Materi Pertemuan #5 (Online #4)
Materi Pertemuan #5 (Online #4)
Materi Pertemuan #5 (Online #4)
Batasan Materi
Pada Modul empat ini akan dijelaskan tentang definisi dan karakteristik pencemaran air,
klasifikasi limbah, dan pengaruh limbah terhadap kualitas air. Secara lengkap modul ini
menjelaskan tentang hal-hal sebagai berikut:
1. Definisi, pemanfaatan air, peraturan, dan klasifikasi air berdasarkan tingkat
kegunaannya
2. Karakteristik pencemaran air
3. Klasifikasi limbah
4. Pengaruh limbah terhadap kualitas air, termasuk di dalamnya contoh kasus siklus
bahan pencemar
Capaian Pembelajaran
Mampu mempertimbangkan pendekatan strategis dalam menyelesaikan berbagai
masalah yang berhubungan dengan ilmu lingkungan.
Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat di-perbarui, tetapi air
akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan
oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat
tercemar. Menurut tujuan penggunaannya, kriterianya berbeda-beda. Air yang sangat
kotor untuk diminum mungkin cukup bersih untuk mencuci, untuk pembangkit tenaga
listrik, untuk pendingin mesin dan sebagainya. Air yang terlalu kotor untuk berenang
ternyata cukup baik untuk bersampan maupun memancing ikan dan sebagainya.
Pencemaran air dapat merupakan masalah, regional maupun lingkungan global,
dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau
daratan. Pada saat udara yang tercemar jatuh ke bumi bersama air hujan, maka air
tersebut sudah tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada
lahan pertanian akan terbawa air ke daerah sekitarnya sehingga mencemari air pada
permukaan lokasi yangbersangkutan. Pengolahan tanah yang urang baik akan dapat
menyebabkan erosi sehingga air permukaan tercemar dengan tanah endapan. Dengan
demikian banyak sekali penyebab terjadinya pencemaran air ini, yang akhirnya akan
bermuara ke lautan, menyebabkan pencemaran pantai dan laut sekitarnya.
Definisi pencemaran air menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan
dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02/MENKLH/I/1988 Tentang Penetapan Baku
Mutu Lingkungan adalah : masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air menjadi kurang alau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya (pasal 1 ). Dalam pasal 2, air pada sumber air menurut kegunaan/
peruntukkannya digolongkan menjadi :
a. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
c. Golongan C,yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
d. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan
dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik negara.
Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan
sejak lama secara meluas. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman
pangan yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Tetapi di lain pihak, nitrat dan
fosfat dapat mencemari sungai, danau, dan lautan. Sebetulnya sumber pencemaran nitrat
ini tidak hanya berasal dari pupuk pertanian saja, karena di udara atmosfer bumi
mengandung 78% gas nitrogen. Pada waktu hujan dan terjadi kilat dan petir, di udara
akan terbentuk amonia dan nitrogen (NH4~, NO3~) dan terbawa air hujan menuju
permukaan tanah. Nitrogen akan bersenyawa dengan komponen yang kompleks lainnya.
Gambar 3 Diagram aliran nitrogen yang dapat merembes ke dalam air tanah