PELAPUKAN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

1.

PELAPUKAN
Pelapukan adalah proses penghancuran massa batuan menjadi massa tanah.

Berdasarkan prosesnya, pelapukan dibagi menjadi 3 jenis:


 Pelapukan Fisik (Mekanis)
Pada pelapukan fisik, proses penghancuran
batuan menjadi pecahan yang lebih kecil
terjadi tanpa mengalami perubahan
susunan kimia. Biasanya, pelapukan ini
terjadi karena perubahan musim,
menyusupnya es di celah batuan, atau
perbedaan suhu siang dan malam yang ekstrem. Makanya, kalau kamu main-main
ke gurun, tidak jarang bebatuan di sana banyak yang pecah. Beda kayak di kota
tempat kamu tinggal. Batunya banyak yang padat dan keras. Hal ini disebabkan
karena perubahan suhu siang dan malam di gurun cukup tinggi.

 Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia adalah jenis pelapukan yang terjadi
karena faktor kimia. Salah satu faktor penting dalam
pelapukan kimia adalah air. Gembok rumah pasti
akan lebih cepat karatan kalau sering terkena hujan.
Karat yang timbul itu lah yang dinamakan pelapukan
kimia.
Bagaimana caranya air hujan bisa membuat gembok besi jadi karat?
Sewaktu terkena air hujan, akan terjadi yang namanya hidrolisis air. Hal ini
membuat tingkat keasaman gembok besi meningkat. Ion H + yang muncul dari air
hujan, perlahan-lahan akan membuat korosi deh.

 Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis adalah pelapukan yang disebabkan oleh organisme melalui
aktivitasnya.

Contoh paling gampang adalah yang terjadi di


rumah. Caranya ketok kusen pintu rumah. Kalau
bunyinya ‘Dok! Dok! Dok!’ berarti kusen
dimakan rayap dan lapuk. Bunyi itu menandakan
kayu telang kopong/berongga di bagian
dalamnya.

Contoh lain dari pelapukan biologis adalah lumut yang ada di atas bebatuan. Atau
akar tumbuhan yang terselip di antara bebatuan. Lama-kelamaan, ketika si akar
membesar, dia akan menembus batu itu. Alhasil, batunya pecah dan mengalami
pelapukan deh.

2. EROSI
Setelah mengalami pelapukan, massa batuan yang telah pecah menjadi partikel-partikel
kecil akan menyatu dengan tanah. Setelahnya, tenaga eksogen yang bisa muncul
adalah erosi.

Erosi merupakan proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang melibatkan
pengangkatan partikel batuan.
Berdasarkan penyebabnya, erosi dibagi menjadi 4 kelompok:
 Ablasi
Ablasi merupakan erosi
yang disebabkan oleh air sungai atau
hujan. Ablasi yang disebabkan oleh aliran
sungai itu bisa membuat tebing di sungai bisa
semakin dalam.
Adapun 4 tahap terjadinya ablasi sebagai
berikut:
1) Erosi percik : Jatuhnya air hujan dan mulai mengikis tanah.

2) Erosi lembar : Tanah bagian atas yang terkikis, kesuburannya mulai berkurang.

3) Erosi alur : Kikisan tanah tadi mulai membentuk alur sebagai tempat
mengalirnya air.
4) Erosi parit : Terbentuk parit/lembah karena kikisan dari aliran air terus
menerus.

 Korasi dan Deflasi


Korasi/deflasi merupakan erosi
yang disebabkan oleh angin. Biasanya,
korasi dan deflasi ini terjadi di daerah
gurun. Satu hal yang penting adalah, ada
perbedaan tipis antara korasi dan deflasi.
Meskipun sama-sama disebabkan oleh
angin, korasi merupakan erosi yang disebabkan oleh angin dan pasir (badai
pasir), sementara deflasi hanya angin saja.

 Abrasi
Abrasi adalah proses pengikisan pantai
yang disebabkan oleh gelombang laut. Kalau
kamu hobi jalan-jalan ke pantai, salah satu
tempat paling didamba adalah berdiri di pinggir
tebing, lalu menatap kejauhan laut. Tebing ini
bisa terbentuk karena adanya gesekan dari
gelombang laut yang membentur. Goa-goa yang ada di pantai juga bisa terjadi
karena abrasi ini.

 Eksarasi
Eksarasi adalah pengikisan yang disebabkan oleh
es yang mencair (gerakan lapisan es). Karena
mencairnya es ini, akhirnya batuan yang ada akan
masuk ke bawah dan mengendap. Fenomena alam
hasil dari eksarasi ini
dinamakan fjord. Penampakannya seperti sebuah pantai yang menjorok ke darat dan
dikelilingi oleh tebing curam.

3. SEDIMEN
Sedimentasi adalah peristiwa mengendapnya material batuan yang dibawa oleh angin
atau air. Kalau pada erosi dan pelapukan terkesan “merusak” yang telah ada, sedimentasi
justru “menambah” material baru.

Berdasarkan penyebabnya, sedimentasi dibagi menjadi tiga jenis, yakni akuatis


(pengendapannya disebabkan tenaga air), marine (disebabkan oleh gelombang air laut),
dan geolis (pengendapannya disebabkan oleh embusan angin)

 Pelapukan
Proses pembentukan batuan sedimen yang pertama, yaitu pelapukan. Pelapukan
adalah ketika batu, tanah, bahan kayu, mineral, maupun bahan buatan lainnya
menjadi pecah akibat beberapa “aktor”, kayak air, organisme biologis, dan atmosfer
bumi.

Menurut cara pengendapannya batuan sedimen dibedakan menjadi 3, yaitu :


1. Batuan Sedimen Klastik
Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pecahan batuan dan mineral hasil
pelapukan atau erosi.

Klasifikasi sedimen klastik dibedakan atas dasar ukuran butirannya, yaitu antara
lain:
a. Ludit (psepit) termasuk berbutir kasar mulai dari gravel (kerikil) halus hingga
bongkah (boulder) dengan ukuran diameter 2-256 mm.
b. Arenit (samit) termasuk berbutir sedang, ukuran diameternya 0,06-2 mm,
mulai dari pasir halus hingga pasir kasar.
c. Lutit (pelit) termasuk berbutir halus, ukuran diameternya 0,04 - 0,06 mm,
mulai dari lempung hingga debu kasar.

2. Batuan Sedimen Kimiawi


Batuan sedimen yang terbentuk jika dalam proses pengendapan tersebut terjadi
proses kimia, seperti pelarutan, penguapan (evaporasi), dan dehidrasi. Contohnya
hujan yang terjadi di gunung kapur. Air hujan yang mengandung CO2 meresap ke
dalam retakan halus pada batu gamping (CaCO3).

Contoh :
Batuan sedimen klastik, antara lain breksi, konglomerat, batu pasir, lempung,
serpih, dan kaolin.

3. Batuan Sedimen Organis


Batuan sedimen organis atau disebut juga batuan hidrokarbon (gabungan antara
karbon, hidrogen, dan oksigen) merupakan batuan yang terbentuk dari sisa-sisa
binatang atau tumbuhan yang mati. Satu-satunya jenis batuan sedimen organis,
yaitu batu bara.

 Transportasi
Proses pembentukan batuan sedimen yang kedua, transportasi. Sedimen yang udah
lama stay di suatu tempat sama material lain, seperti lumpur dan batu-batu besar,
kemudian pindah ke tempat lain. Perpindahan ini terjadi karena gravitasi, angin air,
atau gletser.
 Pengendapan (Deposisi)
Proses pembentukan batuan sedimen yang ketiga, yaitu pengendapan (deposisi).
Sedimen yang udah pindah ke tempat lain kemudian menumpuk dan mengendap.
Proses pengendapan ini bisa disebabkan oleh bahan organik yang udah nyampur
sama sedimen atau proses kimia.

 Pemadatan
Pemadatan terjadi ketika sedimen yang mengendap terkubur dalam-dalam. Hal ini
bikin sedimen mengalami tekanan atas lapisan di atasnya, dan kemudian memadat.

4. MASSWASTING
Mass wasting adalah perpindahan tanah, regolith serta batuan, yang diakibatkan oleh
adanya gaya gravitasi dengan cara rayapan, aliran, rebahan ataupun jatuhan. Mass
wasting lumrah terjadi di daerah lereng pegunungan.selain disebabkan oleh gravitasi,
mass wasting juga bisa dipengaruhi oleh curah hujan serta aktivitas seismik di kawasan
tersebut.

Contoh mass wasting yang cukup sering terjadi ialah tanah longsor.

Jenis mass wasting


 Tanah longsor atau land slide
Melansir dari United States Geological
Survey, tanah longsor merupakan fenomena
dimana tanah bergerak dengan kecepatan
tertentu ke arah bawah. Selain pergerakan
tanah, land slide juga menyebabkan adanya
aliran berupa bebatuan atau lumpur ke arah
bawah. Tanah longsor disebabkan oleh gravitasi. Namun, fenomena ini juga bisa
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, erosi sungai, perubahan air tanah, gempa
bumi, aktivitas vulkanik, dan lain sebagainya.

 Rayapan tanah atau soil creep


merupakan mass wasting yang terjadi secara
lambat. Umumnya terjadi di kawasan lereng.
Umumnya soil creep bisa diketahui dari dinding
bangunan yang retak atau adanya pembengkokan
lapisan bebatuan di suatu kawasan.

 Aliran lumpur atau mudflow


Dalam Encyclopedia Britannica, disebutkan jika
mudflow adalah aliran air yang mengandung partikel
lumpur dalam jumlah besar. Umumnya aliran lumpur
ini memiliki tingkat kepadatan lebih tinggi dibanding
aliran sungai. Mudflow sering terjadi di area lereng,
khususnya area yang cukup sering terjadi erosi. Aliran lumpur biasanya disebabkan
oleh curah hujan tinggi yang bercampur dengan struktur batuan atau tanah yang
mudah terkikis.

 Guguran batu atau rockfall


Guguran batu merupakan massa batuan yang menuruni
tebing atau lereng curam. Massa batuan ini bisa bergerak
dengan jatuh bebas, terpental, berguling ataupun
meluncur bebas. Untuk ukuran batunya berbeda, yakni
mulai dari kecil hingga besar.

 Aliran tanah atau earth flow


Aliran tanah adalah aliran tanah yang terkadang turut
disertai material bebatuan, bergerak ke bawah lereng
di bawah tarikan gravitasi. Umumnya earth flow
terjadi di area sekitar cekungan besar, khususnya di
kawasan material yang lapuk. Curah hujan dan kemiringan lereng sangat
berpengaruh pada terjadinya aliran tanah.

TUGAS GEOGRAFI
TENTANG
“PELAPUKAN, EROSI, SEDIMEN, MASSWASTING

DISUSUN OLEH :

NAMA :
FERONICA CAROLINE .N

KELAS :
X MIPA 4

DINAS KEPENDIDIKAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN BELITUNG
SMA NEGERI 2 TANJUNG PANDAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai