Kelompok 1 Wirausaha

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KARAKTERISTIK DAN PENTINGNYA KEWIRAUSAHAAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

Dosen Pengampu : Dr. Endah Meiria, SE, M,Si

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Aulia Zahra 11220850000006


Ade Andreansyah 11220850000027
Raamadhan
Alanda Zahrani Yusman 11220850000073
Fadhlurrohman Pratama 11220850000092

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERIS SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunianya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Karakteristik dan Pentingnya Kewirausaha" dengan
tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan mengenai Komunikasi Kewirausahaan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Endah Meiria, SE, M.Si. selaku
dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan. Ucapan terima kasih juga, penulis sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun senantiasa penulis harapkan sehingga makalah ini dapat berguna bagi
pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Ciputat, 17 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
B. Sifat dan Kewirausahaan.............................................................................................5
1. Sifat Kewirausahaan....................................................................................................5
2. Perkembangan Kewirausahaan....................................................................................6
3. Definisi Wirausaha......................................................................................................7
4. Proses Berwirausaha....................................................................................................8
5. Tahapan Proses Berwirausaha.....................................................................................8
6. Peran Penting Kewirausahaan dalam Perkembangan Ekonomi..................................9
7. Etika dan Tanggung Jawab Sosial Kewirausahaan...................................................11
8. Kewirausahaan dimasa sekarang dan masa depan....................................................15
9. Digitalpreneur............................................................................................................17
10. Karakteristik Digitalpreneur.......................................................................................17
C. Studi Kasus .................................................................................................................19
D. Anilisis Studi Kasus ....................................................................................................20
BAB III....................................................................................................................................22
PENUTUP...............................................................................................................................22
A. Kesimpulan...................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan merupakan aktifitas yang tidak banyak diminati oleh masyarakat


indonesia, terlebih masyarakat indonesia menganggap profesi sebagai karyawan
adalah sebuah kebanggan dan profesi yang utama. Rendahnya minat masyarakat
Indonesia terhadap kegiatan wirausaha ditunjukan melalui data berikut menurut data
yang dikemukakan oleh (Universitas Tabanan, 2023)Jumlah wirausaha di Indonesia
masih jauh dari rasio yang seharusnya dimiliki oleh sebuah Negara maju. Idealnya
untuk Negara maju jumlah wirausaha 12-14 persen dari jumlah penduduk. Namun di
Indonesia jumlah wirausaha baru mencapai 3, 47 persen, angka ini juga masih berada
dibawah Negara tetangga seperti Malaysia atau Thailand yang berada diatas angka 4
persen, bahkan Singapura diatas 8 persen. Karena itu masih besar peluang bagi
generasi muda untuk menjadi wirausaha sehingga bisa berpartisipasi menjadikan
Indonesia sebagai Negara maju. Padahal negara dapat maju apabila masyarakatnya
banyak yang berprofesi sebagai pengusaha. Maka dari itu penulis menyusun makalah
ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan nilai penting dan juga prospek
menjadi seorang wirausahawan. Dengan pemahaman yang baik mengenai prospek
kewirausahaan dapat membangun rasa percya diri dan minat terhadap profesi
wirausaha.

4
BAB II

PEMBAHASAN

B. Sifat dan Kewirausahaan

1. Sifat Kewirausahaan

Sifat-sifat kewirausahaan sangat penting untuk dipahami dan diterapkan, sebab


nantinya hal ini akan mempermudah kamu dalam membangun usaha, pasti ada pasang
dan surut, ada sukses dan gagal. Agar sebuah usaha dapat bertahan, bahkan
berkembang, dan berdampak, sifat-sifat yang harus kamu miliki sebagai seorang
wirausahawan:

1. Kreatif dan inovatif

Inti dari kewirausahaan adalah menciptakan sesuatu yang baru. Makanya, dalam
berwirausaha, kamu membutuhkan kemampuan untuk berpikir kreatif dan
inovatif. Ditambah lagi, seiring berkembangnya zaman, kebutuhan dan keinginan
konsumen akan turut berubah.

2. Komitmen tinggi

Supaya usahamu dapat berjalan dengan lancar, kamu perlu memiliki komitmen
yang tinggi. Selain itu, komitmen juga dibutuhkan agar usahamu dapat terus
berkembang sehingga bisa bersaing di pasaran.

3. Kejujuran

Kewirausahaan yang kamu jalankan harus didasari dengan sifat jujur. Sebagai
contoh, kamu nggak perlu melebih-lebihkan manfaat yang akan dirasakan pembeli
apabila membeli produkmu. Justru jika kamu bersikap jujur dalam berwirausaha,
pembeli akan semakin tertarik dengan produk yang kamu jual.

4. Kemandirian

Dalam berwirausaha, tentunya ada keputusan yang harus kamu ambil dengan
cepat dan tepat. Inilah yang membuat kamu harus memiliki sifat kemandirian,
agar tidak bergantung dengan orang lain saat mengambil suatu keputusan.

5
5. Kedisiplinan

Sifat terakhir yang harus dimiliki adalah kedisiplinan. Melalui sifat disiplin, kamu
akan berusaha menjalankan usaha dengan lebih maksimal. Selain itu, sifat ini juga
akan mempermudah kamu dalam manajemen waktu, bekerja sesuai target, dan
lain-lain. (Darojah, Quro’i, and Dewi 2018)

2. Perkembangan Kewirausahaan

Perkembangan kewirausahaan merujuk pada evolusi, pertumbuhan, dan


perubahan yang terjadi dalam domain kewirausahaan dari waktu ke waktu. Ini
mencakup berbagai aspek, seperti sejarah kewirausahaan, teori-teori yang
berkembang, praktik-praktik bisnis baru, serta tren dan inovasi dalam dunia bisnis.

Secara umum, perkembangan kewirausahaan mencakup beberapa hal berikut:

1. Perkembangan Konseptual: Kewirausahaan telah mengalami perkembangan


konseptual yang signifikan dari waktu ke waktu. Awalnya dianggap sebagai
aktivitas individu dalam memulai bisnis baru, konsep kewirausahaan telah
berkembang untuk mencakup aspek-aspek seperti inovasi, kreativitas, penemuan
peluang, dan penciptaan nilai tambah ekonomi dan sosial.

2. Perubahan dalam Praktik Bisnis: Praktik bisnis yang terkait dengan


kewirausahaan juga terus berkembang. Ini termasuk model bisnis baru, strategi
pemasaran inovatif, pendekatan manajemen risiko, dan adaptasi terhadap
perubahan lingkungan bisnis yang cepat, seperti globalisasi dan teknologi digital.

3. Pengaruh Teknologi: Perkembangan teknologi, terutama di era digital, telah


memiliki dampak besar pada kewirausahaan. Internet, media sosial, kecerdasan
buatan, dan teknologi lainnya telah memfasilitasi pembentukan bisnis baru,
memberikan akses pasar global, dan mengubah cara bisnis dilakukan secara
fundamental.

4. Kewirausahaan Sosial dan Berkelanjutan: Ada peningkatan minat dalam


kewirausahaan sosial dan berkelanjutan, di mana pengusaha berusaha untuk
menciptakan nilai sosial dan lingkungan sambil tetap menghasilkan keuntungan
finansial. Ini mencerminkan pergeseran nilai dan permintaan konsumen yang
semakin meningkat untuk bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan
lingkungan.

6
5. Pendidikan dan Dukungan: Sektor kewirausahaan juga mengalami perkembangan
dalam hal pendidikan dan dukungan. Banyak lembaga pendidikan, pemerintah,
dan organisasi non-pemerintah sekarang menyediakan program-program
pendidikan kewirausahaan, pelatihan, akses ke modal, dan infrastruktur dukungan
lainnya untuk membantu pengusaha memulai dan mengembangkan bisnis mereka.

Perkembangan kewirausahaan adalah sebuah proses dinamis yang terus berubah


seiring dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan teknologi. Ini merupakan
bagian integral dari kemajuan ekonomi dan masyarakat, dan memiliki dampak yang
signifikan pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan inovasi.
Pengembangan kewirausahaan selanjutnya menjadi perhatian pemerintah, sehingga
diterbitkan Inpres Nomor 4 Tahun 1995 mengenai gerakan nasional
membudayakan kewirausahaan. (Widayati et al. 2019)

Hal ini tak lepas dari proses integrasi yang ada dalam kegiatan kewirausahaan
dalam menciptakan peluang beserta realisasinya untuk kesejahteraan masyarakat,
seperti keberadaan aktivitas serta tindakan-tindakan maupun faktor lain yang
berpotensi menunjang kegiatan kewirausahaan. Pembangunan ekonomi dilakukan
untuk mencapai pertumbuhan, pemerataan, dan sustainabilitas. Ketimpangan
pendapatan, struktur ekonomi yang berubah, peningkatan lapangan kerja,
kemudahan mendapatkan kebutuhan masyarakat dan PDB dinegara pertumbuhan
ekonomi.

3. Definisi Wirausaha

Tidak semua pengusaha adalah wirausahawan. Sebagai contoh seorang


pengusaha yang karena ia memiliki saham disuatu perusahaan dan memiliki
koneksi tertentu dengan pejabat pemerintah sehingga ia memperoleh fasilitas-
fasilitas istimewa baik dalam memenangkan tender maupun kemudahan dalam
perizinan bukanlah seorang wirausahawan. Orang tersebut tidak lebih hanyalah
seorang pengusaha/pedagang.

Wirausaha berbeda dengan penemu (inventor) yaitu orang yang menemukan


sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia, misalnya Thomas Alpha Edison
menemukan listrik. Einstein menemukan atom, dan lainnya. Mereka tidak dapat
disebut wirausahawan jika penemuannya tersebut tidak ditransformasikan oleh
mereka sendiri ke dalam dunia usaha. Wirausahawan adalah orang yang yang
memanfaatkan penemuan tersebut ke dalam dunia usaha (Diandra 2019). Perbedaan
7
antara pengusaha vs penemu adalah : Wirausaha atau pengusaha adalah seseorang
yang menciptakan, mengelola, dan mengembangkan suatu usaha atau bisnis dengan
menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk mencapai tujuan tertentu, seperti
keuntungan finansial atau penciptaan nilai sosial. Mereka dapat menciptakan usaha
baru atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

Sedangkan, penemu adalah seseorang yang menemukan atau menciptakan


sesuatu yang baru, baik itu ide, produk, proses, atau teknologi. Penemu tidak selalu
menjadi wirausaha, karena mereka mungkin tidak mengembangkan atau mengelola
bisnis berdasarkan penemuannya. Namun, beberapa penemu juga dapat menjadi
wirausaha dengan mengkomersialisasikan penemuan mereka melalui pendirian
usaha atau kerjasama dengan pengusaha.

4. Proses Berwirausaha

Proses Kewirausahaan adalah upaya menciptakan sesuatu yang berbeda, yang


memiliki nilai tambah melalui pengorbanan waktu dan tenaga dengan berbagai
resiko finansial, psikis, dan sosial serta mendapat penghargaan berupa keuntungan
dan kepuasan pribadi atas hasil yang diperoleh.

Sedangkan menurut Bygrave (1997), Proses Kewirausahaan didefinisikan


sebagai suatu rangkaian tindakan yang melibatkan semua fungsi, kegiatan dan
tindakan yang terkait dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan yang
dirasakan dan menyatukan sumber daya yang diperlukan untuk suksesnya
pembentukan perusahaan baru untuk mengejar dan menangkap peluang tersebut.
Pendapat lain menyatakan bahwa Proses Kewirausahaan merupakan fungsi dari
kapabilitas dan kemampuan berwirausaha disamping hak kepemilikian, intensif dan
lingkungan eksternal.

Dari beberapa definisi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
proses kewirausahaan adalah suatu rangkaian tindakan untuk menciptakan sesuatu
yang berbeda dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan, resiko serta
sumber daya yang diperlukan untuk pembentukan perusahaan baru.

5. Tahapan Proses Berwirausaha

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha yaitu:

1. Tahap memulai Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat
8
peluang usaha baru, melakukan akuisisi, melakukan franchising, dan memilih
jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri,
manufaktur, produksi atau jasa.

2. Tahap melaksanakan usaha atau tahap jalan Dalam tahap ini, seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan
yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan,
pemasaran dan melakukan evaluasi.

3. Tahap mempertahan usaha Dalam tahap ini merupakan tahap dimana


wirausahawan melakukan analisis perkembangan berdasarkan hasil yang
dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

4. Tahap mengembangkan usaha Dalam tahap ini, jika hasil yang diperoleh
tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka
perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin bisa diambil.

6. Peran Penting Kewirausahaan dalam Pertumbuhan Ekonomi

Mengenali peran kewirausahaan, pada hakikatnya sama dengan mengkaji apa


saja yang mungkin bisa dikontribusikan oleh pelaku wirausaha terhadap
pembangunan. Baik terhadap pembangunan Sumber daya manusia (SDM) maupun
pembangunan ekonomi, yang keduanya seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan. Membangun sumber daya manusia salah satu sektornya adalah
memperbaiki dan meningkatkan ekonomi pelaku wirausaha, yang notabene adalah
seseorang individu atau manusia.

1. Membangun ekonomi,

Pasti membangun sumber daya manusia yang secara langsung memberikan


kesejahteraan kepada manusia. Ada beberapa bidang dapat menjadi indikator
yang didentifikasi sebagai peran kewirausahaan dalam pembangunan ekonomi,
antara lain: mengatasi kemiskinan, mengurangi pengangguran dan menciptakan
lapangan usaha. Mengatasi Kemiskinan Hal yang paling krusial dan biasa
menjadi kambing hitam tentang kemiskinan paling tidak ada tiga faktor, yaitu
malas, pendidikan rendah, dan tidak punya modal. Padahal ketiga faktor
tersebut tidak selalu berkorelasi dan memberikan peran signifikan terhadap
tumbuhnya kewirausahaan.
9
Faktor malas menyebabkan miskin, ya! Malas berpikir, balas bekerja dan
malasberusaha, terakhir malas berdo'a benar-benar akan membuat sesorang
menjadi miskin. Faktor kedua pendidikan rendah. Tidak perlu minder karena
berpendidikan rendah. Banyak pengusaha sukses yang berpendidikan hanya
sekolah menengah, bahkan ada yang tidak sama sekali mengecap sekolah
formal. Katakanlah Puji Astuti, pengusaha sukses sebagai seorang wirausaha
yang diawali dengan menjual ikan dari pantai ke pasar, hingga memiliki
perusahaan pesawat terbang komersial, hanya berpendidikan SMP. Lulus
pendidikan SMA pada saat menjadi Meteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019.
Bob Sadino pengusaha yang melontarkan quotes "Setinggi apapun pangkatnya
Anda tetaplah karyawan, sekecil apapun usahanya, Anda adalah bosnya"
berpendidikan SMA, meski pernah kulaih di Fakultas Hukum UI dan memilih
mengundurkan diri untuk berkerja dan usaha.

Faktor ketiga, tidak punya modal. Ada anggapan yang sudah absolut bahwa
miskin akibat tidak punya modal. Padangan yang sempit selalu mengidentikan
bahwa modal hanya berupa uang, barang, bangunan dan tanah, sehingga bila
tidak memilikinya menjadi miskin seumur hidup. Padahal Tuhan YME
menciptakan manusia diberikan akal pikiran dan kelebihan-kelebihan yang
dengan menggunakannya dapat merubah nasib dari miskin menjadi
berkecukupan.

2. Mengurangi Pengangguran

Pada saat ini, persentase jumlah tingkat pengangguran makin bertambah setiap
tahun. Salah satu faktor penyebannya adalah membludaknya lulusan sekolah
formal jenjang pendidikan tingkat atas, jenjang pendidikan diploma dan strata
satu bahkan strata dua. Ditambah faktor lain, seperti munculnya wabah virus
Covid-19 sejak awal tahun 2020. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang pada
Februari 2021. Jumlah tersebut meningkat 26,26% dibandingkan periode yang
sama tahun lalu sebesar 6,93 juta orang (BPS. 2021).

3. Menciptakan Lapangan Usaha Learning by entrepreneurship, ikhtiar yang


paling cocok bagi para mahasiswa, pemuda dan generasi muda adalah memilih
keduanya yaitu belajar dan wirausaha. Sekolah sambil wirrusaha dan/atau
wirausaha sambil sekolah. Mengapa? Manusia harus bertahan hidup, karena
10
selalu berkeinginan untuk menjadi mapan (kaya). Setidanya ada dua cara bisa
digunakan untuk merubah nasib dan mencapai cita-cita. Bisa digunakan salah
satu, tetapi akan lebih bagus kalau digabung keduanya, yaitu melalui
pendidikan, mulai berwirausaha, dan gabungan keduanya. Merubah nasib,
dengan cara langsung berwirusaha perlu suatu keberanian. Berani sukses dan
berani gagal. Kebanyakan manusia hanya berani sukses tetapi tidak berani
gagal dan bangkit lagi. Sebagai wirausaha sejati pasti berani gagal dan berani
bangkit lagi, tidak ada kata menyerah berkreatifitas, inovasi dan produksi.
Langsung berwirausaha, tidak harus mulai dengan modal besar, akan lebih baik
mulai dari modal yang keil bahkan dari nol agar lebih baik. Pengalaman success
story keberhasilan berwirusaaha menjadi pengusaha, tidak pernah luput dari
pasang surut, kadang jatuh sampai collapse, namun pelan tapi pasti berani
bangkit lagi dan bangkit lagi. Tetapi setelah bangkit, tidak berarti tetap establish
dan tidak ada tantangan baru lagi, melainkan pasti terjadi pasang surut lagi
sesuai dengan sistuasi dan kondisi yang berkembang pada saatnya. Kemampuan
mengatasi tantangan, serta mampu bangun lagi inilah membuat sukses menjadi
entrepeneur. (Fajri 2021)

7. Etika dan Tanggung Jawab Sosial Kewirausahaan

Etika bisnis atau (business ethics) adalah penerapan etika secara umum
terhadap perilaku bisnis. Makna etika bisnis secara lebih khusus lagi dalam konteks
kewirausahaan menunjukkan perilaku etis yang dilakukan wirausahawan dan
karyawan dari suatu perusahaan (Zahara 2018). Peran etika dalam mengarahkan
tindakan dan keputusan pengusaha dalam dunia kewirausahaan yang semakin
kompleks dan terus berkembang menjadi semakin penting. Dalam kewirausahaan,
etika mengacu pada pemahaman tentang bagaimana keputusan dan tindakan bisnis
berdampak pada berbagai pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan,
masyarakat, dan lingkungan. Dalam era di mana transparansi dan akuntabilitas
semakin penting, pelanggaran etika perusahaan dapat berdampak negatif pada
reputasi dan keberlanjutan perusahaan.

Dalam wirausaha, terdapat prinsip etika yang sangat penting untuk dijalankan
sebagai dasar moral bagi bisnis, menjaga perilaku yang baik dalam bisnis, dan juga
menentukan keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Prinsip tersebut, yaitu:

1. Kejujuran
11
Kejujuran dalam etika bisnis adalah prinsip yang mendorong seseorang atau
perusahaan untuk menjaga nama baik, mengeluarkan laporan keuangan yang
tepat, dan menjamin permintaan klien sesuai kontrak kerja. Kejujuran membuat
pelanggan atau klien setia, memperpanjang usia bisnis, dan meningkatkan
reputasi perusahaan. Wirausahawan harus menjunjung tinggi kejujuran dalam
melakukan kegiatan usahanya sehingga akan mendapatkan konsumen aktual
dan potensial, baik jangka pendek maupun jangka yang panjang. (Manap 2020)

2. Keadilan

Keadilan dalam etika bisnis adalah prinsip yang mendorong individu atau
perusahaan untuk melakukan keputusan dan tindakan yang setara bagi semua
pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis. Prinsip keadilan mencakup peranan
yang berlaku untuk semua pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis, baik
pedagang maupun konsumen. Keadilan dalam konteks bisnis memegang
peranan penting karena menyangkut barang dan jasa yang di butuhkan banyak
orang untuk di miliki dan dipakai.

3. Integritas

Integritas dalam etika bisnis merujuk pada konsistensi dan keadilan dalam
perilaku dan keputusan dalam bisnis. Ini mencakup kepatuhan terhadap standar
moral dan etika, serta ketelitian dan kejujuran dalam semua aspek operasional
bisnis. Integritas membantu membangun kepercayaan dan reputasi yang baik di
antara pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam
konteks bisnis, integritas juga mencakup kepatuhan terhadap hukum dan
regulasi yang berlaku, serta menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi
dan kepentingan bersama.

4. Saling menguntungkan

Prinsip saling menguntungkan dalam etika bisnis adalah prinsip yang


mendorong individu atau perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnis yang
memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Prinsip ini mencakup
kegiatan bisnis yang dilakukan di dalam maupun di luar perusahaan, dan
mengacu pada tujuan bisnis dengan adil, transparan, dan sebaik mungkin.
Prinsip saling menguntungkan penting karena menyangkut hubungan yang
saling menguntungkan dengan pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat, yang

12
akan membantu perusahaan menghadapi berbagai permasalahan dan
membangun reputasi

5. Loyalitas

Prinsip loyalitas dalam etika bisnis merujuk pada komitmen yang kuat terhadap
kesetiaan dan keterikatan terhadap organisasi, karyawan, pelanggan, dan
masyarakat. Loyalitas dalam etika bisnis sangat penting karena membangun
solidaritas perusahaan dalam tercapainya visi misi perusahaan. Prinsip ini juga
membantu memperkuat hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan,
seperti karyawan, pelanggan, dan masyarakat, yang akan membantu perusahaan
menjalankan operasi dengan efisiensi tinggi dan menjamin reputasi yang baik.

6. Otonomi

Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah prinsip yang mendorong individu
atau perusahaan untuk mengambil tindakan dan keputusan yang berdasarkan
kesadarannya sendiri mengenai apa yang dianggapnya baik yang bisa
dilakukan. Prinsip ini membantu menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan dengan pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat, yang akan
membantu perusahaan menjalankan operasi dengan efisiensi tinggi dan
menjamin reputasi yang baik. Prinsip otonomi dalam etika bisnis penting
karena membantu memperjelas tindakan dan keputusan yang dapat dilakukan
oleh individu atau perusahaan dalam berbisnis, serta membantu memperkuat
hubungan yang saling menguntungkan dengan pemangku kepentingan.

Tanggung jawab sosial

Dalam wirausaha, perusahaan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan,


komunitas, dan masyarakat melalui praktik tanggung jawab sosial perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR). Secara umum CSR merupakan peningkatan
kualitas kehidupan dimana kemampuan manusia sebagai dan anggota masyarakat
dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati, memanfaatkan
serta memelihara lingkungan hidup atau dapat dikatakan sebagai proses penting
dalam pengaturan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan kegiatan bisnis dari
stakeholders baik secara internal (pekerja, shareholders dan penanam modal)
maupun ekstemal (kelembagaan pengaturan umum, anggota-anggota masyarakat,
kelompok masyarakat sipil dan perusahaan lain). (Ernawan, Manajemen, and

13
Pasundan 2014)

CSR memiliki hubungan erat dengan etika bisnis. Bukan hanya sebagai tempat
pengembangan komunitas dan juga kegiatan sosial perusahaan saja, tetapi juga
memberikan nilai-nilai dan landasan moral yang membimbing dalam pengambilan
tindakan dan keputusan.

Pelaksanaan CSR yang baik dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
aman, dan tenang sehingga karyawan merasa nyaman dalam berkerja. Adapun
manfaat CSR yang menguntungkan bagi, yaitu:

1. Meningkatkan citra perusahaan: Perusahaan dengan program CSR yang baik


dapat meningkatkan citra dan reputasi mereka, meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap barang dan layanan mereka, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan jumlah pelanggan dan penjualan.

2. Meningkatkan kinerja karyawan: Karyawan perusahaan yang turut


berpartisipasi dalam kegiatan CSR akan merasa bangga, lebih loyal, dan
termotivasi. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis, serta
mengurangi kegagalan karyawan.

3. Memperkuat branding perusahaan: Program CSR dapat memperkuat branding


perusahaan, yang dapat membantu mengoptimasi proses CSR dan membagikan
produk perusahaan secara percuma pada masyarakat, yang dapat meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan.

4. Mengurangi resiko bisnis: Implementasi program CSR juga dapat membantu


perusahaan dalam mengurangi resiko bisnis, karena program-program tersebut
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis, serta mengurangi risiko
dan biaya operasional.

5. Meningkatkan hubungan dengan pihak stakeholder: Program CSR juga dapat


membantu meningkatkan hubungan dengan pihak stakeholder, seperti investor,
pemerintah, dan lembaga masyarakat, karena perusahaan dianggap memiliki
tanggung jawab sosial dan lingkungan yang besar.

6. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: Program CSR yang berkaitan dengan


kesejahteraan masyarakat sekitar dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, yang dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan kemajuan
bangsa dan negara.
14
7. Meningkatkan kesadaran lingkungan: Program CSR yang berkaitan dengan
lingkungan hidup dapat meningkatkan kesadaran lingkungan, yang dapat
membantu perusahaan dalam menangani berbagai masalah lingkungan, seperti
pengelolaan limbah dan emisi gas buang, pengurangan penggunaan energi,
serta program penanaman pohon dan penghijauan.

8. Memperluas pasar: Program CSR dapat memperkenalkan perusahaan kepada


masyarakat lebih luas lagi, yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen lama
dan mengambil konsumen baru serta memperluas jaringan pasarnya.

9. Memperbaiki hubungan dengan regulator: Program CSR juga dapat membantu


perusahaan dalam memperbaiki hubungan dengan regulator, seperti pemerintah,
karena perusahaan dianggap memiliki tanggung jawab pada kesejahteraan
masyarakat dan lingkungan.

8. Kewirausahaan Dimasa Sekarang dan Masa Depan

Pada masa kini, kebanyakan orang di dunia modern, terutama generasi muda,
berwirausaha atau bekerja mandiri, alih-alih bekerja di kantor atau bekerja dengan
orang lain. Sebagian besar dari mereka memilih jalan konvensional, yaitu
berwirausaha secara digital. Kewirausahaan di masa sekarang telah menjadi sebuah
fenomena yang tak terhindarkan dalam perekonomian global. Dalam era di mana
teknologi terus berkembang pesat dan tantangan-tantangan baru muncul setiap hari,
kewirausahaan menjadi salah satu kekuatan utama yang mendorong inovasi dan
pertumbuhan ekonomi. Para pengusaha modern tidak hanya menciptakan peluang
bisnis baru, tetapi juga mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan menjalani
kehidupan sehari-hari. Dengan akses yang lebih mudah ke sumber daya, modal, dan
informasi melalui internet dan jaringan global, kewirausahaan telah menjadi lebih
dapat diakses oleh berbagai kalangan, mulai dari individu yang baru memulai
hingga perusahaan raksasa. Di tengah dinamika pasar yang terus berubah,
kewirausahaan juga menjadi penting dalam menanggapi tantangan-tantangan sosial
dan lingkungan, membawa solusi inovatif untuk masalah-masalah kompleks di
dunia ini.

Transformasi digital ini merevisi praktik bisnis dengan memasukkan teknologi


digital ke semua aspek bisnis. Lahirnya website, blog, dan media berbasis web
lainnya, yang menghubungkan jutaan orang, meningkatkan peluang bisnis. Hal ini
yang menjadi cikal bakal munculnya istilah e-commerce. E-commerce hadir
15
dengan berbagai kemudahan penggunaan, kecepatan, dan kepraktisan. Oleh karena
itu, diharapkan setiap pengusaha memahami teknologi yang diperlukan untuk
mengakses e-commerce dan mengembangkan bisnis yang sedang berlangsung.
Dengan menggunakan e-commerce jangkauan konsumen semakin luas dan besar
karena siapapun dapat mengaksesnya, sehingga dapat meningkatkan produksi dan
perekonomian produsen. (Misalnya and Masalaha 2021)

Selain itu, jual beli juga dapat dilakukan di marketplace, website bahkan media
sosial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, bahkan yang lagi tren saat ini pelaku
usaha banyak yang melakukan penjualan di aplikasi tiktok, shopee dan sebagainya
di mana prosesnya juga sangat mudah dan tidak memakan waktu yang lama.
Promosi produk juga dapat dilakukan melalui media sosial tersebut. Media sosial
menjangkau khalayak yang sangat luas dan dalam ruang lingkup global, sehingga
menjadikan bisnis lebih efisien. Media sosial sering digunakan sebagai tautan untuk
informasi dan hubungan antara produsen dengan konsumen (Yani et al. 2022).
Melalui jaringan internet dengan menggunakan perangkat seperti smartphone,
computer, laptop, dan perangkat elektronik lainnya, hal ini pasti menjadi lebih
mudah karena dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Saat ini, digital bisa dibilang merupakan kekuatan paling penting dalam
kewirausahaan dan inovasi. Keadaan kewirausahaan digital dan penelitian inovasi
digital saat ini, untuk mengambil stok penelitian masa lalu dan mengidentifikasi
peluang untuk masa depan. Kewirausahaan digital merupakan pendorong penting
dalam sistem inovasi. Konsep ini mengubah struktur, tujuan, dan mekanisme
jaringan dari keseluruhan sistem bisnis dan, pada akhirnya, memengaruhi berbagai
tingkat dan dimensi sistem inovasi. Kemajuan ini membuat terbukanya peluang
besar untuk perkembangan dan kemajuan, tetapi penelitian tingkat lanjut masih
dangkal. Para pebisnis masih belum terbiasa menggunakan kemampuan mekanik
modern menghadapi tantangan untuk menyesuaikan, bertahan, dan bersaing dalam
bisnis baru. Oleh karena itu, untuk bertahan dan berkembang dalam ekonomi
digital pada masa yang akan datang, wirausahawan harus memperoleh informasi
baru dan berbagai kemampuan inovatif.

Saat ini, perusahaan merangkul adopsi dan penggunaan alat digital dalam bisnis
mereka untuk membuat dan memodifikasi proses bisnis yang ada (Radiansyah
2022). Bisnis ini sudah populer dan perlu dikembangkan lebih lanjut. Ini termasuk

16
aplikasi media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok, Twitter, dan aplikasi
lainnya. Selain itu, ada aplikasi e-commerce dan juga ada marketplace seperti
Tokopedia, Shoppe, Lazada, dan aplikasi lainnya yang sangat berpotensi untuk
berkembang di masa depan.

9. Digitalpreneur

Istilah digitalpreneur merupakan istilah yang saat ini sedang booming di


kehidupan masyarakat, khususnya di industri teknologi. Definisi digital
entrepreneurship merupakan kegiatan bisnis yang didasarkan terutama pada
penggunaan teknologi modern. Penerapan teknologi digital dalam kewirausahaan
disebut dengan digital entrepreneurship. Digitalpreneur menjelaskan bagaimana
model kewirausahaan berubah akibat berkembang nya teknologi digital yang
mengubah praktik, teori, dan pendidikan dalam kewirausahaan.

Digitalpreneur mencakup berbagai aktivitas kewirausahaan yang terkait dengan


dunia digital, termasuk merancang dan menghadirkan produk, mencari pelanggan,
menghasilkan pendapatan, dan menemukan mitra serta peluang kolaborasi baru.
Faktanya, dapat membuka peluang baru bagi seluruh yang ingin menjadi wirausaha
digital. Digitalpreneur telah memberikan dampak besar pada perubahan dalam
dunia bisnis, dan perusahaan digital yang dibangun menggunakan berbagai
jaringan dan platform Internet telah mengubah dunia dan menciptakan pola
komunikasi tanpa hambatan geografis.

Digitalpreneur menggabungkan bisnis, pengetahuan pasar, dan teknologi digital


untuk lebih mengembangkan perusahaan tradisional melalui digitalisasi.
Digitalisasi berdampak pada berkembangnya wirausaha baru dengan memberikan
kesempatan kepada setiap orang untuk menjadi wirausaha melalui pemanfaatan
teknologi. Dunia digital tidak hanya meminimalkan rintangan untuk memulai,
tetapi juga menawarkan jalan berbeda menuju kesuksesan. (Haris et al. 2023)

10. Karakteristik Digitalpreneur

Karakteristik dari seorang digitalpreneur yang suskes memiliki sifat-sifat


sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Bygrave yaitu;

1. Dream, seorang digitalpreneur harus memiliki visi dan mampu mewujudkan


visinya.

2. Determinatation menjadi digitalpreneur harus memiliki rasa pantang menyerah


17
terhadap segala rintangan dan bertanggung jawab terhadap segala
keputusannya sendiri.

3. Devotion, sebagai seorang digitalpreneur harus memiliki passion yang sesuai


dengan kegemarannya atau dengan kata lain harus mencintai usahanya.

4. Dedication, menjadi digitalpreneurs harus memiliki dedikasi yang tinggi untuk

keberhasilan usahanya.

5. Dollars, seorang digitalpreneur harus memperhitungkan keutungannya


meskipun motivasinya tidak harus tentang uang tetapi uang dapat dijadikan
sebagai ukuran kesuksesan sebuah usaha. (Haris et al. 2023)

Digitalpreneur harus memiliki beragam keterampilan yang dapat menunjang


bisnisnya. Keterampilan - Keterampilan ini harus diasah melalui proses latihan
dan pembelajaran. Keterampilan tersebut mencakup keterampilan teknis yang
harus dimiliki oleh para digitalpreneur: keterampilan kepemimpinan, organisasi,
komunikasi, dan analitis yang memungkinkan pengambilan keputusan dengan
cepat.

Kemampuan manajemen, kemampuan melaksanakan rencana seperti:


menyiapkan rencana, melaksanakan rencana, melaksanakan pengendalian, dan
mengambil tindakan. Selain keterampilan teknis dan manajerial, digitalpreneur
juga memerlukan keterampilan personal, keterampilan mental yang baik,
pengendalian diri, disiplin, inovasi dan kreativitas, visioner dan berani mengambil
risiko. Sebagai digitalpreneur, global vision diperlukan, gambaran bagaimana
bisnis digital dapat dikembangkan di seluruh dunia.

Kemampuan untuk mengelola platform digital untuk merancang dan membuat


strategi pertumbuhan. Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap
perkembangan teknologi di ruang online . Komunikasi yang efektif ketika
memimpin tim untuk mencapai tujuan bersama. Terbuka terhadap ide, gagasan,
dan alat dan perkembangan teknologi baru. Ciri lain dari adalah memerlukan
perencanaan yang matang. Ini dapat dibangun dengan kebiasaan terus
mempelajari hal baru dan memperhatikan peluang yang ada. (Darmolono, 2009)

C. Studi Kasus

18
Foto: Enterpreneur Andrew Susanto saat berbincang berbagi pengalaman dalam
acara Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Minggu (17/9/2023).
(CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam kurun waktu yang terbilang cepat, Holywings
menjamur di kota-kota besar di Indonesia. Di balik ekspansi besar-besaran
restoran dan bar tersebut ada sosok Andrew Susanto.

Menariknya, Andrew merupakan pemain baru di bisnis food and beverage (F&B).
Sebelum memebenamkan uangnya di Holywings, sarjana hukum ini merupakan
pengusaha yang bergerak di industri finansial.

Dia mendirikan PT Pusat Gadai Indonesia pada 2006. Kala itu dia masuk ke
industri finansial karena melihat belum banyak payung hukum yang mengatur
layanan gadai.

Kemudian pada 2020, Indonesia dihantam pandemi Covid-19. Kala itu Holywings
yang didirikan oleh Ivan Tanjaya juga ikut merasakan dampaknya.

"Mereka butuh investment supaya outletnya nambah terus, gak ada pengurangan
karyawan dan lain-lain. Kebetulan cuma saya yang berani masuk," kata Andrew
19
dalam CNBC Investment Expo 2023, Minggu (17/9/2023).

Andrew mengatakan modal yang dikeluarkan untuk masuk ke Holywings kala itu
sekitar digit. "3 digit kecil. Invest di grupnya 3 digit," katanya.

Setelah dia tercatat sebagai pemilik Holywings, dia mengajak Hotman ikut
menanamkan modal di bar yang kini memiliki puluhan outlet tersebut.

Andrew menjelaskan satu alasan dia masuk ke Holywings saat pandemi Covid-19
adalah karena kala itu ritel anjlok. Semua orang takut untuk investasi di segmen
tersebut. Terlebih pemerintah memberlakukan pembatasan mobilitas yang
membuat F&B kesulitan menjalankan bisnis.

Menurut Andrew hal tersebut justru menjadi momentum paling tepat untuk masuk
ke Holywings. "Jadi saat semua orang takut, kita masuk. Gak ada perusahaan yang
bagus tapi murah, yang ada perusahaan bagus tapi dijual itu baru ada," katanya.

Satu keyakinan Andrew investasi di Holywings karena sejak sebelum pandemi,


Holywings dikenal sebagai satu hiburan malam paling populer di Indonesia.
Selain itu, menghabiskan waktu di tempat hiburan malam adalah gaya hidup dan
menurutnya hal ini akan selalu menjadi kebutuhan banyak orang.

D. Analisis Kasus

Dalam kasus ini, Andrew Susanto menunjukkan karakteristik kewirausahaan dan


digital preneur dengan berbagai cara:

1. Ketangguhan dan Inovasi: Andrew menunjukkan ketangguhan dan inovasi dengan


beralih dari industri finansial ke bisnis F&B, menyesuaikan diri dengan situasi
yang berubah, seperti pandemi Covid-19.

2. Risiko dan Peluang: Dia melihat peluang investasi saat orang lain takut,
menunjukkan keberanian dalam mengambil risiko. Dia percaya pada potensi
Holywings bahkan saat industri ritel mengalami penurunan.

3. Penggunaan Teknologi dan Digitalisasi: Meskipun tidak secara eksplisit


disebutkan dalam kasus ini, kemungkinan besar Andrew menggunakan teknologi
dan digitalisasi dalam mengelola bisnis Holywings, seperti dalam pengelolaan
operasional dan pemasaran dalam sosial media seperti Instagram

20
4. Networking dan Kolaborasi: Dia memanfaatkan jaringan dan kolaborasi dengan
Hotman untuk memperluas investasi di Holywings, menunjukkan keterampilan
dalam membangun hubungan dan kemitraan bisnis yang kuat.

5. Membaca Perubahan Dalam Praktik Bisnis: Andrew membaca tren pasar dan gaya
hidup masyarakat dengan mengakui popularitas Holywings sebagai tempat
hiburan malam yang populer sebelum pandemi, serta memahami bahwa
kebutuhan akan hiburan tetap ada meskipun dalam situasi sulit.

Secara keseluruhan, studi kasus ini menggambarkan bagaimana kewirausahaan


dan digitalpreneurship dapat berjalan seiring dalam memanfaatkan peluang pasar dan
menghadapi tantangan bisnis dengan strategi inovatif dan adaptif.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam penutup makalah ini dapat disimpulkan bahwa wirausaha memiliki peranan
penting dalam membangun sebuah ekonomi suatu bangsa hal tersebut dikarenakan
aktivitas wirausaha yang dapat berimplikasi pada pertumbuhan lapangan pekerjaan
negara, pendapatan negara yang besar melalui transaksi wirausaha tersebut.

Bentuk dan karakteristik kewirausahaan pada masa kini mengalami perubahan


dibandingkan sebelumnya, kewirausahaan pada masa kini dan masa yang akan datang
akan lebih berfokus pada bentuk kewirausahaan digital / digital interpreneur. Hal
tersebut dikarenakan seiring berjalannya kecanggihan teknologi yang bertransformasi
menjadi serba digital sehngga merubah pola perilaku pembelian masyarakat yang serba
digital.

Mindset atau pola berfikir wirausaha harus adaptif terhadap perubahan lingkungan
dan tantangan salah satunya mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen
dan transformasi lingkungan yang ada. Sehingga wirausahawan harus mampu
beradaptasi dengan digitalisasi kewirausahaan.

Kewirausahaan adalah proses penggunaan waktu dan aktivitas yang melibatkan


modal, risiko, imbalan, kepuasan, dan kebebasan pribadi untuk menciptakan sesuatu
yang berbeda, Kewirausahaan merupakan sikap mental, cara pandang, wawasan, pola
pikir dan perilaku seseorang terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan
selalu berorientasi pada pelanggan.

Alternatifnya, dapat diartikan sebagai segala tindakan seseorang yang dapat


memberi nilai tambah pada tugas dan tanggung jawabnya. Kewirausahaan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi karena wirausaha dapat
menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Pengusaha dapat mengurangi beban
pemerintah dengan hidup tanpa bergantung pada pemerintah. Banyaknya wirausaha di
suatu negara dapat digunakan untuk menilai kemajuan negara tersebut. Semakin
banyak pengusaha, semakin progresif negara tersebut.

22
DAFTAR PUSTAKA

Darojah, Zakiyah, M. Didanul Quro’i, and Dita Kartika Dewi. 2018. “Peran Kewirausahaan Dalam
Pertumbuhan Ekonomi Islam Di Indonesia.” Maliyah : Jurnal Hukum Bisnis Islam 8 (2): 218–
53. https://doi.org/10.15642/maliyah.2018.8.2.70-105.

Diandra, Didip. 2019. “Program Pengembangan Kewirausahaan Untuk Menciptakan Pelaku Usaha
Sosial Yang Kompetitif.” Jurnal Administrasi Publik 10 (1): 1340–47.
https://jurnal.polban.ac.id/ojs-3.1.2/proceeding/article/view/1424.

Ernawan, Erni R, Program Studi Manajemen, and Universitas Pasundan. 2014. “Tanggungjawab
Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility).” Jurnal Manajemen Dan Bisnis
(Performa) 11 (2): 155–73.

Fajri, Ahmad. 2021. “Peran Kewirausahaan Dalam Pembangunan Ekonomi.” Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Islam 7 (2): 2548–5911.

Haris, R, S Sartika, N Subair, F L B Tarigan, S Nur, and ... 2023. Digitalpreneur Berwawasan
Lingkungan.
https://www.researchgate.net/profile/Irma-Irma-7/publication/376047637_DIGITALPRENEU
R_BERWAWASAN_LINGKUNGAN/links/65685cacb1398a779dc7353d/
DIGITALPRENEUR-BERWAWASAN-LINGKUNGAN.pdf.

Manap, Abdul. 2020. Manajemen Kewirausahaan (Era Digital). Mitra Wacana Media.
http://repo.jayabaya.ac.id/.

Mentari Puspadini. 2023. “Cerita Bos Holywings, Banting Setir Dari Bisnis Gadai Ke Bar.”
CNBC, Indonesia. 2023. https://www.cnbcindonesia.com/market/20230917143504-17-
473140/cerita-bos-holywings-banting-setir-dari-bisnis-gadai-ke-bar.

Misalnya, Tenggara, and Latar Masalaha. 2021. “Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Unsurya
MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN DI ERA GLOBAL MELALUI E-
COMMERCE Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Unsurya” 6 (1): 57–66.

Radiansyah, Egi. 2022. “Peran Digitalisasi Terhadap Kewirausahaan Digital Tinjauan.” Jurnal
Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi (Jmbi Unsrat) 9 (3): 828–
37.

23
Widayati, Enny, Haswan Yunaz, Tagor Rambe, B. Wishman Siregar, Achmad Fauzi, and Romli
Romli. 2019. “Pengembangan Kewirausahaan Dengan Menciptakan Wirausaha Baru Dan
Mandiri.” JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam
Ratulangi). 6 (2): 98–105. https://doi.org/10.35794/jmbi.v6i2.26181.

Yani, Oleh, Sri Mulyani, Taufik Wibisono, and Agung Baitul Hikmah. 2022. “Pemanfaatan Media
Sosial Tiktok Untuk Pemasaran Bisnis Digital Sebagai Media Promosi.” Hospitality 11 (1):
291–96. http://stp-mataram.e-journal.id/JHI.

Zahara, Zakiyah. 2018. Manajemen Kewirausahaan. 1st ed. Palu: UNTAD Press.

Darmolono, W. (2009). Winning Mindset Potret Otak Entrepreneur Sejati, Berpikir


Cemerlang di Saat Terbelit Hutang Merilis Bisnis di Saat Kondisi Kritis. Yogyakarta:
Nuha Qffset, 2.

24

Anda mungkin juga menyukai