Tugas Kelompok Mnj. Pariwisata Syari'ah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH HOTEL SYARI’AH TERHADAP IMAGE BURUK

HOTEL KONVENSIONAL
Disusun oleh
Fachrul Noerhakim
[email protected]
Reyhan Maharis Fadilah
[email protected]
Yunifa Rahmadani
[email protected]
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana perbandingan antara hotel syariah
dengan hotel konvensional baik dari segi penerapan manajemen , dan pengaruhnya dalam
industri pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana dalam
pembahasann ini menggunakan bentuk data yang deskriptif dan naratif. Karena terdapat
beberapa permasalahan mengenai pengaruh hotel syariah terhadap image buruk hotel
konvensional.
Kata kunci : Hotel, hotel syariah , pariwisata
ABSTRAC
This study is to find out how the comparison between sharia hotels and hotels both in terms
of management application, in industry and tourism. This study uses a qualitative method
which in this discussion uses the form of descriptive and narrative data. Because there are
several problems regarding the influence of Islamic hotels on the bad image of conventional
hotels.
Keywords: Hotel, sharia hotel, tourism

PENDAHULUAN
Hotel adalah bangunan yang dikelola untuk menyediakan tempat menginap bagi para tamu
baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek dengan imbalan uang. Pada saat ini hotel
merupakan suatu komoditas bisnis besar di dunia. Karena kebutuhan bisnis, pariwisata,
pendidikan dan lainnya menyebabkan hotel menjadi salah satu peluang bisnis di zaman ini.
Pemilik hotel umumya bertujuan menarik pelanggan pada segmentasi tertentu melalui model
penetapan harga dan strategi pemsaran atau melalui berbagai layanan yang ditawarkan.
Karena hotel merupakan industri yang sangat penting , maka banyak para pengusaha yang
menjadikan hotel dengan berbagai fasilitas menarik dan mewah. Bahkan banyak hotel yang
menyediakan suatu fasilitas yang menjadikannya tempat berbuat maksiat. Seperti bar, spa,
dan lainnya. Untuk itu kita sebagai muslim harus berhati hati dalam memilih fasilitas hotel,
maka dari itu MUI mengeluarkan fatwa tentang pedoman penyelenggaraan pariwisata
berdasarkan prinsip syariah . Karena mengingat banyaknya umat muslim di Indonesia yang
merupakan suatu pasar yang besar untuk sebuah industri hotel ,sangat menginginkan fasilitas
hotel dan tempat pariwisata yang berdasarkan prinsip syariah.
Untuk itu dalam artikel ini membahas pengaruh hotel syariah terhadap image buruk hotel
konvensional serta beberapa perbedaan antara hotel syariah dan hotel konvensional baik
dalam segi manajemen, pengaruhnya dalam pariwisata dan perbedaan antara hotel syariah
dengan hotel konvensional.

PEMBAHASAN
1. Pengertian Hotel

Menurut literasi hotel berarti bangunan berkamar yang banyak dan disewakan . Dalam
KBBI , hotel adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan
bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan , penginapan, makan dan minum.
Dalam upaya menertibkan sistem perhotelan di Indonesia, sebelumnyapemerintah
membuat regulasi yang dituangkan dalam surat keputusan Menparpostel No. KM
37/PW.340/MPPT-86, tentang peraturan usaha dan penggolongan hotel. Bab 1, pasal
1, ayat (b)dalam surat keputusan tersebut menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis
akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan
jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum
yang dikelola secara komersial. Disini kita akan membahas perbandingan antara hotel
syariah dan hotel konvensional maka dari itu kita harus tau apa itu hotel syariah dan
hotel konvensional.

A. Hotel syariah
Hotel syariah adalah bangunan yang didirikan berfungsi untuk penginapan dan
disewakan. Dikelola secara komersial baik untuk keperluan bisnis dan periwisata
yang dikelola dengan sistem manajemen dan fasilitas yang disediakan sesuai
dengan syariah.

Hotel syariah juga memberi pelayanan dan manfaat yang lebih dari sekedar hotel
pada umumnya. Hotel syariah dengan memakai prinsip-prinsip syariah dalam hal
pelayanan, fassilitas bahkan jasa manfaat telah sesuai menurut garis-garis
ketentuan syariah. Hotel dapat meberi pelayanan yang bukan sekedar jasmani
tetapi juga pelayanan rohani. Karena dalam syariah, memberikan fasilitas
berdasarkan kerangka dan ketentuan syariah sehingga membesar rasa aman secara
lahiriah maupun batiniyah.
Hotel syariah memegang prinsip menjaga dan mendukung kepentingan
pemerintah termasuk menjaga kode etik pariwisata baik nasional maupun
internasional. Menurut Fahrudin dkk. (2018) hotel syariah dapat menjadi model
spiritual marketing yang penting sebagai media pemassaran pariwisata (El-
Dinar.,2018). Jadi hotel syariah merupakan suatu bentuk jasa penginapan yang
menurut undang undang berlaku mulai dari perencanaan, tujuan, dan
kemanfaatannya telah memenuhi pola berdasarkan prinsiip syariat Islam.

Hotel Syariah adalah hotel yang menerapkan syariah Islam ke dalam kegiatan
operasional hotel. Kesyariahan hotel ditonjolkan oleh manajemen dengan
memunculkan moto, logo, ornamen interior, fasilitas kamar, fasilitas hotel
maupun seragam atau pakaian yang dikenakan para karyawan hotel. (Widyarini:
2013, 2)Hotel syariah juga merupakan salah satu model hotel yang menawarkan
fasilitas yang sesuai dengan nilai Islam, sehingga mampu meminimalisir adanya
praktek perzinahan, minuman keras, pshycotropika, perjudian. Hotel Syariah
adalah salah satu tawaran yang menarik dalam rangka meningkatkan kualitas
moral dan karakter bangsa Indonesia yang luhur.Nilai maqashid Syariah yang
diusung dalam hotel ini adalah demi memberikan nilai kemashlahatan masyarakat
dan untuk mencegah perbuatan maksiat (Sabri, 2010: 119).

B. Hotel konvensional
Pengertian hotel menurut L Foster dalam bukunya " An Introduction to travel &
tourism " mengungkapkan bahwa dalam arti luas hotel mungkin merujuk pada
setiap tempat penginapan, sedangkan dalam arti sempit hotel adalah sebuah
bangunan yang di bangun khusus untuk menyediakan penginapan bagi para
pejalan dengan pelayanan makanan dan minuman
Hotel adalah bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para
tamu di lengkapi makanan,minuman,serta fasilitas - fasilitas lainya yang di kelola
secara profesional untuk mendapatkan keuntungan (Rumekso, 2002 : 2)

Hotel konvensional merupakan bangunan yang didirikan untuk disewakan baik


untuk penginapan dan kegiatan lainnya yang dikelola secara komersial dengan
tidak berdasarkan prinsip syariah. Hotel konvensional dikelola sebaik mungkin
untuk memfasilitasi pengunjung hotel tersebut. Sehingga dalam fasilitasnya sangat
lengkap demi memuaskan pengunjung. Biasanya di hotel konvensional disediakan
bar, spa dengan pegawai lawan jenis, kolam renang umum dan lainnya.
Sitem manajemen pengelolaan nya juga tidak sesuai dengan prinsip syariah.
Contohnya dalam hal keuangan, hotel syariah umumnya memfasilitasi dengan
sistem pembayaran kredit dengan bunga, penggunaan bank konvensional yang
berhubungan dengan riba.
Hotel merupakan jenis akomodasi yang di kelola secara komersial, di sediakan
bagi seseorang atau sekelompok orang, menyediakan pelayanan
penginapan,makanan dan minuman serta layanan lain sesuai perkembangan
kebutuhan dan teknologi (Agus Sambodo & bagyono, 2006 : 3)
Jadi hotel konvensional adalah perusahaan jasa akomodasi penginapan yang
sistem kerja dan pelayanannya mengukuti standar umum yang telah diterapkan
sesuai standar perhotelan. Standar perhotelan biasanya mengacu pada standar
internasional yang sifatnya umum atau general.

2. Sistem manajemen hotel

Manajemen Hotel (Perhotelan) adalah studi dan praktek efektif serta seni untuk
menjalankan bisnis hotel, restoran dan bisnis pariwisata lainnya yang berhubungan
dengan bidang perjalanan supaya akan lebih lancar, nyaman, berkualitas sehingga
memenuhi bahkan melebihi harapan konsumen, yang pada tujuannya adalah
menghasilkan margin keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan. Tanpa
manajemen perhotelan yang efektif, tidak akan ada standar untuk pelayanan di hotel
atau agen perjalanan. Manajemen hotel melibatkan kombinasi berbagai keterampilan
yang bisa dijelaskan sebagai berikut :
(1) Manajemen pemasaran : Manajemen pemasaran berhubungan dengan agen
perjalanan dan operator wisata serta Klien lainnya, Periklanan dan hubungan
Masyarakat juga biasanya ditangani oleh manajemen pemasaran;
(2) Pengembangan sumber daya manusia : Salah satu departemen yang paling
penting dari setiap staf hotel adalah manajemen sumber daya manusia. Manajemen
sumber daya manusia yang tepat dapat membedakan antara menjalankan hotel dengan
sangat baik atau buruk pada suatu Industri perhotelan. Manajer sumber daya manusia
dapat mengontrol hotel hampir secara keseluruhan. Hal ini membuat pentingnya
manajemen sumber daya manusia untuk hotel;
(3)Manajemen keuangan : General Manajer hotel bertugas mengontrol keuangan,
rumah tangga, kualitas pelayanan dan makanan, dekorasi, dan interior serta
pembentukan norma-norma yang harus diikuti oleh staf sambil memberikan layanan
mereka kepada para tamu;
(4) Keterampilan hubungan antar manusia, dan ketangkasan : Salah satu contoh dari
keterampilan hubungan antar manusia, dan ketangkasan adalah housekeeping yang
bertugas melaporkan keadaan kamar yang masih dalam perbaikan/Maintenance, serta
dapat melaporkan perbedaan jumlah orang / Pax dari data yang dilaporkan oleh Front
Office pada saat Registration, perbedaan pax akan sangat menentukan dapat
mempengaruhi harga kamar ataupun jumlah orang yang mengkonsumsi.

Terdapat 3 (tiga) faktor yang diperlukan untuk menerapkan pemasaran jasa, yaitu :
(1) Instrumen Produk : Untuk memberikan kemudahan kepada wisatawan sebagai
pemakai jasa, produk dijual dalam bentuk paket dengan memberikan pelayanan
terpadu (integrated services)
(2) Instrumen Distribusi :
Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, mereka tidak perlu berhubungan langsung
dengan perusahaan yang menjual jasa-jasa tersebut, tetapi cukup membeli melalui
perantara seperti Tour Operator, Biro Perjalanan Wisata, Hotel Reservation Agent,
Wholesaler, atau Representative Office;
(3) Instrumen Promosi:
Agar Calon wisatawan dapat informasi yang lengkap dan akurat tentang produk atau
jasa yang hendak dijual, perlu ada promotion materials seperti brochures, leaflets,
booklet, poster atau tourist map, sehingga dengan memiliki sumber informasi tersebut
mereka dapat mempersiapkan perjalanan wisata dengan baik dan memuaskan.
Berikut perbedaan sistem manajemen hotel syariah dan hotel konvensional
A. Hotel syariah
- Menggunakan prinsip syariah
Hotel syariah tentunya menggunakan unsur unsur syariah dalam
penyelenggaraannya. Seperti adanya larangan masuk bagi pengunjung yang belum
menikah tetapi memesan kamar yang sama. Banyak aturan aturan syariah lainnya
yang diterapkan dalam manajemen hotel syariah
- Menggunakan prinsip keuangan syariah
Melarang dan menolak keras adanya riba yang mana hal tersebut jelas dilarang
dalam islam karena dapat menyebabkan kerugian dan ketidak jelasan. Hotel yang
benar-benar menerapkan prinsip syariah dalam manajemen keuangan tidak akan
menyediakan fasilitas pembayaran berupa kredit oleh bank konvensional dan
jarang mengadakan diskon pembayaran karena menyebabkan ketidak adilan
dalam transaksi
- Fasilitas sesuai syariah
Banyak fassilitas yang disediakan hotel demi membuat pengunjung snang dan
menikmati liburan mereka. Tak jarang apapun dilakukan pihak penyelenggara
hotel demi memuaskan tamu hotel seperti menyediakan bar berisi minuman haram
, fasilitas spadan pijat yang dilakukan lawan jenis dan kolam renang yang tidak
ada batas campuran antara laki laki dan perempuan.
- Pakaian
Di hotel syariah biasanya ada aturan berpakaian khusus bagi pegawai dan
pengunjung . Biasanya dalam hotel syariah para pegawai diwajibkan memakai
pakaian yang sesuai dengan syariah. Seperti menggunakan hijab yang menutup
dadda bagi pegawai wanita, dan bagi pegawai laki-laki dianjurkan menutup aurat
yang dilarang dalam islam. Juga pengunjung biasanya dianjurkan untuk memakai
pakaian yang menutup aurat . Hal ini juga bertujuan untuk menghormati aturan
yang diterapkan dalam sistem manajemen hotel syariah
- Makanan
Dalam hotel syariah makanan yang di sediakan harus menggunakan bahan
bahan bersertifikat halal. Baik dari cara penyembelihan, pengolahan dan
penyajian . Dan larangan menyediakan makanan dan minuman haram juga
tidak di sediakan nya bar yang notabene menyediakan makanan dan minuman
haram.

B. Hotel konvensional
Dalam segi manajemen nya hotel konvensional tidak menerapkan prinsip syariah.
Bahkan banyak hal yang sangat bertentangan dengan prinsip syariah, diantara nya:
- Tidak menggunakan prinsip keuangan syariah dalam penyelenggaraan
manajemen keuangan.Dalam artian masih bekerja sama dengan bank
konvesional dari segi pembayaran, investasi dan sebagainya
- Fasilitas
Dalam hotel konvensional fasilitas yang diterapkan bukan lah fassilitas yang
ber unsur syariah. Banyak fasilitass yang berbau unsur maksiat karena hotel
konvensional cenderung memikirkan keinginan pengunjung supaya
mendapatkan keuntungan tanpa memperhatikan unsur-unsur negatif di
dalamnya. Seperti spa dan pijat yang dilakukan oleh lawan jenis dan
tersedianya banyak minuman keras yang disediakan di bar hotel.
- Pakaian
Dalam hotel konvensional tidak ada aturan khusus dalam berpakaian . Semua
pengunjung bebas perkaian apa saja dan untuk para pegawai biasanya tidak
menggunakan hijab tetapi dianjurkan harus tetap sopan.
- Makanan
Seperti diketahui sebelumnya makanan yang disediakan oleh hotel
konvensional tidak semuanya halal. Karena adanya penggunaan arak makan,
rum dan lain-lain dalam makanan nya. Juga disediakan bir, wine dan minuman
keras lainnya di dalam bar hotel.

3. Pengaruh hotel dalam pariwisata

Hotel merupakan tempat yang selalu menjadi perhatian dalam semua objek wisata.
Karena terlepas dari fungsi hotel sendiri adalah sebagai sarana pendukung bagi
wisatawan yang cenderung membutuhkan fasilitas pokok seperti makan dan
beristirahat.
Hotel sangat berpengaruh dalam pariwisata. Bagaimana tidak,hotel sebagai sarana
akomodasi umum yang sangat membantu wisatawan yang sedang berkunjung untuk
berwisata . Dengan adanya pelayanan akomodasi yang disediakan oleh pihak hotel.
Hubungan antara industri perhotelan dan pariwisata sangatlah dekat. Hotel merupakan
sarana utama pariwisata (main tourism superstructures) yang berarti kehidupan dan
kehidupan sangat bergantung pada jumlah wisatawan yang datang. Jika kita
bandingkan industri pariwisata sebagai sebuah bangunan maka , sektor perhotelan
adalah pilarnya.
Sebagai industri perdagangan yang bergerak di bidang jasa, pariwisata memiliki
mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup mengatur pergerakan
wisatawan dari negara asalnya. Di daerah tujuan pariwisata untuk kembali ke daerah
asal wisatwan melibatkan banyak hal antara lain : penginapan, restoran, pemandu
wisata, kuliner dan lain sebagainya.
Oleh karena itu , industri pariwisata memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan pariwisata. Dan hotel merupakan salah satu elemen yang sangat
penting dalam pengembangan pariwisata. Hotel sangat mendukung akan keberjalanan
pariwsata. Menurut Spilane (1994:30)bahwa ada 3 pemain utama dalam industri
pariwisata yaitu
1. Mereka yang mencari kepuasan atau kesejahteraan melalui perjalan mereka (turis
atau tamu)
2. Mereka yang tinggal dan berdomisili di kominitas yang merupakan alat pariwisata
(tuan rumah atau penduduk setempat)
3. Mereka yang mempromosikan dan memidiasi (usaha pariwisata atau perantara)

Industri pariwisata telah diakui sebagai yang paling penting, dan menguntungkan
terutama dari segi ekonomi yang menghasilkan banyak devisa bagi negara. Di
Indonesia sendiri, sektor pariwisata termasuk dalam peta jalan nasional (GBHN).
Bagian integral dari pembangunan nasional. Pariwisata mampu mendukung
pembangunan negara karena :
1. Membantu menciptakan dan meningkatkan lapangan pekerjaan , antara lain jasa
perhotelan, transportassi, industri makanan dan pakaian, pertanian, hiburan,
cinderamata dll.
2. Membantu perkembangan industri kecil seperti tempat wisata , restoran, tempat
hiburan dan objek lainnya.
3. Pariwisata memungkinkan pelestarian alam dan budaya.
4. Menimbulkan rasa saling mengenal dan menghargai antar bangsa , sehingga dapat
mempererat tali silaturahmi antar masyarakat yang cinta damai.
Dalam industri pariwisata, hotel bukan satu satunya bentuk akomodasi utama bagi
wisatwan. Namun ada banyak bentuk akomodasi lain yang dikenal sebagai
akomodasi tambahan (supplementary akomodasi) seperti agen perjalanan, restoran,
operator ,tur petualangan, operator wisata dll.
Hotel adalah suatu bangunan yang menyediakan akomodasi , makanan, pelayanan
yang berhubungan dengan tempat tinggal dan makan bagi mereka yang melakukan
perjalanan. Hotel merupakan bangunan akomodasi yang memberikan kenyamanan
yang lebih tinggi dan status tertentu bagi mereka yang menginap disana.
Selain industri pariwisata , hotel juga memiliki peran penting dalam pembangunan
negara yaitu meningkatkan industri rakyat , menciptakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat., membantu pendidikan dan pelatihan, meningkatkan devisa negara ,
meningkatkan pendapatan daerah dan negara serta meningkatkan hubungan antar
bangsa.
Maka dari itu fungsi hotel tidak hanya untuk mendatangkan tamu untuk menikmati
fasilitas kamar , tetapi juga untuk menikmati berbagai fasilitas dan pelayanan yang
disediakan hotel.
Hotel sangat berpengaruh dalam keberlangsungan pariwisata dan beberapa sektor
yang bergerak dalam pariwisata.
4. Pengaruh hotel syariah terhadap image buruk hotel konvensional

A. Pengaruh hotel syariah


Memberikan dampak positif bagi pemerintah dengan tingginya animo wisatawan
khususnya dari negara Muslim, untuk datang ke Indonesia.Karena secara
psikologis, wisatawan yang berasal dari negara-negara Islam akan lebih nyaman
datang ke Indonesia apalagi berwisata ke daerah dengan predikat wisata halal.
Dan itu akan menguntungkan pemerintah pariwisata.
Nilai-nilai yang ada pada hotel syariah sebenarnya termasuk kedalam
universalisme moral yang dianggap baik tidak hanya pada agama Islam saja, tetapi
sudah masuk kedalam nilai yang dapat diterima oleh komunitas kosmopolitan
dunia. Misalnya dengan adanya hotel syariah, tindakan asusila, perselingkuhan,
mabuk-mabukan, dan spa plus-plus yang melekat erat pada hotel konvensional
membuat masyarakat resah dan tidak nyaman bisa diminimalisir.
Maslahah yang diutamakan pada hotel syariah yakni, keamanan para wisatawan,
kenyamanan dalam memilih makanan halal, kesucian dalam beribadah
menunjukkan bahwa kepuasan seseorang mulai terbentuk. Fungsi utilitas atau
kepuasan merupakan penentu apakah suatu barang lebih disukai atau tidak
dibandingkan dengan barang lain (Karim, 2011).

B. Pengaruh hotel konvensional

Bisa kita ketahui bahwasanya hotel konvensional itu berpengaruh besar terhadap
lingkungan sekitar terutama umat muslim di karenakan kebanyakan tamu yang
datang dan menginap untuk menggunakan jasa hotel konvensional kebanyakan
hanya untuk berbuat maksiat hal itu membuat pengaruh besar terhadap masyarakat
terutama kaum muda karena mereka seperti sudah di sediakan sebuah tempat
untuk melakukan maksiat dan juga masih banyak lagi suatu kebebasan yang
sangat mudah untuk di lakukan di hotel konvensional hal itu lah yang dapat
membawa pengaruh buruk dari adanya hotel konvensional.

Jadi hotel syariah dapat berpengaruh bagi image hotel konvensional.Sebab hotel
konvensional bersifat bebas dan tanpa aturan dalam menjalankan nya. Seperti
kebebasan bagi siapa saja yang imhin meginap tidak peduli apakah merupakan
pasangan halal atau tidak.
Untuk kita sebagai muslim harus dapat memilih tempat untuk kita berwisata,dan
menginap karena hal tersebut penting supaya tidak ada kesan buruk sebagai
muslim menggunakan tempat seperti hotel konvensional yang sering dijadikan
tempat berbuat hal yang tidak baik.
Untuk itu kita sebagai muslim sebisa mungkin menggunakan hotel syariah dalam
kebutuhan baik kebutuhan bisnis atau pariwisata, agar kita tidak terjerumus akan
hal yang tidak diinginkan.

Dengan adanya hotel syariah dapat berpengaruh besar terhadap pandangan buruk
tentang hal hal yang menyimpang dan negatif yang berada di hotel hotel pada
umumnya. Tinggal kita sebagai masyarakat bijak dalam memilih mana yang baik
dan mana yang buruk terhadap kehidupan.

Dengan adanya hotel syariah ini bertujuan untuk menghapus image buruk
perhotelan. Karena tidak semua hotel mengandung unsur unsur yang negatif.
Untuk itu kita harus bijak dalam memilih sesuatu dan mempertimbangkan terlebih
dahulu mana yang baik dan mana yang buruk bagi kehidupan.
KESIMPULAN
Pada dasarnya hotel umum maupun hotel syariah tidak jauh perbedaannya, hanya saja, hotel
syariah selain menerapkan konsep maslahah yang berupa kenyamanan, keamanan, keadilan,
penerapan halal dan haram, hotel syariah juga menjadi daya tarik baru karena semua
dilandaskan pada syariat Islam. ternyata dengan berasaskan syariat Islam, tujuan dari hotel ini
adalah mendapatkan keuntungan walaupun dibatasi dengan aturan-aturan dalam Islam.
Namun, demikian dengan adanya penerapan sistem syariah, jumlah wisatawan mengalami
pertambahan tiap tahunnya

Dengan adanya hotel syariah dapat berpengaruh besar terhadap pandangan buruk tentang hal
hal yang menyimpang dan negatif yang berada di hotel hotel pada umumnya. Tinggal kita
sebagai masyarakat bijak dalam memilih mana yang baik dan mana yang buruk terhadap
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Fatwa DSN MUI.(2016). Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip
Syariah .
Izza, Muhammad (2018). Penerapan Majemen Hotel Syariah Dengan Pendekatan
Maqasid as-Syariah . IAIN Pekalongan.
Jaelani , Aan (2017) Halal tourism industry in Indonesia : Potential and prospects.
Munich Personal RePEC Archive
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Ramadhani, T. S., Suryadi, S., & Irmayani, D. (2018). Sistem Informasi Stok Gudang
Pada Platinum Hotel Berbasis Web. INFORMATIKA, 6(2), 35-40.
Rezeki S, Reza 1. 2011. Strategi Komunikasi “Change Management” Studi kasus :
Perubahan Konsep Bisnis dari Hotel Konvensional ke Hotel Syariah ). Jurnal
Semai Komunikasi Vol. 11 No.1
W . Lazar dan E.J Kelly (2006) Definisi pemasaran hotel. Retrieved September 11,
2012. Form://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/pemasaran-hotel-
marketing.html.

Anda mungkin juga menyukai