Kelompok 1 Wirausaha
Kelompok 1 Wirausaha
Kelompok 1 Wirausaha
Disusun Oleh :
Kelompok 1
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunianya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Karakteristik dan Pentingnya Kewirausaha" dengan
tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan mengenai Komunikasi Kewirausahaan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Endah Meiria, SE, M.Si. selaku
dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan. Ucapan terima kasih juga, penulis sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun senantiasa penulis harapkan sehingga makalah ini dapat berguna bagi
pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
B. Sifat dan Kewirausahaan.............................................................................................5
1. Sifat Kewirausahaan....................................................................................................5
2. Perkembangan Kewirausahaan....................................................................................6
3. Definisi Wirausaha......................................................................................................7
4. Proses Berwirausaha....................................................................................................8
5. Tahapan Proses Berwirausaha.....................................................................................8
6. Peran Penting Kewirausahaan dalam Perkembangan Ekonomi..................................9
7. Etika dan Tanggung Jawab Sosial Kewirausahaan...................................................11
8. Kewirausahaan dimasa sekarang dan masa depan....................................................15
9. Digitalpreneur............................................................................................................17
10. Karakteristik Digitalpreneur.......................................................................................17
C. Studi Kasus .................................................................................................................19
D. Anilisis Studi Kasus ....................................................................................................20
BAB III....................................................................................................................................22
PENUTUP...............................................................................................................................22
A. Kesimpulan...................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sifat Kewirausahaan
Inti dari kewirausahaan adalah menciptakan sesuatu yang baru. Makanya, dalam
berwirausaha, kamu membutuhkan kemampuan untuk berpikir kreatif dan
inovatif. Ditambah lagi, seiring berkembangnya zaman, kebutuhan dan keinginan
konsumen akan turut berubah.
2. Komitmen tinggi
Supaya usahamu dapat berjalan dengan lancar, kamu perlu memiliki komitmen
yang tinggi. Selain itu, komitmen juga dibutuhkan agar usahamu dapat terus
berkembang sehingga bisa bersaing di pasaran.
3. Kejujuran
Kewirausahaan yang kamu jalankan harus didasari dengan sifat jujur. Sebagai
contoh, kamu nggak perlu melebih-lebihkan manfaat yang akan dirasakan pembeli
apabila membeli produkmu. Justru jika kamu bersikap jujur dalam berwirausaha,
pembeli akan semakin tertarik dengan produk yang kamu jual.
4. Kemandirian
Dalam berwirausaha, tentunya ada keputusan yang harus kamu ambil dengan
cepat dan tepat. Inilah yang membuat kamu harus memiliki sifat kemandirian,
agar tidak bergantung dengan orang lain saat mengambil suatu keputusan.
5
5. Kedisiplinan
Sifat terakhir yang harus dimiliki adalah kedisiplinan. Melalui sifat disiplin, kamu
akan berusaha menjalankan usaha dengan lebih maksimal. Selain itu, sifat ini juga
akan mempermudah kamu dalam manajemen waktu, bekerja sesuai target, dan
lain-lain. (Darojah, Quro’i, and Dewi 2018)
2. Perkembangan Kewirausahaan
6
5. Pendidikan dan Dukungan: Sektor kewirausahaan juga mengalami perkembangan
dalam hal pendidikan dan dukungan. Banyak lembaga pendidikan, pemerintah,
dan organisasi non-pemerintah sekarang menyediakan program-program
pendidikan kewirausahaan, pelatihan, akses ke modal, dan infrastruktur dukungan
lainnya untuk membantu pengusaha memulai dan mengembangkan bisnis mereka.
Hal ini tak lepas dari proses integrasi yang ada dalam kegiatan kewirausahaan
dalam menciptakan peluang beserta realisasinya untuk kesejahteraan masyarakat,
seperti keberadaan aktivitas serta tindakan-tindakan maupun faktor lain yang
berpotensi menunjang kegiatan kewirausahaan. Pembangunan ekonomi dilakukan
untuk mencapai pertumbuhan, pemerataan, dan sustainabilitas. Ketimpangan
pendapatan, struktur ekonomi yang berubah, peningkatan lapangan kerja,
kemudahan mendapatkan kebutuhan masyarakat dan PDB dinegara pertumbuhan
ekonomi.
3. Definisi Wirausaha
4. Proses Berwirausaha
Dari beberapa definisi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
proses kewirausahaan adalah suatu rangkaian tindakan untuk menciptakan sesuatu
yang berbeda dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan, resiko serta
sumber daya yang diperlukan untuk pembentukan perusahaan baru.
1. Tahap memulai Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat
8
peluang usaha baru, melakukan akuisisi, melakukan franchising, dan memilih
jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri,
manufaktur, produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau tahap jalan Dalam tahap ini, seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan
yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan,
pemasaran dan melakukan evaluasi.
4. Tahap mengembangkan usaha Dalam tahap ini, jika hasil yang diperoleh
tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka
perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin bisa diambil.
1. Membangun ekonomi,
Faktor ketiga, tidak punya modal. Ada anggapan yang sudah absolut bahwa
miskin akibat tidak punya modal. Padangan yang sempit selalu mengidentikan
bahwa modal hanya berupa uang, barang, bangunan dan tanah, sehingga bila
tidak memilikinya menjadi miskin seumur hidup. Padahal Tuhan YME
menciptakan manusia diberikan akal pikiran dan kelebihan-kelebihan yang
dengan menggunakannya dapat merubah nasib dari miskin menjadi
berkecukupan.
2. Mengurangi Pengangguran
Pada saat ini, persentase jumlah tingkat pengangguran makin bertambah setiap
tahun. Salah satu faktor penyebannya adalah membludaknya lulusan sekolah
formal jenjang pendidikan tingkat atas, jenjang pendidikan diploma dan strata
satu bahkan strata dua. Ditambah faktor lain, seperti munculnya wabah virus
Covid-19 sejak awal tahun 2020. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang pada
Februari 2021. Jumlah tersebut meningkat 26,26% dibandingkan periode yang
sama tahun lalu sebesar 6,93 juta orang (BPS. 2021).
Etika bisnis atau (business ethics) adalah penerapan etika secara umum
terhadap perilaku bisnis. Makna etika bisnis secara lebih khusus lagi dalam konteks
kewirausahaan menunjukkan perilaku etis yang dilakukan wirausahawan dan
karyawan dari suatu perusahaan (Zahara 2018). Peran etika dalam mengarahkan
tindakan dan keputusan pengusaha dalam dunia kewirausahaan yang semakin
kompleks dan terus berkembang menjadi semakin penting. Dalam kewirausahaan,
etika mengacu pada pemahaman tentang bagaimana keputusan dan tindakan bisnis
berdampak pada berbagai pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan,
masyarakat, dan lingkungan. Dalam era di mana transparansi dan akuntabilitas
semakin penting, pelanggaran etika perusahaan dapat berdampak negatif pada
reputasi dan keberlanjutan perusahaan.
Dalam wirausaha, terdapat prinsip etika yang sangat penting untuk dijalankan
sebagai dasar moral bagi bisnis, menjaga perilaku yang baik dalam bisnis, dan juga
menentukan keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Prinsip tersebut, yaitu:
1. Kejujuran
11
Kejujuran dalam etika bisnis adalah prinsip yang mendorong seseorang atau
perusahaan untuk menjaga nama baik, mengeluarkan laporan keuangan yang
tepat, dan menjamin permintaan klien sesuai kontrak kerja. Kejujuran membuat
pelanggan atau klien setia, memperpanjang usia bisnis, dan meningkatkan
reputasi perusahaan. Wirausahawan harus menjunjung tinggi kejujuran dalam
melakukan kegiatan usahanya sehingga akan mendapatkan konsumen aktual
dan potensial, baik jangka pendek maupun jangka yang panjang. (Manap 2020)
2. Keadilan
Keadilan dalam etika bisnis adalah prinsip yang mendorong individu atau
perusahaan untuk melakukan keputusan dan tindakan yang setara bagi semua
pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis. Prinsip keadilan mencakup peranan
yang berlaku untuk semua pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis, baik
pedagang maupun konsumen. Keadilan dalam konteks bisnis memegang
peranan penting karena menyangkut barang dan jasa yang di butuhkan banyak
orang untuk di miliki dan dipakai.
3. Integritas
Integritas dalam etika bisnis merujuk pada konsistensi dan keadilan dalam
perilaku dan keputusan dalam bisnis. Ini mencakup kepatuhan terhadap standar
moral dan etika, serta ketelitian dan kejujuran dalam semua aspek operasional
bisnis. Integritas membantu membangun kepercayaan dan reputasi yang baik di
antara pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam
konteks bisnis, integritas juga mencakup kepatuhan terhadap hukum dan
regulasi yang berlaku, serta menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi
dan kepentingan bersama.
4. Saling menguntungkan
12
akan membantu perusahaan menghadapi berbagai permasalahan dan
membangun reputasi
5. Loyalitas
Prinsip loyalitas dalam etika bisnis merujuk pada komitmen yang kuat terhadap
kesetiaan dan keterikatan terhadap organisasi, karyawan, pelanggan, dan
masyarakat. Loyalitas dalam etika bisnis sangat penting karena membangun
solidaritas perusahaan dalam tercapainya visi misi perusahaan. Prinsip ini juga
membantu memperkuat hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan,
seperti karyawan, pelanggan, dan masyarakat, yang akan membantu perusahaan
menjalankan operasi dengan efisiensi tinggi dan menjamin reputasi yang baik.
6. Otonomi
Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah prinsip yang mendorong individu
atau perusahaan untuk mengambil tindakan dan keputusan yang berdasarkan
kesadarannya sendiri mengenai apa yang dianggapnya baik yang bisa
dilakukan. Prinsip ini membantu menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan dengan pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat, yang akan
membantu perusahaan menjalankan operasi dengan efisiensi tinggi dan
menjamin reputasi yang baik. Prinsip otonomi dalam etika bisnis penting
karena membantu memperjelas tindakan dan keputusan yang dapat dilakukan
oleh individu atau perusahaan dalam berbisnis, serta membantu memperkuat
hubungan yang saling menguntungkan dengan pemangku kepentingan.
13
Pasundan 2014)
CSR memiliki hubungan erat dengan etika bisnis. Bukan hanya sebagai tempat
pengembangan komunitas dan juga kegiatan sosial perusahaan saja, tetapi juga
memberikan nilai-nilai dan landasan moral yang membimbing dalam pengambilan
tindakan dan keputusan.
Pelaksanaan CSR yang baik dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
aman, dan tenang sehingga karyawan merasa nyaman dalam berkerja. Adapun
manfaat CSR yang menguntungkan bagi, yaitu:
Pada masa kini, kebanyakan orang di dunia modern, terutama generasi muda,
berwirausaha atau bekerja mandiri, alih-alih bekerja di kantor atau bekerja dengan
orang lain. Sebagian besar dari mereka memilih jalan konvensional, yaitu
berwirausaha secara digital. Kewirausahaan di masa sekarang telah menjadi sebuah
fenomena yang tak terhindarkan dalam perekonomian global. Dalam era di mana
teknologi terus berkembang pesat dan tantangan-tantangan baru muncul setiap hari,
kewirausahaan menjadi salah satu kekuatan utama yang mendorong inovasi dan
pertumbuhan ekonomi. Para pengusaha modern tidak hanya menciptakan peluang
bisnis baru, tetapi juga mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan menjalani
kehidupan sehari-hari. Dengan akses yang lebih mudah ke sumber daya, modal, dan
informasi melalui internet dan jaringan global, kewirausahaan telah menjadi lebih
dapat diakses oleh berbagai kalangan, mulai dari individu yang baru memulai
hingga perusahaan raksasa. Di tengah dinamika pasar yang terus berubah,
kewirausahaan juga menjadi penting dalam menanggapi tantangan-tantangan sosial
dan lingkungan, membawa solusi inovatif untuk masalah-masalah kompleks di
dunia ini.
Selain itu, jual beli juga dapat dilakukan di marketplace, website bahkan media
sosial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, bahkan yang lagi tren saat ini pelaku
usaha banyak yang melakukan penjualan di aplikasi tiktok, shopee dan sebagainya
di mana prosesnya juga sangat mudah dan tidak memakan waktu yang lama.
Promosi produk juga dapat dilakukan melalui media sosial tersebut. Media sosial
menjangkau khalayak yang sangat luas dan dalam ruang lingkup global, sehingga
menjadikan bisnis lebih efisien. Media sosial sering digunakan sebagai tautan untuk
informasi dan hubungan antara produsen dengan konsumen (Yani et al. 2022).
Melalui jaringan internet dengan menggunakan perangkat seperti smartphone,
computer, laptop, dan perangkat elektronik lainnya, hal ini pasti menjadi lebih
mudah karena dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
Saat ini, digital bisa dibilang merupakan kekuatan paling penting dalam
kewirausahaan dan inovasi. Keadaan kewirausahaan digital dan penelitian inovasi
digital saat ini, untuk mengambil stok penelitian masa lalu dan mengidentifikasi
peluang untuk masa depan. Kewirausahaan digital merupakan pendorong penting
dalam sistem inovasi. Konsep ini mengubah struktur, tujuan, dan mekanisme
jaringan dari keseluruhan sistem bisnis dan, pada akhirnya, memengaruhi berbagai
tingkat dan dimensi sistem inovasi. Kemajuan ini membuat terbukanya peluang
besar untuk perkembangan dan kemajuan, tetapi penelitian tingkat lanjut masih
dangkal. Para pebisnis masih belum terbiasa menggunakan kemampuan mekanik
modern menghadapi tantangan untuk menyesuaikan, bertahan, dan bersaing dalam
bisnis baru. Oleh karena itu, untuk bertahan dan berkembang dalam ekonomi
digital pada masa yang akan datang, wirausahawan harus memperoleh informasi
baru dan berbagai kemampuan inovatif.
Saat ini, perusahaan merangkul adopsi dan penggunaan alat digital dalam bisnis
mereka untuk membuat dan memodifikasi proses bisnis yang ada (Radiansyah
2022). Bisnis ini sudah populer dan perlu dikembangkan lebih lanjut. Ini termasuk
16
aplikasi media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok, Twitter, dan aplikasi
lainnya. Selain itu, ada aplikasi e-commerce dan juga ada marketplace seperti
Tokopedia, Shoppe, Lazada, dan aplikasi lainnya yang sangat berpotensi untuk
berkembang di masa depan.
9. Digitalpreneur
keberhasilan usahanya.
C. Studi Kasus
18
Foto: Enterpreneur Andrew Susanto saat berbincang berbagi pengalaman dalam
acara Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Minggu (17/9/2023).
(CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam kurun waktu yang terbilang cepat, Holywings
menjamur di kota-kota besar di Indonesia. Di balik ekspansi besar-besaran
restoran dan bar tersebut ada sosok Andrew Susanto.
Menariknya, Andrew merupakan pemain baru di bisnis food and beverage (F&B).
Sebelum memebenamkan uangnya di Holywings, sarjana hukum ini merupakan
pengusaha yang bergerak di industri finansial.
Dia mendirikan PT Pusat Gadai Indonesia pada 2006. Kala itu dia masuk ke
industri finansial karena melihat belum banyak payung hukum yang mengatur
layanan gadai.
Kemudian pada 2020, Indonesia dihantam pandemi Covid-19. Kala itu Holywings
yang didirikan oleh Ivan Tanjaya juga ikut merasakan dampaknya.
"Mereka butuh investment supaya outletnya nambah terus, gak ada pengurangan
karyawan dan lain-lain. Kebetulan cuma saya yang berani masuk," kata Andrew
19
dalam CNBC Investment Expo 2023, Minggu (17/9/2023).
Andrew mengatakan modal yang dikeluarkan untuk masuk ke Holywings kala itu
sekitar digit. "3 digit kecil. Invest di grupnya 3 digit," katanya.
Setelah dia tercatat sebagai pemilik Holywings, dia mengajak Hotman ikut
menanamkan modal di bar yang kini memiliki puluhan outlet tersebut.
Andrew menjelaskan satu alasan dia masuk ke Holywings saat pandemi Covid-19
adalah karena kala itu ritel anjlok. Semua orang takut untuk investasi di segmen
tersebut. Terlebih pemerintah memberlakukan pembatasan mobilitas yang
membuat F&B kesulitan menjalankan bisnis.
Menurut Andrew hal tersebut justru menjadi momentum paling tepat untuk masuk
ke Holywings. "Jadi saat semua orang takut, kita masuk. Gak ada perusahaan yang
bagus tapi murah, yang ada perusahaan bagus tapi dijual itu baru ada," katanya.
D. Analisis Kasus
2. Risiko dan Peluang: Dia melihat peluang investasi saat orang lain takut,
menunjukkan keberanian dalam mengambil risiko. Dia percaya pada potensi
Holywings bahkan saat industri ritel mengalami penurunan.
20
4. Networking dan Kolaborasi: Dia memanfaatkan jaringan dan kolaborasi dengan
Hotman untuk memperluas investasi di Holywings, menunjukkan keterampilan
dalam membangun hubungan dan kemitraan bisnis yang kuat.
5. Membaca Perubahan Dalam Praktik Bisnis: Andrew membaca tren pasar dan gaya
hidup masyarakat dengan mengakui popularitas Holywings sebagai tempat
hiburan malam yang populer sebelum pandemi, serta memahami bahwa
kebutuhan akan hiburan tetap ada meskipun dalam situasi sulit.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penutup makalah ini dapat disimpulkan bahwa wirausaha memiliki peranan
penting dalam membangun sebuah ekonomi suatu bangsa hal tersebut dikarenakan
aktivitas wirausaha yang dapat berimplikasi pada pertumbuhan lapangan pekerjaan
negara, pendapatan negara yang besar melalui transaksi wirausaha tersebut.
Mindset atau pola berfikir wirausaha harus adaptif terhadap perubahan lingkungan
dan tantangan salah satunya mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen
dan transformasi lingkungan yang ada. Sehingga wirausahawan harus mampu
beradaptasi dengan digitalisasi kewirausahaan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Darojah, Zakiyah, M. Didanul Quro’i, and Dita Kartika Dewi. 2018. “Peran Kewirausahaan Dalam
Pertumbuhan Ekonomi Islam Di Indonesia.” Maliyah : Jurnal Hukum Bisnis Islam 8 (2): 218–
53. https://doi.org/10.15642/maliyah.2018.8.2.70-105.
Diandra, Didip. 2019. “Program Pengembangan Kewirausahaan Untuk Menciptakan Pelaku Usaha
Sosial Yang Kompetitif.” Jurnal Administrasi Publik 10 (1): 1340–47.
https://jurnal.polban.ac.id/ojs-3.1.2/proceeding/article/view/1424.
Ernawan, Erni R, Program Studi Manajemen, and Universitas Pasundan. 2014. “Tanggungjawab
Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility).” Jurnal Manajemen Dan Bisnis
(Performa) 11 (2): 155–73.
Fajri, Ahmad. 2021. “Peran Kewirausahaan Dalam Pembangunan Ekonomi.” Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Islam 7 (2): 2548–5911.
Haris, R, S Sartika, N Subair, F L B Tarigan, S Nur, and ... 2023. Digitalpreneur Berwawasan
Lingkungan.
https://www.researchgate.net/profile/Irma-Irma-7/publication/376047637_DIGITALPRENEU
R_BERWAWASAN_LINGKUNGAN/links/65685cacb1398a779dc7353d/
DIGITALPRENEUR-BERWAWASAN-LINGKUNGAN.pdf.
Manap, Abdul. 2020. Manajemen Kewirausahaan (Era Digital). Mitra Wacana Media.
http://repo.jayabaya.ac.id/.
Mentari Puspadini. 2023. “Cerita Bos Holywings, Banting Setir Dari Bisnis Gadai Ke Bar.”
CNBC, Indonesia. 2023. https://www.cnbcindonesia.com/market/20230917143504-17-
473140/cerita-bos-holywings-banting-setir-dari-bisnis-gadai-ke-bar.
Misalnya, Tenggara, and Latar Masalaha. 2021. “Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Unsurya
MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN DI ERA GLOBAL MELALUI E-
COMMERCE Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Unsurya” 6 (1): 57–66.
Radiansyah, Egi. 2022. “Peran Digitalisasi Terhadap Kewirausahaan Digital Tinjauan.” Jurnal
Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi (Jmbi Unsrat) 9 (3): 828–
37.
23
Widayati, Enny, Haswan Yunaz, Tagor Rambe, B. Wishman Siregar, Achmad Fauzi, and Romli
Romli. 2019. “Pengembangan Kewirausahaan Dengan Menciptakan Wirausaha Baru Dan
Mandiri.” JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam
Ratulangi). 6 (2): 98–105. https://doi.org/10.35794/jmbi.v6i2.26181.
Yani, Oleh, Sri Mulyani, Taufik Wibisono, and Agung Baitul Hikmah. 2022. “Pemanfaatan Media
Sosial Tiktok Untuk Pemasaran Bisnis Digital Sebagai Media Promosi.” Hospitality 11 (1):
291–96. http://stp-mataram.e-journal.id/JHI.
Zahara, Zakiyah. 2018. Manajemen Kewirausahaan. 1st ed. Palu: UNTAD Press.
24