Kirim Data Belum Siap
Kirim Data Belum Siap
Kirim Data Belum Siap
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teknik Pengumpulan Data?
2. Bagaimana Teknik Pengolahan Data?
3. Bagaimana Teknik Penyajian Data?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Teknik Pengumpulan Data.
2. Untuk mengetahui Teknik Pengolahan Data.
3. Untuk mengetahui Teknik Penyajian Data.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik Pengumpulan Data
1
Ferdi Nasum, Metode pengumpulan Data Kuantitatif, dalam http://ferdy-
nasum.blogspot.com/2011/11/metode-pengumpulan-data-kuantitatif.html diakses pada Kamis 16
Maret 2017 pukul 13.00 WIB.
3
4
a. Teknik Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara
langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat
observasi. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner.
Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang,
maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang
lain. Observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,
proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar.2
Macam-macam Observasi
Dari segi pelaksanaan pengumpulan data
1. Observasi Berperan Serta ( participant observation)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh
sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan partisipan ini, maka
data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada
tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
2. Observasi Nonpartisipan
Dalam observasi ini, peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang-
orang yang sedang diamati, maka dalam observasi nonpartisipan peneliti
tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.
Dari segi instrumentasi yang digunakan
1. Observasi Terstruktur
2
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian Pendidikan jenis,metode, dan prosedur, (Jakarta
: Kencana predana media group, 2013), hlm. 270.
5
3
Prof. Dr. Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta,2011), hlm. 145-146.
6
6. Pencatatan setiap gejala harus dilakukan secara terpisah agar tidak saling
mempengaruhi.4
Keuntungan menggunakan observasi sebagai teknik pengumpulan data:
1. Observasi dapat meringankan beban subjek penelitian (yang diobservasi),
karena mereka tidak harus mengerjakan apa-apa. Observant (yang
diobservasi) dapat melakukan seperti yang ia kerjakan sehari-hari tanpa
harus dibuat-buat, dan observer mengamati serta mencatatnya pada alat
observasi.
2. Dengan observasi, observer tidak memerlukan bahasa verbal sebagai alat
utama pengumpul data, melainkan alat lain yang lebih praktis yang
efisien, bandingkan dengan wawancara yang menuntut kemampuan
peneliti untuk mengungkap pendapat atau opini subjek penelitian
3. Data yang diperoleh melalui observasi akan lebih akurat dan objektif
sebab subjek penelitian akan melakukan dan bekerja apa adanya.
4. Observasi dapat digunakan untukmengecek kebenaran data yang
diperoleh dengan teknik lain seperti wawancara dan angket.
Kelemahan menggunakan observasi sebagai teknik pengumpulan data:
1. Banyak hal atau gejala-gejala tingkahlaku yang tidak dapat diungkap
dengan observasi (tidak dapat diamati), terutama hal-hal yang bersifat
pribadi dan bersifat rahasia.
2. Bagi observant (yang diobservasi) yang mengetahui bahwa dirinya
sedang diamati (diobservasi), ada kecenderungan melakukan kegiatan
yang dibuat-buat dan berpura-pura sehingga tidak sesuai dengan
kenyataan yang sebenarnya.
4
Drs. S. Margono, Metodologi penelitian pendidikan, (Jakarta : Penerbit Rineka Cipta, 2010),
hlm. 159.
7
5
Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd, Penelitian Pendidikan……hlm. 271-272.
6
Drs. S. Margono,Metodologi Penelitian……. Hlm. 167.
8
7
Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd, Penelitian Pendidikan……hlm. 263-264.
8
Ibid hal. 255.
9
9
Drs. S. Margono,Metodologi Penelitian……. Hlm. 168-169.
10
bentuk angka-angka, atau huruf yang memberikan petunjuk, identitas pada suatu
informasi atau data yang akan dianalisis.Tujuannya yaitu agar data dapat
dipindahkan kedalam sarana penyimpanan, misalnya komputer dan analisis
berikutnya. Dengan data yang sudah diubah dalam bentuk angka maka peneliti
akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan mencari program perangkat
lunak yang sesuai dengan data yang digunakan sebagai sarana analisis 12 Contoh
pemberian kode misalnya, pertanyaan dibawah ini yang menggunakan jawaban
“Ya” dan “Tidak” dapat diberi kode 1 untuk Ya dan dua untuk Tidak Pertanyaan :
Apakah saudari menyukai pekerjaan saat ini?
Jawaban : Ya atau Tidak
4. Cek Kesalahan
Peneliti melakukan pengecekan kesalahan pada data sebelum dimasukkan
kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah
diselesaikan tanpa kesalahan yang serius.
5. Membuat Struktur Data
Penelititi membuat struktur data yang mencakup semua data yang
dibutuhkan untuk analisis kemudian dipindahkan kedalam komputer.
12
Ibid hal. 206.
13
Dengan demikian, penyajian data adalah kegiatan menyusun data mentah yang
berserakan menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis.
2. Tujuan Penyajian Data
Penyajian data mempunyai dua tujuan, yaitu:
a. Penyajian data memudahkan dalam membaca dan memahami data
Data mentah yang tidak beraturan sulit dibaca dan dipahami. Dengan
menyajikannya dalam bentuk tabel atau gambar maka penampilan dan
gambaran data lebih mudah dibaca dan dipahami.
b. Penyajian data memudahkan dalam menganalisis data
Data mentah yang belum tersusun dengan baik memerlukan waktu yang lama
dan sulit untuk dianalisis. Dengan menyusunnya dalam bentuk yang lebih
teratur maka data lebih mudah dianalisis.
3. Bentuk data yang disajikan
Penyajian data dilakukan untuk menyusun atau mengatur data. Data yang
disajikan dapat berbentuk skor, persentase atau indeks. Bentuk data sangat
tergantung pada bentuk mana yang memberikan manfaat maksimal kepada
pembaca dalam memahami data.
a. Skor
Data berbentuk skor merupakan data asli hasil pengukuran. Data ini langsung
diambil berdasarkan hasil pengukuran variabel tertentu atau responden.
Pengukuran dilakukan dengan mengubah respons yang diberikan oleh
responden atas instrumen menggunakan aturan scoring.
b. Persentase
Data dapat disajikan dalam bentuk persentase. Skor diubah menjadi persentase
dengan cara membagi suatu skor dengan totalnya dan mengalikan
100. Misalnya:
Siswa yang tidak lulus ujian adlah 15 orang dari 50 orang peserta ujian. Data
siswa yang tidak lulus adalah (15/50) x 100 = 30 %.
Data bentuk persentase biasanya dipilih bila ingin mengetahui posisi data
14
Tabel 2.1
Jumlah penduduk putus SD/MI di Desa X Tahun 2007 – 2009
Tahun frekuensi
2007 115
2008 121
2009 132
Jumlah 368
Sumber: Monografi desa X
1. Nomor Tabel, diatas judul tabel terdapat nomor tabel yaitu 2.1. bila tabel
yang disajikan lebih dari satu maka hendaknya diberi nomor agar mudah
untuk mencari kembali bila dibutuhkan.
2. Judul Tabel, di atas tabel dituliskan judul tabel. Judul tabel memuat informasi
mengenai: data serta tempat dan waktu pengumpulannya.
3. Baris, tabel tersebut mempunyai baris 2007 – 115, 2008 – 121, 2009 – 132
dan jumlah – 368.
4. Kolom, tabel di atas mempunyai kolom tahun dan frekuensi penduduk putus
SD/MI.
5. Sel adalah data yang menjadi pertemuan baris dan kolom, yaitu 155, 121,
132 dan 368.
6. Sumber adalah asal darimana data dikutip. Sumber merupakan pihak yang
melakukan pengumpulan data. Jika tabel tidak memuat sumber berarti data
dikumpulkan dan ditabulasikan sendiri oleh pembuat tabel.
Macam – macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:
1. Tabel Baris Kolom
Sebagaimana namanya, tabel ini memuat keterangan yang terdiri dari baris
dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri
dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat
menjadi beberapa kelompok.
16
Contoh: (fiktif)
Tabel 2.2
Daftar IP Seorang Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Tahun 2008 – 2012
No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,90
6 VI 3,30
7 VII 3,40
Total 22,48
4 11
Di atas 4 20
Jumlah 213
Tabel 2.5
Jumlah Pelajar di Wilayah X tahun 2010
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
JENIS JUMLAH
KELAMIN TINGKAT SEKOLAH
SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
Sumber data: dokumentasi Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan X tahun 2010
Catatan: Faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat
dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan
kolom.13
b. Grafik
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas,
data-data kuantitatif (numerik) yang terkumpul juga dapat disajikan ke dalam
bentuk grafik. Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data
secara visual dalam sebuah gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini
lebih mudah untuk dibaca dan lebih menarik.
14
Dibawah ini adalah contoh grafik:
13
Evendi Muhtar, Teknik Penyajian Data, dalam
http://evendimuhtar.blogspot.co.id/2015/07/teknik-penyajian-data.html diakses Minggu 19
Maret 2017 pukul 07.00 WIB.
14
Ruswanto, Teknik Penyajian Data, dalam http://www.ruswanto.com/p/teknik-
penyajian-data.html diakses Minggu 19 Maret 2017 pukul 08.00WIB.
19
penting jika kuotasi itu menunjukkan intensitas tinggi, konsistensi kuat, frekuensinya sering
muncul di dalam situs penelitian.15