MAKALAH Kreatifitas Dan Inovasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KREATIVITAS DAN INOVASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

Dosen Pembimbing:

Lilis Rohayati SE, MM

Oleh:
HENDRAT SUGIHARTO
220400024

PROGRAM STUDI
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
JAKARTA SELATAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah Kraetivitas dan Inovasi tentang
analisis tentang produk Tolak angin.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah
petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah
ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah
yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah
kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Jakarta, Nopember 2022

Penyusun

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. i
Daftar Isi.................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1. Kata Pengantar ........................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ........................................................................................................................................ 1
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................................................ 2
2.1. Pengertian Kreativitas ................................................................................................................ 2
2.2. Pengertian Inovasi ..................................................................................................................... 2
2.3. Kewirausahaan........................................................................................................................... 3
2.4. Kreativitas Wirausaha................................................................................................................ 4
2.5. Inovasi Wirausaha ..................................................................................................................... 5
2.6. Cara Mengembangkan Kreativitas Dan Inovasi ........................................................................ 7
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 9
3.1. Sejarah ....................................................................................................................................... 9
3.2. Efisiensi dan Efektifitas PT. Sido Muncul ................................................................................ 9
3.3. Tahap Perkenalan (Introduction) ............................................................................................. 10
3.4. Tahap Pertumbuhan (Growth) ................................................................................................. 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................. 15
4.1. Kesimpulan .............................................................................................................................. 15
4.2. Saran ........................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Kata Pengantar


Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut
wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau
jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang
semakain beragam dan tanpa batas. Memasuki abad 21 sebagian besar “futurist”
menyebutkan bahwaperusahaan semakin lama cenderumg semakin bertambah
ramping. Itu dimaksudkan agar perusahaan dapat bekerja secara lebih efiisien dan
fleksibel, sehingga dapat mengikuti setiap boptimal.Terlebih lagi pada kondisi pasar
yang terpilah-pilah menurut Alfin Tofler, pasar masal telah terpecah dan berubah
menjadi pasar kecil menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis produk,
ukuran dan sebagainya.Dari situlah tercipta era persaingan bebas.
Oleh karena itu untk mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas tersebut,
banyak perusahaan di Indonesia baik yang berskala besar, menengah maupun yang
berskala kecil mulai menata ulang strategi persaingannya dengan melakukan kajian
terhadap tujuan strategic perusahaan yang didsarkan atas kebutuhan pasar baik di
tingkat local, nasional, maupun internasional, dan juga melakukan evaluasi yang
intens (terus menerus secara mendalam) terhadap kompetensi internal perusahaan
itu sendiri, termasuk dalam hal ini melakukan penilaian kinerja pemasaran.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apayang dimaksud kreativitas?
2. Apa yang dimaksud inovasi?
3. Bagaimana bentuk kreativitas dan inovasi produk dari PT. Sidomuncul?

1.3. Tujuan
1. Mampu memahami kreativitas
2. Mampu memahami inovasi
3. Mengetahui bagimana pengembangan kreativitas dan inovasi dari PT. Sidomu

1
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian Kreativitas

Istilah kreativitas menunjukkan kemampuan dalam menciptakan hasil karya baru


yang merupakan produk-produk kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan
mengenai definisi kreativitas, yaitu:
1. Santrock (2008:366) kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu
dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu
problem. Selain itu Samsunuwiyati (2010:175) berpendapat bahwa kreativitas
merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional, sehingga sulit
didefinisikan secara operasional.
2. Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah
kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk
berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan
mengaktifkan semua kemampuan organisme.
3. Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan
baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno
(dalam Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi
diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau
dunia pada umumnya, misalnya seorang menciptakan untuk dirinya sendiri suatu
hubungan baru dengan siswa/orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan
sebagai suatu proses aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa karya baru maupun karya kombinasi yang semuanya itu relatif
berbeda dengan apa yang ada sebelumnya.

2.2. Pengertian Inovasi


Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia
atau unit adopsi lainnya.Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh
masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan
mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut.
Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk
2
kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh
sejumlah orang, hal itu dikatakan atau meledak. Ada penegrtian Inovasi menurut
para ahli:
1. Everett M. Rogers Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan,
praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang
baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
2. Menurut Stephen Robbins inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan
untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
3. Van de Ven, Andrew H mengemukakan Inovasi adalah pengembangan dan
implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu
tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan
organisasi.
4. Menurut Kuniyoshi Urabe Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul
(one time phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang
meliputi banyak proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari mulai
penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.

2.3. Kewirausahaan
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha.Wira, berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung.Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu.
Pengertian Kewirausahaan menurut beberapa ahli:
1. Menurut Ahmand Sanusi, Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan
dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different). (Drucker, 1959).
3. Menurut Zimmerer, 1996. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan.
4. Soeharto Prawiro ,mendefenisikan Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha
(venture growth)..
3
5. Selain itu, Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995). Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan, serta memenerapkan cara kerja, teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
6. Soeparman Spemahamidjaja mengemukakanKewirausahaan adalah suatu
kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan
dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam
menghadapi tantangan hidup.
7. Dan yang terakhir, Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan
dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan
sendiri menurut S. Wijandi,

2.4. Kreativitas Wirausaha


Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan
perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan.Menurut Sulaiman Sahlan dan
Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir
kreatif.Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan
kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan
seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk
menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras
dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha,
tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha.
Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang
mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di
bidang usaha. Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka yang
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan
meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation) hidup. Senada dengan pendapat di atas, menurut Suryana,
enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-
unsur (elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri, visi,
4
komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan
peluang usaha.
Dalam konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi
merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan
efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan
manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu
problem. Manusia merupakan sumber daya yang menetukan solusi.

Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya :


1. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan
menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang
kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang
hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia
dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu
pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.
2. Sifat Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan.
Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat
dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga
dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang
mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak
secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan
secara positif dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara
mengimplementasikan proses kreatif.

2.5. Inovasi Wirausaha


Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka
pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing)[4][2] inovasi
merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan
inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan.Dengan inovasi wirausahawan
menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya
yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak
5
ada menjadi ada.Meskipun demikian, terdapat perbedaan yangsignifikan antara
sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil
pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting,
Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan
sebuah ide melalui tahapan pengembangan.Dengan demikian inovasi adalah suatu
kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan
serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.
Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi
obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat
inovator harus maelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi.
Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan
perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta
memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan
nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan terfokus dan
di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat.Inovasi lebih banyak
melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Thomas Alfa Edison mengatakan ”jenius
merupakan perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras” lebih
dari itu inovator pada umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison bekerja
dalam hanya dalam bidang listrik dan menemukan inovasi baru yang berupa bola
lampu
Inovasi terdiri dari empat jenis, diantaranya penemuan, pengembangan, duplikasi
dan sintesis.
1. Penemuan.
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner.Ex, penemuan pesawat
terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
2. Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti
ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda.Misalnya, pengembangan McD oleh
Ray Kroc.
3. Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian
duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk
6
memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan.Misalnya,
duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru.
Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan
dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.
Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.

2.6. Cara Mengembangkan Kreativitas Dan Inovasi


Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
kreativitas.Berikut ini adalah hal yang dapat membantu mengembangkan
kemampuan pribadi dalam program peningkatan kreativitas sebagaimana
dikemukakan oleh James L.Adams (1986).
1. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu
hubungan yang baru dan berbeda antar obyek, proses, bahan, teknologi dan
orang. Seperti mencampurkan aroma bunga melati dengan air teh kemudian
dibotolkan menjadi teh botol yang harum dan segar rasanya.
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang
kita yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Di sini
kita coba melihat mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang
kreatif akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan
mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut. Hubungan ini
nantinya dapat memperlihatkan ide produk dan jasa yang baru.Sebagai contoh kita
melakukan latihan dengan melihat hubungan antara kue coklat dan es krim vanili,
atlet dan pelatih serta manajer dengan buruh.

2. Mengembangkan perspektif fungsional.


Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang
fungsional dari benda dan orang.Seorang yang kreatif akan dapat melihat orang
lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu
pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita menggunakan pisau dapur untuk
memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak ditemukan. Cara lain kita harus
7
memulainya dari cara pandang yang non konvenional dan dari perspektif yang
berbeda. Sebagai contoh: cobalah sebutkan fungsi lain dari sebuah kursi, buku yang
kita pegang dan lain-lain.

3. Gunakan akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah antara
kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an.
Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti analogi, imajinasi dan lain-
lain.Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja seperti analisis, melakukan
pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah dan lain-lain. Meski secara
fungsi ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannya ia harus saling berhubungan. Proses
kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan
tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan
mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut.Contoh latihan dapat kita
buat sesuai dengan fungsi belahan otak.

4. Hapus perasaan ragu-ragu


Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran
kreatif.Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-10
persen potensi kreativitas yang dimilikinya.Contoh : banyak orang memiliki
kecenderungan membuat penilaian yang cepat terhadap sesuatu orang ataupun ide-
ide

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Sejarah
PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940,
dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang
karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis,
mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring
dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan
sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan
lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak
Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat
sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata
tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar
yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri
Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang dan memulai melakukan modernisasi pabrik. Pada
tanggal 11 November 2000, PT Sido Muncul meresmikan pabrik baru di Ungaran
yang lebih luas dan modern dengan melengkapi mesin-mesin modern, demikian
pula jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini
jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ). serta memperoleh penghargaan dari
Menteri Kesehatan sebagai Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan
sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu
berstandar farmasi. Lalu pada tanggal 10 Pebruari 2010 acara peletakan batu
pertama pembangunan pabrik bahan baku herbal seluas 3.000 m2.

3.2. Efisiensi dan Efektifitas PT. Sido Muncul


1. Proses produksi
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan
bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah
terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan
baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang

9
akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi,
setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian
dicampur (mixing).
Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya
karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai
kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan
primer (packaging primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian
masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang
sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses
pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.
Hasil Produksi
a. § Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL,
Kuku Bima Plus Ttribulus.
b. § Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat
c. § Tipe saset hisap : Tolak angin Permen
d. § Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu
e. § Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G

3.3. Tahap Perkenalan (Introduction)


Melihat prospek yang sangat cerah di Indonesia, serta di dorong permintaan yang
tinggi untuk produk obat herbal, serta gaya hidup masyarakat yang sangat mencintai
obat herbal alami, dan melimpahnya bahan baku yang ada. Maka lahirlah produk
“Tolak Angin Cair” berbentuk sachet yang sangat efisien untuk dibawa.
Strategi harga menggunakan penetration pricing dengan tujuan untuk membangun
market share secara cepat, atau penentuan harga yang terbaik untuk merecover
biaya pengembangan
.Serta pendistribusian yang cukup merata sehingga mempermudah PT Sido
Muncul khususnya product TolakAngin masuk ke pasar Indonesia yang luas.

10
3.4. Tahap Pertumbuhan (Growth)
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), produsen obat herbal
terbesar di Indonesia, mencetak rekor baru dalam penjualan jamu dengan merek
"Tolak Angin" pada semester I-2014 ini sehingga penjualan dari segmen obat herbal
tumbuh 22,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp502 miliar.
Sepanjang semester I-2014, "Tolak Angin" terjual 60 juta bungkus. Sebaliknya
penjualan minuman berenergi turun 6,6 persen dibanding periode sama tahun lalu
menjadi Rp455 miliar. Dikutip oleh Bareksa.com

1. Strategi Marketing Dan Segmentasi


Produk Tolak Angin menargetkan semua Segmentasi Pasar, mulai dari anak-
anak Tolak Angin membuat produk baru yaitu “Tolak Angin Cair Anak” dan Orang
Dewasa “Tolak Angin Cair”. Serta pendistribusian untuk menjangkau seluruh
daerah, karena itu Tolak Angin sangat mudah ditemukan hampir di setiap daerah
untuk menjadi market leader di Indonesia untuk herbal medicine.

2. Strategi Branding
PT.SidoMuncul sangat memperhatikan kualitas dari setiap produknya berikut
statemen CEO PT. Sido Muncul dalam media elektronik “Strategi yang kami
pakai di Sido Muncul itu adalah dari kualitas produknya.Menurut saya produk
yang dicipatakan harus benar-benar bagus dan berkualitas. Lalu ketika produk
itu sudah dikenal dengan kualitasnya yang bagus maka di dalam negeri sendiri
produk itu akan digemari dan laku. Setelah itu baru bisa produk ini dibawa keluar
negeri tapi ini tentu tidak semua produk bisa seperti ini.”
Dengan sangat memperhatikan kualitas mereka bisa dapat dengan mudah
mendapat trust dari masyarakat bukan hanya dari kualitasnya saja tetapi juga
PT.Sido Muncul sangat menjaga kontinuitas dari pada tujuan perusahaan
mereka.

11
3. Targetting
Pangsa pasar Tolak Angin adalah Semua kalangan, hampir semua umur,
dan semua lapisan masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga umur dewasa,
dan menjangkau daerah-daerah target pasar di Indonesia untuk memperoleh
market leader.Rahasia Tolak Angin memperoleh market leader tetap, yaitu focus
pada peningkatan kualitas produknya tersebut.

4. Positioning
 Target Market
Kini Tolak Angin adalah market leader dalam kategori produk jamu yang terus
berusaha digoyang para pesaingnya seperti Antangin, Orangin dan
Bintangin.Target market dari Tolak Angin ini adalah orang-orang yang lebih
percaya terhadap jamu ataupun obat herbal dibandingkan dengan obat-obat
farmasi.Namun perkembangan produk ini terancam stagnan dan ditinggalkan
konsumennya karena Tolak Angin terkesan kuno dan tidak praktis yang pada
awalnya berbentuk serbuk.

 Inovasi Produk
Presiden direktur dari PT. Sido Muncul, Irwan berinovasi dengan Tolak Angin
berbentuk cair dan mengemas Tolak Angin dalam kemasan sachet yang
praktis, dengan begitu Tolak Angin telah memasuki pasar blue ocean karena
belum ada produk yang sejenis sebelum dikeluarkannya produk Tolak Angin
cair ini.
Tak hanya disitu saja sekarang Tolak Angin berinovasi dengan menghadirkan
tolak angin anak untuk segmentasi pasar anak-anak, Tolak Angin Flu untuk
pengobatan spesifik seperti flu, serta permen tolak angin yang semakin
mempraktiskan kemasan produk.

 Brand Image
Tolak Angin melakukan posisioning dengan cara merubah image sebagai
produk jamu yang kuno menjadi produk jamu yang modern (obat herbal).
Diantara sejumlah tokoh dan selebritis yang menjadi endorser, Agnes Monica
termasuk yang paling sering mengkomunikasikan Tolak Angin, karena ingin
12
menyasar market generasi muda. Dari strategi pricing yang digunakan, Irwan
menemukan bahwa persepsi konsumen yaitu memandang produk murah =
produk jelek. Oleh karena itu Irwan menaikkan harga jual Tolak Angin dari
Rp.800,00 per sachet menjadi Rp.1.000,00, Rp.1.500,00 per sachet dan
sekarang Rp 2.500,00.

5. Strategi Komunikasi (iklan)


Strategi pengiklanan Tolak Angin tergolong sangat sukses dalam menanamkan
kesan dalam psikologis masyarakat dengan jargon andalnnya “Orang Pintar
Minum Tolak Angin”. Serta menampilkan orang-orang yang berpengaruh seperti
mantan menteri BUMN Dahlan Iskan.
Sales promotion yang merupakan kegiatan untuk membujuk secara langsung
yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force,
distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan
penjualan yang segera. Promosi penjualan digunakan untuk menjaring
konsumen baru dan terciptanya penjualan yang meningkat dalam waktu
dekat.Salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh PT. Sido Muncul dalam
memasarkan Jamu Tolak Angin adalah dengan mengemas Jamu Tolak Angin
dengan permen Tolak Angin dalam satu paket.Keuntungan yang di dapat adalah
Jamu Tolak Angin dapat terjual dan sekaligus mengenalkan produk baru PT. Sido
Muncul.
Bentuk lain promosi penjualan adalah sebagai Event Sponsorship. Dalam
beberapa event televisi Tolak Angin seringkali menjadi sposor utama seperti
Realtiy Superstar pada awal tahun 2000an di Indosiar dan sponsor acara musik
Karnaval di SCTV. Sebagai sponsor utama Tolak Angin mendapatkan banyak
keuntungan, sebagai mana dilansir dalam Malang Post dalam acara Karnaval
SCTV di kota Malang pada tanggal 15 Mei 2010 dapat mengadakan relaunching
produk turunan Tolak Angin yang diperuntukkan bagi anak-anak Selain itu
keuntungan lain yang di dapatkan oleh Tolak Angin adalah mereka dapat
menjual secara langsung lewat stand-stand yang disediakan di tempat acara
berlangusng dengan memberikan doorprize dan hadiah-hadiah menarik lainnya.

13
6. Tahap Kedewasaan(maturity)
Dalam p e r s a i n g a n dunia bisnis yang sangat ketat tentunya produk olak angin
juga bersaing dengan kompetitior yang lainnya demi menguasai pangsa pasar
dan hubungan dengan kostumer mereka.Sehingga mereka harus memiliki
perbedaan untuk terus mempertahankan penguasaan pasar mereka khususnya
di Indonesia.Membuat strategi dan tujuan-tujuan yang tentunya dapat menjaga
konsistensi mereka dalam persaingan.

14
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut
wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau
jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang
semakain beragam dan tanpa batas.Setiap perusahaan yang memproduksi suatu
produk atau jasa sudah selayaknya mereka selalu melakukan pengembangan
produk dari waktu ke waktu dengan mengikuti perkembangan zaman yang tentunya
didasarkan pada kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Karena semakin ke
depan, para konsumen mengiginkan suatu produk yang instan dan praktis.
Seperti halnya pada produk PT. Sido Muncul, yang pada awalnya memproduksi
jamu rumahan kemudian berkembang pada pengemasan sederhana dengan
produknya berupa serbuk jamu yang dijual secara sederhana di toko depan rumah.
Kemudian seiring berjalannya waktu PT. Sido Muncul berinovasi untuk
memproduksi jamu dalam kemasan siap konsumsi.Dengan pengemasan yang
praktis dan mudah dibawa kemana saja dengan harga yang tetap terjangkau.
Kemudian PT. Sido Muncul melakukan pengembangan produk lagi dengan
memproduksi jenis jamu yang berbeda dan dalam bentuk yang berbeda seperti;
Kukubima dlam bentuk serbuk, tolak angin permen dan kukubima ener-G dalam
bentuk botol. Produk pengembangan tersebut berasal dari pemenuhan kebutuhan
konsumen untuk mendapat keuntungan yang terus meningkat.

4.2. Saran
Terus lestarikan apa yang sudah menjadi tradisi dari nenek moyang dalam hal
kebaikan dan bermanfaat. Terutama pada PT. Sido Muncul yang tetap menjaga
tradisi serta ramuan jamu yang masih digunakan secara turun temurun.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/34887304/Makalah_kreativitas_dan_inovasi
http://observehuman.blogspot.com/2015/05/siklus-hidup-tolak-angin-pt-
sidomuncul.html?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai