Laporan Kasus Asuhan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Dan Seksualitas Kista Ovarium
Laporan Kasus Asuhan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Dan Seksualitas Kista Ovarium
Laporan Kasus Asuhan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Dan Seksualitas Kista Ovarium
Disusun oleh:
MARIA BR TARIGAN
231132066
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis berada dalam keadaan sehat walafiat dan
SEDINGINAN”.
Sedinginan yaitu Juniar Pince Siallagan, S.Tr.Keb dan Preceptor Akademik Bdn.
Rizka Mardiya, M.Keb yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama
dinas, sehingga tugas laporan pendahuluan ini dapat terselesaikan, ucapan terima
kasih juga kami sampaikan kepada teman – teman yang selalu memberikan
kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran kiranya dapat disampaikan kepada
penulis guna penyempurnaan masalah berikutnya. Semoga laporan kasus ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca pada
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Maria Br Tarigan
231132066
Disetujui Oleh
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 3
C. Tujuan Umum dan Khusus................................................... 3
1. Tujuan Umum................................................................ 3
2. Tujuan Khusus............................................................... 3
D. Manfaat................................................................................. 4
1. Manfaat Teoritis............................................................. 4
2. Manfaat Praktis.............................................................. 4
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................... 29
BAB V PENUTUP.................................................................................. 32
A. Kesimpulan........................................................................... 32
B. Saran..................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mental, dan sosial secara utuh dan tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses
buah kenari berwarna putih dan konsistensinya agak padat. Ukuran ovarium 3
luar (cortex) dan bagian dalam (medulla). Pada cortex terdapat folikel-folikel
primodial dan pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf dan
bawah tuba uterina. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon wanita,
hormon merupakan bahan kimia yang mengontrol jalannya fungsi dari sel dan
organ tertentu. Setiap bulan, selama siklus menstruasi, sebuah sel telur
dikeluarkan dari satu ovarium dalam proses yang disebut ovulasi yang dimana
telur ini akan berjalan melalui tuba fallopi menuju ke uterus. Ovarium juga
merupukan sumber utama dari hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron.
bentuk tubuh wanita, rambut tubuh serta mengatur siklus menstruasi dan
keganasan menjadi kanker, disamping itu bisa mengalami torsi atau terpuntir
1
2
kematian. Oleh karena itu kista ovarium merupakan masalah penting yang
banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserang kista
ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar
atau membesar. Jenis kista ovarium bisa bervariasi, ada yang berisi cairan
jernih yang biasanya disebut kista fungsional, berisi darah seperti kista merah
(rubrum), kista berisi gigi, rambut, dan cairan lemak yang disebut kista
dermoid, berisi jaringan ikat yang padat seperti fibroma. Di antara kista
ovarium ini ada yang bersifat neoplastik (memerlukan operasi) dan ada yang
dengan kista ovarium. Oleh karena itu peran bidan sangat penting dalam
Sedinginan”.
3
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Rokan Hilir.
4
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
bidan yang telah diberikan kepada profesi bidan. Serta diharapkan dapat
dan benar.
2. Manfaat Praktis
berkualitas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
social secara utuh, semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi, serta fungsi dan
wanita agar memahami dan menyadari ilmu tersebut, sehingga memiliki sikap
dan perilaku sehat dan tentu saja bertanggungjawab kaitannya dengan masalah
2022).
Kista ovarium adalah benjolan yang membesar, seperti balon yang berisi
cairan, yang tumbuh di indung telur. Cairan ini biasa berupa air, darah, nanah,
atau cairan coklat kental seperti darah menstruasi. Kista banyak terjadi pada
wanita usia subur atau usia reproduksi. Kista ovarium adalah sebuah struktur
tidak normal yang berbentuk seperti kantung yang bisa tumbuh dimanapun
dalam tubuh. Kantung ini bisa berisi zat gas, cair, atau setengah padat.
Kista ovarium biasanya berupa kantong yang tidak bersifat kanker yang
berisi material cairan atau setengah cair. Kista ovarium (kista indung telur)
6
7
indung telur (ovarium). Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja
2023):
berbahaya kecuali bila dijumpai pada ibu yang menopause atau setelah
buang air besar terasa berat dibagian bawah perut ibu, dan teraba tumor di
perut.
wanita yang paling utama sehingga bila terjadi pertumbuan tumor dapat
demam, perut sakit tegang dan nyeri lepas, penderit tampak sakit).
Mengalami torsi pada tangkai (dengan gejala perut mendadak sakit tidak
6. Siklus menstruasi tidak teratur, bisa juga jumlah darah yang keluar banyak
atau patologis. Tanda dan gejala kista ovarium berdasarkan tingkat keganasan
kista dibagi menjadi dua yaitu non neoplastik dan neoplastik (Fatmayanti et
al., 2022).
a. Kista Folikel
pecah pada saat ovulasi. Ukuran diameter kista folikel pada umumnya
tidak lebih dari 5 cm. Kista folikel bersifat fisiologis dan tidak
tetapi lebih sering terjadi pada wanita usia produktif dan menopause.
nyeri pada panggul, amenorea diikuti oleh perdarahan tidak teratur dan
c. Kista Lutein
biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar ukuran tinju. Kista lutein
10
pada pelvis.
dan halus, biasanya bertangkai, sering kali bilateral dan menjadi besar,
dinding tipis dan cairan dialam kista jernih. Dinding kista tampak
tumbuh menjadi ukuran sangat besar. Pada kista yang ukurannya besar
e. Kista Endometroid
f. Kista dermoid
entoderm dan mesoderm. Kista ini diduga berasal dari sel telur melalui
ovarium adalah adanya penyumbatan pada saluran yang berisi cairan karena
adanya bakteri dan virus, adanya zat dioksin dan asap pabrik dan pembakaran
gas bermotor yang dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia yang akan
1. Usia. Kista ovarium jinak terjadi pada wanita kelompok usia reproduktif.
Pada wanita yang memasuki masa menopause (usia 50-70 tahun) lebih
ovarium dapat menjadi tidak aktif dan dapat menghasilkan kista akibat
3. Faktor genetik. Di dalam tubuh manusia terdapat gen pemicu kanker yaitu
radiasi.
folikel
14
ovarium dan semakin menurun Indeks Massa Tubuh (IMT) jika seseorang
merokok.
adalah lebih dari 200 u/mL, sedangkan pada wanita menopause adalah 35
pertumbuhan folikel.
12. Obesitas. Wanita obesitas yang memiliki Body Mass Indeks (BMI) lebih
besar atau sama 30kg/m2 lebih beresiko terkena kista ovarium baik jinak
15
maupun ganas. Jaringan lemak memproduksi banyak jenis zat kimia, salah
ovarium.
1.000.000 sel germinal yang akan menjadi folikel, dan sampai pada umur satu
tahun ovarium berisi folikel kistik dalam berbagai ukuran yang dirangsang
pituitari neonatal. Pada awal pubertas sel germinal berkurang menjadi 300.000
sampai 500.000 unit dari selama 35- 40 tahun dalam masa kehidupan
folikel yang khas termasuk ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Proses
folikel dan korpus luteum, hormon steroid, gonadotropin, hipofisis dan faktor
2023).
16
Kista ovarium yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista
fungsional jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal. Kista ini terjadi
secara pulpasi dalam rentang kritis. Kemudian GnRH memacu hipofisis untuk
menghasilkan gonadotropin (FSH dan LH) yang disekresi secara pulpasi juga.
Segera setelah menopause tidak ada folikel ovarium yang tersisa. Terjadi
peningkatan FSH 10-20 kali lipat dan peningkatan LH sekitar 3 kali lipat dan
Peningkatan kadar FSH dan LH pada saat kehidupan merupakan bukti pasti
berukuran sekitar 2 cm-6 cm, dalam keadaan normal lambat laun akan
menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan bewarna merah coklat tua karena
F. Pemeriksaan Fisik
Pertanyaan tentang rasa nyeri, lokasi, dan derajat nyeri serta kapan mulai
G. Pemeriksaan Penunjang
tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan sifat-sifat
tumor itu.
tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing,
18
apakah tumor kistik atau solid, dan dapat dibedakan pula antara cairan
hidrotoraks.
Kadar CA-125 juga meningkat pada perempuan subur, meskipun tidak ada
(0-35 u/ml).
H. Terapi/Tindakan Penanganan
et al., 2020):
a. Terapi Hormonal
b. Terapi Pembedahan/Operasi
kista, dan keluhan. Apabila kista kecil atau besarnya kurang dari 5 cm dan
sayatan kecil pada dinding perut. Apabila kista ukurannya besar, biasanya
apakah sudah mengalami proses keganasan atau tidak. Bila sudah dalam
Hal yang paling ditakutkan dari penyakit kista ovarium ialah berubah
menjadi ganas dan banyak terjadi komplikasi. Menurut (Boimau et al., 2022),
secara mendadak. Selain itu, tidak ada patokan mengenai ukuran besar
20
kista yang berpotensi pecah. Ada kista yang berukuran 5 cm sudah pecah,
perdarahan.
Infeksi pada kista terjadi akibat infeksi asenden dari serviks, tuba
dan menuju lokus ovulasi, sampai abses. Keluhan infeksi kista ovarium
yaitu badan panas, nyeri pada abdomen, perut terasa tegang, diperlukan
Robek dinding kista terjadi pada putaran tangkai, tetapi dapat pula
akibat jatuh, trauma, atau saat berhubungan intim. Kista yang berisi cairan
serus, rasa nyeri akibat robekan dan iritasi peritonium akan segera
5. Degenerasi keganasan
degenerasi ganas.
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Subjektif
4. Identitas pasien :
5. Keluhan utama
Ibu mengatakan perutnya terasa penuh dan nyeri perut bagian bawah.
6. Riwayat kesehatan
jantung, asma, diabetes militus. Ibu mengatakan saat ini tidak sedang
7. Riwayat mentruasi
22
23
a. Menarche : 13 tahun
f. Warna : Putih
g. Bau : Khas
8. Riwayat pernikahan
b. Pernikahan yang ke : Ke 1
a. Nutrisi
Makan : 2 x/hari
Porsi : 1 piring
Minum : 8 x/hari
Porsi : 1 gelas
b. Eliminasi
BAB : 1 x/hari
Konsistensi : lembek
Warna : kuning
Warna : jernih
c. Personal hygine
Mandi : 2 x/hari
e. Pola istirahat
25
Siang : 1 jam
Malem : 7 jam
Penghasilan : Rp ±1.800.000/bulan
13. Data pengetahuan: Ibu tidak mengerti tentang penyakit yang dideritanya
14. Data sosial dan budaya: Ibu percaya dengan budaya setempat seperti
minum jamu–jamuan.
16. Aktivitas
mengepel, masak.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Komposmentis
c. Tanda-tanda vital:
Suhu : 36,6oC
e. BB : 55 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala: kulit kepala bersih, tidak ada ketombe dan rambut tidak rontok
b. Wajah: tampak pipi tembam, tidak ada cloasma, tidak ada oedema dan
nyeri tekan.
e. Mulut: bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, gigi tanggal 1 dan ada
caries gigi.
f. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis.
g. Payudara: simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, tidak ada
3. Pemeriksaan Obstetri
Mamae : Simetris
Kebersihan : terjaga
27
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, tidak ada pembesaran hepar dan
4. Pemeriksaan USG
Oleh: Dokter
5. Pemeriksaan Penunjang
HbsAg: Negatif
Golongan darah: AB
C. Assesment
D. Planning
ovarium.
lebih lengkap.
3. Memberikan support mental kepada ibu supaya ibu tidak terlalu cemas
dengan kondisinya.
beban yang terlalu berat dan luangkan waktu untuk istirahat di siang hari
genitalia seperti mengganti celana dalam setiap kali merasa lembab atau
karbohidrat seperti nasi dan roti. Sayuran hijau, yang mengandung protein
Pada bab ini akan menguraikan pembahasan tentang asuhan kebidanan pada
Ny. S dengan kista ovarium. Berdasarkan hasil asuhan kebidanan pada Ny. S
dilakukan pada tanggal 2 Juni 2023 dengan hasil analisa data didapatkan beberapa
antara konsep teori dengan asuhan kebidanan yang dialami oleh Ny. S.
Dalam pengkajian dimulai dari pengumpulan data baik dari ibu maupun dari
perkusi, dan auskultasi, pemeriksaan laboratorium dan USG. Pada tinjauan khusus
bahwa gejala Kista Ovarium adalah adanya pembesaran pada abdomen, abdomen
terasa penuh/berat, nyeri pada abdomen serta gangguan BAK dan BAB akibat
pembesaran tumor itu sendiri. Pada tinjauan kasus yaitu melalui pengkajian pada
anamnesa pasien mengatakan adanya nyeri pada perut bagian bawah dan perut
terasa berat serta pada pmeriksaan fisik ditemukan adannya massa pada abdomen
dan disertai nyeri saat ditekan. Kemudian pada pemeriksaan USG oleh dokter
Pada tinjauan khusus kista ovarium disebutkan bahwa tanda gejala dari kista
tumor-tumor tersebut. Tanda dan gejala dari kista ovarii akibat pertumbuhan
disebabkan besarnya kista atau posisinya dalam perut dapat menekan kandung
kencing dan dapat menimbulkan gangguan miksi sedangkan kista yang lebih
29
30
rasa berat di perut. Sedangkan pada studi kasus Ny. S, pasien mengeluh nyeri
perut bagian bawah, adanya nyeri pada saat perut ditekan dan terdapat massa pada
saat dilakukan pemeriksaan palpasi pada abdomen. Pasien cemas dan takut
bawah dan kecemasan. Dengan demikian apa yang dijelaskan pada tinjauan kasus
secara garis besar tidak ada kesenjangan kecuali masalah kecemasan tidak
berlangsung.
Pada kasus Ny. S diagnosa potensial dari kista ovarium adalah perdarahan,
putaran tangkai/torsi, infeksi pada tumor, robek dinding kista dan perubahan
keganasan. Kasus pada Ny. S diagnosa potensial berupa kegansan tidak terjadi.
Dengan demikian, antara teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena pada
kasus tersebut diagnosa potensial dari kista ovarium adalah keganasan pada
ovarium.
bertindak segera dimana demi keselamatan ibu, beberapa data menunjukan situasi
yang memerlukan tindakan segera sementara menunggu instruksi dokter dan juga
setiap pasien untuk menentukan asuhan yang paling tepat. Pada kasus kista
penaganan lebih lanjut. Pada kasus Ny. S dengan kista ovarium dilakukan
antisipasi dan tindakan segera dengan dilakukan kolaborasi dengan dr. SpOG
sakit. Dengan demikian tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan
kasus, karena antisipasi tindakan segera yang telah dilakukan bidan adalah dengan
Pada tahap awal penulis tidak menemui kendala apapun. Hal ini terlihat dari
perilaku ibu yang dapat menerima kehadiran penulis selama pendataan sampai
tindakan selesai. Ibu menunjukkan sikap terbuka dan menerima anjuran dan saran
yang diberikan oleh penulis dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan. Setiap rencana asuhan harus disetujui oleh bidan dan klien agar dapat
tersebut. Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan ini harus rasional
dan benar-benar valid atas dasar yang relevan dan diakui kebenarannya dan sesuai
memaksimalkan pengaplikasian asuhan sesuai dengan teori yang ada. Serta klien
dan suami yang bersedia kooperatif dan terbuka sehingga memudahkan penulis
klien. Dalam melakukan asuhan pada klien, penulis didampingi oleh tenaga
kesehatan yang telah memiliki sertifikasi dari lembaga pelatihan yang berwenang.
Berdasarkan uraian di atas terdapat persamaan antara teori dengan gejala yang
timbul. Hal ini membuktikan bahwa tidak ditemukan adanya kesenjangan antara
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
ovarium.
B. Saran
1. Untuk Klien
a. Mematuhi setiap asuhan yang diberikan agar kondisi klien selalu sehat.
2. Untuk Bidan
menjadi wewenangnya dan apa saja yang tidak boleh untuk dilakukan
32
33
pelayanan yang baik mengenai kista ovarium agar pasien bisa merasa
3. Untuk Institusi
Anggraeni, E., Fitriani, R., Naimah, A., Setiana, E. M., Sulaimah, S., Argaheni, N.
B., & Purnama, Y. (2022). Kesehatan Reproduksi Wanita. Padang: Global
Eksekutif Teknologi.
Boimau, S. V., Seran, A. A., Tabelak, T. V. I., Boimau, A. M. S., & Manalor, L.
L. (2022). Modul Kesehatan Reproduksi. Malang: CV. Literasi Nusantara
Abadi.
Ekawati, R., Deniati, E. N., Hapsari, A., & Rachmawati, W. C. (2020). Program
Kesehatan Reproduksi di Indonesia. Jakarta: Wineka Media.
Emilia, O., Prabandari, Y. S., & Supriyati. (2018). Promosi Kesehatan dalam
Lingkup Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Fatmayanti, A., Laili, A. N., Titisari, I., Ula, Z., Munawarah, R., Pratamaningtyas,
S., … Rahmawati, R. S. N. (2022). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana. Jakarta: Get Press.
Hutomo, C. S., Azizah, N., Yani, D. P., Prihartini, S. D., Siregar, R. N.,
Haninggar, R. D., … · R. S. (2022). Asuhan Kebidanan pada Kesehatan
Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
Idayanti, T., Umami, S. F., Mulyati, I., Khasanah, R. N., Yaner, N. R., Pastuty, R.,
… Khayati, N. (2022). Kesehatan Reproduksi Pada Wanita. Banjarmasin:
Media Sains Indonesia.
Lontaan, A., Wulandari, S., Johan, R. B., Umarudin, Tirtawati, G. A., Sejati, P. E.,
… Ernawati. (2023). Kesehatan Reproduksi Medis Sosial Psikologi. Padang:
Global Eksekutif Teknologi.
Mayasari, A. T., Febriyanti, H., & Primadevi, I. (2021). Kesehatan Reproduksi
Wanita di Sepanjang Daur Kehidupan. Aceh: Syiah Kuala University Press.
Nelwan, J. E. (2019). Epidemiologi Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Deepublish.
Permatasari, D., Hutomo, C. S., Istiqomah, S. B. T., Purba, J., Akhlaq, M. N. El,
Sirait, S. H., … · L. G. (2022). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana. Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
Prawirohardjo, S. (2020). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi Ke-4.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Seriana, I., Bakoil, M. B., Fitriani, A., Lindayani, I. K., Astari, R. Y., Usman, H.,
… · B. R. (2023). Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana (KB). Bandung: Media Sains Indonesia.
Syatriani, S., S, H., Pawenrusi, E. P., Dewi, C., Hengky, H. K., Kamariana, …
Fajrah, S. (2023). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rizmedia Pustaka
Indonesia.
Wardani, S. P. D. K., Mufidah, A., Putri, Mellya, K., Setyorini, Dhiana, … Diana,
S. A. (2023). Kesehatan Wanita dan Kesehatan Reproduksi. Bandung: Media
Sains Indonesia.
Widiyastuti, N. E., Pastuty, R., Banase, E. F. T., Mulyati, I., Demang, F. Y.,
Danti, R. R., … Hakiki, M. (2022). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana. Bandung: Media Sains Indonesia.
LAMPIRAN