Makalah Landasan BK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu : Bapak Ahmad Nashiruddin, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Putra Rafi Wijaya (21.13.00240)

Muh. Gilang Maulana Ibrohim (21.13.00062)

Frida Syeikha Mouza (21.13.00206)

Rika Lia Mu’arifah (21.13.00183)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT PESANTREN MATHALI’UL FALAH

PATI

2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di
Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan
konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak
dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan
pengembangan layanan bimbingan dan konseling, baik dalam tataran teoritik maupun
praktek, dapat semakin lebih dapat dipertanggungjawabkan serta mampu memberikan
manfaat besar bagi kehidupan, khususnya bagi para penerima jasa layanan. Agar aktivitas
dalam layanan bimbingan dan konseling tidak terjebak dalam berbagai bentuk
penyimpangan yang dapat merugikan semua pihak, maka pemahaman dan penguasaan
tentang landasan bimbingan dan konseling khususnya oleh para konselor tampaknya
tidak bisa ditawar-tawar lagi dan menjadi mutlak adanya.
Berbagai kesalahpahaman yang terjadi dalam layanan bimbingan dan konseling
selama ini, seperti adanya anggapan bimbingan dan konseling sebagai “polisi sekolah”,
atau berbagai persepsi lainnya yang keliru tentang layanan bimbingan dan konseling
sangat mungkin memiliki keterkaitan erat dengan tingkat pemahaman dan penguasaan
konselor tentang landasan bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, penyelenggaraan
bimbingan dan konseling dilakukan secara asal-asalan, tidak dibangun di atas landasan
yang seharusnya. Oleh karena itu, dalam upaya memberikan pemahaman tentang
landasan bimbingan dan konseling, khususnya bagi para konselor, melalui tulisan ini
akan dipaparkan tentang beberapa landasan yang menjadi pijakan dalam setiap gerak
langkah bimbingan dan konseling.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan landasan agama BK
2. Apa yang dimaksud dengan landasan filosofis BK
3. Apa yang dimaksud dengan landasan psikologis BK
4. Apa yang dimaksud dengan landasan sosial-budaya BK
5. Apa yang dimaksud dengan landasan ilmu dan teknologi BK
BAB II

PEMBAHASAN

A. LANDASAN AGAMA
Agama (Religion) berasal dari kata Latin "religio", berarti "tie-up". Dalam bahasa
Inggris, Religion dapat diartikan "having engaged 'God' atau 'The Sacred Power'. Secara
umum di Indonesia, Agama dipahami sebagai sistem kepercayaan, tingkah laku, nilai,
pengalaman dan yang terinstitusionalisasi, diorientasikan kepada masalah spiritual atau
ritual yang diterapkan dalam sebuah komunitas dan diwariskan antar generasi dalam
tradisi.
Ditegaskan pula oleh Moh. Surya bahwa salah satu tren bimbingan dan konseling
saat ini adalah bimbingan dan konseling spiritual. Berangkat dari kehidupan modern
dengan kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan ekonomi yang dialami
bangsa-bangsa Barat yang ternyata telah menimbulkan berbagai suasana kehidupan yang
tidak memberikan kebahagiaan batiniah dan berkembangnya rasa kehampaan. Dewasa ini
sedang berkembang kecenderungan untuk menata kehidupan yang berlandaskan nilai-
nilai spiritual. Kondisi ini telah mendorong kecenderungan berkembangnya bimbingan
dan konseling yang berlandaskan spiritual atau religi.
Melalui pendekatan agama seorang konselor akan mampu mengatasi
permasalahan apapun yang dihadapi siswanya. Karena agama mengatur segala kehidupan
manusia, seperti mengatur bagaimana supaya hidup dalam ketentraman jiwa atau dengan
kata lain bahagia di dunia dan akherat.
Ada beberapa peran agama dalam kesehatan mental, antara lain:1
1. Dengan agama dapat memberikan bimbingan dalam hidup.
2. Aturan agama dapat menentramkan batin.
3. Ajaran agama sebagai penolong dalam kebahagiaan hidup.
4. Ajaran agama sebagai pengendali moral.
5. Agama dapat menjadi terapi jiwa.
6. Agama sebagai pembinaan mental.

1
Nur Afni, Sri Hastati, & Abdul Wahid, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, (Yogyakarta: Samudra
Biru, 2018), hlm. 32-33.
B. LANDASAN FILOSOFIS
Landasan filosofis merupakan sendi utama yang memberikan arahan dan
pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan
dan konseling secara bertanggung jawab dan dapat dijelaskan secara logis, etis maupun
estetis. Landasan filosofis sebenarnya berkenaan dengan usaha mencari jawaban yang
hakiki atas pertanyaan filosofis tentang: apakah manusia itu? Pada sudut inilah
bimbingan konseling berjumpa dengan berbagai aliran filsafat yang ada, mulai dari
filsafat klasik sampai dengan filsafat modern bahkan filsafat post-modern. Dari berbagai
aliran filsafat yang ada, para penulis barat seperti Victor Frankl, Alblaster, dan Lukes,
Thompson dan Rudolph, telah mendeskripsikan tentang hakikat manusia sebagai
berikut:2
1. Manusia adalah mahluk sosial yang mampu berpikir dan mempergunakan ilmu
untuk meningkatkan perkembangan dirinya.
2. Manusia dapat belajar mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya apabila dia
berusaha memanfaatkan kemampuan- kemampuan yang ada pada dirinya.
3. Manusia berusaha terus-menerus mengembangkan diri dan menjadikan dirinya
sendiri lebih bermakna khususnya melalui pendidikan
4. Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buru, dan hidup
berarti upaya untuk mewujudkan kebaikan dan menghindarkan atau setidaknya
mengontrol keburukan.
5. Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis dan spiritual yang harus dikaji secara
mendalam.
C. LANDASAN PSIKOLOGIS
Psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan psikologis
dalam bimbingan dan konseling berarti memberikan kefahaman tentang tingkah laku
individu yang menjadi sasaran layanan. Hal ini sangat penting karena bidang garapan
bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien, yaitu tingkah laku klien yang perlu
diubah atau dikembangkan apabila ia hendak mengatasi masalah yang duhadapinya atau

2
Safrianus Haryanto Djehaut, Bimbingan Konseling di Sekolah, (Yogyakarta: Absolute Media, 2010), hlm.
12-13.
ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya. Tingkah laku adalah gerak hidup individu
yang dapat dirumuskan dalam bentuk kata kerja. Tingkah laku individu tidak terjadi
dalam keadaan kosong, melainkan mengandung latar belakang, latar depan, sangkut paut
dan isi tertentu. Lagi pula tingkah laku itu berlangsung dalam kaitannya dengan
lingkungan tertentu yang mengandung di dalamnya unsur waktu, tempat dan berbagai
kondisi lainnya. Untuk keperluan bimbingan dan konseling sejumlah daerah kajian dalam
bidang psikologi perlu dikuasai, tentang motif dan motivasi, pembawaan dasar dan
lingkungan, perkembangan individu, belajar, balikan dan penguatan, kepribadian. Perlu
dipahami bahwa atribut psikologi di antaranya kecerdasan, gaya kognitif dan motivasi,
yang dapat membentuk seseorang menjadi kreativitas, terwujud dalam tingkah laku
seseorang.3
D. LANDASAN SOSIAL-BUDAYA
Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak bisa terlepas dari pengaruh sosial
dalam kehidupannya. Perilaku dan sikap manusia bahkan pola pikir pun dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan sosialnya sehingga layanan bimbingan konseling harus
memperhatikan latar belakang sosial budaya, kemasyarakatan dan multikultural peserta
didik.
1. Perubahan konstelasi keluarga, dampak dari globalisasi mempengaruhi konstelasi
keluarga. Fungsi keluarga sebagian besar waktunya dipergunakan untuk
pemenuhan kebutuhan ekonomi sedangkan peran orang tua sebagai pengasuh
anak lebih banyak diserahkan pada pihak sekolah. Dampak dari perubahan
konstelasi ini adalah kehidupan moralitas peserta didik cukup. memprihatinkan,
kekerasan dalam keluarga banyak terjadi.
2. Perkembangan pendidikan, globalisasi dan demokratisasi menjadikan dunia
pendidikan semakin berkembang. Perkembangan ini menyebabkan kesempatan
setiap orang untuk memperoleh pendidikan tinggi semakin terbuka,
berkembangnya jurusan-jurusan khusus dan sekolah-sekolah kejuruan. Semakin
berkembangnya dunia pendidikan tetapi kita masih menghadapi masalah
profesionalisme guru dan relevansi lulusan dengan tuntutan di masyarakat.

3
Abu Bakar M., DASAR-DASAR KONSELING Tinjauan Teori dan Praktik, (Bandung: Citapustaka Media
Perintis, 2010), hlm. 26-27.
Sehingga peserta didik perlu mendapat perhatian khusus terutama demi mencapai
cita-cita dan pengembangan potensi sesuai dengan tuntutan dunia global.
3. Perkembangan dunia kerja dan sosial ekonomi, heterogenitas masyarakat suatu
wilayah berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi yang juga semakin timpang
tindih. Kondisi tersebut memunculkan kecemburuan, ketidak percayaan diri dsb.
Kondisi ini diperparah dengan semakin banyaknya tenaga manusia. yang
digantikan oleh mesin berakibat pada semakin kompetitifnya persaingan.
4. Perkembangan teknologi informasi & komunikasi, perkembangan teknologi dan
komunikasi tidak hanya. berdampak positif tetapi juga negatif bagi masyarakat.
Dampak yang bisa kita lihat akhir-akhir ini di media sosial penuh dengan
pengaruh atau tebaran kebencian pada orang lain. Berita-berita hoax sudah
menjadi konsumsi kita sehari-hari. Layanan bimbingan konseling diharapkan
mampu memberikan filter perkembangan peserta didik.
5. Perkembangan kondisi moral dan keagamaan, sekolah menjadi bagian dalam
perkembangan moral dan keagamaan peserta didik. Pada masa sekarang ini moral
dan agama peserta didik semakin lama semakin tergerus oleh pengaruh budaya
masyarakat. Nilai-nilai moral dan agama yang dianggap sebagai norma tertinggi
mulai meluntur. Peserta didik semakin bingung dalam menentukan pegangan
nilainya dan seringmemunculkan. konflik. Konflik pribadi dan sosial lebih sering
muncul karena adanya rasa keraguan akan kepercayaan terhadap nilai moral dan
agama yang dipegangnya saat ini yang dihadapkan pada kenyataan yang ada.4
E. LANDASAN ILMU DAN TEKNOLOGI
Landasan ilmiah bimbingan dan konseling mengisyaratkan bahwa praktik
bimbingan dan konseling harus dilaksanakan atas dasar keilmuan. Oleh sebab itu siapa
pun orangnya yang berkecimpung dalam dunia bimbingan dan konseling harus memiliki
ilmu tentang bimbingan dan konseling.
Selain perlu dukungan sejumlah ilmu, praktik bimbingan dan konseling juga
memerlukan dukungan seperangkat teknologi.5

4
Melik Budiarti, BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR, (Magetan: CV. AE MEDIA
GRAFIKA, 2017), hlm. 27-28.
5
Hera Heru Sri Suryanti, & Ahmad Jawandi, BK Pribadi Sosial, (Surakarta: Unisri Press, 2023), hlm. 21.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam penerapan bimbingan dan konseling harus dilandaskan pada landasan-


landasan tertentu yaitu melalui pendekatan agama seorang konselor akan mampu
mengatasi permasalahan apapun yang dihadapi siswanya. Karena agama mengatur segala
kehidupan manusia, seperti mengatur bagaimana supaya hidup dalam ketentraman jiwa
atau dengan kata lain bahagia di dunia dan akherat. Adapun landasan filosofis merupakan
sendi utama yang memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam
melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling secara bertanggung jawab dan
dapat dijelaskan secara logis, etis maupun estetis. Selain itu, landasan psikologis dalam
bimbingan dan konseling berarti memberikan kefahaman tentang tingkah laku individu
yang menjadi sasaran layanan. Perilaku dan sikap manusia bahkan pola pikir pun
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosialnya sehingga layanan bimbingan konseling
harus memperhatikan latar belakang sosial budaya, kemasyarakatan dan multikultural
peserta didik. Yang terakhir adalah landasan ilmiah bimbingan dan konseling
mengisyaratkan bahwa praktik bimbingan dan konseling harus dilaksanakan atas dasar
keilmuan. Oleh sebab itu siapa pun orangnya yang berkecimpung dalam dunia bimbingan
dan konseling harus memiliki ilmu tentang bimbingan dan konseling.
Daftar Pustaka

Nur Afni, Sri Hastati, & Abdul Wahid, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar,
(Yogyakarta: Samudra Biru, 2018)
Safrianus Haryanto Djehaut, Bimbingan Konseling di Sekolah, (Yogyakarta: Absolute
Media, 2010)
Abu Bakar M., DASAR-DASAR KONSELING Tinjauan Teori dan Praktik, (Bandung:
Citapustaka Media Perintis, 2010)
Melik Budiarti, BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR, (Magetan: CV. AE
MEDIA GRAFIKA, 2017)
Hera Heru Sri Suryanti, & Ahmad Jawandi, BK Pribadi Sosial, (Surakarta: Unisri Press,
2023)

Anda mungkin juga menyukai