Fi Findatil Hasanah - t20181136

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 133

PENERAPAN METODE PEMBIASAAN

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL


SURAT-SURAT PENDEK SISWA
DI MTS SYIRKAH SALAFIYAH JENGGAWAH JEMBER

SKRIPSI

Oleh:
Fi Findatil Hasanah
NIM: T20181136

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
DESEMBER 2022
PENERAPAN METODE PEMBIASAAN
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL
SURAT-SURAT PENDEK SISWA
DI MTS SYIRKAH SALAFIYAH JENGGAWAH JEMBER

SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri
Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa
Prodi Pendidikan Agama Islam

Oleh:
Fi Findatil Hasanah
NIM: T20181136

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
DESEMBER 2022
ii
PENERAPAN METODE PEMBIASAAN
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL
SURAT-SURAT PENDEK SISWA
DI MTS SYIRKAH SALAFIYAH JENGGAWAH JEMBER

SKRIPSI
telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prodi Pendidikan Agama Islam

Hari : Rabu
Tanggal : 21 Desember 2021

Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Drs. H. Ainur Rafik, M.Ag. Ari Dwi Widodo, S.Pd.I., M.Pd.I.


NIP. 196405051990031005 NUP. 20160360

Anggota :
1. Drs. Sarwan, M.Pd ( )

2. Dr. Hj. ST. Rodliyah, M.Pd. ( )

Menyetujui,
Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah M.Pd.I


NIP. 19640511 199903 2 001

iii
MOTTO

َ ُ‫َسنُ ْق ِر ئ‬
٦( ‫ك فَ ََل تَْن ٰسى‬
Artinya: Kami akan membacakan (Al-Qur‟an) Kepadamu (Muhammad) sehingga
engkau tidak akan lupa.(QS. Al-A‟la[87]:6)*

*
Abu Maulana, Terjemah Juz 30, penerbit: Pustaka Nuun Semarang, 2017, 44.

iv
PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan kepada:


1. Mamak dan Abah (Sunarmi dan Mayhuri) tersayang. Terimakasih Mamak
dan Abah atas segala kasih sayang yang tulus, dukungan yang diberikan, doa,
materi, sehingga saya bisa menempuh S1. Semoga senantiasa berada dalam
lindungan-Nya dan diberikan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat
kelak. Amin.
2. Kedua kakak saya yakni Nurul Lailatul Isnaini dan Miftahul Jannah.
Terimakasih karena tanpa kalian saya tidak memiliki semangat dalam
mengerjakan skripsi ini hingga tuntas. Karena berkat semangat dari kalian
saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan tuntas.
3. Sahabat saya Iklila Muzayyana Dini Fazria, dan seluruh angota kelas A3
angkatan 2018 yang telah besama menemani mencari ilmu dengan segala
cerita dan kesanyang tidak mungkin terlupakan selama kurang lebih 4 tahun
ini, semoga selalu diberi barokah ilmu dan kemudahan dalam neyelesaikan
tugas akhir.
4. Mas Fatkhur Rohim yang selalu menemani saya untuk menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
5. Mas Sofyan yang telah membantu dan selalu memotivasi saya untuk
menyelesikan tugas akhir ini.
6. Sahabat-sahabatiku di organisasi PMII, Himpunan Mahasiswa Program Studi
PAI, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan,
beserta orang-orang terkasih yang senantiasa memberikan motivasi saya
dalam menyusun skripsi ini.
Semoga segala bantuan, bimbingan, kritik, saran serta motivasi dan lain-
lain senantiasa memberikan barokah dan tercatat sebagai amal shalih yang
diterima Allah SWT.

v
KATA PENGANTAR

ِ‫يم‬
ِ ‫ن ال َِر ِح‬ َِ ‫س ِِم‬
ِِ ‫ّللاِ ال َِر ْح َم‬ ْ ِ‫ب‬
Alhamdulillah rasa puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun skripsi ini,
tak lupa shalawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda
Nabi agung Muhammad SAW.
Skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Pembiasaan Dalam
Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Siswa Di MTs
Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember” merupakan suatu upaya untuk
menyelesaikan tugas akhir di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq
Jember. Dalam penulisan skripsi ini tak lepas dari bantuan, bimbingan, kritik,
saran serta motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai
pihak. Maka dalam hal ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memfasilitasi dan mendukung
proses kami dalam menuntut ilmu dilembaga ini.
2. Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang
telah mengesahkan resmi tema penelitian sehingga dalam penyusunan skripsi
bisa berjalan dengan lancar.
3. Dr. Rif‟an Humaidi, M. Pd. I., selaku Kepala Jurusan Pendidikan Islam dan
Bahasa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah
memberikan kemudahan untuk menimba ilmu agama selama belajar di
kampus tercinta ini.
4. Dr. Hj. Fatiyaturrahmah, M. Ag., selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas
Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan izin
dalam mengadakan penelitian ini.

vi
5. Dr. Khotibul Umam, MA. selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah
memberikan bimbingan selama perencanaan studi setiap semester dalam
proses tempuh studi.
6. Dr. Hj. ST. Rodliyah, M, Pd. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar
membimbing dan memberikan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
7. Ulfa Dina Novienda, S. Sos.I, M. Pd., selaku dosen yang telah membantu
pada cek turnitin dan mendampingi hingga lolos turnitin.
8. Bapak guru M. Shofi Alamin, M. Pd.selaku Kepala MTs Syirkah Salafiyah
Jenggawah Jember yang telah memberikan ijin dan dengan sabar merelakan
waktunya untuk membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Lailatul Mahbubah, S.Pd.I. selaku Waka Kurikulum, guru Aqidah Akhlak dan
guru pamong hafalan siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yang
telah membimbing dan turut serta berpartisipasi selama penelitian
berlangsung dengan penuh kesabaran.
10. Yuni Rahmawati, S.Si. selaku Koordinator dan guru pamong hafalan siswa
MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yang telah berpartisipasi dan
membimbing serta memberikan motivasinya selama peneliti melakukan
penelitian.
11. H. Ali Yasin, S.Ag. selaku guru Qurdis dan SKI dan guru pamong hafalan
siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yang telah berpartisipasi
dan membimbing serta memberikan motivasinya selama peneliti melakukan
penelitian.
12. Afgina, Rosidi, Putri dan Wulan selaku siswa MTs Syirkah Salafiyah
Jenggawah Jember yang telah ikut berpartisipasi selama penelitian skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengakui masih banyak kekurangan
baik dalam segi pembahasan maupun dalam segi kepenulisan. Akhirnya semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Amin
Amin Amin Yaa Robbal Alamin.
Jember, 21 Desember 2022

Penulis

vii
ABSTRAK

Fi Findatil Hasanah, 2022: Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan


Kemampuan Menghafal Surat-surat Pendek Siswa di MTs Syirkah Salafiyah
Jenggawah Jember. Dosen Pembimbing: Dr. Hj. ST. Rodliyah, M, Pd.

Kata Kunci: Metode Pembiasaan, Kemampuan Menghafal Surat-surat Pendek

Siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember mempunyai target yang


harus dicapai yaitu hafalan surat-surat pendek/Juz 30. Hafalan tersebut menjadi
syarat kenaikan kelas dan kelulusan bagi siswa. Pada akhir masa belajarnya siswa
akan diwisuda dua kali sebagai wisudawan kelas 9 dan tahfidz Juz 30. Agar
mencapai target tersebut MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember melakukan
penerapan metode pembiasaan yang mampu memotivasi siswa khususnya dalam
menghafal surat-surat pendek/Juz 30 yaitu penerapan metode pembiasaan klasik
dan modern yang sampai saat ini masih diterapakan sebagai rangsangan siswa
dalam menghafal.
Fokus dan tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana
penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan kemampuan
menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah
Jember? yang bertujuan untuk mendeskripsikannya 2) Bagaimana penerapan
metode pembiasaan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-
surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember? yang bertujuan
untuk mendeskripsikannya 3) Apa faktor pendukung dan penghambat penerapan
metode pembiasaan klasik dan modern dalam meningkatkan kemampuan
menghafal surat-suat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember ?
yang bertujuan untuk mendeskripsikannya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskripstif.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Kemudian teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles, Huberman,
dan Saldana yaitu kodensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji
keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa: 1) Penerapan metode
pembiasaan klasik dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat
pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember berupa metode talqin
dan talaqqi yang bertujuan untuk merangsang siswa agar hafal dan mengingat
bagi yang telah hafal. 2) Penerapan metode pembiasaan modern dalam
meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah
Salafiyah Jenggawah Jember yakni dengan perantara HP sebagai alat untuk
merekam hasil setoran hafalan dalam bentuk video. 3)Faktor Pendukung :
Keaktifan peserta didik, Peran aktif dari guru, Fasilitas dan metode pembelajaran
yang memadai. Faktor Penghambat : kedisiplinan siswa, kekurangan metode
talqin dan talaqqi yakni membutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangakan
kekurangan metode modern yakni menjadikan siswa yang introvert tidak
berkembang kemudian banyak juga siswa yang curang dalam merekam hafalan.

viii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................................. iii

MOTTO ..................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB IPENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ......................................................................... 1

B. Fokus Penelitian .............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

E. Definisi Istilah ................................................................................. 7

F. Sistematika Pembahasan ................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 10

A. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 10

B. Kajian Teori .................................................................................... 17

ix
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 36

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian...................................................... 36

B. Lokasi Penelitian ............................................................................. 37

C. Subyek Penelitian ............................................................................ 37

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 39

E. Analisis Data ................................................................................... 42

F. Keabsahan Data ............................................................................... 44

G. Tahap-Tahap Penelitian .................................................................. 45

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ..................................... 47

A. Gambaran Objek Penelitian ............................................................ 47

B. Penyajian Data dan Analisis............................................................ 52

C. Pembahasan Temuan ....................................................................... 84

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 101

A. Kesimpulan ..................................................................................... 101

B. Saran ................................................................................................ 103

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 105

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 109

x
DAFTAR TABEL

No. Uraian ........................................................................................................ hal.

2.1 Tabel Perbedaan Dan Persamaan Penelitian Terdahulu............................. 14

4.1 Tabel Keadaan Guru dan Pegawai MTs Syirkah Salafiyah ....................... 49

4.2 Tabel data siswa MTs Syirkah Salafiyah ................................................... 50

4.3 Tabel Temuan Penelitian............................................................................ 81

xi
DAFTAR GAMBAR

No. Uraian ........................................................................................................ hal.

4.1 Gambar penerapan metode talqin .............................................................. 54

4.2 Gambar penerapan metode Talaqqi ........................................................... 55

4.3 Gambar bukti screenshoot dari hasil rekaman siswa ................................. 60

4.4 Gambar hasil rekap hafalan siswa melalui metode modern ....................... 63

4.5 Gambar Slempang wisuda tahfidz juz 30................................................... 67

4.6 Gambar data guru pamong hafalan siswa .................................................. 69

4.7Gambar pasca wawancara dengan Bapak Shofi......................................... 80

4.8 Gambar pasca wawancara dengan Ibu Yuni .............................................. 80

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Pernyataan Keaslian

Pemeriksaan Similaritas

Lampiran 1 Matrik Penelitian

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Izin

Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 5 Jurnal Kegiatan Penelitian

Lampiran 6 Dokumentasi

Lampiran 7 Biodata Penulis

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Al-Qur‟an berperan sebagai pedoman bagi manusia, berisi semua

informasi yang sangat bermanfaat bagi keberadaan manusia itu sendiri.Al-

Qur‟an diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui

malaikat Jibril untuk membawa manusia dari zaman kegelapan menuju zaman

terang benderang dan untuk mengarahkan manusia kejalan yang benar. Setiap

mukmin wajib meyakini Al-Qur‟an dan bertanggungjawab atas

keyakinannya, yakni dengan mempelajari, menghafal, dan mengajarkan Al-

Qur‟an.2

Pembelajaran Al-Qur‟an dimulai dari membaca, sebagaimana yang

tertuang dalam ayat pendidikan Al-Qur‟an yaitu QS.Al-Alaq ayat 1 yang mana

sebagai panutan yang harus diajarkan oang tua kepada anaknya atau jika

dalam sekolah adalah guru kepada siswanya. Adapun yang tertuang dalam

surat Al-Alaq ayat 1 sebagai berikut:

‫ك الَّ ِذ ْْيَلَق‬ ِ
ْ ِ‫اقْ َرأْ ب‬
َ ِّ‫اس ِم َرب‬
Artinya: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.(QS.

Al-Alaq:1)3

2
Khoirul Anwar, Mufti hafiyana, “Implementasi Metode ODOA Dalam Meningkatkan
Kemampuan Menghafal Al-Qur‟an”, Jurnal JPII Vol. 2, No.2, 2018.
3
Departemen Agama RI, Al jumanatul Ali Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: cv
penerbit J-ART, 2004), 597.

1
2

Menghafal Al-Qur‟an tergolong ibadah, jika dilakukan dengan ikhlas

dan bukan karena mengharap pujian dari manusia, sehingga menghafal Al-

Qur‟an menjadi tujuan hidupnya.Sesuai dengan fungsi Al-Qur‟an dalam

kehidupan dan keajaibannya di dunia. Terbukti dari salah satu ciri orang yang

berilmu berdasarkan standart Al-Qur‟an yaitu orang-orang yang memiliki

hafalan Al-Qur‟an sebagai manfaat dari membaca Al-Qur‟an setiap hari.

Allah berfirman dalam QS. Al-Ankaut: 49

‫اَي َح ُد بِآَيَاتِنَاإََِّّل الظَّالِ ُمو َن‬ ِ


َْ ‫ين أُوتُوا الْع ْل َم َوَم‬
ِ َّ ِ
ُ ‫ات تٌبَ يِّ نَ ِاِف‬
َ ‫ص ُدورالذ‬ ٌ َ‫بَ ْل ُه َوآَي‬
Artinya: Sebenarnya, Al-Qur‟an itu adalah ayat-ayat yang jelas didalam dada
orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang dholim yang
mengingkari kami. (QS. Al-„Ankabut:49). 4
Ayat ini menjelaskan bahwasannya setiap ayat Al-Qur‟an adalah

petunjuk bagi manusia. Tidak ada yang samar dari pengertiannya. Allah

meringankan pencariannya untuk orang yang menemukan kebenarn hakiki.

Seseoang dalam menghafal Al-Qur‟an harus berhati-hati karena akan

berakibat fatal apablia ada kesalahan meski hanya satu huruf saja. Maka dari

itu menghafal surat-surat pendek/Juz 30 dalam Al-Qur‟an tidak mudah,

terlebih menghafal 1 mushaf.5

Berdasarkan ayat diatas maka seiring dengan pendidikan keagamaan

yang tertuang dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional yang tertuang pada pasal 30 ayat 2 yang berbunyi:

“Pendidikan Keagamaan berungsi untuk mempersiapkan siswa menjadi

4
Departemen agama RI, Al jumanatul Ali Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: cv
penerbit J-ART, 2004), 402.
5
Fajarini, Dkk. “Model Menghafal Pada Penghafal Al-Qur‟an Implikasinya Pada
Layanan Penguasaan Konten Dalam Bimbingan Dan Konseling”, Jurnal Bimbingan Konseling,
Vol. 1, No. 6. 2017. 18.

2
3

anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran

agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.”6

Undang-undang tersebut dijabarkan oleh PP. No 55 Tahun 2007

tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan pada Bab I Pasal 1

ayat 1-2 sebagai berikut:

Pendidikan agama yang dimaksud dalam peraturan pemerintah itu


adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk
sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam
mengamalkan ajaran agamanya yang diselenggarakan sekurang-
kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah padasemua jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan.
Sementara Pendidikan keagamaan adalah pendidikan yang
mempersiapkan siswa untuk dapat menjalankan peranan yang
menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama ataupun
menjadi ahli ilmu agama yang mampu mengamalkan ajaran
agamanya.7

Dalam mengamalkan nilai-nilai agama maka perlu pemahaman

terhadap nilai-nilai agama itu sendiri. Dalam hal ini Al-Qur‟an juga menjadi

bagian dari nilai-nilai agama yang mendapat keutaman apabila mendengar,

membaca dan menghafalnya.

MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah ini menerapkan metode

pembiasaan. Metode Pembiasaan adalah cara paling umum untuk membingkai

perspektif dan cara berperilaku yang cukup tahan lama dan diprogram melalui

pengalaman pendidikan yang diulang, baik dilakukan bersama, dalam

pertemuan atau secara eksklusif. Penyesuaian juga penting dalam latihan

pembelajaran. Ini karena informasi atau perilaku apa pun yang diperoleh

6
Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang System Pendidikan Nasional, Pasal 30 Ayat (2).
7
Rif‟an Humaidi, Madrasah Dalam Lintas Sejarah (Jember: Buku Pustaka Radja, 2012),
125.
4

melalui penyesuaian akan sangat sulit untuk diubah atau dihilangkan, sehingga

teknik ini sangat berguna dalam mengajar anak-anak. Strategi penyesuaian

dalam belajar di sekolah juga merupakan kesempatan pertama yang baik untuk

membina karakter anak-anak setelah orang tuanya.

Semakin mendalam pengalaman siswa melalui metode pembiasaan,

semakin tinggi nilai keagamaan dalam kepribadian mereka dan semakin

mudah bagi mereka untuk memahami pembelajaran agama ketika guru

menjelaskannya dipertemuan selanjutnya.Jadi agama dimulai dari amaliah

kemudian ilmiah. Sebagaimana yang peneliti amati, di MTs Syirkah Salafiyah

Jenggawah ini, ada beberapa metode pembiasaan dalam pembiasaan membaca

surat-surat pendek setelah sholat dhuha, yaitu metode pembiasaan klasik

berupa talqin, dan talaqqi. Sedangkan metode pembiasaan modern berupa

merekam hafalan, yang mana dalam hal ini sekolah bekerjasama dengan orang

tua siswa.

Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara dengan Bapak M.

Shofi Alamin. selaku Kepala MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah, peneliti

mendapatkan data bahwa metode pembiasaan yang dilakukan terhadap siswa

dalam rangka meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek

dilakukan secara rutin, sehingga diharapkan hasil dari pembiasaan tersebut

bias maksimal. Selain itu, Kepala Madrasah juga menganjurkan supaya siswa

sungguh-sungguh dalam menghafal karena selain banyak keutamaanya,

hafalan ini juga menjadi salah satu syarat khusus untuk kenaikan kelas dan

kelulusan bagi siswa. Siswa-siswi MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember


5

yang benar-benar hafal, diakhir masa belajarnya akan diwisuda dua kali,

berupa wisuda kelas 9 dan wisuda sebagai hafidz/hafidzah Al-Qur‟an Juz 30.8

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian Skipsi yang berjudul “Penerapan Metode Pembiasaan dalam

Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Siswa di

MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember“

B. Fokus Penelitian

Dari paparan konteks penelitian diatas maka fokus penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah

Jenggawah Jember?

2. Bagaimana penerapan metode pembiasaan modern dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah

Jenggawah Jember?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pembiasaan

klasik dan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-suat

pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember ?

8
M. Shofi Alamin, M.Pd, diwawancara peneliti 10 Maret 2022
6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan penerapan metode pembiasaan klasik dalam

meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs

Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

2. Mendeskripsikan penerapan metode pembiasaan modern dalam

meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs

Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

3. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat penerapan metode

pembiasaan klasik dan modern dalam meningkatkan kemampuan

menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah

Jember

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tentang penerapan metode pembiasaan dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek di MTs Syirkah Salafiyah

Jenggawah ini harapannya mampu memberikan manfaat secara teoritis dan

secara praktis. Berikut paparan keduanya:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian mampu memberikan kontribusi dan wawasan

keilmuan khususnya dalam metode pembiasaan, dan dapat digunakan

untuk acuan dalam penelitian-penelitian berikutnya.


7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat memberikan pengalaman dan ilmu yang

lebih baik terkait karya ilmiah yang peneliti tekuni.

b. Bagi MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi

sehingga menjadikan lebih baik dari sebelumnya.

c. Bagi Universitas Islam Negeri Kyai Haji Achmad Shiddiq Jember

Menambah ilmu pengetahuan dan melengkapi kepustakaan

terkait dengan metode pembiasaan.

E. Definisi Istilah

Agar permasalahan yang diteliti jelas, maka perlu adanya definisi

istilah. Adapun definisi istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Metode Pembiasaan

Pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu atau

seseorang menjadi biasa atau terbiasa. Jadi yang dimaksud metode

pembiasaan dalam penelitian ini adalah usaha yang dilakukan untuk

menjadikan siswa biasa hafalan surat-surat pendek atau juz 30. Metode

pembiasaan berupa pembiasaan klasik dan modern yang memiliki

standarisasi dalam upaya meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat

pendek.
8

2. Kemampuan Menghafal Surat-surat Pendek

Kemampuan menghafal yang dimaksud disini adalah kekuatan

peserta didik untuk menghafal beberapa surat pendek yang terkandung

dalam Juz 30. Surat-surat pendek mempunyai ayat dengan jumlah yang

sedikit dibandingkan surat yang lain. Surat-surat ini biasanya dibaca saat

sholat setelah membaca surat Al-Fatihah. Kemampuan menghafal surat

pendek dilihat melalui segi kualitasnya, meliputi: kelancaran, tajwid dan

fashohahnya. Serta dilihat dari faktor yang dapat mempengaruhi hafalan

siswa, baik dari internal maupun eksternal.

Jadi yang dimaksud metode pembiasaan dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa adalah cara madrasah

membiasakan siswanya menyelesaikan tugas secara spontanitas sehingga

dapat mewujudkan tujuan madrasah dalam meningkatkan kemampuan

menghafal surat-surat pendek yang kemudian siswa dapat memiliki bekal

jiwa keagamaan.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahsan dalam penelitian ini ada lima bab. Kelimanya

adalah satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat terpisahkan dan telah disusun

secara sistematis.Pada bagian awal laporan penelitian ini berisi halaman judul

penelitian, lembar persetujun pembimbing, lembar pengesahan, motto

penelitian, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar

gambardan daftar lampiran. Kemudian disusun oleh bab satu hingga lima yang

disajikan secara sistematis pula, yakni sebegai berikut:


9

Bab pertama yakni pendahuluan, yang berisikan latar belakang

penelitian, fokus penelitian, tujuan dari penelitian dan manfaatnya, selanjutnya

definisi istilah dan yang terakhir dari bab pertama ini adalah sistematika

pembahasan.

Bab kedua yakni kajian pustaka yang terdiri dari analisis penelitian-

penelitian terdahulu, serta kajian teori penelitian yang memuat tentang metode

pembiasaan dan kemampuan menghafal Al-Qur‟an.

Bab ketiga berupa metode penelitian yakni berisi pendekatan dan jenis

penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data

penelitian, analisis data penelitian, keabsahan data penelitian, serta tahapan

penelitian.

Bab empat berupa penyajian dan analisis data.Dalam hal ini diuraikan

hasil penelitian terkait kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa, yang

membahas penerapan metode pembiasaan klasik dan modern serta

factorpendukung dan penghambat dari penerapan metode tersebut di MTs

Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

Bab lima berisi tentang penutup, yakni kesimpulan penelitian dan

saran peneliti kepada penanggungjawab objek yang diteliti.

Bagian akhir yakni berisi tentang daftar pustaka, lampiran-lampiran

penelitian dan daftar riwayat hidup peneliti.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Peneliti menggali informasi dari penelitian-penelitian sebelumnya

sebagai bahan perbandingan, baik dari segi persamaan maupun perbedaan.

Selain itu peneliti juga menggali informasi dengan menggunakan skripsi

dalam rangka untuk mendapatkan informasi lebih terkait dengan teori yang

berkaitan dengan judul yang digunakan sebagai landasan teori ilmiah ini:

1. Skripsi yang ditulis oleh Yesi Sartika tahun 2020 yang berjudul “

Pengaruh Pembiasaan Menghafal Surat-Surat Pendek Dalam Al-Qur‟an

Dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas V Di SDIT Al-Isra Kota

Bengkulu” Skripsi IAIN Bengkulu. Hasil dari penelitian ini diketahui

bahwa pembiasaan menghafal surat-surat pendek memiliki pengaruh

positif dalam pembentukan karakter siswa di kelas V SDIT Al-Isra‟

Bengkulu.9

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama membahas

tentang metode pembiasaan dalam menghafal surat-surat

pendek.Perbedaan pada penelitian terdahulu menggunakan metode

penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian saat ini menggunakan

penelitian kualitatif deskriptif. Objek penelitian terdahulu yakni siswa di

kelas V SDIT Al-Isra‟ Bengkulu, sedangkan objek penelitian saat ini

siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.


9
Yesi Sartika, “Pengaruh Pembiasaan Menghafal Surat-Surat Pendekdalam Al-
Qur‟andalam Membentuk Karakter Siswa Kelas V Di SDIT Al-Isra Kota Bengkulu” (Skripsi IAIN
Bengkulu, 2020).

10
11

2. Skripsi yang ditulis oleh Nurun Nisa‟ tahun 2021 yang berjudul

“Penerapan Metode Pembiasaan Melalui Kegiatan SOP Sekolah Dalam

Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek dan Hadis di

RA Al-Qadir Wage Sidoarjo” Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya. Hasil

penelitian penerapan metode pembiasaan dalam hafalan surat-surat

pendek dan hadis menurut guru di RA Al Qadir sangat efektif karena

dilakukan setiap hari. Faktor pendukungnya adalah adanya buku materi

hafalan untuk dijadikan panduan, bimbingan dari guru ketika di sekolah,

bimbingan dari orang tua ketika dirumah, pengalaman mengaji di TPQ

dan lingkungan sekolah ataupun masyarakat yang beragama islam.

Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya waktu ketika masa

pandemi dan cara orang tua dalam mendidik menghafal surat-surat

pendekketika dirumah.10

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama membahas

tentang metode pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek dan

menggunakan metode kualitatif deskriptif.Perbedaan pada penelitian

terdahulu objeknya siswa RA Al Qadir Sidoarjo, sedangkan penelitian

saat ini objeknya siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

3. Skripsi yang ditulis oleh Ayu Rizka Syilvia tahun 2020 yang berjudul

“Pembiasaan Membaca Dalam Menghafal Al-Qur‟an Pada Siswa SD

Negeri Ragatunjung 05 Paguyangan Brebes” Skripsi IAIN Purwokerto.

Hasil penelitian pembiasaan membaca dengan strategi tidak beralih pada


10
Nurun Nisa, „Penerapan Metode Pembiasaan Melalui Kegiatan SOP Sekolah Dalam
Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Dan Hadis Di RA Al-Qadir Wage
Sidoarjo” (Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2021).
12

ayat atau surat berikutnya sebelum ayat atau surat yang dihafal benar-

benar hafal, dapat dikatakan berhasil karena terbukti siswa tidak merasa

terbebani dengan program pembiasaan membaca dengan kesibukan siswa

yang berbeda-beda dalam menghafal pada juz 30 tersebut.11

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama membahas

tentang pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek. Perbedaan pada

penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian lapangan (field

reserch) sedangkan penelitian saat ini menggunakan metode peneltian

kualitatif deskriptif. Objek penelitian terdahulu yaitu siswa SD Negeri

Ragatunjung 05 Paguyangan Brebes,sedangkan penelitian saat ini

objeknya siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

4. Skripsi yang ditulis oleh Eni Komariyatun tahun 2018 yang berjudul

“Peningkatan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Melalui

Kegiatan Pembiasaan” Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian penerapan kegiatan pembiasaan dapat meningkatkan

kemampuan menghafal surat pendek pada sswa kelas IV SD N 1

Jambukulon Tahun 2017/2018. Peningkatan tersebut diperoleh dari hasil

tesyang telah diberikan kepada siswa pada tahap pra siklus, siklus I, siklus

II. Kemampuan menghafal siswa mengalami peningkatan setiap

siklusnya.12

11
Ayu Rizka Syilvia, “Pembiasaan Membaca Dalam Menghafal Al-Qur‟an Pada Siswa
SD Negeri Ragatunjung 05 Paguyangan Brebes” (Skripsi IAIN Purwokwerto, 2020).
12
Eni Komariyatun, “Peningkatan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Melalui
Kegiatan Pembiasaan” (Skripsi Universitas Muhmmadiyah Surkarta, 2018).
13

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama membahas

tentang pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek. Perbedaan pada

penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian tindakan kelas

(PTK) sedangkan penelitian saat ini menggunakan metode peneltian

kualitatif deskriptif. Objek penelitian terdahulu yaitu siswa SD N

Jambukulon, sedangkan penelitian saat ini objeknya siswa di MTs

Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember.

5. Skripsi yang ditulis oleh Moh. Washilur Rohmi tahun 2016 yang berjudul

“Implementasi Metode Pembiasaan Membaca Al-Qur‟an Selama 15

Menit Sebelum KBM Dimulai Bagi Siswa Di Madasah Aliyah Negeri 2

Jember” Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hasil penelitian ini

siswa dinyatakan antusias ketika mngikuti kegiatan membaca Al-Qur‟an

selama 15 menit seblum KBM berlangsung. Maka terbukti bahwa upaya

pengimplementasian membaca Al-Qur‟an selama 15 menit sebelum KBM

berlngsungbagi siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember termasuk

berhasil.

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama membahas

tentang pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek dan

menggunakan pendekatan kualitatif. Perbedaan antara penelitian

terdahulu dan penelitian sekarang adalah dari segi objeknya. Objek

penelitian terdahulu yaitu siswa MAN 2 Jember sedangkan penelitian saat


14

ini yang menjadi objeknya adalah MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah

Jember.13

Tabel 2.1
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu

N Nama, Tahun, Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan


o Judul Penelitian
1 2 3 4 5
1. Yesi Sartika tahun Hasil dari Perbedaan pada Persamaan
2020 yang penelitian ini penelitian pada
berjudul “ diketahui bahwa terdahulu penelitian ini
Pengaruh pembiasaan objeknya siswa adalah sama-
Pembiasaan menghafal surat- kelas V SDIT sama
Menghafal Surat- surat pendek Al-Isra‟ membahas
Surat Pendek memiliki Bengkulu. tentang
Dalam Al-Qur‟an pengaruh positif sedangkan metode
Dalam Membentuk dalam penelitian saat pembiasaan
Karakter Siswa pembentukan ini objeknya dalam
Kelas V Di SDIT karakter siswa di siswa MTs menghafal
Al-Isra Kota kelas V SDIT Al- Syirkah surat-surat
Bengkulu” Skripsi Isra‟ Bengkulu. Salafiyah pendek dan
IAIN Bengkulu. Jenggawah menggunakan
Jember. metode
kualitatif
deskriptif.
2. Nurun Nisa‟ tahun Hasil penelitian Perbedaan pada Persamaan
2021 yang berjudul penerapan penelitian pada
“Penerapan metode terdahulu penelitian ini
Metode pembiasaan objeknya siswa adalah sama-
Pembiasaan dalam hafalan RA Al Qadir sama
Melalui Kegiatan surat-surat Sidoarjo, membahas
SOP Sekolah pendek dan hadis sedangkan tentang
Dalam menurut guru di penelitian saat metode
Meningkatkan RA Al Qadir ini objeknya pembiasaan
Kemampuan sangat efektif siswa MTs dalam
Menghafal surat- karena dilakukan Syirkah menghafal
Surat Pendek Dan setiap hari. Faktor Salafiyah
Hadis Di RA Al- pendukungnya Jenggawah
Qadir Wage adalah adanya Jember.
Sidoarjo” Skripsi buku

13
Moh. Washilur Rohmi, “Implementasi Metode Pembiasaan Membaca Al-Qur‟an
Selama 15 Menit Sebelum KBM Dimulai Bagi Siswa Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember”
(Skripsi UIN Malana Malik Ibrahim Malang, 2016).
15

1 2 3 4 5
UIN Sunan Ampel materi hafalan surat-
Surabaya untuk dijadikan suratpendek
panduan, dan
bimbingandari menggunakan
guru ketika di metodekualita
sekolah, tif deskriptif.
bimbingan dari
orang tua ketika
dirumah,
pengalaman
mengaji di TPQ
dan lingkungan
sekolah ataupun
masyarakat yang
beragama islam.
Sedangkan faktor
penghambatnya
adalah kurangnya
waktu ketika
masa pandemi
dan cara orang
tua dalam
mendidik
menghafal surat-
surat
pendekketika
dirumah.
3. Ayu Rizka Syilvia Hasil penelitian Perbedaan pada Persamaan
tahun 2020 yang pembiasaan penelitian pada
berjudul membaca dengan terdahulu penelitian ini
“Pembiasaan strategi tidak menggunakan adalah sama-
Membaca Dalam beralih pada ayat metode sama
Menghafal Al- atau surat penelitian membahas
Qur‟an Pada Siswa berikutnya lapangan(field tentang
SD Negeri sebelum ayat atau reserch) pembiasaan
Ragatunjung 05 surat yang dihafal sedangkan dalam
Paguyangan benar-benar hafal, penelitian saat menghafal
Brebes” Skripsi dapatdikatakan ini menggunakan surat-surat
IAIN Purwokerto. berhasil karena metode peneltian pendek.
terbukti siswa kualitatif
tidak merasa deskriptif.
terbebani dengan Objekpenelitian
program terdahulu yaitu
pembiasaan siswa
membaca dengan
16

1 2 3 4 5
kesibukan siswa SD Negeri
yang berbeda- Ragatunjung 05
bedadalam PaguyanganBreb
menghafalpada es, sedangkan
juz 30 tersebut. penelitian saat
ini objeknya
siswa MTs
Syirkah
Salafiyah
Jenggawah
Jember.
4. Eni Komariyatun Hasil penelitian Perbedaan pada Persamaan
tahun 2018 yang penerapan penelitian pada
berjudul kegiatan terdahulu penelitian ini
“Peningkatan pembiasaan menggunakan adalah sama-
Kemampuan dinyatakan dapat metode sama
Menghafal Surat- meningkatkan penelitian membahas
Surat Pendek kemampuan tindakan kelas tentang
Melalui Kegiatan menghafal surat (PTK) pembiasaan
Pembiasaan” pendek pada sedangkan dalam
Skripsi Universitas siswa kelas IV penelitian saat menghafal
Muhammadiyah SD N 1 ini menggunakan surat-surat
Surakarta. Jambukulon metode peneltian pendek.
Tahun kualitatif
2017/2018. deskriptif. Objek
Peningkatan penelitian
tersebut diperoleh terdahulu yaitu
dari hasil tes yang siswa SD N 1
telah diberikan Jambukulon,
kepada siswa sedangkan
padatahap pra penelitian saat
siklus, siklus I, ini objeknya
siklus II. siswa MTs
Kemampuan Syirkah
menghafal siswa Salafiyah
mengalami
peningkatan
setiap siklusnya
5. Moh. Washilur Hasil penelitian Perbedaan antara Persamaan
Rohmi tahun 2016 ini siswa penelitian pada
yang berjudul dinyatakan terdahulu penelitian ini
“ImplementasiMet antusias ketika danpenelitian adalah sama-
ode Pembiasaan mengikuti sekarang dalah sama
Membaca Al- kegiatanmembaca dari segi membahas
Al-Qur‟an objeknya. Objek tentang
17

1 2 3 4 5
Quran Selama 15 selama 15 menit penelitian pembiasaan
Menit Sebelum seblum KBM terdahulu yaitu dalam
KBM Dimulai berlangsung. siswa MAN 2 menghafal
Bagi Siswa Di Maka terbukti Jember, surat-surat
Madasah Aliyah bahwa upaya sedangkan pendek dan
Negeri 2 Jember” pengimplementas penelitian saat menggunakan
Skripsi UIN ian membaca Al- ini objeknya pendekatan
Maulana Malik Qur‟an selama 15 siswa MTs kualitatif.
Ibrahim Malang. menit sebelum Syirkah
KBM Salafiyah
berlngsungbagi Jenggawah
siswa di Jember.
madrasah aliyah
negeri 2 jember
termasuk
berhasil.

Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan kelima

penelitian terdahulu yang sudah dibahas diatas.Kesamaannya terletak pada

metode pembiasaan dalam menghafal surat-surat pendek. Sedangkan

perbedaannya selain pada objeknya, juga terletak pada fokus kajian yang

berupa pembiasaan klasik, pembiasaan modern, faktor pendukung dan faktor

penghambat dalam pelaksanaan pembiasaan klasik dan modern yang mana

hal ini juga menjadi kebaharuan dari penelitian terdahulu.

B. Kajian Teori

1. Metode Pembiasaan

a. Pengertian Metode Pembiasaan

Metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang

dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran

kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara

kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan


18

dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Terdapat berbagai macam

metode pembelajaran yakni: ceramah, Tanya jawab, diskusi, kerja

kelompok, demonstrasi, sosiodrama (role playing), latihan (drill),

simulasi, dll.14

Metode pembelajaran berarti suatu cara atau sistem yang

digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat

mengetahui, memahami, mempergunakan, menguasai bahan pelajaran

tertentu.15

Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau

menyajikan, menguraikan, dan member latihan isi pelajaran kepada

siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pembelajan yang

ditetapkan guru memungkinkan siswa untukbelajar proses,

bukanhanya produk. Dalam hal ini guru dituntut agar

mampumemahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen

yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.16

Secara etimologi metode bersal dari kata method yang berarti

suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan

kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu.17 Pembiasaan merupakan

proses membuat sesuatu atau seseorang menjadi terbiasa. Sedangkan

kaitannya dengan pendidikan islam. Metode pembiasaan merupakan

14
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Lebih Memahami Konsep dan Proses Pembelajaran,
(t.t: Penerbit Kata Pena, 2017), 6.
15
Arbain Nurdin, Pembelajaran Al-Qur‟an Hadis di Madrasah, (Bantul : Lembaga
Ladang Kata, 2021 ), 36.
16
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengajar, (t.t :Pustaka Diantara, 2017), 25.
17
Arbain Nurdin, Pembeajaran Al-Qur‟an Hadis di Madrasah, (Bantul: Ladang Kata,
Cet.5, 2021), 35.
19

sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan peserta didik

berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama

islam.18 Pembiasaan adalah penanaman kecakapan-kecakapan berbuat

dan mengucapkan sesuatu agar cara-cara yang tepat dapat disenangi

oleh peserta didik.19

Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode

pembiasaan yaitu usaha sadar yang dilakukan dari pihak sekolah

kepada peserta didik agar mampu menjalankan setiap kegiatan yang

menjadikannya kebiasaan yang sesuai dengan ajaran islam.

b. Tujuan Metode Pembiasaan

Dalam teori perkembangan anak didik, dikenal ada teori

konvergensi, di mana pribadi dapat dibentuk oleh lingkungannya dan

dengan mengembangkan potensi dasar yang ada padanya. Potensi

dasar ini dapat menjadi penentu tingkah laku melalui proses. Oleh

karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

mengembangkan potensi dasar tersebut adalah melalui kebiasaan yang

baik”.20

Dari paparan tersebut dapat dirincikan bahwa tujuan dari

metode pembiasaan adalah sebagi berikut:

1) Menjadikan suatu kebiasaan yang melekat pada diri anak sehingga

anak dapat melakukannya kelak tanpa berfikir terlalu banyak.

18
Miftah Arief, Pendidikan pengembangan diri melalui pembiassaan (Potimalisasi
pendidikan pembiasaan dan psikologi perkembangan), (Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi,
2020), 55.
19
Miftah Arief, 61.
20
Miftah Aief, 63.
20

2) Metode pembiasaan sangat efektif untuk menguatkan hafalan-

hafalan pada anak didik

3) Untuk penanaman sikap beragama dengan cara menghafal surat-

surat pendek.

4) Untuk penanaman pola pikir yang dapat menjadi pondasi ilmu

mereka pada tahap belajar selanjutnya.21

c. Langkah-Langkah Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan dalam meningkatkan kemampuan

menghafal surat-surat pendek meliputi metode pembiasaan klasik dan

metode pembiasaan modern.

1) Metode Pembiasaan Klasik

a) Talqin

Secara etimologi metode bersal dari kata method yang

berarti suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan

pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu.22 Talqin

dalam bahasa arab berasal dari kata laqqana-yulaqqinu-

talqinan yang secara etimologi berarti mendikte, mengajarkan,

dan memahamkan secara lisan.23

Metode talqin adalah proses mencontohkan hafalan

kepada siswa, kemudian siswa menirukan bacaan dari guru.

21
Nurnajmi Laylah, “Hubungan Pembiasaan Tadarus Al-Qur‟an Dengan Kemampuan
Membaca Siswa Kelas X IPA 1 Di SMAN 90 Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018” (Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah, 2018), 12.
22
Arbain Nurdin, Pembeajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah, (Bantul: Ladang Kata,
Cet.5, 2021), 35.
23
Yusuf Hanafi, dkk., Literasi Al-Qur’an, (Sidoarjo: Delta Pijar Khatulistiwa, 2019), 112.
21

Orang yang mendektekan bacaan disebut dengan mulaqqin,

sedangan yang menirukan bacaan diseut mulaqqan.24

Metode talqin adalah suatu cara untuk meningkatkan

kualitas hafalan siswa, dimana guru mendektekan atau

mentalqinkan bacaan-bacaan atau ayat-ayat Al-Qur‟an sesuai

dengan kaidah bacaan Al-Qur‟an kemudian siswa mengikuti

bacaan yang ditalqinkan kepadanya dengan menggunakan

kaidah bacaan Al-Qur‟an yang sesuai dengan bacaan Al-

Qur‟an.25

Sehingga dapat dipahami bahwa metode talqin adalah

menyampaikan bacaan Al-Qur‟an kepada siswa, sembari siswa

menyimak bacaan guru dengan seksama, kemudian menirukan

persis seperti bacaan guru.

Pelaksanaan talqin dilaksanakan dengan cara guru

membacakan terlebih dahulu ayat yang akan dihafal dan siswa

dalam keadaan menyimak, setelah selesai guru membacakan

ayat, siswa menirukan bacaan ayat persis seperti yang

dibacakan guru.26

Pengajar menyampaikan materi dengan melafalkan satu

kalimat pendek sederhana untuk selanjutnya di tirukan secara

24
Selvi Anggraini, “Kendala Tahfidz Dengan Metode talqin dan Talaqqi di Sekolah
Dasar El-Haqqa Qur‟anic School Suka Karya Panam Pekanbaru” (Skipsi, UIN SUSKA Riau,
2020), 7.
25
Sakirah, “Pengaruh Metode talqin Terhadap Kualitas Tahfiz Al-Qur‟an Siswa di
Madrasah Tsanawiyah Insan Cita Medan” (Skripsi, UMSU, 2019), 10.
26
Selfi Anggraini, 7.
22

berulang-ulang oleh seluruh pelajar hingga fasih

pengucapannya. Jika dirasa dalam satu kalimat yang diajarkan

itu terdapat kata yang sulit makaguru melafalkan kata tersebut

berulang-ulang dan ditirukan pelajar.27

Jadi penerapan metode talqin ini diawali oleh guru yang

mencontohkan ayat/surat-surat pendek dengan bacaan sesuai

dengan kaidah Tajwid yang kemudian ditirukan oleh siswa dan

guru melakukan pengulangan apabila ada pelafalan siswa yang

kurang fasih.

b) Talaqqi

Secara etimologi metode bersal dari kata method yang

berarti suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan

pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu.28 Istilah

Talaqqi berasal dari bahasa arab laqqa-yulaqqi yang memiliki

arti mempertemukan. Yang dimaksud dalam mempertemukan

adalah dilihat dari cara pengajarannya yaitu dengan cara

mempertemukan guru dengan siswanya. Dimana dalam metode

ini guru dan siswa harus bertemu, berhadapan secara langsung

sehingga dapat menjalankan pengajaran.29

27
Yusuf Hanafi, dkk., Literasi Al-Qur‟an, (Sidoarjo: Delta Pijar Khatulistiwa, 2019), 112.
28
Arbain Nurdin, Pembeajaran Al-Qur‟an Hadis di Madrasah, (Bantul: Ladang Kata,
Cet.5, 2021), 35.
29
Zheihan A.A., Ajat Rukayat. Dan Undang W.R, “Pengaruh Metode Talaqqi Terhadap
Peningkatan Kemampuan Menghafal Al-Qur‟an Peserta Didik Kelas Al-Qur‟an TPQ
Darussalam”, Al-Afkar:Journal Of Islamic Studie, Vol.5, No.1, Februari 2022. 287. https://al-
afkar.com/index.php/Afkar_Journal/article/view/230
23

Metode talaqqi yaitu metode yang diterapkan secara

langsung face to face antara guru dan siswadalam sebuah

ruang belajar, dimana seorang siswa memperdengarkan bacaan

Al-Qur‟an dengan syarat bertatap muka tanpa perantaraan

apapun.30

Metode talaqqi adalah dimana siswa menyetorkan

hafalan dengan kondisi saling berhadapan, sementara guru

mendengarkan dan menyimak serta membenarkan bacaan

siswa apabila terdapat kesalahan.

Penerapan metode ini berupa proses menyetorkan ayat

secara langsung kepada guru, dimana guru dalam kondisi

menyimak bacaan tajwid dan makharijul hurufnya, kemudian

apabila terdapat kesalahan daam bacaan guru membenarkan

secara langsung.31 Metode talaqqi digunakan untuk

mempelajari Al-Qur‟an sebenarnya dianjurkan bahkan menjadi

suatu kewajiban, karena tidak dianjurkan seseorang belajar

membaca Al-Qur‟an langsung sendiri dari mushaf tanpa

dibimbing oleh pendidik.32

30
Abdul Qawi, “Peningkatan Prestasi Belajar Hafalan Al-Qur‟an Melalui Metode Talaqqi
Di Mtsn Gampong Aceh Utara”, Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol.16 No. 2, Februari 2017. 272.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/view/1327
31
Selvi Anggraini, “Kendala Tahfidz Dengan Metode talqin dan Talaqqi di Sekolah
Dasar El-Haqqa Qur‟anic School Suka Karya Panam Pekanbaru” (Skipsi, UIN SUSKA Riau,
2020), 7.
32
Muhammad Arsyad Suriansyah, “Implementasi Metode Talaqqi Dan Musyafahah
Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa Di SD Swasta Salsa”, Fitrah:
Journal of Islamic Education, Vol.1, No.2 Desember 2020. 220. https://jurnal.staisumatra-
medan.ac.id/index.php/fitrah/article/view/27
24

Dalam metode ini diperlukan kerjasama antara guru dan

siswa, karena proses hafalan dilakukan secara bertatap muka

dengan guru penghafal Al-Qur‟an. Dilakukan dengan cara

menyetorkan atau memperdengarkan hafalan yang baru dihafal

kepada guru atau instruktur.33

2) Metode Pembiasaan Modern

a) Merekam Hafalan

Metode ini diawali dengan merekam suara sendiri yang

sedang membaca Al-Qur‟an yang akan kita hafalkan.

Selanjtnya aktifkan hasil rekaman tersebut dan berusaha

mengikuti bacaannya hingga benar-benar hafal. Selain itu, coba

ulangi hafalan tanpa bantuan alat perekam.34

Merekam hafalan dapat menggunakan alat perekam

dapat berupa rekam suara atau vidio, bisa juga dengan

handpone dan kaset kosong. Langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut: baca surat yang akan dihafal dengan

memperhatikan hukum tajwid dan secara tartil, sembari

merekamnya. Diperbolehkan merekam beberapa kali agar

rileks dalam pengulangan. Dengarkan hasil rekaman,

bandingkan dengan qari mumpuni, cermati kesalahan

tajwidnya.Ikuti suara rekaman yang telah diperbaiki, setelah

merasa menghafalnya maka rekam kembali tanpa

33
A. Sayyid Robbani, dkk. Menghafal Al-Qur‟an (Bandung: Mujahid Press, 2021), 8.
34
A. Sayyid Robbani, dkk, 60.
25

mendengarkan rekaman awal, kemudian bandingkan dengan

mushaf, dan seterusnya.35

b) Mendengarkan alat perekam (tape recorder)


Kaset murottal Al-Qur‟an lengkap merupakan alat

perekam dengan suara qori yang mumpuni seperti al-Hushari

dan Al-Mansyawi yang bisa didengarkan. Tujuannya adalah

agar ayat tersebut meresap ke hati dengan baik atas izin Allah

SWT.

Langkah-langkah metode ini sebagai berikut: beli kaset

murottal Al-Qur‟an yang lengkap. Dengarkan kaset tersebut

mulai awal sampai akhir. Ulangi hingga 4 kali dalam

mendengarkan ayat/surat yang ingin dihafal. Pengulangan ke 3

sambil mengikuti bacaan yang sedang diputar, dan berhenti

ketika bacaan telah berakhir. Pengulangan keempat mengikuti

bacaan tidak beriringan, artinya murottal diputar terlebih

dahulu kemudian dimatikan baru melafalkan apa yang telah

didengar. Jika pelafalan bacaan masih salah maka ulangi

memutar dan melafalkan, jika benar maka ulangi pelafalan.

Selain langkah-langkah diatas, juga bisa menggunakan

menyibukkan keadaan bawah sadar. Dengakan kaset saat akan

tidur, ketika bangun dan seusai sholat subuh baca surat yang

telah diputar, maka akan merasa lebih cepat dalam menghafal.

35
Yahya Al-Ghautsani, 25 Metode Menghafal Al-Qur‟an, (t.t: Dar Ar-Rasail Digital
Publishing , 2018), 33.
26

Mengulang-ulang ayat/surat yang akan dihafal dari

kaset selama 1 minggu. Di tujuh hari terakhir baca ayat/surat

yang telah didengarkan berulaang-ulang tersebut dengan

berusaha menghafalnya, dibaca diwaktu antara magrib dan

isya. Maka akan benar-benar hafal dengan ayat/surat tersebut

dengan tetap murojaah dan mengulang-ulang. Lakukan kembali

langkah-langkah diatas untuk menambah hafalan, hingga

mendapat hasil yang memuaskan dengan izin Allah SWT.

Metode ini dianjurkan bagi orang-orang yang memiliki

pekerjaan yang banyak dan padat.36

Kedua metode tersebut bisa dikolaborasikan dengan diawali

merekam ayat-ayat yang akan dihafalkan dalam bentuk video atau

rekam suara di handphone atau kaset kosong sesuai dengan

kebutuhannya. Kemudian hasil rekaman diputar dan didengar

dengan seksama sambil mengikuti perlahan. Kemudian lakukan

pengulangan hingga benar-benar hafal diluar kepala.37

d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan

Sama halnya dengan pendekatan lain dalam proses pendidikan,

pendekatan pembiasaan memiliki dua hal yang tidak bisa terpisahkan,

yakni kelebihan dan kekurangannya. Berikut uraiannya:

36
Yahya Al-Ghautsani, 25 Metode Menghafal Al-Qur‟an, (t.t: Dar Ar-Rasail Digital
Publishing, 2018), 26.
37
A. Sayyid Robbani, dkk. Menghafal Al-Qur‟an (Bandung: Mujahid Press, 2021), 19.
27

1) Kelebihan Metode Pembiasaan

a) Dapat menghemat waktu dan tenaga dengan baik

b) Pembiasaan tidak hanya berkitan dengan lahiriyah tetapi juga

dengan aspek bathiniah.

c) Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling

berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.

2) Kekurangan Metode Pembiasaan

a) Apabila sudah tertanam kebiasaan buruk maka sulit untuk

dihilangkan

b) Memerlukan pengawasan, supaya kebiasaan yangdilakukan

tidak menyimpang.

c) Membutuhkan stimulus supaya anak dapat melakukan

kebiasaan baiknya dengan istiqomah.38

e. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Penerapan Metode

Pembiasaan

Baik tidaknya suatu metode pembelajaran dipengaruhi oleh

beberapa faktor begitu pula dengan penerapan metode pembiasaan.

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhinya:

1) Siswa atau peserta didik

Kondisi dan jenjang pendidikan siswa menjadi

pertimbangan pertama oleh guru dan pengajar. Guru akan

berhadapan dengan siswa yang dengan latar belakang kehidupan


38
Miftah Arief, Pendidikan Pengembangan Diri Melalui Pembiassaan (Potimalisasi
Pendidikan Pembiasaan Dan Psikologi Perkembangan), (Malang : CV. Literasi Nusantara Abadi,
2020), 64.
28

yang berlainan, dan status sosial berbeda-beda. Demikian juga

dengan jenis kelamin, dan postur tubuh. Selain itu, sisi intelektual

juga harus jadi perhatian.

Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk

mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui

berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa

merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses

pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun

mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang

tidak dapat dipisahkan.39

2) Tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang dituju dari setiap

kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi

penyeleksian metode yang harus digunakan.

3) Faktor materi pembelajaran

Pemilihan metode pembelajaran yang tepat mampu

memberikan arahan praktis untuk mengatasi tingkat kesulitan suatu

materi pembelajaran.

4) Fasilitas belajar mengajar

Fasilitas belajar adalah sesuatu yang dapat memudahkan

dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha yang dapat berupa

benda. Semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik

39
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Raja. Grafindo Persada,
2001), 98.
29

bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan

berjalan lancer, teratur, efektif an efisien.40

Fasilitas pembelajaran berfungsi untuk memudahkan proses

pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses pembelajran.

Dalam kondisi tertentu, guru dan siswa yang memiliki semangat

dan komitmen yang kuat tetap mampu menyelenggarakan

pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mampu mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan apabila fasilitas yang

memadai.

5) Alokasi waktu pembelajaran

Rancangan belajar yang baik adalah penggunaan alokasi

waktu yang dihitung secara terperinci, agar pembelajaran berjalan

dengan dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti.

6) Pengajar atau guru

Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi

kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis

metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.41

Penerapan metode pembiasaan dilaksanakan dalam suatu

pembelajan, maka metode pembiasaan merupakan bagian dari sistem

pembelajaran. Sistem pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor

sebagai berikut:

40
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengajar, (t.t: Pustaka Diantara, 2017), 34
41
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Lebih Memahami Konsep dan Proses Pembelajaran,
(t.t: Penerbit Kata Pena, 2017), 7-9.
30

1) Guru

Guru merupakan komponen yang menetukan keberhasilan

suatu sistem pembelajaran, karena guru merupakan yang secara

langsung berhadapan dengan siswa. Bagaimana pemanfaatan

media dalam proses pembelajaran, akan dipengaruhi oleh persepsi

guru itu sendiri temtang hakekat pembelajaran.

2) Siswa

Pada hakikatnya proses pembelajaran diarahkan untuk

membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Siswa adalah organisme yang unikyang berkembang

sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah

perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, tetapi perkembangan

tiap anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran

dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu,

disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak.

3) Sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yng mendukungsecara

langsung terhadap kelancaran proses pembelajran, misalnya media

pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah, dan

lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang

tidak langsung dapat mendukung proses pembelajaran misalnya,

jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain

sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu


31

guru dalam proses pembelajaran, dengan demikian, sarana dan

prasarana merupakan komponen penting yang dapat memengaruhi

proses pembelajaran.

4) Lingkungan

Dilihat dari segi lingkungan ada dua faktor yang dapat

memengaruhi prose pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan

faktor iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas yang

didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan

satu aspek penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran.

Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk

mencapai tujuan pembelajaran.42

Pada dasarnya sistem pembelajaran juga tak lepas dari

pengaruh kepribadian siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kepribadian seseorang yang dapat dikelompokkan dalam dua faktor,

yaitu faktor internal dan eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri

orang sendiri. Faktor internal ini biasanya merupakan faktor gentis

atau bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor yang berupa

bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah

satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orangtuanya atau bisa

jadi gabungan dari sifat kedua orangtuanya. Oleh karena itu sering

42
Husniyatus Salamah Z, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT, (Jakarta :
kencana, 2017), 16-21.
32

kali kita mendengar istilah “buah jatuh tidak akan jauh dari

pohonnya”.

Faktor internal meliputi: perubahan fisik, konflik dan

ketegangan yang dihadapi dalam perkembangan, moral dan

ketaqwaan, konsitusi tubuh, konsitusi tubuh dan keadaan fisik,

bakat khusus yang dimiliki, keinginan atau kemauan, kesungguh-

sungguhan, dan adanya kompetisi persaingan dengan individu

lainnya.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang

tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang

berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecil,

yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari

berbagai media audiovisual seperti TV, dan VCD dan lain

sebagainya.43

Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor

pendukung dan penghambat dalam penerapan metode pembiasaan baik

klasik maupun modern dapat bersumber dari faktor internal atau

eksternal siswa itu sendiri.

43
Miftah Arief, Pendidikan pengembangan diri melalui pembiassaan (Potimalisasi
pendidikan pembiasaan dan psikologi perkembangan), (Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi,
2020), 17-19.
33

2. Kemampuan Menghafal Al-Qur'an

a. Kemampuan Menghafal

Kemampuan adalah daya mental ataupun fisik yang dimiliki

seorang individu dalam melakukan aktifitas yang pada setiap individu

memiliki perbedaan. Sedangkan menghafal adalah proses mengulang

sesuatu, yang didapat dari membaca, atau mendengar informasi

kedalam ingatan agar dapat diulang kembali.

b. Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur‟an adalah usaha untuk meresapkan kedalam

fikiran danmengingat wahyu Allah yang diturunkan secara mutawattir

kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan sumber hukum umat

islam dan membacanya saja sudah termasuk ibadah. Menghafal Al-

Qur‟an yang dimaksud adalah juz 30 yang berisikan surat-surat

pendek.

c. Kemampuan Menghafal Al-Qur’an

Kemampuan menghafal Al-Qur'an berarti kecakapan

memelihara atau menjaga Al-Qur'an sebagai Wahyu Allah melalui

proses meresapkan lafaz-lafaz ayat Al-Qur'an sesuai dengan kaidah-

kaidah membaca Al-Qur'an ke dalam pikiran agar bisa mengingat dan

melafalkannya kembali tanpa melihat mushaf atau tulisan.

1) Kualitas Hafalan

Kualitas hafalan adalah nilai yang menentukan baik

buruknya ingatan hafalan Al-Qur‟an seseorang secara


34

keseluruhan,menghafal dengan sempurna sesuai dengan bacaan

tajwid, serta senantiasa menghafal dengan sempurna sesuai dengan

bacaan tajwid, serta senantiasa menekuni, merutinkan,

mencurahkan segenap tenaganya, terus menerus dan sungguh-

sugguh dalam menjaga hafalan dari lupa.

Indikator kemampuan menghafal Al-Qur‟an siswa terdiri

dari tiga indikator, yaitu: Ketepatan kaidah tajwid dalam

menghafal Al-Qur‟an, kefasihan membaca hafalan Al-Qur‟an dan

kelancaran membaca hafalan Al-Qur‟an.

a) Ketepatan Kaidah Tajwid Dalam Menghafal Al-Qur‟an

Tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan

memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.Jadi ilmu tajwid

adalah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna

dari tiap-tiap bacan Al-Qur‟an.Para ulama menyatakan bahwa

hukum bagi yang mempelajari tajwid itu fardu kifayah tetapi

mengamalkan ilmu tajwid ketika membaca Al-Qur‟an adalah

fardhu ain atau wajib kepada laki-laki dan perempuan mukalaf

atau dewasa.

b) Kefasihan Membaca Hafalan Al-Qur‟an

Kefasihan membaca hafalan Al-Qur‟an adalah mempelajari

bacaan Al-Qur‟an dengan cara tartil yaitu dengan cara

memperhatikan sifat-sifat huruf dan tajwidnya. Langkah-

langkah membaca hafalan Al-Qur‟an dengan fasih yaitu:


35

mengenal huruf hijaiyah, mengetahui kaidah dan hukum

bacaan berupa makhorijul huruf dan hukum tajwid, dan

memahami tanda waqaf.

c) Kelancaran Membaca HafalanAl-Qur‟an

Kelancaran dalam membaca hafalan Al-Qur‟an didasari atas

pemahaman ilmu tajwid, maka perlu mempelajarinya karena

bagi semua umat islam yang menginginkan bacaan Al-

Qur‟annya baik dan benar berpedoman pada tajwid.

2) Faktor yang mempengaruhi kemampuan menghafal yaitu:

a) Faktor Internal, berupa kesiapan otak, IQ, minat, pembiasaan

dan pengetahuan.

b) Faktor Eksternal, berupa latar belakang keluarga anak, metode

pengajaran guru.44

44
Sakirah, “Pengaruh Metode talqin Terhadap Kualitas Tahfiz Al-Qur‟an Siswa Di
Madrasah Tsanawiyah In sane Cita Medan.” (Skripsi Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara,
2019),18.
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan agar mendapatkan

pengetahuan terkait penelitian yang diteliti. Pada dasarnya metode penelitian

adalah usaha ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan fungsi tertentu.

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Berdasarkan judul yang diangkat oleh peneliti dalam penelitin ini

menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan),

analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna daripada generalisasi.45

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif,

penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memaparkan

gejala-gejala, fakta atau kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat

populasi atau daerah tertentu.46

Melalui penelitian kualitatif deskriptif maka data berupa paragraf

uraian data yang dapat memberikan gambaran tentang bagaimana penerapan

metode pembiasaan dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat

pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember. Dengan demikian

45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2019),18.
46
Wagiran, Metode Peelitian Pendidikan: Teori Dan Implementasinya (Yogyakarta : CV
Budi Utomo, 2012),135.

36
37

penelitian ini berusaha memaparkan suatu gejala ataupun keadaan secara

sistematis dan menjadi jelas.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menunjukkan dimana penelitian dilakukan.47 Dalam

hal ini dikemukakan lokasi penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah

Syirkah Salafiyah Jenggawah, Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten

Jember. Alasan peneliti memilih lokasi disini karena sekolah ini mempunyai

beberapa kegiatan pembiasaan kepada siswa dalam meningkatkan kemampuan

menghafal surat-surat pendek berupa metode pembiasaan klasik dan metode

pembiasaan modern.

Selain itu, madrasah ini juga menganjurkan supaya siswa hafalan

dengan sungguh-sungguh karena sebagai salah satu syarat kenaikan kelas.

Siswa-siswi MTs Syirkah Salafiyah yang benar-benar hafal, diakhir masa

belajarnya akan diwisuda sebagai hafidz/hafidzoh Al-Qur‟an atau juz 30.

Sehingga peneliti tertarik dengan bagaimana metode pembiasaan untuk

mningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa.

C. Subyek Penelitian

Pada bagian ini meliputi data yang diperoleh peneliti, siapa saja yang

dijadikan informan atau subyek penelitian, bagaimana data dicari dan dijaring

sehingga validitas dari data tersebut bisa dijamin. Purposive adalah teknik

pengambilan bahan sumber data dengan pertimbngan tertentu, misalnya orang

yang dianggap paling tahu tentang apayang kita harapkan atau mungkin dia

47
Tim Penyusun, Pedoman Karya Tulis Ilmiah (Jember : IAIN Jember, 2021), 46.
38

sebagai seorang penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi

objek atau situasi sosial yang diteliti.48

Berdasarkan uraian diatas, sumber data pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan berupa kata-kata yang

diucapkan secara lisan ataupun gerak gerik atas peilaku yang dilakukan

oleh subjek yang bisa dipercaya. Berikut data primer dalam penelitian ini:

a. Bapak Shofi Alamin, M.Pd selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah

Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

b. Ibu Lailatul Mahbubah, S.Pd.I selaku Waka Kurikulum Madrasah

Tsanawiyah Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

c. Ibu Yuni Rahmawati selaku koordinator hafalan surat-surat pendek

siswa

d. Bapak Ali Yasin selaku guru pamong hafalan surat-surat pendek siswa

e. Putri kelas VII, Afigina dan Rosidi kelas VIII, serta Wulan kelas IX

siswa-siswi MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer. Data

sekunder bisa didapat dari dokumen grafis berupa catatan, notulen rapat

dan lain-lain, foto-foto, rekaman suara dan sebagainya yang bisa

48
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2019), 289.
39

digunakan untuk memperkuat data primer. Berikut data sekunder dalam

penelitian ini:

a. Data siswa dan guru

b. Data rekap hafalan siswa

c. Dokumentasi kegiatan pembiasaan klasik dan modern

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan

yang akan diteliti, maka peneliti mengumpulkan data dengan beberapa teknik,

yaitu:

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan terhadap suatu objek secara

cermat langsung di lokasi penelitian, serta mencatat secara sistematis

mengenai gejala-gejala yang diteliti.Hasil observasi ini dapat berupa

tempat, pelaku, objek, perbuatan, kejadian, atau peristiwa, waktu dan

perasaan.49

Observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi parsitipatif.

Dalam hal ini peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,

mendengarkan apa yang mereka ucapkan dan berpartisipasi dalam

aktivitas mereka.50

Metode observasi partisipatif digunakan untuk memperoleh data

tentang:

49
Mardawani, Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar Dan Analisis Dalam Perspektif
Kualitatif (Sleman : Deepublish, 2020),51.
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung : Alfabeta,
2019), 299.
40

a. Penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember.

b. Penerapan metode pembiasaan modern dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember.

c. Faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pembiasaan

klasik dan modern dalam menigkatkan kemampuan menghafal surat-

surat pendek siswa di MTs Syirkah SalafiyahJenggawah Jember.

2. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua oang untuk bertukar

informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data peneliti dengan melakukan studi pendahuluan untuk

mnemukan permasalahan yang harus diteliti, agar mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam.51Jenis wawancara yang diguankan

peneliti adalah wawancara semi terstuktur.

Metode wawancara semi terstruktur digunakan untuk memperoleh

data tentang:

a. Penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember.

51
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung : Alfabeta,
2019), 304.
41

b. Penerapan metode pembiasaan modern dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember.

c. Faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pembiasaan

klasik dan modern dalam menigkatkan kemampuan menghafal surat-

surat pendek siswa di MTs Syirkah SalafiyahJenggawah Jember.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode yang berbentuk tulisan,

gambar atau karya-karya monumtal dari seseorang.Studi dokumentasi

adalah pelengkap dari penggunaan metode observasi dan juga wawancara

yang terdapat dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi

dan juga wawancara lebih terpercaya (kredibel) jika didukung oleh

dokumentasi.52

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh keterangan di

MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah yang meliputi:

a. Profil MTs Syirkah Salafiyah

b. Keadaan Guru dan Pegawai

c. Data Siswa

d. Data rekap hafalan siswa

e. Kegiatan pembiasaan klasik dan modern

52
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung : Alfabeta,
2019), 314.
42

Pengumpulan data dengan dokumentasi ini diambil dari TU (Tata

Usaha) Sekolah, serta peneliti mengambil dokunentasi foto kegiatan yang

diteliti secara langsung.

E. Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis dekriptif kualitatif dengan model interaktif Miles, Huberman dan

Saldana yang terdiri dari:53

1. Kondensasi Data (Data Condensation)

Dalam kondensasi data merujuk pada proses menyeleksi,

memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi, dan

mentransformasikan data yang terdapat pada catatan lapangan maupun

transkip dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

a. Menyeleksi (Selecting)

Peneliti harus bertindak selektif yaitu menyatukan dimensi-

dimensi mana yang lebih penting. Hubungan-hubungan mana yang

mungkin lebih bermakna, dan sebagai konsekuensinya informasi apa

yang dapat dikumpulkan dan dianalisis.

b. Memfokuskan (Focusing)

Memfokuskan data merupakan bentuk pra-penelitian. Pada

tahap ini, peneliti memfokuskan data yang berhubungan dengan

rumusan masalah penelitian. Tahap ini merupakan kelanjutan dari

53
Miles, Huberman dan Saldana, Qualitatif Data Analysis (America : SAGE Publication,
2014), 12.
43

tahap seleksi data, peneliti hanya membatasi data yang berdasarkan

rumusan masalah.

c. Mengabstrakkan (Abtracting)

Abtraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti,

proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap

berada di dalamnya. Pada tahap ini, data yang telah terkumpul

dievaluasi, khususnya yang berkaitan dengan kualitas dan kecakupan

data. Jika data tersebut menunjukkan transivitas terhadap fokus

penelitian maka data tersebut digunakan untuk menjawab masalah

yang diteliti.

d. Menyederhanakan dan Mentransformasikan (Simplying and

Transforming)

Data dalam penelitian ini selanjutnya disederhanakan dan

ditransformasikan dalam berbagai cara yakni seleksi yang ketat,

melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan data dalam satu

pola yang lebih luas dan sebagainya. Untuk menyederhanakan data,

peneliti mengumpulkan data setiap proses dan menggolongkan data

pada masing-masing fokus penelitian.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data sebagai perkumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan


44

tindakan dari beberapa kegiatan yang sudah di reduksi dan diorganisasi54.

Dengan demikian peneliti dapat melihat apa yang sedang terjadi dalam

konteks penerapan metode pembiasaan dalam meningkatkan kemampuan

menghafal surat-surat pendek siswa.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclussions Drawing/Verifications)

Penarikan kesimpulan atau verifikasi data merupakan kegiatan

untuk menarik data yang ditampilkan. Pada tahap ini peneliti berusaha

mencari makna dari data yang telah direduksi dan tergali atau terkumpul

dengan jalan membandingkan, mencari pola, tema, hubungan persamaan,

mengelompokkan dan memeriksa hasil yang diperoleh dalam penelitian.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data diperlukan untuk mendapatkan keabsahan data dari

data lapangan yang diperoleh peneliti. Dalam menguji keabsahan data

penelitian ini, peneliti menggunakan dua triangulasi yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber.55 Sumber utama dalam penelitian ini adalah siswa di

MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah, sedangkan sumber lain sebagai tolak

ukur keabsahan data yang diperoleh yaitu guru pamong hafalan siswa.

54
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung : Alfabeta,
2019), 321.
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung : Alfabeta,
2019), 315.
45

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik adalah untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data dengan sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda.56 Triangulasiteknik inidiakukan kepada siswa dan guru, serta

dilakukan berbagai macam pengumpulan data berupa, observasi,

wawancara, doumentasi sehingga data yang diperoleh lebih kredibel.

G. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian perlu diuraikan untuk memuahkan peneliti

dalam menyusun rancangan penelitian. Tahap penelitian yang digunakan ada

empat tahap yaitu:

1. Tahap Pra Lapangan

a. menyusun rencana penelitian

b. memilih lapangan penelitian

c. memilih dan memanfaatkan informasi

d. menyiapkan perlengkapan.

2. Tahap Pelaksanaan Lapangan

a. memahami latar belakang penelitian

b. mengadakan penelitian

c. mengumpulkan data.

3. Tahap Analisis Data

a. Pengelompokan data dan analisis data

56
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung : Alfabeta,
2019), 315.
46

4. Tahap Penyusunan Laporan

a. menyusun kerangka laporan

b. perincian pokok-pokok laporan kedalam pokok-pokok khusus

c. membuat laporan akhir


BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Obyek Penelitian

Pada penelitian ini, objek penelitian dilakukan di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember. Untuk spesifiknya, dipaparkan profil sekolah

sebagai berikut.

1. Profil MTs Syirkah Salafiyah

a. Nama Madrasah : MTs Syirkah Salafiyah

b. No.Statistik Madrasah : 121235090052

c. Alamat Sekolah : Jl. A Yani No 164 Po Box 13. Pondok

Lalang

Desa : Wonojati

Kecamatan : Jenggawah

Kabupaten/Kota : Jember

Provinsi : Jawa Timur

Kode Pos : 68171

d. Status Sekolah : Swasta

e. Akreditasi Sekolah : Terakreditasi A

f. Yayasan Penyelenggara : Yayasan Pondok Pesantren Addimyati

g. Berdiri Sejak : 197857

57
MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember, “Profil MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah
Jember,” 25 Agustus 2022

47
48

2. Visi Dan Misi Sekolah

a. Visi

Mencetak insan yang unggul dalam prestasidan mampu berkompetitif

yang berpijak pada iman dan taqwa.

b. Misi

1) Mewujudkan penguasaan pegetahuan ahlussunnah wal jamaah

2) Menciptakan anak yang berwawasan ahlussunnah wal jamaah

3) Meningkatkan keimanan seluruh warga madrasah

4) Meningkatkan out put yang diterima di MA,SMA dan SMK

unggulan

5) Meningkatkan penguasaan keterampilan danIPTEK

6) Meningkatkan kegiatan dan prestasi dalam bidang

ekstrakulikuler.58

3. Sejarah Berdirinya Sekolah

MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember pada awalnya bukanlah

sekolah formal, akan tetapi pondok pesantren yang di dirikan oleh KH.

Dimyati yang bertempat di daerah Pondok Lalang Kecamatan Jenggawah

Jember yang berdiri kira-kira tahun 1960.

Dengan berjalanya waktu santri-santri kian meningkat dari awal

mula kurang lebih 10 orang santri meningkat sekitar 700 santri yang ada di

dalam pondok pesantren. Selain mempelajari ilmu agama di pondok

pesantren ini juga diberi pelajaran umum, akan tetapi tidak semua mata

58
MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember, “Profil MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah
Jember,” 25 Agustus 2022
49

pelajaran yang telah di tentukan oleh pemerintah. Karena minimnya

pengajar pada waktu itu.

Tahun 1978 para masyarakat sekitar sangat kesulitan untuk

menyekolahkan anak-anaknya dikarenakan tidak adanya sekolah MTs

pada waktu itu.Seiring dengan tingkat kesulitanya masyarakat. Maka

didirikanlah sekolah menengah tingkat pertama yaitu MTs Syirkah

Salafiyah pada tahun 1978 yang di kepalai oleh A. Djuwaini dimyati yang

mana putra pertama dari pendiri pondok yaitu KH. Dimyati.

MTs Syirkah Salafiyah disini adalah sekolah tingkat menengah

yang pertama kali berdiri di kecamatan Jenggawah.Yang sampai saat ini

masih bertahan. Bahkan sekarang MTs Syirkah Salafiyah telah ditetapkan

menjadi sekolah tingkat menengah yang terakreditasi A di kecamatan

Jenggawah pada tahun 2010.59

4. Keadaan Guru dan Pegawai MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

Tabel 4.1
Tabel Keadaan Guru dan Pegawai MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah
Jember60

No Nama Mata Pelajaran Pendidikan


1 2 3 4
1 Moh. Shofi Al Amin, M.Pd. S2
Ahmad Faisol Arjuna,
2 Operator Madrasah S1
S.Pd.I.
3 Drs. H. Abu Hanifah Bahasa Arab S2
4 H. Ali Yasin, S.Ag. Qurdits – SKI S1
5 Asmaul Husna, S.Pd.I. Bahasa Arab S1
6 Anwar Sanusi Mulok D2
7 Achmad David Rahmatulloh Matematika S1

59
MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember, “Sejarah berdirinya MTs Syirkah Salafiyah
Jenggawah Jember,” 25 Agustus 2022.
60
MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember, “Data Pendidik dan Pegawai MTs Syirkah
Salafiyah Jenggawah Jmeber, 25 Agustus 2022.
50

1 2 3 4
8 Savitaria, S.Pd.I. Bahasa Indonesia S1
9 Istianah, S.P. Matematika S1
10 A. Hasan Mustofa, S.Pd.I. IPS S1
11 Hafidz, S.Pd. PKn S1
12 Lailatul Mahbubah, S.Pd.I. Aqidah Akhlak S1
13 Badri, S.Pd.I. Fiqih S1
14 Fitriya Silviana, S.Pd. Bahasa Inggris S1
15 Moh Nailul Faroh, S.Pd. IPS S1
16 Yuni Rahmawati, S.Si. IPA S1
17 Roidatul Hasanah,S.Pd.I. Prakarya S1
18 Yuliatiningsih, S.Pd. BK S1
19 Masyhuri S1
20 Mahmudah SMA
Abdullah Faqih Bimbingan Kitab
21 S1
Kuning
22 Nur Laili Mufidah Tahfidzul Qur‟an SMA
Sumber:Dokumentasi 2022

Tabel 4.1 tersebut menerangkan keadaan pendidik dan pegawai di

MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember. Keseluruhan jumlah guru dan

pegawai ada 22. Pegawai dan guru ada yang pendidikannya kurang dari

S1, namun dari guru banyak berpendidikan S1 dan ada yang lebih.

5. Data siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah, Jember

Tabel 4.2
Data siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember61
No. Populasi Jumlah Siswa
1 VII 41
2 VIII 40
3 IX 36
Jumlah 117
Sumber: Dokumentasi 2022

Tabel 4.2 tersebut menerangkan jumlah siswa MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember dengan total siswa 117, yang terdiri dari

kelas VII 41 siswa, Kelas VIII 40 Siswa dan kelas IX 36 siswa.

61
MTs Syirkah aalafiyah Jenggawah Jember, Data siswa MTs Syirkah Salafiyah
Jenggawah Jember,” 25 Agustus 2022
51

6. Kegiatan MTs Syirkah Salafiyah

a. Salam Salaman

Salam-salaman disini biasanya dilakukan sebelum bel masuk

kelas, dimana guru yang telah di jadwalkan untuk hadir lebih

awal.Yang mana menyambut para siswa-siswi MTs Syirkah Salafiyah

dengan berjabat tangan.Hal ini dilakukan supaya siswa-siswi disiplin

waktu.Dan mengurangi keterlambatan siswa yang sering terlambat.

b. Sholat Dluha dan Membaca Al-Qur‟an

Sholat Dluha dan Mengaji Al-Qur‟an disini wajib di ikuti oleh

semua siswa siswi MTs Syirkah Salafiyah yang mana di laksanakan

sebelum dimulainya pelajaran jam pertama. Yang mana di bimbing

oleh guru yang telah di jadwalkan. Hal ini di lakukan untuk

mengajarkan siswa-siswi agar selalu menjadikan Al-Qur‟an sebagai

landasan dalam melakukan setiap kegiatan.

c. Shalat Berjamaah

Siswa-siswi MTs Syirkah Salafiyah Jember melaksanakan

sholat duhur berjamaah di masjid pesantren.Yang biasanya di pimpin

oleh kyai atau ustad pesantren.Hal ini dimaksud agar dengan shalat

berjamaah siswa-siswi diajarkan untuk selalu melakukan shalat

berjamaah dalam menjalankan ibadah shalat 5 waktu dan disiplin

dalam menggunakan waktu.62

62
MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember, “Kegiatan MTs Syirkah Salafiyah
Jenggawah Jember,” 25 Agustus 2022.
52

B. Penyajian Data Dan Analisis

Penyajian data dan analisis memuat uraian dantemuan yang diperoleh

peneliti dengan menggunakan metode dan proseduryang telah

ditentukan.63Sebagai bukti dan hasil penelitian maka perlu disajikan beberapa

data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai pendukung hasil

penelitian.Penyajian data digunakan untuk menjawab pada fokus masalah

penelitian dengan mengacu pada rumusan masalah, kerangka teori serta data-

data yang terdapat dalam objek penelitian. Data- datanya sebagai berikut:

1. Penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa kelas di MTs

Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

a. Penerapan Metode Pembiasaan Klasik

Pembiasaan di MTs Syirkah Salafiyah yakni dengan

menghafal surat-surat pendek khususnya pada siswa di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember. Dalam hal ini peneliti akan

menguraikan metode yang digunakan oleh MTs Syirkah Salafiyah

Jenggawah Jember yakni terdapat dua metode. Di poin ini peneliti

akan membahas tentang metode klasik terlebih dahulu. Metode klasik

yakni metode yang memiliki penerapan metode yang masih

tradisional.Di MTs Syirkah menggunakan metode klasik untuk

meningkatkan kemampuan menghafal siswa. Sebagaimana yang

diutarakan oleh koordinator hafalan Ibu Yuni Rahmawati bahwa :

63
Tim penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember : UIN KHAS Jember,
2021), 96.
53

“Untuk penerapan metode pembiasaan klasik ini. Klasik kan

bermakna tradisional ya mbak. Kita pake juz 30 boleh juga pakai Al-

Qur‟an jus 30 kan sama aja isi suratnya ya mbak. Untuk klasik kita

menerapkan metode talqin dan talaqqi.”64

Hal ini juga ditegaskan oleh kepala madrasah Bpk. Shofi Al

Amin, Mpd. bahwa: “Metode klasik yang digunakan guru terutama

guru agama disini setahu saya ya menerapkan metode talqin dan

talaqqi mbak.”65

Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan oleh Ibu Lailatul

Mahbubah, S.Pd.I selaku Waka Kurikulum Madrasah Tsanawiyah

Syirkah Salafiyah Jenggawah : “Selama ini yang saya tau Bu Yuni

menerapkan metode talqin dan talaqqi.Untuk penjelasannya bisa

ditanyakan kepada guru yang bersangkutan yakni Bu Yuni langsung.

Soalnya hafalan ini penting penentu juga untuk kelulusan siswa.”66

Dari wawancara diatas dapat peneliti simpulkan bahwa

penerapan metode klasik di MTs Syirkah menggunakan metode klasik

dengan menerapkan metode talqin dan talaqqi. Untuk menjelaskan

apa itu metode talqin dan talaqqi peneliti mewawancarai kembali Ibu

Yuni Rahmawati selaku koordinator hafalan surat pendek sebagai

berikut :

Mulanya saya menggunakan metode talqin mbak. Saya


contohkan terlebih dahulu untuk cara membacanya untuk
ditiru anak-anak secara bersama-sama dan berulang ulang.
64
Wawancara dengan Ibu Yuni Rahmawati selaku koordinator hafalan, 7 Juni 2022.
65
Wawancara dengan Bapak Shofi Al Amin, selaku kepala sekolah, 25 Juli 2022.
66
Ibu Lailatul Mahbubah, selaku Waka Kurikulum Madrasah, 7 Juli 2022.
54

Kemudian setelah selesai siswa-siswi wajib menghafal sendiri


dan setoran hafalan individu ke saya nah ini yang dinamakan
metode talaqqi.67

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil

observasi pada tanggal 07 Juni 2022 yang dilakukan oleh peneliti.

Peneliti menemukan bahwa metode pembiasaan yang digunakan di

MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yaitu metode pembiasaan

klasik berupa talqin yakni guru memberi contoh untuk ditirukan dan

talaqqi setelah menirukan guru pada metode talaqqi ini yakni dengan

hafalan secara individu tanpa dipandu oleh guru dengan menghafal

sendiri surat yang telah dihafal.68

Hasil dari wawancara dan observasi diperkuat dengan

dokumentasi secara langsung di lapangan sebagai berikut :

Gambar 4.1
Penerpan Metode talqin69

Guru mencontohkan bacaan dan para siswa


akan menirukan bersama-sama

67
Wawancara dengan Ibu Yuni Rahmawati selaku koordinator hafalan, 21 Juli 2022.
68
Observasi, 7 Juni 2022.
69
Dokumentasi, 9 Agustus 2022.
55

Gambar 4.2
Penerapan Metode Talaqqi70

Siswa setoran hafalan pada guru

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi bisa peneliti

simpulkan bahwa metode pembiasaan yang digunakan di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember yaitu metode pembiasaan klasik berupa

talqin yakni guru memberi contoh untuk ditirukan dan talaqqi setelah

menirukan guru pada metode talaqqi ini yakni dengan hafalan secara

individu tanpa dipandu oleh guru dengan menghafal sendiri surat yang

telah dihafal.

b. Tujuan

Kegiatan pembiasaan ini meliliki tujuan untuk menjadikan

suatu kebiasaan yang melekat pada diri anak, untuk penanaman sikap

beragama dengan hafalan surat-surat pendek, dan untuk penanaman

pola pikir sebagai pondasi belajar selanjutnya. Dalam hal ini juga

disampaikan oleh Ibu Yuni Rahmawati bahwa: “Metode talqin dan

talaqqi ini sebenernya metode jaman dulu mbak.Tapi menurut saya

70
Dokumentasi, 9 Agustus 2022.
56

efektif sekali untuk meningkatkan hafalan siswa terutama pada

hafalan surat pendek.”71

Begitu pun yang diutarakan oleh Pak Kamad Shofi Al Amien,

M, Pd yang dapat dijadikan sebagai penguat, yakni: “Tujuannya

untuk merangsang siswa biar cepet hafalannya.”72

Dilanjutkan oleh pernyataan dari Waka Kurikulum Ibu Lailatul

Mahbubah, yakni: “Tujuan menggunakan metode yang tepat tak lain

untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh setiap guru pastinya.”73

Ditambah pernyataan dari Afgina sebagai berikut:

Penggunaan metode talqin dan talaqqi untuk hafalan Al-


Qur‟an ini sangat membantu saya dalam menghafal. Awalnya
menirukan apa yang dibaca guru secara berulang-ulang sampai
dalam ingatan. Dan saya merepakan itu sendiri di
rumah.Kemudian keesokan harinya saya pun sudah lancar dan
hafal bacaanya.Ya hari itu juga saya setor hafalan.74

Ditambah pernyataan dari Rosidi sebagai berikut: “Penerapan

metode talqin ini sangat memudahkan nek kata saya mbak, soalnya

saya hafalan ya gak mudah harus dibaca berulang-ulang.”75

Dari paparan wawancara diatas dapat peneliti simpulkan

bahwa tujuan dari kegiatan pembiasaan mebaca Al-Qur‟an juz 30 ini

untuk merangsang siswa agar hafal dan mengingat bagi yang telah

hafal juz 30 atau juz Amma yang sangat membantu untuk

memudahkan siswa untuk menghafal. Pastinya setiap guru akan

71
Wawancara dengan Ibu Yuni Rahmawati selaku koordinator hafalan, 10 Agustus 2022.
72
Wawancara dengan Bapak Shofi Al Amin, selaku kepala sekolah, 7 Juni 2022.
73
Ibu Lailatul Mahbubah, selaku Waka Kurikulum Madrasah, 7 Juni 2022
74
Afgina, selaku siswi kelas VIII, 3 Agustus 2022
75
Rosidi, selaku siswa kelas VIII, 3 Agustus 2022
57

menggunakan metode yang bagus untuk merangsang daya ingat siswa

agar mudah dalam menghafalkan surat pendek dengan menggunakan

metode talqin dan talaqqi.

Berdasarkan hasil observasi siswa dan siswi MTs syirkah

Salafiyah sangat diuntungkan dengan adanya metode talqin dan

talaqqi ini.Mereka jadi lebih mudah dalam menghafal dikarenakan

guru mencontohkan terlebih dahulu untuk membaca dan siswa

menirukan dengan berkali-kali sesuai bacaan yang telah dibaca oleh

guru.Jika sudah hafal maka siswa wajib menyetor.76

Kemudian untuk memperkuat hasil observasi dan wawancara

penulis akan menyertakan hasil dokumentasi dari hafalan siswa yang

telah disetor dalam kartu hafalan siswa. Siswa sangat menyukai

metode talqin dan talaqqi ini sehingga mereka semua semangat untuk

menghafal surat pendek dengan fasih dan lancar. Domuntasi gambar

4.3 terlampir.77

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang

diperoleh oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa tujuan dari kegiatan

pembiasaan membaca Al-Qur‟an juz 30 ini untuk merangsang siswa

agar hafal dan mengingat bagi yang telah hafal juz 30 atau juz Amma

yang sangat membantu untuk memudahkan siswa untuk menghafal.

Pastinya setiap guru akan menggunakan metode yang bagus untuk

merangsang daya ingat siswa agar mudah dalam menghafalkan surat

76
Observasi, 3 Agustus 2022.
77
Dokumentasi, 9 Agustus 2022
58

pendek dengan menggunakan metode talqin dan talaqqi. Siswa sangat

diuntungkan dengan adanya metode talqin dan talaqqi ini. Mereka

jadi lebih mudah dalam menghafal dikarenakan guru mencontohkan

terlebih dahulu untuk membaca dan siswa menirukan dengan berkali-

kali sesuai bacaan yang telah dibaca oleh guru.Jika sudah hafal maka

siswa wajib menyetor. Siswa sangat menyukai metode talqin dan

talaqqi ini sehingga mereka semua semangat untuk menghafal surat

pendek dengan fasih dan lancar.

2. Penerapan metode pembiasaan modern dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember

a. Penerapan Metode Pembiasaan Modern

Setelah membahas tentang metode klasik, kini peneliti akan

membahas tentang metode modern yang digunakan di MTs Syirkah

Salafiyah. Penerapan pembiasaan modern yang dilakukan di MTs

Syirkah Salafiyah yakni melaui setoran yang dengan menggunakan

perangkat modern seperti HP. Jadi disini siswa-siswi menggunakan HP

sebagai alat untuk merekam hasil setoran hafalan surat dalam bentuk

video. Kemudian hasil dari rekaman video tersebut dikumpulkan pada

guru setoran yang bersangkutan untuk diberikan nilai, saran dan

masukan. Berikut yakni hasil wawancara dengan Bapak Shofi selaku

Kepala Madrasah :

Selain setoran biasa anak-anak juga terkadang ditugaskan oleh


guru merekam video yang berisi hafalan.Cara ini sangat efektif
59

dan sangat membantu guru dalam perihal waktu.Terkadang


memang gak nutut kalau hafalan satu persatu semua siswa di
sekolah.Ya jalan alternatifnya merekam video tadi.78

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ibu Lailatul Mahbubah,

selaku Waka Kurikulum Madrasah sebagai berikut : “Sepertinya anak-

anak juga diberi tugas untuk merekam hafalan lewat video mbak.”79

Penyataan dari Bapak kepala madrasah dan Ibu waka

kurikulum dibenarkan oleh Ibu Rahmawati selaku guru koordinator

hafalan surat pendek sebagai berikut :

Selain saya menggunakan metode klasik untuk mendukung


metode klasik saya juga menggunakan metode modern dengan
menyuruh setiap siswa merekam video yang berisi rekaman
hafalan setiap anak. Dengan cara itu saya juga menghemat
waktu. Yang biasanya satu persatu setor disekolah yang
menyita banyak waktu jadi lebih menghemat waktu.Saya bisa
menyetel hasil rekaman dan menilai hafalan mereka dari
rumah.Kalau pas waktu hafalan di sekolah sudah gak cukup
dan mau berganti ke surat yang siswa harus sigap untuk
menyetor melalui rekaman video.80

Dari beberapa hasil wawancara diatas diperkuat oleh hasil

observasi yang terjadi di lapangan yakni menemukan beberapa file

rekaman video di laptop yang ditunjukkan oleh guru kepada peneliti.81

Kemudian hasil observasi itu peneliti perkuat dengan hasil

dokumentasi yang diperoleh oleh peneliti yakni dengan menunjukkan

screenshoot video rekaman yang disetorkan oleh siswa kepada guru :

78
Wawancara dengan Bapak Shofi Al Amin, selaku kepala sekolah, 7 Juni 2022.
79
Ibu Lailatul Mahbubah, selaku Waka Kurikulum Madrasah, 7 Juni 2022.
80
Wawancara dengan Ibu Yuni Rahmawati selaku koordinator hafalan, 10 Agustus 2022.
81
Observasi, 3 Agustus 2022.
60

Gambar 4.3
Bukti Screenshoot dari hasil rekaman siswa82

Vidio rekaman hafalan siswa

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi bisa peneliti

simpulkan bahwa Penerapan pembiasaan modern yang dilakukan di

MTs Syirkah Salafiyah yakni melaui setoran yang dengan

menggunakan perangkat modern seperti HP. Jadi disini siswa-siswi

menggunakan HP sebagai alat untuk merekam hasil setoran hafalan

surat dalam bentuk video. Kemudian hasil dari rekaman video tersebut

dikumpulkan pada guru setoran yang bersangkutan untuk diberikan

nilai, saran dan masukan. Metode modern diterapkan dengan guru

menyuruh setiap siswa merekam video yang berisi rekaman hafalan

setiap anak. Dengan cara itu guru juga menghemat waktu. Biasanya

satu persatu setor disekolah yang menyita banyak waktu jadi lebih

82
Dokumentasi, 3 Agustus 2022.
61

menghemat waktu. Guru bisa melihat video di rumah dan memberikan

penilaian di rumah.

b. Tujuan

Tujuan dari penerapan pembiasaan metode modern yakni

sebagai sarana guru untuk menghemat waktu dan bisa melanjutkan ke

surat selanjutnya dengan tepat untuk mengejar waktu dalam jangka

sebelum kenaikan kelas siswa harus sudah lulus dan tuntas dalam

menghafal jus 30 atau juz 30 secara keseluruhan. Berikut yakni hasil

wawancara dengan Bapak Shofi selaku Kepala Madrasah : “Tentunya

saat ini kita sedang berada di era modern.Kami sebagai guru harus bisa

menggunakan alat modern dengan baik.Untuk saranan pembuatan

tugas, dan lain-lain.”83

Kemudian pernyataan dari Bapak Shofi tersebut diperkuat oleh

pernyataan dari Ibu Laila selaku Waka Kurikulum :

Saya rasa Bu Yuni menggunakan metode pembiasaan modern


ini untuk mempersingkat waktu juga. Kalau anak-anak
mengumpulkan setoran hafalan lewat video kan otomatis di
sekolah Ibu Yuni punya banyak waktu untuk mencontohkan
bacaan-bacaan yang ingin dibacakan. Dan saat Bu Yuni di
rumah bisa melihat video rekaman dan menilai dengan santai.84

Kemudian diperkuat lagi oleh Ibu Yuni selaku koordinator

hafalan :

Anak-anak ini sudah saya beri arahan, terserah mau setor


secara langsung atau rekaman video mbak.Kadang juga saat
saya sibuk di sekolah dalam minggu itu saya menyuruh siswa
siswi untuk setor video saja.Sangat bermanfaat sekali metode

83
Wawancara dengan Bapak Shofi Al Amin, selaku kepala sekolah, 7 Juni 2022.
84
Ibu Lailatul Mahbubah, selaku Waka Kurikulum Madrasah, 7 Juni 2022.
62

pembiasaan modern ini. Saya juga bisa melakukan aktifitas lain


di sekolah selain diberi setoran anak-anak. Pas dirumah baru
saya tonton vidionya dan saya nilai.85

Dari hasil observasi peneliti dapatkan bahwa selain

menggunakan metode klasik, di MTs Syirkah juga menggunakan

metode modern yakni dengan merekam video hafalan setiap individu.

Dan dengan metode itu bertujuan untuk menyingkat waktu guru dalam

menilai setoran hafalan di sekolah. Dan guru bisa menilai melalui

melihat hasil video yang disetor oleh siswa dan keesokan harinya

melanjutkan hafalan di surat berikutnya.86

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti diperkuat oleh

hasil dokumentasi berupa lembar rekap hafalan siswa melalui metode

modern :

85
Wawancara dengan Ibu Yuni Rahmawati selaku koordinator hafalan, 10 Agustus Juli
2022.
86
Observasi, 3 Agustus 2022.
63

Gambar 4.4
Dokumentasi hasil rekap hafalan siswa melalui metode modern87

87
Dokumentasi, 3 Agustus 2022.
64

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi diatas bisa

peneliti simpulkan bahwa tujuan dari pembiasaan metode modern

yakni sebagai sarana atau alat modern yang berguna bagi

pembelajaran.Dan mempersingkat waktu guru dalam melakukan

setoran hafalan.

3. Faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pembiasaan

klasik dan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal

surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah

Jember

Dalam setiap kegiatan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan

yang mana dapat dilihat dari sesuatu yang mendukung dan yang menjadi

penghambat. Berikut yakni peneliti uraiakan hasil data yang diperoleh oleh

peneliti di lapangan :

a. Faktor Pendukung penerapan pembiasaan klasik dan modern

dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek

siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

1) Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran/ ada minat dari

anak

Faktor yang paling utama dalam menjalankan pembiasaan

membaca dan tahfidz Al-Qur‟an surat pendek pilihan di MTs

Syirkah Salafiyah Jenggawah adalah faktor motivasi siswa itu

sendiri. Jika siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar,

maka akan lebih memudahkan guru untuk mengajarkan bidang


65

ilmu lainnya. Semangat dan motivasi di MTs Syirkah, bisa

dikatakan cukup tinggi, seperti yang diungkapkan Bapak Shofi

selaku Kepala Sekolah yang menyatakan bahwa;

Adanya semangat dan minat dari anak-anak itu adalah


pendorong bagi saya untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.Karena begini, ada timbal balik antara guru dan
anak didik sehingga apa yang menjadi target dapat tercapai,
meskipun tidak semua anak memiliki minat dalam belajar
membaca Al-Qur‟an.88

Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh Ibu Yuni

Rahmawati selaku koordintor hafalan di MTs Syirkah Salafiyah

yang mengungkapkan, bahwa :

Lancar tidaknya suatu pendidikan itu juga tergantung pada


peserta didik, kalau dirumah mereka rajin dan semangat
belajar membaca dan tahfidz Al-Qur‟an, maka ketika
mengaji di sekolah mereka tidak mengalami kesulitan
dalam membaca dan menghafal Al-Qur‟an karena dari
rumah sudah dipelajari.89

Kemudian pernyataan dari Ibu Yuni tersebut diperkuat

dengan pernyataan oleh Bapak Yasin selaku guru pamong hafalan

siswa di MTs Syirkah sebagai berikut :

Motivasi atau bisa disebut minat itu sangat mempengaruhi


dalam proses belajar dan mengajar mbak. Jika dalam suatu
pengajaran ada siswa yang malas atau bosan dan tidak
termotivasi untuk belajar ya jadinya kacau. Dia tak akan
bisa menyerap pembelajaran dengan baik. Intinya kalau
mau mengajaritu dibangkitkan dulu motivasi belajar siswa
ini.Terutama kalau disuruh hafalan ya mbak harus punya
media atau metode khusus agar berhasil.90

88
Wawancara dengan Bapak Shofi, 7 Juni 2022.
89
Wawancara dengan Ibu Yuni, 10 Agustus 2022.
90
Wawancara dengan Bapak Yasin, 28 Juli 2022.
66

Ditambah pernyataan Ditambah pernyataan dari Putri

sebagai berikut: “saya kalo hafalan harus menjadikan sesuatu itu

motivasi, biar saya semangat hafalnnya. Kadang pas teman saya

setor saya iri mbak, tapi itu tak buat cambuk biar saya semangat

menghafalnya.91

Ditambah pernyataan dari Wulan sebagai berikut: “saya

hafalan ini selain tuntutan dari sekolah, saya juga memang pingin

hafal juz 30, lebih-lebih saya bisa menghafal 30 juz mbak. Saya

pengen di wisuda tahfidz mbak.”92

Berdasarkan hasil observasi Motivasi siswa merupakan hal

utama untuk memicu semangat untuk lebih tekun walaupun tidak

semua siswa memilikinya, minat timbul tidak secara tiba-

tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman,

kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Motivasi akan selalu

terkait dengan soal kebutuhan atau keinginan oleh karena itu yang

penting bagi seorang guru untuk selalu berupaya bagaimana

menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin

terus meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal Al-

Qur‟an.93

Kemudian hasil observasi itu peneliti perkuat dengan hasil

dokumentasi yang diperoleh peneliti yakni dengan menunjukkan

91
Putri, selaku siswi kelas VII, 12 Agustus 2022
92
Wulan, selaku siswi kelas IX, 12 Agustus 2022
93
Observasi, 3 Agustus 2022.
67

slempang wisuda juz 30 yang juga menjadi motivasi siswa yakni

sebagai berikut:

Gambar 4.5
Dokumentasi slempang wisuda Tahfidz juz 3094

Slempang wisuda tahfidz juz 30 yang digunakan oleh


siswa penghafal juz 30

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentsi

tersebut maka motivasi sangatlah penting dalam suatu proses

pembelajaran. Proses pembelajaran yang bisa dikatakan berhasil

jika mampu membangkitkan semangat dan motivasi siswa dalam

belajar sehingga itu juga yang akan mempengaruhi daya ingat dan

daya serap siswa terutama dalam menghafal Al-Qur‟an. Motivasi

siswa dalam membaca dan menghafal Al-Qur‟an sudah cukup

bagus, sehingga memudahkan guru untuk melaksanakan

pembiasaan membaca dan menghafal Al-Qur‟an surat pendek

pilihan di sekolah, namun demikian sebagian kecil siswa memiliki

motivasi yang lemah dalam melaksakan program pembiasaan.

94
Dokumentasi, 3 Agustus 2022
68

2) Peran aktif dari guru

Faktor pendukung dalam menentukan keberhasilan

pendidikan adalah guru, karena guru itulah yang akan

bertanggungjawab dalam membentuk pribadi siswa, guru juga

harus memiliki pengetahuan yang luas dan kompetensi agar tugas

yang diberikannya dapat tecapai. Hal ini ditegaskan oleh Bapak

Shofi selaku Kepala Sekolah, yang menyatakan bahwa :

Disini guru juga menjadi faktor berhasil atau tidaknya


dalam pembelajaran Al-Qur‟an. Bapak dan ibu guru
berpengetahuan yang luas dalam hal membaca dan
menghafal Al-Qur‟an dan bahkan apabila guru semangat
serta aktif dalam mengajar dan kehadiran pun juga aktif,
maka pembelajaran itu akan lebih mudah dan siswa-siswi
pun akan semangat dalam belajar.95

Pernyataan dari Bapak Shofi tersebut diperkuat oleh

pernyataan dari Ibu Yuni sebagai berikut : “Jelas banget ya mbak

disini kalau gak ada guru siapa yang akan membina siswa. Guru

merupakan peran yang paling penting dalam proses

pembelajaran.”96

Kemudian dilanjutkan oleh pernyataan dari Bapak Yasin

sebagai berikut : “Ya, guru disini sangat penting sekali perannya.

Kalau gak ada guru gak akan bisa berjalan suatu pembelajaran.

Guru yang berkompeten juga berpengaruh sih mbak. Jadi intinya

gak asal pilih guru.”97

95
Wawancara dengan Bapak Shofi, 7 Juni 2022.
96
Wawancara dengan Ibu Yuni, 10 Agustus 2022.
97
Wawancara dengan Bapak Yasin, 28 Juli 2022.
69

Ditambah pernyataan Ditambah pernyataan dari Putri

sebagai berikut: “saya kalo hafalan lebih sering setor di Bu Yuni

mbak, gak tau ya enak aja gitu ibuknya teges soalnya.”98

Ditambah pernyataan dari Wulan sebagai berikut: “saya

hafalan ini selain di Bu Yuni juga di Bu Laila. Kalo di pak yasin

dan guru cowok lainnya ndak berani saya, tapi memang biasanya

anak cowok yang setor di Pak Yasin dan guru cowok lainnya.”99

Dari hasil observasi yang diperoleh oleh peneliti yakni

berjalannya suatau pembelajaran di MTs tersebut masih terpaku

pada guru sebagai kunci utama dalam proses pembelajaran.100

Dari hasil observasi tersebut peneliti perkuat dengan hasil

dokumentasiyang diperoleh oleh peneliti yakni dengan

menunjukkan data guru pamong hafalan siswa sebagai berikut:

Gambar 4.6
Dokumentasi data guru pamong hafalan surat-surat
pendek siswa101

98
Putri, selaku siswi kelas VII, 12 Agustus 2022.
99
Wulan, selaku siswi kelas IX, 12 Agustus 2022.
100
Observasi, 3 Agustus 2022.
101
Dokumentasi, 3 Agustus 2022
70

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi diatas

dapat peneliti simpulkan bahwa pengetahuan guru atau guru yang

berkompeten dan kedisiplinan guru dalam mengajar sangat

menentukan keberhasilan suatu pendidikan. Karena peran guru

dalam proses pembelajaran sangatlah penting.

3) Fasilitas yang memadai

MTs Syirkah Salafiyah menggunakan fasilitas yang

memadai, berdasarkan hasil wawancara dan observasi ditemukan

bahwa sekolah ini menyediakan sarana yang dapat menunjang

proses belajar anak didik terutama dalam kegiatan pembiasaan

membaca dan menghafal Al-Qur‟an surat pendek pilihan, seperti

buku ilmu tajwid, Al-Qur‟an juz 30 dan mushaf Al-Qur‟an lengkap

yang disediakan di perpustakaan sekolah. Berbagai fasilitas

tersebut dapat dipinjam oleh siswa kapan saja ketika sedang

membutuhkan. Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Bapak Shofi selaku Kepala Sekolah yang menyatakan bahwa :

“Sekolah ini sudah disediakan sarana prasarana untuk menunjang

pembelajaran membaca dan menghafal Al-Qur‟an seperti jilid

juz‟amma, dan Al-Qur‟an. Yang bisa dipinjam oleh siswa

kapanpun siswa membutuhkan.”102

Kemudian pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan

Ibu Yuni sebagai berikut: “Untuk sarpras dalam hafalan surat

102
Wawancara dengan Bapak Shofi, 7 Juni 2022.
71

pendek ini saya rasa kan hanya membutuhkan juz 30 atau Al-

Qur‟an mbak ya. Itu tersedia di perpus kalau siswa butuh.”103

Kemudian dilanjutkan oleh pernyataan dari Bapak Yasin

sebagai berikut : “Tinggal pinjam di perpus tersedia.Cobak samean

cek itu.Ada banyak numpuk juz 30 mbak.”104

Dari hasil observasi yang diperoleh dari lapangan yakni

memang terdapat Al-Qur‟an dan juz 30 yang tersedia di

perpustakaan untuk dipinjam oleh siswa yang membutuhkan untuk

hafalan surat pendek.105

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh

peneliti bisa disimpulkan bahwa sarana dan prasarana di MTs

Syirkah Salafiyah sudah cukup lengkap dan baik untuk menunjang

para siswa dalam hafalan surat pendek Al-Qur‟an.

4) Adanya metode pembelajaran yang memadai

Sangat banyak sekali metode yang bisa diimplementasikan

dalam proses pembelajaran. Namun dalam hal ini peneliti

menemukan metode yang unik dalam pengajaran hafalan surat

pendek di MTs Syirkah Salafiyah yakni metode talqin dan Talaqqi,

metode tersebut sama-sama memusatkan guru sebagai kunci utama

dalam proses pembelajaran karena disini guru harus mencontohkan

terlebih dahulu sebelum akan ditirukan siswa dan maju satu persatu

untuk hafalan surat pendek. Kemudian guru juga menggunkan


103
Wawancara dengan Ibu Yuni, 10 Agustus 2022.
104
Wawancara dengan Bapak Yasin, 28 Juli 2022.
105
Observasi, 3 Agustus 2022.
72

metode modern yakni dengan menggunakan HP sebagai alat untuk

setoran hafalan dengan cara direkam melalui video. Berikut yakni

peneliti suguhkan hasil wawancara yang diperoleh oleh peneliti

dengan mewawancarai Bapak Shofi selaku Kepala Sekolah :

Untuk metode talqin ya kelebihannya siswa akan menjadi


semakin dimudahkan dalam membaca dengan baik dan
benar sesuai tajwid. Karena dalam metode ini penerapannya
kan guru mencontohkan kemudia siswa dituntut untuk
meniru sesuai apa yang dicontohkan oleh guru. Kemudian
untuk metode talaqqi kelebihan dari penerapan cara hafalan
talaqqi adalah siswa semakin memahami kaidah ilmu
tajwid ketika membaca dan menghafal Al-Qur‟an.
Kelebihan lain dari metode talaqqi ini adalah anak menjadi
lebih siap untuk hafalan secara mandiri. Biasanya anak
anak belum siap untuk menghafal secara
mandiri.Ketidaksiapan ini karena anak dalam membaca dan
menghafal Al-Qur‟an belum sesuai makhrajnya serta tajwid
yang belum benar.Selain itu metode talaqqi ini cocok untuk
memotivasi dan membiasakan siswa untuk menghafal,
karena motivasi anak dalam menghafal masih
kurang.Kebiasaan anak untuk menghafal juga masih
kurang, sehingga metode talaqqi ini cocok untuk
diterapkan. Sedangkan untuk metode modern gini mbak
anak-anak yang introvert ini kan seringkali merasa gugup
kalau disuruh hafalan di depan guru. Jadi mereka sangat
antusias bahkan terkadang hafalan mereka lebih bagus
daripada saat berhadapan dengan guru langsung.106

Pernyataan dari Bapak Shofi dilanjutkan oleh ibu Yuni dan

dibenarkan sebagai berikut :

Ya kelebihan dari talqin ini sendiri sangat mempermudah


siswa misal ada bacaan kurang tepat setelah mendengarkan
guru jadi tepat sebelum maju ke metode talaqqi. Kalau
kelebihan dari metode talaqqi ini sendiri ya motivasi siswa
ini makin bertambah karena kan harus maju persatu dan
siap untuk hafalan secara mandiri. Kalau gak bisa kan ya
malu dan merasa gagal. Kalau metode modern ini
kelebihannya ya mempersingkat waktu guru pada

106
Wawancara dengan Bapak Shofi, 7 Juli 2022.
73

prosespenilaian yang terkesan lama karna harus satu


persatu kan yambak yang setor.107

Pernyataan dari Ibu Yuni diperkuat oleh pernyataan dari

Bapak Yasin sebagai berikut :

Dengan adanya metode talqin siswa jadi benar dalam


membaca.Dengan metode talaqqi ini menjadikan siswa
semangat untuk menghafal karena harus maju satu persatu
untuk hafalan.Metode ini metode tradisional yang
digunakan sejak zaman dahulu dan efektif dalam menghafal
ayat Al-Qur‟an mbak.Kemudian untuk kelebihan dari
metode modern ini juga untuk mempercepat waktu dan
menghemat waktu saya mbak.Saya bisa menilai dengan
melihat hasil rekaman video mereka di rumah. Terus untuk
anak-anak yang introvert juga bermanfaat sekali. Dia lebih
semangat dalam menghafal, karena terkadang kalau dia
disuruh menghafal di depan saya langsung terkesan gugup
jadi hafalannya amburadul.108

Dari hasil observasi yang didapat oleh peneliti yakni

metode yang digunakan adalah metode talqin dan talaqqi yang

penerapannya pada saat menerapkan metode talqin yakni guru

mencontohkan membaca agar ditiru oleh siswa. Dan penerapan

metode talaqqi yakni maju satu persatu untuk hafalan di depan

guru. Sedangkan kelebihan dari penerapan metode modern yakni

mempersingkat waktu guru untuk melakukan penilaian di sekolah

dengan melihat video siswa di rumah. Dan kelebihan yang lain

yakni untuk siswa yang terkenal introvert jadi lebih bersemangat

untuk hafalan surat pendek. Karena orang introvert kurang nyaman

dengan hal yang berbau interaksi dengan orang lain.109

107
Wawancara dengan Ibu Yuni, 10 Agustus 2022.
108
Wawancara dengan Bapak Yasin, 28 Juli 2022.
109
Observasi, 3 Agustus 2022.
74

Dari hasil wawancara dan observasi yang diperoleh peneliti

dapat disimpulkan bahwa metode talqin dan talaqqi sangat penting

untuk membina siswa dalam menghafal surat pendek Al-Qur‟an.

Metode talqin kelebihannya siswa akan menjadi semakin mudah

dalam membaca dengan baik dan benar sesuai tajwid. Karena

dalam metode ini penerapannya guru mencontohkan kemudian

siswa dituntut untuk meniru sesuai apa yang dicontohkan oleh

guru. Kemudian kelebihan dari metode hafalan talaqqi adalah

siswa semakin memahami kaidah ilmu tajwid ketika membaca dan

menghafal Al-Qur‟an.Kelebihan lain dari metode talaqqi ini adalah

anak menjadi lebih siap untuk hafalan secara mandiri.Biasanya

anak anak belum siap untuk menghafal secara mandiri.

Ketidaksiapan ini karena anak dalam membaca dan menghafal Al-

Qur‟an belum sesuai makhrajnya serta tajwid yang belum

benar.Selain itu metode talaqqi ini cocok untuk memotivasi dan

membiasakan siswa untuk menghafal, karena motivasi anak dalam

menghafal masih kurang. Kebiasaan anak untuk menghafal juga

masih kurang, sehingga metode talaqqi ini cocok untuk diterapkan.

Sedangkan kelebihan dari penerapan metode modern yakni

mempersingkat waktu guru untuk melakukan penilaian di sekolah

dengan melihat video siswa di rumah. Dan kelebihan yang lain

yakni untuk siswa yang terkenal introvert jadi lebih bersemangat


75

untuk hafalan surat pendek. Karena orang introvert kurang nyaman

dengan hal yang berbau interaksi dengan orang lain.

b. Faktor Penghambat Penerapan metode pembiasaan klasik dan

modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat

pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

Di samping faktor pendukung yang telah penulis uraikan

sebelumnya, juga terdapat beberapa faktor penghambat dalam

pelaksanaan pembiasaan membaca dan menghafal Al-Qur‟an di MTs

Syirkah Salafiyah diantaranaya;

1) Kurangnya kedisiplinan siswa Kedisiplinan erat hubungannya

dengan kerajinan siswa dalam sekolah.

Kedisiplinan mencangkup kedisiplinan siswa dalam

mematuhi dan melaksanakan tata tertib. Apabila siswa tidak

mengikuti tata tertib yang dibuat sekolah, maka bisa menghambat

semangat pada siswa dalam belajar. Diantaranya masih ada sebagian

siswa yang terlambat datang ke sekolah, siswa bercanda dan kurang

serius dalam mengikuti pembiasaan membaca danmenghafal Al-

Qur‟an. Hal ini sesuai yang di ungkapkan oleh Bapak Shofi :

Siswa yang terlambat, lupa tidak membawa peralatan


mengaji seperti buku juz Amma, kartu hafalan dan
bercanda saat dilaksakannya pembiasaan membaca dan
menghafalAl-Qur‟an akan menghambat proses belajar dan
mengajar Al-Qur‟an di sekolah.110

110
Wawancara dengan Bapak Shofi, 7 Juni 2022.
76

Pernyataan dari Bapak Shofi tersebut diperkuat oleh

pernyataan dari Ibu Yuni sebagai berikut : “Ya kurang disiplin

memang anak-anak banyak guraunya.Itu sih yang menghambat

banget saya rasa mbak.Mau hafalan guyon disek.Yawes resikonya

kadang hilang pas setor hafalan.”111

Kemudian dilanjutkan juga oleh pernyataan dari Bapak

Yasin sebagai berikut : “Saya kadang itu benci sekali kalau anak-

anak sudah gak bisa ditertibkan mbak. Guyon terus kadang juga

ada yang lupa membawa juz 30 dan kartu hafalan.”112

Dari hasil observasi memang siswa di MTs Syirkah sangat

susah untuk ditertibkan. Saat bergurau guru sudah peringatkan

hanya berselang beberapa menit saja siswa diam dan serius

kemudian selang beberapa menit kemudian ramai lagi. Dan

memang masih adabeberapa siswa yang tidak membawa juz 30

dan kartu hafalan.113

Dari hasil wawancara dan observasi diatas bisa peneliti

simpulkan bahwa faktor atau pengaruh penghambat siswa dalam

menghafal yakni terdapat pada kedisiplinan siswa karena tidak

membawa peralatan untuk menghafal dan tidak bisa disiplin karena

banyak bergurau.

111
Wawancara dengan Ibu Yuni, 10 Agustus 2022.
112
Wawancara dengan Bapak Yasin, 28 Juli 2022.
113
Observasi, 3 Agustus 2022.
77

2) Kurangnya alokasi waktu

Waktu yang disediakan oleh sekolah dalam pelajaran

membaca dan menghafal Al-Qur‟an, masih jauh dari ideal

mengingat waktu belajar Al-Qur‟an membutuhkan waktu yang

cukup banyak, seperti yang dikemukakan Bapak Shofi bahwa:

“Untuk pembiasaan membaca Al-Qur‟an hanya dilakukan pada

pagi hari sekitar 15-30 menit saja, sementara jumlah siswa di

sekolah ini mencapai lebih dari 30 siswa setiap kelasnya.”114

Pernyataan dari Bapak Shofi tersebut di perkuat oleh

pernyataan dari Ibu Yuni sebagai berikut : “Kurang mbak

waktunya soale emang siswa harus maju satu persatu untuk

hafalan.Kadang terputus gitu hanya cukup untuk separuh siswa aja

yang hafalan.Ya sudah endingnya ya mengurangi waktu istirahat

untuk hafalan.”115

Kemudian pernyataan tersebut dilanjutkan oleh Bapak

Yasin : “Jelas kurang, karna memang seharusnya kalau praktek

satu persatu memang memakan waktu banyak.”116

Ditambah pernyataan Ditambah pernyataan dari Afgina

sebagai berikut: “saya pernah mbak hafalan itu ngantri, tapi wes

mendekati waktunya saya malah udah masuk. Itu saya pas jam

istirahat mbak jadinya gak jadi setor, diundur dulu.117

114
Wawancara dengan Bapak Shofi, 7 Juni 2022.
115
Wawancara dengan Ibu Yuni, 10 Agustus 2022.
116
Wawancara dengan Bapak Yasin, 3 Agustus 2022.
117
Afgina, selaku siswi kelas VIII, 3 Agustus 2022.
78

Ditambah pernyataan dari Rosidi sebagai berikut: “setor

hafalan itu saya nyari waktu yang pas, ada jam kosong, ada pak

yasin yang gak ada jadwal, langsung saya samperin mbak.”118

Dari hasil observasi iyang diperoleh memang waktu yang

tersedia kurang untuk memungkinkan semua siswa bisa maju saat

itu juga.119

Dari hasil wawancara dan observasi yakni kurangnya

alokasi waktu jadi siswa harus mengurangi jam istirahat untuk

setor hafalan.

3) Metode (kekurangan penggunaan metode)

Dalam poin ini peneliti akan membahas tentang kekurangan

dari penerapan metode talqin dan talaqqi. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Bapak Shofi selaku Kepala sekolah mengenai

kekurangan dari metode talqin dan talaqqi sebagai berikut :

Kelemahan dari penerapan metode talqin yakni terdapat


pada alokasi waktu yang membutuhkan banyak waktu
karena guru harusmencontohkan membacakan satu persatu
ayat untuk ditiru oleh siswa sedangkan alokasi waktunya di
MTs ini sangat singkat jadi kurang efisien meskipun sangat
bermanfaat bagi siswa. Talaqqi ini sebenarnya berasal dari
faktor siswanya itu sendiri, dan faktor itu terletak pada
penguasaan ilmu tajwid yang masih kurang, seperti panjang
pendek, nada, juga pengucapan makhraj yang berbeda-
beda, misalnya pengucapan huruf hijaiyah Syin dan Sin.
Kelemahan dari implementasi metode talaqqi juga terletak
pada siswanya yang terkadang mudah bosan ketika
diajarkan menghafaloleh gurunya serta kurang
disiplinnya.Sehingga penerapan dari metode ini harus benar

118
Rosidi, selaku siswi kelas VIII, 3 Agustus 2022.
119
Observasi, 3 Agustus 2022.
79

benar disiplin baik dari sisi Guru Tahfidz (asatidzah)


maupun siswa belajarnya sendiri.120

Dari pernyataan yang dinyatakan oleh Bapak Shofi

dilanjutkan dengan pernyataan dari Ibu Yuni yakni sebagai berikut:

“Ya metode ini perlu banyak alokasi waktu mbak. Sebenenya

metode ini sudah tepat. Cuman ya tadi harus butuh waktu yang

agak banyak, sayang sekali.”121

Kemudian pernyataan dari Ibu Yuni tersebut diperkuat oleh

Bapak Yasin sebagai berikut :

Kurang alokasi waktunya mbakuntuk penerapan metode


talqin dan talaqqi kemudian untuk metode modern ini
banyak kecurangan nyontek juz 30,belum lagi anak yang
introvert akan tetapmenjadi pemalu dan tidak
berkembang.122

Dari hasil penelitian memang metode talqin dan talaqqi ini

membutuhkan alokasi waktu yang sangat banyak,.kecuali dalam

satu kelas ada dua guru yang disetor.123

Dari hasil wawancara dan observasi diatas bisa disimpulkan

bahwa metode talqin dan talaqqi mempunyai kekurangan yakni

membutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangkan untuk

kekurangan metode modern terkadang ada beberapa anak yang

melakukan hal curang dengan meletakkan juz 30di depan kamera

jadi seakan-akan melihat kameran dan anak yang introvert tidak

akan berkembang.

120
Wawancara dengan Bapak Shofi, 7 Juni 2022.
121
Wawancara dengan Ibu Yuni, 10 Agustus 2022.
122
Wawancara dengan Bapak Yasin, 28 Juli 2022.
123
Observasi, 3 Agustus 2022.
80

Berikut hasil dokumentasi yang didapat oleh peneliti saat

mengadapakan wawancara dengan kepala sekolah dan guru sebagai

penguat hasil observasi dan wawancara diatas :

Gambar 4.7
Wawancara dengan Bapak Shofi124

Setelah melakukan wawancara mengenai faktor penghambat


dan pendukung pembiasaan klasik dan modern dalam meningkatkan
hafalan surat pendek Siswa.

Gambar 4.8
Wawancara dengan Ibu Yuni125

Setelah melakukan wawancara mengenai faktor penghambat


dan pendukung pembiasaan klasik dan modern dalam meningkatkan
hafalan surat pendek Siswa.

124
Dokumentasi, 3 Agustus 2022.
125
Dokumentasi, 3 Agustus 2022.
81

Tabel 4.3
Tabel Temuan Penelitian126

No Fokus Penelitian Temuan Penelitian


1 2 3
1 Bagaimana a) Metode pembiasaan klasik
penerapan metode Metode klasik yang digunakan di MTs Syirkah
pembiasaan klasik Salafiyah Jenggawah Jember yaitu metode
dalam pembiasaan klasik berupa talqin yakni guru
meningkatkan memberi contoh untuk ditirukan dan talaqqi
kemampuan setelah menirukan guru pada metode talaqqi ini
menghafal surat- yakni dengan hafalan secara individu tanpa
surat pendek dipandu oleh guru dengan menghafal sendiri
siswa di MTs surat yang telah dihafal.
Syirkah Salafiyah b) Tujuan
Jenggawah Tujuan dari kegiatan pembiasaan mebaca Al-
Jember? Qur‟an juz 30 ini untuk merangsang siswaagar
hafal dan mengingat bagi yang telahhafal juz 30
atau juz Amma yang sangat membantu untuk
memudahkan siswa untuk menghafal. Pastinya
setiap guru akan menggunakan metode yang
bagus untuk merangsang daya ingat siswa agar
mudah dalam menghafalkan surat pendek dengan
menggunakan metode talqin dan talaqqi.Siswa
sangat diuntungkan dengan adanya metode talqin
dan talaqqi ini.
Mereka jadi lebih mudah dalam menghafal
dikarenakan guru mencontohkan terlebih dahulu
untuk membaca dan siswa menirukan dengan
berkali-kali sesuai bacaan yang telah dibaca oleh
guru. Jika sudah hafal maka siswa wajib
menyetor. Siswa sangat menyukai metode talqin
dan talaqqi ini sehinggamereka semua semangat
untuk menghafal surat pendek dengan fasih dan
lancar.
2 Bagaimana a) Penerapan pembiasaan modern
penerapan metode Pembiasaan modern di MTs Syirkakh yakni
pembiasaan melaui setoran yang dengan menggunakan
modern dalam perangkat modern seperti HP. Jadi disini siswa-
meningkatkan siswi menggunakan HP sebagai alat untuk
kemampuan merekam hasil setoran hafalan surat dalam
menghafal surat- bentuk video. Kemudian hasil dari rekaman
surat pendek video tersebut dikumpulkan pada guru setoran
siswa di MTs yang bersangkutan untuk diberikan nilai, saran,

126
Tabel temuan penelitian
82

1 2 3
Bagaimana dan masukan.
Syirkah Salafiyah Metode modern diterapkan guru dengan
Jenggawah menyuruh setiap siswa merekam video yang
Jember? berisi rekaman hafalan setiap anak. Dengan cara
itu saya juga menghemat waktu. Yang biasanya
stau persatu setor disekolah yang menyita banyak
waktu jadi lebih menghemat waktu. Guru bisa
melihat video di rumah dan memberikan
penilaian di rumah.
b) Tujuan
Tujuan dari pembiasaan metode modern yakni
sebagai sarana atau alat modern yang berguna
bagi pembelajaran.Dan mempersingkat waktu
guru dalam melakukan setoran hafalan.
3 Apa faktor Faktor pendukung
pendukung dan a) Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran/ ada
penghambat minat dari siswa
penerapanpembias Motivasi sangatlah penting untuk mendorong
aan klasik dan keaktifan peserta didik dalam suatu proses
modern dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang bisa
meningkatkan dikatakan berhasil jika mampu membangkitkan
kemampuanmeng semangat dan motivasi siswa dalam belajar
hafal surat- surat sehingga itu juga yang akan mempengaruhi daya
pendek siswa di ingat dan daya serap siswa terutamadalam
MTs Syirkah menghafal Al-Qur‟an. Motivasi siswa dalam
Salafiyah membaca dan menghafal Al-Qur‟an sudah cukup
Jenggawah bagus, sehingga memudahkan guru untuk
Jember melaksanakan pembiasaan membaca dan
menghafal Al-Qur‟an surat pendek pilihan di
sekolah, namun demikian sebagian kecil siswa
memiliki motivasi yang lemah dalam
melaksakan program pembiasaan.
b) Peran aktif dari guru
Pengetahuan guru atau guru yang berkompeten
dan kedisiplinan guru dalam mengajar sangat
menentukan keberhasilan suatu pendidikan.
Karena peran guru dalam proses pembelajaran
sangatlah penting.
c) Fasilitas yang memadai
Sarana dan prasarana di MTs Syirkah Salafiyah
sudah cukup lengkap dan baik untuk menunjang
para siswa dalam hafalan surat pendek Al-
Qur‟an.
d) Metode Klasik
Metode klasik yang digunakan yakni metode
83

1 2 3
talqin dan talaqqi sangat penting untuk membina
siswa dalalm menghafal surat pendek Al-Qur‟an.
Metode talqin kelebihannya siswa akan menjadi
semakin mudah dalam membaca dengan baik
dan benar sesuai tajwid. Karena dalam metode
ini penerapannya kan guru mencontohkan
kemudia siswa dituntut untuk meniru sesuai apa
yang dicontohkan oleh guru. Kemudian
kelebihan dari metode hafalan talaqqi adalah
siswa semakin memahami kaidah ilmu tajwid
ketika membaca dan menghafal Al-Qur‟an.
Kelebihan lain dari metode talaqqi ini adalah
anak menjadi lebih siap untuk hafalan secara
mandiri. Biasanya anak anak belum siap untuk
menghafal secara mandiri.
Ketidaksiapan ini karena anak dalam membaca
dan menghafal Al-Qur‟an belum sesuai
makhrajnya serta tajwid yang belum benar.
Selain itu metode talaqqi ini cocok untuk
memotivasi dan membiasakan siswa untuk
menghafal, karena motivasi anak dalam
menghafal masih kurang. Kebiasaan anak untuk
menghafal juga masih kurang, sehingga metode
talaqqi ini cocok untuk diterapkan. Sedangkan
kelebihan dari penerapan metode modern yakni
mempersingkat waktu guru untuk melakukan
penilaian di sekolah dengan melihat video siswa
di rumah. Dan kelebihan yang lain yakni untuk
siswa yang terkenal introvert jadi lebih
bersemangat untuk hafalan surat pendek. Karena
orangintrovert kurang nyaman dengan hal yang
berbau interaksi dengan orang lain.
Faktor Penghambat :
a. Kurangnya kedisiplinan siswa
Faktor atau pengaruh penghambat siswa dalam
menghafal yakni terdapat pada kedisiplinan
siswa karena tidak membawa peralatan untuk
menghafal dan tidak bisa disiplin karena
banyak bergurau.
b. Metode
Metode talqin dan talaqqi mempunyai
kekurangan yakni membutuhkan waktu yang
lebih banyak. Sedangkan untuk kekurangan
metode modern terkadang ada beberapa anak
yang melakukan hal curang dengan meletakkan
84

1 2 3
juz 30 di depan kamera jadiseakan-akan
melihat kameran dan anak yang introvert tidak
akan berkembang.

C. Pembahasan Temuan

Pembahasan temuan ini akan membahasa terkait hubungan data, baik

observasi, wawancara dan dokumentasi yang ditemukandilapangan dengan

teori-teori yang relevan. Pembahasan berikut dirincikan berdasarkan fokus

penelitian yang telah disajikan.

1. Penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember.

Secara etimologi metode bersal dari kata method yang berarti suatu

cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam

mencapai tujuan tertentu.127

Metode talqin adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas

hafalan siswa, dimana guru mendektekan atau mentalqinkan bacaan-

bacaan atau ayat-ayat Al-Qur‟an ssuai dengan kaidah bacaan Al-Qur‟an

kemudian siswa mengikuti bacaan yang ditalqinkan kepadanya dengan

menggunakan kaidah bacaan Al-Qur‟an yang sesuai dengan bacaan Al-

Qur‟an.128

127
Arbain Nurdin, Pembeajaran Al-Qur‟an Hadis di Madrasah, (Bantul: Ladang Kata,
Cet.5, 2021), 35.
128
Sakirah, “Pengaruh Metode talqin Terhadap Kualitas Tahfiz Al-Qur‟an Siswa di
Madrasah Tsanawiyah Insan Cita Medan” (Skripsi, UMSU, 2019), 10.
85

Metode talaqqi adalah dimana siswa menyetorkan hafalan dengan

kondisi saling berhadapan, sementara guru mendengarkan dan menyimak

serta membenarkan bacaan siswa apabila terdapat kesalahan.129

Dari hasil temuan metode yang digunakan MTs Syirkah Salafiyah

dalam metode pembiaasaan klasik yakni metode talqin dan talaqqi.

Dari teori dan temuan diatas bisa disimpulkan bahwa metode klasik

yang digunakan di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember yaitu

metode pembiasaan klasik berupa talqin yakni guru memberi contoh untuk

ditirukan dan talaqqi setelah menirukan guru pada metode talaqqi ini

yakni dengan hafalan secara individu tanpa dipandu oleh guru dengan

menghafal sendiri surat yang telah dihafal. Dan tujuan dari kegiatan

pembiasaan membaca Al-Qur‟an juz 30 ini untuk merangsang siswa agar

hafal dan mengingat bagi yang telah hafal juz 30 yang sangat membantu

untuk memudahkan siswa untuk menghafal. Pastinya setiap guru akan

menggunakan metode yang bagus untuk merangsang daya ingat siswa agar

mudah dalam menghafalkan surat pendek dengan menggunakan metode

talqin dan talaqqi. Siswa sangat diuntungkan dengan adanya metode talqin

dan talaqqi ini. Mereka jadi lebih mudah dalam menghafal dikarenakan

guru mencontohkan terlebih dahulu untuk membaca dan siswa menirukan

dengan berkali-kali sesuai bacaan yang telah dibaca oleh guru. Jika sudah

hafal maka siswa wajib menyetor. Siswa sangat menyukai metode talqin

129
Selvi Anggraini, “Kendala Tahfidz Dengan Metode talqin dan Talaqqi di Sekolah
Dasar El-Haqqa Qur‟anic School Suka Karya Panam Pekanbaru” (Skipsi, UIN SUSKA Riau,
2020), 7.
86

dan talaqqi ini sehingga mereka semua semangat untuk menghafal surat

pendek dengan fasih dan lancar.

2. Penerapan metode pembiasaan modern dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember.

Secara etimologi metode bersal dari kata method yang berarti suatu

cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam

mencapai tujuan tertentu.130

Metode modern ini diawali dengan merekam suara sendiri yang

sedang membaca Al-Qur‟an yang akan kita hafalkan. Merekam hafalan

dapat menggunakan alat perekam dapat berupa rekam suara atau vidio,

bisa juga dengan handpone dan kaset kosong. Selanjtnya aktifkan hasil

rekaman tersebut dan berusaha mengikuti bacaannya hingga benar-benar

hafal. Selain itu, coba ulangi hafalan tanpa bantuan alat perekam.131

Kaset murottal Al-Qur‟an lengkap merupakan alat perekam dengan

suara qori yang mumpuni seperti al-Hushari dan Al-Mansyawi yang bisa

didengarkan. Tujuannya adalah agar ayat tersebut meresap ke hati dengan

baik atas izin Allah SWT. Langkah-langkah metode ini sebagai berikut:

beli kaset murottal Al-Qur‟an yang lengkap. Dengarkan kaset tersebut

mulai awal sampai akhir. Ulangi hingga 4 kali dalam mendengarkan

ayat/surat yang ingin dihafal. Selain langkah-langkah tersebut, juga bisa

130
Arbain Nurdin, Pembeajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah, (Bantul: Ladang Kata,
Cet.5, 2021), 35.
131
A. Sayyid Robbani, dkk. Menghafal Al-Qur’a, (Bandung: Mujahid Press, 2021), 60.
87

menggunakan menyibukkan keadaan bawah sadar. Mengulang-ulang

ayat/surat yang akan dihafal dari kaset selama 1 minggu.132

Kedua metode tersebut bisa dikolaborasikan dengan diawali

merekam ayat-ayat yang akan dihafalkan dalam bentuk video atau rekam

suara di handphone atau kaset kosong sesuai dengan kebutuhannya.

Kemudian hasil rekaman diputar dan didengar dengan seksama sambil

mengikuti perlahan. Kemudian lakukan pengulangan hingga benar-benar

hafal diluar kepala.133

Dari hasil temuan pembiasaan modern di MTs Syirkah yakni

melalui setoran yang dengan menggunakan perangkat modern seperti HP.

Dari hasil teori dan temuan dapat peneliti simpulkan bahwa siswa-

siswi MTs Syirkah menggunakan HP sebagai alat untuk merekam hasil

setoran hafalan surat dalam bentuk video. Kemudian hasil dari rekaman

video tersebut dikumpulkan pada guru setoran yang bersangkutan untuk

diberikan nilai. metode modern dengan menyuruh setiap siswa merekam

video yang berisi rekaman hafalan setiap anak. Dengan cara itu saya juga

menghemat waktu, yang biasanya satu persatu setor disekolah yang

menyita banyak waktu jadi lebih menghemat waktu. Guru bisa melihat

video di rumah dan memberikan penilaian di rumah. Tujuan dari

pembiasaan metode modern yakni sebagai sarana atau alat modern yang

berguna bagi pembelajaran yang dapat mempersingkat waktu guru dalam

melakukan penilaian setoran hafalan.


132
Yahya Al-Ghautsani, 25 Metode Menghafal Al-Qur‟an, (t.t: Dar Ar-Rasail Digital
Publishing, 2018), 26.
133
A. Sayyid Robbani, dkk. Menghafal Al-Qur‟an (Bandung: Mujahid Press, 2021), 19.
88

3. Faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pembiasaan

klasik dan modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal

surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah

Jember

Dalam setiap kegiatan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan

yang mana dapat dilihat dari sesuatu yang mendukung dan yang menjadi

penghambat. Dari hasil analisis diatas maka dalam poin ini peniliti akan

ringkas dan dialogkan dengan teori yang ada.

a. Faktor Pendukung penerapan pembiasaan klasik dan modern

dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek

siswa kelas di MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

1) Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran/ ada minat dari

anak

Pada hakikatnya proses pembelajaran diarahkan untuk

membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Siswa adalah organisme yang unikyang berkembang

sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah

perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, tetapi perkembangan

tiap anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran

dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu,

disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak.134

134
Husniyatus Salamah Z, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT, (Jakarta :
kencana, 2017), 16-21.
89

Kondisi dan jenjang pendidikan siswa menjadi

pertimbangan pertama oleh guru dan pengajar. Guru akan

berhadapan dengan siswa yang dengan latar belakang kehidupan

yang berlainan, dan status sosial berbeda-beda. Demikian juga

dengan jenis kelamin, dan postur tubuh. Selain itu, sisi intelektual

juga harus jadi perhatian.135

Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk

mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui

berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa

merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses

pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun

mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang

tidak dapat dipisahkan.136 Maka dari rasa keingintahuan siswa

tersebut bisa menjadi minat siswa dalam mencapai rasa ingin tau

tersebut. Dan itu akan menjadi sebuah faktor dalam proses

pembelajaran.

Faktor yang paling utama dalam menjalankan pembiasaan

membaca dan menghafal Al-Qur‟an surat pendek pilihan di MTs

Syirkah Salafiyah Jenggawah adalah faktor motivasi siswa itu

sendiri. Jika siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar,

maka akan lebih memudahkan guru untuk mengajarkan bidang ilmu

135
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Lebih Memahami Konsep dan Proses Pembelajaran,
(t.t: Penerbit Kata Pena, 2017), 7-9.
136
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Raja. Grafindo Persada,
2001), 98.
90

lainnya. Berdasarkan hasil di lapangan diperoleh motivasi siswa

merupakan hal utama untuk memicu semangat untuk lebih tekun

walaupun tidak semua siswa memilikinya, minat timbul tidak secara

tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi,

pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.Motivasi

akan selalu terkait dengan soal kebutuhan atau keinginan oleh

karena itu yang penting bagi seorang guru untuk selalu berupaya

bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh

dan ingin terus meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal

Al-Qur‟an.

Berdasarkan teori dan temuan tersebut maka motivasi

sangatlah penting dalam suatu proses pembelajaran. Proses

pembelajaran yang bisa dikatakan berhasil jika mampu

membangkitkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar

sehingga itu juga yang akan mempengaruhi daya ingat dan daya

serap siswa terutama dalam menghafal Al-Qur‟an. Motivasi siswa

dalam membaca dan menghafal Al-Qur‟an sudah cukup bagus,

sehingga memudahkan guru untuk melaksanakan pembiasaan

membaca dan menghafal Al-Qur‟an surat pendek pilihan di sekolah,

namun demikian sebagian kecil siswa memiliki motivasi yang

lemah dalam melaksakan program pembiasaan.


91

2) Peran aktif dari guru

Guru merupakan komponen yang menetukan keberhasilan

suatu sistem pembelajaran, karena guru merupakan yang secara

langsung berhadapan dengan siswa. Bagaimana pemanfaatan media

dalam proses pembelajaran, akan dipengaruhi oleh persepsi guru itu

sendiri tentang hakekat pembelajaran.137

Peran guru yang relevansinya dengan proses pembelajaran

ada 9 yaitu: guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih,

penasehat, pendorong kreativitas, aktor, emansipator, dan

evaluator.138

Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi

kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis

metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan

metode.139

Dari teori di atas bisa disimpulkan bahwa guru yakni

memegang peran penting dalam suatau pendidikan. Guru

merupakan faktor pendukung dalam menentukan keberhasilan

pendidikan karena guru itulah yang akan bertanggungjawab dalam

membentuk pribadi siswa, guru juga harus memiliki pengetahuan

yang luas dan kompetensi agar tugas yang diberikannya dapat

tecapai.

137
Husniyatus Salamah Z, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT, (Jakarta :
kencana, 2017), 16-21.
138
Imron Fauzi, Profesi Keguruan, (Jember : IAIN Jember Press, 2018), 82.
139
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Lebih Memahami Konsep dan Proses Pembelajaran,
(t.t: Penerbit Kata Pena, 2017), 7-9.
92

Dari hasil temuan yang diperoleh oleh peneliti yakni

berjalannya suatu pembelajaran di MTs Syirkah Salafiyah tersebut

masih terpaku pada guru sebagai kunci utama dalam proses

pembelajaran.

Dari teori dan temuan diatas dapat peneliti simpulkan

bahwa peran guru atau guru yang berkompeten dan kedisiplinan

guru dalam mengajar sangat menentukan keberhasilan suatu

pendidikan dan guru memgang peran penting dalam suatu

pendidikan. Karena peran guru dalam proses pembelajaran

sangatlah penting, guru harus mampu memiliki cara untuk

mencetak peserta didik yang unggul dengan menerapkan beberapa

metode yang dianggap mampu dan bisa dalam mencapai tujuan

seorang guru.

3) Fasilitas yang memadai

Fasilitas belajar adalah sesuatu yang dapat memudahkan dan

memperlancar pelaksanaan suatu usaha yang dapat berupa benda.

Semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik

bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan

berjalan lancer, teratur, efektif an efisien. 140

Fasilitas pembelajaran berfungsi untuk memudahkan proses

pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses pembelajaran.

Dalam kondisi tertentu, guru-guru yang memiliki semangat dan

140
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengajar, (t.t: Pustaka Diantara, 2017), 34
93

komitmen yang kuat tetap mampu menyelenggarakan pembelajaran

yang menarik, menyenangkan, dan mampu mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan apabila fasilitas memadai.141

Sarana adalah segala sesuatu yng mendukungsecara

langsung terhadap kelancaran proses pembelajran, misalnya media

pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah, dan

lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang

tidak langsung dapat mendukung proses pembelajaran misalnya,

jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain

sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu

guru dalam proses pembelajaran, dengan demikian, sarana dan

prasarana merupakan komponen penting yang dapat memengaruhi

proses pembelajaran.142

Fasilitas belajar yang dimaksudkan dalam pernyataan

tersebut adalah menyangkut ketersediaan hal-hal yang dapat

memberikan kemudahan bagi perolehan pengalaman belajar yang

efektif dan efisien. Fasilitas belajar yang sangat penting dalam

hafalan surat pendek yakni al-Qur‟an dan juz 30.

Dari hasil temuan yang diperoleh dari lapangan yakni

memang terdapat Al-Qur‟an dan juz 30 yang tersedia di

141
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Lebih Memahami Konsep Dan Proses Pembelajaran,
(t.t: Penerbit Kata Pena, 2017), 9.
142
Husniyatus Salamah Z, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT, (Jakarta :
kencana, 2017), 16-21.
94

perpustakaan untuk dipinjam oleh siswa yang membutuhkan untuk

hafalan surat pendek.

Dari teori dan temuan yang dilakukan oleh peneliti bisa

disimpulkan bahwa sarana dan prasarana di MTs Syirkah Salafiyah

sudah cukup lengkap dan baik untuk menunjang para siswa dalam

hafalan surat pendek Al-Qur‟an.

4) Adanya metode pembelajaran yang memadai

Metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang

dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual

ataupun secara kelompokagar pelajaran itu dapat diserap, dipahami

dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Terdapat berbagai

macam metode pembelajaran yakni: ceramah, Tanya jawab,

diskusi, kerja kelompok, demonstrasi, sosiodrama (role playing),

latihan (drill), simulasi, dll.143

Metode talqin adalah suatu cara untuk meningkatkan

kualitas hafalan siswa, dimana guru mendektekan atau

mentalqinkan bacaan-bacaan atau ayat-ayat Al-Qur‟an sesuai

dengan kaidah bacaan Al-Qur‟an kemudian siswa mengikuti

bacaan yang ditalqinkan kepadanya dengan menggunakan kaidah

bacaan Al-Qur‟an yang sesuai dengan bacaan Al-Qur‟an.144

143
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Lebih Memahami Konsep dan Proses Pembelajaran,
(t.t: Penerbit Kata Pena, 2017), 6.
144
Sakirah, “Pengaruh Metode talqin Terhadap Kualitas Tahfiz Al-Qur‟an Siswa di
Madrasah Tsanawiyah Insan Cita Medan” (Skripsi, UMSU, 2019), 10.
95

Metode talaqqi adalah dimana siswa menyetorkan hafalan

dengan kondisi saling berhadapan, sementara guru mendengarkan

dan menyimak serta membenarkan bacaan siswa apabila terdapat

kesalahan.145

Sangat banyak sekali metode yang bisa diimplementasikan

dalam proses pembelajaran. Namun dalam hal ini peneliti

menemukan metode yang unik dalam pengajaran hafalan surat

pendek di MTs Syirkah Salafiyah yakni metode talqin dan Talaqqi,

metode tersebut sama-sama memusatkan guru sebagai kunci utama

dalam proses pembelajaran karena disini guru harus mencontohkan

terlebih dahulu sebelum akan ditirukan siswa dan maju satu persatu

untuk hafalan surat pendek.

Dari hasil temuan yang didapat oleh peneliti yakni metode

yang digunakan adalah metode talqin dan Tallaqi yang

penerapannya pada saat menerapkan metode Talaqin yakni guru

mencontohkan menbaca agar ditiru oleh siswa. Dan penerapan

metode talaqqi yakni maju satu persatu untuk hafalan di depan

guru.

Dari teori dan temuan yang diperoleh peneliti dapat

disimpulkan bahwa metode talqin dan talaqqin sangat penting

untuk membina siswa dalalm menghafal surat pendek Al-Qur‟an.

145
Selvi Anggraini, “Kendala Tahfidz Dengan Metode talqin dan Talaqqi di Sekolah
Dasar El-Haqqa Qur‟anic School Suka Karya Panam Pekanbaru” (Skipsi, UIN SUSKA Riau,
2020), 7.
96

Metode talqin ya kelebihannya siswa akan menjadi semakin

dimudahkan dalam membaca dengan baik dan benar sesuai tajwid.

Karena dalam metode ini penerapannya kan guru mencontohkan

kemudia siswa dituntut untuk meniru sesuai apa yang dicontohkan

oleh guru. Kemudian kelebihan dari metode hafalan talaqqi adalah

siswa yang belum menguasai ilmu tajwid dalam membaca dan

menghafal ayat Al-Qur‟an akan semakin lebih tahu dan paham

tentang membaca Al-Qur‟an dan menghafal sesuai dengan ilmu

tajwid.Metode ini sangat cocok diterapkan pada siswa karena

memiliki kelebihan bahwa siswa semakin memahami kaidah ilmu

tajwid ketika membaca dan menghafal Al-Qur‟an. Kelebihan lain

dari metode talaqqi ini adalah anak menjadi lebih siap untuk

hafalan secara mandiri. Biasanya anak anak belum siap untuk

menghafal secara mandiri. Ketidaksiapan ini karena anak dalam

membaca dan menghafal Al-Qur‟an belum sesuai makhrajnya serta

tajwid yang belum benar. Selain itu metode talaqqi ini cocok untuk

memotivasi dan membiasakan siswa untuk menghafal, karena

motivasi anak dalam menghafal masih kurang.Kebiasaan anak

untuk menghafal juga masih kurang, sehingga metode talaqqi ini

cocok untuk diterapkan.


97

b. Faktor Penghambat Penerapan metode pembiasaan klasik dan

modern dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat

pendek siswa MTs Syirkahh Salafiyah Jenggawah Jember

Di samping faktor pendukung yang telah penulis uraikan

sebelumnya, juga terdapat beberapa faktor penghambat dalam

pelaksanaan pembiasaan membaca dan menghafal Al-Qur‟an di MTs

Syirkah diantaranya;

1) Kurangnya kedisiplinan siswa Kedisiplinan erat hubungannya

dengan kerajinan siswa dalam sekolah.

Pada hakikatnya proses pembelajaran diarahkan untuk

membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Siswa adalah organisme yang unikyang berkembang

sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah

perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, tetapi perkembangan

tiap anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran

dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu,

disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak.146

Kondisi dan jenjang pendidikan siswa menjadi

pertimbangan pertama oleh guru dan pengajar. Guru akan

berhadapan dengan siswa yang dengan latar belakang kehidupan

yang berlainan, dan status sosial berbeda-beda. Demikian juga

146
Husniyatus Salamah Z, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT, (Jakarta :
kencana, 2017), 16-21.
98

dengan jenis kelamin, dan postur tubuh. Selain itu, sisi intelektual

juga harus jadi perhatian.147

Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk

mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui

berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa

merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses

pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun

mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang

tidak dapat dipisahkan.148 Maka dari rasa keingintahuan siswa

tersebut bisa menjadi minat siswa dalam mencapai rasa ingin tau

tersebut. Dan itu akan menjadi sebuah faktor dalam proses

pembelajaran.

Dari hasil temuan memang siswa di MTs Syirkah Salafiyah

sangat susah untuk ditertibkan. Saat bergurau guru sudah

peringatkan hanya berselang beberapa menit saja siswa diam dan

serius kemudian selang beberapa menit kemudian ramai lagi. Dan

memang masih adabeberapa siswa yang tidak membawa juz 30

atau Al-Qur‟an.

Dari teori dan temuan diatas bisa peneliti simpulkan bahwa

faktor atau pengaruh penghambat siswa dalam menghafal yakni

147
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Lebih Memahami Konsep dan Proses Pembelajaran,
(t.t: Penerbit Kata Pena, 2017), 7-9.
148
Sardiman,Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Raja. Grafindo Persada,
2001), 98.
99

terdapat pada kedisiplinan siswa karena tidak membawa peralatan

untuk menghafal dan tidak bisa disiplin karena banyak bergurau.

2) Metode (kekurangan penggunaan metode)

Metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang

dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual

ataupun secara kelompokagar pelajaran itu dapat diserap, dipahami

dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Terdapat berbagai

macam metode pembelajaran yakni: ceramah, Tanya jawab,

diskusi, kerja kelompok, demonstrasi, sosiodrama (role playing),

latihan (drill), simulasi, dll.149

Metode talqin adalah suatu cara untuk meningkatkan

kualitas hafalan siswa, dimana guru mendektekan atau

mentalqinkan bacaan-bacaan atau ayat-ayat Al-Qur‟an sesuai

dengan kaidah bacaan Al-Qur‟an kemudian siswa mengikuti

bacaan yang ditalqinkan kepadanya dengan menggunakan kaidah

bacaan Al-Qur‟an yang sesuai dengan bacaan Al-Qur‟an.150

Metode talaqqi adalah dimana siswa menyetorkan hafalan

dengan kondisi saling berhadapan, sementara guru mendengarkan

149
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Lebih Memahami Konsep dan Proses Pembelajaran,
(t.t: Penerbit Kata Pena, 2017), 6.
150
Sakirah, “Pengaruh Metode talqin Terhadap Kualitas Tahfiz Al-Qur‟an Siswa di
Madrasah Tsanawiyah Insan Cita Medan” (Skripsi, UMSU, 2019), 10.
100

dan menyimak serta membenarkan bacaan siswa apabila terdapat

kesalahan.151

Sangat banyak sekali metode yang bisa diimplementasikan

dalam proses pembelajaran. Namun dalam hal ini peneliti

menemukan metode yang unik dalam pengajaran hafalan surat

pendek di MTs Syirkah Salafiyah yakni metode talqin dan Talaqqi,

metode tersebut sama-sama memusatkan guru sebagai kunci utama

dalam proses pembelajaran karena disini guru harus mencontohkan

terlebih dahulu sebelum akan ditirukan siswa dan maju satu persatu

untuk hafalan surat pendek.

Dalam poin ini peneliti akan membahas tentang kekurangan

dari penerapan metode talqin dan talaqqi. Kekurangannya tidak

segera diatasi akan menjadi penghambat.

Dari hasil penelitian memang metode talqin dan talaqqi ini

membutuhkan alokasi waktu yang sangat banyak. kecuali dalam

satu kelas ada dua guru yang disetor.

Dapat disimpulkan bahwa metode talqin dan talaqqi

mempunyai kekurangan yakni membutuhkan waktu yang lebih

banyak. Sedangkan metode modern juga memiliki kerungan yakni

karena banyak kecurangan yang dialami saat merekam video dan

siswa yang memiliki sikap introvert tidak akan berkembang.

151
Selvi Anggraini, “Kendala Tahfidz Dengan Metode talqin dan Talaqqi di Sekolah
Dasar El-Haqqa Qur‟anic School Suka Karya Panam Pekanbaru” (Skipsi, UIN SUSKA Riau,
2020), 7.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasrkan hasil penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa

penerapan metode pembiasaan yang digunakan di MTs Syirkah Salafiyah

Jenggawah Jember ini sebagai berikut:

1. Penerapan metode pembiasaan klasik dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember

Metode Pembiasaan klasik yang digunakan di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember yaitu metode pembiasaan klasik berupa

talqin yakni guru memberi contoh untuk ditirukan dan talaqqi setelah

menirukan guru pada metode talaqqi ini yakni dengan hafalan secara

individu tanpa dipandu oleh guru dengan menghafal sendiri surat yang

telah dihafal. Dan tujuan dari kegiatan pembiasaan membaca Al-Qur‟an

juz 30 ini untuk merangsang siswa agar hafal dan mengingat bagi yang

telah hafal juz 30 yang sangat membantu untuk memudahkan siswa untuk

menghafal.

101
102

2. Penerapan metode pembiasaan modern dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa di MTs Syirkah

Salafiyah Jenggawah Jember

Siswa-siswi MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

menggunakan metode pembiasaan modern yakni dengan perantara HP

sebagai alat untuk merekam hasil setoran hafalan dalam bentuk video.

Kemudian hasil dari rekaman video tersebut dikumpulkan pada guru

setoran yang bersangkutan untuk diberikan nilai, saran dan masukan.

3. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembiasaan klasik

dan modern

a. Faktor Pendukung :

1) Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran/ada minat dari anak

dalam hal ini motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap

keatifan peserta didik.

2) Peran aktif dari guru juga menjadi hal yang menjadikan faktor

pendukung. Pengetahuan guru atau guru yang berkompeten dan

kedisiplinan guru dalam mengajar sangat menentukan

keberhasilan suatu pendidikan.

3) Fasilitas yang memadai yakni sarana dan prasarana di MTs

Syirkah Salafiyah sudah cukup lengkap dan baik untuk menunjang

para siswa dalam hafalan surat pendek Al-Qur‟an.

4) Adanya metode pembelajaran yang memadai. Metode yang

digunakan yakni metode pembiasaan klasik berupa talqin dan


103

talaqqi, dan metode modern berupa merekam hafalan yang sangat

penting untuk membina siswa dalalm menghafal surat pendek Al-

Qur‟an.

b. Faktor Penghambat :

1) Pengaruh penghambat siswa dalam menghafal yakni terdapat pada

kedisiplinan siswa karena tidak membawa peralatan untuk

menghafal dan tidak bisa disiplin karena banyak bergurau.

2) Metode pembiasaan klasik berupa talqin dan talaqqi mempunyai

kekurangan yakni membutuhkan waktu yang lebih banyak.

Sedangakan kekurangan dalam metode pembiasaan modern berupa

merekam hafalan yakni menjadikan siswa yang introvert tidak

berkembang kemudian banyak juga siswa yang curang dalam

merekam hafalan.

B. Saran-Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan, maka

terdapat beberapa saran oleh peneliti sebagai berikut;

1. Kepala MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

Untuk tetap terus meningkatkan dan memantau proses pembelajaran

danmemberi saran-saran positif untuk para guru pengajar

2. Guru Pamong Hafalan Siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember

Untuk tetap terus meningkatkan kualitas mengajar dengan menggunakan

metode dan diselingi dengan media yang cocok untuk memotivasi siswa.

3. Siswa MTs Syirkah Salafiyah Jenggawh Jember


104

Untuk tetap aktif dan disiplin dalam proses pembelajaran.

4. Peneliti selanjutnya

Sebagai referensi agar kedepannya didapatkan skripsi yang lebih baik.


105

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghautsani, Yahya. 25 Metode Menghafal Al-Qur’an. t.t: Dar Ar-Rasail Digital


Publishing, 2018.

Anggraini, Selvi. “Kendala Tahfidz Dengan Metode talqin dan Talaqqi di


Sekolah Dasar El-Haqqa Qur‟anic School Suka Karya Panam Pekanbaru.”
Skipsi, UIN SUSKA Riau, 2020.

Anwar, Khoirul dan Mufti hafiyana, “Implementasi Metode ODOA Dalam


Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur‟an”, Jurnal JPII Vol. 2,
No.2, 2018.

Arief, Miftah. Pendidikan pengembangan diri melalui pembiassaan (Potimalisasi


pendidikan pembiasaan dan psikologi perkembangan). Malang: CV.
Literasi Nusantara Abadi, 2020.

Departemen Agama RI. Al jumanatul Ali Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Bandung:


cv penerbit J-ART, 2004.

Fajarini, Dkk. “Model Menghafal Pada Penghafal Al-Qur‟an Implikasinya Pada


Layanan Penguasaan Konten Dalam Bimbingan Dan Konseling”, Jurnal
Bimbingan Konseling, Vol. 1, No. 6. 2017. 18.

Fauzi, Imron. Profesi Keguruan. Jember : IAIN Jember Press, 2018.

Hanafi, Yusuf. dkk., Literasi Al-Qur‟an. Sidoarjo: Delta Pijar Khatulistiwa, 2019.

Humaidi, Rif‟an. Madrasah Dalam Lintas Sejarah. Jember: Buku Pustaka Radja,
2012.

Husniyatus Salamah Z, Husniyatus. Pengembangan Media Pembelajaran


Berbasis ICT. Jakarta : kencana, 2017.

Komariyatun, Eni. “Peningkatan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek


Melalui Kegiatan Pembiasaan.” Skripsi Universitas Muhmmadiyah
Surkarta, 2018.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. Lebih Memahami Konsep dan Proses
Pembelajaran. t.t: Penerbit Kata Pena, 2017.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. Sukses Mengajar. t.t :Pustaka Diantara, 2017.

Laylah, Nurnajmi “Hubungan Pembiasaan Tadarus Al-Qur‟an Dengan


Kemampuan Membaca Siswa Kelas X IPA 1 Di SMAN 90 Jakarta Tahun
Ajaran 2017/2018.” Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, 2018.
106

Mardawani, Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar Dan Analisis Dalam


Perspektif Kualitatif . Sleman : Deepublish, 2020.

Nisa, Nurun. “Penerapan Metode Pembiasaan Melalui Kegiatan SOP Sekolah


Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Dan
Hadis Di RA Al-Qadir Wage Sidoarjo.” Skripsi, UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2021.

Nurdin, Arbain. Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah. Bantul : Lembaga


Ladang Kata, 2021.

Qawi, Abdul. “Peningkatan Prestasi Belajar Hafalan Al-Qur‟an Melalui Metode


Talaqqi Di Mtsn Gampong Aceh Utara”, Jurnal Ilmiah Islam Futura,
Vol.16 No. 2, Februari 2017. 272. https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/view/1327

Robbani, A. Sayyid. dkk. Menghafal Al-Qur’a. Bandung: Mujahid Press, 2021

Rohmi, Moh. Washilur. “Implementasi Metode Pembiasaan Membaca Al-Qur‟an


Selama 15 Menit Sebelum KBM Dimulai Bagi Siswa Di Madrasah Aliyah
Negeri 2 Jember.” Skripsi, UIN Malana Malik Ibrahim Malang, 2016.

Sakirah, “Pengaruh Metode talqin Terhadap Kualitas Tahfiz Al-Qur‟an Siswa di


Madrasah Tsanawiyah Insan Cita Medan.” Skripsi, UMSU, 2019.

Saldana, Miles, Huberman. Qualitatif Data Analysis. America : SAGE


Publication, 2014.

Sardiman. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo


Persada, 2001.

Sartika, Yesi. “Pengaruh Pembiasaan Menghafal Surat-Surat Pendekdalam Al-


Qur‟andalam Membentuk Karakter Siswa Kelas V Di SDIT Al-Isra Kota
Bengkulu.” Skripsi, IAIN Bengkulu, 2020.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003


Tentang System Pendidikan Nasional, Pasal 30 Ayat (2).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta, 2019.

Suriansyah, Muhammad Arsyad. “Implementasi Metode Talaqqi Dan Musyafahah


Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa Di SD
Swasta Salsa”, Fitrah: Journal of Islamic Education, Vol.1, No.2
Desember 2020. 220. https://jurnal.staisumatra-
medan.ac.id/index.php/fitrah/article/view/27
107

Syilvia, Ayu Rizka. “Pembiasaan Membaca Dalam Menghafal Al-Qur‟an Pada


Siswa SD Negeri Ragatunjung 05 Paguyangan Brebes.” Skripsi, IAIN
Purwokwerto, 2020.

Tim Penyusun, Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Jember : UIN KHAS Jember, 2021.

Wagiran, Metode Penelitian Pendidikan: Teori Dan Implementasinya.


Yogyakarta : CV Budi Utomo, 2012.

Zheihan A.A., Ajat Rukayat. Dan Undang W.R, “Pengaruh Metode Talaqqi
Terhadap Peningkatan Kemampuan Menghafal Al-Qur‟an Peserta Didik
Kelas Al-Qur‟an TPQ Darussalam.” Al-Afkar : Journal Of Islamic Studie,
Vol.5, No.1, Februari 2022. 287. https://al-
afkar.com/index.php/Afkar_Journal/article/view/230
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Fi Findatil Hasanah


NIM : T20181136
Program studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Instuti : UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam hasil penelitian ini tidak terdapat
unsur-unsur penjiplakkan karya penelitian atau karya ilmiahyang pernah di
lakukan atau dibuat orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah
ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terhadap unsur-
unsur penjiplakan dan ada klaim dari pihaklain, maka saya bersedia untuk
diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan
dari siapapun.

Jember, 05 Desember 2022


Saya yang menyatakan

Fifindatil Hasanah
NIM. T20181136

109
110
Lampiran 1 MATRIK PENELITIAN

Judul Variabel Sub variabel Indikator Sumber data Metode penelitian Fokus penelitian
Penerapan Penerapan 1. Metode 1. Talqin 3. Data primer 1. Pendekatan penelitian: 1. Bagaimana penerapan
metode metode pembiasaan 2. Talaqqi Informan: kualitatif metode pembiasaan
pembiasaan pembiasaan klasik a. Kepala sekolah 2. Jenis penelitian: kualitatif klasik dalam
dalam 1. Merekam b. Guru deskriptif
2. Metode meningkatkan
meningkatkan hafalan 3. Tempat penelitian: MTs
pembiasaan c. Siswa siswi kemampuan menghafal
kemampuan 2. Mendengar
modern MTs Syirkah Syirkah Salafiyah surat-surat pendek siswa
menghafal murottal
surat-surat Jenggawah di MTs Syirkah Salafiyah
pendek siswa 4. Subjek penelitian: siswa Jenggawah Jember?
MTs Syirkah siswi MTs Syirkah 2. Bagaimana penerapan
Salafiyah 3. Faktor 1. Faktor 4. Data sekunder: 5. Metode mengumpulkan metode pembiasaan
Jenggawah pendukung internal a. Kepustakaan data: moderndalam
Jember dan 2. Faktor b. Dokumentasi a. Observasi meningkatkan
penghambat eksternal b. Wawancara kemampuan menghafal
metode c. Dokumentasi surat-surat pendek siswa
pembiasaan 6. Teknik analisis data: di MTs Syirkah Salafiyah
a. Kondensasi data Jenggawah Jember?
b. Penyajian data 3. Apa faktor pendukung
c. Penarikan kesimpulan dan penghambat
penerapan metode
Kemampuan 1. Kualitas 1. Tajwid 7. Kabsahan data pembiasaan klasik dan
menghafal hafalan 2. Kelancaran a. Triangulasi sumber modern dalam
surat-surat 3. Fashohah b. Triangulasi teknik
pendek meningkatkan
kemampuan menghafal
2. Faktor yang 1. Internal surat-surat pendek siswa
mempengaru 2. Eksternal di MTs Syirkah Salafiyah
hi hafalan Jenggawah Jember?
Lampiran 2

Instrumen Penelitian

A. Instrumen Observasi
1. Letak Geografis MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah
2. Observasi pelaksanaan penerapan metode pembiasaan dalam
meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek
3. Observasi pelaksanaan hafalan siswa
B. Instrumen Wawancara
1. Pedoman Wawancara Kepada Kepala Madrasah dan Guru Pamong
a. Bagaimana awal mula adanya pembiasaan tartil Al-Qur‟an
b. Bagaimana kemampuan menghafal Al-Qur‟an siswa
c. Bagaimana penerapan metode pembiasaan Tartil Al-Qur‟an
d. Apasaja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan penerapan
metode pembiasaan tartil Al-Qur‟an
2. Pedoman Wawancara Kepada Siswa
a. Apakah pembiasaan tartil Al-Qur‟an menjadi motivasi menghafal?
b. Apakah selalu mengikutikegiatan tersebut?
c. Bagaimana cara hafalan siswa?
C. Instrumen Dokumentasi
1. Profil MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember
2. Keadaan Guru dan Pegawai MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah Jember
3. Keadaan siswa berdasarkan kelas MTs Syirkah Salafiyah Jenggawah
Jember
4. Foto pelaksanaan penerapan metode pembiasaan di MTs Syirkah
Salafiyah Jenggawah
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6

Dokumentasi
Lampiran 7
BIODATA PENULIS

Nama : Fi Findatil Hasanah


Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 14 Mei 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : RT/RW 03/09 Gadungan-Kasiyan-Puger-Jember
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan Formal
TK : TK Dewi Aminah
SD/MI : SDN Kasiyan 03
SMP/MTs : SMP Negeri 2 Puger
SMA/MA/K : MAN 3 Jember
S1 : UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember
Riwayat Penidikan Non Formal
TPQ Fathusholah Gadungan-Kasiyan-Puger-Jember
Pondok Pesantren Nurul Islam Gadungan-Kasiyan-Puger-Jember
Pondok Pesantren Mabdaul Ma‟rif Jombang-Jember
Riwayat Organisasi
PMR Wirakusuma MAN 3 Jember
OSIM MAN 3 Jember
PMII UIN KHAS Jember
Ufuk Literasi
HMPS PAI UIN KHAS Jember
DEMA-FTIK UIN KHAS Jember

Anda mungkin juga menyukai