat menimbulkan hipertensi, makan buah dan sayuransegar karena mengandung
banyak vitamin dan mineral, buah yang banyak mengandungmineral kalium dapat
membantu menurunkan tekanan darah, tidak merokok dan tidak minum alkohol
(Gunawan, 2019).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembahasan kali ini adalah “Asuhan Keperawatan
pada Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Penulis dapat memberikan asuhan keperawatan pada Keluarga Ny.T
Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi pengkajian pada pasien Keluarga
Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Keluarga
Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
c. Mahasiswa mampu membuat perencanaan keperawatan pada Keluarga
Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
d. Mahasiswa mampu melaksanakan pelaksanaan asuhan keperawatan
pada masing-masing diagnosa keperawatan pada Keluarga Ny.T Dengan
Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada
Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pelayanan
Dapat menjadi bahan untuk menambah pengetahuan tenaga kesehatan
dengan penatalaksanaan pada Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun
Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi pendidikan ilmu keperawatan sebagai bahan bacaan dan menambah
wawasan bagi mahasiswa kesehatan khususnya perawat dalam hal
penambah dan perkembangan pengetahuan tentang asuhan keperawatan
pada Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta.
3. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dalam aplikasi yang lebih nyata di lapangan dengan
Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta
4. Bagi Pasien dan Keluarga
Pasien dan keluarga mengetahui wawasan dan perawatan yang tepat pada
Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta.
5. Bagi Pembaca
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang informasi
mengenai asuhan keperawatan pada keluarga dengan Hipertensi.
E. Ruang lingkup
Ruang lingkup dalam laporan ini adalah asuhan asuhan keperawatan pada
Keluarga Ny.T Dengan Hipertensi Di Dusun Soka Seloharjo Bantul Yogyakarta
dan dilakukan terhadap 1 pasien dengan masalah Hipertensi. Asuhan
keperawatan ini dilakukan pada tanggal 25 Maret 2024 – 27 Maret 2024.
Tempat pelaksanaannya adalah di Keluarga Ny.T Dusun Soka Seloharjo Bantul
Yogyakarta.
F. Metode Penelitian
Metode penulisan laporan ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk
analisa masalah dengan pendekatan asuhan keperawatan yang komprehensif
dengan cara melalui wawancara dan pemeriksaan fisik.
G. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan pada laporan ini adalah untuk memudahkan pembaca
memahami isi penulisan laporan maka penulisan mencantumkan sistematika
penulis yang terdiri dari lima bab, antara lain sebagai berikut:
1. BAB 1 Pendahuluan
Yang terdiri dari latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan penulisan,
Manfaat, Ruang lingkup, Metode penulisan, dan Sistematika penulisan.
2. BAB II Tinjauan Teori
Yang terdiri dari pengertian, etiologi, manifestasi, klasifikasi,
patofisiologi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis dan
keperawatan, komplikasi, prognosis serta konsep dasar asuhan
keperawatan.
3. BAB III Tinjauan kasus
Yang terdiri dari pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,
rencana asuhan keperawatan, implementasi dan evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
MIND MAP
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
1. Data Dasar Keluarga
b. Usia : 50 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : IRT
1
i. Genogram
Keterangan :
: Meninggal
:Pasien
: Perempuan
:Laki - Laki
: pernikahan
: keturunan
: serumah
j. Tipe Keluarga
Keluarga Ny. T adalah tipe keluarga Nuclear family yang terdiri dari
ayah ,ibu dan anak memiliki 1 anak laki-laki yang tinggal bersama.
digunakan sehari hari adalah Bahasa Jawa, Ny.T sudah lama tinggal di
tempat tinggal pasien saat ini dikelilingi oleh orang-orang dengan suku
Peran ayah, Ibu dan anak masih menganut kultur budaya Jawa,
berani membantah peran Ny.T saat ini sebagai ibu . Di keluarga Tn.N
2
yang mengambil keputusan adalah Tn.N. Tetapi biasanya keputusan
lainnya.
3
2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
menyenangkan pasien
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
tua Ny.T. Luas kira-kira 119 meter², rumah berupa permanen dan rumah
4
rumah tampak bersih, namun masih terlihat barang-barang yang
dapat dibuka sehingga untuk ventilasi udara baik. Air bersih didapatkan
Dapur
Teras
Lebih Luas
ke jalan utama, dan harus menunggu lama untuk mendapatkan bus antar
5
kesehatan puskesmas dekat rumah dengan jarak sekitar 2,8 km. Bisa
pasien tidak mau minum obat karena obat yang diminum terlalu besar,
pasien kalau melihat obat akan mual dan keringat dingin dan merasa
6
keluarga seperti asuransi Kesehatan BPJS. Bisanya saat sakit keluarga
4. Struktur Keluarga
a. Pola-Pola Komunikasi
dekat rumahnya, pada pagi dan sore hari Ny. T selalu menyiapkan
orangtuanya.
b. Struktur Kekuatan
Tn.N.
c. Struktur Peran
d. Nilai-nilai Keluarga
berperilaku sopan kepada orang yang lebih tua dan muda. Selalu
7
mengucapkan salam setiap ada yang berkunjung kerumah dan selalu
3. Fungsi Keluarga
Klinik Ketika Pasien merasa pusing dan tidak enak badan. pasien
mengatakan tidak rutin minum obat hipertensi. Karena pasien takut jika
minum obat.
8
4. Koping Keluarga
saat ini mengalami Tekanan darah yang tinggi, dan melebihi batas normal
tetapi tidak ada tanda dan gejala yang dirasakan Ny.T pada tahun-tahun
Komponen Ny.T
Kepala Rambut dan kulit kepala bersih, warna hitam,
lurus, tipis.
Distribusi menyebar rata
Mata Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan
tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter
pupil + 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva
tidak anemis, kornea anikterik, mengalami
penurunanan penglihatan.
Hidung Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa
hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji
penciuman baik
Telinga Daun telinga simetris kiri dan kanan,bersih, tidak
ada benjolan , tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan
9
pada masteudeus, tidak ada serumen. Pasien dapat
mendengar dengan baik
Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris,
dapat bergerak ke kiri dan kekanan (N XII), tidak
pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan
manis dengan baik. Gigi lengkap, karang gigi (+).
Leher dan Tidak ada kesulitan menelan, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening (-) distensi vena
Tenggorokan
jugularis(-), tidak ada tanda radang
Dada Simetris, tidak ada nyeri tekan,tidak ada lesi, tidak
ada benjolan, pergerakan dinding sama antara
kanan dan kiri
Abdomen Simetris,Tidak ada nyeri tekan, kulit sawo mateng
dan merata, tidak ada inflamasi, tidak ada edema
Ekstermitas Gerakan normal , mampu fleksi/ ekstensi Ny.T
kadang-kadang mengalami kesemutan pada kedua
kaki , tidak ada benjolan, bengkak (-), kemerahan
(-), kekuatan otot normal mampu menahan
tahanan dengan baik pada kedua kaki, refleks (+)
55555 55555
5555 5555
Kulit Turgor baik, CRT < 2 detik, tanda radang (-), sawo
matang, tekstur sedikit kasar.
Kuku Tidak ada yang panjang, terawat bersih, sianosis(-
), tanda radang (-)
Suhu tubuh 36, 7 o C, suhu akral: 36,4oC
BB 63 Kg
TB 155 Cm
TD 150/111 mmHg
Respirasi 22 x/Menit
Nadi 102 x/Menit
10
Ny.T mengatakan kurang mengetahui apa itu penyakit yang sedang
dialaminya dan ia mengetahui jika harus selalu mengkonsumsi
obat rutin untuk Hipertensi, tetapi Ny.T tidak mau meminumnya . Ny,T
mengatakan tidak mau di cek tekanan darah,karena nanti akan kepikiran
dan tidak nyaman, pasien tampak cemas. Penataan ruangan di dalam
rumah pasien masih terlihat rapi namun ada barang-barang yang
diletakkan tidak pada tempatnya. Bangunan rumah yang permanen.
Ventilasi udara yang baik terlihat dari jendela yang dibuka. Namun, ada
sedikit debu-debu yang menumpuk di sekitaran sudut rumah.
11
ANALISA DATA
No. DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Perfusi Perifer Peningkatan
DS : tidak efektif tekanan darah
Ny.T Kadang – kadang merasa tinggi
minum obat.
DO:
a. TD: 150/111mmHg
b. N: 102x/menit
c. R: 22x/menit
12
tidak minum obat rutinnya
agar sembuh.
b. Tampak obat pasien masih
banyak tidak diminum
c. Perilaku tidak mengikuti
program
3. DS: Pemeliharaan Ketidakadekuatan
a. Ny,T mengatakan tidak kesehatan tidak pemahaman
mau di cek tekanan efektif
darah,karena nanti akan
kepikiran dan tidak
nyaman.
DO :
a. Pasien tampak menolak
untuk dicek tekanan
darah
b. Pasien tidak suka jika
dicek tekanan darah
c. Pasien tampak cemas
SCORING
Diagnosa keperawatan keluarga 1
1. Perfusi perifer tidak efektif dibuktikan dengan Peningkatan tekanan darah
tinggi.
No. KRITERIA HITUNGAN BOBOT PEMBENARAN
1. Sifat masalah 3 1 Masalah ini
x1=1
3
Skala: merupakan aktual
Aktual 3 dilihat dari riwayat
Resiko 2 Ny.T yang masih
13
Keadaan sejahtera mengalami
diagnosa 1 peningkatan darah
tinggi ditandai
dengan Ny.T
Kadang – kadang
merasa pusing,
tetapi langsung
dibawa ke
puskesmas pasien
tidak mau minum
obat.
2. Kemungkinan masalah 1 2 Kemungkinan
x2=1
2
dapat diubah masalah dapat
Skala: diubah sebagian atau
Mudah 2 tidak mudah karena
Sebagian 1 keluarga pasien tidak
Tidak dapat 0 mampu mengambil
Keputusan masalah
Kesehatan terhadap
keluarganya yang
sakit.
3. Potensial masalah dapat 2 1 Potensial masalah
x 1 = 0,66
3
dicegah cukup dapat dicegah
Skala: karena masalah ini
Tinggi 3 sudah cukup lama
Cukup 2 sekitar 1 tahun . Ny.T
Rendah 1 berkeinginan untuk
memeriksakan ke
puskesmas jika
merasa pusing.
14
4. Menonjolnya masalah 2 1 Menonjolnya
x1=1
2
Skala: masalah ini sudah
- masalah dirasakan dan dirasakan dan harus
harus segera ditangani 2 segera ditangani
- ada masalah tetapi karena Ny.T merasa
tidak harus segera pusing , kesemutan
ditangani 1 pada kedua kakinya.
- masalah tidak
dirasakan 0
JUMLAH 3,66
15
keringat dingin
dan merasa takut ,
kalau minum obat
biasanya yang
kecil – kecil
.
2. Kemungkinan 1 2 d. Kemungkinan
x2=1
2
masalah dapat masalah ini
diubah Sebagian dapat
Skala: diubah atau tidak
Mudah 2 mudah karena
Sebagian 1 pasien tidak
Tidak dapat 0 mampu
mengambil untuk
mau minum obat
atau tidak.
3. Potensial 1 1 Potensial masalah
x 1 = 0,66
3
masalah dapat dapat dicegah rendah
dicegah karena pasien tidak
Skala: mau minum obat dari
Tinggi 3 puskesmas.
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya 2 1 Menonjolnya
x1=1
2
masalah masalah dirasakan
Skala: dan harus segera
-masalah ditangani dibuktikan
dirasakan dan dengan pasien tidak
harus segera mau minum obat
ditangani 2
16
- ada masalah yang besar maunya
tetapi tidak harus yang kecil.
segera ditangani
1
- masalah tidak
dirasakan 0
JUMLAH 3,66
17
Cukup 2 mengetahui
Rendah 1 hipertensinya
4. Menonjolnya 2 1 Ny.T mengatakan tidak
x 1 =1
2
masalah mau di cek tekanan darah
Skala: tinggi
- masalah dirasakan
dan harus segera
ditangani 2
- ada masalah tetapi
tidak harus segera
ditangani 1
- masalah tidak
dirasakan 0
JUMLAH 4
18
Rencana Tindakan Asuhan Keperawatan Keluarga
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Evaluasi Rencana Tindakan
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Perfusi perifer tidak efektif Perfusi perifer Setelah 3 kali Respon Verbal 1. Pasien Perawatan Sirkulasi: (I.02079)
dibuktikan dengan (L.02011) kunjungan dan motorik mampu Observasi :
Kemampuan keluarga Setelah dilkukan diharapkan mengidentifik 1. Identifikasi faktor resiko
mengambil Keputusan tindakan 3 kali pasien dan asi tekanan gangguan sirkulasi (mis:
mengenai Tindakan yang kunjungan diharapkan keluarga darahnya perokok, hipertensi,
tepat perfusi perifer mampu pada saat orangtua)
meningkat dengan mengambil kembali 2. Monitor panas,
kriteria hasil: Keputusan 2. Pasien dapat kemerahan, nyeri, atau
1. Parastesia mengenai menjelaskan bengkak pada
menurun 5 Tindakan yang penyebab ekstremitas
2. Kram otot tepat tekanan Terapeutik :
menurun 5 darahnya 3. Hindari pengukuran
3. Nyeri ekstremitas kembali tekanan darah pada
menurun 5 3. Pasien ekstremitas dengan
4. Akral membaik 5 memahami keterbatasan perfusi
5. Tekanan darah penyakitnya Edukasi :
sistolik membaik dan memiliki 4. Anjurkan berolahraga
5 minat dalam rutin
6. Tekanan darah proses 5. Anjurkan menggunakan
diastolik penurunan obat penurun tekanan
membaik 5 tekanan darah
darahnya
6. Anjurkan minum obat
pengontrol tekanan darah
secara teratur
2. Ketidakpatuhan dibuktikan Tingkat Kepatuhan Setelah 3 kali Respon Verbal 1. Pasien mau Dukungan kepatuhan program
kunjungan dan Motorik untuk pengobatan (I.12361)
dengan Efek samping (L.12110)
Setelah dilkukan diharapkan diperiksa Observasi :
program perawatan / tindakan 3 kali pasien mau tekanan 1. Identifikasi kepatuhan
pengobatan kunjungan diharapkan untuk di cek darahnya menjalani program
manajemen kesehatan tekanan darah 2. Pasien mau pengobatan
keluarga minum obat Terapeutik :
meningkatmeningkat 3. Keluarga 2. Diskusikan hal – hal
dengan kriteria hasil: pasien mau yang dapat mendukung
mengingatkan dan menghambat
1. Verbalisasi pasien untuk berjalanya program
kemauan minum obat pengobatan
mematuhi 3. Libatkan keluarga untuk
program mendukung program
perawatan atau pengobatan yang dijalani
pengobatan
meningkat 5 Edukasi :
2. Verbalisasi 4. Informasikan program
mengikuti pengobaan yang harus
anjuran dijalani
meningkat 5 5. Anjurkan keluarga unuk
3. Verbalisasi mendampingi dan
mengikuti merawat pasien selama
1
anjuran menjalani program
meningkat 5 pengobatan.
6. Anjurkan pasien dan
keluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan
kesehatan terdekat,jika
perlu.
3. Pemeliharaan kesehatan tidak Pemeliharaan Setelah 3 kali Respon Verbal 1. Pasien dapat Kontrol Perilaku Positif
efektif dibuktikan dengan kesehatan (L.12106) kunjungan dan Motorik mengidentifik (I.09282)
hambatan ketidakadekuatan Setelah dilakukan diharapkan asi Observasi :
pemahaman. tindakan keperawatan 3 keluarga pasien kemampuan 1. Identifikasi kemampuan
kali kunjungan mampu mental dan mental dan kognitif untuk
diharapkan melakukan dan kognitif membuat kontrak
pemeliharaan memperhatikan 2. Pasien 2. Identifikasi cara dan sumber
kesehatan meningkat anggota mampu daya terbaik untuk mencapai
dengan kriteria hasil : keluarganya mengetahui tujuan
1. Menunjukkan yang sakit sumber daya 3. Identifikasi hambatan dalam
perilaku adaptif terbaik untuk menerapkan perilaku positif
meningkat 5 mencapai
2. Menunjukkan tujuan Terapeutik :
pemahaman 3. Pasien 4. Ciptakan lingkungan yang
perilaku sehat mampu terbuka untuk membuat
meningkat 5 mengidentifik kontrak perilakuFasilitasi
3. Kemampuan asi hambatan pembuatan kontrak tertulis
menjalankan 4. Agar pasien 5. Diskusikan perilaku
merasa Kesehatan yang ingin diubah
2
perilaku sehat nyaman 6. Diskusikan tujuan positif
meningkat 5 dengan jangka pendek dan jangka
lingkungan Panjang yang realistis dan
yang terbuka dapat dicapai
5. Pasien 7. Diskusikan pengembangan
mampu rencana perilaku positif
merubah Edukasi :
perilaku 8. Anjurkan menuliskan tujuan
kesehatan sendiri, jika perlu
6. Pasien dapat
mencapai
tujuan jangka
panjang dan
jangka
pendek
7. Pasien dapat
memperkemb
angkan
perilaku
positif
8. Pasien dapat
menuliskan
tujuan
3
Implementasi
4
3. menganjurkan pasien untuk olahraga yang S: 36, 5OC, akral 36,5oC
rutin
4. menganjurkan pasien untuk minum obat A: Masalah teratasi sebagian
penurun tekanan darah
(Tri) P: Lanjutkan intervensi 3,4,5,6
(Tri)
Rabu, 27 Maret 1.3 11.15 WIB S : Pasien mengatakan kadang kadang pusing dan tidak mau
2024 1. Menghindari pengukuran tekanan darah pada minum obat.
ekstermitas pada keterbatasan perifer
11.20 O : Pasien kooperatif, pasien mampu menjawab pertanyaan
2. menganjurkan pasien minum obat penurun yang diberikan.
Tekanan darah. TD : 140/85 mmHg, S: 36,7oC, RR : 20x/menit
(Tri)
Senin, 25 Maret 2.1 11.00 S: Ny.T mengatakan tidak mau minum obat karena obat
2024 1. menganjurkan pasien untuk patuh minum
yang diminum terlalu besar, pasien kalau melihat obat
obat
11.20 akan mual dan keringat dingin dan merasa takut , kalau
2. mendiskusikan dengan pasien tentang hal – minum obat biasanya yang kecil – kecil.
hal yang mendukung dan menghambat dalam
minum obat.
5
3. Melibatkan keluarga untuk mendukung O: Respon Suami Ny.T tampak biasa saja disaat istrinya
pengobatan yang dijalani.
tidak minum obat rutinnya agar sembuh.
11.30
4. Menginformasikan kepada pasien untuk Tampak obat pasien masih banyak tidak diminum
mengikuti program yang dijalani
5. menganjurkan keluarga untuk mendampingi A: Masalah Teratasi Sebagian
dan merawat pasien selama menjalani program
pengobatan P: Lanjutkan intervensi 2,3,4,5,6,7,8
6. Menganjurkan pasien dan keluarga
melakukan konsultasi ke pelayanan kesehatan
terdekat
(Tri)
(Tri)
Selasa, 26 Maret 2.2 11.10 WIB S: : Ny.T mengatakan tidak mau minum obat karena
2024 1. Meminta pasien untuk minum obat secara
obat yang diminum terlalu besar, pasien kalau melihat
rutin
11.20 WIB obat akan mual dan keringat dingin dan merasa takut ,
2. mendukung pasien untuk minum obat dan kalau minum obat biasanya yang kecil – kecil.
mengurangi rasa takut
11.22 WIB
3. meminta pasien untuk minum obat secara rutin O: Respon Suami Ny.T tampak biasa saja disaat istrinya
4. meminta keluarga untuk mendampingi dan tidak minum obat rutinnya agar sembuh.
merawat pasien
5. menganjurkan pasien untuk konsultasi ke
Tampak obat pasien masih banyak tidak diminum
puskesmas
6
(Tri) A: Masalah Teratasi Sebagian
P: Lanjutkan intervensi 3,4,5,6,7,8
(Tri)
Rabu, 27 Maret 2.3 11.15 S: : Ny.T mengatakan tidak mau minum obat karena
2024 1. meminta pasien untuk minum obat darah
obat yang diminum terlalu besar, pasien kalau melihat
tinggi secara rutin
11.20 obat akan mual dan keringat dingin dan merasa takut ,
2. menganjurkan pasien untuk konsultasi ke kalau minum obat biasanya yang kecil – kecil.
puskesmas
7
5. mendiskusikan perilaku kesehatan yang ingin
diubah . (Tri)
11.30 WIB
6. mendiskusikan tujuan positif jangka panjang
dan jangka pendek
7. mendiskusikan perkembangan rencana positif
8. menganjurkan pasien menulis sendiri tujuan
(Tri)
Selasa, 27 Maret 3.2 11.10 WIB S : pasien mengatakan mau dicek tekanan darahnya tetapi
2024 1. menganjurkan pasien untuk mau dicek hanya perawat saja yang boleh tahu
tekanan darahnya
11.20 WIB O: pasien tampak mau melakukan pengecekan tekanan
2. menciptakan lingkungan yang terbuka darah
11.22 WIB TD: 140/90 mmHg
3. mendiskusikan tujuan untuk berfikir positif RR: 27x/menit
4. mendiskusikan perkembangan secara positif S: 36, 5OC, akral 36,5oC
(Tri)
A: Masalah teratasi Sebagian
P: Lanjutkan intervensi
(Tri)
Rabu, 20 Maret 3.3 15.15 WIB S : pasien mengatakan hanya mau di tensi di rumah tanpa
2024 1. menciptakan lingkungan yang terbuka orang lain tahu , tidak mau di tensi di posyandu
15.30 O: pasien tampak nyaman ketika di cek tekanan darah
2. mendiskusikan perkembangan yang dirumah
(Tri) TD : 140/85 mmHg, S: 36,7oC, RR : 20x/menit
8
A: Masalah teratasi Sebagian
P: Lanjutkan intervensi
(Tri)
9
10