Hukum Pengertian, Tujuan, Fungsi, Unsur Dan Jenis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 1

 More Info

 Skip Ad
 

Home » Hukum » Hukum: Pengertian, Tujuan,


Fungsi, Unsur dan Jenis

Hukum
Hukum: Pengertian, Tujuan,
Fungsi, Unsur dan Jenis

Written by Wida Kurniasih

Alat Alat Komputer Terlaris


Shopee

Beli Komputer Terlengkap


Shopee

Pengertian Hukum – Dalam kehidupan


bermasyarakat, ada peraturan berupa norma dan
sanksi yang dibuat dengan kesepakatan bersama.
Hukum dibuat dengan tujuan mengatur dan menjaga
ketertiban, keadilan sehingga kekacauan bisa
terkendali atau dicegah.

Setiap negara memiliki peraturan hukum yang


berbeda-beda, termasuk negara Indonesia. Sesuai
dengan pasa 1 ayat 3, Indonesia merupakan negara
hukum dan setiap warga negara Indonesia harus
mematuhi aturan hukum yang berlaku di Indonesia.

Promo Produk Komputer


Shopee

Hukum di setiap negara merupakan peraturan yang


secara adat, resmi dianggap mengikat dan diresmikan
oleh penguasa negara atau pemerintah. Ada banyak
sekali hukum di Indonesia, Undang-Undang, peraturan
pemerintah, keputusan presiden, sampai peraturan
daerah.

Jika ada warga negara Indonesia yang tidak mematuhi


hukum-hukum tersebut, maka akan dikenakan sanksi,
bisa berupa penjara atau membayar denda. Berikut
adalah rangkuman mengenai hukum, mulai dari
pengertian, tujuan, fungsi, unsur sampai jenis-
jenisnya.

Daftar Isi 
1. Pengertian Hukum
1.1. 1. Aristoteles
1.2. 2. Ernst Utrecht
1.3. 3. Immanuel Kant
1.4. 4. Mochtar Kusumaatmadja
1.5. 5. Thomas Hobbes
1.6. 6. Hans Kelsen
2. Tujuan Hukum
3. Fungsi Hukum
4. Unsur Hukum
5. Bidang-bidang Hukum
5.1. 1. Hukum Pidana
5.1.1. a. hukuman mati
5.1.2. b. hukuman penjara
5.1.3. c. hukuman denda
5.1.4. d. hukuman tutupan
5.2. 2. Hukum Perdata
5.3. 3. Hukum Tata Negara
5.4. 4. Hukum Internasional
5.5. 5. Hukum Adat
5.6. 6. Hukum Lingkungan
6. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
6.0.1. Buku Terkait
6.0.2. Materi Terkait Fisika

Pengertian Hukum

Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan


ditegakkan melalui lembaga sosial atau pemerintah
untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang
ditegakkan oleh negara dapat dibuat oleh legislatif
kelompok atau oleh seorang legislator tunggal, yang
menghasilkan undang-undang; oleh eksekutif melalui
keputusan dan peraturan; atau ditetapkan oleh hakim
melalui preseden.

Seseorang juga bisa membuat kontrak yang mengikat


secara hukum, termasuk perjanjian arbitrase yang
mengadopsi cara-cara alternatif untuk menyelesaikan
perselisihan dengan litigasi pengadilan standar.

Penciptaan hukum itu sendiri dapat dipengaruhi oleh


konstitusi, tertulis atau diam-diam, dan hak-hak yang
dikodekan di dalamnya. Hukum membentuk politik,
ekonomi, sejarah, dan masyarakat dalam berbagai
cara dan berfungsi sebagai mediator hubungan antar
manusia.

Sistem hukum bervariasi di setiap negara. Dalam


yurisdiksi hukum perdata, legislatif atau badan pusat
lainnya mengkodifikasi dan mengkonsolidasikan
hukum. Secara historis, hukum agama mempengaruhi
hal-hal sekuler, dan masih digunakan di beberapa
komunitas agama.

Hukum syariah berdasarkan prinsip-prinsip Islam


digunakan sebagai sistem hukum utama di beberapa
negara, termasuk Iran dan Arab Saudi.

Berikut adalah pengertian hukum menurut beberapa


ahli:

1. Aristoteles
Aristoteles merupakan seorang filsuf yang berasal dari
Yunani. Aristoteles membagi hukum menjadi dua,
hukum tertentu dan hukum universal.

Jual Komputer Berkualitas


Shopee

Hukum tertentu adalah aturan-aturan yang


menetapkan dan melarang beberapa tindakan. Hukum
universal adalah hukum alam, ia memiliki aturan dan
pengarahannya tersendiri.

Beli Komputer Terlengkap


Shopee

2. Ernst Utrecht
Ernst Utrecht adalah seorang pakar hukum yang
berasal dari Indonesia. Menurutnya, definisi hukum
adalah himpunan yang menjadi petunjuk hidup,
berupa perintah atau larangan yang bertujuan
mengatur tata tertib di dalam masyarakat yang harus
ditaati oleh masyarakat.

Aneka Komputer dan Aksesoris


Shopee

Jika masyarakat tersebut melanggar peraturan yang


sudah ditetapkan, maka pemerintah atau masyarakat
itu harus mengambil tindakan.

3. Immanuel Kant
Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang terkenal
dari abad ke-18. Menurut Immanuel, manusia akan
tergerak untuk bertindak di bawah hukum, dan hal itu
merupakan standar otoritatif yang mengikat secara
perasaan.

Manusia bisa bertindak sesuai kemauannya sendiri


namun tidak bertentangan dengan moral-moral yang
berlaku di dalam lingkungannya. Menurut Immanuel,
hukum adalah syarat yang secara keseluruhan
memiliki kehendak bebas untuk bisa menyesuaikan
dan mengikuti peraturan.

4. Mochtar Kusumaatmadja
Mochtar Kusumaatmadja memandang hukum sebagai
alat bantu untuk segala macam proses perubahan
yang ada di dalam masyarakat. Selain itu, menurutnya
hukum merupakan alat untuk melindungi,
memelihara dan menertibkan masyarakat.

Hukum menurut Mochtar hukum adalah sebuah


kaidah dan asas yang berguna dalam mengatur
hubungan masyarakat yang dibuat dengan keadilan.

5. Thomas Hobbes
Thomas Hobbes adalah filsuf asal Inggris yang
beranggapan bahwa hukum adalah alat perekat yang
formal, memiliki kegunaan dalam menyatukan
masyarakat yang pada awalnya tidak terorganisir.

Menurut pandangannya, hukum adalah suatu aturan


yang menguasai kehidupan masyarakat baik secara
paksa atau memerintah dan dibuat oleh pihak-pihak
yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat tersebut.

6. Hans Kelsen
Hans kelsen, seorang ahli hukum dan juga filsuf asal
Austria. Ia adalah seorang penggagas bahwa hukum
merupakan teori hukum yang murni. Hans
berpendapat bahwa hukum merupakan norma yang
berisi tentang kondisi dan konsekuensi dalam
tindakan tertentu. Konsekuensi dari pelanggaran
hukum bisa berupa ancaman sanksi dari penguasa di
dalam lingkungan masyarakat itu.

Belum adanya definisi hukum yang jelas ini


sebetulnya menjadi kendala bagi mereka yang ingin
mendalami ilmu hukum. Memang, bagi masyarakat
awam pengertian hukum sendiri tidak terlalu penting.

Menurut masyarakat, yang lebih penting adalah


bagaimana penegakan hukum dan perlindungan
hukum yang diberikan kepada mereka. Ada banyak
sekali bidang hukum, mulai dari hukum pidana,
perdata, acara, tata negara, hukum internasional,
hukum adat, sampai hukum lingkungan.

Tujuan Hukum

Masyarakat adalah pelaku, bukan alat atau objek yang


mempunyai kepentingan dan tuntutan yang
diharapkan bisa dilaksanakan dengan baik. Berikut
adalah tujuan dari hukum:

1. Kaidah hukum memiliki tujuan untuk melindungi


kepentingan manusia dari bahaya yang
mengancam.
2. Mengatur hubungan antara sesama manusia agar
tercipta ketertiban dan diharapkan bisa
mencegah terjadinya konflik di antara manusia.
3. Hukum melindungi kepentingan manusia baik
secara individu ataupun kelompok. Pada dasarnya
manusia adalah makhluk yang juga
membutuhkan perlindungan kepentingan agar
kepentingannya bisa terlindungi dari ancaman
sekelilingnya.
4. Hukum memiliki tujuan untuk mewujudkan
kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk semua
orang. Tidak hanya memberi nafkah hidup, tapi
juga memberi makan yang berlimpah,
perlindungan dan mencapai kebersamaan.
5. Hukum menjadi sarana untuk memelihara dan
menjamin ketertiban.

Fungsi Hukum

Fungsi dari hukum yaitu:

1. Sebagai sarana pengendali sosial. sebuah sistem


yang menerapkan aturan-aturan mengenai
perilaku yang benar.
2. Sebagai sarana untuk mengadakan perubahan
pada masyarakat.
3. Sebagai alat ketertiban dan keteraturan
masyarakat.
4. Sebagai sarana dalam mewujudkan keadilan
sosial.
5. Sebagai sarana dalam pergerakan pembangunan.
6. Sebagai fungsi kritis, melakukan pengawasan
baik pada aparatur pengawas, aparatur pelaksana
dan aparatur penegak hukum.
7. Sebagai alat untuk mengikat anggota dalam
masyarakat sehingga kelompok jadi semakin erat
eksistensinya.
8. Sebagai alat untuk membersihkan masyarakat
dari kasus yang mengganggu masyarakat dengan
cara memberikan sanksi baik pidana, perdata,
administrasi dan sanksi masyarakat.
9. Sebagai alat untuk melakukan alokasi
kewenangan dan putusan terhadap badan
pemerintahan.
10. Sebagai alat stimulasi sosial. Hukum bukan alat
yang hanya digunakan untuk mengontrol
masyarakat, namun juga meletakan dasar-dasar
hukum yang bisa menstimulasi dan
memfasilitasi interaksi di antara masyarakat
dengan tertib dan adil.

Unsur Hukum

Beberapa unsur hukum yaitu:

1. Hukum adalah peraturan yang mengatur tingkah


laku manusia dalam suatu pergaulan di
masyarakat.
2. Peraturan dibuat oleh badan-badan resmi yang
berwajib
3. Peraturan bersifat memaksa
4. Sanksi terhadap pelanggaran yang dibuat adalah
tegas.

Bidang-bidang Hukum

Hukum dibagi ke dalam beberapa bidang, hukum


pidana atau hukum publik, hukum perdata atau
hukum pribadi, hukum tata negara, hukum
internasional, hukum adat, dan hukum lingkungan.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bidang
hukum.

1. Hukum Pidana
Hukum pidana adalah peraturan yang menentukan
perbuatan apa saja yang tidak boleh dilanggar dan
termasuk dalam tindak pidana. Hukum pidana juga
mengatur sanksi apa saja yang bisa dijatuhkan jika
melanggar hukum pidana.

Hukum pidana merupakan bagian dari hukum yang


berlaku di suatu negara. Hukum pidana bukanlah
mengadakan norma sendiri, namun sudah ada pada
norma lain.

Hukum pidana bersumber pada hukum tertulis dan


tidak tertulis. Indonesia belum memiliki Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana. Maka dari itu, Indonesia masih
memberlakukan hukum pidana yang merupakan
warisan dari pemerintah kolonial.

Sistematika Kitab Undang-Undang Hukum Pidana


adalah, Buku I tentang ketentuan umum, Buku II
tentang kejahatan, Buku III tentang pelanggaran.

Hukuman yang bisa dijatuhkan kepada


pelanggar hukum pidana yaitu:

a. hukuman mati

Hukuman mati ini tidak berlaku di negara-negara yang


menghapuskan hukuman mati seperti negara Belanda.
Indonesia sendiri masih memberlakukan hukuman
mati meskipun masih banyak pro dan kontra terkait
hukuman ini.

b. hukuman penjara

Hukuman penjara dibedakan menjadi hukuman


penjara seumur hidup dan penjara sementara.
Hukuman penjara paling sedikit 1 tahun dan maksimal
20 tahun. terpidana harus tinggal di dalam penjara
selama masa hukuman dan wajib melakukan
pekerjaan yang telah ditentukan.

c. hukuman denda

Terpidana boleh memilih apakah ingin membayar


denda atau menggantinya dengan hukuman
kurungan. Hukuman kurungan ini tidak seberat
hukuman penjara. Hukuman kurungan dijatuhkan jika
pelanggaran yang dilakukan tidak terlalu berat.
hukuman kurungan ini paling maksimal 6 bulan
lamanya.

d. hukuman tutupan

Hukuman tutupan dijatuhkan berdasarkan alasan


politik pada orang-orang yang telah melakukan
kejahatan. Hukuman tutupan ini adalah hukuman
penambahan pidana.

2. Hukum Perdata
Hukum perdata adalah peraturan yang mengatur hak
dan kewajiban seseorang dengan badan hukum.
Istilah hukum perdata pertama kali dikenal dalam
bahasa Belanda, bahkan sumber hukum

Hukum Keperdataan Jilid Ketiga

Perdata berasal dari kitab Burgerlijk Wetboek atau


Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Sejarah hukum
perdata di Indonesia memiliki hubungan dengan
hukum perdata Eropa yang diberlakukan Hukum
perdata romawi.

Hukum Perdata Belanda berasal dari hukum perdata


Perancis. Pada waktu itu dianggap sebagai hukum
yang sangat sempurna. Hukum privat ini berlaku di
Perancis dan dimuat dalam dua kodifikasi.

Ketika Perancis menguasai Belanda, kedua hukum


kodifikasi itu juga diberlakukan di Belanda, bahkan
masih digunakan ketika 24 tahun pasca kemerdekaan
Belanda. Setelah itu, Belanda mulai menyusun kitab
Undang-Undang untuk hukum perdata.

Kitab Undang-undang Hukum perdata tersusun atas


bab:

1. tentang orang, bab ini mengatur hukum tentang


manusia sendiri dan kekeluargaan.
2. tentang kebendaan, bab ini mengatur segala hal
yang memiliki hubungan dengan hukum benda
dan warisan.
3. tentang perikatan, bab ini mengatur segala hak
dan kewajiban antara orang dengan orang,
dengan badan hukum dan pihak-pihak tertentu.
4. tentang pembuktian, bab ini mengatur segala alat
pembuktian dan akibat hukumnya.

3. Hukum Tata Negara


Hukum tata negara adalah hukum hubungan tertentu,
yang muncul dalam perjalanan sejarah dan diatur oleh
hukum yang disebut negara. Jadi, hukum tata negara
berhubungan dengan negara.

Dalam hukum internasional, negara merupakan


subjek hukum internasional. Dalam hukum privat,
negara adalah badan hukum yang tunduk pada
hukum. Sebuah negara yang independen dalam
hubungan eksternal, diatur oleh hukum yang secara
hukum mengatur hubungan satu sama lain.

Hukum tata negara adalah hukum utama yang


membentuk kantor pemerintahan, memberikan
kekuasaan, dan mengatur hubungan dengan warga
negara. Ini adalah ciri hukum tata negara yang
mengatur hubungan dengan melibatkan pemerintah.
Terutama hubungan antara berbagai lembaga
pemerintah. Hubungan dengan warga negara
cenderung dalam bidang hukum administrasi, kecuali
jika kita berbicara tentang alokasi alat kekuasaan
kepada warga negara.

tidak semua negara memiliki konstitusi. Namun,


negara yang tidak mempunyai konstitusi biasanya
memiliki jus commune atau yang disebut dengan
hukum tanah air. Hukum tanah air berisi tentang
sejumlah peraturan imperatif dan konsensus.
Peraturan tersebut meliputi aturan hukum adat,
konvensi, hukum hakim, dan norma internasional.

4. Hukum Internasional
Hukum internasional adalah hukum yang mengatur
segala aktivitas berskala internasional. Hukum
internasional pada awalnya hanya diartikan sebagai
aturan dalam hubungan antarnegara.

Namun, dalam perkembangannya, hubungan


internasional semakin kompleks. Selain itu, hukum
internasional juga mengatur struktur dan perilaku dari
organisasi internasional, perusahaan multinasional
dan individu. Hukum internasional bisa dirumuskan
sebagai kumpulan hukum yang terdiri dari peraturan
yang mengikat negara-negara.

Hukum internasional memiliki beberapa bentuk


perwujudan dan pola perkembangannya. Ada hukum
internasional regional, hukum yang berlaku sebatas
daerah lingkungan berlakunya, seperti Hukum
internasional Amerika – Amerika Latin.

Selain itu juga mengatur konsep perlindungan


kekayaan hayati laut. Sedangkan hukum internasional
khusus adalah kaidah yang berlaku khusus untuk
negara-negara tertentu seperti konvensi Eropa
mengenai HAM.

Hukum internasional merupakan hukum yang


berdasarkan pikiran masyarakat internasional yang
terdiri dari sejumlah negara yang memiliki kedaulatan
dan kemerdekaan. yang dimaksud adalah negara yang
berdiri sendiri atau tidak berada di bawah kekuasaan
negara lain. Hukum internasional memiliki subjek
hukum yang meliputi negara, organisasi internasional
dan individu.

Baca Juga: Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi dan


Contohnya

5. Hukum Adat
Hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis. Hal ini 

Anda mungkin juga menyukai