Pedoman P2MB - 2022
Pedoman P2MB - 2022
Pedoman P2MB - 2022
PEDOMAN
PROGRAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT BERKELANJUTAN
(P2MB)
2
3
TIM PENYUSUN:
4
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Contoh Surat Rekomendasi Dosen Pembimbing 26
Lampiran 2: Tabel CMPK Matakuliah 27
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Payung hukum program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) adalah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat
1 yang menyatakan bahwa bentuk pembelajaran di perguruan tinggi dapat dilakukan
di dalam dan di luar Program Studi. Jumlah sks yang dapat digunakan untuk belajar
di luar program studi adalah 60 sks; 20 sks belajar di luar program studi di lingkungan
universitas sendiri, dan 40 sks (2 semester) dilaksanakan di perguruan tinggi lain dan
atau di luar perguruan tinggi. Salah satu program di luarperguruan tinggi (atau MBKM)
adalah Program Membangun Desa atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
KKN Tematik menjadi alternatif sebagai program MBKM karena memiliki potensi
untuk mengembangkan sejumlah kompetensi Abad ke-21 yaitu kepemimpinan,
keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi. Selain dapat
mengembangkan keterampilan yang disebutkan di atas, KKN yang (sudah) berharga
20 sks juga diharapkan dapat memenuhi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
khususnya aspek sikap dan keterampilan umum pada setiap program sarjana dan
sarjana terapan.
Bentuk KKN Tematik yang direkomendasi dalam program MBKM, bukanlah hal yang
baru bagi Universitas Pendidikan Indonesia (atau IKIP Bandung), karena KKN sudah
dilaksanakan sejak tahun 1975. Program KKN tematik di UPI jumlahnya sudah
hampir 20 tema. Dengan adanya rekomendasi KKN sebagai program MBKM, tentu
saja UPI sangat menyambut baik. KKN yang awalnya hanya dihargai 2 sks, mulai
semester ganjil 2022/2023 ditingkatkan menjadi 20 sks. Dengan demikian, program
KKN Tematik yang dikembangkan UPI akan setara dengan KKN Tematik dalam
program MBKM.
Konsekwensi dari peningkatan jumlah sks tentu saja perlu disiapkan dengan matang.
Setidaknya ada empat komponen yang perlu disiapkan oleh pengelola agar program
P2MBK atau KKN Tematik 20 sks lebih efektif:
1. Program KKN Tematik yang kemudian dinaikkan menjadi Program
Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) tidak lagi (sekedar) nama
matakuliah tetapi menjadi suatu program yang sangat padat dengan berbagai
kegiatan. Nomenklatur matakuliah KKN tidak lagi memadai jika harus
menampung 20 sks (selain karena aturan tidak memperbolehkan satu
matakuliah memiliki bobot lebih dari 8 sks). Karena itu perlu nama baru untuk
program yang mewadahi mata kuliah yang relevan hingga total 20 sks;
2. Kegiatan yang berharga 2 sks relatif sangat mudah dirumuskan, tetapi untuk
suatu program yang seharga 20 sks tentu saja perlu dipikirkan lebih cermat.
Karena itu, dalam P2MB perlu diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang seharga
20 sks agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pada setiap mata kuliah yang
dikontrak oleh mahasiswa.
3. Efektivitas program MBKM akan diukur dari pencapaian CPL mata kuliah. Pada
6
tahap ini, ukuran efektivitas program P2MB semakin rumit, karena irisan antara
bentuk kegiatan P2MB, nama- nama matakuliah, dan capaian pembelajaran
harus dipadukan. Simbiosis ketiganya harus melahirkan suatu rangkaian
kegiatan yang bermakna dan dapat dirasakan oleh masyarakat. Artinya, program
MBKM selain berorientasi pada mahasiswa tetapi harus bermanfaat bagi
masyarakat.
4. Kondisi ke emapt akan semakin rumit atau kompleks, jika ternyata pihak mitra
juga mengajukan “pesanan” kegiatan yang bentuknya mungkin jauh dari CPLdan
program yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengelola perlu mengantisipasi
permintaan pihak mitra tersebut agar tidak merugikan mahasiswa.
Berdasarkan pada empat asumsi di atas, dipandang perlu untuk disusun buku
pedoman tentang P2MB. Hal ini dilakukan agar lebih mudah melaksanakan program
dan memudahkan dalam bekerjasama dengan mitra.
B. Landasan Hukum
Landasan penyelenggaraan Program Penguatan Pengalaman Profesional
Kependidikan UPI adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme
Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5699) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6461);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 tentang Statuta
Universitas Pendidikan Indonesia;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia;
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016
tentang Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
7
11. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
3/M/2021 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri (IKU- PTN).
12. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
74/P/2021 tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program
Kampus Merdeka;
13. Peraturan Majelis Wali Amanat Nomor 03/PER/MWA UPI/2015 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Statuta Universitas Pendidikan Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa
kali yang terakhir dengan Peraturan Majelis Wali Amanat Nomor 04/PER/MWA
UPI/2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Majelis Wali Amanat Nomor
03/PER/MWA UPI/2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 15 Tahun 2014 tentang Statuta Universitas Pendidikan Indonesia;
14. Keputusan Majelis Wali Amanat Nomor 13/UN40.MWA/KP/2020 tentang
Pemberhentian Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Pengganti Antar waktu
Masa Bakti 2015-2020 dan Pengangkatan Rektor Universitas Pendidikan
Indonesia Masa Bakti 2020-2025;
15. Peraturan Majelis Wali Amanat Nomor 04 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2021-2025;
16. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Pendidikan Indonesia Nomor
03/PER/MWA UPI/2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Statuta Universitas Pendidikan Indonesia;
17. Peraturan Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 02 Tahun
2021 tentang Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia;
18. Keputusan Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 005./Senat
Akd./UPI-SK/X/2010 tentang Re-desain Pendidikan Profesional Guru;
19. Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 004 Tahun 2020
tentang Ketentuan Pokok Pengembangan Kurikulum UPI tahun 2018.
20. Peraturan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 25 Tahun 2021
tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum Program Studi Universitas
Pendidikan Indonesia.
9
BAB II
BENTUK KEGIATAN PADA P2MB
10
proses tanggap darurat (evakuasi korban), rehabilitasi, pendampingan
korban, dan rekonstruksi;
b. menyosialisasikan kebijakan pemerintah dan membantu korban yang terkait
dengan penyebaran penyakit menular;
c. melakukan pendampingan kepada para korban, seperti akibat kecanduan
obat terlarang, pengidap HIV/AIDS, pengidap penyakit kanker, korban
kekerasan;
d. memberikan pendidikan dan pembimbingan kepada penghuni di panti
jompo, panti asuhan, rumah singgah, lembaga pemasyarakatan, dan pusat
rehabilitasi sosial lainnya;
e. mengikuti kegiatan kemanusiaan lainnya yang relevan dan
direkomendasikan oleh ketua program studinya.
Program Kemanusiaan dihargai 20 sks dengan formasi nama matakuliah diatur
pada bagian lain buku pedoman ini.
3. Bela Negara adalah program untuk membinaan mahasiswa untuk menunjukkan
kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara. Bentuk kegiatan Bela Negara misalnya mengikuti
kegiatan dari jenis krida seperti Latihan Dasar Kepemimpinan, Kepramukaan,
PMI (Palang Merah Indonesia), Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera),
Resimen mahasiswa, dan lainnya. Selain itu, dapat pula dari jenis lain untuk
mewujudkan mewujudkan keamanan lingkungan, keamanan pangan,
keamanan energi, keamanan ekonomi supayahidup tertib, dan lain-lain. Program
Bela Negara dihargai 20 sks dengan formasi nama matakuliah diaturpada bagian lain
buku pedoman ini.
Semester
1 2 3 4 5 6 7 8
11
Sebagai program alternatif, mahasiswa dapat memprioritaskan diri untuk mengikuti
program MBKM yang dikelola Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi dan atau Kementerian dan instansi lainnya. Jika tidak lolos, maka wajib
mengikuti dua kegiatan MBKM-mandiri yang berlaku di UPI yaitu: (pilihdua program
untuk semester 6 dan 7).
14
2. Pengalaman belajar dari Bela Negara
Program bela negara yang dapat diikuti oleh mahasiswa terdiri atas tiga
kelompok yaitu:
a. Mengikuti program yang diselenggarakan oleh pihak eksternal yang telah
bermitra dengan UPI, misalnya institusi TNI, kepolisian, atau apparat
keamanan dan penergak hukum. Jika mitra yang dimaksud memiliki program
yang dapat diikuti oleh mahasiswa maka keikutsertaannya dapat dikonversi
dengan matakuliah dengan jumlah 20 sks.
b. UPI berkolaborasi dengan mitra tertentu untuk menyelenggarakan program
Bela Negara. PBentuk program yang dimaksud misalnya Latihan Dasar
Kepemimpinan, Kepramukaan, PMI (Palang Merah Indonesia), Paskibra
(PasukanPengibar Bendera), Resimen mahasiswa, dan lainnya.
c. Sekelompok mahasiswa bersepakat mengajukan program Bela Negara.
Bentuk kegitannya sangat beragam, misalnya melakukan pemetaan
terhadap pulau-pulau terluar, membantu pemerintah dalam distribusi
pangan kepada derah rawan pangan, dan lain-lain.
Untuk kegiatan Bela Negara mandiri yang diusulkan mahasiswa memiliki
pengalaman belajar:
a. Merencanakan dan menyusun dokumen Program Bela Negara (setara 2
sks);
b. Melakukan sosialisasi Program Bela Negara ke berbagai lembaga/
organisasi yang diakui dalam pedoman ini (setara 2 sks);
c. Mengembangkan program-program Bela Negara yang relevan dan
tertuang dalam dokumen rencana Program Bela Negara (setara 2 sks);
d. Melaksanakan Program Bela Negara yang terekam dalam logbook (setara 3
sks);
e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Bela Negara
secara berkala, minimal 3 kali selama kurun waktu pelaksanaan Program
Bela Negara (setara 2 sks);
f. Melakukan perbaikan pelaksanaan sesuai hasil monev berkala (setara 1
sks);
g. Membuat laporan kegiatan Program Bela Negara (setara 3 sks);
h. Melakukan diseminasi hasil-hasil Program Bela Negara pada
lembaga/organisasi yang tidak terbatas pada lembaga/organisasi yang
diakui pada pedoman ini (setara 2 sks);
i. Publikasi hasil-hasil proyek minimal pada seminar/jurnal nasional yang
diakui (setara 3 sks).
Mata kuliah yang dapat dikonversi oleh mahasiswa adalah matakuliah keahlian
pilihan program studi, atau matakuliah yang telah disediakan universitas yaitu
matakuliah yang bersifat generik.
15
Tabel mata kuliah generik untuk Bela Negara
16
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN (P2MB)
A. Prosedur Pelaksanaan
Secara umum, mekanisme pelaksanaan program P2MB dapat diterangkan sebagai
berikut.
1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
mempublikasikan tentang pendaftaran P2MB baik tiga program sekaligus yaitu
Program Membangun Desa, Proyek Kemanusiaan, dan Bela Negara atau hanya
salah satunya saja. Kewenangan pembukaan atau penawaran program
merupakan kewenangan penuh LPPM
2. Sosialisasi program P2MB kepada mahasiswa baik scara sinkron maupun
asinkon yang ditayangkan pada website.
3. Mahasiswa mendaftarkan diri untuk ikut serta pada salah satu program P2MB.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui sistem yang tersedia di web
https://lppm.upi.edu
4. Program studi mengusulkan daftar nama dosen pembimbing lapangan kepada
Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata –
LPPM UPI. Surat tugas dosen pembimbing dikeluarkan oleh LPPM.
5. LPPM mengundang peserta P2MB dalam pengarahan penyusunan proposal
sementara sesuai program yang diajukan oleh mahasiswa;
6. LPPM mengundang kelompok peserta P2MB untuk menerima pembekalan
sebelum keberangkatan ke lokasi masing-masing program. Selain materi
pembinaan mental dan karakter, materi pembekalan juga untuk memastikan
tentang mata kuliah yang akan dikonversi, bentuk tagihan, mekanisme
monitoring dan pelaporan;
7. Pelepasan peserta ke lokasi program P2MB
8. Pelaksanakan program di masing-masing lokasi P2MB
9. Monitoring oleh dosen pembimbing lapangan
10. Laporan kemajuan dari setiap kelompok dalam bentuk dokumentasi kegiatan
dan logbook atau catatan harian;
11. Penjemputan peserta program P2MB
12. Penyampaian laporan akhir, luaran wajib program P2MB berupa bungarampai,
berita media massa dan video.
13. Pemasukan nilai matakuliah
14. Penutupan program P2MB.
17
18
B. Pihak Terkait dalam Penyelenggaraan Program P2MB
Pihak yang terlibat dalam penyelenggraan Program P2MB antara lain:
1. LPPM
LPPM memiliki peranan sebagai pengelola program. Unit yang ditunjuk adalah
Pusat Kajian Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kuliah Kerja
Nyata (KKN). Adapun rincian tugasnya adalah:
a. Menetapkan kalender penyelenggaraan program P2MB;
b. Menerima pendaftaran peserta P2MB;
c. Mengadakan pembekalan terhadap calon peserta P2MB;
d. Melepas peserta ke lokasi P2MB;
e. Melakukan monitoring melalui penugasan dosen pembimbing P2MB;
f. Mengumpulkan laporan kemajuan dan laporan akhir dari peserta
P2MB;
g. Memberi nilai prestasi dan kinerja mahasiswa selama P2MB sebagai
bahan pertimbangan dalam penilaian matakuliah
2. Fakultas/Kampus Daerah
Fakultas/kampus daerah memiliki tugas untuk menerbitkan Surat Tugas kepada
dosen yang akan ditetapkan sebagai dosen pembimbing P2MB.
3. Program Studi
Tugas program studi dalam program P2MB antara lain:
a. Mensosialisasikan program P2MB kepada mahasiswa di program
studinya;
b. Mendata mahasiswa yang akan ikut serta program P2MB;
c. Mengajukan nama calon dosen pembimbing P2MB;
d. Menerbitkan surat keterangan tentang nama matakuliah yang akan
dikonversi untuk setiap mahasiswa yang mengikuti P2MB dengan
sejumlah minimal 20 sks;
e. Membantu mahasiswa dalam penyusunan proposal sementara (grand
design) kegiatan P2MB;
f. Menyusun tabel Capaian Pembelajaran Mata kuliah untuk setiap
matakuliah yang akan dikonversi (jika mata kuliah yang akan
dikonversi berasal dari mata kuliah keahlian program studi).
6. Mahasiswa
Tugas mahasiswa adalah mengikuti proses program P2MB dari tahap
pendaftaran sampai akhir program.
7. Mitra
Mitra program P2MB cukup beragam yaitu diantaranya:
a. Pemerintah daerah yaitu dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan;
b. Lembaga/instansi yang diikuti adalah lembaga/instansi resmi pemerintah
seperti Palang Merah Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), Badan Narkotika Nasional (BNN), Dinas Sosial, Kepolisian, TNI,
dan lain-lain, baik pada tingkat nasional maupun daerah.
c. Organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, kepanduan, dan keagamaan
dilegalisasi atau tercatat pada Kementerian Hukum dan HAM di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Peran mitra adalah menerima dan ikut mendampingi peserta P2MB selama
pelaksanaan program, serta memberi nilai kinerja mahasiswa.
20
matakuliah (Isian Rencana Studi atau IRS) dengan jumlah total 20 sks dari
sejumlah matakuliah yang telah dipaketkan oleh universitas (lihat Bab 2) dan
atau keahlian pilihan program studi;
d. Lokasi tempat program P2MB dapat diajukan oleh mahasiswa dan
diterapkan oleh unit pengelola Program P2MB di LPPM.
F. Penilaian
1. Komponen penilaian
a. Pemenuhan daftar hadir pada saat penyamaan persepsi, diklat,
pelaksanaan di lokasi P2MB serta penyusunan luaran.
b. Prestasi
c. Kinerja
d. Laporan kemajauan
e. Laporan akhir
2. Dokumen Penilaian Proses P2MB
a. Bunga rampai yang disusun secara berkelompok bersama dengan DPL
b. Dokumentasi (foto dan catatan kegiatan yang terekam di sistem log
book/catatan harian)
c. Video kegiatan P2MB
d. Berita media massa terkait aktivitas kegiatan P2MB
e. Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)
22
3. Format dan Rubrik Penilaian
Bobot Nilai
No Aspek yang Dinilai
(0 s.d 100)
1 Sosialisasi (Diklat) Program P2MB
2 Komunikasi dan koordinasi dengan Dosen
Pembimbing Lapangan
3 Komunikasi dan koordinasi dengan sasaran program
dan mitra kegiatan P2MB
4 Perencanaan program kegiatan P2MB
5 Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat
Berkelanjutan
6 Produk kegiatan dalam bentuk Artikel Berita Media
Massa program P2MB
7 Produk kegiatan dalam bentuk Video Program P2MB
8 Produk kegiatan dalam bentuk Artikel Bunga Rampai
program P2MB
9 Produk kegiatan dalam bentuk Surat Perjanjian
Kerjasama (SPK)
10 Seminar hasil kegiatan P2MB
11 Durasi waktu pelaksanaan kegiatan P2MB
Jumlah Nilai
Nilai Akhir
Nilai Akhir
Catatan:
A = 92 – 100 B- = 71 – 75
A- = 86 – 91 C+ = 66 – 70
B+ = 81 – 85 C = 60 – 65
B = 76 – 80 D = 55 – 59
E = Gagal (lebih kecil dari 55)
Form penilaian ini digunakan untuk pemasukan nilai ke SINO, untuk itu harap
disertakan dengan form rekap penilaian.
23
BAB IV PENUTUP
Pedoman P2MB merupakan replikasi dari tiga program MBKM dari kementerian
yaitu Program Membangun Desa, Proyek Kemanusiaan, dan Bela Negara, karena itu
ketiga jenis program P2MB dalam pedoman ini diharapkan dapat dicatat sebagai
program MBKM yang bernilai poin IKU-2. Karena itu, kepada semua pihak agar dapat
menjaga kualitas implementasi dan pelaporan program sehingga selain dapat
meningkatkan mutu pendidikan juga menjadi bagian dari unsur pemeringkatan IKU
Universitas Pendidikan Indonesia
24
LAMPIRAN
25
Lampiran 1: Contoh Surat Rekomendasi Dosen Pembimbing
26
Lampiran 2: Tabel CPL dan CPMK Matakuliah
Catatan:
Pada uraian tentang CPL dan CPMK akan menggunakan beberapa singkatan yaitu:
S = Sikap;
P = Pengetahuan;
KU = KeterampilanUmum;
KK = Keterampilan Khusus
27
penelitian yang berkontribusi dalam pengembangan Pendidikan
Sosiologi serta mampu mengkomunikasikan, mempublikasikan, dan
mengaplikasikan hasil-hasil penelitian
Materi Perkuliahan
1. Leadership: concepts, become a Leader, better
2. Leader, and a Great Leader
3. Boss versus Leader
4. Inclusive Leadership
5. Creative and Innovative Leadership
6. Leadership Model and several educational issues at 21st Century
7. Leadership in Action
2. Mata Kuliah Strategi Negosiasi dan Etika Profesional (Negotiation Strategy &
Professional Ethics)
Materi Perkuliahan
a. Hakikat Negosiasi dan Profesionalitas
b. Hakikat Komunikasi dalam Negosiasi
c. Strategi Negosiasi dalam dunia kerja
d. Konstruksi Kepemimpinan dalam negoisasi
e. Profesi, profesiponal dan profesionalisme
f. Etika profesi dan kode etik profesi
g. Budaya Kerja dan Profesionalitas
h. Hubungan Negosiasi dan Etika Profesional
i. Konsepsi Profesionalitas dan etika profesi dalam bidang tertentu
j. Pelanggaran etika profesi
29
Deskripsi Mata Kuliah:
Mata kuliah ini membekali pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dengan
mengedepankan penguasaan dalam berkomunikasi dan penerapannya dalam
kerjasama tim. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa akan memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang baik dalam berkomunikasi dan hubungannya
dengan kerjasama TIM. Pengantar ilmu komunikasi ini berkaitan erat dengan dalam
berbagai hubungan dan budaya manusia, termasuk komunikasi verbal maupun non
verbal, komunikasi tatap muka dan komunikasi antar budaya. Topik utama dalam
mata kuliah ini yaitu 1. Arti penting komunikasi dalam kehidupan manusia, 2.
Pengertian komunikasi, 3. Fungsi-fungsi komunikasi, 4. Sejarah komunikasi sebagai
gejala sosial dan keilmuan 5. Kedudukan komunikasi sebagai ilmu, 6. Unsur-unsur
komunikasi, 7. Proses komunikasi, 8. Persepsi sebagai inti komunikasi 9. Model-
model komunikasi, 10. Komunikasi verbal dan nonverbal, 11. Komunikasi massa, 12.
Konteks Komunikasi, 13. Fungsi komunikasi dalam kerjasama TIM.14. Peran
komunikasi dalam menyelesaikan masalah kerjasama TIM. Evaluasi pembelajaran
dilakukan melalui UTS, UAS, Partisipasi mahasiswa dalam berdiskusi, dan kehadiran.
30
Capaian PembelajaranMata Kuliah (CPMK)
a. mampu menghargai perbedaan masing-masing individu sebagai ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Menguasai konsep dan metode keilmuan dalam bidang ilmu komunikasi
c. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan
bidang keahliannya;
d. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah,tata cara dan etika ilmiah dalam
rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun
deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir,
dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
e. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya.
Materi Perkuliahan
a. Arti penting komunikasi dalam kehidupan manusia
b. Pengertian komunikasi dan fungsi-fungsi komunikasi
c. Sejarah komunikasi sebagai gejala social dan keilmuan
d. Kedudukan komunikasi sebagai ilmu
e. Unsur-unsur komunikasi dan Proses komunikasi
f. Persepsi sebagai inti komunikasi
g. Model-model komunikasi
h. Verbal symbol dan Non-verbal symbol dalam konteks Komunikasi
i. Fungsi komunikasi dalam kerjasama Tim
j. Peran komunikasi dalam menyelesaikan masalah kerjasama TIM
S-4 berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan
bangsa;
31
S-5 menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
S-6 bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
S-8 menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
P-1 Memahami hakikat berpikir kritis dan kreatif
P-2 Menelaah kesalahan dalam berpikir (nalar)
KU-1 mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif
dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
yang sesuai dengan bidang keahliannya;
KU-3 mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilm
pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara
dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain
atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam
bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi;
KU-4 menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk
skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi;
KU-5 mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan
data;
KK-1 Membuat argumentasi yang kritis dan kreatif
Materi Perkuliahan
1. Hakikat berpikir kritis
2. Hakikat berpikir kreatif
3. Elemen berpikir kritis
4. Tahapan berpikir kritis
5. Penalaran
6. Egosentris dan sosiosentris
7. Kesalahan berpikir
8. Berpikir etis
9. Membaca kritis dan kreatif
10. Menulis kritis dan kreatif
32
5. Mata Kuliah Pemecahan Masalah Kompleks (Complex Problem Solving)
S-1 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
S-2 menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
S-5 menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
S-6 bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
S-7 taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
P-1 Memahami prinsip dan strategi pemecahan masalah komplek
P-2 Mampu mengidentifikasi masalah komplek untuk diatasi
KU-1 mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif
dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan bidang keahliannya;
KU-2 mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
KK-1 Mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pemecahan masalah kompleks di masyarakat
KK-2 Mamapu menerapkan nilai-nilai agama, moral dan etika dalam
kehidupan masyarakat
KK-3 Mampu megidentifikasi masalah yang muncul di tengah masyarakat.
33
Capaian PembelajaranMata Kuliah (CPMK)
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang kompleks, serta memahami
cara mereview informasi agar dapat menciptakan solusi untuk masalah
tersebut.
2. Mahasiswa memiliki skill yang dibutuhkan untuk menunjang kemampuan dalam
menyelesaikan masalah seperti keterampilan dalam observasi, berpikir kreatif,
dan analisis yang baik.
Materi Perkuliahan
1. Starategi membangun Teamwork
2. Leadership
3. Keterampilan observasi dan Identifikasi
4. Mengembangkan Berfikir kreatif
5. Keterampilan Analisis
6. Keterampilan sosial di masyarakat
S-1 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
S-2 menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
34
S-6 bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian
terhadap masyarakat dan lingkungan;
S-9 menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri; dan
P Memahami misi, visi, dan ruang lingkup studi SDG’s
KU-1 mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif
dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan
nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;
KU-3 mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilm
pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata
cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan,
desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya
dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
KU-5 mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks
penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil
analisis informasi dan data;
KK-1 menerapkan SDG’s dalam kehidupan sehari-hari
Materi Perkuliahan
1. The SDG framework and Agenda 2030
2. Transformation Pathways to Success
3. Government and the SDGs
4. SDG Financing
5. The Business Sector and the SDGs
6. Civil Society and the SDGs
Materi Perkuliahan
1. Jenis-jenis mitigasi bencana
2. Identifikasi penyebab bencana
3. Daerah rawan bencana
4. Pendidikan Risiko Bencana
S-1 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
S-2 menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
S-5 menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
S-6 bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
S-7 taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
P- Memahami hakikat dan manfaat pengetahuan tentang rekonsiliasi dan
resolusi konflik
KU-1 mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif
dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
yang sesuai dengan bidang keahliannya;
KU-3 mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilm
pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara
dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain
atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam
bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi;
KU-5 mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan
data;
KU-6 mampu memelihara dan mengembang-kan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;
K-1 Mampu mempraktikkan rekonsiliasi dan resolusi konflik dalam kehidupan
sehari-hari
37
mengedepankan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya.
Materi Perkuliahan
1. Hakikat dan Fenomena Konflik di Indonesia;
2. Hakikat Rekonsiliasi dan Resolusi Konflik;
3. Argumentasi tentang Konflik;
4. Sumber-sumber Konflik;
5. Strategi Umum Rekonsiliasi dan Resolusi Konflik;
6. DasarPemikiran dan Asumsi Dasar Rekonsiliasi dan Resolusi Konflik;
7. Tujuan dan PrinsipRekonsiliasi dan Resolusi Konflik;
8 . Kemampuan yang dikembangkan Rekonsiliasi dan Resolusi Konflik;
9 . Jenis-jenis Rekonsiliasi dan Resolusi Konflik; dan
10. Pengembangan Model Rekonsiliasi dan Resolusi Konflik.
Materi Perkuliahan
1. Pengantar kepemimpinan
2. Perspektif pilosofi dan politik dalam kepemimpinan
3. Perspektif psikologi dalam kepemimpinan
4. Perspektif yang muncul dalam kepemimpinan
5. Variable kepemimpinan
6. Praktik dalam kepemimpinan
7. Pengembangan kepemimpinan
8. Kepemimpinan tim dalam organisasi
39
10. Mata kuliah Strategi Negosiasi dalam Praktik Bela Negara
40
Capaian PembelajaranMata Kuliah (CPMK)
Materi Perkuliahan
1. Konsep teoritis proses psikologi dalam negosiasi
2. Konsep teoritis proses sosial dalam negosiasi
3. Konsep teoritis kontek negosiasi
4. Kegiatan-kegiatan utama dalam praktik negosiasi
5. Perilaku utama dalam proses negosiasi
6. Pengolahan dan penggunaan data pada tahap proses negosiasi
7. Kekuatan yang dimiliki baik dari perspektif organisasi maupun pribadi dalam
proses negosiasi
8. Metode persuasi utama dalam proses bidding negosiasi
9. Akhir kesepakatan dalam negosiasi
10. Evaluasi negosiasi melalui mekanisme umpan balik
41
CPL yang dibebankan pada Matakuliah
42
3. Mampu menerapkan kesepakatan dalam negosiasi yang meliputi evaluasi
negosiasi melalui mekanisme umpan balik siklus pembelajaran pengalaman
model Kolb dimensi budaya dalam persfektif perbandingan budaya dan serah
terima dan manajemen kontrak dalam implementasi praktik bela negara;
Materi Perkuliahan
1. Hakikat keterampilan dasar bela negara
2. Hakikat ketahanan negara dalam teori dan praktik
3. Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan bela negara Konsep bela negara dalam
penyelenggaraan pertahanan negara
4. Keterampilan dan keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara
5. Konsepsi dan aktualisasi kepemimpinan dalam bela negara
6. Implementasi kesadaran berbangsa dan bernegara warga negara
7. Konsep pembinaan kemampuan dan keterampilan warga negara dalam
ketahanan negara
S-1 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
S-2 menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
43
S-3 berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan
Pancasila;
S-5 menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
P
KU-5 mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan
data;
KU-6 mampu memelihara dan mengembang-kan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;
KU-7 mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan
yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
KK-1 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di bidang keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan
data
KK-2 Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan
pembimbing kolega sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya
Materi Perkuliahan
1. Hakikat Bela Negara
2. Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
3. Esensi Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
4. Urgensi Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
5. Implementasi Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
6. Merancang Program Aksi Nasional Bela Negara
7. Melaksanakan Program Aksi Nasional Bela Negara
S-1 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
S-2 menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
S-5 menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
S-7 taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
S-9 menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri; dan
P Mampu memahami konsep-konsep materi perkuliahan
KU-1 mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif
dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
yang sesuai dengan bidang keahliannya;
KU-2 mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
KU-5 mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan
data;
KK-1 Mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pembangunan karakter bangsa
KK-2 Mampu menerapkan nilai-nilai agama, moral dan etika dalam
pembangunan karakter bangsa
Materi Perkuliahan
1. Kepedulian Sosial
2. Strategi Komunikasi Sosial
3. Mengenal potensi manusia
4. Strategi Mengenal Karakter Manusia
5. Membangun Persatuan
6. Kesadaran Hukum
46
47