TUGAS 1 - Bahasa Indonesia - Karangan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1

Etika Akademik dan Plagiarisme


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Dosen Pembimbing : Edy Santoso, S.S, M.Hum.

Disusun oleh :
1. Dinda Ayu Sari / 5007211007
2. Nathaniel Alvanni W / 5007211143
3. Achmad Afif / 5007211169
4. Putra Fajar Ajie S / 5012211076
5. Naufal Abiyyu S / 5012211052

SEMESTER I
Bahasa Indonesia 27, Kelompok 6
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
DAFTAR ISI

KARANGAN 1 ............................................................................................................................. 3
1. Bagaimana fakta penerapan etika akademik dalam karya tulis ilmiah? Mengapa
pelanggaran etika akademik masih marak terjadi?.................................................................... 3
KARANGAN 2 ............................................................................................................................. 5
2. Plagiarisme berhubungan dengan moralitas. Jelaskan pendapat Anda terkait pernyataan
tersebut? .................................................................................................................................... 5
KARANGAN 3 ............................................................................................................................. 6
3. Deskripsikan jenis-jenis plagiarisme? Bagaimana cara menghindari plagiarisme? .......... 6
KARANGAN 4 ............................................................................................................................. 7
4. Jelaskan perbedaan bentuk kutipan langsung dan tidak langsung serta fungsinya dalam
pereferensian? ........................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 9

2
KARANGAN 1

1. Bagaimana fakta penerapan etika akademik dalam karya tulis ilmiah? Mengapa
pelanggaran etika akademik masih marak terjadi?
Etika menurut bahasa mempunyai arti sikap baik atau buruk seseorang dan
akademik mempunyai arti hal yang bersifat ilmu pengetahuan. Etika akademik adalah
sebuah sikap baik yang harus diterapkan dalam ilmu pengetahuan, salah satunya
seperti penerapan terhadap karya tulis ilmiah dalam menghindari plagiarisme. Pada
faktanya, ada beberapa kasus pelanggaran etika akademik dalam karya tulis ilmiah,
seperti, fabrikasi, falsifikasi, dan plagiarisme.
Pada penulisan karya tulis ilmiah salah satu pelanggaran yang banyak terjadi
yaitu plagiarisme. Plagiarisme pada karya tulis ilmiah tidak jarang ditemukan di
Indonesia, seperti banyaknya kasus plagiarisme yang dipaparkan di media elektronik.
Plagiarisme mempunyai tingkat yang tinggi pada jenjang perguruan tinggi, seperti
data yang ada di Education Week pada tahun 2017 menunjukkan bahwa 74%
mahasiswa melakukan kecurangan akademik dalam membuat karya tulis ilmiah.
Selain itu, berdasarkan data yang dikeluarkan. Kemenristekdikti menunjukkan bahwa
pada tahun 2008 sampai 2017 kasus plagiarisme terus mengalami peningkatan. Data-
data tersebut menunjukkan bahwa tingkat plagiarisme masih sangat tinggi di
Indonesia.
Pelanggaran etika akademik masih marak terjadi di Indonesia, terutama yang
berkaitan dengan plagiarisme. Salah satu penyebab terjadinya plagiarisme adalah
kurangnya minat baca dan menganalisis dari referensi yang diperoleh. Hasil survei
dari Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization
for Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2019 minat baca di
Indonesia menempati ranking 62 dari 70 negara. Selain itu, data dari UNESCO
juga menjelaskan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,1%.
Pelanggaran etika akademik berupa plagiarism, fabrikasi (pemalsuan hasil) ,
dan falsifikasi (pemalsuan data) juga bisa disebabkan karena tujuan dari pembuatan
karya tulis ilmiah itu sendiri, khususnya kalangan mahasiswa dimana terdapat batas
waktu dan keinginan pembuatan yang instan sehingga melakukan hal yang dirasa
cepat dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah. Rata-rata mahasiswa berambisi atau
berkeinginan untuk lulus cepat, setidaknya lulus tepat waktu sehingga mencari cara

3
cepat, seperti copy-paste untuk menyelesaikan tugas akhir yang berupa karya tulis
ilmiah. Selain itu, fabrikasi dan falsifikasi juga menjadi akibat dari salahnya tujuan
dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
Maraknya pelanggaran etika akademik di Indonesia berupa fabrikasi,
falsifikasi, dan plagiarisme memang mempunyai tingkat yang tinggi khususnya kasus
plagiarisme. Oleh karena itu, perlu diadakan beberapa aturan yang tegas dan ketat
tentunya dengan pertimbangan yang baik terkait pelanggaran etika akademik. Selain
itu perlu adanya kesadaran tiap masyarakat untuk menunjang keberhasilan dalam
menghindari tindakan melanggar etika akademik.

4
KARANGAN 2

2. Plagiarisme berhubungan dengan moralitas. Jelaskan pendapat Anda terkait


pernyataan tersebut?
Asal kata plagiarisme adalah plagiat. Artinya, melakukan penjiplakan atau
peniruan atau pengambilan pendapat, karangan milik pihak lain atau orang lain tanpa
seizin pemilik yang sah, dengan maksud seolah-olah sebagai hasil pendapat atau
karangannya sendiri.Plagiarisme ditinjau dari segi moral atau etika, jelas melanggar
tata kehidupan secara wajar dan normal dan bahkan melanggar hukum (hak cipta)
karena mereka mengambil gagasan orang lain tanpa sepengetahuan, tanpa izin yang
sah dari pemilik/pemegang dan biasanya tidak menyebutkan secara tegas dan jelas
tentang sumber karya asli yang dijiplak.
Salah satu bukti adanya plagiarisme, yaitu buku karangan asli milik R Wiyono,
SH dengan judul Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, Penerbit Sinar Grafika, Cetakan Pertama, Juni 2005. Pada Juni 2008 telah
dicetak ulang dengan edisi kedua, cetakan pertama.Pasal tindak pidana hak cipta yang
mana yang diterapkan oleh penyidik/penuntut umum dan sanksi pidananya sesuai
perbuatan pidana yang dilakukan dan sesuai fakta yang diperoleh di
persidangan.Sementara yang disebut sebagai hak eksklusif/pencipta karya tulis adalah
hak yang semata-mata diperuntukkan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak
lain yang boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pemegangnya.
Dalam menghadapi permasalahan ini diperlukan pemahaman yang benar makna
dan ruang lingkup hak cipta, penerapan sanksi yang tegas dan berani dari aparat
penegak hukum sehingga kepentingan atau hak dari pencipta atau pemegangnya akan
mendapat perlakuan dan perlindungan atas hak cipta secara lebih baik.

5
KARANGAN 3

3. Deskripsikan jenis-jenis plagiarisme? Bagaimana cara menghindari plagiarisme?


Plagiarisme merupakan suatu kegiatan pengambilan karya milik orang lain, dan
menjadikan karangan yang diambil tersebut seolah-olah menjadi karya sendiri. Dalam
dunia pendidikan plagiarisme pun sering terjadi. Mulai dari tingkat sekolah hingga
universitas. Namun jenis-jenis plagiarisme beragam. Berikut adalah jenis-jenis
plagiarisme.
Menurut jenis, terdapat 4 jenis plagiarisme. Pertama adalah plagiarisme kata demi
kata. Plagiarisme ini artinya penulis menuliskan kembali kata demi kata karya orang
lain tanpa menyertakan sumber. Kedua adalah plagiarisme atas sumber. Pada
plagiarisme ini, penulis menggunakan ide dari orang lain tanpa menyertakan sumber
yang jelas atau tidak lengkap. Ketiga adalah plagiarisme kepengarangan. Pada
plagiarisme ini penulis mengakui sebuah tulisan miliknya yang sebenarnya karya
orang lain. Keempat, Self Plagiarism. Plagiarisme ini memiliki arti bahwa seorang
penulis mempublikasikan satu artikel lebih dari satu redaksi publikasi.
Namun bagaimana cara untuk menghindari plagiarisme? Berikut adalah caranya.
Pertama, bacalah buku atau sumber lain yang ingin digunakan. Kedua, catat ide utama
yang terdapat pada buku atau sumber lain tersebut. Ketiga, catat poin yang dianggap
penting untuk kita pakai. Keempat, jangan terpaku lagi pada buku. Kelima, merangkai
ide utama dan poin penting yang telah dicatat menggunakan kata-kata sendiri.
Sebagai mahasiswa zaman sekarang, sudah sepatutnya kita tidak melakukan
plagiarisme. Mulai dari plagiarisme kata demi kata, plagiarisme atas sumber,
plagiarisme kepengarangan, hingga Self Plagiarism. Selalu ada cada untuk
menghindari plagiarisme. Dengan membaca bukunya terlebih dahulu, mencatat ide
utama dan poin penting, dan merangkai ide utama dan poin penting tersebut dengan
kata-kata sendiri. Dengan cara tersebut, kita dapat menghindari plagiarisme.

6
KARANGAN 4

4. Jelaskan perbedaan bentuk kutipan langsung dan tidak langsung serta fungsinya
dalam pereferensian?
Resmini (2003:6) menyatakan bahwa kutipan adalah fakta, ide, opini, atau
pernyataan yang dipinjam dari penulis lain untuk mendukung atau memperjelas
argumen dalam suatu karya ilmiah. Sedangkan menurut KBBI kutipan memiliki arti
pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi
atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. Disini dapat disimpulkan bahwa
kutipan merupakan penunjang dari sebuah karya sehingga dapat memperkuat ide
pokok yang ingin sampaikan. Walaupun begitu bukan berarti dalam satu karangan
hanya berisi kutipan saja, kita hanya diperkenankan untuk mengambil beberapa
kutipan sebagai penunjang. Kutipan itu sendiri dapat disajikan dalam dua cara, yakni
dengan kutipan langsung ataupun dengan kutipan tidak langsung, yang memiliki
fungsi dan cara masing-masing dalam penulisannya.
Bila ditinjau dari penyampaian kutipan, kutipan langsung merupakan kutipan yang
yang diambil dari karya tulis dengan susunan kalimat asli tanpa mengalami perubahan
dirubah sedikitpun. Sedangkan kutipan tidak langsung merupakan, kutipan yang
diambil dari karya tulis dengan melakukan perubahan pada kalimat dan disesuaikan
dengan gaya Bahasa penulis (Wasmana, 2011:6).
Dari segi penulisan kutipan langsung dan kutipan tidak langsung juga memiliki
beberapa perbedaan. Pada kutipan langsung kalimat yang dikutip bila kurang dari 40
kata maka diharuskan mengenakan tanda petik dua, bila lebih dari 40 kata maka tidak
menggunakan tanda petik. Sedangkan pada kutipan tidak langsung tidak terdapat
ketentuan mengenai tanda petik, sehingga dapat dituliskan seperti kalimat pada
umumnya.
Dalam penulisan kutipan terdapat batasan mengutip untuk kutipan langsung yaitu
tidak boleh melebihi pada seperempat dari halaman karya, sedangkan pada kutipan
tidak langsung dibebaskan.
Penggunaaan kutipan langsung dan tidak langsung dapat kita tinjau melalui
fungsinya. Fungsi dari kutipan langsung adalah menulis sama persis dari kutipannya
sehingga dapat dijadikan bukti ataupun memperkuat pendapat penulis dengan
membubuhkan sumber kutipannya, sedangkan fungsi dari kutipan tidak langsung

7
adalah menulis kalimat sendiri atau memberikan kesimpulan dari kutipan yang
diambil sehingga penulis tidak perlu melakukan penelitian lagi namun juga
mencantumkan sumber kutipannya (Parta, 2021).
Kutipan merupakan salah satu hal penting yang dapat menunjang suatu karya
tulis, dengan kutipan kita dapat memperkuat pendapat maupun memberikan bukti dari
pernyataan yang dipaparkan. Dengan berbagai cara penyajiannya, baik kutipan
langsung maupun tidak langsung memiliki tata cara penulisan dan fungsi masing-
masing, tergantung pada kebutuhan penulis dalam mengutip.

8
DAFTAR PUSTAKA

Resmini, N. (2003). PENGGUNAAN BAHASA DALAM ARTIKEL ILMIAH. Bandung :


Universitas Pendidikan Indonesia. Tersedia dari upi.edu database.

Wasmana. (2011). PENULISAN KARYA ILMIAH. Siliwangi : Sekolah Tinggi dan


Kependidikan Siliwangi. Tersedia dari ikipsiliwangi.ac.id database.

Soelistyo, H. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika. Yogyakarta :


Penerbit Kanisius.

Universitas Airlangga. (2019). Pedoman Etika Akademik. Surabaya :


Universitas Airlangga. Dapat diakses dari Etika Akademik (unair.ac.id)

Devita, E. (2017). TEKNOLOGI Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di


Medsos. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia,
dapat diakses dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo.go.id)

Universitas Gajah Mada. (2017). Panduan Anti Plagiarism. Yogyakarta : Perpustakaan


Universitas Gajah Mada. Dapat diakses dari Panduan Anti Plagiarism -
Perpustakaan (ugm.ac.id)

KBBI, (1997). Plagiarisme 775.

Ibeng, P. (2021). Kutipan : Pengertian , Fungsi, Tujuan, Jenis, Ciri, Contohnya. Dapat
diakses dari √ Kutipan : Pengertian , Fungsi, Tujuan, Jenis, Ciri, Contohnya
(pendidikan.co.id)

Anda mungkin juga menyukai