Injuri Basket
Injuri Basket
Injuri Basket
Abstrak: Basket menjadi salah satu olahraga yang memiliki peminat terbanyak, namun tak
jarang atlet yang menekuni olahraga tersebut harus mundur karena mengalami cedera yang
parah. Atlet yang kurang dalam memahami teknik-teknik dasar seperti (dribble, shooting,
pivot, lay-up, dll) yang berada di bola basket akan berisiko mengalami cedera. Salah satu
cedera yang sering terjadi pada atlet bola basket ialah mallet finger injury. Cedera ini
disebabkan oleh adanya deformitas yang disebabkan oleh adanya disrupsi dari tendon
ekstensor digitorum dan sering terjadi pada lingkungan olahraga dengan basis melempar.
Mallet finger injury yang mengenai atlet basket membuat atlet kesulitan dalam melakukan
gerakan ekstensi jari secara aktif, hal ini tentu berakibat fatal terhadap performa yang
dihasilkan, salah satunya ialah atlet yang berada di Unit Bola Basket Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Dalam upaya mencegah berkurangnya performa dan
keoptimalan permainan, perlu dilakukan treatment atau rehabilitasi saat berada di lapangan.
Perawatan on-site atau dilapangan tentunya memiliki prosedur yang harus diperhatikan.
Pemberian edukasi TOTAPS dan PEACE and LOVE kepada atlet UBB Universitas
Muhammadiyah Surakarta dengan cara menyampaikan materi serta melakukan simulasi
kepada atlet tersebut. Leaflet menjadi salah satu upaya tim pelaksana pengabdian
masyarakat dalam media penyampaian materi. Dalam sosialisasi tersebut, didapatkan hasil
bahwa atlet dapat memahami dan mempraktikkan secara tepat tentang penanganan on-site
mallet finger injury, dibuktikan dengan hasil skor pre dan post-test pemahaman atlet. Tim
pelaksana pengabdian masyarakat mampu mencapai tujuan utama pelaksanaan kegiatan
komunitas.
Kata kunci: basket; mallet finger injury; on-site; PEACE and LOVE; TOTAPS
Abstract: Basketball is one of the sports with the most enthusiasts, but it is not uncommon
for athletes who pursue the sport to retreat due to severe injuries. Athletes who lack
understanding of basic techniques such as (dribble, shooting, pivot, lay-up, etc.) in
basketball will be at risk of injury. One injury that often occurs in basketball athletes is a
mallet finger injury. This injury is caused by a deformity caused by disruption of the
extensor digitorum tendon and often occurs in a throwing-based sports environment.Mallet
finger injury that affects basketball athletes makes it difficult for athletes to perform active
finger extension movements; this is certainly fatal to the resulting performance, including
athletes in the Basketball Unit of Universitas Muhammadiyah Surakarta. To prevent
reduced performance and game optimization, it is necessary to perform treatment or
rehabilitation in the field. On-site or field treatment certainly has procedures that must be
considered. Providing TOTAPS, PEACE, and LOVE education to UBB athletes at
Universitas Muhammadiyah Surakarta by delivering material and conducting simulations
for these athletes. Leaflets are one of the efforts of the community service implementation
team in delivering material. In the socialization, the results showed that athletes can
understand and practice appropriately about the on-site handling of mallet finger injuries,
Rahman et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 6 (1) 2024 128-136
as evidenced by the pre and post-test scores of athletes' understanding. The community
service implementation team can achieve the main objectives of implementing community
activities.
Keywords: Basketball; Mallet Finger Injury; On-Site; PEACE and LOVE; TOTAPS
How to cite: Rahman, F., Roneta, C. H., Yanitamara, D. L., Maulidan, M. R., Syafatillah,
S. S., Anggraeni, N. A., & Pristianto, A. (2024). Program edukasi penanganan on-site
finger injury pada atlet basket. Bubungan Tinggi Jurnal: Pengabdian Masyarakat, 6(1),
128-136.
129
Rahman et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 6 (1) 2024 128-136
mengetahui kemana seharusnya pergi yang diberikan, dan serangkaian tes dan
berobat apabila sakit (Rahman et al., latihan dapat memastikan kesiapan untuk
2022). kembali bermain (Bachoura et al., 2017).
Namun, tak jarang ditemukan atlet Kesalahan yang sering terjadi
yang kurang memahami tentang hal yang dikalangan atlet ialah mereka
sedang ia tekuni dan berakibat pada mengabaikan cedera yang muncul dan
munculnya cedera atau permasalahan selalu beranggapan bahwa itu semua
saat berada di lapangan, baik itu saat hanya cedera ringan, padahal apabila
latihan maupun pertandingan hal ini cedera tersebut diabaikan dan terus
sebagai permasalahan mitra yang paling ditambah dengan latihan maka akan
utama. Permasalahan yang terjadi pada berakibat fatal dan bisa saja membuat
mitra ialah mengenai cedera yang sering mereka gantung sepatu dari olahraga
terjadi pada atlet bola basket ialah Finger yang ditekuni. Tujuan
Injury atau cedera pada jari-jari tangan diselenggarakannya program ini ialah
yang tidak ditangani secara tepat. agar atlet lebih memahami bagaimana
Dalam melakukan olahraga pastinya penanganan yang tepat saat mereka
atlet dalam projek kali ini mengalami on-site mallet finger injury
diharpkamenginginkan performa tubuh karena apabila diabaikan akan
yang maksimal, karena dengan hal berdampak buruk pada performa atlet
tersebut akan membuktikan bahwa diri tersebut. Oleh karena itu, edukasi sangat
seorang atlet yang baik. Frekuensi latihan memberikan manfaat kepada atlet agar
atlet sangat mempengaruhi performa hal-hal buruk seperti cedera
yang dihasilkan saat melakukan latihan berkelanjutan dan penurunan performa
atau pertandingan. Penerapan dosis tidak terjadi pada atlet tersebut. Edukasi
latihan yang tepat juga akan mendukung yang dilakukan ialah memberikan
tercapainya tujuan dari latihan tersebut. sosialisasi terkait bagaimana
Pedoman FITT (Frequency, Interval, implementasi TOTAPS dan PEACE and
Time, dan Type) dapat digunakan untuk LOVE dalam penanganan on-site mallet
menentukan dosis latihan. Penentuan finger injury pada atlet basket.
dosis tersebut untuk mengetahui bahwa
semakin sering kita melakukan olahraga METODE
tanpa diberi interval atau jeda akan Pelaksanaan edukasi penanganan mallet
berisiko terhadap kebugaran jasmani. finger injury dengan TOTAPS dan
Oleh karena itu, panduan FITT ini dapat PEACE and LOVE dilaksanakan pada
menjadikan kita berada pada jalur pertengahan Mei 2023, dengan peserta
kebugaran dan kompnen latihan aerobic sebanyak 15 orang yang terdiri dari atlet
(Irawan et al., 2021). Tak jarang basket Universitas Muhammadiyah
beberapa atlet gagal dalam pertandingan Surakarta. Pelaksanaan kegiatan
karena terlalu lelah saat melakukan disesuaikan pada timeline yang sudah
latihan, dan gejala utama yang biasanya ditentukan seperti yang ditampilkan pada
dirasakan oleh atlet ialah penurunan Gambar 1.
jangkauan gerak atau Range of Motion
(Rahman et al., 2022). Kembali
berolahraga diperbolehkan setelah 8-12
minggu perawatan untuk memberikan
waktu yang cukup untuk penyembuhan
dan memulihkan kekuatan. Keterlibatan
terapis tangan memungkinkan
pelaksanaan analisis
kebutuhan/permintaan dari olahraga
Gambar 1 Alur kegiatan
130
Rahman et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 6 (1) 2024 128-136
131
Rahman et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 6 (1) 2024 128-136
Selanjutnya uji coba TOTAPS tertera adapun rinciannya dapat dilihat pada
pada Gambar 3. Tabel 2. Adapun dokumentasi kegiatan
dapat dilihat pada Gambar 4.
132
Rahman et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 6 (1) 2024 128-136
133
Rahman et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 6 (1) 2024 128-136
diabaikan dapat berujung pada Tim PkM edukasikan kepada mereka, hal
opearative treatment (Lamaris et al., tersebut dibuktikan dengan adanya hasil
2017). dengan skor post-test lebih tinggi
Tim PkM memberikan kesempatan daripada pre-test. Beberapa atlet juga
kepada salah satu atlet untuk melakukan memberikan penjelasan atau seperti:
uji coba dan mempraktikkan apa saja Atlet Adit menjelaskan bahwa
yang telah disampaikan, dan hasilnya “program edukasi yang diberikan oleh
ialah atlet tersebut dalam mempraktikkan peneliti sangat bermanfaat bagi
secara lancar. Bukti lain sebagai penguat keberlanjutan olahraga yang ia
bahwa TOTAPS dan PEACE and LOVE tekuni, hal tersebut dikarenakan
dapat menjadi pilihan utama dalam dengan adanya sosialisasi tersebut
perawatan on-site mallet finger injury saya menjadi lebih memahami apa
ialah bahwa dalam penejelasan teknik saja yang harus saya lakukan jika
PEACE and LOVE terdapat informasi mengalami cedera dan hal tersebut
mengenai anti inflamasi yang berperan dapat meminimalisir untuk terjadinya
sebagai analgesik yang memiliki tugas cedera lanjutan”.
untuk media pereda nyeri (Khera et al., Atlet Duta memberikan pendapat
2021). Anti inflamasi memiliki beberapa bahwa “setelah memahami cara
jenis (steroid dan non steroid), tentu menangani cedera akut saat di
keduanya memiliki peran dan kegunaan lapangan, saya menjadi memahami
yang berbeda-beda (Manurung et al., tahap-tahap menangani cedera On-
2016). Pelaksanaan uji coba yang Site saat di lapangan menggunakan
dilakukan oleh peneliti dikarenakan prosedur TOTAPS”.
keterbatasan jenjang pendidikan. Dengan
demikian, Tim PkM berhasil dalam target Tidak hanya sampai disitu, peneliti
utama pemberian sosialisasi yaitu juga melakukan follow-up atau meninjau.
memberikan pemahaman terkait Rencana jangka panjang dalam kegiatan
penanganan on-site mallet finger injury. ini tidak hanya berhenti pada tahap
Adapun grafik peningkatan pemahaman sosialisasi atau edukasi saja. Namun
dari lima belas orang terkait pemahaman peneliti akan terus melakukan tinjau
penanganan on-site mallet finger injury ulang sebagai tindak lanjut dalam
sebelum diberikan edukasi dapat dilihat kegiatan komunitas yang Tim PkM
pada Gambar 5. lakukan. Adapun bentuk-bentuk follow-
up yang lakukan ialah a) Melakukan
pengecekan ulang mengenai materi yang
peneliti sampaikan, apakah mereka bisa
memahami dari materi yang diberikan
serta mempraktikkan setelah kegiatan
edukasi selesai. b) Memberikan
pendampingan secara daring berupa
konsultasi terkait permasalahan atau
pertanyaan dari atlet yang berada di mitra
Gambar 5 Skor pre-test dan post-test terkait materi yang diberikan. c) Tim PkM
pemahaman atlet mendatangi mitra saat sedang ada jadwal
berlatih, dan melakukan pengamatan ke
Pada Gambar 5 diperoleh bahwa atlet apakah mereka mampu
pada pelaksanaan program edukasi atlet mempraktikkan penanganan on-site
basket dengan menggunakan teknik mallet finger injury dengan TOTAPS dan
TOTAPS dan PEACE and LOVE dapat PEACE and LOVE atau tidak.
dipahami secara sempurna apa yang telah
134
Rahman et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 6 (1) 2024 128-136
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya cedera yang berisiko terjadi pada
keberlanjutan Tim PkM dengan mitra. olahraga basket harus dimiliki oleh atlet
Sehingga dalam kegiatan komunitas ini yang menekuni olahraga tersebut. Atlet
dapat tercipta hubungan baik antara Tim harus aktif dalam mencari informasi
PkM dengan atlet yang berada dalam terkait hal-hal yang berhubungan dengan
mitra tersebut. Keberlangsungan dari olahraga hingga cedera yang dapat
kegiatan komunitas yang dilakukan ditimbulkan dari olahraga tersebut.
tentunya memiliki hambatan dalam Setelah mengetahui apa saja cedera yang
proses pengerjaanya. Beberapa kendala berisiko, maka atlet dapat mempelajari
yang didapatkan ialah 1). Mencari waktu bagaimana penanganan yang tepat dan
yang tepat dalam memberikan edukasi, efisien agar tidak mengganggu
karena sering terjadi bentrok jadwal profesionalitas dari atlet tersebut.
antara Tim PkM dengan waktu latihan
dari atlet UBB 2). Dalam penyusunan DAFTAR PUSTAKA
media edukasi diperlukan riset yang Al Banna, D. (2019). Peran fisioterapi
mendalam terkait bagaimana strategi agar pada kesehatan olahraga. Retrived
atlet lebih mudah memahami dan From:
menangkap informasi yang disampaikan https://pkmgodean1.slemankab.go.id
3). Saat pelaksanaan sosialisasi beberapa Apriliano, N. B., Irani, N.S. (2021).
atlet sulit untuk diajak melakukan Survey cedera olahraga pada atlet
simulasi atau uji coba, jadi diperlukan cabang olahraga bola basket.
sistem tunjuk dalam proses ini. Conferences citradharma, 1(2), 179-
183
SIMPULAN Ashar, T.D., & Ismunandar, H. (2020).
Simpulan dalam kegiatan komunitas Mallet FINger. Majority, 9(1), 77-82.
yang dilakukan ialah keberhasilan Tim Bachoura, A., Ferikes, A. J., & Lubahn,
PkM dalam menyampaikan edukasi yang J. D. (2017). A review of mallet finger
menjadi tujuan utama tercapainya and jersey finger injuries in the
kegiatan komunitas. Untuk mencapai athlete. Current Reviews in
tujuan tersebut tentu harus menyiapkan Musculoskeletal Medicine, 10(1), 1–
berbagai upaya dan strategi dalam 9.
penyampaian edukasi. Media yang Candra, O., Dupri, D., Gazali, N.,
dipilih dalam penyampaian edukasi juga Muspita, M., & Prasetyo, T. (2021).
menjadi salah satu peran penting, karena Penerapan teknik price terhadap
media yang diberikan harus sesuai penanganan cedera olahraga pada
dengan subjek yang akan menjadi peserta atlet klub bola basket mahameru
dari Tim PkM. Pada kegiatan ini pekanbaru. Community Education
menggunakan media leaflet, edukasi, dan Engagement Journal, 2(2), 44-51.
simulasi dalam penyampaiannya. Cheung, J. P. Y., Fung, B., & Ip, W. Y.
Dengan media ini, peserta yang Tim PkM (2012). Review of mallet finger
ambil dapat dengan mudah memahami treatment. Hand Surgery, 17(03),
dan mempraktikkan edukasi yang 439–447.
diberikan. Media leaflet merupakan Dubois, B., & Esculier, J. F. (2020). Soft-
media yang mudah untuk menarik tissue injuries simply need PEACE
simpati responden. Karena responden and LOVE. British Journal of Sports
dalam kegiatan ini ialah atlet basket yang Medicine, 54(2), 72–73.
memiliki rentang usia remaja, jadi Ihsan, M. (2017). Survey cedera olahraga
responden mudah untuk memahami. pada atlet cabang olahraga bola basket
Dalam hal ini, dapat diketahui di club xyz junior medan labuhan.
bahwa pengetahuan tentang penanganan
135
Rahman et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 6 (1) 2024 128-136
Jurnal Ilmu Keolahragaan, 16(1), 62- Nisa, K., Sholih, S., & Prabowo, A. S.
72. (2022). Pengembangan media
Irawan, J., Noval, W., Ambarsari, D.Y., bimbingan karir tower of career untuk
Wardani, F.S., Wijaya, E., Nuralim, meningkatkan perencanaan karir
P., Sakinah, S., Pratiwi, D.K., siswa smp. JURNAL EDUKASI:
Nasuka, M., (2021). Peningkatan Jurnal Bimbingan Konseling, 8(1),
pengetahuan tentang penerapan 62-69.
frekuensi, intensitas, tipe, dan waktu Rahman, F., Al-Hafidz, M. F., Alfarizy,
(fitt) dalam olahraga bersepeda pada M. H., Wulandari, N. D., Jannah, N.
klub gowes puri bolon indah. Abdi I., Kaidah, M. A. D., & Pristianto, A.
Geomedisains, 2(1), 51–60. (2023, January). Pencegahan
Khera, B. H., Chang, C., & Bhat, W. peningkatan cidera dan peningkatan
(2021). An overview of mallet finger kemampuan pada atlet di sekolah
injuries. Acta Bio Medica: Atenei sepak bola at farmasi blulukan. In
Parmensis, 92(5), 1-5. Prosiding University Research
Lamaris, G. A., & Matthew, M. K. Colloquium, 554-559.
(2017). The diagnosis and Rahman, F., Fathya, A., Surga, P. P. U.,
management of mallet finger Putri, F. N., Billa, A. S., Yanitamara,
injuries. Hand, 12(3), 223-228. D. L., & Pristianto, A. (2022).
Manurung, N. R. M., & Sumiwi, S. A. Edukasi cara mengatasi delayed onset
(2016). Aktivitas antiinflamasi muscle soreness (doms) pada
berbagai tanaman diduga berasal dari komunitas sepeda di tasikmadu. Bima
flavonoid. Farmaka, 14(2), 111-122. Abdi: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 2(2), 254–258.
136