Materi Distribusi Produk
Materi Distribusi Produk
Materi Distribusi Produk
1. DistribusiProduk
Dalam pandangan Oentoro (2010), distribusimerupakan suatu kegiatan pemas.
yang bertujuan mengoptimalkan aliran barang dari produsen sampai kepada
konsumen.Dengan upaya memperbaikikelancaran dan kemudahan penyampaian
sehingga barang dapat diqunakan secara tepat sesuai jenis, jumlah, harga, tempat,
serta waktu yang dibutuhkan.
Menurut BasuSwastha, distribusi didefinisikan sebagai suatu saluran pemasaran
yang digunakan oleh produsen untuk mengirimkan produk kepada industri atau
konsumen. Saluran distribusi melibatkan produsen, konsumen, dan distributor
Kegiatan Produksi
39
sebagai entitas yang berperan dalam proses tersebut. Sementara itu, menurut
Assauri, distributor adalah kegiatan yang bertujuan memindahkan produk dari
sumber ke pelanggan akhir melalui saluran distribusipada waktuyang tepat.
Menurut Soekartawi, distributor terlibat dalam kegiatan penyaluran atau
pengiriman barang dan jasa agar dapat mencapai pelanggan akhir. Oleh karena
itu, distribusi memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan produk
dapat sampai ke tangan pelanggan yang membutuhkan. Individu yang melakukan
kegiatan distribusidisebut distributor.
Pada distribusi terdapat dua aspek yaitu fisik dan nonfisik yang harus
diperhatikan untuk menjaga kelancaran aliran pemasaran. Aspek fisik melibatkan
lokasi pemindahan atau penyaluran produk. Sementara itu, aspek nonfisik
melibatkan pengetahuan penjual (produsen) mengenaipreferensi konsumen serta
pengetahuar pelanggan mengenai produk yang dijualoleh produsen.
Jenis saluran distribusi
Terdapat beberapa jenis saluran distribusi yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk menggerakkan produk dari produsen ke pelanggan akhir.
Beberapa jenis saluran distribusi yang umum digunakan diuraikan sebagai
berikut.
1) Saluran distribusi langsung
Pada saluran distribusi langsung, produk dijuai langsung dari
kepada pelanggan akhir tanpa melibatkan perantara. produsen
mengendalikan seluruh proses distribusi mulai dari produksiProdusen sampai
penjualan kepada konsumen. Saluran distribusi langsung
kontrol yang tinggi kepada produsen terhadap produk danmemberikan
memungkinkan komunikasilangsung dengan konsumen. Contoh harga serta
distribusi langsung adalah produsen yang menjual saluran
milik sendiri, situs web produk melaiui toko
konsumen. e-commerce, atau penjualan langsung kepada
2) Saluran distribusi tidak
Pada saluran distribusilangsung
tidak
atau melibatkan perantara
perantara sebelum sampai ke iangsung,pelanggan
produk melewati beberapa
akhir. Berikut jenis saluran
distribusi tidak langsung.
a)
Salurandistribusi satutingkat
Produk dijual dari produsen (single-level channe)
ke pelanggan akhit. kepada satu perantara sebelum
Perantara ini dapat berupa sampai
atau pedagang grosir. agen, distributor,
b Saluran distribusi duatingkat
Produk dijual dari produsen (two-level channe!)
ke pelanggan akhir. kepadadua perantara sebelum sampa
kepada distributor, Contohnya produsen yang menjual produk
kemudian menjual produk tersebut
Dengecer. Akhirnya, menjual
3) Saluran distribusi campuran produk kepada pelanggan akhir.kepada
Saluran distribusi juga dapat bersitat
saluran distribusi langsung dan tidakcampuran, yaitu kombinasi dari
dapat menjual produk langsung kepadalangsung. Misalnya, produsen
milik sendiri atau situs web e-commerce. pelanggan akhir melalui toko
Sementara itu, juga menjual
produk kepadadistributor atau pengecer untuk mencapai segmen pasar
yang berbeda.
b Tujuan distribusi
Tujuan distribusiadalah mengantarkan produk dari produsen ke pelanggan
akhir dengan efisien dan efektif. Berikut tujuan distribusi yang umumnya
diinginkan oleh pelaku distribusi.
1) Ketersediaan produk
Tujuan distribusi yang utama adalah memastikan ketersediaan produk
Distribusi yang
di pasar atau tempat yang diinginkan oleh konsumen.
efisien dapat membantu mengurangi waktu tunggu pelanggan untuk
memperoleh produk yang diinginkan. Jadi, dapat meningkatkan
kepuasan konsumen.
2 Penjangkauan pasar
Distribusi yang baik dapat membantu memperluas penjangkauan
pasar produk ke wilayah lebih luas. Dengan mermastikan produk dapat
ditemukan di berbagai tempat, distribusi dapat membantu mencapai
lebih banyak pelanggan potensial.
3) Efisiensi biaya
Tujuan distribusi iainnya adalah mencapai efisiensi biaya dalam
menggerakkan produk dari produsen ke pelanggan akhir. Distribusi yang
efisien dapat membantu mengurangi biaya transportasi, penyimpanan,
dan manajemen stok sehinggadapat meningkatkan profitabilitas.
4) Waktu pengiriman yang cepat
Distribusi yang efektif dapat membantu memastikan produk sampai
ke pelanggan akhir dalam waktu cepat. Waktu pengiriman yang cepat
dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan karena dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan yang menginginkan produk dengan
cepat.
5) Manajemen stok yang efisien
Distribusi yang baik dapat membantu dalam manajemen stok dengan
efisien. Produk yang didistribusikan secara efisien dapat mengurangi
risiko stok berlebihan atau kekurangan stok sehingga membantu
meningkatkan efisiensioperasional.
6) Pelayanan pelanggan yang baik
Distribusi yang efektif dapat membantu meningkatkan pelayanan
pelanggan. Produkyang mudah diakses dan tersedia dapat memengaruhi
kepuasan pelanggan sehingga membantu membangun hubungan
jangkapanjang dengan konsumen.
7) Keberlanjutan lingkungan
Pada beberapa tahun terakhir, keberlanjutan lingkungan juga menjadi
ramah
salah satu tujuan distribusi yang penting. Distribusi yang
berbasis energiterbarukan
lingkungan, sepertipenggunaan transportasi membantu meminimalkan
ataupengurangan emisi karbon. Hal inidapat
dampak negatif terhadap lingkungan.
C. Fungsi atau tugas pokok distribusi
Fungsiatau tugas pokok distribusiadalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengatur, mengelola, dan menggerakkan produk dari produsen ke
pelanggan akhir. Fungsiatau tugas pokok distribusidiuraikan sebagai berikut
1) Penyusunan rencana distribusi
Distribusi memerlukan perencanaan yang matang untuk memastikan
produk dapat sampai ke pelanggan akhir dengan efisien dan efektif
Fungsi distribusi adalah melibatkan penyusunan rencana distribusi
mencakup pemilihan saluran distribusi, perericanaan rute pengiriman.
pengaturan penyimpanan produk, serta perencanaan anggaran dan
sumber daya lainnya yang diperlukan.
2) Pengelolaan saluran distribusi
Fungsi distribusi juga melibatkan pengeloiaan saiuran distribusi yang
mencakup pemilihan dan pengelolaan mitra distribusi, penentuan
harga produk, pengelolaan persediaan produk di saluran distribusi, serta
pengaturan kebijakan distribusi. Hal ini termasuk pemilihan saluran
distribusiyang optimal untuk mencapai tujuan bisnis.
3) Pengaturan transportasi
Distribusi melibatkan pengaturan transportasi untuk menggerakkan
produk dari produsen ke pelanggan akhir. Fungsi distribusi mencakup
pemilihan moda transportasiyang sesuai, pengaturan rute pengiriman,
penjadwalan pengiriman, serta pengelolaan biaya dan risiko transportasi.
4) Penyimpanan dan pengelolaan stok
Fungsi distribusi melibatkan penyimpanan dan
produk dalam saluran distribusi. Hal ini termasuk pengelolaan stok
pengaturan fasilitas
penyimpanan, pengelolaan inventaris, pengendalian kualitas produk,
serta pengelolaan retur ataupengembaiian produk yang
5 tidak dijual.
Pemrosesan pesanan
Distribusimelibatkan pemrosesan pesanan dari
mitra distribusi. Fungsi distribusi pelanggan akhir maupun
mencakup
pengepakan produk, pengaturan pengiriman,pemrosesan pesanan,
dokumentasidan administrasiterkait. serta pengelolaan
6 Pelayanan pelanggan
Fungsi distribusijugamencakup pelayanan
komunikasi dengan pelanggan akhir pelanggan yang melibatkan
maupun mitra distribus1,
penanganan keluhan atau masalah, serta
dan layanan purna jual kepada konsumen. penyediaan informasi produk
7) Pengukuran dan analisis kinerja distribusi
Fungsi distribusi juga melibatkan
pengukuran dan analisis kinerja
distribusi untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi distribusi serta
idenifkasi perbaikan yang dapat dilakukan untuk
kinerjadistribusi. mengoptimalkan
d. Pelakudistribusi
Pelaku distribusi merupakan pelaku/pihak penting dalam saluran
pemasaran
suatu produk ataujasa. Pihakini merupakan peran kunci dalam menghubunakan
produsen dengan pelanggan akhir, memastikan produk atau jasa sampai ke
tangan pelanggan dengan efisien dan efektif.Pelaku distribusi meliputiberbagai
pihak, seperti pedagang, agen, makelar, eksportir, importir, dan komisioner.
Berikut penjelasan dari beberapa pelaku distribusi.
1) Pedagang
Ped gang adalah individuatau entitas yang terlibat dalam kegiatan jual
beli atau perdagangan barang maupun jasa dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Pedagangdapat beroperasisebagaiperorangan atau dalam
bentuk perusahaan atau badan usaha lainnya. Barang atau jasa diperoleh
dariprodusen atau pemasok dan menjualnya kembali kepada pelanggan
akhir atau ke pihak lain dalam rantai distribusi.
Pedagang dapat beroperasi dalam berbagai sektor industri dan
perdagangan, seperti perdagangan grosir, eceran, online, maupun
sektor perdagangan internasional. Pedagang dapat menentukan harga
jual produk atau jasa, mengelola persediaan, mengatur promosi, serta
menghadapi risiko bisnis. Misalnya, persaingan pasar, fluktuasi harga,
dan perubahan kebijakan ekonomiatau perdagangan. Pedagang dapat
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen bisnis,
pemasaran, keuangan, serta memahamiregulasi dan aturan yang berlaku
dalam kegiatan perdagangan.
Kegiatan Produksi
43
3) Makelar
Makelar adalah individu atau entitas yang berperan sebagai perantara
dalam transaksi jual beli antara pihak produsen dan pihak pelanggan atau
pembeli. Makelar bertugas mencocokkan penawaran dan permintaan
serta mengatur kesepakatan antara kedua belah pihak tanpa memiliki
kepemilikan fisik terhadap produk yang diperdagangkan. Umumnya.
makelar akan memperoleh komisi atau biaya sebagai imbalan atas
jasa dalam menghubungkan produsen dan konsumen. Makelar dapat
beroperasi dalam berbagai industri atau sektor, seperti properti,
keuangan,dan komoditas.
4) Eksportir
Eksportir adalah individu atau entitas yang terlibat dalam kegiatan ekspor,
yaitu penjualan atau pengiriman barang atau jasa dari suatu negara
ke negara lain. Eksportir bertanggung jawab mengatur proses
termasuk pemenuhan persyaratan hukum, perizinan, ekspor,
pengemasan,
pengiriman,dan administrasi yangterkait kegiatan ekspor. Eksportir
berupa perusahaan, produsen, atau individu yang terlibat dalam dapat
internasional dan berperan sebagai pihak penjual produk atau jasabisnisdari
negara asal ke negaratujuan dengan tujuan
dari ekspor. Eksportir memiliki menghasilkan pendapatan
pengetahuan
perdagangan internasional serta memahami regulasidan keterampilan dalam
berlaku dalam ekspor. dan prosedur yang
5) Importir
Importir adalah individu atauentitas yang
yaitu pembelian atau pengiriman barangterlibatatau
dalam kegiatan impor,
ke negara asal.
Importir bertanggung jawab jasa dari negara lain
termasuk pemenuhan persyaratan hukum, mengatur proses impor,
pemrosesan bea cukai, serta administrasi yangperizinan, pengangkutan,
Importir dapat berupa terkait kegiatan impor.
perusahaan,
berperan sebagai pihak yang membeli perorangan, atau entitas lain
untuk keperluan bisnis atau produk atau jasa dari negara lain
pengetahuan dan keterampilankonsumsi di negara asal.
Importir memiliki
serta memahami regulasi dalam perdagangan
Hal ini termasuk dan prosedur yang
klasifikasi
internasional
berlaku dalam impor.
internasional. tarif, bea cukai, dan
6) aturan perdagangan
Komisioner
Komisioner
adalah individu atauentitas
atau agen dalam yang berperan
atas nama pihak proses penjualan pembelian produk
lain dengan atau sebagaiperantara
atau jasa
bertugas
dan mencarikan pembeli imbalan
atau komisi atau fee.
Komisioner
memfasilitasi
transaksi kesepakatan antara penjual, menjalankan transaksi,
atau jasa,tersebut. Komisioner
dan memiliki pihak-pihak
dapat bekerja untuk
yang terlibat dalam
tertentu. berbagai
pengetahuan serta pengalaman dalam bidang
jenis produk
Komisioner
perusahaan dapat bekerja secara
atau lembaga yang mandiri atau sebagai bagian
penjualan, komisioner dapat menyediakan jasa komisioner. Dalamdarihal
Project Kreatif dani
nenghadirkan penawaran, bernegosiasi,
Kewirausahaan dan
dan mengatur pengiriman serta pembayaran atas nama klien atau pihak
yang diwakilinya. Sementara itu, dalam pembelian, komisioner dapat
mencari produk atau jasa yang sesuai kebutuhan klien atau pihak yang
diwakilinya, bernegosiasi, dan mengatur pengiriman serta pembayaran
kepada pihak penjual.
e. Faktor yang memengaruhikegiatan distribusi
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhikegiatan distribusi dalam suatu
bisnis atau rantai pasokan. Berikut faktor yang dapat memengaruhi kegiatan
distribusi.
1) Lokasi geografis
Lokasifisik dari pabrik atau pusat distribusi dapat memengaruhi kegiatan
distribusi. Jarak antara sumber produksi dan pasar atau pelanggan
dapat memengaruhi biaya transportasi, waktu pengiriman, dan efisiensi
distribusi secara keseluruhan. Faktor-faktor geografis, seperti topograt1,
infrastruktur jalan, dan aksesibilitas juga dapat memengaruhi kegiatan
distribusi.
2) Infrastruktur transportasi
Ketersediaan, kualitas, dan efisiensi infrastruktur transportasi, seperti
jalan raya, pelabuhan, bandara, atau jaringan kereta api dapat
memengaruhi kegiatan distribusi. Infrastruktur transportasi yang baik
dapat mempercepat distribusi dan mengurangi biaya pengiriman,
sedangkan infrastruktur transportasi yang buruk dapat menyebabkan
keterlambatan dan meningkatkan biaya distribusi.
3) Permintaan pasar
Permintaan pasar adalah faktor kunci dalam mengatur kegiatan distribusi.
Tingkat permintaan pasar dapat memengaruhivolume, frekuensi, dan
rute distribusi. Permintaan yang tinggi atau fluktuatif memerlukan
distribusi lebihcepat dan cukup intens. Sementara itu, permintaan yang
volume
rendah dapat mengakibatkan distribusi lebih jarang dan dalam
lebih kecil.
Kegiatan Produksi
45
4) Karakteristik produk
kerapuhan dapa
Karakteristik produk, sepertiukuran, berat, dan tingkat berat, atau rapuk
memengaruhikegiatan distribusi. Produk yang besar,
seperti
kemungkinan memerlukan perlakuan khusus dalam distribusi,
penggunaan
pengemasan lebih baik, perlindungan tambahan, atau
metode transportasi khusus.
5) Biaya distribusi
Biaya distribusi termasuk biaya transportasi, pengelolaan persediaan,
pergudangan, dan administrasi distribusi. Faktor, seperti jarak, volume
dan waktu pengiriman dapat memengaruhi biaya distribusi secara
keseluruhan. Biaya distribusi yang tinggi dapat mengurangi keuntungan
perusahaan dan memengaruhi harga jual produk.
6) Ketersediaan sumber daya
Ketersediaan sumber daya manusia, peralatan, dan teknologi yang
diperlukan untuk kegiatan distribusi dapat mernengaruhi efisiensi
distribusi. Tenaga kerja terampil dan terlatih, peralatan modern, serta
teknologi informasi yang canggih dapat meningkatkan kegiatan
distribusi serta mengurangi kesalahan.
7) Kebijakan regulasi
Regulasi pemerintah, seperti peraturan transportasi, perizinan, dan bea
cukai dapat memengaruhi kegiatan distribusi. Peraturan yang kompleks
atau berubah-ubah dapat menghambat efisiensi distribusi atau
meningkatkan biaya dan risiko operasional.
f. Strategidistribusi
Strategi distribusi adalah rencana atau langkah-langkah yang dirancang
untuk mengatur dan mengelola distribusi produk atau jasa dari produsen
ke pelanggan atau pengguna akhir. Strategi distribusi melibatkan
saluran distribusi, pengaturan distribusi fisik, manajemen pemilihan
pengendalian aktivitas distribusi. Pengendalian ini untuk inventaris, serta
mencapai tujuan
pemasaran dan memastikan produk atau jasa sampai ke tangan
dengan efisien dan efektif. Strategi distribusi yang umum pelanggan
kegiatan pemasaran diuraikan sebagai berikut. diqunakan dalam
1) Saluran distribusi langsung
Produsen menjual produk atau jasa
akhir tanpa melibatkan perantara atausecara langsung kepada pelanggan
saluran
inidapat mengurangi biayadan distribusi lainnya. Strategi
produk. kontrol yang lebih besar atas distribusI
2) Saluran distribusi tidak langsung
Produsen menggunakan
sepertidistributor, agen,atauperantara atau saluran distribusi lainnya,
pengecer untuk mengirimkan produk atau
jasake pelanggan akhir. Strategi inidapat membantu mencapai
pasar lebih luas dan mengurangi tugas
distribusi yang dilakukan cakupan
produsen. oleh
3) Saluran distribusiganda
Produsen menggunakan lebih dari satu saluran
mengirimkan produk atau jasa ke pasar yang berbeda. distribusi untuk
Strategi ini dapat
memberikan fleksibilitas dalam mengakses berbagai segmen pasar dan
mencapai lebih banyak konsumen.
4) Saluran distribusi eksklusif
Produsen membatasi jumlah perantara atau saluran distribusi yang
digunakan dan hanya menjalin kerja sama dengan pihak dipilih secara
eksklusif. Strategi ini dapat membantu membangun citra produk yang
eksklusif dan kontrol lebih besar atas distribusi produk.
5) Saluran distribusi intensif
Produsen bekerja sama dengan banyak perantara atau saluran distribusi
untuk mencakup sebanyak mungkin titik distribusi. Strategi inicocok
untuk produk massal yang membutuhkan distribusi luas dan intensif.
6) Saluran distribusi selektif
Produsen memilih perantara atau saluran distribusi secara selektif
berdasarkan kriteria tertentu, seperti kualitas, reputasi, atau wilayah
geografis. Strategi ini cocok untuk produk yang membutuhkan
pendekatan distribusi terpilih dengan mengutamakan kualitas dan
kontroldistribusi.
g. Konflik saluran distribusi
Setiap bisnis pasti menghadapi konflik, termasuk dalam kegiatan distribusi.
Menurut Bruce J. Walker, terdapat beberapajenis konflik yang sering terjadi
dalam saluran distribusi. Berikut uraiannya.
1) Konflik horizontal
Konflik horizontal adalah konflik yang terjadi antara anggota daiam
tingkat yang sama atau sejajar pada suatu organisasi atau sistem,
termasuk dalam konteks distribusi. Pada distribusi, konflik horizontal
dapat timbul antara pihak-pihak yang berada pada tingkat sama dalam
saluran distribusi. Misalnya, antara produsen yang bersaing atauantara
distributor yang berada padatingkat sama dalam saluran distribusi sama.
2) Konflik vertikal
Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antaraanggota dalam tingkat
berbeda atau hierarkidalam suatuorganisasi atau sistem. Dalam konteks
distribusi, konflik vertikal dapat timbul antaraanggota saluran distribusi
yang berada pada tingkat berbeda. Misainya, antara produsen dan
distributor,distributor serta agen, atau antara agen dan pengecer. Konflik
vertikal terkait dengan perbedaan kepentingan, tujuan, atau persepsi
antara anggota saluran distribusiyang berada pada tingkat berbeda.
a) Produsen dengan pedagangbesar
Konflik antaraprodusen dengan pedagang besar adalah jenis konflik
vertikal dalam konteks distribusi. Konflik ini terjadi ketikaprodusen
dan pedagang besar memiliki perbedaan kepentingan, tujuan, atau
persepsi yang dapat memengaruhihubungan bisnis dalam saluran
distribusi. Misalnya, konflik dapat muncul terkait harga, persediaan,
promosi, atau kebijakan distribusi yang diterapkan oleh produsen
dan pedagang besar. Konflik inidapat memengaruhi efisiensi dan
efektivitas saluran distribusi sertamenghancurkan hubungan bisnis
antara produsen dan pedagang besar jika tidak ditangani dengan
baik.
Kegiatan Produksi
47
b) Produsen dengan pengecer
Konflik antara produsen dan pengecer adalah salah satu jenis konflik
vertikal dalam konteks distribusi. Konflik ini terjadi ketika produsen
dan pengecer memiliki perbedaan kepentingan, tujuan, atau
persepsi yang dapat memengaruhihubungan bisnis dalam saluran
distribusi. Misalnya, konflikdapat muncul terkait harga, persediaan,
promosi, atau kebijakan distribusiyang diterapkan oleh produsen
dan pengecer. Konflik ini terkait perbedaan pandangan mengenai
margin keuntungan, alokasi persediaan, promosi, atau dukungan
pemasaran yang diberikan oleh produsen kepada pengecer.
Konflik produsen dan pengecer dapat berdampak pada
hubungan bisnis yang tegang, memengaruhi kerja sama saluran
distribusi, serta dapat memengaruhi citra merek dan loyalitas
konsumen. Oleh karena itu, rmanajemen konflik yang efektif
penting dalam mengelola hubungan antara sangat
dalam saluran distribusi. produsen dan pengecer