Tugas Pengganti Ujian Akhir Semester Pengantar Ilmu Hukum
Tugas Pengganti Ujian Akhir Semester Pengantar Ilmu Hukum
Tugas Pengganti Ujian Akhir Semester Pengantar Ilmu Hukum
OLEH:
NIM: H1A121051
KELAS A
FAKULTAS HUKUM
2021
TUGAS I
Jawab:
Asas hukum adalah aturan dasar dan prinsip-prinsip hukum yang abstrak dan
pada umumnya melatarbelakangi peraturan konkrit dan pelaksanaan hukum. Asas
hukum juga biasa disebut jantung dari peraturan hukum karena ia merupakan
landasan yang paling luas bagi lahirnya peraturan hukum. Juga merupakan jembatan
antara peraturan-peraturan hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis
masyarakatnya.
Jawab:
Jawab:
1. Asas fiksi hukum, yaitu setiap orang dianggap telah mengetahui undang-
undang setelah diundangkan dalam lembaran negara.
2. Asas Non-Retroaktif, suatu undang-undang tidak boleh berlaku surut
3. Asas Lex Specialis derogat legi Generalis, undang-undang yang bersifat
khusus mengesampingkan undang-undang yang bersifat umum.
4. Asas Lex Posteriori derogat legi Priori, undang-undang yang lama dinyatakan
tidak berlaku apabila ada undang-undang baru yang mengatur hal yang sama.
5. Asas Lex Superior derogat legi Inferiori, hukum yang lebih tinggi
mengesampingkan hukum/peraturan yang derajatnya lebih rendah di
bawahnya.
6. Undang-undang tidak dapat diganggu gugat, artinya siapapun tidak boleh
melakukan uji materiil terhadap undang-undang kecuali oleh mahkamah
konstitusi.
4. Apa saja fungsi dari suatu hukum?
Jawab:
b. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin; dikarenakan
hukum memiliki sifat dan ciri-ciri yang telah disebutkan, maka hukum dapat
memberi keadilan dalam arti dapat menentukan siapa yang salah dan siapa
yang benar. Hukum dapat memaksa agar peraturan dapat ditaati dengan
ancaman sanksi bagi pelangganya.
c. Sebagai sarana penggerak pembangunan, hal ini dikarenakan sifat hukum
memiliki daya ikat dan memaksa schingga dapat digunakan atau
didayagunakan untuk menggerakkan pembangunan. Pada realisasi fungsi ini,
hukum dapat dijadikan sebagai alat untuk membawa masyarakat ke arah yang
lebih maju.
d. Sebagai sarana penentu alokasi wewenang secara terperinci, mulai dari siapa
yang dapat menjadi penegak hukum, siapa yang harus menaatinya, dan siapa
yang memilih sanksi yang tepat dan adil sebagaimana konsep hukum
konstitusi negara.
Jawab:
1. Prof. L.J. Van Apeldoorn, dalam bukunya Inleiding Tot De Studie Van Het
Nederlandse Recht, mengatakan bahwa tujuan hukum adalah mengatur tata
tertib dalam masyarakat secara damai dan adil. Demi mencapai kedamaian
hukum maka harus diciptakan masyarakat yang adil dengan mengadakan
perimbangan antara kepentingan yang bertentangan satu sama lain dan setiap
orang harus memperoleh (sedapat mungkin) apa yang menjadi haknya.
Pendapat Apeldorn ini dapat dikatakan jalan tengah antara dua teori tujuan
hukum, teori etis dan utilitis,
2. Aristoteles berpendapat bahwa tujuan hukum adalah menghendaki keadilan
semata-mata dan isi dari hukum ditentukan oleh kesadaran etis mengenai apa
yang dikatakan adil dan apa yang tidak adil.
3. Prof. Subekti, dalam bukunya Dasar-dasar Hukum dan Pengadilan
mengatakan bahwa tujuan hukum adalah melayani kehendak negara yakni
mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyat. Dalam melayani
tujuan negara, hukum akan memberikan keadilan dan ketertiban bagi
masyarakatnya.
4. Francols Geny (1861-1959), dalam Science Et Technique En Droit Prive
Positif, dengan teori etisnya menyatakan bahwa tujuan hukum adalah untuk
keadilan semata-mata. Tujuan hukum ditentukan oleh unsur keyakinan
seseorang yang dinilai etis. Adil atau tidak, benar atau tidak, tujuan hukum
berada pada sisi batin seseorang yang menjadi tumpuan dari teori ini.
Kesadaran etis yang berada pada tiap-tiap batin orang menjadi ukuran untuk
menentukan warna keadilan dan kebenaran. Sebagai unsur dari keadilan. Geny
menambahkan kepentingan, daya guna, dan kemanfaatan.
A. Berdasarkan isi :
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan isinya, yakni hukum publik dan hukum privat.
Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut isinya :
Hukum publik atau disebut juga hukum negara, adalah jenis hukum yang
mengatur hubungan antara negara dengan individu atau warga negaranya. Hukum
publik umumnya menyangkut tentang kepentingan umum atau publik dalam ruang
lingkup masyarakat.
1. Hukum Pidana, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait pelanggaran dan
kejahatan, serta memuat larangan dan sanksi.
2. Hukum Tata Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait hubungan
antara negara dengan bagian-bagiannya.
3. Hukum Tata Usaha Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur tentang
tugas dan kewajiban para pejabat negara secara administratif.
4. Hukum Internasional, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait hubungan
antar negara, seperti hukum perjanjian internasional, hukum perang
internasional, dan sejenisnya.
Contoh:
Hukum privat atau yang disebut juga hukum sipil, adalah jenis hukum yang
berguna untuk mengatur hubungan antara individu satu dengan individu lainnya,
termasuk negara sebagai pribadi. Jenis hukum privat memfokuskan pada kepentingan
perseorangan.
Hukum privat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :
1. Hukum Perdata, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar
individu secara umum, misalnya yaitu hukum keluarga, hukum perjanjian,
hukum kekayaan, hukum waris, hukum perkawinan, dan sebagainya.
2. Hukum Perniagaan, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar
individu di dalam kegiatan perdagangan, misalnya yaitu hukum jual beli, hutang
utang piutang, hukum mendirikan perusahaan dagang, dan sebagainya
B. Berdasarkan sifat
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan sifatnya, yakni hukum yang memaksa dan hukum
yang mengatur. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut sifatnya :
Yang dimaksud hukum yang memaksa adalah jenis hukum yang dalam
keadaan bagaimana pun, harus dan mempunyai paksaan yang mutlak. Contohnya
adalah hukuman bagi perkara pidana, maka sanksinya secara paksa wajib untuk
dilaksanakan.
Yang dimaksud hukum yang mengatur adalah jenis hukum yang dapat
dikesampingkan saat pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan
tersendiri dalam suatu perjanjian. Contohnya adalah hukum mengenai warisan
yang dapat diselesaikan dengan kesepakatan antar pihak-pihak yang terkait.
C. Berdasarkan Bentuk
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan bentuknya, yakni hukum tertulis dan hukum tidak
tertulis Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut bentuknya :
1.) Hukum Tertulis
Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan
dalam berbagai peraturan perundang-undangan secara tertulis. Contoh hukum
tertulis adalah UUD 1945, keputusan presiden, KUHP, dan lain-lain.
Hukum umum adalah hukum berlaku untuk semua orang dalam masyarakat
dengan tidak membedakan jenis kelamin, warga negara, agama, suku, dan jabatan
seseorang. Contoh, hukum pidana.
Hukum Khusus yaitu hukum yang mengatur hanya bagi golongan orang tertentu,
seperti hukum pidana militer.
E. Berdasarkan fungsi
Hukum berdasarkan tugas dan fungsinya dibedakan menjadi dua, sebagai berikut:
Hukum formal adalah hukum yang mengatur tentang tata cara melaksanakan dan
mempertahankan hukum materiil. Seperti: KUHAP, KUHA Perdata, dan PTUN
Hukum nasional adalah jenis hukum yang berlaku di dalam wilayah negara
tertentu. Hukum nasional harus dilaksanakan oleh warga negara tersebut.
Hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain. Hukum perang, hukum
kewarganegaraan, hukum perdata internasional, hukum pidana internasional,
hukum bisnis
H. Berdasarkan Sumber
1.) Undang-Undang
2. UUD 1945 Bab 10, Pasal 26-28 (Tentang Warga Negara dan Penduduk)
3. UUD 1945 Bab AA, Pasal 28 A-28J (Tentang Hak Asasi Manusia)
5. UUD 1945 Bab XII, Pasal 31-32 (Tentang Pendidikan dan Kebudayaan)
3.) Traktat
Contoh Traktrat :
1. Piagam PBB
Contoh yurispedensi:
1. Perkara perceraian
3. Perjanjian Internasional