Geo Kel 2 Revisi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 2 Geografi Kelas XH

Geografi Semester 2

E. Tenaga Eksogen dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan


Pembentukan muka bumi selain dipengaruhi tenaga dari dalam bumi, juga dipengaruhi tenaga dari
luar (tenaga eksogen). Tenaga yang berasal dari luar, di antaranya pelapukan, pengikisan, erosi, dan
sedimentasi yang dibantu oleh perubahan suhu, air, dan angin. Proses pembentukan muka bumi oleh
tenaga eksogen, diantaranya sebagai berikut.

1. Pelapukan

Pelapukan batuan adalah proses perombakan batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
karena faktor sinar matahari, air, gletser, reaksi kimia, dan kegiatan organisme. Proses pelapukan dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Pelapukan mekanik (fisik)

Perombakan batuan menjadi bagian yang lebih kecil, tetapi tidak mengubah unsur kimia dari
batuan tersebut. Faktor yang menyebabkan pelapukan mekanik adalah perubahan suhu secara tiba-tiba,
pembekuan air menjadi es pada celah batuan, pergerakan air, pergerakan laut, serta gletser.

b. Pelapukan kimiawi

Perombakan batuan yang menyebabkan perubahan susunan kimia pada batuan tersebut. Proses
pelapukan kimiawi terdiri atas proses oksidasi dan hidrasi. Oksidasi adalah proses ketika reaksi kimia
terjadi antara mineral batuan dan oksigen. Adapun hidrasi adalah proses terjadinya reaksi kimia ketika
air sebagai zat pelarut teradsorpsi mineral batuan.

c. Pelapukan organik

Perombakan batuan dengan bantuan organisme dan tumbuhan, Pelapukan ini dipengaruhi oleh
penjalaran akar tumbuhan, binatang-binatang kecil, dan perusakan batuan oleh aktivitas manusia.

Pelapukan Mekanik Pelapukan Kimiawi Pelapukan Organik

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

2. Erosi
Secara umum, erosi dapat diartikan sebagai pemindahan batuan dari suatu wilayah ke wilayah lain.
Adapun tahapan- tahapan pemindahan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Detachment, yakni pelepasan batuan dari batuan induknya.

b. Transportasi, yakni pemindahan batuan dari satu tempat ke tempat lain.

c. Sedimentasi, yakni pengendapan batuan yang terkikis.

Berdasarkan kecepatannya, erosi dapat dibedakan atas erosi geologi dan erosi tanah. Pada erosi
geologi, proses penghancuran tanah seimbang dengan proses pembentukannya. Adapun pada erosi
tanah, penghancuran batuan jauh lebih cepat daripada pembentukannya. Berdasarkan zat pengikisnya,
erosi dapat dibedakan atas erosi air, erosi angin, erosi gelombang laut (abrasi), dan erosi glasial.

a. Erosi Air

Gerakan air, baik yang di permukaan tanah


maupun di dalam tanah, dapat menyebabkan erosi.
Semakin cepat gerakan air tersebut, proses
terkikisnya akan semakin cepat. Erosi batuan oleh
air mengalami empat tingkatan, yaitu sebagai
berikut.

1) Erosi percik.

Biasanya disebabkan oleh percikan air hujan.

2) Erosi lembar.

Pada tahap kedua ini, lapisan paling atas tanah yang terdiri atas bahan humus hilang terkikis oleh air.
Ciri-ciri tanah yang mengalami hal ini adalah sebagai berikut.

•Air yang mengalir berwarna keruh hingga cokelat.

•Warna tanah pucat karena hilangnya humus.

•Tingkat kesuburan rendah.

3) Erosi alur.

Jika tahap kedua terus berlangsung secara terus Fenerus, lama-kelamaan tanah akan membentuk alur-
alur yang searah dengan kemiringan lerengnya.

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

4) Erosi parit.

Pada tahap terakhir, alur-alur erosi akan membentuk huruf U atau V. Biasanya terjadi pada wilayah yang
me

miliki tingkat kelerengan tinggi dan vegetasi yang sedikit.

b. Erosi Angin (Deflasi)

Erosi angin biasanya terjadi di wilayah gurun


yang memiliki İklim kering. Pada wilayah ini, sering
terjadi badai pasir yang dapat mengikis batuan yang
dilewatinya.

c. Erosi Gelombang Laut (Abrasi)

Abrasi adalah pengikisan batuan oleh gelombang laut. Material-material yang terkikis akan dibawa
ke tempat lain di sekitarnya atau ke arah laut. Abrasi dapat
terjadi karena faktor faktor berikut.

1) Kekerasan batuan. Jenis batuan yang tahan terhadap


erosi adalah batuan yang keras.

2) Gelombang laut. Semakin besar gelombang laut,


semakin kuat hantamannya ke wilayah pantai.

3) Kedalaman laut. Laut dalam memiliki gelombang laut


yang lebih besar daripada laut dangkal sehingga kekuatan erosinya semakin besar.

4) Jumlah material kerikil dan pasir yang dibawa oleh gelombang laut.

d. Erosi Glasial

Gletser yang terdapat di wilayah kutub atau di puncak


pegunungan yang tinggi dapat menyebabkan pengikisan batuan.
Erosi yang disebabkan gletser disebut erosi glasial. Ciri khas
bentang alam yang dibentuk adalah terdapat alur-alur pada
batuan yang sejajar karena dilalui gletser. Lembah-lembah yang
dalam dan memanjang pun dapat terbentuk apabila erosi ini

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

berlangsung secara dalam waktu yang sangat lama.

3. Sedimentasi

Setelah proses pelapukan dan erosi, terjadi proses pengendapan atau sedimentasi. Proses ini tidak
terjadi dalam satu hari atau dua hari, tetapi mengalami berbagai tahapan. Sebelum terbentuk formasi
batuan sedimen. Awalnya sedimen atau partikel-partikel kecil batu terbawa oleh air, gaya gravitasi,
gletser, dan angin, kemudian mengendap di tempat yang lebih rendah. Berdasarkan rendah media
transpor sedimen tersebut ke tempat pengendapannya, batuan sedimen dapat dikelompokkan dalam
kelompok sedimen fluvial (akuatis), sedimen aeolis (aeris), sedimen marine, dan sedimen glasial.

a. Sedimentasi fluvial

Sedimen fluvial adalah pengendapan material-


material yang terangkut oleh air di sepanjang aliran
sungal. Pengendapan jenis ini biasanya terjadi di
badan sungai, pinggir sungai, muara, dan dariadi
Sedimen fluvial memiliki ciri khas, yaitu perbedaan
butiran pada bagian hulu, batuan yang diendapkan
adalah bongkahan berukuran besar, serta semakin ke
hilir, butirannya semakin kecil, bahkan di daerah
muara hanya berupa pasir dan lumpur.

b. Sedimentasi aeolis

Sedimentasi aeolis adalah pengendapan batuan


yang dibawa angin. Biasanya terjadi di daerah gurun.
Bentang alam yang dibentuk akibat sedimentasi aeolis
adalah gumuk pasir atau gundukan pasir yang terdapat di
wilayah gurun atau pantai. Di Indonesia, terdapat gumuk
pasir dalam ukuran yang besar, yaitu terletak di Pantai
Parangtritis, Yogyakarta, dan Pameungpeuk di Jawa
Barat.

c. Sedimentasi marine

Sedimentasi marine adalah pengendapan hasil material


abrasi di sepanjang pantai. Bentuk bentang alam yang
disebabkan sedimentasi marine, antara lain sebagai berikut.

1) Pantai

Pantai adalah tempat interaksi antara air laut dan daratan.

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

2) Bar

Bar atau gosong pasir yang memanjang


sebagai hasil pengerjaan air laut.

3) Tombolo

Tombolo adalah daratan yang terbentuk saat


punggungan pasir (spit) memanjang ke arah
lepas pantai dan menghubungkan pulau di
lepas pantai dengan pantai.

F. Pembentukan Tanah dan Persebaran Jenis Tanah


Tanah adalah lapisan bumi paling atas yang terdiri dari bahan padat, cair, gas, dan mikroorganisme
yang secara bersama-sama merupakan tempat tumbuhnya tanaman. Tanah berasal dari bebatuan yang
mengalami pelapukan. Berubahnya batuan menjadi partikel-partikel tanah disebabkan suhu, air, dan
organisme.

Komponen-komponen tanah pada setiap tempat bergantung pada jenis tanah, lapisan tanah,
pengaruh cuaca, dan iklim serta campur tangan manusia. Perbandingan komponen tanah yang baik yang
dibutuhkan tanaman adalah bahan mineral 45% bahan organik 5%, air 25%, dan udara 25%.

1. Pembentukan Tanah

Tanah berasal dari pelapukan batuan dan sisa- sisa bahan organik. Pelapukan ini berlangsung dalam
waktu yang sangat lama. Akibat pelapukan, batuan yang bersifat keras berubah menjadi lebih lunak
kemudian menjadi butiran-butiran halus yang disebut regolit. Pembentukan tanah dipengaruhi
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.

a. Iklim, perubahan suhu pada siang hari (panas) dan malam hari (dingin) serta curah hujan yang tinggi
mempercepat kerapuhan batuan.

b. Organisme yang hidup di dalam tanah beraktivitas dan mengeluarkan zat tertentu yang dapat
menghancurkan batuan.

c. Bahan induk batuan asal yang mengalami pelapukan dan menjadi tanah.

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

d. Topografi suatu daerah memengaruhi jumlah air hujan yang dapat diserap oleh tanah, kedalaman air
tanah, gerakan air, dan erosi tanah.

e. Durasi waktu terjadinya pelapukan yang dialami oleh batuan induk juga memengaruhi proses
pembentukan tanah.

2. Karakteristik Tanah

Secara umum, sifat-sifat fisik tanah yang dapat diamati adalah sebagai berikut.

a. Keasaman tanah

Tanah yang subur adalah jenis tanah yang memiliki tingkat keasaman yang sesuai karena beberapa
jenis tanah memiliki nilai pH kurang dari 7,0 (asam) dan tanah dengan nilai pH lebih dari 7,0 (basa).
Adapun untuk lahan pertanian, tanah yang cocok adalah yang memiliki sifat netral, yaitu pH berkisar
antara 6,0-7,0.

b. Warna tanah

Salah satu sifat tanah yang mudah dilihat adalah warna tanah. Warna tanah pada setiap jenis tanah
berbeda- beda, faktor yang memengaruhinya adalah kadar bahan organik dan kadar mineral. Semakin
gelap warna tanah, tingkat kesuburannya semakin baik. Urutan warna tanah berdasarkan tingkat
kesuburannya dari yang tertinggi hingga yang terendah adalah hitam, cokelat, karat, merah, abu-abu,
kuning, dan putih.

c. Tekstur tanah

Tekstur tanah adalah ukuran partikel-partikel tanah, yaitu pasir, debu, dan liat Tanah bertekstur
lempung (flat) bersifat paket dan menyerap air banyak sehingga sulit untuk dangh. Adapun tanah
bertekstur sedang adalah tanah dapung mempunyai perbandingan pasir, debu, dan lempung hampir
seimbang yang sangat cocok 10 untuk pertanian.

d. Struktur tanah

Struktur tanah adalah ikatan butiran- butiran pasir, debu, dan liat sehingga membentuk suatu
gumpalan, seperti berbutir (granular), kubus, lempeng, remah, dan prisma. Departemen Pertanian
Amerika Serikat (USDA) tahun 1938, mengklasifikasikan tekstur tanah menurut ukurannya yang dapat
dilihat dari piramida struktur tanah.

e. Permeabilitas tanah

Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Tanah pasir memilila pori-pori
yang lebih kasar daripada tanah liat sehingga sulit untuk menahan alr Akibatnya, Konsistensi tanaman
menjadi kekeringan.

f. Konsistensi

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

Sifat ini sangat berpengaruh terhadap teknis pengolahan tanah. Pada kondisi basah, tanah dapat
dibedakan menjadi tanah gembur dan tanah teguh. Dalam keadaan kering, tanah dapat dibedakan
menjadi tanah lunak dan tanah keras.

3. Struktur Lapisan Tanah

Ada beberapa perbedaan karakteristik tanah, di antaranya bagai berikut.

a. Tekstur tanah yang dibedakan berdasarkan ukuran butiran tanah.

b. Struktur tanah atau bentuk tanah yang mengacu pada cara butir-butir tanah ini terkelompok
(menggumpal) bersama dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi.

c. Warna tanah menunjukkan komposisi kimiawi dari batuan induknya.

d. Permeabilitas tanah atau kecepatan air untuk meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.

e. Porositas tanah atau jumlah ruang kosong yang dimiliki tanah. Ruang kosong ini disebut juga pori-pori
tanah.

Batuan induk yang lebih dulu mengalami pelapukan adalah bagian yang tersingkap di permukaan.
Setelah cukup lapuk dan tidak terlalu keras, makhluk hidup dapat beraktivitas dan menyebabkan
pelapukan terjadi di bagian yang lebih dalam.

Oleh karena itu, tanah terdiri atas lapisan-lapisan yang disebut juga horizon tanah. Ada beberapa
horizon tanah jika diurutkan dari permukaan, yakni sebagai
berikut.

a. Horizon O atau horizon organik adalah lapisan tanah paling


atas yang berasal dari berbagai sisa material organik, seperti
dedaunan atau jasad tumbuhan dan hewan. Horizon organik
banyak ditemukan di hutan yang masih alami. Horizon O ini
mengandung bahan organik lebih dari 20%.

b. Horizon A terdiri dari material organik berwarna gelap yang


disebut humus. Humus (bunga tanah) berasal dari sisa atau jasad
material organik yang telah membusuk. Horizon ini ditandai
dengan adanya akar tumbuhan. Horizon in tarde dan material
organik yang tercampur dengan butiran mineral karena aktivitas
organisme.

c. Horizon E atau Horizon eluvial adalah lapisan tanah yang


berwarna lebih terang akibat pencucian intensif oleh air. Akibat
pencucian, kadar bahan organik dan mineral silikat, seperti Fe

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

(Ferro=besi) dan Al (aluminium), menjadi sangat rendah sehingga lapisan ini didominasi oleh mineral
resisten lain, seperti kuarsa yang berwarna terang.

d. Horizon B adalah lapisan material hasil pencucian di horizon eluvial yang terkumpul. Horizon ini kaya
akan mineral, tetapi hanya memiliki sedikit materi organik.

e. Horizon C adalah lapisan tanah terbawah. Horizon ini terdiri atas batuan induk yang mulai
menunjukkan tanda tanda pelapukan. Horizon ini berupa sedimen yang belum memadat sehingga akar
tanaman tidak dapat menembus Bahan organik sangat sedikit ditemukan pada horizon ini

f. Horizon D atau R adalah horizon tempat batuan induk yang belum mengalami pelapukan berada.

4. Jenis-Jenis, Persebaran, dan Pemanfaatan Tanah

a. Tanah Vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat cair yang dikeluarkan gunung berapi,
yang mengandung unsur hara atau mineral. Tanah vulkanis terdiri dari 2 jenis:

1) Tanah Regosol, tanah yang berasal dari pelapukan dari material yang
dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili. Di
Indonesia, tanah ini tersebar di Nusa Tenggara, Jawa, dan Sumatera. Ciri ciri
tanahnya berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning.

2) Tanah Andosol terbentuk karena adanya proses vulkanisme pada gunung


berapi. Persebarannya ada di Jawa, Bali, Sumatera dan Nusa Tenggara. Ciri-
cirinya berbutir halus, tidak mudah tertiup angin, berwarna abu-abu, dan tanah
ini sangat subur

b. Tanah Aluvial

Tanah aluvial berasal dari endapan lumpur yang dibawa aliran


sungai. Tanah aluvial dapat ditemukan sekitar sungai Bengawan Solo
(Jawa), sekitar sungai Barito dan Kapuas (Kalimantan), dan sekitar
sungai Mamberamo (Papua). Tanahnya berwarna kelabu muda, sifat
fisiknya cenderung keras dan pejal jika kering.

c. Tanah Gambut atau Orgasonol

Terjadi karena proses pelapukan bahan organik, serta


memiliki unsur hara dan kelembapan yang rendah.

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

Persebarannya ada di Kalimantan, Sumatera selatan, Riau, Jambi, dan Papua bagian selatan. Ciri cirinya
berwarna hitam, memiliki kandungan air dan kandungan organik yang tinggi, pada umumnya kurang
subur.

d. Tanah Podsolik Merah Kuning

Tanah ini terbentuk dari batuan kuarsa yang berwarna merah sampai kuning.
Tanah ini banyak ditemukan di Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, dan Papua. Ciri ciri teksturnya berpasir dan berlempung

e. Tanah kapur/mediterania (terarosa)

Tanah kapur adalah jenis tanah hasil pelapukan dari batuan kapur
(batuan endapan). Dapat ditemukan di daerah pegunungan kapur, seperti
Pegunungan di Jawa Tengah. Ciri-ciri nya berwarna putih atau lebih terang

f. Tanah litosol

Terbentuk karena proses pelapukan yang masih rendah. Tanah ini


tersebar di Pulau Sumatera, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara,
Maluku Selatan dan Papua. Ciri-ciri nya berbutiran kasar berupa kerikil

g. Tanah latosol

Terbentuk karena pelapukan batuan sedimen dan metamorf.Jenis tanah ini


banyak terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, dan
Jawa Tengah. Ciri-ciri nya berwarna merah hingga coklat dengan Ph 4,5- 6,5.

h. Tanah podsol (tanah pucat)

Tanah ini terbentuk karena pengaruh suhu rendah dengan curah hujan yang
tinggi. Tanah podsol banyak terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Kalimantan Tengah, dan Papua. Ciri-ciri nya lapisan atasnya biasanya berwarna
abu pucat, sedangkan lapisan bawahnya berwarna kuning kemerahan.

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

i. Tanah mergel

Tanah mergel adalah campuran tanah liat, kapur, dan pasir, tanah
ini terbentuk karena curah hujan yang tidak merata. Persebaran tanah
mergel terdapat di Kediri dan Madiun (Jawa Timur) serta Nusa Tenggara.
Tanah ini berwarna putih keabuan dan memiliki kandungan mineral yang
tinggi, tanah ini juga kurang subur

j. Tanah laterit

Tanah laterit adalah tanah hasil pencucian karena pengaruh suhu


rendah dan curah hujan tinggi. Tanah laterit terdapat di Jawa Timur,
Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Ciri-ciri memiliki warna merah bata
karena mengandung banyak zat besi dan alumunium.

k. Tanah humus

Tanah humus terbentuk dari pelapukan tumbuh-


tumbuhan.Tanah humus dapat ditemukan di Pulau Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Jawa, Papua, dan sebagian Sulawesi. Ciri-cirinya berwarna
gelap, kehitaman atau kecokletan serta terdapat bintik-bintik
berwarna putih.

G. Pemanfaatan dan Konservasi Tanah


1.Pemanfaatan Tanah

Tanah merupakan tempat tumbuhnya berbagai jenis


tanaman. Tanah tidak hanya bermanfaat bagi tumbuhan dan hewan,
manusia juga memanfaatkan tanah untuk menunjang kehidupannya.
Manfaat tanah bagi makhluk hidup, antara lain sebagai berikut.
•Tanah untuk lahan pertanian.

•Tanah untuk bahan baku karya seni, bahan baku produksi, dan
peralatan rumah tangga.

•Tanah sebagai habitat hewan yang hidup di dalam tanah.

•Tanah sebagai tempat sumber air.

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

2. Perubahan Tanah

Tanah termasuk material yang mudah mengalami perubahan atau kerusakan. Masalah mengenai tanah
banyak sekali terjadi di Indonesia, seperti penurunan tingkat kesuburan dan tanah longsor.

Faktor-faktor yang mengaruhi perubahan atau kerusakan tanah davit disebabkan oleh alam dan manusia,
antara lain bagal berikut

a. Erosi

Erosi adalah proses pengikisan tanah, yang kemudian tanah tersebut


dipindahkan ke tempat lain oleh air, angin, gletser, dan gravitasi bumi. Umumnya,
erosi tanah di Indonesia disebabkan air.

b. Perusakan hutan

Hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi
kemampuan tanah dalam menampung dan menahan air sehingga tanah mudah
tererosi. Perusakan hutan dapat disebabkan aktivitas pembalakan liar (illegal logging)

c. Tanah longsor

Tanah longsor adalah turunnya tanah dan batuan ke bawah bukit. Tanah
longsor lebih berpotensi terjadi pada saat musim hujan. Hal ini karena air
hujan dapat mempercepat terjadinya longsor karena tanah menjadi longgar
dan berat.

d. Air hujan

Air hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui proses perubahan kimiawi.
Air hujan yang turun deras akan menggores dan mengikis tanah di permukaan sehingga membentuk
parit di daerah yang tidak memiliki vegetasi. Selain itu, hujan deras dapat menghanyutkan tanah.

e. Kehilangan unsur hara dan bahan organik.

Unsur yang bisa memengaruhi kesuburan tanah adalah


unsur hara. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan unsur

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

hara antara lain alih guna hutan menjadi tanaman semusim, pola tanaman yang salah, penggunaan
pupuk kimia secara terus-menerus, terjadi pencucian tanah, bencana alam, dan bekas pertambangan.

f. Penjenuhan tanah oleh air

Penjenuhan tanah oleh air adalah proses penggenangan tanah. Tanah yang tergenang air
berpengaruh buruk terhadap perakaran tanaman karena menghambat sirkulasi udara ke dalam tanah.
Kondisi ini menyebabkan perubahan keseimbangan unsur hara tanah di sekitar akar. Akibatnya,
kesuburan tanah terganggu dan mengubah sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam menjaga stabilitas
agregat tanah.

3.Dampak Perubahan Tanah terhadap Kehidupan Manusia

Bertambahnya populasi manusia memaksa tanah untuk berproduksi secara maksimal. Akan tetapi,
manusia hanya terpaku pada hasil produksi saja. Akibatnya, tanasi sebagai sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui mengalami kerusakan dan memberikan dampak terhadap kehidupan manusia. Dampak
tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Daerah atau wilayah tempat tinggal manusia semakin berkurang.

b. Pendapatan petani berkurang karena penurunan produktivitas tanah. Berkurangnya lahan untuk
bercocok tanam karena banyak tanah menjadi lahan kritis.

c. Banyaknya bencana, seperti banjir dan tanah longsor, karena laju infiltrasi dan kemampuan tanah
menahan air berkurang.

4. Upaya Konservasi Tanah

Pemanfaatan tanah yang berlebihan dan kurang tepat mengakibatkan kerusakan tanah. Salah satu
upaya penanggulangan kerusakan tanah dapat dilakukan dengan sistem konservasi tanah. Konservasi
tanah adalah upaya memelihara dan melindungi tanah yang dimanfaatkan secara teratur dengan tujuan
mengurangi dan memberi solusi masalah kerusakan tanah. Dengan kata lain, upaya konservasi tanah
sama dengan memanfaatkan tanah sesuai daya guna kemampuannya. Jika sudah dimanfaatkan, tanah
harus dipelihara dan produktivitasnya dipertahankan. Pada dasarnya, upaya konservasi tanah dilakukan
dengan cara sebagai berikut.

a. Mengurangi besar energi perusak, yaitu air hujan dan aliran permukaan.

b. Meningkatkan ketahanan agregat tanah terhadap siraman air hujan dan kikisan dari aliran permukaan.

c. Memperbaiki perlindungan tanah.

Program konservasi tanah secara umum adalah sebagai berikut.

a. Di bagian hulu, mempertahankan kelestarian hutan untuk mencegah terjadinya erosi.

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

b. Di bagian hilir, mengendalikan banjir, mengelola pengendapan sungai, dan mengawasi pembangunan
permukiman.

Berdasarkan caranya, terdapat tiga jenis upaya konservasi tanah, yaitu metode vegetatif, kimia, dan
mekanik.

a. Metode vegetatif

Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi pada lahan
yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif untuk mengendalikan erosi tanah. Terdapat beberapa cara
konservasi tanah dengan menggunakan metode vegetatif, antara lain sebagai berikut.

• Reboisasi adalah menanami kembali hutan yang gundul.

• Contour strip cropping adalah bercocok tanam dengan


beberapa jenis tanaman semusim dengan setrip-setrip yang
bersalang-seling menurut garis kontur.

•Crop rotation adalah upaya penanaman jenis tanaman secara


bergantian dalam satu lahan.

b. Metode kimia

Konservasi tanah menggunakan metode kimia


merupakan metode konservasi yang memanfaatkan
bahan kimia sebagai sarana pencegahan dan
penanggulangan erosi tanah. Bahan- bahan kimia yang
digunakan untuk konservasi dapat berupa bahan organik
ataupun bahan anorganik. Pemberian bahan kimia
bertujuan untuk membuat struktur tanah solid agar
strukturnya dapat diperbaiki dan tanah akan mengalami
resistensi terhadap erosi. Bahan kimia tersebut juga
bekerja dengan cara membentuk semacam pori-pori
udara di dalam tanah yang terletak di antara agregat-agregatnya. Hal tersebut bertujuan untuk
menstabilkan tanah.

c. Metode mekanik

Metode mekanik adalah metode konservasi tanah melalui teknik-teknik pengelolaan tanah yang
dapat memperlambat aliran permukaan. Secara umum, terdapat beberapa cara konservasi tanah secara
mekanik antara lain sebagai berikut.

• Contour plowing adalah membajak searah garis kontur


sehingga terbentuk alur-alur horizontal.

XH/02
Kelompok 2 Geografi Kelas XH

• Guludan atau pematang adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang searah garis kontur atau
memotong lereng untuk menahan erosi.

• Terasering adalah menanam tanaman dengan sistem teras-teras di daerah lereng.

• Perbaikan drainase dan irigasi

H. Lembaga-Lembaga yang Menyediakan dan Memanfaatkan Data Geologi


Data geologi mempunyai peran yang penting sebagau penunjang dan pendukung berbagai program
rencana pembangunan nasional, Data geologi antara lain berkaitan dengan jenis dan sebaran sebagai
penunjang batuan, struktur, morfologi dan kemiringan lereng. tanah, dan runtunan variasi batuan. Data
geologi sangat diperlukan terutama dalam pengambilan keputusan layak tidaknya suatu wilayah bagi
peruntukan yang diinginkan. Beberapa manfaat data geologi adalah sebagai berikut.

1 Eksplorasi sumber daya mineral dan energi.

2 Menunjukkan kawasan rawan bencana alam geologi. Contohnya, gempa, tsunami, letusan gunung api,
dan longsor.

3. Menunjang perencanaan pembangunan dan tata ruang. Contohnya, klasifikasi kualitas lahan
permukiman dan potensi air tanah.

4. Menunjang pembangunan transportasi dan komunikasi, Contohnya, rancangan jaringan jalan, listrik,
pipa, dan jaringan kabel telepon.

Data geologi banyak dimanfaatkan oleh kementerian dan lembaga nasional, antara lain
Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum, dan
Bappenas/Bappeda. Beberapa lembaga yang menyediakan data geologi adalah Lapan (Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional), BIG (Badan Informasi Geospasial), Bappenas (Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

KELOMPOK: Amanda/04, An Ngim/06, Ilma/16, Rizal/22, Reza/28, Syifa/30

XH/02

Anda mungkin juga menyukai