Manajemen Dan Organisasi
Manajemen Dan Organisasi
Manajemen Dan Organisasi
Disusun Oleh:
Imroatul Isnaini (63020230085)
Muhammad Naufal Al’Faid (63020230088)
Ovrysa Wulandiny (63020230092)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Nur Budiarso M.M
sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
A. Pengertian Dan Peranan Manajemen........................................................3
B. Fungsi Dan Proses Manajemen.................................................................4
C. Keterampilan Manajemen Yang Dibutuhkan............................................5
D. Definisi Organisasi....................................................................................6
E. Pentingnya Mengenal Organisasi..............................................................7
F. Struktur Organisasi Serta Sebab
Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi........................................................8
BAB III PENUTUP ............................................................................................12
A. Kesimpulan ...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya kebanggaan sebagai anggota organisasi, pekerja tidak hanya
sekedar bekerja, tetapi disertai keberpihakan pada organisasi, serta berniat
untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi itu.“Organizational
commitment is a state in which an employee identifies with particular
organization and its goals, and wishes to maintain membership in the
organization”.
Secara psikologis, keterlibatan pekerja sebagai salah satu wujud dari
komitmen organisasi, akan berperanserta dalam menghadapi masalah-
masalah organisasi dengan memberikan saran-saran inovatif dan upaya-upaya
produktif yang belum biasa dilakukan oleh organisasi. Budaya keterbukaan
dan partisipatif sering digunakan untuk meningkatkan moril dan kepuasan
pekerja. Pekerja dengan komitmen organisasi yang tinggi akan tetap
membantu organisasi pada saat organisasi menghadapi kesulitan, sedangkan
pekerja yang komitmennya rendah akan meninggalkan organisasi untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Pekerja dengan komitmen rendah
mempunyai maksud kuat untuk meninggalkan organisasi, seperti halnya
pekerja dengan keterlibatan yang rendah pada pekerjaan, sulit untuk
dimotivasi.
Rendahnya komitmen terhadap organisasi, dapat diwujudkan pada
tingginya stress para pekerja, biaya asuransi yang lebih tinggi dan lebih
banyak tuntutan-tuntutan hukum. Konsekuensi dari ketidak-puasan kerja
tersebut, langsung ataupun tidak langsung akan menambah biaya organisasi.
“Which can mean higher job stress, higher insurance costs, and more
lawsuits. All of these consequences of dissatisfaction, either directly or
indirectly, are costly to organizations”. Organisasi merniliki berbagai macam
sumber daya sebagai ‘input’ untuk diubah menjadi ‘output’ berupa produk
barang atau jasa. Sumber daya tersebut meliputi modal atau uang, teknologi
1
untuk menunjang proses produksi, metode atau strategi yang digurunakan
untuk beroperasi, manusia dan sebagainya. Di antara berbagai macam sumber
daya tersebut, manusia atau sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen
yang paling penting.
Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja
didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja dan
cara memenuhi kebutuhan tersebut untuk melaksanakan rencana terpadu
organisasi. Perencanaan sumber daya manusia adalah proses meramalkan
kebutuhan akan sumber daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu yang
akan datang agar langkah-langkah dapat diambil untuk menjamin bahwa
kebutuhan ini dapat dipenuhi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Peranan Manajemen?
2. Apa Fungsi dan Proses Manajemen?
3. Apa Saja Ketrampilan Manajemen Yang Dibutuhkan?
4. Apa Definisi Organisasi?
5. Apa Pentingnya Mengenal Organisasi?
6. Bagaimana Struktur Organisasi Serta Sebab Keberhasilan dan Kegagalan
Organisasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Peranan Manajemen.
2. Untuk Mengetahui Fungsi dan Proses Manajemen.
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Ketrampilan Manajemen Yang Dibutuhkan.
4. Untuk Mengetahui Definisi Dari Organisasi
5. Untuk Mengetahui Apa Pentingnya Mengenal Organisasi.
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Struktur Organisasi Serta Sebab
Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi.
7.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam proses manajemen, manajer akan menjalankan empat fungsi
berikut.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang ditunjukkan untuk
menentukan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan mengambil
langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan tersebut. Dengan kata
lain perencanaan adalah menentukan tujuan dan bagaimana mencapai
tujuan tersebut.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian ialah suatu proses penugasan, pengalokasian
sumber daya, serta pengaturan dan pengkoordinasian kegiatan kepada
setiap individu dan/atau kelompok yang akan berperan dalam
pelaksanaan rencana.
c. Pengarahan
Pengarahan ialah suatu proses mengarahkan, membimbing dan
menyemangati karyawan dalam pelaksanaan suatu rencana untuk
mencapai tujuan.
d. Pengendalian
Pengendalian ialah suatu proses mengawasi dan mengevaluasi
kesesuaian antara kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi beserta
hasil yang diperolehnya dengan rencana yang telah disusun oleh
organisasi tersebut beserta tujuan yang telah ditetapkannya.3
3
Herry Krisnandi dkk, Pengantar Manajemen Panduan Menguasai Ilmu Manajemen (Jakarta:
PLU-UNAS, 2019), hal .8.
4
Gambar 1.1. Proses Manajemen
5
menggunakan keterampilan teknis. Keterampilan ini sangat dibutuhkan
oleh manajer di tingkatan yang cenderung lebih rendah. Semakin rendah
tingkatan manajerial seseorang, maka akan semakin besar tuntutan bagi
orang tersebut untuk menguasai keterampilan teknis tertentu yang
berkaitan dengan pekerjaannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirangkum bahwa
keterampilan konseptual diperlukan oleh manajemen di tingkat puncak,
keterampilan kemanusiaan diperlukan oleh manajemen di tingkat
menengah, dan keterampilan teknis diperlukan oleh manajemen di tingkat
terbawah.4
D. Definisi Organisasi
Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang
mengoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Juga merupakan suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang
dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.
James D. Mooney, mengatakan, "Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama", sedang
Chester. I. Barnard memberi pengertian organisasi sebagai suatu sistem
daripada aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Bila dibandingkan kedua pendapat tersebut, sebenarnya tidak ada
perbedaan yang hakiki, karena James D. Mooney melihat organisasi itu
sebagai suatu "badan" di mana terdapat perserikatan manusia untuk
mencapai suatu tujuan bersama: sedang Chester I. Barnard melihat
organisasi itu merupakan suatu "susunan skematis" di mana tergambar
"sistem daripada aktivitas kerjasama". Dengan kata lain, masing masing
mereka melihat organisasi itu dari suatu segi.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi
itu dapat didefinisikan sebagai berikut:
4
Herry Krisnandi dkk, Pengantar Manajemen Panduan Menguasai Ilmu Manajemen (Jakarta:
PLU-UNAS, 2019), hal .10-11.
6
1. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang
bekerjasama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran
secara skematis tentang hubungan-hubungan, kerjasama dari orang-
orang yang terdapat dalam rangka usaha mencapai sesuatu tujuan.
Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan
fungsi lewat hierarki otoritas dan tanggungjawab (Schein). Karakterisitik
organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling
berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk
mengkoordinasikan aktivitas di dalamnya5
5
Anang Firmansyah dan Budi W. Mahardhika, PENGANTAR MANAJEMEN (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), hal. 58-60.
7
organisasi, seperti pemilik, karyawan, pelanggan, konsumen,
masyarakat, pemerintah, dan lain-lain.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat
diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum
adalah efisiensi dan efektivitas. Manajemen organisasi seringkali
diukur tingkat keberhasilannya, manakala mampu menyelesaikan
pekerjaannya secara efisien dan efektif. Efisiensi dapat didefinisikan
sebagai cara menyelesaikan pekerjaan dengan benar atau
menggunakan anggaran sekecil mungkin untuk mendapatkan produksi
sebanyak mungkin. Sedangkan efentivitas merupakan kemampuan
memilih peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan.
Secara sederhana, efektivitas kelompok adalah jumlah kontribusi
seluruh anggota. Sebagai contoh, sekelompok ilmuan bekerja sendiri pada
pekerjaan yang tidak saling berkaitan akan menjadi efektif kalau masing-
masing ilmuan efektif. Efektivitas kelompok tidak hanya sekedar kontribusi
masing- masing anggota, lebih dari itu, efektifitas kelompok terkait dengan
sinergisitar antara masing-masing individu.
Prespektif yang ketiga adalah efektivitas organisasi. Organisasi terdiri
dari individu dan kelompok, karena itu efektifitas organisasi terdiri dari
efektifitas individu dan kelompok. Tetapi efektifitas organisasi tidak hanya
sekedar itu. Sinergisitas antara efektivitas individu dan efektivitas kelompok
dapat melakukan lebih banyak pekerjaan disbanding bila mungkin dilakukan
oleh upaya individual atau kelompok.6
6
Agus, M.Si, Manajemen Organisasi, (IAIN Mataram) , hal 8
8
tertuju pada bagan struktur organisasi bersangkutan. Pada bagan itu Anda
akan mengetahui siapa yang ada dan berpengaruh di dalam organisasi
tersebut, kemudian apa tugas atau pekerjaan pimpinan dan anggotanya.
Struktur Fungsional dan Struktur Produk.
Pada organisasi yang menggunakan strktur fungsional kegiatan pada
seluruh tingkatan dikelompokkan sedemikian rupa sehingga kegiatan yang
fungsinya sama terkumpul pada suatu bagian atau unit organisasi tertentu.
Keuntungan struktur fungsional antara lain; sangat ekonomis atau hemat,
tugas yang dikerjakan konsisten dengan keahlian yang terlatih, memiliki
teknik berkualitas tinggi dalam memecahkan masalah, pelatihan yang
mendalam dan pengembangan ketarmpilan secara regular atau teratur, dan
jalur pengembangan karir berdasarkan nilai fungsional.
Namun demikian, struktur fungsional memiliki kelemahan,
diantaranya; ada kesulitan arah pertanggungjawaban, mengutamakan
fungsional, berkurangnya semangat kerja sama dan cita-cita kea rah
tujuan, kurang memperlihatkan tampilan secara objektif, dan cenderung
taat pada keputusan atasan.
Struktur organisasi formal sebagai berikut:
1. Hubungan antar personal maupun antar kelompok telah di atur sesuai
dengan rancangan format, dan biasanya sudah ada prosedur tetap.
2. Mempunyai bagan organisasi yang menunjukkan bagaimana
seharusnya para personil maupun kelompok dalam organisasi
berinteraksi satu dengan yang lain. Oleh karena itu ada komunikasi
dari bawah ke atas, ada komunikasi dari atas ke bawah, ada
komunikasi horizontal, dan ada komunikasi diagonal.
3. Sering mempunyai struktur formal yang bersifat non-hierarkis non-
struktural yang bercirikan ada sekumpulan orang dalam satu struktur
non-tim kerja, ada struktur matriks yang menunjukkan koordinasi, dan
ada struktur matriks yang menunjukkan koordinasi, dan ada struktur
yang membentuk jaringan.7
7
Agus, M.Si, Manajemen Organisasi, (IAIN Mataram) , hal 98
9
Struktur formal dan struktur produk sama-sama memiliki keuntungan
dan kelemahan. Keuntungannya adalah; pelaksanaan tugas dan fungsi
sangat terarah, kejelasan garis komando dan tanggung jawab hubungan
kerja bersifat impersonal, dan ada kesadaran atas “satu orang, satu tugas,
dan satu atasan”. Namun demikian, kelemahannya adalah; para karyawan
bekerja seperti robot, sehingga tanpa inovasi, dan kurang memperhatikan
aspek-aspek hubungan kerja kemanusiaan.
Struktur Organisasi Informal
Struktur informal dicirikan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Hubungan antar personal maupun antar kelompok tidak di atur
secara formal (tidak ada prosedur tetap).
2. Tidak mempunyai bagan organisasi yang menunjukkan bagaimana
seharusnya para personil maupun kelompok dalam organisasi
berinteraksi satu dengan yang lain. Oleh karena itu, struktur
tersebut tidak terpola.
3. Strktur ini terbentuk apabila organisasi membutuhkan, dan
seringkali bermanfaat membantu setiap kegiatan, karena
anggotanya selalu siap kapan dan di mana saja.
4. Struktur informal sering membentuk sebuah organisasi informal
karena relasi antarpersonal yang terbentuk itu dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan, meskipun hubungan-hubungan itu tidak di
atur dalam skema formal atau malah tidak konsisten dengan skema
formal (bagan struktur organisasi). Tidak berlebihan kemudian
ketika ada anggapan kehadiran struktur informal untuk melengkapi
struktur formal atau malah bertentangan dengan struktur formal.
5. Struktur informal berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sosial
(pengembangan norma dan tekanan kelompok), karena dapat
menghambat komunikasi formal dalam organisasi.8
Strktur informal memiliki beberapa keuntungan, yakni; membantu orang
mengerjakan tugasnya dengan baik, mengatasi keterbatasan struktur
8
Agus, M.Si, Manajemen Organisasi, (IAIN Mataram) , hal 99
10
formal, mendapatkan akses jaringan kerja antarpersonal, dan dapat
berhubungan dengan orang yang dapat membimbing tampilan kerja.
Sedangkan kerugian struktur informal, yaitu membiarkan pekerjaan
dilaksanakan berdasarkan kepentingan tertentu, memungkinkan terjadinya
rumor, dapat mengalirkan informasi yang tidak akurat, resistensi terhadap
perubahan, menghasilkan pekerjaan yang belum tentu sesuai dengan
rencana organisasi, dan dapat diasingkan oleh pihak luar.
Struktur Sederhana
Struktur sederhana adalah struktur minimal yang menggambarkan
hubungan langsung antara para pekerja dengan manager atau pemilik
perusahaan.
Struktur Divisi
Karekteristik struktur divisi, yaitu; aktivitas kerja dapat
dikelompokkan berdasarkan proses atau jenis produk yang sama,
pelanggan yang sama, lokasi atau wilayah geografis yang sama, dapat
bekerja sama dalam suatu organisasi yang kompleks, dan menghindari
masalah yang berkaitan dengan struktur fungsional9.
BAB III
PENUTUP
9
Agus, M.Si, Manajemen Organisasi, (IAIN Mataram) , hal 100
11
A. Kesimpulan
Manajemen memiliki peran penting dalam mengelola organisasi, yang
meliputi fungsi-fungsi seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian. Untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut, manajer harus
memiliki keterampilan teknis, interpersonal, dan konseptual yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA
12
Harry, K, dkk (2019). Pengantar Manajemen Panduan Menguasai Ilmu
Manajemen. Jakarta: PLU-UNAS.
Agus, M.Si, Manajemen Organisasi, (IAIN Mataram)
13