37943-Article Text-53392-1-10-20210127

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Survei Tingkat Pengetahuan Pemain Sepakbola Tentang Cedera Ankle Dan Terapi Latihan

SURVEI TINGKAT PENGETAHUAN PEMAIN SEPAKBOLA TENTANG CEDERA ANKLE


DAN TERAPI LATIHAN DI RICKY NELSON ACADEMY

Moh Miftachun Nur


S1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
[email protected]

Ananda Perwira Bakti


S1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
[email protected]

Abstrak
Dalam dunia olahraga pengetahuan seputar cedera olahraga, baik dari penyebab, jenis-jenis cedera,
pencegahan cedera, penanganan pertama cedera, dan terapi latihan pasca cedera sangat berperan
penting dalam menunjang sebuah prestasi suatu tim khususnya olahraga sepakbola. Karena setiap
olahraga pasti memiliki risiko terjadinya sebuah cedera saat berada di lapangan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan penanganan cedera ankle dan terapi latihan di Ricky
Nelson Academy. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan metode
survei dan untuk pengambilan data peneliti menggunakan kuesioner yang telah dibuat di media
google form untuk membantu responden mengisi kuesioner. Sampel dari penelitian ini yaitu para
pemain atau siswa dari Ricky Nelson Academy yaitu akademi sepakbola yang berada di Lawang,
Malang, Jawa Timur dengan jumlah 60 pemain. Analisis penelitian dengan menyajikan data, reduksi
data, dan penarikan kesimpulan, dengan menentukan persentase tingkat pengetahuan dari pemain
menggunakan bantuan software SPSS 25 version. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat
pengetahuan pemain sepakbola tentang cedera ankle dan terapi latihan di Ricky Nelson Academy
yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebesar 5% (3 pemain), kategori tinggi sebesar 8,3% (5
pemain), kategori sedang sebesar 28,3% (17 pemain), kategori rendah sebesar 33,3% (20 pemain),
dan kategori sangat rendah sebesar 25% (15 pemain). Sehingga dapat disimpulkan dari hasil data
tersebut bahwasannya tingkat pengetahuan pemain sebagian besar termasuk dalam kategori rendah
memiliki nilai rata-rata sebesar 23, dengan jumlah frekuensi sebanyak 20 pemain atau 33,3%.
Kata Kunci: Cedera Ankle, Sepakbola, Terapi Latihan, Tingkat Pengetahuan.

Abstract
In the world of sports knowledge around sports injuries, both from the causes, types of injuries, injury
prevention, first treatment of injuries, and post-injury training therapy is very important in supporting
a team's achievements, especially football. Because every sport must have a risk of an injury while
on the field. The study aims to find out the level of knowledge of ankle injury management and
exercise therapy at Ricky Nelson Academy. This type of research is descriptive quantitative, using
survey methods and for data retrieval researchers use questionnaires that have been created in google
form media to help respondents fill out questionnaires. Samples from this study are players or
students from Ricky Nelson Academy, a football academy located in Lawang, Malang, East Java
with a total of 60 players. Analyze research by presenting data, data reduction, and inference, by
determining the percentage of knowledge level of players using SPSS 25 version software. The
results of this study showed the level of knowledge of football players about ankle injuries and
training therapy at Ricky Nelson Academy which fall into the very high category of 5% (3 players),
high category of 8.3% (5 players), medium category of 28.3% (17 players), low category of 33.3%
(20 players), and very low category of 25% (15 players). So it can be concluded from the results of
the data that the level of knowledge of players mostly belongs to the low category has an average
value of 23, with a frequency of 20 players or 33.3%.
Keywords: Ankle Injury, Football, Exercise Therapy, Level of Knowledge

327
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 01, Edisi Maret 2021, hal 327 - 334

PENDAHULUAN bagian tubuh yang cedera dan hal ini sering


Cedera merupakan resiko yang dapat dialami diremehkan atau dilupakan oleh pemain, khususnya di
pada saat melakukan olahraga. Risiko yang dihadapi Indonesia.
dalam olahraga sepakbola tentunya penting seorang Permasalahan yang sama juga terjadi di
pemain atau atlet untuk mengetahui sebuah cedera Ricky Nelson Academy yang merupakan akademi
olahraga, mulai dari mengetahui tingkat cedera, sepakbola di Indonesia yang berada di Lawang,
penyebab cedera, jenis cedera, penanganan pertama Malang Jawa Timur yang didirikan oleh Ricky
dan pencegahan cedera. Hal tersebut perlu adanya Nelson, salah satu pelatih salah satu pelatih sepakbola
pembelajaran sejak dini melalui bimbingan dari guru, Indonesia yang telah memiliki lisensi kepelatihan A
pelatih atau pakar dalam bidang keilmuannya. Ali AFC. Karir kepelatihan Ricky Nelson sendiri antara
Satya Graha dan Bambang Priyonoadi (2009:45) lain pernah menangani Villa 2000, Persika Karawang,
cedera merupakan kelainan yang terjadi pada tubuh dan Pusamania Borneo FC. Beliau juga termasuk
mengakibatkan timbulnya rasa nyeri, merah, bengkak, dalam staf direktur teknik PSSI di bawah tanggung
dan berkurangnya fungsi sendi, otot, tendon, ligamen, jawab Danurwindo. Selain itu, sebelum mendirikan
dan tulang akibat kecelakaan atau over training. Ricky Nelson Academy (RNA) beliau telah
Dalam kasus sebuah cedera olahraga banyak faktor mendirikan Serpong City Soccer School (SCSS)
yang menyebabkan cedera selain karena kecelakaan ditahun 2012 yang mengusung motto Better Skill
di lapangan, benturan antar pemain, bisa juga karena Better Football dan sebagai ketua direktur teknik
pola kebiasaan hidup yang kurang baik ketika Akademi Borneo FC (U16, U18, U20). Seiring
memulai sebuah aktivitas olahraga lupa pemanasan berjalannya waktu dan semakin tingginya tuntunan
menjaga kelentukan tubuh maupun kebiasaan posisi perkembangan prestasi sepakbola Indonesia, maka
berdiri dan duduk yang salah, hal ini dapat membuat Ricky Nelson mendirikan akademi berbasis filanesia
kondisi tubuh atau otot kurang siap dalam menerima (Filosofi Sepakbola Indonesia) yaitu Ricky Nelson
beban yang dihasilkan dari aktivitas fisik atau latihan Academy yang terbagi 4 kelompok usia yaitu Juvenil
dan juga mempengaruhi anatomi tubuh ke depannya A tahun 2000-2002, Juvenil B tahun 2003-2004,
yang kurang ideal. Juvenil C tahun 2005-2006, Juvenil D tahun 2007-
Di olahraga sepakbola sendiri (Hardianto 2008. Selain berbasis filanesia dalam pelaksanaannya
Wibowo, 2008:108) berpendapat bahwa cedera pada juga menerapkan beberapa prinsip-prinsip dari sport
sepakbola ada dua macam, yaitu : cedera ringan science antara lain : kondisi fisik, kebutuhan gizi,
seperti luka lecet, pendarahan (hematoma), strain dan psikologi, dan fisioterapi. Hanya saja penerapan sport
sprain tingkat satu, kram otot yang pemain masih bisa science pada akademi ini belum terlalu diperhatikan
melanjutkan permainan, sedangkan cedera berat dengan benar-benar sehingga kondisi ini yang
seperti robekan ligamen, dislokasi, patah tulah yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai peluang oleh
pemain tidak dapat melanjutkan permainan. Cedera mahasiswa ilmu keolahragaan dalam hal keilmuannya
seperti strain dan sprain adalah sebuah hal yang yang diharapkan bisa menunjang peningkatan prestasi
masih bisa disembuhkan dan ditangani dengan akademi tersebut.
berbagai metode penyembuhan yang ada, seperti Berdasarkan latar belakang dan hasil survei
sport massage, fisioterapi, terapi, dan operasi. Setelah selama selama dua bulan dimulai sejak tanggal 24
penanganan cedera tersebut, diharapkan pemain bisa September 2019 – 24 November 2019, para pemain
segera menunjukkan penampilan terbaiknya tanpa yang dilatih fisik dengan intensitas latihan mulai dari
terganggu cedera yang sama atau kambuhan. Tapi sedang - tinggi kebanyakan mengeluhkan adanya rasa
pada kenyataannya, masih banyak pemain atau atlet nyeri pada persendian kaki atau biasa disebut cedera
yang setelah diterapi kembali mengalami cedera sprain ankle inverse yang terjadi akibat benturan dan
kambuhan di kemudian harinya, hal tersebut bisa salah tumpuan saat mendarat kaki masuk kedalam
terjadi karena ketidakdisiplinan pemain dalam (keseleo) serta terjadi karena faktor lapangan yang
menjalankan proses terapi lanjutannya. Karena selain kurang baik. Dari proses wawancara yang dilakukan
melakukan proses rehabilitasi dan terapi latihan pasca peneliti selama PKL dengan pemain yang mengalami
cedera pemain juga harus menjalankan proses terapi cedera untuk penanganan awal sudah dilakukan
latihan lanjutan untuk mengembalikan kekuatan penolongan pertama dengan metode RICE (Rest, Ice,

328
Survei Tingkat Pengetahuan Pemain Sepakbola Tentang Cedera Ankle Dan Terapi Latihan

Compression, Elevation) dan terapi latihan penguatan tanggal 17 Juli – 9 Agustus 2020.
setelah adanya diagnosa keparahan cedera dari Variabel pada penelitian ini yaitu tingkat
pemain oleh tenaga ahli fisioterapi yang ada disana. pengetahuan pemain sepakbola tentang cedera ankle
Namun seringkali para pemain yang cedera dan terapi latihan. Dengan pengertian bahwa tingkat
mengalami cedera kambuhan saat proses latihan pengetahuan merupakan kemampuan atau ilmu yang
intensitas tinggi dan uji coba dikarenakan selama dimiliki seseorang dalam melakukan sebuah tindakan
proses rehabilitasi tidak melakukan program melalui pola pikir dari pemain yang dapat mengatasi
pemulihan dengan baik. Terapi latihan termasuk suatu permasalahan maupun penanganan khususnya
dalam tahapan rehabilitasi cedera dan merupakan tentang cedera ankle dan terapi latihan. Instrumen
pilihan yang paling tepat untuk cedera akut yang dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang
sudah parah maupun cedera kronis yang sudah diadopsi yang sudah dimodifikasi dari penelitian
berlangsung lama (kambuhan). Nugroho, B.S (2016) dengan judul “Tingkat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Pengetahuan Atlet Tentang Cedera Ankle dan Terapi
mengetahui tingkat pengetahuan pemain sepakbola Latihan Di Persatuan Sepakbola Telaga Utama”.
tentang cedera ankle dan terapi latihan di Ricky Menggunakan kuesioner tertutup dengan total butir
Nelson Academy. Dalam proses penelitian peneliti pertanyaan sejumlah 35 butir dengan menggunakan
juga mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja skala Guttman dan skala dikotomi yang kemudian
Lapangan (PKL) di Ricky Nelson Academy sebagai dimodifikasi dengan memberikan alternatif tiga
tenaga praktisi sport massage dan berdasarkan jawaban yaitu: iya, ragu-ragu, dan tidak.
pengamatan diatas kebanyakan kasus cedera yang Teknik analisis data yang digunakan dalam
dialami adalah cedera kambuhan (habitual) penelitian ini antara lain: menghitung persentase,
dikarenakan proses rehabilitasi cedera yang belum mean, median, modus dan standar deviasi, skor
sampai pemulihan 100% terapi latihan sudah tidak minimum dan maksimum. Untuk memudahkan proses
dijalankan lagi program latihannya. Dengan harapan analisis maka dilakukan dengan suatu kriteria atau
adanya survei tingkat pengetahuan tentang cedera dan norma yang terdiri dari sangat tinggi, tinggi, sedang,
terapi latihan ini para pemain bisa meminimalisir rendah, rendah sekali. Dalam membantu proses
terjadinya cedera kambuhan yang dialami dan dapat analisis data peneliti menggunakan bantuan software
meningkatkan prestasi baik akademi maupun diri SPSS 25 version. Norma yang dimaksud menurut
sendiri. (Arifin, 2016), merupakan suatu tingkat pengalaman
belajar yang diharapkan tercapai sesudah selesai
METODE kegiatan belajar atau sejumlah kompetensi dasar yang
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan
penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu membahas belajar berlangsung.
survei tingkat pengetahuan pemain sepakbola tentang
cedera ankle dan terapi latihan di Ricky Nelson HASIL DAN PEMBAHASAN
Academy dan kemudian diambil data dari instrumen Hasil
yang telah digunakan. Metode yang digunakan adalah Pengambilan data dalam penelitian ini
metode survei, dengan teknik pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 17 Juli – 9 Agustus 2020,
berupa kuesioner. dengan menggunakan media google form untuk
Sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh pengisian kuesioner melalui link yang telah
pemain Ricky Nelson Academy di semua kelompok disediakan. Data hasil penelitian survei tingkat
usia yang dibagi menjadi empat, yaitu dengan tahun pengetahuan pemain sepakbola tentang cedera ankle
kelahiran: Juvenil A 2000-2002, Juvenil B 2003- dan terapi latihan di Ricky Nelson Academy
2004, Juvenil C 2005-2006, Juvenil D 2007-2008 dikalkulasi dengan menggunakan kuesioner tertutup
dengan jumlah total 60 pemain. Penelitian sejumlah 35 butir pertanyaan, dengan tiga opsi pilihan
dilaksanakan di Ricky Nelson Academy dengan jawaban Ya, Ragu-Ragu, dan Tidak.
menggunakan google form maka bisa dilakukan Melalui hasil dari survei, observasi, dan
dimana saja menggunakan media gadget atau laptop wawancara selama masa Praktek Kerja Lapangan
dari para pemain. Waktu pelaksanaan penelitian pada selama dua bulan di Ricky Nelson Academy, para

329
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 01, Edisi Maret 2021, hal 327 - 334

pemain atau siswa dari akademi tergolong sedikit maximum = 34. Dari data tersebut maka peneliti dapat
pasif atau kurang kritis dalam hal pengetahuan tentang mengklasifikasi mengenai tingkat pengetahuan
cedera olahraga. Dengan intensitas latihan yang pemain sepakbola tentang cedera ankle dan terapi
terprogram baik mulai tingkat sedang-tinggi latihan di Ricky Nelson Academy. Berikut adalah
kebanyakan para pemain mengeluhkan cedera di diagram yang menyajikan hasil analisis tersebut :
persendian kaki atau bisa disebut dengan cedera Diagram 1. Tingkat Pengetahuan
sprain ankle inverse yang terjadi akibat benturan dan Pemain Sepakbola Tentang Cedera Ankle dan
salah tumpuan saat mendarat posisi kaki masuk Terapi Latihan di Ricky Nelson Academy
kedalam (keseleo) serta terjadi karena faktor lapangan 40% 33.30%
28.30%

PRESENTASE
yang kurang baik. Dalam proses penyembuhan suatu 30% 25%
cedera terapi latihan termasuk dalam tahap 20%
8.30%
rehabilitasi cedera dan merupakan pilihan yang paling 10% 5%
tepat untuk cedera akut yang sudah parah maupun 0%
cedera kronis yang sudah berlangsung lama Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
(kambuhan).
Berdasarkan penjelasan pada metode KATEGORI
penelitian diatas, instrumen pada penelitian ini
Dari diagram 1. di atas maka diperoleh
menggunakan kuesioner dimana terdapat beberapa
kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan pemain
pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden
sepakbola tentang cedera ankle dan terapi latihan di
yang kemudian hasil dan jawaban tersebut dianalisis
Ricky Nelson Academy yang termasuk dalam
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dari penjelasan
kategori “Sangat Tinggi” sebesar 5% (3 pemain),
penelitian, didapatkan hasil berupa jawaban dari para
kategori “Tinggi” 8,3% (5 pemain), kategori
responden terkait tingkat pengetahuan pemain
“Sedang” 28,3% (17 pemain), kategori “Rendah”
sepakbola tentang cedera ankle dan terapi latihan
33,3% (20 pemain), dan kategori “Sangat Rendah”
selama pernah mengalami cedera olahraga di Ricky
25% (15 pemain). Sehingga dari kesimpulan di atas
Nelson Academy.
maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
Tabel 2. Hasil Deskriptif Statistik Tingkat
pemain sepakbola tentang cedera ankle dan terapi
Pengetahuan Pemain Sepakbola Tentang Cedera
latihan memiliki nilai rata – rata sebesar 23 yang
Ankle dan Terapi Latihan di Ricky Nelson
berada dalam kategori “Rendah” dengan jumlah
Academy
frekuensi sebanyak 20 pemain atau 33,3%.
Statistik Skor
Tabel 3. Hasil Deskriptif Statistik
Frekuensi 60
Tingkat Pengetahuan Pemain Sepakbola
Mean 23,0000
Tentang Cedera Ankle di Ricky Nelson Academy
Median 24,0000
Statistik Skor
Mode 24,00
Frekuensi 60
Std. Deviation 5,43685
Minimum 8,00 Mean 10,7167
Maximum 34,00 Median 11,0000
Mode 11,00, 12,00
Dari penyajian tabel di atas yang didapat dari Std. Deviation 3,00334
hasil skor seluruh butir pertanyaan pada kuesioner Minimum 0,00
maka dapat dideskripsikan bahwa tingkat pengetahuan Maximum 15,00
pemain sepakbola tentang cedera ankle dan terapi Dari penyajian tabel di atas yang didapat
latihan di Ricky Nelson Academy sebagai berikut; dari hasil skor seluruh butir pertanyaan pada
total keseluruhan pemain = 60 pemain, rata-rata skor kuesioner maka dapat dideskripsikan bahwa tingkat
(Mean) = 23; skor tengah (Median) = 24; skor yang pengetahuan pemain sepakbola tentang cedera ankle
sering muncul (Mode) = 24; simpangan baku (Std. di Ricky Nelson Academy sebagai berikut; total
Deviation) = 5,43685; skor minimum = 8; dan skor keseluruhan pemain = 60 pemain, rata-rata skor

330
Survei Tingkat Pengetahuan Pemain Sepakbola Tentang Cedera Ankle Dan Terapi Latihan

(Mean) = 10,7; skor tengah (Median) = 11; skor yang Dari penyajian tabel di atas yang didapat dari
sering muncul (Mode) = 11 dan 12; simpangan baku hasil skor seluruh butir pertanyaan pada kuesioner
(Std. Deviation) = 3,00334; skor minimum = 0; dan maka dapat dideskripsikan bahwa tingkat pengetahuan
skor maximum = 15. Dari data tersebut maka peneliti pemain sepakbola tentang terapi latihan di Ricky
dapat mengklasifikasi mengenai tingkat Nelson Academy sebagai berikut; total keseluruhan
pengetahuan pemain sepakbola tentang cedera ankle pemain = 60 pemain, rata-rata skor (Mean) = 12,85;
di Ricky Nelson Academy. Berikut adalah diagram skor tengah (Median) = 13; skor yang sering muncul
yang menyajikan hasil analisis tersebut : (Mode) = 13; simpangan baku (Std. Deviation) =
Diagram 2. Tingkat Pengetahuan 3,22503; skor minimum = 4; dan skor maximum = 19.
Pemain Sepakbola Tentang Cedera Ankle di Dari data tersebut maka peneliti dapat mengklasifikasi
Ricky Nelson Academy mengenai tingkat pengetahuan pemain sepakbola
35%
33.3% tentang terapi latihan di Ricky Nelson Academy.
PRESENTASE

30% 23.3%
Berikut adalah diagram yang menyajikan hasil analisis
25% 20% tersebut :
20% 13.3%
15% 10% Diagram 3.Tingkat engetahuan Pemain
10% Sepakbola Tentang Terapi Latihan di Ricky
5%
Nelson Academy
0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat 40% 31.7%
30%

PRESENTASE
Tinggi Rendah
30% 23.3%

KATEGORI 20%
6.7% 8.3%
10%
Dari diagram di atas maka diperoleh 0%
kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan pemain Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
sepakbola tentang cedera ankle di Ricky Nelson Tinggi Rendah

Academy yang termasuk dalam kategori “Sangat


KATEGORI
Tinggi” sebesar 13,3% (8 pemain), kategori “Tinggi”
33,3% (20 pemain), kategori “Sedang” 20% (12 Dari diagram di atas maka diperoleh
pemain), kategori “Rendah” 10% (6 pemain), dan kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan pemain
kategori “Sangat Rendah” 23,3% (14 pemain). sepakbola tentang terapi latihan di Ricky Nelson
Sehingga dari kesimpulan di atas maka dapat Academy yang termasuk dalam kategori “Sangat
disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan pemain Tinggi” sebesar 6,7% (4 pemain), kategori “Tinggi”
sepakbola tentang cedera ankle memiliki nilai rata – 8,3% (5 pemain), kategori “Sedang” 30% (18
rata sebesar 10,3 yang berada dalam kategori pemain), kategori “Rendah” 31,7% (19 pemain), dan
“Tinggi” dengan jumlah frekuensi sebanyak 20 kategori “Sangat Rendah” 23,3% (14 pemain).
pemain atau 33,3%. Sehingga dari kesimpulan di atas maka dapat
Tabel 4. Hasil Deskriptif Statistik disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan pemain
Tingkat Pengetahuan Pemain Sepakbola sepakbola tentang terapi latihan memiliki nilai rata –
Tentang Terapi Latihan di Ricky Nelson rata sebesar 12,85 yang berada dalam kategori
Academy “Rendah” dengan jumlah frekuensi sebanyak 19
Statistik Skor pemain atau 31,7%.
Frekuensi 60 Pembahasan
Pengetahuan adalah sebuah hasil dari tahu
Mean 12,8500
dimana didapatkan berdasarkan pengalaman baik
Median 13,0000 pribadi atau yang telah didapat saat berhubungan
Mode 13,00 dengan lingkungan sosial (Notoatmodjo, 2007). Ada
Std. Deviation 3,22503 lima pengindraan tersebut diantaranya yaitu
Minimum 4,00 penciuman, pendengaran, penglihatan, raba, dan
Maximum 19,00 rasa, dari ke lima indra tersebut sebagian besar dari
individu dalam mendapatkan pengetahuan diperoleh

331
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 01, Edisi Maret 2021, hal 327 - 334

melalui indra pendengaran dan penglihatan. Dengan latihan di Ricky Nelson Academy adalah rendah.
menggunakan alat indra khususnya pendengaran dan Berdasarkan hasil dua faktor penelitian
penglihatan suatu pengetahuan atau wawasan dapat yang telah dilaksanakan, diketahui bahwasanya
lebih mudah dalam penangkapan ilmu yang tingkat pengetahuan pemain sepakbola tentang
disampaikan. Karena pengetahuan juga termasuk cedera ankle dan terapi latihan di Ricky Nelson
pengalaman pribadi yang didapatkan seseorang dan Academy yang termasuk dalam kategori sangat
kemampuan mengenali bermacam pola hubungan tinggi sebesar 5% (3 pemain), kategori tinggi sebesar
sebab akibat yang diperoleh dari hasil belajar dan 8,3% (5 pemain), kategori sedang sebesar 28,3% (17
mengamati selama proses pembelajaran di pemain), kategori rendah 33,3% (20 pemain), dan
lingkungan sekitar. kategori sangat rendah sebesar 25% (15 pemain).
Responden pada penelitian ini seluruhnya Hasil dari data penelitian tersebut
berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 60 anak menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pemain
dengan rincian 4 kelompok usia 13 pemain Juvenil sepakbola tentang cedera ankle dan terapi latihan di
A kelahiran tahun 2000-2002, 23 pemain Juvenil B Ricky Nelson Academy berada pada kategori
kelahiran tahun 2003-2004, 21 pemain Juvenil C rendah. Dengan tingkat pengetahuan yang rendah ini
kelahiran tahun 2005-2006, dan 3 pemain Juvenil D menyebabkan sering terjadinya cedera ankle
kelahiran tahun 2007-2008. Pertanyaan yang kambuhan atau cedera kronis yang sudah
diberikan berupa kuesioner pada responden berlangsung lama. Hal ini bisa terjadi karena tingkat
sebanyak 35 butir pertanyaan yang terkait dengan pengetahuan yang terbilang rendah sehingga
tingkat pengetahuan pemain sepakbola tentang kesadaran pemain dalam melakukan terapi latihan
cedera ankle dan terapi latihan di Ricky Nelson pasca cedera ankle proses terapi latihan untuk fase
Academy. Data tersebut kemudian diolah dan penyembuhan kurang maksimal akhirnya
dikelompokkan sesuai dengan rumus tabel norma menyebabkan cedera kembali karena kekuatan
persentase. Hasil dari jawaban para pemain atau persendian belum siap untuk digunakan aktivitas
responden tentunya dapat mengetahui tingkat dengan intensitas yang tinggi. Kekuatan sendi ankle
pemahaman para pemain selama mengalami cedera yang mengalami cedera kondisinya tidak mendekati
olahraga dan terapi latihan untuk pemulihan pulih 100% jika tidak diberikan terapi latihan,
berdasarkan hasil survei. seperti yang diungkapkan Walker (2005:185),
Berdasarkan hasil dari kuesioner yang bahwa sendi ankle yang tidak ditangani dengan tepat
diberikan kepada pemain terkait tingkat dan terapi latihan keadaannya hanya mencapai 80%
pengetahuan pemain sepakbola tentang cedera ankle dan terapi latihan melengkapi 20% lainya dengan
dapat dianalisis sebagai berikut. Pemain yang mengurangi resiko cedera kambuhan. Terapi latihan
berkategorikan sangat tinggi sebesar 13,3% (8 memiliki peranan penting dalam mengembalikan
pemain), kategori tinggi sebesar 33,3% (20 pemain), kekuatan otot, kestabilan, kelentukan dan
kategori sedang sebesar 20% (12 pemain), kategori keseimbangan sendi ankle untuk jangkauan gerak
rendah sebesar 10% (6 pemain), dan kategori sangat sendi (Range of Motion). Keberhasilan terapi latihan
rendah 23,3% (14 pemain). Dari hasil tersebut tidak lepas dari adanya tujuan, manfaat, dan program
diperoleh bahwa tingkat pengetahuan pemain bentuk gerakan terapi latihan yang baik.
sepakbola tentang cedera ankle di Ricky Nelson Pada dasarnya, cedera olahraga dapat
Academy adalah tinggi. diakibatkan karena kecelakaan, melakukan teknik
Pada tingkat pengetahuan pemain olahraga yang buruk, perlengkapan yang tidak
sepakbola tentang terapi latihan dapat diketahui memadai, dan penggunaan berlebihan (overuse)
bahwasannya yang termasuk kategori sangat tinggi pada bagian tubuh tertentu (Elmagd, 2016).
sebesar 6,7% (4 pemain), kategori tinggi sebesar Penerapan terapi latihan yang tepat sesuai dengan
8,3% (5 pemain), kategori sedang sebesar 30% (18 cedera yang dialami menjadi kunci keberhasilan
pemain), kategori rendah sebesar 31,7% (19 cepat atau tidaknya proses pemulihan dan
pemain), dan kategori sangat rendah 23,3% (14 pengembalian performa pemain, tentunya dengan
pemain). Dari hasil tersebut diperoleh bahwa tingkat adanya pendampingan pemain lebih merasakan
pengetahuan pemain sepakbola tentang terapi kenyamanan dan termotivasi untuk bebas dari cedera

332
Survei Tingkat Pengetahuan Pemain Sepakbola Tentang Cedera Ankle Dan Terapi Latihan

dari berbagai sumber pengetahuan yang didapatkan PENUTUP


didalam sebuah wadah pengembangan prestasi baik Simpulan
itu akademi maupun klub. Karena masih banyak Berdasarkan hasil penelitian, analisis
pemain yang beranggapan bahwa cedera akut perhitungan dan pembahasan dari keseluruhan data
merupakan cedera yang parah, sebenarnya cedera di atas maka dapat mengambil suatu kesimpulan
akut merupakan kategorisasi cedera berdasarkan yaitu, tingkat pengetahuan pemain tentang cedera
waktu terjadinya yaitu kurang dari 24 jam, dan juga ankle dan terapi latihan di Ricky Nelson Academy
masih banyak yang beranggapan bahwa terapi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebesar
latihan adalah cara untuk menyembuhkan posisi 5% (3 pemain), kategori tinggi sebesar 8,3% (5
sendi ankle yang bergeser, anggapan tersebut kurang pemain), kategori sedang sebesar 28,3% (17
benar karena terapi latihan adalah bentuk aktivitas pemain), kategori rendah sebesar 33,3% (20
fisik untuk mengembalikan kekuatan sendi ankle pemain), dan kategori sangat rendah 25% (15
yang pernah bergeser. Dan beberapa pemain masih pemain), maka dapat diartikan bahwa tingkat
kurang tepat dalam memahami tujuan dari latihan pengetahuan pemain sepakbola tentang cedera ankle
kekuatan dan beranggapan bahwa latihan kekuatan dan terapi latihan di Ricky Nelson Academy dalam
bertujuan untuk mengembalikan ruang gerak sendi kategori rendah dengan memiliki nilai rata-rata
ankle. Pada dasarnya, latihan kekuatan bertujuan sebesar 23 dengan jumlah frekuensi sebanyak 20
untuk meningkatkan kekuatan sendi yang melemah pemain atau 33,3%. Lebih dari setengah pemain total
pasca cedera ankle, sementara ruang gerak sendi keseluruhan berjumlah 60 responden yang masuk
dapat dilatih dengan latihan kelentukan dan dalam tingkat pengetahuan kategori sedang, rendah,
hilangnya rasa nyeri dalam kurun waktu singkat sangat rendah hanya sedikit pemain yang memiliki
menjadi tolak ukur sembuhnya cedera menjadikan tingkat pengetahuan dalam kategori sangat tinggi
salah satu penyebab terjadinya cedera kambuhan dan tinggi. Dengan tingkat pengetahuan yang rendah
karena pemain langsung memberhentikan proses ini menyebabkan sering terjadinya cedera ankle
terapi latihan ketika sudah hilang rasa sakit tersebut. kambuhan atau cedera kronis yang sudah
Pemahaman seperti inilah yang perlu dirubah dari berlangsung lama.
para pemain.
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, Saran
maka penelitian ini senada dengan penelitian yang Harapan peneliti dengan keterbatasan dan
dilakukan oleh Bimantoro Setio Nugroho pada tahun kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu
2016, dimana melakukan penelitian tingkat penelitian ini hanya untuk mengetahui tingkat
pengetahuan atlet tentang cedera ankle dan terapi pengetahuan pemain sepakbola tentang cedera ankle
latihan di Persatuan Sepakbola Telaga Utama dan terapi latihan di Ricky Nelson Academy, oleh
dengan menggunakan metode survei teknik karena itu ada baiknya penulis menyarankan untuk
pengambilan data melalui kuesioner. Teknik analisis peneliti selanjutnya agar meneliti menggunakan
dat menggunakan deskriptif kuantitatif yang populasi dan sampel penelitian yang lebih luas dan
dinyatakan dalam persentase. Hasil penelitian dapat pula menambahkan beberapa variabel lain
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan atlet yang masih terkait dengan pengetahuan cedera ankle
tentang cedera ankle dan terapi latihan di Persatuan dan terapi latihan agar timbul hasil temuan penelitian
Telaga Utama sebagian besar (53,3%) masuk dalam terbaru yang lebih baik.
kategori kurang, sisanya (46,7%) masuk dalam
kategori sedang, dan tidak satupun masuk dalam DAFTAR PUSTAKA
kategori baik. Terdapat mitos-mitos keliru mengenai Ali Satia Graha dan Bambang Priyonoadi. 2012.
cedera ankle dan terapi latihan, sehingga Terapi Masase Frirage Penatalaksanaan
membutuhkan pembenahan agar tingkat Cedera Pada Anggota Gerak Tubuh Bagian
pengetahuan atlet bisa meningkat menjadi lebih Bawah. Yogyakarta: Digibooks.
baik. Ali Satia Graha dan Bambang Priyonoadi. 2009.
Terapi Masase Frirage Penatalaksanaan
Cedera Pada Anggota Gerak Tubuh Bagian

333
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 01, Edisi Maret 2021, hal 327 - 334

bawah. Yogyakarta: Digibooks. Negeri Surabaya.


Arifin, Z. 2016. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Walker, Brad. 2005. The Sports Injury Handbook.
Teknik, dan Prosedur. Bandung: Remaja Queensland: Walkerbout Health Pty Ltd.
Rosdakarya. Wibowo, Hardianto. 2008. Pencegahandan
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Penatalaksanaan Cedera Olahraga. Jakarta:
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Elmagd, M.A. 2016. Common Sports Injuries. Journal Yohanes Jason dan Zita Arieselia. 2020. Hubungan
of Physical Education, Sports and Health, Vol Edukasi Kesehatan Tentang Cedera Ankle
3(5):142-148. dan Terapi Latihannya Terhadap Tingkat
Houglum, Peggy. 2005. Therapeutic Exercise for Pengetahuan Mahasiswa Kedokteran Pemain
Musculoskeletal Injuries. Second edition. Futsal. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Canada: Human Kinetics. Kesehatan Unika Atma Jaya, Jakarta Utara.
Lavallee, M.E and T. Balam. 2010. An overview of
strength training injuries: acute and chronic.
Curr. Sports Med. Rep. 9(5): 307-313.
Mattacola, Carl G dan Maureen, K. Dwyer. 2002.
Rehabilitation of the Ankle After Acute Sprain
or Cronic Instability. Journal of Athletic
Training: 37(4): 413-429.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, Bimantoro Setio. 2016. Tingkat
Pengetahuan Atlet Tentang Cedera Ankle dan
Terapi Latihan di Persatuan Sepakbola
Telaga Utama. Yogyakarta: FIK UNY.
Rengga dan Tjahja. 2016. Pembinaan Pemain Muda
Melalui Akademi Sepakbola. Jurnal Sains
dan Seni ITS Vol.5, No.2, (2016) 23373520.
Retnoningsih, Triah. 2015. Tingkat Keberhasilan
Masase Frirage Terhadap Penanganan
Range Of Movement (ROM) Cedera Ankle
pada Atlet Persatuan Sepakbola Universitas
Negeri Semarang. Jurusan Ilmu
Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang.
Saryono. 2006. Futsal Sebagai Salah Satu Permainan
Alternatif untuk Pembelajaran Sepakbola
dalam Pendidikan Jasmani. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia. 3 (3). Hlm 48.
Setiawan, Arif.2011. “Faktor Timbulnya Cedera
Olahraga”. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan
Indonesia; Edisi 1; Halaman:94-98.
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian pendidikan:
pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
UNESA. 2000. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal.
Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas

334

Anda mungkin juga menyukai