N.821100.028.02 - Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi Revisi - 2023

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 61

MENGAPLIKASIKAN KETRAMPILAN

DASAR KOMUNIKASI
(N.821100.028.02)
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. ii
A. PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1
B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL ………………………………………….. 1
C. SILABUS ……………………..……………………………………………………. 3
D. PENGETAHUAN ………………………………………………………………….. 5
1. Mengidentifikasi Proses Komunikasi…………………………….……. 5
2. Menangani informasi……………………………………….…………..… 12
3. Membuat konsep komunikasi tertulis sebagai informasi…...…… 21
4. Menggunakan media komunikasi.…………………………………….. 28
5. Evaluasi Teori ……………………………………………………………… 33
E. KETERAMPILAN DAN SIKAP KERJA ……………………………………….. 34
1. Lembar Instruksi Kerja_1 ………………………………………………….. 34
a. Informasi Umum ………….…………………………………………… 34
b. Soal Praktek ….……………….………………………..……………… 34
c. Penilaian Praktik ……………………………………………………… 36
2. Evaluasi Praktek …………………………………………………………….. 38
F. EVALUASI PERSONAL ………………………………………………………… 40
G. LAMPIRAN …………………………………………………………………………. 49
1. Kamus Istilah ………………………………………………………………. 49
2. Referensi …………………………………………………………………….. 51
3. Unit Kompetensi …………………………………………………………… 52
4. Daftar Nama Penyusun ………………………………………………….. 56

i
A. PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting dalam
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, sesuai
dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras dengan tuntutan tersebut,
maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang lebih praktis, aplikatif, serta
dapat menarik dilaksanakan sehingga memotivasi para peserta dalam
melaksanakan pelatihan yang diberikan. Seiring dengan mudahnya
teknologi digunakan, maka materi pelatihan dapat disajikan dengan
berbagai media pembelajaran sehingga dapat diakses secara offline dan
online.
Modul pelatihan merupakan buku panduan dalam meyampaian Materi
Pelatihan yang berisi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan
untuk mencapai kompetensi di unit ini.

B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL


Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Modul ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan sesuai
dengan kebutuhan, materi ini terdiri dari:
a. Pengetahuan
b. Keterampilan dan Sikap Kerja
c. Evaluasi
d. Lampiran:
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat
dijadikan referensi bagi para instruktur.
3. Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain:
a. Instruktur dapat menggunakan modul ini yang dilengkapi dengan
referensi sumber lainnya seperti buku, video, file presentasi dan lain-

1
lain sehingga diharapkan modul ini dapat diinplementasikan
sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing Lembaga pelatihan.
b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan
berbagai sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik melalui
tahapan persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek, melakukan
investigasi, menganalisa, mendiskusikan, tugas kelompok,
presentasi, serta menonton video.
c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku ini
dapat menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh
instruktur dalam memperkaya materi pelatihan yang akan
dilaksanakan.
4. Evaluasi pencapaian kompetensi peserta dapat dilaksanakan sesuai
dengan proses penilaian berupa soal tertulis, wawancara, instruksi
demonstrasi dan/atau standard produk yang dipersiapkan oleh
instruktur
5. Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam penyusunan
buku panduan pelatihan ini.
6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta bahan
yang dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.

2
C. SILABUS
Unit Kompetensi : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
Kode Unit : N.821100.028.02
Perkiraan Waktu : 12 JP @ 45 menit
Bentuk : Luring/Daring/Blended (*)
Capaian Unit Kompetensi : Terimplementasikannya pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengaplikasikan dasar-dasar komunikasi

ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK KETERAMPILAN DAN


PENGETAHUAN
KOMPETENSI KERJA KERJA SIKAP
1. Mengidentifikasi 1.1 Persyaratan minimal Dapat menjelaskan Penjelasan tentang: 1. Mengidentifikasi
proses berkomunikasi cara mengidentifikasi 1. Persyaratan Persyaratan minimal
komunikasi ditempat kerja persyaratan minimal minimal untuk berkomunikasi di
berkomunikasi
diidentifikasi sesuai berkomunikasi tempat kerja sesuai
kebutuhan. dengan kolega dan ditempat kerja. kebutuhan,
1.2 Sarana untuk
pelanggan di tempat 2. Sarana komunikatif dan
berkomunikasi kerja sesuai standar berkomunikasi responsif.
dengan pelanggan organisasi secara dengan 2. Mengidentifikasi sarana
dan kolega komunikatif, pelanggan dan untuk berkomunikasi
diidentifikasi sesuai responsif dan taat kolega. dengan pelanggan dan
standar organisasi. asas. kolega sesuai standar
3. Cara
organisasi.
1.3 Informasi yang mengidentifikasi
3. Mengidentifikasi
diperoleh informasi
informasi yang
diidentifikasi untuk
diperoleh untuk
penyampaian sesuai
penyampaian sesuai
SOP.
standar organisasi.

3
ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK KETERAMPILAN DAN
PENGETAHUAN
KOMPETENSI KERJA KERJA SIKAP
2. Menangani 2.1 Keterampilan Dapat menjelaskan Penjelasan tentang : 1. Menggunakan
Informasi mendengarkan cara menggunakan 1. Cara keterampilan
secara aktif keterampilan mendengarkan mendengarkan untuk
digunakan untuk mendengarkan mendapatkan informasi
secara aktif
mendapatkan secara aktif untuk baik verbal maupun
mendapatkan 2. Macam-macam
informasi baik nonverbal secara
informasi baik verbal dokumentasi
verbal maupun akurat.
maupun nonverbal rutin yang bersifat
nonverbal. 2. Melengkapi
dan melengkapi informasi
2.2 Dokumentasi rutin
dokumentasi yang sederhana di dokumentasi rutin yang
yang bersifat bersifat informasi
bersifat informasi tempat kerja
informasi sederhana di tempat sederhana di tempat
sederhana ditempat 3. Macam-macam
kerja dengan Teknik kerja secara akurat dan
kerja dilengkapi teknik
komunikasi yang mudah dipahami.
secara akurat dan ada secara akurat komunikasi
3. Mengkomunikasikan
mudah dipahami. dan mudah
informasi dan ide
2.3 Informasi dan ide dipahami.
menggunakan teknik
dikomunikasikan
komunikasi secara
menggunakan
tepat dan mudah
teknik komunikasi.
dipahami.
3. Membuat konsep 3.1 Prosedur dan Dapat menjelaskan Penjelasan tentang : 1. Membuat konsep
komunikasi format penulisan cara 1. Prosedur dan tulisan sesuai dengan
tertulis sebagai konsep yang mengidentifikasi format penulisan kebutuhan dan batas
informasi prosedur dan cara waktu.
relevan konsep.
membuat konsep
diidentifiasi. tulisan 2. Cara membuat 2. Menggunakan bahasa

4
ELEMEN KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK KETERAMPILAN DAN
PENGETAHUAN
KOMPETENSI KERJA KERJA SIKAP
3.2 Konsep tulisan menggunakan konsep tulisan. verbal dan nonverbal
dibuat sesuai bahasa verbal 3. Penggunaan dengan tata bahasa
dengan kebutuhan maupun nonverbal Bahasa verbal sesuai kebutuhan
dengan tata bahasa secara tepat dan mudah
dan batas waktu. dan nonverbal.
yang baik dan benar. dipahami.
3.3 Bahasa verbal dan
nonverbal 3. Mengidentifikasi media
digunakan dengan komunikasi yang akan
dipilih secara tepat dan
tata bahasa sesuai
mudah dipahami.
kebutuhan.
4. Menggunakan 4.1 Media komunikasi Dapat menjelaskan Penjelasan tentang : 1. Mengidentifikasi media
media yang akan dipilih cara 1. Macam-macam komunikasi yang akan
komunikasi diidentifikasi mengidentifikasi dan media dipilih secara tepat dan
menentukan sesuai kebutuhan
sesuai kebutuhan. komunikasi.
penggunaan media
2. Menentukan
4.2 Penggunaan media komunikasi yang 2. Penggunaan
ditentukan sesuai akan dipilih sesuai media sesuai penggunaan media
dengan panduan kebutuhan secara dengan panduan sesuai dengan panduan
akurat. pemakaian dan pemakaian dan SOP
pemakaian dan
SOP. dengan tepat.
SOP.

5
D. PENGETAHUAN
Di dalam dunia kerja, kemampuan komunikasi sangat penting karena
bisa menjaga hubungan antara individu yang satu dengan dengan
individu lainnya, sehingga suatu pekerjaan yang berhubungan dengan
tujuan perusahaan akan mudah untuk diselesaikan. Tidak hanya itu,
kemampuan komunikasi harus dimiliki oleh seorang manajer atau
pimpinan perusahaan karena tanpa adanya kemampuan ini, seorang
manajer atau pimpinan perusahaan akan sulit untuk berkomunikasi
dengan bawahannya.
Pada dasarnya, kemampuan komunikasi ini bukan hanya terlihat penting
dalam dunia kerja saja, tetapi sangat penting untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, ketika menjalin hubungan dengan orang lain,
ketika sedang berada di suatu organisasi, dan masih banyak lagi. Maka
dari itu, kemampuan ini harus sering digunakan dengan baik agar setiap
informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik.
Diterimanya informasi dengan baik menandakan bahwa tidak terjadi
kesalahpahaman antara pemberi informasi dengan penerima informasi.
Apabila tidak ada kesalahpahaman dalam berkomunikasi, maka
munculnya sebuah konflik dapat dihindari dan hubungan antara individu
yang satu dengan yang lainnya atau individu dengan kelompok tetap
akur.
Apapun sebutannya, kemampuan komunikasi merupakan hal yang dapat
menjaga hubungan agar harmonis dan di sisi lainnya dapat menciptakan
terjadinya sebuah konflik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, hingga kelompok dengan kelompok. Oleh karena itu,
gunakan kemampuan komunikasi dengan bijak agar setiap informasi
yang diberikan tidak saling menjatuhkan

1. Mengidentifikasi proses komunikasi


1.1. Persyaratan minimal untuk berkomunikasi ditempat kerja.
Tidak dapat disangkal akan pentingnya komunikasi di tempat
kerja, mengingat bahwa dalam sebuah organisasi atau
perusahaan terdapat banyak orang dari berbagai latar belakang
sosial dan profesional yang berbeda dan bekerja untuk tujuan
6
yang sama. Sering terlihat bahwa seseorang tidak menyadari
pentingnya komunikasi di tempat kerja dan dengan demikian
tidak menyampaikan ide-ide mereka, tujuan organisasi, visi
dengan sangat jelas. Ketika seseorang tidak dapat menciptakan
lingkungan yang terbuka dan komunikasi yang jelas, maka
memiliki dampak negatif pada budaya kerja dan produktivitas
karyawan.
Komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu Communicatio yang
berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Istilah
communication bersumber dari kata communis yang artinya
sama maknanya. Jadi sekelompok orang yang terlibat dalam
komunikasi harus memiliki kesamaan makna, jika tidak maka
komunikasi tidak dapat berlangsung. Bila seseorang
menyampaikan pesan, pikiran dan perasaan kepada orang lain
dan orang tersebut mengerti apa yang dimaksudkan oleh
penyampai pesan, maka komunikasi berlangsung.
Pengertian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
pikiran dan perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang-lambang yang mempunyai arti bagi
kedua belah pihak. Proses penyampaian tersebut pada umumnya
menggunakan bahasa, karena bahasa merupakan lambang yang
dapat mewakili sesuatu, baik yang berwujud maupun tidak.
Selain bahasa dapat juga digunakan gerak isyarat atau mimik
dan pantomimik.
Komunikasi juga tidak bisa dipisahkan dari informasi yaitu data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi penerima, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
yang bersifat fakta yang digunakan untuk mengambil
kesimpulan. Komunikasi data seperti halnya orang yang saling
berkomunikasi, yang melibatkan komponen : pesan, pengirim,
media dan penerima serta feedback.

7
Gambar 1. Persyaratan Dasar dalam Komunikasi

Dalam komunikasi ada 5 (lima) persyaratan pokok yang penting,


yaitu;
a. Komunikator: seseorang yang menyampaikan pesan kepada
orang lain.
b. Pesan (message): maksud, informasi, pikiran dan perasaan
yang disampaikan kepada orang lain.
c. Komunikan: orang yang menerima pesan yang disampaikan
oleh Komunikator (pemberi pesan).
d. Sarana: yaitu alat/media atau orang yang menyampaikan
pesan agar pesan yang disampaikan oleh Komunikator
(pemberi pesan) sampai kepada komunikan.
e. Umpan balik: yaitu tanggapan atas pesan yang disampaikan
oleh Komunikator dari Komunikan.
Komunikasi yang dilakukan secara baik:
a. Secara langsung (face to face) antara seorang komunikator
dengan seorang komunikan.
b. Atau komunikasi kelompok, dimana komunikasi terjadi
antara seorang atau lebih dengan sekelompok orang secara
tatap muka.
c. Maupun komunikasi melalui telepon.

Komunikasi yang baik, dapat mencerminkan kepribadian


seseorang. Dengan kata lain, orang dapat menilai kepribadian
8
dari apa yang dibicarakan dan bagaimana cara penyampaiannya.
Dasar dari pembicaraan adalah penguasaan kosa kata
(vocabulary). Dengan semakin meluas kosa kata yang dimiliki,
semakin baik pula pembicaraan yang dapat Anda langsungkan
secara relevan berkaitan dengan lingkungan yang Anda geluti
setiap hari.

Erwin Bettingham dalam bukunya “Persuasive Communication”


mengatakan bahwa untuk berlangsung secara persuasif, situasi
komunikasi harus melibatkan upaya seseorang yang dengan
sadar mengubah perilaku seseorang atau sekelompok orang
melalui pesan. Keuntungan komunikasi antar pribadi untuk
melakukan persuasi adalah terjadinya kontak pribadi, sehingga
komunikator memahami, mengetahui dan mengkaji sejauh mana
pesan yang disampaikan dapat diterima baik oleh komunikan.
Dengan mengetahui, memahami dan mengkaji hal-hal tersebut,
komunikator dapat memperbaiki sikap antara lain:

a. memperhatikan setiap kata dan kalimat yang diucapkan;


b. mengulangi kata-kata yang mempunyai maksud penting
disertai berbagai penjelasan secukupnya ;
c. memberi kepastian pengertian apa yang telah diucapkan ;
d. memberi penekanan kata terhadap informasi yang penting.

1.2. Sarana berkomunikasi dengan pelanggan dan kolega.


Proses komunikasi itu tentunya akan lebih efektif dan efisien jika
menggunakan sarana komunikasi yang memadai. Perlengkapan
komunikasi yaitu media komunikasi (alat atau sarana) yang
digunakan sebagai perantara untuk berkomunikasi.
Berikut contoh sarana komunikasi dengan kolega ataupun
pelanggan yang digunakan di lingkungan kantor:
a. Surat
b. Telephone
c. Intercom
9
d. Faksimile
e. Email (Electronic Mail)

Menurut Marshall Mc Luhan, terdapat 4 fungsi media/sarana


komunikasi:
a. Efektifitas
Media komunikasi akan membuat mudah serta memberikan
kelancaran dalam menyampaikan sebuah informasi.
b. Efisiensi
Media komunikasi akan mempercepat penyampaian
informasi didalam sebuah komunikasi.
c. Konkrit
Media komunikasi akan membantu mempercepat isi
informasi atau pesan yang mempunyai sifat abstrak.
d. Motivatif
Media komunikasi akan lebih memberikan sebuah informasi
yang bisa dipertanggungjawabkan.

1.3. Cara mengidentifikasi informasi


Mengidentifikasi informasi adalah hal penting yang harus
dilakukan sebelum informasi tersebut disampaikan dan tersebar
kepada pihak lain. Secara Etimologi, Kata informasi ini berasal
dari kata bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387)
mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem yang
berarti “konsep, ide atau garis besar”. Informasi ini merupakan
kata benda dari informasi yang berarti aktivitas Aktifitas dalam
“pengetahuan yang dikomunikasikan”.
Tidak semua informasi mengandung kebenaran, dan banyak pula
informasi palsu yang sering dikenal sebagai hoax. Bukan hanya
itu, informasi tersebut bukan hanya mengandung kebohongan
namun 10 juga provokasi. Informasi terpercaya terkadang harus
bercampur aduk dengan hoax sehingga, tak jarang banyak pula
yang pada akhirnya terprovokasi.

10
Oleh karena itu berikut adalah cara untuk mengidentifikasi
informasi:
a. Mengecek Sumber
Langkah pertama untuk mengidentifikasi informasi
terpercaya adalah dengan mengecek sumbernya terlebih
dahulu. Setiap berita yang dibaca, tentu saja akan
disampaikan dengan sumber atau link. Sebaiknya di cek
terlebih dahulu, jika tidak ada sumbernya, maka sepatutnya
diabaikan. Jika memang ada. Anda sebaiknya
mencocokkannya lagi dengan berita lain dengan sumber lain.
b. Meneliti Logika Berita
Langkah selanjutnya, anda bisa mencoba untuk meneliti
logika berita yang anda baca dalam konten berita itu. Dengan
membaca berita tersebut, maka anda tentu akan menemukan
banyak frasa dan konjungsi dalam berita itu, tentu saja anda
bisa bebas menafsirkannya.
c. Melakukan Riset
Ketika mendapatkan berita, silahkan lakukan riset dengan
membuka halaman pencari google. Ketik kata kunci tentang
berita tersebut, dan anda akan menemukan beberapa berita
tentang itu.
d. Abaikan Berita yang Bersifat Provokasi
Antisipasi berita bohong dengan membaca motif berita
tersebut. Hal ini bisa dibaca dari motif sudut pandang berita,
jika berita itu sudah mengarah pada hasutan atau bahkan
provokasi kebencian, maka sebaiknya abaikan saja. Karena,
berita itu jelas bukan informasi terpercaya. Jika pun itu
merupakan informasi yang mengandung kebenaran, maka ia
juga tak layak untuk disimak. Sebaiknya, anda
mengabaikannya saja dan tidak menyebarkan berita
informasi itu. Meski informasi terpercaya, namun tentu saja
itu bukan informasi positif.

11
e. Waspada dengan Informasi yang Tidak Mencantumkan Data
Hal terakhir yang juga patut diperhatikan adalah penggunaan
data. Anda harus mengantisipasi ini. Informasi terpercaya
adalah informasi yang selalu mencantumkan data sumber.
Baik data standar semacam 5W 1H sampai data yang
mendetail seperti bagan statistik. Ini adalah salah satu
indikasi dari informasi terpercaya.

Informasi yang disampaikan juga dapat disalahpahami, karena


orang berbeda dalam riwayat pribadi mereka dan pengalaman
yang mereka miliki. Pengalaman ini bersama-sama dengan
tanggapan emosional akan membawa perbedaan-perbedaan
dalam cara dimana komunikasi diuraikan, dialihkan, diterima,
dan dipahami. Berbagai arti terlekat pada kata-kata, gambar,
suara dan sikap yang akan digunakan selama komunikasi.
Terdapat banyak faktor lainnya yang dapat juga berperan untuk
menggangu komunikasi. Ada dua konteks yang dapat menggangu
komunikasi:
a. Noise fisik
Umpamanya lingkungan panas atau dingin yang berlebihan,
lingkungan yang bising.
b. Noise psikologis
Umpamanya kosakata yang terbatas, konsep diri yang
kurang, persepsi diri dan nilai pribadi diri yang kurang.

Perbendaharaan kosakata yang luas akan mengarah pada


pengetahuan dan tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Secara
12
tidak langsung hal ini akan mempengaruhi cara dan pola hidup
serta mengarah pada peningkatan pribadi. Anda dapat
mempergunakan elemen utama komunikasi efektif yang terdiri
atas pendekatan “WIN-WIN”, rasa hormat, keyakinan dan
pengharapan, komitmen bersama, empati, menjadi pendengar
yang aktif dan fleksibilitas.

2. Menangani Informasi
2.1. Cara mendengarkan secara aktif
Dalam melakukan komunikasi dibutuhkan kemampuan dan
pengetahuan yang spesifik untuk dapat menangani informasi
yang ada. Dengan adanya pengetahuan tersebut akan membuat
proses komunikasi yang dilakukan menjadi efektif. Berikut
kemampuan atau ketrampilan yang seharusnya dikuasai disaat
melakukan komunikasi :
a. Keterampilan Dasar Komunikasi
Sebagai orang yang berbicara (komunikator), kadang lebih
terpusat pada informasi yang ingin disampaikan. Padahal
orang yang diajak bicara sebagai pendengar (komunikan)
mungkin langsung dapat memahami pesan Anda, mengerti
hanya sebagian saja dari seluruh isi pesan Anda, atau sama
sekali tidak paham maksud Anda, meskipun Anda sudah
menyampaikan informasi tersebut secara akurat sesuai
standar Anda sendiri. Tidaklah cukup hanya sekedar
menyampaikan pesan. Isi pesan haruslah bisa
diterima/dimengerti agar komunikasi bisa berhasil.

Gambar 2. Komunikasi Dalam Lingkungan Kantor


13
“Perbedaan paham biasanya terjadi apabila komunikator
tidak menyatakan dengan tepat hal-hal yang ingin
disampaikannya, kadang ia tidak menemukan kata atau
ungkapan yang sesuai untuk mengekspresikan maksudnya,
sedangkan komunikan tidak selalu menyimak penjelasan dan
kadang salah menterjemahkan apa yang telah didengarnya.”
Model Komunikasi Send-Receive :

Gambar 3. Send-Receive Communication

1) Komunikator menyampaikan informasinya.


2) Komunikan menerima informasi tersebut dan menarik
kesimpulan sendiri sesuai pemahamannya.
3) Komunikan, sebagai penerima, kemudian memberikan
umpan balik dan sekaligus menjadi pengirim informasi
(Komunikator)
4) Komunikator asli sekarang menjadi
penerima/komunikan dan bereaksi kepada umpan balik
yang disampaikan.
Pada umumnya, sequence komunikasi kemudian mengalir.
Pada model ini, mendengarkan sama pentingnya dengan
menyampaikan pesan informasi–karena tanpa
mendengarkan, adalah tidak mungkin untuk menarik
kesimpulan dari isi pesan dan menjawabnya.
14
Secara sederhana komununikasi adalah proses pertukaran
pikiran atau penyampaian pesan dari penyebar pesan
(komunikator) ke penerima pesan (komunikan) dengan tujuan
tertentu. Pesan yang disampaikan pengirim kepada penerima
pesan tersebut dikemas dengan kata-kata (verbal) ataupun
tanpa kata-kata (non-verbal).
Komunikasi verbal adalah komunikasi dalam bentuk lisan
ataupun tulisan. Sedangkan, Komunikasi non verbal adalah
komunikasi yang umumnyu menggunakan bahasa tubuh
seperti gerakan tangan, raut wajah, gelengan kepala, tanda,
tindankan dan sebagainya.
b. Keterampilan Mendengar
Pendengar yang baik adalah kunci komunikasi efektif. Kita
semua bisa mendengar, namun kita semua tidak
mendengarkan secara aktif. Pendengar yang aktif atau efektif
akan membuka pintu untuk saling pengertian timbal balik.
Berapa banyak kesalahpahaman, konflik atau perang dapat
dihindarkan, seandainya mereka yang terlibat telah mau
menjadi pendengar yang baik secara aktif. Keterampilan
mendengarkan yang buruk atau mendengarkan secara
selektif, telah diakui sebagai sebab dari kecemasan, selama
ratusan tahun, bahkan ribuan tahun.
Wiliam Shakespeare (1564-1616) pernah berkata “Berikan
setiap orang telinga anda, namun sedikit suara anda. Terima
kritik setiap orang, simpan penilaian anda”.
Pendengar yang Buruk Pendengar yang Baik
Interupsi Sabar
Mengubah pokok pembicaraan Menatap mata
Tergesa-gesa tanpa pikir panjang Membuat anda nyaman
Tidak menyimak Tepat waktu
Bahasa tubuh negatif Mempunyai empati
Mudah tersinggung Memberi waktu untuk
mendengarkan

15
Tidak sabar Terlihat perhatian
Menghentikan pokok Jangan Memotong
pembahasan pembicaraan
Mengambil alih pembicaraan Berkonsentrasi
Kurang santun Menanyakan
pertanyaan terbuka
Terlalu banyak bicara Cenderung tidak selalu
membicarakan sesuatu
tentang dirinya sendiri

Berikut ada 3 tipe mendengarkan:


1) Mendengarkan isi (content listening) adalah memahami
dan menguasai pesan pembicara. Mendengarkan isi
pembicaraan, penekanannya adalah pada informasi dan
pemahaman serta dapat mengajukan beberapa
pertanyaan untuk memperjelas materi.
2) Mendengarkan dengan kritis (critical listening) adalah
memahami dan mengevaluasi arti pesan pembicara pada
beberapa tingkat: logika argument, bukti yang kuat,
kesimpulan yang valid, implikasi pesan, maksud dan
motif pembicara dalam setiap informasi yang ada.
3) Mendengarkan dengan empati (emphatic listening) adalah
memahami perasaan, kebutuhan, dan keinginan
pembicara sehingga setiap individu dapat menghargai
sudut pandangnya, terlepas dari apakah mempunyai
perspektif yang sama dengannya atau tidak.

2.2. Macam-macam dokumentasi rutin yang bersifat informasi


sederhana di tempat kerja
Istilah dokumentasi pertama kali diperkenalkan oleh Paul Otlet
dan Henri la Fontaine pada tahun 1895 di Belgia. Waktu itu
dokumentasi mempunyai makna sebagai pengawasan bibliografi,
yaitu usaha pencatatan setiap buku yang diterbitkan. Definisi

16
dokumentasi di Indonesia, adalah pekerjaan mengumpulkan,
menyusun, mengelola dokumen-dokumen literer yang mencatat
semua aktivitas manusia dan yang dianggap berguna untuk
dijadikan bahan keterangan dan penerangan mengenai berbagai
soal (Sulistyo Basuki, 1996:11).
a. Fungsi dokumen antara lain adalah sebagai berikut :
1) Menyediakan informasi tentang isi dokumen bagi
pengguna.
2) Memberikan alat bukti dan data akurat mengenai
keterangan dokumen.
3) Melindungi dan menyimpan fisik serta isi dokumen.
4) Menghindari kerusakan terhadap dokumen.
5) Mempersiapkan isi dokumen sebagai bahan penelitian
para
6) ilmuwan.
7) Mengembangkan koleksi dokumen bagi bangsa dan
Negara.
8) Memberikan jaminan keutuhan dan keotentikan
infomasi dan data yang ada dalam dokumen.

b. Jenis Dokumen Berdasarkan Dokumentasi


1) Dokumen Primer
Dokumen yang menyajikan informasi tentang hasil
penelitian asli atau langsung dari sumbernya. Contoh:
paten penelitian, laporan, disertasi.

2) Dokumen Sekunder
Dokumen yang menyajikan informasi mengenai literatur
primer. Biasanya disebut juga dengan dokumen
bibliografi.
3) Dokumen Tersier
Dokumen yang menyajikan informasi mengenai literatur
sekunder. Contoh: buku, teks panduan literatur.

17
Biasanya perusahaan menggunakan dokumen untuk
berkomunikasi dan bertransaksi agar mencapai persetujuan
yang legal. Ada beberapa jenis dokumentasi sederhana di tempat
kerja, antara lain:
a. Email dan Memorandum
b. Business Letters
c. Business Report
d. Dokumen Transaksi
e. Dokumen Finansial

2.3. Macam-macam teknik komunikasi


Teknik komunikasi digunakan supaya komunikasi antar
manusia terjalin secara efektif. Pengertian teknik adalah suatu
cara yang digunakan untuk melakukan sesuatu hal, sedangkan
pengertian komunikasi adalah penyampaian informasi dari
komunikator ke komunikan melalui media tertentu. Maka
pengertian teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan
dalam menyampaikan informasi dari komunikator ke komunikan
dengan media tertentu.
Teknik dalam berkomunikasi:
a. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda, utuh.
b. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit.
c. Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah
d. dan badan, pahami pikiran lawan bicara.
e. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru
detailnya.
f. Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
g. Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk
menyakinkan informasi anda diterima.
Dengan adanya teknik dalam berkomunikasi ini diharapkan
hambatan-hambatan dalam komunikasi dapat diminimalisasi.
Bukan hanya komunikasi antar individu saja yang

18
membutuhkan teknik komunikasi, dalam berkomunikasi dengan
stakeholder atau antar karyawan juga perlu teknik komunikasi
tersendiri.
Beberapa teknik komunikasi dalam situasi semi formal - formal :
a. Komunikasi Informatif
Adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau
sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya.
Teknik ini berdampak kognitif pasalnya komunikan hanya

mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita


dalam media cetak maupun elektronik, pada teknik informatif
ini berlaku komunikasi satu arah, komunikatornya
melembaga, pesannya bersifat umum, medianya
menimbulkan keserempakan, serta komunikannya
heterogen. Biasanya teknik informatif yang digunakan oleh
media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan
penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang
menarik perhatian khalayak.
b. Komunikasi Persuasif
Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku komunikan yang lebih menekan sisi
psikologis komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi
19
dilakukan dengan h alus, luwes, yang mengandung sifat-sifat
manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan
yang disertai perasaan senang. Agar komunikasi persuasif
mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan
perencanaan yang matang dengan mempergunakan
komponen-komponen ilmu komunikasi yaitu komunikator,
pesan, media, dan komunikan. Sehingga dapat terciptanya
pikiran, perasaan, dan hasil penginderaannya terorganisasi
secara mantap dan terpadu. Biasanya teknik ini afektif,
komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak hatinya
dan menimbulkan perasaan
tertentu.

c. Komunikasi Bersifat Perintah


Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa
perintah, ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat
paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran
(komunikan) melakukannya secara terpaksa, biasanya teknik
komunikasi seperti ini bersifat feararousing, yang bersifat
menakutnakuti atau menggambarkan resiko yang buruk
serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interest atau
muatan kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu
konflik, perdebatan dengan menepis argumentasi yang lemah
kemudian dijadikan untuk menyerang lawan.
Teknik ini bisa digunakan oleh atasan terhadap bawahan
yang menuntut adanya kedisiplinan kerja karyawannya.

20
d. Human Relation (Hubungan Manusia)
Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human
relation. Adapula yang mengartikan hubungan manusia dan
hubungan antar manusia, namun dalam kaitannya
hubungan manusia tidak hanya dalam hal berkomunikasi
saja, namun di dalam pelaksanaannya terkandung nilai nilai
kemanusiaan serta unsurunsur kejiwaan yang amat
mendalam. Hubungan manusia pada umumnya dilakukan
untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi,
meniadakan salah pengertian dan mengembangkan tabiat
manusia.

Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan


beberapa teknik pendekatan yaitu pendekatan emosional
(emotional approach) dan pendekatan sosial budaya (socio-
culture approach).
1) Pendekatan emosional
Dalam hubungan ini komunikator mempertaruhkan
kepercayaan komunikan terhadap fakta pesan yang
disampaikan, maka teknik ini berujung pay off atau
reward, yaitu bujukan atau rayuan dengan cara
“mengiming-imingi” komunikan dengan hal yang
menguntungkan atau menjanjikan harapan.
2) Pada umumnya emotional approach ini menggunakan
konseling sebagai senjata yang ampuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung, hal ini bertujuan agar

21
pesan bisa secara langsung menyentuh perasaan
komunikan.

3) Pendekatan sosial budaya


Salah satu tujuan komunikasi adalah tersampaikannya
pesan dari komunikator kepada komunikan, maka
dianjurkan bagi komunikator terlebih dahulu memahami
perilaku sosial serta budaya masyarakat setempat yang
akan menjadi komunikan.
Hal ini bertujuan agar komunikan lebih memahami serta
tidak merasa tersinggung oleh pesan yang disampaikan
oleh komunikator, selain hal tersebut masyarakat yang
menjadi komunikan tidak dapat terlepas dari budaya.

3. Membuat konsep komunikasi tertulis sebagai informasi


3.1. Prosedur dan format penulisan konsep.
Komunikasi tertulis adalah salah satu jenis komunikasi yang
menggunakan tulisan atau simbol-simbol tertentu sebagai
medium untuk mengirimkan pesan dari satu pihak ke pihak lain.
Berikut ini adalah beberapa contoh komunikasi tertulis:
a. Surat
Surat merupakan salah satu jenis komunikasi tertulis yang
paling umum digunakan. Surat biasanya dikirim melalui pos
dan bisa berisi pesan pribadi, bisnis, atau resmi.

b. Email
Email adalah salah satu jenis komunikasi tertulis yang sangat
populer dan sering digunakan saat ini. Email memungkinkan

22
kita untuk mengirim pesan kepada orang lain secara cepat
dan mudah melalui internet.

c. Teks
Teks atau pesan singkat merupakan salah satu jenis
komunikasi tertulis yang sangat populer di antara orang-
orang muda. Teks biasanya dikirim melalui telepon seluler
atau aplikasi pesan seperti WhatsApp.

d. Memo
Memo adalah salah satu jenis komunikasi tertulis yang
biasanya digunakan dalam komunikasi internal di sebuah
perusahaan atau organisasi. Memo bisa berisi pesan resmi,
instruksi, atau pengumuman yang dikirim kepada para
pegawai atau anggota organisasi.

e. Laporan
Laporan adalah salah satu jenis komunikasi tertulis yang
biasanya digunakan untuk menyajikan hasil penelitian atau

23
informasi yang terkumpul kepada pihak yang berwenang.
Laporan biasanya terdiri dari beberapa bagian, seperti judul,
latar belakang, metode, hasil, dan kesimpulan.

Ada beberapa keuntungan dan kekurangan ketika


mempergunakan komunikasi tertulis.
Beberapa keuntungan dari komunikasi tertulis, diantaranya
adalah:
a. Dokumentasi.
Komunikasi tertulis memberikan dokumentasi yang jelas
dari pesan yang dikirimkan. Hal ini sangat bermanfaat jika
terjadi sesuatu yang perlu diingat kembali atau dibutuhkan
sebagai bukti.
b. Waktu.
Komunikasi tertulis memungkinkan kita untuk mengirim
pesan kepada orang lain tanpa harus bertatap muka secara
langsung. Ini sangat berguna jika kita tinggal jauh dari
orang yang kita ingin hubungi atau jika kita sibuk dengan
kegiatan lain.
c. Meminimalisir Kesalahan
Dalam komunikasi tertulis, kita memiliki kesempatan
untuk memikirkan kembali apa yang akan kita tulis
sebelum mengirimkannya. Ini memungkinkan kita untuk
menyusun pesan dengan lebih hati-hati dan menghindari
kesalahan atau kekeliruan.
Beberapa keuntungan dari komunikasi tertulis,
diantaranya adalah:

24
1) Kurangnya nonverbal comunication.
Dalam komunikasi tertulis, kita tidak dapat melihat
reaksi atau ekspresi dari orang yang menerima pesan.
Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman atau
salah interpretasi pesan.
2) Kurangnya respons instan.
Komunikasi tertulis biasanya membutuhkan waktu
untuk mengirim dan menerima pesan, sehingga kita
tidak dapat mendapatkan respons instan seperti yang
terjadi dalam komunikasi lisan.
3) Tidak adanya feedback.
Dalam komunikasi tertulis, kita tidak dapat melihat
atau mendengar reaksi langsung dari orang yang
menerima pesan. Hal ini dapat menyulitkan dalam
memberikan atau menerima feedback yang berguna.

3.2. Cara membuat konsep tulisan.


Didalam berkomunikasi ada beberapa situasi di mana
komunikasi tertulis lebih sesuai daripada komunikasi lisan.
Berikut ini adalah beberapa contoh contoh situasi yang tepat
untuk menggunakan komunikasi tertulis:
a. Ketika kita ingin mengirim pesan kepada orang yang tinggal
jauh dari kita.
Komunikasi tertulis memungkinkan kita untuk mengirim
pesan kepada orang yang tinggal jauh dari kita tanpa harus
bertatap muka secara langsung.
b. Ketika kita sibuk dengan kegiatan lain.
Jika kita sibuk dengan kegiatan lain, komunikasi tertulis
memungkinkan kita untuk mengirim pesan kepada orang lain
tanpa harus menyela kegiatan yang sedang kita lakukan.
c. Ketika kita ingin memberikan dokumentasi yang jelas.
Komunikasi tertulis memberikan dokumentasi yang jelas dari
pesan yang dikirimkan, sehingga sangat berguna jika terjadi

25
sesuatu yang perlu diingat kembali atau dibutuhkan sebagai
bukti.
d. Ketika kita ingin memikirkan kembali apa yang akan kita
sampaikan.
Dalam komunikasi tertulis, kita memiliki kesempatan untuk
memikirkan kembali apa yang akan kita tulis sebelum
mengirimkannya. Ini memungkinkan kita untuk menyusun
pesan dengan lebih hati-hati dan menghindari kesalahan atau
kekeliruan.
e. Ketika kita ingin mengirim pesan yang sifatnya resmi atau
formal.
Komunikasi tertulis lebih formal daripada komunikasi lisan,
sehingga lebih sesuai digunakan dalam situasi yang sifatnya
resmi atau formal.

3.3. Penggunaan Bahasa verbal dan nonverbal.


a. Komunikasi Verbal
1) Pengertian Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang
menggunakan tulisan ataupun lisan. Bentuk komunikasi
ini membutuhkan alat berupa bahasa yang outputnya
berupa ucapan atau tulisan kata-kata. Komunikasi verbal
efektif selama orang yang berinteraksi mengerti bahasa
yang digunakan.
Pengertian lain yang lebih spesifik disampaikan oleh Deddy
Mulyana (2005) dalam bukunya. Ia menyatakan bahwa
komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan
perangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol – simbol tersebut, yang
digunakan dan dipahami suatu komunitas. Dalam definisi
tersebut ia juga menekankan bahwa simbol dengan aturan
ini merupakan bentuk paling sederhana dari bahasa.

26
2) Fungsi Komunikasi Verbal
Secara umum berikut ini adalah fungsi-fungsi komunikasi
verbal:
a) Penamaan
Penamaan ini bisa dibilang untuk memudahkan
mengidentifikasi sebuah benda, objek, tindakan
ataupun orang. Tanpa komunikasi yang menggunakan
bahasa seperti verbal, Anda akan mudah bingung saat
mereferensi sesuatu.
b) Jalur Interaksi dan Transmisi Informasi
Sebagai alat untuk bertukar ide, komunikasi verbal
lebih mudah digunakan. Anda bisa menyampaikan
emosi, informasi, empati, maksud dan berbagai hal lain
hanya dengan menggunakan kata–kata ataupun
kalimat.
c) Menonjolkan Artikulasi dan Intonasi
Komunikasi verbal cukup unik karena dalam ungkapan
– ungkapan menggunakan bahasa, perbedaan
artikulasi dapat menghasilkan arti yang berbeda.
Karena hal unik ini tidak ada alat komunikasi selain
verbal yang bisa memanfaatkan artikulasi dengan lebih
efektif.
d) Alat Sosialisasi yang Efektif
Karena komunikasi verbal mudah digunakan, efektif
menyampaikan maksud, banyak digunakan dan
fleksibel, komunikasi ini sangat bermanfaat untuk
bersosialisasi. Hal seperti diskusi, menyapa, sekedar
mengobrol dan hal sosial lain tidak akan semudah
sekarang jika tanpa komunikasi verbal.
3) Jenis Komunikasi Verbal
Karena komunikasi dilakukan dua arah jenis komunikasi
dapat dibagi dua, yaitu sisi yang memberi dan menerima
a) Sisi Pemberi

27
Jenis komunikasi ini biasanya terdiri dari berbicara dan
menulis. Sebagai sisi yang menyampaikan ide, maksud
dan informasi, hal ini juga bisa disebut sebagai
komunikasi aktif.
b) Sisi Penerima
Jenis komunikasi ini biasanya terdiri dari mendengar
dan membaca. Sebagai sisi yang menyerap ide maksud
dan informasi dari pihak lain, hal ini bisa disebut
sebagai komunikasi pasif.
b. Komunikasi Non Verbal
1) Pengertian Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak
menggunakan bahasa secara langsung. Hal seperti
lambaian tangan untuk menyatakan selamat tinggal
adalah contoh yang paling sederhana. Komunikasi tidak
memiliki struktur yang standar seperti bahasa, tapi dengan
interpretasi dan logika, orang dapat mengerti maksud
orang lain tanpanya.
Dalam dunia modern, komunikasi non verbal biasanya
digunakan sebagai penguat komunikasi verbal. Anda pasti
pernah melakukan hal ini, misalnya saat berbicara badan
Anda juga bergerak untuk memperjelas apa yang Anda
sampaikan dengan kata – kata.
2) Fungsi Komunikasi Non Verbal
Karena jarang digunakan, banyak orang menganggap
komunikasi non verbal tidak memiliki fungsi yang
menonjol. Hal ini tentu saja tidak benar! Walau Anda tidak
menggunakannya secara sengaja, Anda bisa secara tidak
sadar menggunakan komunikasi non verbal sebagai
pelengkap komunikasi verbal.
Sebagai pelengkap, fungsi komunikasi non verbal adalah
memperjelas komunikasi menggunakan kata–kata.
Seseorang kadang dapat mengerti informasi lebih jika

28
mendapatkannya dari kombinasi komunikasi verbal dan
non verbal. Contoh saja saat menyuruh seseorang untuk
diam, Anda mengatakan “Jangan berisik!” sambil
menyentuhkan jari telunjuk yang tegak ke bibir.
3) Jenis Komunikasi Non Verbal
Walaupun tidak umum, jenis komunikasi non verbal lebih
banyak dibandingkan komunikasi verbal. Berikut adalah
jenis–jenisnya
a) Komunikasi Objek
Komunikasi objek adalah jenis komunikasi non verbal
yang memanfaatkan benda sebagai medium.
Contoh : saat ada kecelakaan di jalan raya, polisi
menggunakan cone atau corong untuk menandai area
untuk memberi peringatan.
b) Komunikasi dengan Sentuhan
Sentuhan ini biasanya merupakan jenis komunikasi
non verbal yang menunjukan relasi antara orang yang
melakukannya.
Contoh : seperti berjabat tangan, berpelukan, pukulan
dan sebagainya.
c) Komunikasi yang Memanfaatkan Waktu
Komunikasi ini biasanya sulit digunakan untuk
mengungkapkan maksud. Tapi di kegiatan tertentu
biasanya komunikasi ini berhubungan dengan durasi
yang harusnya normal tapi dibuat lebih lama atau lebih
sebentar.
Contoh : saat seorang datang pagi ke pekerjaannya, ia
mengkomunikasikan dia antusias untuk bekerja. Di sisi
lain saat janjian dan seorang datang terlambat, ia
menunjukan rasa tidak menghormati partner
janjiannya.

29
d) Komunikasi dengan Gerakan Tubuh
Komunikasi ini adalah yang paling sering dilakukan
orang untuk melengkapi komunikasi verbal.
Contoh : sederhananya adalah gaya tubuh, lirikan
mata, ekspresi wajah atau gerakan tangan.

4. Menggunakan media komunikasi


4.1. Macam-macam media komunikasi.
Jenis-Jenis Media Komunikasi dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
berdasarkan fungsinya dan berdasarkan bentuknya, berikut
pembagiannya berdasarkan penggunaannya.
a. Jenis media komunikasi berdasarkan fungsinya :
1) Fungsi produksi
Media komunikasi yang berguna untuk menghasilkan
berbagai macam informasi, Misalnya: PC/Komputer
pengolah kata (Word Processor).
2) Fungsi reproduksi
Media komunikasi yang berguna untuk memproduksi
ulang dan menggandakan informasi, Misalnya: audio tapes
recorder serta video tapes.
3) Fungsi penyampaian informasi
Media komunikasi yang berfungsi untuk komunikasi yang
digunakan untuk menyebarluaskan serta menyampaikan
pesan kepada komunikan yang menjadi sasarannya,
Misalnya: Handphone, Telephone, Faximile, dan
sebagainya.
b. Jenis media komunikasi berdasarkan bentuknya :
1) Media cetak
Adalah berbagai macam barang yang di cetak, dimana
dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan
informasi, seperti contohnya: modul, program pelatihan,
jurnal, paper,dan sebagainya.

30
2) Media Audio
Adalah penerimaan informasi yang tersampaikan dengan
menggunakan indra pendengaran, seperti contohnya:
Radio, Microphone, Compact Disk, dan sebagainya.
3) Media visual (media yang di pandang)
Adalah penerimaan pesan informasi yang tersampaikan
menggunakan indra penglihatan, misalnya: Poster, Model,
MockUp, Benda Nyata, flipchart, papan tulis, OHP, dan
sebagainya.
4) Media audio visual
Adalah suatu media komunikasi yang dapat dilihat
sekaligus didengar, jadi untuk mengakses pesan informasi
yang disampaikan, digunakan indra penglihatan dan indra
pendengaran, seperti contohnya: Televisi, Video, DVD,
Komputer dan sebagainya.

4.2 Penggunaan media sesuai dengan panduan pemakaian dan


SOP
Media komunikasi digunakan untuk menjalin hubungan dan
menyampaikan pesan informasi dengan pihak-pihak luar.
Penggunaan media komunikasi adalah suatu hal yang
mencerminkan bagaimana perbuatan individu atau kelompok
dalam memanfaatkan atau menggunakan ragam dan jenis media
komunikasi yang ada dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan.
Media komunikasi adalah alat berbentuk cetak atau elektronik
yang berfungsi sebagai saluran yang menghantarkan pesan
komunikasi dari sesama pelaku komunikasi. Komunikasi tidak
dapat dihindari dalam aktivitas adminitrasi perkantoran, oleh
karena itu kegiatan penggunaan media komunikasi sangatlah
penting.

31
Berikut beberapa media komunikasi yang dipakai dalam aktivitas
perkantoran :
a. Media komunikasi tercetak atau tertulis
Media ini dimaksudkan untuk menjangkau publik eksternal
seperti konsumen, pelanggan, mitra kerja, pemagang saham
dan sebagainya. Misalnya seperti makalah perusahaan,
brosur, buletin. Media eksternal yang dicetak ini memiliki
fungsi sebagai media penghubung, sebagai sarana
menyampaikan keterangan, media pendidikan, sarana
untukmembentukopini masyarakat, sarana untuk
membangun citra, dll.
b. Radio
Aadalah alat elektronik yang dapat digunakan sebagai media
komunikasi serta informasi yang termasuk media audio yang
hanya dapat memberikan rangsangan pendengaran saja.
Melalui alat ini orang bisa mendengarkan siaran tentang
berbagai peristiwa yang terjadi, kejadian penting yang terbaru,
masalah-masalah dalam kehidupan maupun acara hiburan.
c. TV/Televisi
Adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata
televisi sendiri berasal dari kata tele dan kata vision, yang
memiliki arti jauh (tele) serta tampak (vision). Jadi televisi
dapat diartikan tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.
Untuk menyampaikan pesan informasi kepada masyarakat
melalui siaran televisi dapat dipakai dengan memasang
iklan, mengundang wartawan ataupun reporter televisi
supaya memuat berita tentang kegiatan atau dapat pula
mengajukan permohonan untuk mengisi suatu acara siaran
di TV.

32
d. Telepon
Dengan fungsi sebagai media komunikasi, telepon sangatlah
penting untuk menyampaikan serta menerima berbagai
informasi lisan, secara cepat dengan pihak publik eksternal.

e. Telephone Seluler (Handphone)


Merupakan salah satu dari perkembangan teknologi dengan
kecanggihan teknologi zaman ini, fungsi handphone tidak
hanya sebagai alat komunikasi saja tetapi juga dapat
mengakses jaringan internet, sms, mms dan dapat saling
mengirimkan data. Dengan semakin berkembangnya
teknologi handphone, maka akan semakin membantu publik
dalam melakukan berbagai aktivitas, sebab sekarang
handphone dapat dikatakan sebagai identitas seseorang.

33
f. Surat
Merupakan media penyampaian informasi secara tertulis,
dapat berupa surat konvensional maupun elektronik. Surat-
menyurat merupakan salah satu kegiatan yang sangat
penting di perusahaan. Banyak sekali informasi yang keluar
masuk perusahaan melalui media ini, sebab surat
merupakan media komunikasi yang sangat efektif jika yang
terkait tidak dapat berhubungan secara langsung atau
secara lisan.

g. Internet
Adalah jaringan komputer yang terhubung secara luas dan
tersebar diseluruh penjuru dunia. Jaringan ini meliputi
jutaan komputer yang saling terhubung satu dengan yang
lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon (baik kabel
maupun wirelles/tanpa kabel). Fungsi media ini diantaranya
mudah, cepat dan juga murah dalam menyampaikan
informasi dengan jangkauan dunia. Internet menyediakan
beberapa aplikasi yang bias dipakai oleh para peggunanya.
Misal seperti: Chatting, Email, web, dll.

34
h. Media komunikasi internal
Media ini merupakan sarana penyampaian dan juga
penerimaan pesan informasi dikalangan publik internal, dan
biasanya bersifat non komersial. Penerima maupun pengirim
informasi yaitu orang- orang publik internal. Media yang
dapat digunakan secara internal antara lain, seperti: Surat,
telephone, papan pengumuman, house jurnal (Majalah
Bulanan), printed Material (Media komunikasi cetakan),
media Pertemuan dan pembicaraan, dll.

5. Evaluasi Pengetahuan
Instruksi Evaluasi Pengetahuan:
a. Soal evaluasi teori disusun oleh instruktur.
b. Metode evaluasi ditentukan oleh instruktur
c. Jawaban evaluasi teori harus di serahkan sesuai dengan batas
waktu yang dicantumkan.
d. Evaluasi teori dibuat secara tertulis dalam file word-processed
sesuai dengan elemen unit kompoetensi yang diuji.
e. Plagiarisme adalah mengkopi pekerjaan seseorang dan mengakui
tugas itu adalah tugas anda. Setiap kegiatan plagiarisme akan
mendapatkan hasil dengan nilai nol.
f. Bobot maksimal penilaian untuk evaluasi teori adalah 30% dari
dari keseluruhan penilaian di unit ini.

35
g. Materi evaluasi yang akan diujikan merujuk kepada pengetahuan
yang dibutuhkan dan tertulis pada unit kompetensi di standar
kompetensi, yaitu:
1) Pengetahuan tentang mengidentifikasi proses komunikasi
2) Pengetahuan tentang menangani informasi
3) Pengetahuan tentang membuat konsep komunikasi tertulis
sebagai informasi
4) Pengetahuan tentang menggunakan media komunikasi

E. KETERAMPILAN DAN SIKAP KERJA


1. Lembar Instruksi Kerja (LIK)_1
a. Informasi Umum
Unit Kompetensi : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
Komunikasi
Kode Unit : N.821100.028.02
Nama LIK : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
Komunikasi
No. LIK : 01
Waktu : 45 menit

Petunjuk:
1) Baca dan pelajari setiap langkah/instruksi kerja dibawah ini
dengan cermat sebelum melaksanakan praktek.
2) Laksanakan pekerjaan sesuai dengan urutan proses yang
sudah ditetapkan.
3) Seluruh proses kerja mengacu kepada SOP/WI/IK yang
dipersyaratkan.
4) Waktu pengerjaan yang disediakan 45 menit

b. Soal Praktik
1) Skenario
Sebagai petugas front office sebuah hotel melakukan kesalahan
memberikan informasi kepada seorang tamu hotel yang akan
menginap selama 5 hari dengan mengatakan bahwa hotel tidak
menerima layanan pemesanan makanan di atas jam 10 malam.
Setelah 1 hari berlalu, petugas tersebut akhirnya menyadari
36
kekeliruannya. Bagian restoran hotel yang mengurusi makanan
untuk para tamu, terbuka selama 24 jam bagi para tamu.
Petugas hotel tersebut ingin meminta maaf atas kekeliruannya.
Namun dia ragu mengingat tamu tersebut memiliki karakter
pemarah. Sebelumnya, tamu ini sudah beberapa kali menginap
di hotel tersebut dan selalu saja ada keluhan ketidakpuasannya
atas pelayanan hotel.

2) Gambar Kerja

Pesan/ Informasi
diterimadan diidentifikasi

Pesan/ Informasi
Dipahami

Membuat Konsep Tertulis

Konsep disampaikan dengan Media


Komunikasi seiuai SOPyang telah ditentu

3) Langkah Kerja

a) Mengidentifikasi informasi yang diperoleh/diterima untuk


penyampaian sesuai standar organisasi.

b) Memahami informasi yang diterima dan


mengkomunikasikan nya dengan akurat sesuai dengan
SOP.
c) Membuat konsep komunikasi yang didapat secara tertulis
dengan tata bahasa yang baik sesuai standar organisasi.
d) Menyampaikan konsep yang telah dibuat melalui media
komunikasi dengan tepat sesuai SOP Perusahaan.
37
4) Bahan Praktik
No. Nama Barang Spesifikasi Jumlah

1. Kertas Folio Bergaris Standar 2 lembar/kelompok


2. Kertas HVS 10 lembar/kelompok
3. Bolpoint Standar 1 lembar/kelompok

5) Peralatan Praktik
1) Komputer
2) Printer
3) Proyektor
4) Layar Proyektor

c. Penilaian Praktik
1) Lembar Cek Observasi
ACUAN PENILAIAN
PROSUDUR/LANGKAH KERJA
PEMBANDING K BK
A. Mengidentifikasi proses
komunikasi
1. Mengidentifikasi Persyaratan SOP
minimal berkomunikasi di Perusahaan
tempat kerja sesuai
kebutuhan, komunikatif dan
responsif.
2. Mengidentifikasi sarana untuk SOP
berkomunikasi dengan Perusahaan
pelanggan dan kolega sesuai
standar organisasi.
3. Mengidentifikasi informasi SOP
yang diperoleh untuk Perusahaan
penyampaian sesuai standar
organisasi.
B. Menangani Informasi. (EK 2)

1. Menggunakan keterampilan SOP


mendengarkan untuk Perusahaan
mendapatkan informasi baik
verbal maupun nonverbal
secara akurat.
38
2. Melengkapi dokumentasi rutin SOP
yang bersifat informasi Perusahaan
sederhana di tempat kerja
secara akurat dan mudah
dipahami.

3. Mengkomunikasikan informasi SOP


dan ide menggunakan teknik Perusahaan
komunikasi secara tepat dan
mudah dipahami.

C. Membuat konsep komunikasi


tertulis sebagai informasi. (EK 3)

1. Membuat konsep tulisan SOP


sesuai dengan kebutuhan dan Perusahaan
batas waktu.

2. Menggunakan bahasa verbal SOP


dan nonverbal dengan tata Perusahaan
bahasa sesuai kebutuhan
secara tepat dan mudah
dipahami.

3. Mengidentifikasi media SOP


komunikasi yang akan dipilih Perusahaan
secara tepat dan mudah
dipahami.

D. Menggunakan media
komunikasi. (EK 4)
1. Menggunakan keterampilan SOP
mendengarkan untuk Perusahaan
mendapatkan informasi baik
verbal maupun nonverbal
secara akurat.

2. Menentukan penggunaan SOP


media sesuai dengan panduan Perusahaan
pemakaian dan SOP dengan
tepat.

39
2) Lembar Cek Hasil
STANDAR CEKLIS
No ASPEK YANG DINILAI
KEBERTERIMAAN K BK
1. Dapat menjelaskan cara
mengidentifikasi
persyaratan minimal
berkomunikasi di tempat
kerja baik dengan kolega SOP Perusahaan
maupun pelanggan secara
komunikatif dan responsive
sesuai kebutuhan.

2. Dapat menjelaskan cara


menggunakan keterampilan
mendengarkan dengan aktif
untuk mendapatkan
informasi baik verbal SOP Perusahaan
maupun nonverbal dengan
Teknik komunikasi yang
ada secara akurat dan
mudah dipahami.
3. Dapat menjelaskan cara
mengidentifikasi prosedur
dan format penulisan
konsep yang relevan sesuai
SOP Perusahaan
kebutuhan dan batas
waktu dengan acuan
standar Perusahaan yang
ada secara akurat dan baik.
4. Dapat menjelaskan cara
menggunakan bahasa
verbal dan nonverbal
dengan tata bahasa sesuai SOP Perusahaan
kebutuhan yang
komunikatif dan
responsive.
5. Dapat menjelaskan cara
mengidentifikasi dan
menentukan penggunaan SOP Perusahaan
media sesuai dengan
panduan pemakaian dan

40
standar Perusahaan dengan
baik dan akurat.

2. Evaluasi Praktik
Instruksi Evaluasi Praktik:
a. Soal evaluasi praktik disusun oleh instruktur.
b. Metode evaluasi ditentukan oleh instruktur
c. Jawaban evaluasi praktik harus di serahkan sesuai dengan batas
waktu yang dicantumkan.
d. Evaluasi parktik dibuat secara tertulis dalam file word-processed
sesuai dengan elemen unit kompoetensi yang diuji.
e. Plagiarisme adalah mengkopi pekerjaan seseorang dan mengakui
tugas itu adalah tugas anda. Setiap kegiatan plagiarisme akan
mendapatkan hasil dengan nilai nol.
f. Bobot maksimal penilaian untuk evaluasi praktik adalah 70% dari
dari keseluruhan penilaian di unit ini.
g. Materi evaluasi yang akan diujikan merujuk kepada keterampilan
dan sikap yang dibutuhkan dan tertulis pada unit kompetensi di
standar kompetensi, yaitu:
1) Praktik dan sikap kerja mengidentifikasi proses komunikasi
2) Praktik dan sikap kerja menangani informasi
3) Praktik sikap kerja membuat konsep komunikasi tertulis
sebagai informasi
4) Praktik dan sikap kerja menggunakan media komunikasi

41
F. EVALUASI PERSONAL
FORM MONITORING PERSONAL

INSTRUKSI PENGISIAN:

Berikanlah penilaian Anda pada tingkat pemenuhan tingkat perilaku peserta pelatihan sengan membubuhkan tanda
X (silang) atau V (centang) pada salah satu indicator perilaku yang ada.
Pemahaman indicator perilaku adalah:
• Jenjang yang lebih tinggi telah mencakup jenjang yang lebih rendah
• Contoh Jenjang 3 merupakan jenjang perilaku yang telah memenuhi jenjang 2 dan 1
Keterangan :
INDIKATOR PERILAKU PENILAIAN
Berikan tanda X untuk
KOMPETENSI
No level pencapaian
PERILAKU
Pembelajaran ini
LEVEL URAIAN 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
Nama Kompetensi Pilih 1 Level indikator Perilaku
Perilaku Level indikator
Perilaku sesuai hasil observasi

42
INDIKATOR PERILAKU PENILAIAN
Berikan tanda X
KOMPETENSI Usaha untuk menunjukkan hasil kerja dengan sasaran hasil terbaik untuk level
No atau di atas standar yang ditetapkan pencapaian
PERILAKU
Pembelajaran ini
LEVEL URAIAN 1 2 3 4 5
1 Bekerja untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh
manajemen
2 Menetapkan dan bertindak dalam meraih sasaran diri sendiri
dan orang lain
3 Berusahan menyelesaikan tugas dan fokus pada perbaikan
agar dapat menyelesaikan pekerjaan yang terbaik
1 MOTIVASI DIRI
4 Berusaha untuk dapat mengoptimalan penggunaan sumber
daya yang ada untuk hasil kerja yang terbaik
Berusaha melakukan penyelesaian pekerjaan secara
5 maksimal dengan selalu melakukan perhitungan terhadap
potensi resiko sehingga menunjukkan usaha perbaikan dan
pengembangan semaksimal yang dapat dilakukan.

Ket : 1 : Sangat Kurang; 2 : Kurang; 3 : Cukup; 4 : Baik; 5 : Sangat Baik

43
INDIKATOR PERILAKU PENILAIAN
Berikan tanda X
Kemampuan untuk memahami komunikasi lisan, dan tulisan yang
KOMPETENSI untuk level
No disampaikan serta mampu menyampaikan pendapatnya secara
PERILAKU pencapaian
terbuka dalam interaksi komunikasi dua arah
Pembelajaran ini
LEVEL URAIAN 1 2 3 4 5
1 Dapat memahami informasi yang disampaikan secara lisan
dan tulisan
2 Dapat menyampaikan kembali pendapatnya dalam
menanggapi gagasan yang disampaikan kepadanya
Dapat memahami informasi yang diterima, menganalisa
3 informasi serta menyampaikan gagasan pikirnya baik dalam
mengajukan pandangannya juga memberikan alasan atas
2 KOMUNIKASI pendapatnya
Dapat menuangkan pemahaman dan pendapatnya secara
4 lisan dan tulisan serta memaparkan gagasannya dalam
forum diskusi dan paparan ketika diminta
Dapat menuangkan pemahaman dan pendapatnya secara
5 lisan dan tulisan serta memaparkan gagasannya dalam
forum diskusi dan paparan ketika diminta secara jelas, dan
menunjukkan kualitas yang baik

Ket : 1 : Sangat Kurang; 2 : Kurang; 3 : Cukup; 4 : Baik; 5 : Sangat Baik

44
INDIKATOR PERILAKU PENILAIAN
Berikan tanda X
KOMPETENSI Kesediaan untuk melakukan dan melaksanakan tugas sesuai dengan untuk level
No prosedur/ ketentuan yang telah ditetapkan pencapaian
PERILAKU
Pembelajaran ini
LEVEL URAIAN 1 2 3 4 5
1 Bersedia diarahkan dan mengikuti prosedur dan bila diingatkan
dapat memahami dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan
Memahami tahapan tugas dan proses kerja serta bersedia
2 menjalankan setiap tahapan pekerjaan yang disampaikan
kepadanya
KESEDIAAN Memahami tugas dan melakukan setiap tahapan proses dengan
3 MENGIKUTI 3
konsisten
ATURAN
Secara berkelanjutan mengikuti setiap ketentuan/ aturan yang
4 berlaku, dengan pemahaman dan berusaha bertanya untuk
memperbaiki setiap kekurangan yang diketahuinya
5 Dapat mengikuti aturan/ prosedur dan membantu memberikan
pemahaman kepada tim kerja/ groupnya

Ket : 1 : Sangat Kurang; 2 : Kurang; 3 : Cukup; 4 : Baik; 5 : Sangat Baik

45
INDIKATOR PERILAKU PENILAIAN
Berikan tanda X
Dorongan atau kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain; untuk level
KOMPETENSI
No dorongan atau kemampuan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok pencapaian
PERILAKU
dalam melaksanakan suatu tugas Pembelajaran
ini
LEVEL URAIAN 1 2 3 4 5
1 Meminta gagasan dan pendapat dalam mengambil keputusan
atau merencanakan sesuatu.
Menjaga orang lain tetap memiliki informasi dan hal-hal baru
2 tentang proses dalam kelompok, dan membagi informasi yang
relevan.
4 3 Memperlihatkan harapan positif kepada orang lain dan
KERJASAMA
menindak-lanjuti untuk pencapaian hasil bersama
TIM
4 Berusaha memahami, menghargai orang lain yang berhasil

Mendorong orang lain dan membuat mereka merasa terlibat dan


5
memberikan kontribusi untuk pencapaian hasil terbaik bersama

Ket : 1 : Sangat Kurang; 2 : Kurang; 3 : Cukup; 4 : Baik; 5 : Sangat Baik

46
INDIKATOR PERILAKU PENILAIAN
Berikan tanda X
Dorongan dalam diri seseorang untuk memastikan / mengurangi
KOMPETENSI untuk level
No ketidakpastian khususnya berkaitan dengan penugasan, kualitas dan
PERILAKU pencapaian
ketepatan / ketelitian data dan informasi di tempat kerja
Pembelajaran ini
LEVEL URAIAN 1 2 3 4 5
1 Menunjukkan kecermatan namun membutuhkan pengawasan

2 Dapat menunjukkan hasil kerja dengan detail proses pekerjaan


secara konsisten
3 Manyelesaikan setiap pekerjaan dan memeriksa ketepatan
informasi/data untuk dapat secara tepat diselesaikan
Menunjukkan perhatian terhadap kejelasan, kepastian detail
5 TELITI
4 pekerjaan dan memeriksa setiap tahapan agar sesuai dengan
standard yang ditetapkan
Memastikan seluruh proses pelaksanaan pekerjaan memiliki
5 standard dan melakukan pemeriksaan pada setiap tahapan, dan
memastikan perbaikan pada setiap tahapan agar dicapai
proses/hasil kerja yang memiliki kualitas terbaik

Ket : 1 : Sangat Kurang; 2 : Kurang; 3 : Cukup; 4 : Baik; 5 : Sangat Baik

47
INDIKATOR PERILAKU PENILAIAN
Kemampuan untuk memahami situasi dengan menggunakan dasar
pemikiran dalam memecahkan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih Berikan tanda X
KOMPETENSI untuk level
No rinci (faktor-faktor), atau mengamati keadaan tahap demi tahap
PERILAKU pencapaian
berdasarkan pengalaman untuk digunakan dalam pertimbangan yang Pembelajaran ini
dilakukan.
LEVEL URAIAN 1 2 3 4 5
6 ANALISA & 1 Dapat memahami permasalahan pada tugas/pekerjaan dan
ANTISIPASI mengelompokkan pada skala prioritas
Dapat memahami permasalahan pada tugas/ pekerjaan dan
2 memecah proses kedalam tahapan tugas dan hubungan satu
dengan lainnya
Dapat memahami permasalahan pada tugas/ pekerjaan dan
3 mengolah setiap informasi yang diperoleh dengan melihat
hubungan satu informasi dengan informasi lainnya berdasarkan
tahapan penyelesaian masalah yang menjadi prioritas yang ada
4 Dapat mengolah setiap informasi dan hubungan setiap informasi
serta dapat melihat kemungkinan yang ditimbulkan
Dapat mengolah setiap informasi dan hubungan setiap informasi
5 serta dapat melihat potensi masalah dan mengolah informasi
secara terintegrasi dengan mempertimbangkan prioritas serta
mengantisipasi agar kualitas tindakan yang matang

Ket : 1 : Sangat Kurang; 2 : Kurang; 3 : Cukup; 4 : Baik; 5 : Sangat Baik

48
INDIKATOR PERILAKU PENILAIAN
Besarnya usaha tambahan yang dikeluarkan untuk mengumpulkan Berikan tanda X
KOMPETENSI informasi lebih banyak sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan dan untuk level
No pengambilan keputusan pencapaian
PERILAKU
Pembelajaran ini
LEVEL URAIAN 1 2 3 4 5
1 Menerima dan mencari informasi tambahan bila diarahkan

2 Mencari informasi yang tepat untuk hal yang sesuai dengan


materi/pekerjaan
3 Mencari informasi dari berbagai sumber yang dibutuhkan
dalam penyelesaian pekerjaan
MENCARI Memilih peluang-peluang potensial yang mungkin berguna
7
INFORMASI 4 dimasa yang akan datang, dan selalu melihat situasi kerja
sebagai dasar menentukan informasi yang dibutuhkan
Mencari informasi dari berbagai sumber dan melihat hubungan
5 informasi yang dicari untuk melengkapi setiap tahapan kerja
serta mencocokkan pada setiap hubungan sebab bateraibat
untuk setiap informasi yang dikumpulkan

Ket : 1 : Sangat Kurang; 2 : Kurang; 3 : Cukup; 4 : Baik; 5 : Sangat Baik

49
INDIKATOR PERILAKU PENILAIAN
Dorongan bertindak untuk melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut
oleh pekerjaan / lingkungan melakukan sesuatu tanpa menunggu Berikan tanda X untuk
No KOMPETENSI perintah lebih dahulu,tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki atau level pencapaian
PERILAKU meningkatkan hasil pekerjaan atau menghindari timbulnya masalah atau Pembelajaran ini
menciptakan peluang baru.

LEVEL URAIAN 1 2 3 4 5
8 PROAKTIF 1 Menunjukkan inisiatif dalam tugas/ pekerjaan yang menjadi
tuntutan/tanggung jawabnya
Menunjukkan kesungguhan dalam memberikan kontribusi
2 dalam kegiatan yang diikuti untuk sasaran pencapaian hasil
kerjanya
Mengenali & memanfaatkan setiap peluang dan
3 menggunakannya agar dapat memberikan kontribusi pada
hasil kerja yang ditetapkan
4 Memiliki usaha dalam setiap kegiatan untuk performansi lebih
dari yang diharapkan pekerjaan
Mengantisipasi dan menganalisa peluang & masalah dalam
5 menyelesaikan tugas dan memanfaatkan setiap sumber daya
agar dapat secara positif dimanfaatkan dalam memberikan
kontribusi guna pencapaian hasil kerja yang maksimal

Ket : 1 : Sangat Kurang; 2 : Kurang; 3 : Cukup; 4 : Baik; 5 : Sangat Baik

50
G. LAMPIRAN
1. Kamus Istilah
a. Platform Sekelompok teknologi yang digunakan
sebagai dasar di mana aplikasi, proses,
atau teknologi lain dikembangkan.
b. e-Learning Sistem pembelajaran elektronik atau e-
pembelajaran.
c. Branding Suatu kegiatan yang bisa menciptakan
ataupun memperkuat image.
d. Knowledge Ilmu pengetahuan, yang didapatkan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
e. Skill Kemampuan seseorang dalam
melaksanakan suatu tindakan atau
aktivitas.
f. Soft Skill Kemampuan komunikasi, karakteristik
seseorang, kecerdasan sosial yang
melekat, serta kemampuan beradaptasi
dengan baik.
g. Hard Skill Keahlian utama yang dibutuhkan dalam
pekerjaan tertentu.
h. Feedback Sebuah tanggapan atau respon dari
seseorang kepada orang lain atas
tindakannya dalam suatu hal.
i. Message Pesan.
j. Face to face Tatap Muka.
k. Vocabulary Kosakata.
l. Persuasif Komunikasi yang dilakukan untuk
Communication mengubah pandangan, pemikiran,
pendapat, serta perilaku komunikannya.
m. Send-Receive Pengirim-penerima.
n. Sequence Urutan yang dijalankan dalam algoritma.

51
o. Verbal Komunikasi yang menggunakan kata-
kata, baik itu secara lisan maupun
tulisan.
p. Non-Verbal Transmisi pesan dari pengirim
(komunikator) kepada penerima
(komunikan) tanpa menggunakan kata-
kata dan simbol huruf.
q. Content Listening Memahami dan menguasai pesan
pembicara.
r. Critical Listening Kemampuan mendengarkan sambil
menilai apakah informasi yang Kawan
dengan dapat dipercaya atau tidak.
s. Logical Argument Jenis argumen yang menggunakan logika
untuk meyakinkan audiens akan validitas
suatu klaim.
t. Bussines Letter Jenis surat yang berfungsi sebagai alat
komunikasi tertulis untuk menyampaikan
berbagai tujuan bisnis dan dunia kerja.
u. Bussines Report Dokumen tertulis yang menampilkan
informasi dan fakta terkait tujuan bisnis.
v. Fear arousing Menyajikan pesan yang menimbulkan
rasa khawatir atau takut apabila tidak
mematuhi informasi-informasi yang
disajikan tersebut.
w. Human Relation Interaksi antara seseorang dengan orang
lain baik dalam situasi kerja atau dalam
organisasi kekaryaan.
x. Emotional Konstruk psikologis yang melibatkan
Approach penggunaan pemrosesan emosional dan
ekspresi emosional sebagai respons
terhadap situasi stres.
y. Sosio-Culture Pendekatan sosial budaya
Approach

52
2. Referensi
a. SKKNI Kepmen/183/Men/VI/2016 Bidang Administrasi Profesional
b. Kementerian Ketenagakerjaan, Modul Mengaplikasikan Dasar
Komunikasi, Jakarta 2009
c. https://onlineterpercaya.com/2017/07/27/cara-
mengidentifikasiinformasi-terpercaya/
d. https://sharingaddres.blogspot.com/2016/05/jenis-
danpengertian-media-komunikasi.html
e. http://www.definisi-pengertian.com/2015/03/definisi-
danpengertian-informasi.html
f. https://www.academia.edu/11267935/Pola_Penggunaan_Media_Ko
munikasi?auto=download
g. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-media-
komunikasimenurut-para-ahli-beserta-jenis-dan-fungsinya/
h. https://glints.com/id/lowongan/komunikasi-tertulis/
i. https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-verbal/
j. https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/22/131243469/k
omunikasi-kantor-definisi-bentuk-dan-ruang-lingkup?page=all
k. https://maglearning.id/2023/01/09/pengertian-dan-contoh-
komunikasi-tertulis/
l. https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-dan-
manfaat-komunikasi-verbal-dan-nonverbal/
m. https://stekom.ac.id/artikel/komunikasi-verbal-dan-non-verbal-
efektif-mana

53
3. Unit Kompetensi
KODE UNIT : N.821100.028.02
JUDUL UNIT : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengaplikasikan dasar-dasar
komunikasi pada organisasi atau perusahaan
sesuai kebutuhannya.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi 1.1 Persyaratan minimal berkomunikasi di


proses komunikasi tempat kerja diidentifikasi sesuai
kebutuhan.
1.2 Sarana untuk berkomunikasi dengan
pelanggan dan kolega diidentifikasi sesuai
standar organisasi.
1.3 Informasi yang diperoleh diidentifikasi
untuk penyampaian sesuai SOP.

2. Menangani informasi 2.1 Keterampilan mendengarkan secara aktif


digunakan untuk mendapatkan informasi
baik verbal maupun non verbal.
2.2 Dokumentasi rutin yang bersifat informasi
sederhana di tempat kerja dilengkapi
secara akurat dan mudah dipahami.
2.3 Informasi dan ide dikomunikasikan
menggunakan teknik komunikasi.

3. Membuat konsep 3.1 Prosedur dan format penulisan konsep


komunikasi tertulis yang relevan diidentifikasi.
sebagai informasi
3.2 Konsep tulisan dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan batas waktu.
3.3 Bahasa verbal dan non verbal digunakan
dengan tata bahasa sesuai kebutuhan.

4. Menggunakan media 4.1 Media komunikasi yang akan dipilih


komunikasi diidentifikasi sesuai kebutuhan.
4.2 Penggunaan media ditentukan sesuai
dengan panduan pemakaian dan SOP.

54
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku sebagai acuan untuk
mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi yang
berlaku di seluruh sektor industri.
1.2 Negosiasi dan pembuatan kontrak termasuk namun tidak
terbatas kepada:
1.2.1 Organisasi.
1.2.2 Perjanjian.
1.2.3 Kontrak sewa.
1.2.4 Negosiasi harga.
1.2.5 Perjanjian pemasaran.
1.3 Identifikasi pada kebutuhan pelanggan bisa termasuk tetapi
tidak terbatas pada:
1.3.1 Berbicara dengan pelanggan.
1.3.2 Penelitian kualitas dan jumlah.
1.3.3 Mendapatkan umpan balik dari rekan kerja.
1.3.4 Menganalisa persaingan di luar.
1.3.5 Menganalisa kecenderungan pasar dan industri.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Telepon
2.1.2 Komputer
2.1.3 Mesin faksimili
2.1.4 Intercom
2.2 Perlengkapan
2.2.1 ATK
2.2.2 Lembar pesan telepon
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan Standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)

55
4.2 Standar
4.2.1 SOP Organisasi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Unit ini dapat dinilai berdasarkan tingkat kemampuan dalam
mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi.
1.2 Penilaian terhadap unit kompetensi ini dilakukan di tempat
kerja atau secara simulasi.
1.3 Metode penilaian yang digunakan sebagai berikut
1.3.1 Demonstrasi praktis baik di tempat kerja ataupun
simulasi.
1.3.2 Tes lisan/tertulis mengacu kepada kriteria unjuk kerja.
1.4 Bagi pelatihan kejuruan sebaiknya memberikan pelatihan yang
mempertimbangkan konteks industri secara menyeluruh
tanpa bias pada sektor tertentu. Variasi situasi akan dapat
membantu dalam hal ini. Pelatihan untuk sektor tertentu
materinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan sektor
tersebut.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan dasar komunikasi
3.1.2 Pengetahuan umum tentang informasi yang harus
dikomunikasikan yang sesuai di berbagai macam
industri
3.1.3 Pengetahuan tentang budaya kerja organisasi termasuk
kemampuan dan fokus pemasaran
3.2 Keterampilan
3.1.1 Kemampuan berkomunikasi

56
4. Sikap kerja yang
diperlukan
4.1 Komunikatif
4.2 Responsif

57
NAMA PENYUSUN

NO. NAMA PROFESI

1. Ir. Purwanoto, S. Fil, Instruktur, Assesor, Auditor Pilar


CPAS.,CPAD.,ICTM Satelit Indonesia

2. Adi Purnomo, Amd. Par, S.M Instruktur Kejuruan Bisnis


Manajemen BBPVP Semarang

58

Anda mungkin juga menyukai